Makalah Komunikasi Bisnis
Makalah Komunikasi Bisnis
Dosen:
Disusun oleh:
Tio Pratiwi
372389008
BANDUNG
DAFTAR ISI
BAB 1 …………………………………………………………….…………………………4
PENDAHULUAN …………………………………………..………………………………4
BAB II ………………………………………...……….……………………………………6
PEMBAHASAN……………………………………….……………………………………6
PENUTUP …………………………………………...………………………………….…17
A. Kesimpulan ………………………………………………………………………..17
KATA PENGANTAR
Puji syukur selalu kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan
sayangnya memberikan pengetahuan, kemampuan dan kesempatan kepada
penyusun sehingga mampu menyelesaikan penyusunan makalah ini. Makalah ini ditulis
sebagai tugas mata kuliah Komunikasi Bisnis. Penyusun menyadari, dalam penulisan
makalah ini masih ada kemungkinan kekurangan-kekurangan karena keterbatasan
kemampuan penyusun. Untuk itu, masukan yang bersifat membangun akan
sangat membantu penyusun untuk semakin memperbaiki kekurangannya. Ucapan
terima kasih tidak lupa kami haturkan kepada dosen pembimbing mata kuliah ini
untuk teman-teman dan semua pihak yang telah membantu, kami ucapkan terima
kasih, semoga makalah ini dapat berguna sebagai karya dari kita dan untuk kita semua
aamiin...
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pelayanan yang diberikan kepada pelanggan, mungkin akan selalu ada
kekurangan dalam melayani mereka dikarenakan kebutuhan setiap orang berbeda dan
selalu berubah dari waktu ke waktu. Hal ini menuntut perusahaan untuk mampu
merespon secara cepat dan tepat keluhan yang berasal dari pelanggan agar mereka tidak
berpindah ke merek lain. Salah satu cara terbaiknya adalah melakukan penanganan
keluhan pelanggan secara cepat dan tepat, karena ketidakpuasan mereka akan
berdampak negatif bagi perusahaan.
Keluhan menurut Lupiyoadi merupakan ungkapan rasa kurang puas terhadap suatu
produk atau layanan jasa, baik secara lisan maupun tertulis atau sebuah ungkapan
ketidakpuasan antara harapan dengan fakta terhadap apa yang diterima dalam bentuk
produk maupun layanan jasa. Keluhan pelanggan adalah hal yang tidak dapat dianggap
remeh karena dengan mengabaikan hal tersebut akan membuat konsumen merasa tidak
diperhatikan dan pada akhirnya perusahaan akan ditinggalkan oleh konsumen. Keluhan
pelanggan akan memberi manfaat positif bagi perusahaan untuk membangun atau untuk
memperbaiki perusahaan tersebut. Keluhan-keluhan tersebut diharapkan dapat membuat
perusahaan untuk segera mengoreksi kekurangan-kekurangan serta kesalahannya yang
berguna untuk memperbaiki mutu serta meningkatkan layanan. Manfaat mengenali
keluhan pelanggan secara dini bagi perusahaan yaitu agar dapat mengklarifikasi
keluhan pelanggan dan mengenal bermacam-macam karakter pelanggan. Sehingga,
memudahkan mencari jalan keluar bila menemui keluhan yang sama dan menyadarkan
para petugas pelayanan atau petugas yang lain akan fungsinya pada saat melayani
pelanggan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
Penanganan keluhan memiliki hubungan yang erat dengan layanan pelanggan. Ada
beberapa hal yang menunjukkan hubungan antara keluhan dengan layanan pelanggan. Hal
tersebut antara lain :
Keempat, layanan pelanggan datang dari para karyawan di dalam perusahaan. Para
karyawan perlu merasa nyaman dalam menerima komentar negative (seperti halnya
komentar positif) mengenai produk dan jasa yang ditawarkan. Mengetahui bagaiman cara
menangani konsumen yang marah sama pentingnya dengan mengetahui bagaimana
menyambut konsumen baru, penjualan yang meningkat dan berita menggembirakan
mengenai usaha.
Kelima, keluhan memberikan pesan dan tanda kepada perusahaan. Informasi yang
didapatkan dari keluhan dapat membantu perusahaan dalam mengembangkan produk dan
jasa yang mereka tawarkan. Pelayanan pelanggan berhubungan dengan komitmen untuk
melakukan pengembangan secara terus-menerus.
Proses dari pelayanan pelanggan tidak sepenuhnya selesai ketika konsumen telah
menerima produk atau layanan yang ditawarkan. Cobaan terbesar dalam pelayanan
pelanggan yang baik seringkali datang setelah penjualan dilakukan, yaitu ketika konsumen
kembali membutuhkan bantuan karena mendapatkan sebuah masalah. Konsumen tersebut
mungkin mengeluh dan membutuhkan solusi. Layanan pelanggan yang berkualitas terdiri
atas melakukan pekerjaan yang benar pada saat pertama. Apabila masalah muncul, maka
penanganan keluhan yang efektif penting dalam rangka mempertahankan kesetiaan
pelanggan dan meningkatkan kepuasan dari pelanggan. Hal tersebut dapat dilihat pada
formula kepuasan pelanggan sebagai berikut :
Sekarang ini pelayan telah menjadi factor diferensiasi yang semakin kuat karena telah
terjadi pergeseran pardigma bisnis dari product driven menjadi customer-driven. Selain itu,
pada masa sekarang ini, pelanggan yang tidak puas dapat menceritakan pengalamannya
kepada orang lain. Bedanya dengan masa lalu adalah apabila seorang tidak puas maka
orang tersebut akan menceritakan pengalaman tersebut hanya kepada orang-orang yang
dikenalnya. Orang-orang mana yang menerima cerita akan menceritakannya lagi kepada
orang lain. Sedangkan pada masa sekarang, pelanggan yang tidak puas dapat menceritakan
pengalamannya ke seluruh penjuru negeri maupun ke seluruh dunia melalui berbagai media
online yang ada antara lain melalui blog, youtube dan berbagai media lain yang dapat
dilihat oleh semua orang di Indonesia dan dunia yang memiliki koneksi internet cepat.
Selain itu, dengan adanya penanganan keluhan yang cepat dapat membuat orang
menjadi loyal terhadap produk maupun jasa yang kita sediakan. Sebagai contoh adalah
kecelakaan fatal pesawat terbang milik maskapai Singapore Airlines yang tejadi pada tahun
2000. Walalupun terjadi kecelakaan yang sedemikian fatalnya, penanganan secara cepat
yang dilakukan oleh pihak maskapai tersebut setelah terjadinya kecelakaan, tidak membuat
kepercayaan para pelanggannya hilang. Mereka masih menganggap bahwa “Singapore
Airlines merupakan maskapai penerbangan yang aman dan nyaman.”
Apabila keluhan pelanggan tidak ditangani dengan baik, hal tersebut dapat
menyebabkan beberapa akibat, yaitu tindakan pribadi dari pelanggan tersebut maupun
tindakan yang dipublikasikan secara luas dari pelanggan yang tidak puas tersebut. Tindakan
pribadi dari pelanggan dapat berupa berhenti membeli produk, memusuhi penjual produk
dan membicarakan tentang produk atau perusahaan penghasil produk kepada teman-teman
disekitarnya. Sedangkan tindakan public dapat berupa meminta ganti rugi kepada
perusahaan, melayangkan tuntutan secara hukum, mengeluh kepada dealer, mengeluh
kepada media massa dan mengeluh kepada orang lain melalui berbagai macam media.
b. Definisi Penanganan Keluhan
Pengetian dari keluhan dapat berbeda-beda antara usaha yang satu dengan yang lainnya.
Pengertian tersebut akan ditentukan oleh apa yang diharapkan untuk dicapai oleh organisasi
dari sistem yang mereka miliki untuk menangani pelanggan. Makin banyak informasi yang
diinginkan perusahaan dari penerimaan atau pengawasan keluhan, maka makin luas
pengertian dari kata keluhan tersebut. Bagaimanapun juga, penting bagi sebuah perusahaan
untuk mengembangkan pengertian dari keluhan, agar para karyawan dapat
mengidentifikasi keluhan secara cepat dan mudah.
Ada beberapa pengertian dari keluhan.. Salah satu definisi mengatakan bahwa keluhan
merupakan ekspresi ketidakpuasan dari para pelanggan terhadap standar layanan, tindakan
karyawan dan pemilik perusahaan yang berpengaruh terhadap pengguna jasa individu
maupun kelompok. Definisi lain mengatakan bahwa keluhan merupakan ekspresi
ketidakpuasan, penyesalan, kritikan, kebencian atau kesedihan.
Pelanggan melayangkan keluhan karena berbagai macam hal. Secara garis besar ada
enam hal yang dapat menyebabkan timbulnya keluhan pelanggan, antara lain :
1) Produk
Keluhan pelanggan yang disebabkan oleh produk yang dibelinya dapat disebabkan
oleh bahan baku yang kurang baik, finishing produk yang kurang sempurna, cacat
pada produk dan kualitas produk yang kurang baik.
2) Komunikasi Internal
Hal ini disebabkan oleh kurang baiknya hubungan internal di dalam perusahaan
yang berdampak kepada pelanggan. Sebagai contoh, kurangnya komunikasi
supervisor dengan frontliner customer sevice yang dapat menyebabkan tidak
jelasnya prosedur penanganan masalah pelanggan.
3) Komunikasi Eksternal
Hal ini dapat disebabkan oleh strategi pemasaran yang kurang tepat sasarannya dan
juga dukungan dari bagian pemasaran yang kurang optimal. Hal itu menyebabkan
kurangnya informasi hingga ketidakpuasan para pelanggan.
4) Aspek Manusia
Aspek ini seringkali merupakan penyebab utama dari ketidakpuasan pelanggan.
Aspek manusia antara lain perilaku karyawan yang kurang professional seperti
sikap negatif, kurang cepat dalam merespon keluhan pelanggan, tidak menepati janji
yang telah diberikan, kurangnya pengetahuan terhadap produk atau jasa yang
ditawarkan perusahaan serta kurang terampil dalam melakukan pekerjaannya.
5) Aspek Sistem
Hal ini disebabkan oleh adanya kesalahan di dalam proses yang dimulai dari
persiapan dalam memberikan produk ataupun jasa, melakukan transaksi sampai
dengan proses evaluasi.
6) Jasa
Dalam frontline perusahaan, layanan yang diberikan seringkali menyebabkan
pelanggan merasa kurang puas, antara lain dikarenakan pelayanan yang kurang
professional, layanan yang tidak berorientasi kepada pelanggan, layanan yang hanya
sebatas pada slogan perusahaan tetapi tidak diimplementasikan oleh para karyawan
dan respon yang kurang cepat dalam menangani keluhan para pelanggan.
Dalam menangani keluhan pelanggan, ada beberapa tahapan yang harus dilalui sebelum
mengambil tindakan yang tepat. Kita tidak boleh telalu terburu-buru mengambil tindakan
karena apabila terlalu terburu-buru dapat mengakhibatkan kurang tepatnya tindakan yang
diambil dan menyebabkan masalah menjadi lebih runyam. Akan tetapi, hal tersebut tidak
boleh terlalu lama, karena waktu tunggu yang terlalu lama tanpa penyelesaian yang tepat
dapat membuat pelanggan menjadi makin marah. Berikut tahapan-tahapan yang sebaiknya
diikuti sebelum mengambil tindakan terhadap keluhan pelanggan.
Listen
Ketika menerima keluhan pelanggan, kita harus mendengarkan dengan
tenang dan simpatik apa yang disampaikan oleh pelanggan tersebut.
Walaupun pelanggan tersebut menyampaikan keluhannya dengan nada
emosi, kita harus tetap bersikap tenang dan simpatik. Kemudian jangan
menginterupsi pelanggan tersebut dan membuang muka ataupun pergi
meninggalkan pelanggan, karena hal tersebut sangatlah fatal. Sebaiknya
berikanlah perhatian secara penuh kepada konsumen tersebut. Sebaiknya
anda langsung menganalisis dan mencari akar permasalahan yang sedang
dihadapi oleh konsumen tersebut (fact finding).
Clarify
Apabila diperlukan, ulangi seluruh fakta yang disampaikan oleh pelanggan.
Hal tersebut bertujuan untuk menjamin agar pelanggan tahu bahwa anda
telah memahami masalah yang sedang dihadapi oleh pelanggan.
Ketidakpastian dalam pemahaman masalah yang sedang dihadapi oleh
pelanggan dapat mengakhibatkan salahnya tindakan yang anda ambil. Hal
tersebut dapat menyebabkan masalah menjadi lebih rumit dan tidak
terselesaikan.
Explain
Setelah mengklarifikasi masalah yang sedang dihadapi oleh pelanggan,
selanjutnya jelaskan apa yang sebenarnya menjadi penyebab masalah dan
apa yang akan anda dan perusahaan lakukan untuk menyelesaikan masalah
tersebut. Jangan sekalipun menyalahkan atau menyudutkan pelanggan
walaupun sebenarnya penyebab masalah terletak pada pelanggan tersebut.
Pelanggan selalu benar.
Apologize
Usahakanlah agar kamu selalu meminta maaf kepada pelanggan apabila
terjadi masalah yang disebabkan oleh kesalahan internal perusahaan dan
telah mengecewakan pelanggan tersebut. Jangan sekali-kali memberikan
pernyataan bahwa kesalahan dan pelayanan perusahaan anda memang
kurang baik, hal ini dapat memperburuk image perusahaan di mata
pelanggan walaupun sebenarnya pelanggan telah melupakan keluhannya.
Ketika anda meminta maaf, katakanlah dengan tulus.
Agree
Sebelum anda melanjutkan ke tahap penyelesaian berikutnya, sebaiknya
minnta persetujuan terlebih dahulu kepada pelanggan. Dimana di dalam
permintaan persetujuan tersebut sebaiknya turut disertakan solusi alternatif
yang sesuai dengan kebijakan perusahaan anda. Apabila dibutuhkan,
mintalah bantuan dari atasan anda, jangan mengambil keputusan sendiri
apabila menghadapi situasi yang rumit. Hal ini bertujuan agar pelanggan
mengerti apa yang sedang dilakukan dan untuk mengantisipasi hal-hal yang
tidak diinginkan.
Take Action
Laksanakan solusi yang sesuai dengan apa yang telah disetujui oleh
konsumen dan sesuai dengan apa yang telah disetujui oleh konsumen dan
sesuai dengan kebijakan perusahaan. Lebih baik apabila atasan anda
membantu dalam tahap ini karena atasan biasanya lebih mengerti bagaimana
prosedur penanganan keluhan pelanggan yang sesuai dengan kebijakan
perusahaan.
Kita harus dapat menganggap bahwa keluhan merupakan berita baik bagi
perusahaan karena keluhan tersebut dapat memberikan input yang baik
sebagai evaluasi kinerja. Keluhan juga digunakan untuk mengidentifikasi
titik-titik yang kritis dalam pemberian layanan, serta memberikan peluang
dalam menciptakan konsumen yang loyal terhadap produk yang kita
tawarkan.
b.Mengurangi Keluhan dengan Umpan balik
Untuk menjadikan sebuah keluhan sebagai sebuah proses evaluasi, maka perusahaan
harus membuka saluran komunikasi. Hal itu dilakukan dengan menyediakan media bagi
para pelanggan untuk menyampaikan segala keluhan, masukan, maupun ketidakpuasan
terhadap produk atau layanan perusahaan. Beberapa contoh media untuk menyampaikan
keluhan antara lain : formulir keluhan; formulir kritik dan saran; media online; focus group;
survei, dan penghargaan bagi karyawan; layanan pelanggan melalui telepon; dan lain-lain.
Pelanggan Agresif
Pada umumnya, pelanggan dengan tipe agresif menginginkan agar pada
orang yang mengetahui bahwa ia merasa kecewa dengan produk atau layana
n perusahaan anda. Mereka juga ingin agar kita meminta maaf, menjelaskan,
dan memberi solusi, bukan justru menghindari dari tanggung jawab atau
merasa tidak bersalah, sikap tidak peduli dengan perasaan pelanggan, ketika
anda menghadapi pelanggan dengan sikap agresif.
Pelanggan Pasif
Ada dua tipe pelanggan yang pasif. Pertama mereka tidak mengatakan
apapun dan tidak kembali lagi, kemudian mereka menceritakan pengalaman
negatif yang mereka alami tersebut kepada orang lain. Kedua, apabila
mereka tidak puas terhadap sesuatu, mereka akan bertanya sambil tersenyum
dan menngatakan ‘ya, terima kasih, hanya ada satu hal yang ingin saya
tanyakan. ‘ Keluhan disampaikan dengan sangat manis dan sulit bagi Anda
untuk menentukan apakah keluhan itu serius atau tidak.
Pelanggan Konstruktif
Pelanggan dengan tipe konstruktif seringkali merasa bahwa dirinya lebih
pandai dari Anda dalam menjalankan usaha. Selain itu pelanggan bertipe
konstruktif biasanya penuh dengan ide-ide yang tidak berguna dan banyak
bicara.
Selain tipe pelanggan berdasarkan cara ereka dalam menyampaikan
keluhan, ada juga tipe pelanggan yang didasarkan pada gaya berbicaranya.
Tipe pelanggan tersebut antara lain : menggunakan bahasa berbeda;
argumentasi; verballyabuive;mengancam; marah-marah. Masing-masing tipe
pelanggan tersebut memiliki cara penanganan yang berbeda. Hal tersebut
akan dibahas dalam bagian berikutnya.
Untuk menghadapi tipe pelanggan berdasarkan cara penyampaian keluhan, berikut hal-
hal yang sebaiknya dilakukan :
Untuk menghadapi pelanggan dengan tipe pasif, ada beberapa hal yang sebaiknya
dilakukan, yaitu :
Sedangkan untuk menangani pelanggan dengan gaya konstruktif, ada beberapa hal yang
dapat dilakukan, antara lain :
Bagi pelanggan yang memiliki perbedaan bahasa dengan bahasa kita, sebaiknya :
• Selalu sabar dan berkonsentrasi terhadap kata-kata yang dilontarkan oleh pelanggan
terutama apabila pelanggan tersebut berbicara kurang jelas.
• Berbicaralah dengan perlahan dan jelas agar pelanggan dapat menangkap apa yang
kita maksud dalam pembicaraan.
• Hindarilah penggunaan jargon-jargon dan bahasa “siang” untuk menghindari
kesalahpahaman antara Anda dengan pelanggan.
• Berbicaralah dengan volume suara yang normal, jangan dibuat-buat karena dapat
menyinggung lawan bicara Anda.
• Ulangi apa yang telah Anda katakan apabila pelanggan merasa kurang jelas tentang
apa yang sudah Anda jelaskan sebelumnya.
• Berbicaralah dengan lembut, jangan terpancing emosi dan berbicara dengan nada
tinggi kepada mereka.
• Bertanyalah kepada mereka untuk meminta opini dari mereka agar mereka merasa
dihargai oleh kita.
• Bersikaplah tenang, jangan terpancing untuk melakukan argumen baik walaupun
pelanggan tersebut sebenarnya salah.
Selain menggunakan kekerasan secara verbal, ada pula pelanggan yang suka
mengancam dan menyampaikan keluhannya. Dalam menghadapi pelanggan seperti itu, ada
beberapa hal yang sebaiknya dilakukan, antara lain :
• Jangan menanggapi ancaman pelanggan seperti itu karena hal tersebut dapat
mengintimidasi Anda.
• Selalu berusaha tetap tenang dan fokus terhadap bagaimana respons penanganan
terhadap masalah yang sedang dihadapi.
• Tunggulah sampai emosi mereka mereda dan mulai tenang sebelum kita mulai
berbicara dengan mereka, jangan memotong pembicaraan mereka.
• Jangan pernah terpancing oleh amarah mereka. Hal ini dapat berakhibat fatal.
• Segeralah meminta maaf untuk hal-hal yang mengganggu saja. Ambilah keputusan
secara cepat untuk memperbaiki masalah yang mereka hadapi.
• Berempatilah terhadap masalah yang dihadapi pelanggan tersebut. Dengan begitu
mereka akan merasa dihormati dan dihargai.
Penanganan keluhan pelanggan sangatlah penting, ada beberapa hal yang dapat
menunjukkan hubungan antara keluhan dengan layanan pelanggan, antara lain :
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penanganan keluhan pelanggan merupakan hal yang wajib disertakan dalam pelayanan
pelanggan untuk mengatasi ketidakpuasan yang dirasakan oleh pelanggan akibat
penggunaan barang dan jasa. Perusahaan penyedia barang dan jasa harus terbuka dengan
masalah yang dirasakan pelanggan terkait pelayanan yang diberikan. Jika perusahaan
menutup mata terhadap masalah yang dihadapi pelanggan setelah memakai produk barang
dan jasanya, bukan tidak mungkin nama baik perusahaan yang akan menjadi taruhan.
Pelanggan yang menceritakan pengalaman yang tidak menyenangkan berpotensi
menyebarkan word of mouth negatif terntang perusahaan. Akhibatnya pelanggan akan
berpindah kepada produsen lain dan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan akan
berkurang atau bahkan hilang.
Maka dari itu, pelanggan yang datang mengadu kepada perusahaan tentang
ketidakpuasannya terhadap pelayanan perusahaan harus diapresiasi. Hal tersebut dapat
menjadi pelajaran berharga bagi perusahaan untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Penanganan keluhan akan menimbulkan kepuasan dan loyalitas pada pelanggan sehingga
pelanggan akan berfikir ulang apabila akan melakukan keluhan secara tidak baik kepada
perusahaan.