DARI PARTIKEL
DUALISME PARTIKEL –
GELOMBANG
PENDAHULUAN
• Louis de Broglie mengemukakan hipotesis bhw sifat
dualisme gelombang – partikel pd radiasi sehrsnya dpt
diterapkan pd materi.
𝒉𝒄
𝑬=𝒑$𝒄=𝒉$𝝊=
𝝀
(3)
• Konsep partikel, energi, dan momentum
dihubungkan melalui konstanta Planck dg konsep
gelombang, frekuensi dan panjang gelombang.
• Persamaan de Broglie relation mjd,
𝒉
𝝀= (4)
𝒑
• Persamaan tsb memprediksikan bhw panjang
gelombang de Broglie dr gelombang materi yg
menyertai pergerakan partikel materi memiliki
momentum sebesar 𝒑
Kondisi kuantisasi Bohr
• Salah satu asumsi Bohr pd
model atom hidrogennya
menyatakan bhw momentum
angular sistem elektron – inti
dlm keadaan stasioner mrp
kelipatan bilangan bulat ℏ.
𝒏𝒉 𝒏 𝒉
𝟐𝝅𝒓 = = = 𝒏𝝀 = 𝐤𝐞𝐥𝐢𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐨𝐫𝐛𝐢𝐭
𝒎𝒗 𝒑
(5)
Contoh soal
• Tentukan panjang gelombang de Broglie dr
baseball yg bergerak dg kecepatan 10 m/s.
Diasumsikan bhw berat bola 1 kg,
• Tentukan panjang gelombang de Broglie utk
elektron yg memiliki energi kinetik 100 eV.
Bukti eksperimental utk gelombang de Broglie
• Indikasi sifat gelombang dr
elektron kebanyakan berasal
dr eksperimen interferensi
dan difraksi.
• Difraksi gelombang cahaya
telah banyak dibahas di
bidang fisika spt terlihat pd
gambar utk cahaya yg
didifraksi dg celah tunggal.
• Utk cahaya dg panjang
gelombang l pd celah selebar
a, mk difraksi cahaya adlh
𝒂 𝒔𝒊𝒏 𝜽 = 𝒏𝝀 𝑛 = 1, 2, 3, … (6)
Eksperimen difraksi elektron salah
satunya dilakukan oleh Davisson dan
Germer yg menginvestigasi refleksi
berkas elektron dr permukaan kristal
nikel:
• Berkas elektron dr filamen yg
dipanaskan dipercepat melalui
beda potensial DV.
• Stlh melewati lubang kecil, berkas
elektron menumbuk kristal tunggal
nikel.
• Elektron akan dihamburkan ke
segala arah oleh atom nikel,
sebagian akan terdeteksi pd
berbagai sudut f yg dpt diukur
intensitasnya.
Hasil eksperimen Davisson & Setiap atom dlm kristal dpt
Germer. berperan sbg penghambur, shg
gelombang elektron yg terhambur
Jk beda potensial pemercepat dpt terganggu
elektron diatur 54 V, terdpt
puncak hamburan berkas Þ kisi2 difraksi kristal utk
elektron pd sudut f = 50°. elektron dg lebar celah d
• Karena elektron berenergi rendah, mk elektron2 tdk dpt
menembus lbh jauh ke dlm kristal, shg difraksi tjd di
permukaan atom.
• Situasi tsb keseluruhannya hampir sama dg pd penggunaan
kisi2 difraksi jenis – refleksi utk cahaya; jarak celah d antara
dua atom pd kristal analog dg jarak antara celah2 dlm kisi2
optik.
• Maxima utk kisi2 difraksi terjadi pd sudut f sdmkn rupa shg
perbedaan jejak antara sinar2 yg berdekatan 𝑑 sin 𝜙 adlh
sama dg jumlah keseluruhan panjang gelombang
𝒅 𝐬𝐢𝐧 𝝓 = 𝒏𝝀 𝒏 = 𝟏, 𝟐, 𝟑, … (7)
𝜆 = 𝑑 sin 𝜙
= 0,215 nm sin 50° = 0,165 nm
• Nilai tsb dpt dibandingkan dg panjang
gelombang de Broglie.
&
𝑝 = 2𝑚𝐾 = 2𝑚𝑐 ( 𝐾
'
&
𝑝= 2 511000 𝑒𝑉 54 𝑒𝑉
'
&
= 7430 𝑒𝑉
'
• Panjang gelombang de Broglie adlh
ℎ ℎ𝑐 1240 eV % nm
𝜆= = = = 0,167 nm
𝑝 𝑝𝑐 7430 eV
𝜟𝒙𝜟𝝀~𝜺𝝀𝟐 (9)
• Pernyataan tsb menunjukkan hubungan kebalikan antara
ukuran paket gelombang dg ketidakpastian pd panjang
gelombang:
utk panjang gelombang tertentu, semakin kecil ukuran
paket gelombang, mk semakin besar ketidakpastian dlm
menentukan panjang gelombang
Þ Semakin kecil Dx, mk Dl harus mjd lebih besar.
• Dg membuat paket gelombang semakin besar, tidak akan
menyelesaikan problem ketidakpastian tsb.
𝜺𝝀
𝜟𝒙𝜟𝝀~ 𝑵𝝀 = 𝜺𝝀𝟐
𝑵
• tepat sama dg kasus paket gelombang yg lebih kecil.
• Pers. (9) mrp sifat fundamental gelombang
klasik, tidak tergantung pd jenis
gelombangnya atau metode yg digunakan utk
mengukur panjang gelombangnya.
𝜟𝑻~𝜺𝑻
• utk mengetahui perbandingan antara durasi
paket gelombang dg kemampuan dlm
mengukur periodenya, mk dihitung hasil
perkalian Dt dan DT
𝟐
∆𝒕∆𝑻~𝜺𝑻 (10)
∆𝒇∆𝒕~𝜺 (12)
𝒉
𝜟𝒑 = 𝟐 𝜟𝝀 (13)
𝝀
• Ketidakpastian dlm momentum partikel scr
langsung dikaitkan dg ketidakpastian dlm
panjang gelombang dr paket gelombang
partikel de Broglie.
ℏ $
∆𝑝! # ∆𝑥 ≥ (1); ℏ= (2)
# #%
dlm hal ini,
Dpx : ketidakpastian pengukuran momentum,
D X : ketidakpastian pengukuran posisi x
!
DE × Dt ³ (5)
2
DE Þ ketidakpastian energi sistem (mis, atom
berada dlm keadaan tereksitasi)
Dt Þ interval waktu utk pengukuran E (rerata
waktu ‘hidup’ atom berada dlm keadaan
tereksitasi)
ketidaksamaan (5) dpt dibuktikan dr ketidaksamaan (1)
sbb:
– suatu elektron bergerak sepanjang sumbu – x dg energi
sebesar
2
p
E= x (6)
2m
– Jk px memiliki ketidakpastian Dpx, mk ketidakpastian utk
energi, E, ditentukan dg mendeferensiasikan menjadi
æ 2 px ö
DE = ç ÷ × Dp x = v x × Dp x (7)
è 2m ø
• jk interval waktu yg diperlukan utk mengamati
elektron adlh Dt, mk ketidakpastian posisi
Dx = v x × Dt (8)
Dx
Dt = (9)
vx
• jk pers.(7) digabungkan dg pers. (9) diperoleh
æ Dx ö
DE × Dt = (v x × Dp x ) × çç ÷÷
è vx ø
! (10)
= Dp x × Dx ³
2
Contoh soal
Peluru & elektron
Peluru yg bermassa 50 g dan elektron bermassa
9,11 ´ 10-28 g memiliki kecepatan yg sama, 300
m/s, dg ketidakpastian 0,01%.
Dg ketepatan (keakuratan) berapa dpt
ditentukan posisi masing2, jk posisi diukur scr
bersamaan dg kecepatan pd eksperimen yg
sama
Utk elektron,
(
p = mv = 9,11´10 -31
)
kg (300 m/s )
= 2,73 ´10 - 28
kg × m/s
Δp = 0 ,01% ´ p
(
= (0,0001) 2,73 ´10-28 kg × m/s )
= 2,73 ´10-32 kg × m/s
-34
! 6,63 ´10 J × s
Dx ³ =
(
2 × Dp 2 ´ 2 ´ 3,14 2,73 ´10 kg × m/s
-32
)
-3
@ 1,6 ´10 m = 1,6 mm
Utk peluru,
p = mv = (0,05 kg )(300 m/s )
= 15 kg × m/s
Δp = 0 ,01% ´ p
= (0,0001)(15 kg × m/s )
= 1,5 ´10-3 kg × m/s
-34
! 6,63 ´10 J × s
Dx ³ =
(
2 × Dp 2 ´ 2 ´ 3,14 1,5 ´10 kg × m/s
-3
)
-32
= 3,2 ´10 m