Makalah Pengantar Manajemen
Makalah Pengantar Manajemen
Disusun Oleh :
Rika Rahmawati – 382241028
Manajemen S1
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat dan nikmatnya
diberikan kepada kami hingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun
tema dari makalah ini adalah mengenai “MANAJER DALAM MANAJEMEN”.
Dalam makalah ini, kami sampaikan terimakasih kepada dosen dari mata kuliah Pengantar
Manajemen yaitu Bapak H. Nono Sugiono SE, MM yang telah membuat kami melakukan
pengembangan terhadap diri kami lewat pembuatan makalah yang kami buat ini. Dan
terimakasih untuk pihak-pihak atau beberapa sumber yang kami ambil dan kami jadikan
sebagai referensi demi menunjangkelangsungan pembuatan makalah ini.
Materi ini disusun berdasarkan referensi-referensi dari buku-buku pilihan atau sumber
yang lainnya. Selain menggunakan bahasa yang mudah dipahami, materi ini juga disajikan dari
rangkuman beberapa sumber yang dijadikan sebagai acuan.
Makalah ini jauh dari kata sempurna, sebelumnya kami minta maaf apabila terdapat
kekurangan pada makalah ini. Maka kritik dan saran yang dapat membangun senantiasa kami
harapkan.
Bandung,Desember 2022
Penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang .............................................................................................................................................. 4
Rumusan Masalah........................................................................................................................................ 5
Manfaat ............................................................................................................................................................ 5
Tujuan............................................................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian manajemen ......................................................................................................... 6
3
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan kita sehari-hari sebenarnya kita telah menerapkan fungsi-fungsi dan
bentuk manajemen. Sebagai contohnya kegiatan kita sehari-hari dari mulai pagi, siang, sore,
malam, hingga pagi lagi. Mulai dari kita bangun tidur, apa yang pertama kita pikirkan ? setiap
orang berbeda-beda apa yang mereka pikirkan setelah bangun tidur, misalnya kita bersyukur,
menanyakan jam berapa ini, setelah itu kita merencanakan kegiatan yang akan kita lakukan
dalam sehari tersebut. Maka akan terjadilah sebuah schedule atau tata urutan kegiatan dari
pagi hingga pagi lagi walaupun hanya didalam pikiran saja. Secara tidak langsung hal inilah
yang disebut kita sedang memanajemen diri kita sendiri untuk melaksanakan schedule
tersebut. Walaupun dalam prakteknya kita bisa melaksanakan secara urut atau acak schedule
tersebut, akan tetapi pasti akan dilakukan. Secara tidak langsung juga kita telah menjadi
manajer untuk diri kita sendiri dan juga kita sebagai bawahan untuk diri kita.
4
1.3 TUJUAN MAKALAH
-Mengetahui pengertian manajemen
1.4 MANFAAT
Manfaat yang dapat diambil dari “Manajer dalam manajemen” yaitu dapat membentuk
pribadi yang ulet, teliti, mampu berkomunikasi dengan baik dan dapat meningkatkan
kemampuan dalam menganalisis problem solving. Selain itu, dapat memahami ilmu
manajemen yang sangat penting dalam mengatur dan mengarahkan sekelompok atau sebuah
organisasi.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Hubungan itu menjelaskan tentang substansi tugas yang ada padanya. Pada satu sisi, manajer
ada pada posisi tugas pelaksana kepemimpinan dengan membantu pemimpin memimpin
pekerjaan yang bersifat
departemenal. Di sini manajer adalah kepala atau pemimpin suatu departemen atau unit kerja
dalam suatu organisasi. Pada sisi yang bersifat lebih substansial, manajemen adalah tugas
seorang manajer yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas kepemimpinan pada aras
manajerial. Tentu tatkala melaksanakan tugasnya, manajer memanejemeni, tetapi
perbedaannya, ialah bahwa ia memanejemeni tugasnya atas nama pemimpin yang
mendelegasikan tugas manajerial kepadanya
Manajer adalah mereka yang memiliki tanggungjawab dalam usaha memajukan dan
mempertahankan perusahaan,terutama pada saat-saat sulit.1[1] Manajer bertindak dalam
hubungan yang pengaruhnya menyebar kepada orang lain yang membuat orang lain menjadi
lebih baik. Lebih lanjut, pengertian manajer adalah orang yang memiliki pengalaman,
pengetahuan serta keterampilan yang baik dan diakui oleh organisasi atau perusahaan
tersebut untuk dapat memimpin, mengendalikan mengelola, mengatur serta mengembangkan
organisasi dalam rangka mencapai visi (tujuan) perusahaan.
Berikut adalah beberapa pengertian manajer yang dikemukakan oleh para ahli antara lain
yaitu :
Manajer yaitu orang yang menyelaraskan tujuan yang saliang bertentangan dan menentukan
prioritas, manajer harus befikir secara analitis (membuat keputusan yang lebih baik) dan
konseptual (mengindentifikasi).
Manajer merupakan seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan melakukan kordinasi
kegiatan-kegitan mereka untuk mencapai sasaran suatu
7
d. Menurut Prof. Maccoby
“seorang pemimpin yang untuk masa kini adalah orang yang religious, dalam artian menerima
kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama, walaupun ia sendiri mungkin menolak
ketentuan gaib dan ide ketuhanan yang berlainan.Menurut penulis Manajer adalah orang yang
1. Kecerdasan
2. Kemampuan memimpin
3. Kemampuan berkomunikasi
4. Berfikir Logis
6. Ketahanan moral
7. Bersikap adil
Merupakan komunikasi yang menunjukkan arus pesan yang mengalir dari para atasaan atau
para pimpinan kepada bawahannya.
Merupakan informasi yang mengalir dari tingkat yang lebih rendah (bawahan) ke tingkat yang
lebih tinggi (atasan)
8
Merupakan komunikasi dalam bentuk mendatar dimana komunikasi dilakukan oleh dua orang
atau lebih yang memiliki level yang sama, jabatan yang sama, kedudukan dan posisi yang
sama.
Merupakan komunikasi dalam bentuk mendatar dimana komunikasi dilakukan oleh dua orang
atau lebih yang memiliki level yang sama, jabatan yang sama, kedudukan dan posisi yang
sama.
1. Keahlian teknis (technical skills), yaitu keahlian yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan
spesifik tertentu, sebagai contoh mengoperasikan komputer, dan lain sebagainya.
2. Keahlian berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat (human relation skills), yaitu
keahlian dalam memahami dan melakukan interaksi dengan berbagai kalangan di masyarakat.
Di antara dalam bernegosiasi, memotivasi, meyakinkan orang, dan lain sebagainya.
3. Keahlian konseptual (conceptual skills), yaitu keahlian dalam berpikir secara abstrak,
sistematis, termasuk di dalamnya mendiagnosa dan menganalisis berbagai masalah dalam
situasi yang berbeda-beda, bahkan keahlian untuk memprediksi di masa yang akan datang.
4. Keahlian dalam pengambilan keputusan (decision making skills), yaitu keahlian untuk
mengidentifikasi masalah sekaligus menawarkan berbagai alternatif solusi atas permasalahan
yang dihadapi, serta mampu membuat sebuah keputusan yang terbaik.
5. Keahlian dalam mengelola waktu (time management skills), yaitu keahlian dalam
memanfaatkan waktu secara efektif dan efisien.
9
6. Keahlian dalam berhubungan dengan orang lain (Human Skills), yaitu keahlian untuk
bekerja dengan anggota, memahami, dan memotivasi orang lain, baik sebagai indvidu maupun
kelompok. Manajer membutuhkan keterampilan ini untuk mendapatkan kecintaan dan
partisipasi dariseluruh anggota organisasi
Diperlukan juga sikap profesional, adapun ciri-ciri seorang manajer professional, diantaranya
adalah :
2. Seorang manager yang profesional menghargai hasil pekerjaan yang baik anak buahnya,
seorang manager akan mengoreksi anak buahnya dengan cara yang profesional ketika mereka
tidak menampilkan kerja yang kurang baik atau kurang disiplin.
3. Seorang Manager yang profesional percaya bahwa Anak buahnya mampu memberi andil
untuk kesuksesan perusahaannya. Ini berarti bahwa dia sejauh mungkin akan mengajak anak
buahnya untuk memberikan masukan-masukan, ide-ide, dan saran-saran untuk pemecahan
masalah yang dihadapi di tempat kerja. Dia juga berkeinginan untuk mendengar, memahami
dan menindak lanjuti kritikan dan tuntutan-tuntutan dari anak buahnya.
10
Tetapi jika dilihat dari sisi level atau tingkatan manajemen bisa dibagi kedalam tingkatan-
tingkatan manajemen atau hierarki manajemen sesuai fungsi dan tugasnya, yaitu:
1.Manajemen Tingkat Puncak atau Top Management, yang biasanya terdiri dari direktur,
utama, presiden direktur, atau wakil direktur.
Ciri ciri dan Peran yang paling utama dari manajemen puncak adalahP sebagai berikut:
2.Manajemen Tingkat Menengah atau Middle Management, yang biasanya terdiri dari para
manajer, kepala divisi atau departemen, atau kepala cabang. Tugas dan peran manajemen
tingkat menengah beberapa diantaranya seperti berikut ini:
a. Menjalankan perintah, kebijakan, rencana yang telah disusun oleh manajemen puncak
d. Berkomunikasi dengan manajemen puncak dan manajemen tingkat yang lebih rendah
posisinya
e. Mempersiapkan rencana jangka pendek, umumnya disusun hanya untuk 1 hingga 5 tahun f.
Mempunyai keterbatasan tanggung jawab dan wewenang karena manajemen tingkat
menengah ini merupakan perantara manajemen puncak dengan manajemen yang lebih
rendah.
g. Bertanggung jawab secara langsung kepada Dewan Direksi dan CEO perusahaan Buku Ajar
Pengantar Manajemen Untuk Lingkungan Sendiri (ns) III-4 Untuk manajemen tingkat
menengah ini, keahlian yang diperlukan di antaranya adalah keahlian konseptual, komunikasi,
pengambilan keputusan, manajemen waktu, dan juga teknikal.
11
3.Manajemen Supervisi atau Tingkat Pertama atau Supervisory or First-Lme Management,
yang biasanya terdiri dari para supervisi, ketua kelompok, dan lain sebagainya.
Manajemen tingkat yang paling bawah ini melaksanakan beberapa aktivitas seperti berikut ini:
a. Mengarahkan karyawan atau pekerja
c. Menjaga hubungan yang baik antara manajemen tingkat menengah dan para pekerja
d. Menginformasikan keputusan yang diambil oleh manajemen kepada para karyawan atau
pekerja, selain itu manajemen tingkat pertama ini memberi informasi mengenai kinerja,
hambatan atau kesulitan, perasaan, tuntutan ataupun hal lainnya dari para karyawan atau
pekerja
e. Manajemen tingkat ini lebih banyak menghabiskan waktu untuk mengendalikan dan
mengarahkan pekerja
f. Menyusun rencana harian, mingguan serta bulanan. tidak menyusun rencana jangka
panjang g. Mempunyai kewenangan yang terbatasi namun tanggung jawab yang penting untuk
mendapatkan pekerjaan yang dijalankan dari pekerja.
h. Manajemen lini pertama ini dengan teratur harus memberi laporan dan bertanggung jawab
secara langsung kepada manajemen level menengah Di antara keahlian yang terutama perlu
dimiliki adalah keahlian komunikasi, pengambilan keputusan, manajemen waktu, dan teknikal.
Pada praktiknya, beberapa keahlian manajemen yang sangat beragam berdasarkan tingkatan-
tingkatan manajemennya sangat bersifat relatif, dan tergantung kepada budaya organisasi
bisnis yang dijalankan.
Jika budaya perusahaan yang dikembangkan cenderung terbuka dan demokratis, maka bisa
jadi hampir seluruh personel di perusahaan dituntut untuk menguasai keahlian-keahlian
manajemen sebagaimana diterangkan di atas. Bahkan sulit untuk dibedakan keahlian mana
yang harus dimiliki oleh setiap tingkatan manajemen.
Perbedaan pada tingkat manajemen hanya bisa dilihat pada saat masing-masing personel
mengimplementasikan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya. Namun, sekiranya budaya
perusahaan yang dikembangkan cenderung tertutup dan bersifat top-down policy, maka bisa
jadi jenis-jenis keahlian tersebut akan dapat dibedakan berdasarkan tingkatan-tingkatan
manajemennya.
12
2.6 PERAN MANAJER
PERAN MANAJER Henry Mintzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan
bahwa ada sepuluh peran yang dimainkan oleh manajer di tempat kerjanya. Ia kemudian
mengelompokan kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok, yaitu:
a. The figurehead role (Peranan figure bapak), yaitu peranan manajer sebagai symbol
pimpinan perusahaan.
b. The leader role (peranan pimpinan), yaitu manajer diharapkan menjadi pemimpin bagi
bawahannya, mulai dari melakukan rekrutmen, memberikan pelatihan, dan memotivasi
karyawan untuk mau berusaha mencapai tujuan perusahaan.
c. The liaison role (peranan penghubung). Manajer menjadi penghubung baik dengan pihak di
dalam organisasi maupun dengan pihak di luar organisasi.
a. The recipient role (monitor). Manajer harus selalu aktif mencari informasi yang dapat
bermanfaat bagi organisasi.
13
b. The disseminator role (penyebar informasi). Manajer harus mendistribusikan informasi yang
diperolehnya kepada pihak lain, baik di dalam organisasi maupun diluar organisasi.
c. The spokesperson role (peranan jurubicara). Manajer sebagai wakil organisasi untuk
menyampaikan informasi kepada pihak lain, baik di dalam organisasi maupun diluar
organisasi.
c. The resource-allocator role (peranan pembagi sumber daya). Manajer harus dapat
mengalokasikan sumber daya organisasi yang terbatas agar tujuan organisasi dapat tercapai
secara efisien.
d. The negotiator role (peranan perunding). Manajer melakukan negosiasi dengan pihak-pihak
tertentu yang berhubungan dengan organisasi, misalnya negosiasi dengan serikat pekerja.
Salah satu keunikan dari ilmu manajemen adalah bahwa mereka yang menguasai
pengetahuan manajemen belum tentu memiliki pengalaman atau mampu untuk menjalankan
kegiatan manajemen dalam praktik. Sebaliknya pula, mereka yang telah berpengalaman
dalam kegiatan manajemen secara praktik, belum tentu mengerti akan kerangka teoritis atau
pengetahuan mengenai kegiatan manajemen yang telah dijalankannya. Yang terbaik tentu
saja jika kedua-duanya dapat dipadukan, seseorang yang banyak mengetahui dan menguasai
pengetahuan mengenai manajemen sebaiknya mengimbangi pengetahuannya secara teoritis
dengan pengalaman melalui praktik di dunia nyata, misalnya dalam dunia organisasi. Seorang
mahasiswa jurusan manajemen, misalnya, sebaiknya juga mengikuti berbagai kegiatan
organisasi agar pengetahuan manajemen yang dipelajarinya akan semakin dimengerti secara
praktik.
Pengetahuan akan manajemen akan semakin di pahami sekiranya kita dipadukan dengan
kegiatan praktik. Banyak pengusaha-pengusaha yang telah berhasil dalam kegiatan bisnisnya,
padahal tidak pernah mengecap pendidikan di jurusan manajemen. Sebaliknya banyak pula
lulusan sekolah manajemen tidak dapat berbuat apa-apa ketika pertama kali bekerja
dikarenakan miskin pengalaman secara praktik. Tidak heran mengapa sekarang sekolah-
sekolah manajemen mulai mengubah paradigma pembelajarannya dengan memadukan
antara teori dan praktik. Salah satu caranya adalah dengan mengundang para praktisi atau
memberikan kesempatan para mahasiswanya untuk melalui proses magang di perusahaan-
perusahaan agar dapat belajar secara aplikatif.
14
Bentuk lain juga dapat dilakukan seperti melakukan metode yang dinamis dalam
pembelajaran manajemen di kelas. Role playing, dinamika kelompok, studi kasus, adalah di
antara beberapa metode yang cukup efektif mendekatkan para mahasiswa dari teori kepada
pemahaman praktik.
1. Autocratic Leadership Pimpinan dalam hal ini mengambil alih semua pembuatan keputusan
2. Democratic Leadership Pimpinan dalam hal ini memberikan bawah untuk berpartisipasi
dalam pembuatan keputusan
3. Free-rein Leadership Pimpinan dalam hal ini memberikan kesempatan pada bawahan untuk
dalam pembuatan keputusan dengan pengarahan minimum.
Tanggung jawab sosial berarti bahwa manajemen mempertimbangkan dampak sosial dan
ekonomi di dalam pembuatan keputusannya. Tanggung jawab sosial perusahaan ini
merupakan salah satu tugas yang harus dilakukan oleh para manajer organisasi perusahaan,
karena aspek ini merupakan syarat utama bagi berhasilnya perusahaan, terutama untuk
jangka panjang. Dengan demikian manajer sekarang dituntut untuk mengimplementasikan
etika berusaha (the ethics of managers), terutama dalam hubungannya dengan langganan,
karyawan, penemu teknologi, lembaga-lembaga pendidikan, perusahaan-perusahaan lain,
para penyedia, kreditur, pemegang saham, pemerintah dan masyarakat pada umumnya.
Etika berkenaan dengan pendapat tentang benar dan salah, lebih khusus, dengan
kewajiban moral seseorang pada masyarakat. Etika ini merupakan sistem ungkapan-ungkapan
yang menyangkut perilaku, perbuatan dan sikap manusia terhadap peristiwa-peristiwa yang
dianggap penting dalam hidupnya. Penentuan etika benar dan salah adalah sulit, karena
dalam kenyataannya standar-standar moral berubah setiap waktu. Kelompok-kelompok yang
berbeda dalam masyarakat yang sama mungkin mempunyai gagasangagasan tentang benar
dan salah yang saling bertentangan. Bagaimanapun juga, etika para manajer akan sangat
mempengaruhi keputusan-keputusan dan kegiatan-kegiatan organisasi.
15
Tentunya etika manajer harus mendasarkan diri pada nilai-nilai atau standar moral yang
dianggap baik dan luhur dalam suatu lingkungan atau masyarakat.
Ada lima faktor yang mempengaruhi keputusan-keputusan pada masalah etika, yaitu :
1. Hukum,
2. Peraturan-peraturan pemerintah,
4. Tekanan-tekanan sosial,
Faktor-faktor ini mempengaruhi etika manajer dengan tingkatan dan pada bidang-bidang
fungsi yang berbedabeda. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa dalam dekade sekarang ini,
para manajer semakin dituntut untuk mengikuti atau mentaati hukum dan standar-standar
etika masyarakat. Pada waktu yang sama, perhatian manajer harus dipusatkan pada
pemberian tanggapan-tanggapan organisasi terhadap masalahmasalah sosial. Hal ini
mempunyai dua konsekuensi utama. Pertama, banyak organisasi sekarang mengesampingkan
tujuan utamanya maksimalisasi keuntungan, dan mengalihkan ke pemenuhan
kebutuhankebutuhan masyarakat dengan perolehan keuntungan yang secukupnya. Kedua,
pencapaian hasil-hasil yang lebih baik dalam pelaksanaan fungsi tanggung jawab sosial
perusahaan sekarang menjadi semacam peralatan untuk membantu sukses orgdnisasi.
Bagaimana para manajer memelihara penanganan masalahmasalah sosial akan
mencerminkan etika pribadinya, kebijaksanaan-kebijaksanaan organisasi, dan nilai-nilai sosial
perusahaan pada periode waktu tertentu.
16
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
a.Manajemen dalam organisasi merupakan individu yang paling menentukan
keberhasilan/kegagalan proyek. Karena dalam mengintegrasikan, mengkoordinasikan
semua sumber daya yang dimiliki dan bertanggungjawab sepenuhnya atas keberhasilan
dalam prncapaian sasaran organisasi.
b.Untuk dapat melaksanakan peran tersebut, manajer membutuhkan beberapa
keahlian yang diperlukan agar para manajer dapat menjalankan fungsi-fungsi
manajemennya dengan baik seperti keahliandalam manajemen global dan keahlian
dalam teknologi.
c.Ada beberapa tingkatan manajemen yang dikaitkan dengan peran dan tugasnya
sekaligus juga keahlian-keahlian yang dimilikinya, yaitu manajemen tingkat puncak,
menengah, supervise dan non supervise. Setiap tingkatan manajemen mensyaratkan
keahlian yang berbeda. Oleh karena itu, bagi mereka yang ingin menjadi seseorang
manajer, maka kedua aspek dari manajemen yaitu pengetahuan dan pengakaman perlu
untuk dikuasai secara bersamaan.
17
DAFTAR PUSTAKA
3. Schermerhorn., Management, Seventh edition, John Wiley & Sons, Inc., 2002.
4. Stoner, James A.F. & Freeman, Edward R., Management, Fifth edition, Prentice-Hall
International edition, 1992
5. Weihrich, Heinz & Koontz, Harold, Management : A Global Perspective, Tenth edition,
McGRAW HILL International edition, 1994
6. Bartol, Kathryn M. & Martin, David C., Management, McGraw Hill Series in Management,
1991
8. Robbins, Stephen P. 2003. Manajemen. Edisi Indonesia. PT. Indeks Kelompok Gramedia,
Jakarta.
10. Sule, Ernie Trisnawati, Kurniawan Saefulloh. 2005. Pengantar Manajemen. Jakarta: Prenada
Media Group
18