TENTANG
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Bontang
Pada tanggal : 23 Januari 2023
A. Pendahuluan
Rumah Sakit sebagai Institusi penyedia pelayanan kesehatan berupaya
untuk mencegah resiko terjadinya infeksi bagi pasien dan keluarganya serta
semua petugas di rumah sakit. Salah satu indikator keberhasilan dalam
pelayanan rumah sakit adalah rendahnya angka HAIs di rumah sakit, sehingga
semua kasus infeksi yang terjadi murni karena infeksi bukan karena perawatan
di rumah sakit. Untuk mencapai keberhasilan tersebut maka perlu dilakukan
pengendalian infeksi di rumah sakit.
RSUD Taman Husada Bontang yang makin berkembang menuntut
peningkatan pelayanan kesehatan yang tidak saja mencakup pelayanan kuratif
rehabilitatif namun namun juga pelayanan kesehatan yang bersifat pencegahan
dan pengendalian infeksi sesuai dengan yang termaktub dalam Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
lainnya.
Program pencegahan dan pengendalian infeksi ini juga sangat penting
sebagai komponen pengendalian dan mutu rumah sakit yang dan profesional,
dimana program ini dirancang sebagai bagian dari perlindungan baik
perlindungan untuk masyarakat pengguna jasa layanan rumah sakit ataupun
petugas baik dokter, perawat atau tim kesehatan lain terhadap resiko infeksi
HAIs yang mudah sekali terjadi di RS.
B. Latar Belakang
Kejadian HAIs adalah infeksi yang didapat atau timbul pada waktu pasien
dirawat di rumah sakit sampai pasien pulang dirumah. Bagi pasien di rumah sakit
ia merupakan persoalan serius yang dapat menjadi penyebab langsung atau
tidak langsung kematian pasien. Beberapa kejadian infeksi nosokomial mungkin
tidak menyebabkan kematian pasien akan tetapi ia menjadi penyebab penting
pasien dirawat lebih lama dirumah sakit. Ini berarti pasien membayar lebih mahal
dan dalam kondisi tidak produktif, disamping pihak rumah sakit juga akan
mengeluarkan biaya lebih besar.
Penyebabnya oleh kuman yang berada di lingkungan rumah sakit atau oleh
kuman yang sudah di bawa oleh pasien sendiri, yaitu kuman endogen. Dari
batasan ini dapat disimpulkan bahwa kejadian infeksi nosokomial adalah infeksi
yang secara potensial dapat dicegah dan dikendalikan atau sebaliknya ia juga
merupakan infeksi yang tidak dapat di cegah.
Untuk menurunkan dan mencegah terjadi peningkatan angka infeksi / HAIs,
maka diperlukan suatu program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi tahun
2023.
C. Tujuan
1. Tujuan umum.
Mengurangi resiko infeksi yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan pada
pasien, petugas baik staf klinis/non klinis, pengunjung dan masyarakat sekitar
RSUD Taman Hudasa Bontang
2. Tujuan khusus.
a. Terlaksananya kepatuhan melakukan kebersihan tangan 5 momen 6
langkah.
b. Terlaksananya kepatuhan penggunaan APD yang sesuai.
c. Terlaksananya kebersihan lingkungan rumah sakit.
d. Terlaksananya pengelolaan limbah.
e. Terlaksananya pengelolaan linen RS.
f. Terlaksananya pelayanan makanan.
g. Terlaksananya pengelolaan peralatan medis/ BMHP.
h. Terlaksananya surveilens Infeksi Rumah Sakit.
i. Terlaksananya investigasi outbreak/KLB dan ruang isolasi.
j. Terlaksananya Kesehatan Kerja.
k. Terlaksananya pendidikan dan pelatihan serta edukasi PPI.
l. Terlaksananya assessment berkala, analisa dan risk register pada unit,
serta penurunan resiko infeksi pada konstruksi dan renovasi bangunan.
(ICRA)
m. Terlaksananya sasaran penurunan resiko dan Menurunkan resiko HAIs
(Bundles).
n. Terlaksananya monitoring dan evaluasi pelaksanaan PPI
D. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah kegiatan yang
harus dilakukan sehingga tercapainya program PPI. Adapun kegiatan pokok dan
rincian kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Melakukan edukasi secara langsung IPCN, TIM Promkes, Mengikuti jadwal Promkes,
tentang cuci tangan (6 langkah 5 Perawat ruangan pada saat IPCN supervisi dan
moment) kepada petugas, pasien, setiap menerima pasien baru
keluarga, pengunjung dan masyarakat oleh perawat ruangan.
NO KEGIATAN POKOK CARA MELAKSANAKAN PELAKSANA WAKTU PELAKSANAAN
2 Penggunaan Alat Melakukan pengamatan kepatuhan IPCN/IPCLN, Ka.Unit Setiap hari
Pelindung Diri yang sesuai menggunakan APD pada petugas
klinis dan non klinis saat
melakukan pekerjaan yang berisiko
terpapar bahan infeksius, sesuai
ketentuan penggunaan APD yang
berlaku.
Melakukan diklat/ Inhouse training Komite PPI/IPCN dan Sesuai jadwal pada
/edukasi langsung kepada seluruh Ka.Unit/ Ka.ru/IPCLN di program diklat PPI/ jika di
karyawan RS secara berkala, pada tiap-tiap unit perlukan edukasi secara
saat orientasi, atau pada saat langsung saat supervisi
menemukan ketidak sesuaian pada
penggunaan APD
NO KEGIATAN POKOK CARA MELAKSANAKAN PELAKSANA WAKTU PELAKSANAAN
3 Kebersihan Lingkungan Melakukan monitoring dan Kesling, IPCN/ IPCLN Setiap bulan
dan pengelolaan limbah supervisi kebersihan diseluruh unit
Rumah Sakit dan instalasi menggunakan cek list
dan lembar supervisi
Membuat daftar kebutuhan fasilitas Kesling, IPCN/ IPCLN Setiap bulan
kebersihan lingkungan sesuai
rekomendasi PPI dan melakukan
rapat koordinasi dengan Kesling
dan vendor cleaning service
5 Pelayanan Makanan Melakukan pengamatan dan membuat Unit GIzi, Komite PPI Setiap bulan
ceklist pada proses pengelolaan /IPCN
makanan mentah hingga matang dan
siap didistribusikan sesuai standar
kesehatan gizi dan PPI.
6 Pengelolaan Peralatan Melakukan pengamatan dan membuat CSSD, Komite PPI Setiap bulan
Medis / Barang Medis ceklist pada proses pengelolaan /IPCN
Habis Pakai peralatan medis habis pakai dari unit
hingga sampai di CSSD dan
pengamatan terhadap tanggal
kadaluarsa peralatan.
Melakukan pengamatan dan membuat
ceklist pada proses pengelolaan
peralatan habis pakai di CSSD.
WAKTU
NO KEGIATAN POKOK CARA MELAKSANAKAN PELAKSANA
PELAKSANAAN
7 Surveilans Infeksi Melakukan pengumpulan data surveilans pada IPCN yang dibantu Setiap hari
pasien yang terpasang alat-alat kesehatan dan IPCLN
pasien pasca operasi :
a. Data kejadian ISK (Infeksi Saluran Kemih)
pada pasien terpasang cateter urine
b. Data Kejadian VAP (Ventilator Ascociated
Pnemonia) pada pasien terpasang ETT
c. Data kejadian Plebitis pada pasien
terpasang infus
d. Data kejadian IADP (Infeksi Aliran Darah
Primer) pada pasien terpasang CVC
(cateter vena central)
e. Data kejadian IDO (Infeksi Daerah Operasi)
pada pasien dengan tindakan pembedahan
kriteria operasi bersih dan bersih
terkontaminasi
f. Data kejadian decubitus pada pasien
dengan tirah baring
g. penyakit dan organisme yang signifikan
secara epidemiologis, Virulensi infeksi yang
tinggi, muncul dan pemunculan kembali
(New emerging atau reemerging) infeksi di
masyarakat dicatat dalam SIMRS.
Data akan di laporkan pada IPCN dan dibuatkan
analisa untuk kemudian menjadi rancangan
pencegahan resiko infeksi akibat pemasangan
alat-alat kesehatan
WAKTU
NO KEGIATAN POKOK CARA MELAKSANAKAN PELAKSANA
PELAKSANAAN
8 Pelaksanaan penurunan Melakukan monitoring/ supervise serta IPCN Setiap hari
resiko dan Menurunkan melakukan evaluasi pada penerapan
resiko HAIs Bundle/ pencegahan pada pemasangan
dan perawatan pasien dengan prosedur
invasive sesuai SPO yang berlaku, untuk
penurunan resiko infeksi di seluruh unit
rawat inap.
(lampiran SPO bundles HAIs)
9 Kesehatan Kerja Komite PPI bekerjasama dalam Tim K3RS dan Komite Sesuai kejadian dan
melaksanakan program Kesehatan dan PPI, Manajemen RS kebutuhan
Keselamatan Kerja (K3) berupa :
a. Medical Chek Up seluruh karyawan
sesuai prioritas yang dianalisa oleh
K3RS
b. Pemeriksaan rutin kesehatan pada unit-
unit tertentu sesuai ketentuan yang
berlaku
c. Menerima laporan pasca pajanan,
menganalisa dan melakukan profilaksis
pasca pajanan berupa : Pasca pajanan
HIV, Pasca pajanan Hepatitis B.
d. Mengajukan pemberian Vaksin Hepatitis
B bagi Nakes dan non nakes yang
berisiko terhadap pajanan.
K3RS membuat program kesehatan bagi
karyawan dan membentuk TIM
WAKTU
NO KEGIATAN POKOK CARA MELAKSANAKAN PELAKSANA
PELAKSANAAN
10 Assesment Berkala ICRA Unit pelayanan dan penunjang serta Komite PPI, 1 Tahun sekali atau jika
Terhadap Resiko Dan fasilitas : Manajemen, Ka. ditemukan resiko terkait
Analisis Resiko, Serta Risk a. Melakukan monitoring ke seluruh unit Unit/Ka.Inst, Karu, infeksi dan Tiap kali ada
Register Di Unit serta terhadap prinsip dan kepatuhan PPI K3RS dan kontraktor rencana
Penurunan Resiko Infeksi b. Hasil monitoring/audit dievaluasi dengan (Pihak ke 3) pembangunan/renovasi
Pada Konstruksi Dan system scoring untuk menentukan
Renovasi Bangunan tingkat resiko ditiap-tiap unit
Infection Control Risk Assesment (ICRA)
kontruksi bangunan:
a. Melakukan penilaian resiko dampak
renovasi / konstruksi yang
terdokumentasi dan dilakukan sebelum
memulai kegiatan pemeliharaan,
perbaikan, pembongkaran, konstruksi,
maupun renovasi untuk mengetahui
risiko dan dampaknya terhadap kualitas
udara dengan mempertimbangkan
potensi pajanan pada pasien.
b. Bagian umum memberikan info
mengenai rencana renovasi kepada
komite PPI dan komite PPI akan
melakukan pengkajian resiko yang bisa
terjadi akibat dampak pembangunan /
renovasi.
WAKTU
NO KEGIATAN POKOK CARA MELAKSANAKAN PELAKSANA
PELAKSANAAN
11 Investigasi wabah Mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus penyakit- Komite PPI, K3RS, TIM Bila terjadi atau diduga
(outbreak) penyakit penyakit infeksi seperti: Covid-19, Difteri, flu PIE terjadi wabah
Infeksi dan Ruang burung, dll :
Isolasi a. Mempersiapkan lapangan/ ruangan yang akan
digunakan jika terjadi KLB.
b. Memastikan KLB
c. Melakukan Verifikasi Diagnosa
d. Menetapkan kasus KLB (umumkan)
e. Mengolah data deskriptif
f. Membuat langkah penanggulangan
g. Melakukan evaluasi hasil
h. Observasi hasil tindakan
i. Komunikasi hasil temuan hingga kasus
dihentikan
12 Pendidikan dan Program ini terbagi menjadi 3 bagian yaitu: Unit DIKLAT RS dan Sesuai jadwal masuk/
pelatihan serta a. DIKLAT Internal Komite PPI orientasi dan sesuai
edukasi PPI Pelatihan / orientasi tentang PPI bagi kebutuhan.
seluruh karyawan baru, mahasiswa dan
tenaga outsourcing di RS. Sesuai jadwal pelatihan
Inhouse training berkala bagi tenaga dan sesuai kebutuhan.
kesehatan dan non kesehatan di RS
b. DIKLAT Eksternal
Pelatihan yang diadakan diluar RS bagi
anggota Komite PPI/IPCN/IPCLN, dimana
pelatihan ini diperlukan untuk peningkatan
mutu RS terkait kegiatan PPI RS.
Komite PPI mengajukan pada bagian
DIKLAT jadwal pelatihan / seminar/
workshop yang akan diikuti.
WAKTU
NO KEGIATAN POKOK CARA MELAKSANAKAN PELAKSANA
PELAKSANAAN
c. Edukasi bagi petugas secara langsung Komite PPI dan Tim Sesuai jadwal PKRS
d. Edukasi kepada pengunjung, pasien dan PKRS dan sesuai kebutuhan
keluarga pasien untuk meningkatkan
pengetahuan pasien dan pengunjung tentang
PPI
13 Melakukan monitoring a. Monitoring/audit yang dilakukan setiap bulan Komite PPI, Setiap 3 bulan sekali
dan evaluasi dilakukan analisa dan dibuatkan rencana Manajemen, Ka.
pelaksanaan PPI tindak lanjut dari temuan tersebut. Unit/Ka.Inst,
b. Pertemuan dilakukan oleh Komite PPI dan Karu/IPCLN
seluruh Kepala unit, Ka.ru/ IPCLN untuk
menindak lanjuti hasil evaluasi kemudian
dilaporkan kepada Direktur.
F. SASARAN
BULAN
NO KEGIATAN KET
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nov Des
1 KEBERSIHAN TANGAN
Audit dan monitoring kepatuhan kebersihan
a √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
tangan
b Audit dan monitoring fasilitas kebersihan tangan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
c Re edukasi kebersihan tangan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI
Audit dan monitoring kepatuhan penggunaan
a √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
APD
b Audit dan monitoring ketersediaan APD √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 KEBERSIHAN LINGKUNGAN
a Monitoring Unit Gizi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
b Monitoring Unit Loundry √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
c Monitoring Unit CSSD √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
d Monitoring Unit Kamar Jenazah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
e Monitoring Kebersihan lingkungan di Rawat Inap √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Monitoring kebersihan lingkungan di Intensive
f √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Care Unit
Pemeriksaan kualitas air, udara dan permukaan Kerjasama Unit
g √ √
lingkungan Kesling
4 PENGELOLAAN LIMBAH
Audit dan monitoring kepatuhan pemilahan dan
a √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pembuangan limbah di tiap-tiap unit
Audit dan monitoring kepatuhan pengelolaan Kerjasama Unit
b √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
limbah di kesling Kesling
BULAN
NO KEGIATAN KET
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nov Des
5 PENGELOLAAN LINEN
Audit dan monitoring kepatuhan pemilahan linen
a √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
(infeksius dan non infeksius) di tiap-tiap unit
Audit dan monitoring kepatuhan pengelolaan
b √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
linen di unit laundry
6 PELAYANAN MAKANAN
Audit dan monitoring kepatuhan pengelolaan
a √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
makanan di unit gizi
9 INVESTIGASI OUTBREAK/KLB
a Melakukan kesiapsiagaan kejadian KLB √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Bila ada kejadian
b Monitoring ruangan Isolasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
BULAN
NO KEGIATAN KET
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nov Des
10 KESEHATAN KERJA
Melaksanakan pemeriksaan kesehatan
a
karyawan sesuai prioritas
Kerjasama K3RS
Melaksanakan pemeriksaan kesehatan
b
karyawan rutin sesuai ketentuan yang berlaku
Menerima laporan pasca pajanan dan
c √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Jika ada kejadian
melakukan profilaksis
d Melaksanakan vaksinasi Hep B √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Jika tersedia
11 DIKLAT
Sesuai jadwal dari
a Orientasi karyawan/mahasiswa baru √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ kepegawaian/
KOMKORDIK
b Orientasi staf klinis/ non klinis secara berkala √ √ √
c Edukasi pasien, keluarga, pengunjung √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Kerjasama PKRS
Sesuai jadwal
d Pelatihan/seminar ekternal √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pelatihan
12 ASSESMENT RESIKO INFEKSI
a Monitoring resiko infeksi di tiap-tiap unit √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
b Monitoring Renovasi/demolisi/kontruksi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Bila ada renovasi
BULAN
NO KEGIATAN KET
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nov Des
13 PELAKSANAAN PENURUNAN RESIKO HAIs
a Monitoring tindakan invasif √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
b Monitoring penerapan Bundle HAIs √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
14 EVALUASI KEGIATAN PPI
a Rapat rutin IPCLN √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
b Rapat Komite PPI √ √ √ √
c Rapat dengan unit terkait √ √ √ √
d Rapat dengan PMKP √ √ √
e Mengukur dan me review infeksi √
f Monitoring pelaksanaan PPI √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
g Menganalisa hasil monitoring PPI √ √ √
h Membuat laporan bulanan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
I Membuat laporan 3 bulanan √ √ √ √
H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
1. Pencatatan, Pelaporan Dan Evaluasi
a. Pencatatan
1) Setiap hari IPCN yang dibantu IPCLN mencatat data infeksi rumah
sakit di unit-unit rawat inap (surveilans) dan melakukan supervisi
kepatuhan pelaksanaan Bundles HAIs, mendokumentasikan hasil
audit kepatuhan kebersihan tangan, Kepatuhan penggunaan APD,
kepatuhan penerapan SPO/kebijakan PPI dan atau monitoring
penerapan PPI di semua unit pelayanan.
2) Data yang terkumpul akan dibuatkan analisa oleh Komite PPI.
b. Pelaporan
1) Setiap1 (satu) bulan sekali data surveilens dikumpulkan dan dibuatkan
laporan oleh IPCN untuk didiskusikan dengan Komite PPI dan
selanjutnya setiap 3 (tiga) bulan laporan dikirim ke Direktur RSUD
Taman Husada Bontang dan Komite Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien (PMKP).
2) Monitoring unit dikumpulkan selama periode 3 bulan, dianalisa dan
didiskusikan dengan Komite PPI, selanjutnya dibuatkan laporan yang
dikirim ke Direktur RSUD Taman Husada Bontang.
2. Evaluasi
a. Evaluasi Proses
1) Semua kegiatan program berjalan sesuai jadwal.
2) Formulir monitoring terisi sesuai jadwal.
b. Evaluasi Hasil
Hasil kegiatan program PPI setiap 3 (tiga) bulan akan dilakukan feed back
oleh Direktur untuk dilakukan tindak lanjut oleh Komite PPI.
I. PENUTUP
Program kerja ini dibuat sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RSUD Taman Husada Bontang.
Diharapkan dengan kegiatan ini dapat meningkatkan mutu pelayanan di RSUD
Taman Husada Bontang melalui Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ( PPI ).
Mengetahui
Ketua Komite PPI Sekretaris Komite PPI
Menyetujui
Direktur RSUD Taman Husada