Anda di halaman 1dari 15

Sumatra Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di Pulau Sumatra dengan

ibu kota Padang. Provinsi Sumatra Barat terletak sepanjang pesisir barat Sumatra bagian
tengah, dataran tinggi Bukit Barisan di sebelah timur, dan sejumlah pulau di lepas pantainya
seperti Kepulauan Mentawai
Bahasa Minangkabau
Lambang Sumatra Barat berbentuk perisai segi, menampilkan bangunan rumah gadang
dengan siluet atap gonjong dan atap masjid tradisional Minangkabau bertingkat tiga,
bintang, riak gelombang air laut, dan motto daerah tuah sakato
Jumlah penduduk Sumatera Barat berdasarkan agama terdiri dari : 5.389.314 Islam, 79.838
Kristen, 46.059 Katholik, 95 Hindu, 3.659 Budha, 8 Konghuchu dan 272 Kepercayaan lain
 Bukittinggi.
 Padang.
 Padang Panjang.
 Pariaman.
 Payakumbuh.
 Sawahlunto.
 Solok.
Pembangunan yang sedang dan akan dilakukan di Sumatera Barat hendaknya
mempertimbangkan faktor Lingkungan dan sumberdaya alam yang ada. Pembangunan di
daerah ini hendaknya selalu didasarkan kepada pemanfaatan sumberdaya alam secara
bijaksana. Makin banyak suatu daerah mempunyai sumberdaya alam dan dimanfaatkannya
sumberdaya alam itu secara efisien, maka makin baiklah harapan akan tercapainya
keadaan kehidupan dan kesejahteraan rakyat daerah ini dalam jangka panjang.

Potensi sumber daya alam di Sumatera Barat tergolong cukup banyak. Daerah ini
mempunyai daerah perairan laut yang cukup luas di sepanjang tepi barat pulau Sumatera
dan adanya kepulauan Mentawai yang menjadi perisai untuk menahan gelombang Lautan
Hindia yang cukup besar. Sumber daya alam dari laut seperti beraneka jenis ikan, budidaya
kerapu, rumput laut, udang, kepiting dan mutiara masih sangat besar peluangnya untuk
ditingkatkan. Aneka biota laut ini disamping untuk konsumsi, juga mempunyai potensi
sebagai bahan baku industri terutama industri farmasi. Penelitian dalam bidang ini perlu
dipacu agar biologi sumber daya laut yang ada dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan
Masyarakat propinsi Sumatera Barat. Apalagi luas perairan laut Sumatera Barat mencapai
186.500 km2 dengan panjang garis pantai lebih kurang 2.420,385 km.

Potensi kelautan yang belum dimanfaatkan sama sekali adalah energi yang dihasilkan oleh
ombak atau gelombang laut yang menghempas ke pantai. Energi kinetik dari ombak dan
gelombang ini dapat dikonversikan menjadi energi listrik. Pembuatan Pusat pembangkit
tenaga gelombang laut ini dapat dibuat dalam skala kecil, menengah dan besar. Adapun
potensi air danau telah dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga air diantaranya air
danau Singkarak dan Maninjau dengan adanya PLTA Singkarak dan Maninjau serta yang
baru dibangun adalah PLTA Koto Panjang di kabupaten 50 Kota.

Disamping dari energi gelombang dan ombak laut, energi surya juga melimpah di propinsi
ini. Rata-rata penyinaran matahari dalam sehari antara 7 – 10 jam, jika saja energi surya
ini dapat dikumpulkan dalam sel-sel penyerap panas matahari maka dapat digunakan untuk
pembangkit listrik skala kecil dan menengah. Jika potensi sumberdaya alam yang berlimpah
baik dari energi gelombang laut maupun energi surya, maka kebutuhan masyarakat akan
listrik yang kian hari kian bertambah dapat dipenuhi.

Daerah daratan yang ada di Sumatera Barat terbagi atas daerah dataran tinggi dengan
ketinggian antara 1.000 sampai dengan 2.500 m dpl yang terdapat di sebelah tengah-barat,
serta daerah dataran rendah yang relatif sempit disepanjang pantai serta sebelah timur
dengan ketinggian dari 1 hingga < 1,000 m. Cukup luasnya kawasan pegunungan atau
dataran tinggi menjadikan lahan yang dapat diusahakan secara optimal untuk mekanisasi
pertanian, pemukiman dan industri relative terbatas akibat kendala kelerengan lahan yang
agak curam sampai sangat curam. Perbedaan topografi atau kelerengan yang cukup besar
menjadikan kawasan dataran tinggi rentan terhadap bahaya longsor dan erosi.

Sumber daya alam terutama hutan yang ada di kepulauan Mentawai sangat berpotensi
untuk diolah secara optimum dengan dilandasi sifat kehati-hatian agar kelestariannya
terjaga untuk masa yang akan datang. Di lain pihak, potensi daerah pegunungan jika
dimanfaatkan secara hati-hati, mempunyai potensi yang luar biasa Sumber daya alam di
daerah pegunungan menyimpan kekayaan hayati hutan tropis yang sangat besar.
Ketersediaan plasma nutfah asli daerah tropis belum terungkap sepenuhnya untuk
kesejahteraan masyarakat seperti tumbuhan asli dan kandungan esensial yang ada
mungkin dapat digunakan sebagai bahan pengobatan, bahan baku industri dan lain-lain.
Kawasan pegunungan juga berpotensi untuk dijadikan daerah tujuan wisata alam asalkan
pembukaan dan pengelolaannya dikerjakan dengan rencana yang baik. Daerah
pegunungan tujuan wisata alam seperti di kabupaten Tanah Datar, Agam, Solok, dan kota
Padang Panjang.

Potensi sumber daya air alami juga melimpah di daerah ini. Sumber air alami didapatkan
dari 2 danau yang besar seperti danau Singkarak dan Maninjau serta 3 danau yang relative
kecil seperti Danau Diatas, Dibawah dan Talang. Sumber daya air permukaan ini, baik yang
berasal dari danau maupun sungai-sungai yang umumnya berasal dari mata air di
pegunungan, diperkirakan mempunyai potensi 43 milyar m3. Potensi air bersih alami untuk
sumber air minum mineral dapat dibuat di daerah sekitar G. Talang di Kabupaten Solok, G.
Marapi dan G. Singgalang di kabupaten Tanah Datar, Agam dan Padang Panjang serta di
G. Pasaman/Talamau di kabupaten Pasaman.
Potensi bahan galian, seperti deposit pasir dan batu gunung, liat silika dan besi oksida serta
kapur sebagai bahan dasar industri semen, terdapat di kota Padang dan telah dimanfaatkan
lebih dari 50 tahun oleh PT Semen Padang dan di daerah sekitar danau Singkarak di
kabupaten Solok dan Padang Panjang. Deposit batu kapur yang bisa dieksploitasi di kota
Padang Panjang tercatat sebanyak 43 juta ton. Kabupaten Padang Pariaman juga
menyimpan potensi sumber daya alam galian seperti obsidian dan batu andesit.

Oleh sebab itu untuk menjamin kelangsungan pembangunan di Sumatera barat, maka
perencanaan, penggunaan, pengelolaan dan penyelamatan sumber daya alam ini perlu
dilakukan dengan lebih cermat. Faktor-faktor eksternal dan dampak lingkungan harus
diperhitungkan. Hubungan-hubungan ekologis dalam tata lingkungan yang berlaku
seyogyanya tidak diabaikan sehingga kelangsungan pembangunan dapat terjamin secara
menyeluruh.
Apa potensi Sumatera Barat?

Sumber daya alam yang ada di Sumatra Barat adalah berupa batubara, batu besi, batu
galena, timah hitam, seng, mangan, emas, batu kapur (semen), kelapa sawit, kakao, gambir
dan hasil perikanan.
Program Dukungan Psikososial (Psychosocial Support Prgramme/PSP) adalah kegiatan
yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan psikososial individu maupun masyarakat
agar tetap berfungsi optimal pada saat mengalami krisis dalam situasi bencana maupun
kecelakaan.
Pertolongan Pertama Psikologis
Merupakan tindakan pertama yang dilakukan dalam durasi singkat kepada seseorang yang
baru saja mengalami bencana ataupun krisis untuk membantu keadaan pada saat itu serta
mencegah timbulnya dampak psikologis yang lebih mendalam.
PFA sebenarnya bukan sesuatu yang asing dan pada dasarnya kita semua sudah pernah
melakukannya dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan PFA :
Untuk memenuhi kebutuhan mendesak dasar, mengurangi tingkat stres yang dialami, dan
memperkuat daya adaptasi alami.

Tahap-tahap Pertolongan Pertama psikologis


1. Memenuhi kebutuhan dasar/mendesak
2. Mendengarkan
3. Menerima perasaan penyintas
4. Membantu dengan langkah selanjutnya
5. Arahkan dan tindak lanjuti
Prinsip-prinsip penting dalam Dukungan Psikososial

 Rasa percaya
 Kerahasiaan
 Ikut menentukan dalam pengambilan keputusan
 Sikap tidak menghakimi
 Melibatkan tradisi/budaya lokal dalam pemulihan trauma
Program Dukungan Psikososial

Apakah psikososial itu ?


Psikososial merupakan penggabungan 2 kata yang terdiri dari :
PSIKO = internal-pikiran, perasaan, nilai, kepercayaan yang dianut individu.
SOSIAL = eksternal-hubungan antara individu dengan lingkungannya.
Definisi Psikososial adalah “Hubungan dinamis antara aspek psikologi dan sosial, dimana
masing-masing saling berinteraksi dan mempengaruhi secara berkelanjutan.”
Dampak psikologis
Dampak yang mempengaruhi pikiran, keyakinan, perasaan, dan perilaku.
Dampak sosial
Dampak yang mempengaruhi hubungan sosial (dengan keluarga, teman, masyarakat),
kegiatan masyarakat (misalnya sekolah), dan lingkungan.

Tujuan pemberian Dukungan Psikososial

 Pembedayan sebagai bukti pemulihan.


 Pemberdayaan terkait dengan sampai sejauh mana masyarakat/individu yang
terkena dampak bencana mampu melalui berbagai pengalaman tersebut dengan
kapasitas yang dimiliki.

Kapan dukungan Psikososial perlu diberikan ?

 Tidak semua individu mengalami gangguan psikologis, banyak pula individu yang
mampu resilien.
 Mungkin beberapa kelompok rentan bermasalah pada suatu masalah dan kuat pada
masalah yang lain.
 Konteks bencana. Masing-masing kelompok masyarakat memperlihatkan masalah
sosial dan psikologis yang berbeda-beda.
 Informasi adalah kebutuhan, namun perlu dipikirkan kapan saat yang tepat
memberikannya.

Program Dukungan Psikososial


Program Dukungan Psikososial (Psychosocial Support Prgramme/PSP) adalah kegiatan
yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan psikososial individu maupun masyarakat
agar tetap berfungsi optimal pada saat mengalami krisis dalam situasi bencana maupun
kecelakaan. PSP diberikan kepada Kelompok masyarakat target Program dukungan
psikososial PMI seperti anak-anak, remaja, dewasa dan lansia, penyandang cacat, pekerja
kemanusiaan.
Manfaat Program Dukungan Psikososial

 Membantu individu untuk mengurangi beban emosinya.


 Mengembalikan fungsi sosial indvidu di dalam lingkungannya.
 Mengurangi risiko berkembangnya reaksi normal menjadi reaksi yang tidak normal.
 Meningkatkan kemampuan individu di dalam pemecahan masalah-masalah yang
dihadapii pasca bencana.
 Membantu para pekerja kemanusiaan untuk mengatasi masalah psikologis yang
muncul akibat dari situasi yang dihadapi.

Pelaksanaan Program Dukungan Psikososial PMI tidak dilaksanakan melalui pendekatan


individual/konseling, tetapi melalui pendekatan berbasis masyarakat.
Pertama, adalah tahap tanggap darurat setelah bencana terjadi sampai 14‒21 hari. Kedua,
adalah tahap pascatanggap darurat merupakan pemulihan awal untuk memenuhi kebutuhan
fisik, psikologis, dan memulai membangun infrastruktur semi permanen. Ketiga, pemulihan
akhir merupakan lanjutan dari pemulihan awal. Keempat, adalah rekonstruksi-rehabilitas
biasanya dilakukan pada empat bulan ke atas. Untuk khusus pascabencana atau tanggap
darurat, memang diorientasikan pada kebutuhan pokok dan materi, seperti makanan,
obatan-obatan, minuman, biasanya dibuat dapur-dapur umum, kemudian distribusi logistik.
Setelah fokus pada pemenuhan kebutuhan pokok untuk bertahan hidup, para relawan juga
harus memiliki kemampuan menangani secara psikologis yang disebut Psychological First
Aid (PFA). PFA mempunyai tiga prinsip dasar yang terdiri atas melihat, kemudian
mendengar, relawan tidak boleh langsung judgment, tetapi seharusnya memberikan
perhatian. Setelah itu adalah link, misalnya korban butuh makan maka diajak ke dapur
umum, dan bila merasa sakit dibawa ke bagian medis. Dalam kondisi bencana dapat
dikatakan bahwa kondisi yang normal dalam kondisi yang tidak normal. Artinya, para korban
berteriak, sedih, takut, dan segala macam merupakan kondisi normal dalam situasi bencana
yang dikatakan tidak normal. Yang menjadi tidak normal adalah ketika kesedihan itu menjadi
berkepanjangan. Hal ini nanti yang akan menimbulkan post trauma stress disorder. Untuk
penanganan lebih lanjut diperlukan assessment psikososial. Proses ini tidak boleh lepas dari
kearifan lokal setempat. Maka, konsep penanganan ini adalah memberikan simulasi atau
motivasi-motivasi bagi para penyintas agar mereka segera pulih ke kehidupan secara
normal.
Bentuk-bentuk dukungan psikososial terdiri atas PFA, terapi ekspresif, dan konseling.
Misalnya, anak-anak diajak terapi ekspresif dengan menulis, bernyanyi, atau dengan
cara play therapy.
Adakah kelompok tertentu yang perlu mendapatkan perhatian khusus dalam
dukungan psikososial?
Ada yang disebut kelompok rentan. Kelompok ini adalah korban yang diprioritaskan untuk
penanganan terlebih dahulu seperti lansia, anak-anak, dan ibu hamil.
Dukungan psikososial digunakan untuk pemulihan apa saja?
Pada dasarnya orang itu butuh dukungan, apalagi dalam situasi tidak normal dan tertekan.
Misalnya, kecelakaan pesawat kemarin, korban selamat butuh dukungan psikososial.
Mereka merasa kehilangan, saat itulah butuh perhatian mendengarkan keluh kesahnya.
Atau yang lainnya seperti konflik sosial atau pertikaian. Misalnya, di Papua sekarang, para
korban butuh dukungan dari pihak-pihak terkait.

Seperti kita ketahui bersama, bencana merupakan peristiwa traumatis dan menimbulkan
dampak yang merugikan bagi manusia dan lingkungannya. Aspek psikososial menjadi salah
satu dampak bencana dan perlu mendapatkan perhatian serta penanganan baik dari
pemerintah, masyarakat, serta lembaga-lembaga yang bekerja dalam isu penanggulangan
bencana.
PARIAMAN

Pariaman adalah sebuah kota yang terletak di provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Kota ini
berjarak sekitar 56 km dari Kota Padang atau 25 km dari Bandara Internasional
Minangkabau. Pada tahun 2021, jumlah penduduk kota ini sebanyak 95.519 jiwa.
Luas: 73,36 km²
Populasi: 83.151 (2014)

Genius Umar, yang juga pengurus daerah KAGAMA Sumatera Barat, sampaikan ke Ketua
KAGAMA nasional, bahwa akan rencanakan rapat kerja daerah di Sumatera Barat, dalam
rangka menyiapkan strategi percepatan pembangunan daerah.
Ia sampaikan, beberapa sektor yang akan disiapkan mendukung pembangunan daerah yakni
bidang pemerintahan, bidang pendidikan, agama dan budaya, bidang kepariwisataan yang
kesemuanya itu dinilai mampu menjadi dukungan peningkatan sector ekonomi masyarakat
nantinya.
“ Karena beberapa bidang tersebut telah kita terpakan di Kota Pariaman, sehingga hal ini
mampu menumbuhkan nilai ekonomi masyarakat naik 4 % disaat pandemi covid yang terjadi
dalam dua tahun lalu, dan juga program kuliah gratis yakni Satu keluarga Satu Sarjana
(SAGASAJA)” tutur Genius kepada Ganjar.
Kota Pariaman dengan beragam dinamikanya itu melahirkan sebuah program SAGASAJA kuliahkan peserta
programnya ke universitas ternama. mempunyai program unggulan SAGA SAJA yang merupakan program
untuk menguliahkan anak-anak yang kurang mampu, agar dapat mendapatkan pendidikan tinggi vokasi, di mana
seluruh biayanya dibiayai oleh Pemerintah Kota Pariaman.

Ini program yang sangat luar biasa dari Pemko Pariaman, dimana Wako Pariaman Genius Umar menggratiskan
biaya pendidikan ke beberapa perguruan tinggi ternama dan yang bagus untuk mengentaskan kemiskinan di
Kota Pariaman dan ini patut dicontoh oleh daerah lainnya

Sejak program Sagasaja dilaksanakan, Pemko Pariaman telah menandatangani MoU dengan berbagai
pendidikan tinggi vokasi terbaik di indonesia, seperti Fakultas vokasi UI (Universitas Indonesia), vokasi IPB
(Institute Pertanian Bogor), vokasi UGM (Universitas Gajah Mada), vokasi Tel U (Telkom University), Poltek
Poltrada (Politeknik Transportasi Darat) Bali dan Poltekppl (Politeknik Pelayaran) Padang Pariaman dibawah
Kementerian Perhubungan, Poltek Kelautan dan Perikanan, dibawah Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan
beberapa fakultas vokasi lainya

Program Saga Saja yang sudah berjalan sejak tahun 2018 telah menjalin kerjasama dengan 12
Perguruan Tinggi vokasi ternama di Indonesia diantaranya Politeknik Negeri Padang, Batam
Tourism Polytechnic, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Politeknik ATI
Padang, Universitas Indonesia, Politeknik Pelayaran Sumbar, Universitas Dharma Andalas,
Institut Agama Islam Sumatera Barat Pariaman, Politeknik Kelautan dan Perikanan Pariaman,
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sumatera Barat dan Telkom University” ,sebutnya.
Kanderi juga menjelaskan bahwa sejak tahun 2018, sebanyak 257 siswa yang sudah masuk
dan kuliah di Pergurun Tinggi vokasi melalui program Saga Saja ini.
“Untuk tahun 2023 ini, kouta untuk program Saga Saja kita targetkan sebanyak 10
orang/perguruan tinggi vokasi. Karena yang kerjasama sudah 12 perguruan tinggi vokasi
maka ada sebanyak 120 orang anak Kota Pariaman yang bisa kuliah melalui program Saga
Saja”, terangnya.

Bahkan, sambung Genius, saat pandemi dan berlanjut hingga saat ini di Kota Pariaman mampu
melaksanakan pembangunan jalan non budgeter. Hal ini berkat ampuhnya komunikasi pemimpin
dengan masyarakat, dan mampu membuat jalan dengan pola gotong royong, dengan nol APBD.
Ternyata jitu sebagai sebuah inovasi dan mempercepat pembangunan

Pariaman Barayo “Pesta Pantai” tahun 2023, seperti yang dilakukan oleh jajaran Pemerintah Kota Pariaman
yang dipimpin oleh Wali Kota Pariaman, Genius Umar gotong royong) bersama membersihkan Pantai

Goro ini dilakukan oleh jajaran Dinas Perkim LH (Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman
dan Lingkungan Hidup), BPBD, Pol PP dan Dinas Pehubungan, serta diikut oleh Sekretaris
Daerah, Yota Balad, Asisten II, Elfis Candra, dan beberapa Kepala OPD.
"Dengan terjaganya kebersihan di sepanjang pantai yang merupakan destinasi wisata Kota
Pariaman, kita berharap pantai kita akan terus selalu bersih dan rapi, sehingga para
pengunjung dan wisatawan akan merasa nyaman dan betah berada disini," ungkapnya
Sebagai daerah tujuan wisata yang merupakan visi di pemerintahan yang dipimpinya, Genius
Umar terus menggalakan semangat goro untuk menciptakan lingkungan yang bersih, aman
dan nyaman, dan rapi untuk memanjakan para wisatawan.
enius mengatakan Kota Pariaman sebagai daerah tujuan wisata harus didukung oleh semua
pihak, termasuk ASN di pemerintahan Kota Pariaman, dan juga termasuk para pedagang
yang ada di lokasi pantai kata ini, sehingga kita semua dapat bersama menjaga kebersihan
dan kerapian destinasi yang ada disini, ungkapnya.
“Kita di Pemerintah Kota Pariaman, telah menjadikan Goro ini sebagai budaya kerja yang
telah kita lakukan sejak lama, dan dengan kekompakan kita bersama, kedepan Kota
Pariaman, pembangunanya dapat lebih maju lagi, destinawi wisata kita terjaga kebersihanya,
sehingga wisatawan akan semakin banyak yang datang, yang ujungnya adalah peningkatan
ekonomi dan kesejahteraan masyarakat kita,
Adapun delapan titik tersebut, antara lain objek wisata Pantai Sunur, Pantai Binasi, Pantai Kata, Pantai Cermin,
Pantai Gandoriah, Pulau Angso Duo, Talao Pauh dan Pantai Apar. Setiap objek wisata akan disuguhi dengan
berbagai hiburan yang disiapkan, dan untuk hiburan utama, akan dipusatkan di Pantai Gandoriah, Kota
Pariaman, ucapnya

“Piaman Barayo ini, akan dilaksanakan dari tanggal 23 April sampai 7 Mei 2023, atau selama 15 hari. Kita
berharap tingkat kunjungan wisatawan ke Kota Pariaman akan ramai dengan pengunjung, sehingga
perekonomian masyarakat dapat tumbuh, sehingga para pedagang dan Pemko Pariaman secara umumnya, akan
dapat meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) selama Piaman Barayo 2023 nanti

penanganan stunting dengan menjadi orang tua asuh bagi anak-anak stunting

59 Anak Stunting di Kota Pariaman sudah punya BAAS (Bapak Asuh Anak Stunting). Hal ini disampaikan Wali
Kota Pariaman, Genius Umar, ketika memimpin Rapat Kerja Lintas Sektor dan Mitra Kerja dalam Percepatan
Penurunan Stunting Kota Pariaman Tahun 2023,
“Kami percaya, dengan kolaborasi lintas stakeholder terutama dengan menggerakkan para pimpinan masing-
masing stakeholder lintas sektor ini, dapat menjadi daya dorong bagi percepatan penurunan angka stunting
Nasional, dan Kota Pariaman khususnya,” tukasnya.

Genius menambahkan, penyebab stunting tidak hanya masalah gizi dan pola makan saja, tapi
pola asuh, air bersih, sanitasi, juga penting, termasuk masalah sosio-kultural, dan ekonomi.
Karena itu, kegiatan yang dilakukan hari ini, sebagai wujud sinergi kolaborasi gerakan kita
bersama, untuk mengatasi stunting sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara
optimal, ucapnya.
“Saya harap, Bapak Asuh Anak Stunting dapat memberikan kontribusi bagi penurunan angka
stunting melalui upaya-upaya pencegahan, dan implementasi nyata di lapangan. Dengan
adanya kegiatan ini, akan sangat membantu penanganan kasus stunting jika dilakukan secara
bersama dengan seluruh elemen masyarakat dan swasta,” tuturnya.
Lebih lanjut Genius mengungkapkan bahwa stunting menjadi urusan bersama, itulah
mengapa dirinya membuat kebijakan bahwa stunting itu harus diurus oleh semua stakeholder
dan dinas yang ada dibawah kepemimpinan.
“Program Bapak Asuh Anak Stunting merupakan gerakan gotong royong seluruh pemangku
kepentingan dalam mempercepat penurunan stunting yang menyasar langsung keluarga
berisiko stunting di Kota Pariaman sebanyak 159 anak, dan kita sudah membagi mulai dari
walikota, wakil walikota, Forkopimda, Sekda, instansi vertical, swasta, BUMN/BUMD,
sekolah dan setiap dinas nantinya, akan menjadi Bapak Asuh Anak Stunting,” terangnya.
Lulusan S3 IPB ini juga berharap, dengan adanya program orang tua asuh ini, diharapkan
anak stunting dapat memperoleh perhatian dari orang tua asuh, guna meningkatkan gizi dan
kesehatan serta kendala lainya, sehingga anak-anak sasaran ini nantinya dapat menjadi sehat
dan terbebas dari stunting,

Anda mungkin juga menyukai