• Perbedaan budaya dapat dibuat dari aspek budaya objektif & subjektif
– Objektif dilihat dari ( climate condotion, rentan jenjang pendidikan, produk nasional
dll)
– Subjektif ( cara pandang diri dan evaluasi cara hidup).
Ketika dasar biologi dari perilaku ditantang oleh para ilmuwan sosial di awal abad ke-20, hasil
Darwin juga mempertanyakan ada perbedaan budaya utama dalam ekspresi emosional.
Menurut penulis seperti Klineberg & Birdwhistell, perbedaan ini berarti bahwa ekspresi
emosi manusia diperoleh dalam proses sosialisasi.
Tomkins (1962, 1963) mengusulkan hubungan antara aktivitas sistem saraf pusat dan
kontraksi dari otot-otot wajah. Ekman & Friesen (1969) menduga bahwa sebagian
besar ekspresi wajah mencerminkan campuran lebih dari emosi tunggal. Mereka
berdalil bahwa ada pola karakteristik dari otot-otot yang menunjukkan salah satu dari
enam emosi dasar, yaitu:
1. Kebahagiaan
2. Kesedihan
3. Kemarahan
4. Ketakutan
5. Terkejut
6. Jijik
Bukti lintas-budaya substantif pertama diperoleh ketika responden di lima masyarakat
(Argentina, Brazil, Chili, Jepan, Amerika) menunjukkan foto-foto yang menampilkan
enam emosi. Istilah untuk emosi ini diberikan sebagai alternatif respon dengan
masing-masing stimulus. Tingkat keseluruhan identifikasi yang benar adalah cukup
tinggi, dan yang paling penting, tidak ada perbedaan yang signifikan antara budaya
ketika hasil ke-6 emosi digabungkan.
• Penelitian lintas budaya mengenai intonasi emosional dalam suara yang
menunjukkan hasil yang sama dalam ekspresi wajah.
• Nada suara seseorang akan berubah seiring dengan emosi yang sedang
dialaminya. Seseorang yang sedang marah, nada suaranya pasti akan
terdengar meninggi
• Morris, Collett, Marsh, dan O'Shaughnessy (1979) mengatakan gerakan yang terdefinisi dapat
• Ekman & Friesen, 1969 memiliki kategori yang membedakan dari gerakan:
1. Emblems (lambang-lambang) : tingkah laku yang spesifik secara umum dipahami maknanya.
2. Illustrator (ilustrasi),: isyarat yg mendampingi pesan-pesan verbal dan memberi
arti pada sebuah pesan verbal.
• Emosional secara mendasar terstruktur oleh sistem budaya tertentu dan lingkungan social
dan material tertentu.
• Ada 2 emosi menurut Lutz yaitu fago dan song
Model adat tentang diri dan interaksi social harus digunakan untuk memahami istilah EMOSI.
Averill (1980), berargumen bahwa “emosi itu bukan karena biological tetapi dari
konstruksi social”.
Penekanan pada konstruksi social pada emosi sebagai aturan tidak sepenuhnya menolak
aspek biologi.
Titik pusat dalam deskripsi tersebut adalah arti dari istilah emosi tertentu yang tidak mudah
diterjemahkan ke dalam bahasa lain, dan yang dilihat dibentuk oleh konteks budaya tertentu
dimana mereka terjadi.
Wierzbicka (1999) juga melihat bahwa rasa dari emosi seseorang itu karakteristiknya
tidak diwariskan dari organisme manusia, tetapi dari proses budaya seperti konstruksi
budaya, bahasa dan kognitif.
1. Antecedent events.
2. Appraisal.
3. Subjective feelings.
4. Physiological reaction patterns.
5. Action readiness.
6. Behavioral expression.
7. Regulation.
• Hal-hal yang memicu atau terjadi sebelum adanya emosi.
• Penelitian dilakukan oleh Boucher. Hasil penelitian menyatakan bahwa
antecedents events pada emosi hampir serupa pada orang-orang di
setiap budaya.
• Terkait dengan perbedaan interpretasi situasi dan keyakinan budaya.
• Petunjuk untuk memahami suatu situasi yang dapat memunculkan emosi yang
berbeda, serta untuk memahami apa yang membuat antar emosi berbeda.
6 5.8 6 6
5.4 5 5 5
4.5
3.8 3.5
3