Anda di halaman 1dari 42

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, karunia,
dan bimbingan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
"Komunikasi Efektif dalam Lingkungan Bisnis Global". Makalah ini disusun sebagai
salah satu tugas dalam memahami dan menggali lebih dalam mengenai pentingnya
komunikasi yang efektif dalam konteks bisnis yang semakin global dan kompleks.

Dalam era yang terus berkembang dengan laju teknologi dan globalisasi yang tak
terelakkan, komunikasi telah menjadi inti dari segala interaksi bisnis. Komunikasi yang
baik dan efektif memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan pemahaman,
mengatasi tantangan lintas budaya, serta membangun hubungan yang kuat dengan para
pemangku kepentingan. Oleh karena itu, dalam makalah ini kami berusaha untuk
menguraikan berbagai aspek terkait komunikasi bisnis global, mulai dari teori dasar
hingga penerapannya dalam situasi dunia nyata.

Bab pertama mengenai teori komunikasi bisnis akan membahas konsep dasar serta
model-model yang membentuk dasar pemahaman kita tentang bagaimana komunikasi
berlangsung dalam konteks bisnis. Bab ini akan memberikan landasan yang kuat untuk
memahami pentingnya adaptasi dalam komunikasi untuk menghadapi tantangan global.

Bab selanjutnya saya akan membahas mengenai Perencanaan dan Pengorganisasian


Pesan Bisnis. Menjelaskan tentang proses perencanaan dalam proses penyusunan pesan
bisnis dan mengoorganisasikan pesan bisnis.

Di bab berikutnya, kami akan membahas peran teknologi dalam membentuk komunikasi
bisnis modern. Dari alat komunikasi digital hingga platform sosial media, kita akan
menganalisis bagaimana teknologi telah memperluas cakupan komunikasi bisnis dan juga
mengeksplorasi dampak serta manfaat yang datang bersamanya.

Etika dalam komunikasi bisnis menjadi sorotan dalam bab berikutnya. Kita akan
membahas prinsip-prinsip etika yang harus dipegang dalam komunikasi bisnis, terutama
ketika berhadapan dengan perkembangan teknologi dan situasi yang kompleks.

i
Bab-bab berikutnya akan membahas topik-topik penting lainnya seperti komunikasi
antarbudaya, dan studi kasus yang menggambarkan bagaimana komunikasi efektif dapat
menghasilkan keberhasilan dalam dunia bisnis yang berubah dengan cepat.

Akhir kata pengantar ini, kami ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan dukungan, inspirasi, dan pengetahuan dalam penulisan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang bermanfaat dan
kontribusi positif terhadap pemahaman tentang komunikasi efektif dalam lingkungan
bisnis global.

01, September 2023

Ainayah Narul Hayatul Janah

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................... i

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2 Tujuan Makalah ....................................................................................... 2

1.3 Metode Penelitian ..................................................................................... 3

BAB II TEORI KOMUNIKASI BISNIS ............................................................... 6

2.1 Konsep Dasar Komunikasi Bisinis ........................................................... 6

2.2 Jenis-jenis Komunikasi Bisnis .................................................................. 7

2.3 Faktor-faktor yang Memepengaruhi Komunikasi Bisnis ........................ 10

BAB III PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAAN PESAN BISNIS12

3.1 Proses Penyusunan Pesan Bisnis ............................................................ 12

3.2 Mengorganisasikan Pesan Bisnis ............................................................ 19

BAB IV TEKNOLOGI DALAM KOMUNIKASI BISNIS .................................. 21

4.1 Peran Teknologi Digital .......................................................................... 21

4.2 Alat Komunikasi Modern ....................................................................... 22

4.3 Manfaat dan Dampak Teknologi ............................................................. 24

BAB V ETIKA DALAM KOMUNIKASI BISNIS .............................................. 27

5.1 Prinsip Etika Komunikasi Bisinis ........................................................... 27

5.2 Etika dalam Komunikasi Bisnis .............................................................. 28

5.3 Studi Kasus : Tantangan Etika dalam Komunikasi Bisnis ...................... 29

BAB VI KOMUNIKASI BISNIS ANTAR BUDAYA .......................................... 32

6.1 Pengertian Komunikasi Antar Budaya .................................................... 32

6.2 Strategi Komunikasi Antar Budaya ........................................................ 33

BAB VII KESIMPULAN ...................................................................................... 35

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 37

iii
iv
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunikasi adalah elemen penting dalam kehidupan manusia karena
merupakan cara utama manusia dalam berinteraksi, berbagi informasi, dan
memahami satu sama lain. Komunikasi juga merupakan fondasi dalam
pembentukan hubungan manusia. Melalui komunikasi, manusia dapat
berinteraksi dengan orang lain, membangun ikatan emosional, dan
memperluas jaringan sosial manusia. Komunikasi yang baik memungkinkan
manusia untuk memahami dan merasakan kebutuhan, perasaan, dan
pengalaman orang lain, sehingga memperdalam hubungan antarpribadi.
Komunikasi adalah cara utama untuk menyampaikan informasi, ide, gagasan,
dan pengetahuan. Dengan berkomunikasi, manusia dapat belajar dari
pengalaman orang lain, mendapatkan wawasan baru, dan memperluas
pemahaman manusia tentang dunia. Pertukaran informasi melalui
komunikasi juga memungkinkan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan kemajuan sosial.

Dalam kehidupannya manusia tidak dapat terhindarkan dari konflik


sehingga komunikasi yang efektif menjadi penting dalam menyelesaikan
konflik dengan cara yang konstruktif. Dengan berkomunikasi secara terbuka
dan jujur, manusia dapat mengungkapkan perasaan dan kebutuhan manusia,
mendengarkan sudut pandang orang lain, dan mencari solusi yang
memuaskan semua pihak yang terlibat. Manusia perlu berkomunikasi untuk
memenuhi kebutuhan dasar mereka. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia
menggunakan komunikasi untuk menyampaikan kebutuhan fisik, seperti
makanan, air, dan tempat tinggal. Komunikasi juga penting untuk memenuhi
kebutuhan emosional dan sosial, seperti kasih sayang, persahabatan, dan
koneksi manusia. Komunikasi merupakan fondasi dalam pembentukan

1
hubungan manusia. Melalui komunikasi, manusia dapat berinteraksi dengan
orang lain, membangun ikatan emosional, dan memperluas jaringan sosial
manusia. Komunikasi yang baik memungkinkan manusia untuk memahami
dan merasakan kebutuhan, perasaan, dan pengalaman orang lain, sehingga
memperdalam hubungan antarpribadi.

Dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk di tempat kerja, kolaborasi


dan kerja tim menjadi penting. Komunikasi yang efektif memungkinkan
kolaborasi yang baik antara individu-individu yang memiliki keahlian dan
latar belakang yang berbeda. Melalui komunikasi yang jelas, terbuka, dan
terarah, tim dapat bekerja bersama, berbagi ide, mengatasi hambatan, dan
mencapai tujuan bersama. Sehingga komunikasi memainkan peran penting
dalam pengembangan pribadi dan pertumbuhan individu. Melalui
komunikasi, manusia dapat mengartikulasikan pemikiran dan gagasan
manusia, meningkatkan keterampilan berbicara di depan umum,
mendengarkan dengan empati, dan beradaptasi dengan situasi sosial yang
berbeda. Komunikasi yang baik memungkinkan manusia untuk menjadi
pribadi yang lebih percaya diri, terampil, dan dapat beradaptasi.

1.2 Tujuan Makalah

Tujuan pembuatan makalah Komunikasi Efektif dalam Lingkungan


Bisnis Global adalah untuk mempelajari dan memahami konsep, proses, jenis,
hambatan, dan cara meningkatkan komunikasi yang efektif dalam konteks
bisnis global. Komunikasi efektif adalah komunikasi yang dapat
menyampaikan pesan dengan jelas, tepat, dan sesuai dengan tujuan
komunikator kepada komunikan. Komunikasi efektif sangat penting dalam
lingkungan bisnis global, karena dapat mempengaruhi kinerja, produktivitas,
kualitas, dan kepuasan pelanggan. Komunikasi efektif juga dapat membantu

2
mengatasi perbedaan budaya, bahasa, dan norma yang ada di antara para
pelaku bisnis global.

Beberapa hal yang dapat dibahas dalam makalah Komunikasi Efektif dalam
Lingkungan Bisnis Global adalah:

• Pengertian dan karakteristik komunikasi efektif


• Proses dan elemen komunikasi efektif
• Jenis-jenis komunikasi efektif (verbal, nonverbal, tertulis, lisan, formal,
informal, dll)
• Hambatan-hambatan komunikasi efektif (fisik, psikologis, semantik,
sosial-budaya, dll)
• Cara-cara meningkatkan komunikasi efektif (menggunakan bahasa yang
mudah dipahami, memberikan umpan balik, mendengarkan aktif,
menghormati perbedaan, dll)
• Contoh-contoh komunikasi efektif dalam lingkungan bisnis global
(negosiasi, presentasi, rapat, korespondensi, dll)

1.3 Metode Penelitian

Metode penelitian dalam Komunikasi Efektif Dalam Lingkungan


Bisnis Global dapat bervariasi tergantung pada tujuan, sumber data, dan
analisis data yang digunakan oleh peneliti. Secara umum, ada dua pendekatan
utama dalam penelitian bisnis, yaitu pendekatan kuantitatif dan pendekatan
kualitatif.

• Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang menggunakan data


numerik dan teknik statistik untuk menguji hipotesis, mengukur variabel,
dan menarik kesimpulan yang objektif dan generalisasi. Pendekatan
kuantitatif cocok untuk penelitian yang ingin menguji hubungan antara

3
variabel, mengukur tingkat kepuasan, kinerja, atau preferensi pelanggan,
atau membandingkan hasil antara kelompok. Contoh metode penelitian
kuantitatif adalah survei, observasi, eksperimen, atau simulasi.
• Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang menggunakan data non-
numerik dan teknik interpretatif untuk memahami makna, konteks, dan
proses yang terlibat dalam fenomena bisnis. Pendekatan kualitatif cocok
untuk penelitian yang ingin mengeksplorasi fenomena yang kompleks,
mendalam, atau baru, menggali persepsi, sikap, atau motivasi pelanggan,
atau mengembangkan teori atau model konseptual. Contoh metode
penelitian kualitatif adalah wawancara, studi kasus, etnografi, atau
analisis dokumen.

Dalam beberapa kasus, peneliti dapat menggunakan pendekatan


campuran (mixed method) yang menggabungkan kedua pendekatan tersebut
untuk memperoleh hasil yang lebih lengkap, valid, dan reliabel. Pendekatan
campuran dapat dilakukan dengan cara menggabungkan data kuantitatif dan
kualitatif dalam satu analisis (integrasi), atau melakukan analisis kuantitatif
dan kualitatif secara terpisah dan kemudian membandingkan atau menyintesis
hasilnya (triangulasi).

Untuk menentukan metode penelitian yang sesuai dalam makalah


komunikasi efektif dalam lingkungan bisnis global, peneliti harus
mempertimbangkan beberapa faktor, seperti:

• Tujuan penelitian: Apa yang ingin dicapai atau dijawab oleh penelitian?
Apakah penelitian bersifat deskriptif, eksplanatif, atau eksploratif?
• Sumber data: Dari mana data akan diperoleh? Apakah data primer
(dikumpulkan langsung oleh peneliti) atau sekunder (diperoleh dari
sumber lain)? Apakah data numerik atau non-numerik?

4
• Analisis data: Bagaimana data akan dianalisis? Apakah menggunakan
teknik statistik atau interpretatif? Apakah menggunakan perangkat lunak
tertentu atau tidak?
• Hasil penelitian: Bagaimana hasil penelitian akan disajikan? Apakah
menggunakan tabel, grafik, diagram, atau narasi? Apakah menggunakan
angka, persentase, rasio, atau kategori?

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, peneliti dapat


memilih metode penelitian yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
penelitiannya.

5
BAB II TEORI KOMUNIKASI BISNIS

2.1 Konsep Dasar Komunikasi Bisinis


Secara istilah, komunikasi diambil dari bahasa latin, yaitu
“communico” yang berarti membagi. Dengan arti yang lebih luas lagi,
“membagi” dalam hal ini berupa membagi ide atau gagasan antara satu orang
dengan yang lainnya. Menurut Himstret, dkk (2009), komunikasi merupakan
suatu proses exchange informasi antar individu melalui sebuah sistem yang
biasa baik dengan simbol atau kode, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau
tindakan. Sedangkan definisi lain disebutkan bahwa komunikasi merupakan
proses pengiriman dan penerimaan pesan (Bovee, 2014). Secara umum
komunikasi dilakukan dua orang atau lebih dan proses pemindahan pesannya
pun juga dapat dilakukan dengan mengunakan cara berkomunikasi yang biasa
dilakukan oleh seseorang secara verbal baik melalui lisan atau tulisan,
maupun bahasa non-verbal.

Definisi bisnis adalah segala aktivitas atau usaha yang memiliki tujuan
untuk menciptakan keuntungan (profit). Dalam definisi lain, bisnis adalah
proses atau bentuk kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan atau industry
yang mengkombinasikan faktorfaktor produksi dalam rangka menciptakan
produk berupa barang atau jasa, sehingga dapat memperoleh keuntungan
yang diharapkan. Selain itu, bisnis dapat diartikan juga sebagai aktifitas yang
menyediakan produk berupa barang atau jasa yang diperlukan atau diinginkan
oleh konsumen (Griffin dan Ebert, 2007). Sedangkan menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), bisnis adalah usaha komersial dalam dunia
perdagangan, bidang usaha, atau usaha dagang.

Komunikasi bisnis adalah pertukaran informasi, gagasan, atau pendapat


yang disebarkan secara personal maupun impersonal melalui lambang atau
sinyal. Menurut Rosenbalt komunikasi bisnis adalah komunikasi yang

6
dipakai di dalam dunia bisnis yang termasuk berbagai macam bentuk
komunikasi, baik itu verbal maupun non-verbal untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Sehingga, jika dielaborasikan secara sederhana, maka apa yang
dimaksudkan dengan pengertian komunikasi bisnis adalah komunikasi yang
digunakan dalam dunia bisnis, yang mencakup komunikasi verbal maupun
non-verbal untuk mencapai tujuan tertentu sesuai dengan kepentingan bisnis
pelaku komunikasi tersebut (Purwanto, 2017). Definisi sederhana lainnya
mengenai komunikasi bisnis adalah sebagai berikut:

• Komunikasi bisnis merupakan suatu proses pertukaran ide, pesan, dan


konsep yang berkaitan dengan pencapaian serangkaian tujuan komersial
(Katz, 1994).
• Komunikasi yang diterapkan pada bidang bisnis atau perdagangan, baik
produk berupa barang maupun jasa (James J. Floyd, 2006).
• Komunikasi merupakan proses interaksi antara pemilik bisnis dengan
pihak lain sejak bisnis dijalankan sampai dengan proses
perkembangannya dengan cakupan berbagai macam permasalahan yang
dihadapi.
• Komunikasi adalah proses interaksi yang intensif antara perusahaan
dengan pihak lain yang terkait, seperti consumer, costumer, supplier,
distributor, competitor, government, dan lingkungan eksternal lainnya
yang berhubungan dengan perusahaan.

2.2 Jenis-jenis Komunikasi Bisnis


Komunikasi bisnis terbagi ke dalam beberapa jenis, berikut penjelasannya.

1) Menurut Ruang Lingkup Berdasarkan ruang lingkupnya, komunikasi


bisnis dibagi menjadi dua yaitu komunikasi internal dan eksternal.
a. Komunikasi Internal Komunikasi internal adalah komunikasi yang
terjadi dalam perusahaan yang sama.

7
• Komunikasi vertikal Jika komunikasi internal tidak memperhatikan
bidang, sentuhan vertikal sebaliknya. Dalam hal ini, komunikasi
intra-perusahaan hanya saling menguntungkan antar level.
Misalnya, komunikasi antar manajer tanpa partisipasi bawahan.
• Komunikasi horizontal Salah satu jenis komunikasi bisnis adalah
jenis horizontal, yang terjadi antara satu tingkat atau posisi. Pada
umumnya tipe ini bersifat informal dan lebih santai daripada
komunikasi vertikal. Karena bahasa yang digunakan adalah bahasa
sehari-hari, Anda bahkan tidak perlu memperhatikan aturan tertentu.
Contohnya adalah komunikasi antar karyawan yang biasanya tidak
terlalu serius, sederhana dan mengandung banyak kesenangan.
• Komunikasi antara atasan dan bawahan Komunikasi tunggal ini juga
bisa disebut komunikasi internal ke bawah. Dalam konteks ini,
komunikasi harus fokus pada posisi atau level di perusahaan.
• Komunikasi dari bawahan ke atasan Sebaliknya, jenis ini dikenal
dengan jenis komunikasi internal ke atas. Sama seperti sebelumnya,
komunikasi ke atas memperhatikan tingkatan dalam perusahaan,
sehingga tidak dapat dilakukan sembarangan. Contohnya ialah
ketika pegawai memberikan laporan rutin kepada pimpinan atau
atasan.
b. Komunikasi Eksternal Komunikasi eksternal adalah komunikasi yang
dilakukan dengan lawan bicara yang bukan dari perusahaan yang sama.
Komunikasi eksternal biasanya dilakukan untuk melakukan kerjasama
dengan pihak di luar perusahaan. Hal tersebut dapat berupa promosi,
publikasi, wawancara dengan media, atau kegiatan sosial.
2) Menurut Cara Penyampaian Pesan Berdasarkan cara penyampaiannya,
komunikasi bisnis dibagi menjadi dua, yaitu:

8
a. Komunikasi Lisan Komunikasi lisan adalah bentuk penyampaian
informasi atau sumber secara langsung ke lawan bicara. Mislanya,
dialog, wawancara, dan rapat.
b. Komunikasi Tertulis Komunikasi tertulis merupakan bentuk
penyampaian informasi dalam bentuk tulisan. Misalnya, memo, email,
aplikasi pesan singkat, dan lain sebagainya.
3) Menurut Perilaku Komunikasi menurut perilaku dibagi menjadi dua jenis,
yaitu:
a. Komunikasi Formal Komunikasi formal adalah komunikasi yang
disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi
kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja dalam berorganisasi,
produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam
organisasi. Misalnya, seminar, rapat, dan wawancara.
b. Komunikasi Informal Komunikasi informal adalah komunikasi antara
sesama karyawan yang ada dalam suatu organisasi, akan tetapi tidak
direncanakan atau tidak ditentukan dalam struktur organisasi. Biasanya
komunikasi informal bersifat lebih santai dan ringan. Misalnya,
komunikasi yang terjadi antar sesama karyawan di waktu senggang atau
istirahat.
4) Menurut Jaringan Kerja Berdasarkan jaringan kerja, komunikasi bisnis
dibagi menjadi tiga, yaitu:
a. Komunikasi Jaringan Rantai Komunikasi ini hanya memiliki satu arah
seperti sebuah rantai. Misalnya, dari satu titik ke titik lainnya mengikuti
satu perintah atau satu arahan dari atasan. Contoh, di sebuah pabrik
yang pekerjaannya dilakukan secara bergantian sesuai dengan
bidangnya.
b. Komunikasi Jaringan Lingkaran Jenis komunikasi jaringan kerja yang
satu ini berbentuk seperti lingkaran. Pada komunikasi jenis ini, semua
individu memiliki bagian untuk saling berinteraksi sehingga pesannya

9
tersampaikan secara merata. Misalnya, komunikasi yang biasa
dilakukan dalam sebuah tim, pendistribusian pesan dapat tersampaikan
secara rata untuk seluruh anggota.
c. Komunikasi Jaringan Bintang Komunikasi jaringan bintang adalah
jenis komunikasi yang melibatkan semua anggotanya untuk
berinteraksi sehingga setiap anggota feedback yang cepat. Komunikasi
jenis ini merupakan komunikasi yang paling efektif.

2.3 Faktor-faktor yang Memepengaruhi Komunikasi Bisnis

Komunikasi bisnis adalah proses berbagi informasi antara pihak-pihak


yang terlibat dalam aktivitas bisnis, seperti karyawan, manajer, pelanggan,
mitra, atau pemangku kepentingan. Komunikasi bisnis dapat berlangsung
secara lisan, tertulis, atau nonverbal, dan dapat menggunakan berbagai media,
seperti telepon, email, surat, laporan, presentasi, atau media sosial.
Komunikasi bisnis yang efektif dapat meningkatkan kinerja, produktivitas,
kualitas, dan kepuasan pelanggan dalam suatu organisasi atau perusahaan.

Komunikasi bisnis dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik


internal maupun eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari
dalam diri komunikator atau komunikan, seperti persepsi, sikap, emosi,
motivasi, kepribadian, gaya bahasa, atau keterampilan komunikasi. Faktor
eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri komunikator atau
komunikan, seperti budaya, bahasa, norma, situasi, teknologi, hambatan fisik,
atau gangguan. Berikut adalah beberapa contoh faktor-faktor yang
mempengaruhi komunikasi bisnis:

• Persepsi. Persepsi adalah cara seseorang memahami dan menafsirkan


pesan yang diterima atau disampaikan. Persepsi dapat berbeda-beda antara
orang-orang karena dipengaruhi oleh latar belakang, pengalaman,

10
pengetahuan, atau preferensi masing-masing. Perbedaan persepsi dapat
menyebabkan kesalahpahaman, konflik, atau ketidakpuasan dalam
komunikasi bisnis.
• Budaya. Budaya adalah kumpulan nilai, norma, kepercayaan, dan perilaku
yang dimiliki oleh suatu kelompok atau masyarakat. Budaya dapat
mempengaruhi cara seseorang berkomunikasi dalam bisnis, seperti bahasa
yang digunakan, etika yang dianut, gaya yang dipilih, atau sikap yang
ditunjukkan. Perbedaan budaya dapat menyebabkan kesulitan,
ketegangan, atau kesalahan dalam komunikasi bisnis.
• Teknologi. Teknologi adalah alat atau sarana yang digunakan untuk
memfasilitasi komunikasi bisnis. Teknologi dapat mempengaruhi
kecepatan, kualitas, efisiensi, dan efektivitas komunikasi bisnis. Teknologi
juga dapat membuka peluang untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak
yang berbeda lokasi, waktu, atau bahasa. Namun, teknologi juga dapat
menimbulkan risiko teknis, legal, sosial, atau lingkungan dalam
komunikasi bisnis.

11
BAB III PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAAN PESAN BISNIS

3.1 Proses Penyusunan Pesan Bisnis


Dalam aktifitas organisasi bisnis, berbagi kegiatan komunikasi terjadi
setiap hari, baik lisan maupun tertulis. Mulai dari kegiatan komunikasi yang
sangat sederhana samapai pada kegiatan komunikasi yang rumit dan
kompleks. Misalnya, membuat memo, merevisi draft surat, mengetik e-mail,
membuat laporan, menyiapkan surat tanggapan atas keluhan pelanggan,
membuat surat perjanjian, dan lain-lain. Semua kegiatan komunikasi itu
saling bersaing untuk memperoleh perhatian penerima. Oleh karena itu, pesan
bisnis diuapayakan selalu lebih menarik dibandingkan yang lain atau lebih
baik dibandingkan sebelumnya.

Menyusun pesan bisnis yang menarik perhatian, mudah dibaca, dan


mudah dipahami memerlukan kreativitas. Namun demikian, tujuan
penyusunan pesan bisnis bukanlah agar penerima terpesona akan
pengetahuan dan kreativitas pengirim. Pesan bisnis yang dibuat hendaknya
tetap berpusat pada penerima dan memiliki tujuan yang jelas. Agar pesan
bisnis efektif, diperlukan pemahaman terhadap proses penyusunan pesan
bisnis.

Proses penyusunan pesan bisnis bersifat fleksibel. Tidak ada proses


penyusunan pesan bisnis yang terbaik. Walaupunn demikian, sejumlah
langkah umum dalam penyusunan pesan bisnis yang efektif perlu
diperhatikan. Proses penyusunan pesan bisnis umumnya terdiri atas 3 (tiga)
tahap sederhana, yaitu:

1) PERENCANAAN PESAN.
Pada tahap ini, dirancang hal-hal yang mendasar dalam proses penyusunan
pesan bisnis, yaitu :
a. Menentukan Tujuan

12
Tujuan yang jelas akan membantu mengarahkan anda mencapai tujuan
yang dikehendaki. Penentuan tujuan yang jelas bagi suatu organisasi
akan dapat membantu proses pengambilan keputusan yang mencakup
seperti : Keputusan untuk meneruskan pesan, Keputusan untuk
menanggapi Audiens, Keputusan untuk memusatkan isi pesan,
Keputusan untuk menetapkan media yang akan digunakan

b. Analisis Audiens/Penerima
Sasaran atau target utama dari setiap komunikasi adalah penerima atau
audiens. Oleh karena itu, analisis terhadap audiens sangat perlu
dilakukan. Audiens dalam studi komunikasi bisa individu ataupun
organisasi. Audiens biasanya memiliki pemahaman yang berbeda beda
atas pesan yang mereka terima.Sehingga diharapkan komunikasi bisnis
dapat berjalan dengan lancar, jika dalam penyampaian pesan
memperhatikan audiens yang akan dihadapi. Siapa mereka, bagaimana
pemahaman/pengetahuan mereka, latar belakang usia, pendidikan, jenis
kelamin, bagaimana minat mereka, dan apa yang ingin mereka ketahui.
Mengetahui hal-hal tersebut sangat penting karena mempengaruhi
materi yang diberikan dan bagaimana cara mengatasi audiens
• Mengembangkan Profil Audiens
Ada beberapa tahap yang dapat dilakukan komunikan dalam
mengembangkan profil audiens, dengan Menentukan ukuran dan
komposisi audiens Jumlah audiens harus diperhatikan dalam proses
penyampaian pesan. Audiens dalam jumlah kecil, materi dapat
disampaikan dalam suatu laporan sederhana kemudian
dipresentasikan, dimana audiens dapat juga dibagikan lembaran
yang dipresentasikan. Sedangkan untuk audiens dalam jumlah besar,

13
materi sebaiknya dibuat dalam bentuk makalah atau laporan dengan
format penulisan yang lebih formal.
Hal itu berpengaruh terhadap reaksi yang akan diberikan. Sebagai
contoh jika audiens adalah kelompok yang memiliki pendidikan
rendah, maka komunikasi yang disampaikan harus lebih hati-hati,
dengan bahasa yang sederhana, banyak disertai contoh, serta tidak
dengan gaya menggurui. Diharapkan muncul reaksi yang
mendukung dan sepakat karena penyampaian materi disesuaikan
dengan tingkat pemahaman audiens.
Hubungan komunikan dengan audiens Jika audiens adalah orang
atau kelompok yang belum dikenal oleh komunikan, menjadi
keharusan bagi komunikan untuk mencari informasi tentang audiens.
Setelah mendapatkan informasi tentang audiens, langkah berikutnya
bagi seorang komunikan adalah mempersiapkan diri, misalnya
penampilan yang meyakinkan, suara dengan intonasi yang jelas, dan
yang paling penting adalah kesiapan materi. Lain halnya jika audiens
adalah seseorang atau kelompok yang sudah dikenal oleh
komunikan, maka kedekatan hubungan tersebut menjadikan mudah
bagi komunikan dalam penyampaian pesan.

• Memenuhi Kebutuhan Informasi


Pesan yang baik adalah pesan yang mampu memberikan jawaban
dan solusi dari pertanyaan audiens. Ada beberapa pedoman yang
perlu diperhatikan agar pesan bisnis mampu memenuhi kebutuhan
informasi pada audiens. Menemukan apa yang ingin diketahui
audiens Apabila berhadapan dengan audiens yang pasif, maka
komunikan harus melancarkan cara untuk menghidupkan suasana
dan mencoba menggali apa yang ingin diketahui oleh audiens.

14
Antisipasi terhadap pertanyaan yang tidak diungkapkan Komunikan
tidak harus hanya menyampaikan informasi yang ada di teks, namun
juga dapat menyampaikan informasi yang relevan lainnya , sehingga
memberikan kesan baik karena audiens mendapatkan informasi yang
lebih kaya. Memberikan informasi dengan lengkap dan utuh Untuk
mengetahui apakah informasi yang disampaikan sudah lengkap
dapat diuji dengan perpedoman pada 5W + 1H (Who, What, Why,
When, Where, dan How).

• Memastikan bahwa informasi yang disampaikan akurat


Dikatakan informasi yang akurat jika dilakukan pengkajian,
perhitungan yang matang dan memastikan keabsahannya terlebih
dahulu sebelum disampaikan.
• Memberikan penekanan pada gagasan yang paling menarik Dari
sekian banyak gagasan yang disampaikan, komunikan harus mampu
menekankan gagasan mana yang paling menarik dengan disertai
alasan.

c. Memenuhi Kebutuhan Motivasi Dan Emosional Dari Audiens


Untuk memenuhi kebutuhan motivasi dan emosional dari audiens,
pesan bisnis harus disusun dengan menggunakan pendekatan
emosional, terstruktur, rasional, serta disusun dengan format yang
menarik. Di samping itu, audiens pada umumnya enggan melakukan
perubahan. Untuk mencapai tujuan komunikasi, diupayakan agar pesan
bisnis menggunakan pendekatan emosional audiens, terstruktur,
rasional, serta disusun dengan format yang menarik.
d. Menentukan Ide Pokok

15
Ide pokok merupakan pernyataan tentang suatu topik yang menjelaskan
isi dan tujuan topik tersebut sehingga dapat diterima dengan baik oleh
audiens. Dengan penentuan ide pokok yang tepat, proses penyusunan
pesan bisnis dapat dilakukan dengan baik, sehingga audiens dapat
menerima dan memahami isi pesan secara benar. Contoh penyusunan
pesan yaitu :
• Topik : Iuran Wajib Anggota Koperasi
• Ide Pokok : Iuran wajib anggota merupakan sumber dana koperasi.
Ketaatan setiap anggota koperasi dalam membayar iuran wajib
setiap bulannya, akan memperlancar anggota lainnya dalam
melakukan pinjaman, meningkatkan kesejahteraan anggota, serta
memberi kesempatan kepada koperasi untuk lebih berkembang.
• Ide pendukung : Pembayaran iuran wajib tidak memberatkan
anggota serta manfaat yang diterima lebih besar dari pengorbanan
yang dilakukan.

e. Memilih Saluran Dan Media


Pilihan saluran dan media komunikasi sangat tergantung pada sifat
pesan, waktu, formalitas, dan harapan penerima. Pesan-pesan bisnis
harus sesuai dengan situasi yang ada. Ide-ide dapat disampaikan
melalui dua saluran komunikasi terdiri atas saluran komunikasi lisan
(oral communication) dan tertulis (written communication). Pemilihan
saluran dan media komunikasi disesuaikan dengan sifat pesan, waktu,
formalitas, sumber dana dan harapan penerima.
• Saluran Komunikasi Tertulis (written communication)
Saluran komunikasi tertulis memiliki beberapa bentuk, seperti surat,
memo, proposal, dan laporan. Kelebihan dari komunikasi tertulis
adalah bahwa pembuat pesan mempunyai kesempatan untuk

16
merencanakan dan mengendalikan pesan. Kekurangannya adalah
umpan balik secara langsung yang tidak bisa diperoleh dalam waktu
cepat. Gaya bahasa, penggunaan bahasa yang resmi, tanda baca,
pengaturan display harus diperhatikan sehingga pesan yang dibuat
dapat menarik perhatian dan dapat dipahami dengan benar oleh
penerima pesan. Penerima dalam jumlah banyak. Penerima sulit
dijangkau karena tersebar secara geografis. Ingin meminimilkan
peluang distorsi Media pada saluran tertulis: Surat, memo, laporan ,
proposal. Electronic mail (e-mail). Telepon (SMS). Faks.
Telegram.Pos biasa dan khusus
• Saluran Komunikasi Lisan (Oral Communication)
Komunikasi lisan merupakan saluran yang paling banyak digunakan
dalam bisnis. yang mencakup kegiatan-kegiatan seperti percakapan
antara dua orang atau lebih, percakapan dengan media telepon,
wawancara kerja, diskusi, seminar, lokakarya, pidato, presentasi, dan
seiring perkembangan teknologi terdapat bentuk komunikasi lisan
yang memanfaatkan kecanggihan teknologi seperti teleconference,
menggunakan webcam, dan lain-lain. Kelebihan dari komunikasi
lisan adalah mampu memberikan umpan balik (feedback) dengan
segera, dapat mengetahui dengan langsung reaksi dari audiens, serta
dapat memberikan informasi-informasi tambahan yang relevan
dengan materi. Komunikasi lisan dipilih jika pesan yang
disampaikan sederhana dan tidak memerlukan cacatan permanen.
Media atau alat bantu yang digunakan dalam komunikasi lisan
seperti film, proyektor LCD, pengeras suara, dan banyak media
bantu lain, dimana semua bertujuan untuk mempermudah
pemahaman dari audiens. Saluran lisan dapat digunakan apabila:
Diperlukan umpan balik secara langsung dari penerima.Pesan relatif

17
sederhana dan mudah dimengerti.Tidak memerlukan catatan
permanen.Penerima dapat dikumpulkan dengan mudah dan
ekonomis. Ingin mendorong interaksi untuk pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan Media pada saluran lisan: Percakapan tatap
muka (pidato, rapat, seminar, konferensi),Telepon, voice mail,Radio,
televise, computer,Pita audio dan video,Teleconference,Video
conference

f. Kekayaan Media
Kekayaan ditetapkan oleh kemampuan media untuk menyampaikan
pesan dengan memakai lebih dari satu isyarat, memudahkan umpan
balik, dan menetapkan fokus pribadi (Bovee dan Thill, 2003:31).
Komunikasi tatap muka adalah media yang paling kaya karena bersifat
pribadi, menyediakan umpan balik verbal dan nonverbal secara
langsung, dan menyampaikan emosi di balik pesan. Namun, tatap muka
juga merupakan salah satu media yang paling terbatas karena penerima
dan pengirim pesan harus berada di satu tempat yang sama saat
berkomunikasi. Keterbatasan itu dapat diatasi dengan penggunaan
teknologi maju berupa teleconference.
2) PENYUSUNAN PESAN
Setelah tahap perencanaan, tahap berikutnya adalah menuangkan ide-ide
dan gagasan secara tertulis dalam bentuk draft. Dalam tahap ini, perlu
diperhatikan dalam penyusunan kata-kata, dirangkai menjadi kalimat dan
akhirnya tersusun menjadi paragrap yang bertujuan untuk menyampaikan
maksud pesan bisnis. Hal terpenting dari tahap ini bahwa dengan pesan
bisnis yang dibuat, maksud yang ingin disampaikan dapat diterima dan
dilaksanakan dengan baik oleh penerima pesan.

18
3) REVISI PESAN
Setelah tahapan perencanaan, pengorganisasian dan pembuatan pesan-
pesan bisnis dilakukan langkah selanjutnya adalah melakukan perbaikan
(revisi) terhadap pesanpesan bisnis..Revisi (Perbaikan) pesan merupakan
tahap terakhir dalam proses penyusunan pesan bisnis. Pada tahap ini,
dilakukan kegiatan menyunting (editng), menulis ulang pesan dan
mencetak pesan. Tahap revisi itu perlu dilakukan untuk memastikan bahwa
pesan yang direncanakan dan disusun sudah bebas dari kesalahan. Revisi
sangat diperlukan agar pesan bisnis yang telah direncanakan dan dibuat
dapat sesuai dengan yang dikehendaki. Revisi ini berlaku terhadap seluruh
komunikasi ‘menulis’, maupun untuk komunikasi ‘berbicara’ terutama
yang memerlukan persiapan tertulis seperti presentasi.

3.2 Mengorganisasikan Pesan Bisnis


Pesan bisnis yang tidak terorganisasi dengan baik menjadikan penerima
pesan tidak dapat memahami pesan dan akhirnya memberikan penilaian
negatif pada organisasi. Beberapa hal yang menjadikan pesan bisnis
dikatakan tidak terorganisasi dengan baik, yaitu :

• Bertele-tele, bahwa pesan tidak langsung pada maksud dan tujuan. Pesan
yang bersifat resmi cukup ringkas, padat dan mengenai sasaran.
• Menyertakan hal-hal yang tidak relevan, menjadikan maksud utama dari
pesan menjadi kabur, tidak jelas dan sulit dipahami. Pembuat pesan harus
dapat memilah hal yang relevan dan yang tidak.
• Ide yang disampaikan tidak logis, dimana ide yang disampaikan tidak
sesuai dengan masalah atau topik pembahasan. Ide yang disampaikan
harus relevan, tidak keluar dari masalah dan yang lebih bagus bahwa ide
tersebut telah dibuktikan sebelumnya tingkat keberhasilannya.
• Informasi penting tidak tersampaikan pada pembahasan, karena terlalu
banyak hal yang disampaikan dan hal tersebut sebenarnya adalah

19
informasi pendukung saja, maka informasi utama menjadi kabur dan
tidak tersampaikan.

Keberhasilan penyampaian pesan bisnis dapat diukur dari penerimaan dan


pemahaman audiens. Audiens menjadi mudah dalam memahami pesan bisnis
jika pengorganisasian pesan dilakukan dengan baik. Pesan bisnis yang
disampaikan dengan runtut sesuai dengan urutan kronologis atau tingkat
kepentingan dapat memudahkan penerimaan pesan. Seperti, pesan dapat
disusun secara deduktif yaitu ide pokok disampaikan diawal, baru kemudian
diikuti ide pendukung, argumentasi, atau bukti-bukti. Sedangkan cara
penyusunan yang lain adalah secara induktif, yaitu argumentasi, bukti
pendukung dan bukti-bukti disampaikan di bagian awal dari pesan, baru
kemudian diikuti oleh ide pokok.

20
BAB IV TEKNOLOGI DALAM KOMUNIKASI BISNIS

4.1 Peran Teknologi Digital


Teknologi informasi sendiri merupakan istilah umum untuk teknologi
apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan,
mengelola atau menyebarkan informasi. Adapun pengertian teknologi
informasi menurut ITTA (Information Technology Association of America)
adalah studi mengenai perancangan, penelitian, implementasi, dukungan,
pengembangan atau manajemen sistem informasi yang berbasis komputer
(aplikasi hardware dan software). Teknologi informasi memiliki fungsi untuk
memproses, mengolah, menyusun, menyimpan, dan mengubah seluruh data
dengan berbagai macam cara untuk mendapatkan informasi yang cepat dan
berkualitas merupakan pengertian dari teknologi informasi. Dengan adanya
fungsi tersebut, maka hal itu otomatis perlu dikaitkan antara bisnis dan
teknologi informasi karena dalam berbisnis melakukan penyebaran informasi
merupakan hal penting seperti melakukan promosi melalui media online.
Bahkan dapat dikatakan jika bisnis tanpa teknologi informasi akan berjalan
tidak maksimal karena begitu ketatnya persaingan. Sebaliknya, teknologi
informasi tanpa bisnis pun tidak akan berjalan maksimal. Untuk itu, hubungan
bisnis dan teknologi informasi ini sangatlah penting, dan bagi para pelaku
bisnis sudah seharusnya mengetahui hubungan kedua hal tersebut. Teknologi
informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data,
termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi
data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas,
yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk
keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang
strategis untuk mengambil keputusan. Teknologi komunikasi merupakan
perluasan dari ilmu komunikasi dengan basis teknologi seperti wireless,

21
internet, faximille, komputer dan sebagainya. Teknologi Informasi dan
Komunikasi mencakup dua aspek yaitu :

1) Teknologi Informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses,


penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.
2) Teknologi Komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan
penggunaan alat bantu untuk memproses dan men-transfer data dari
perangkat yang satu ke lainnya.

4.2 Alat Komunikasi Modern

Alat komunikasi modern adalah alat atau media yang digunakan untuk
menyampaikan atau menerima informasi dalam bentuk elektronik, digital,
atau online. Alat komunikasi modern memanfaatkan teknologi canggih yang
dapat mempercepat, mempermudah, dan memperluas jangkauan komunikasi
antara orang-orang yang berbeda lokasi, waktu, atau bahasa. Alat komunikasi
modern juga dapat menghasilkan informasi yang lebih kaya, interaktif, dan
multimedial.

Beberapa contoh alat komunikasi modern adalah:

• Telepon. Telepon adalah alat komunikasi yang dapat mengirim dan


menerima suara melalui gelombang elektromagnetik yang ditransmisikan
melalui kabel atau nirkabel. Telepon pertama kali ditemukan oleh
Alexander Graham Bell pada tahun 1876. Telepon memungkinkan orang-
orang untuk berbicara langsung dengan orang lain yang jauh secara real
time.
• Radio. Radio adalah alat komunikasi yang dapat mengirim dan menerima
suara atau musik melalui gelombang radio yang ditransmisikan melalui
udara. Radio pertama kali ditemukan oleh Guglielmo Marconi pada tahun

22
1895. Radio dapat menyebarkan informasi kepada banyak orang secara
serentak dan murah.
• Televisi. Televisi adalah alat komunikasi yang dapat mengirim dan
menerima gambar bergerak dan suara melalui gelombang elektromagnetik
yang ditransmisikan melalui kabel atau satelit. Televisi pertama kali
ditemukan oleh John Logie Baird pada tahun 1926. Televisi dapat
menampilkan informasi yang lebih menarik, informatif, dan menghibur.
• Internet. Internet adalah alat komunikasi yang dapat menghubungkan
berbagai perangkat elektronik seperti komputer, ponsel, tablet, atau
lainnya melalui jaringan global yang menggunakan protokol TCP/IP.
Internet pertama kali dikembangkan oleh ARPANET pada tahun 1969.
Internet dapat memberikan akses kepada pengguna untuk mendapatkan,
mengirim, atau berbagi informasi dalam berbagai bentuk seperti teks,
gambar, video, audio, atau lainnya.
• Ponsel. Ponsel adalah alat komunikasi yang dapat mengirim dan
menerima suara, pesan teks, atau data lainnya melalui gelombang radio
yang ditransmisikan melalui jaringan seluler. Ponsel pertama kali
ditemukan oleh Martin Cooper pada tahun 1973. Ponsel dapat digunakan
untuk berkomunikasi dengan orang lain kapan saja dan di mana saja
dengan mudah dan praktis.
• Email. Email adalah alat komunikasi yang dapat mengirim dan menerima
pesan elektronik yang berisi teks, gambar, atau lampiran lainnya melalui
internet. Email pertama kali dikembangkan oleh Ray Tomlinson pada
tahun 1971. Email dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan orang
lain secara formal, informal, atau pribadi dengan cepat dan efisien.
• Media sosial. Media sosial adalah alat komunikasi yang dapat digunakan
untuk berinteraksi dengan orang lain melalui platform online yang
menyediakan fitur-fitur seperti posting, komentar, like, share, chat, atau
lainnya. Media sosial pertama kali muncul dengan Six Degrees pada tahun

23
1997. Media sosial dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan orang
lain secara sosial, profesional, atau hiburan dengan luas dan dinamis.
• Video call. Video call adalah alat komunikasi yang dapat digunakan untuk
berbicara dengan orang lain sambil melihat wajahnya melalui layar
perangkat elektronik yang terhubung dengan internet. Video call pertama
kali dilakukan oleh AT&T pada tahun 1927. Video call dapat digunakan
untuk berkomunikasi dengan orang lain secara lebih intim, personal, atau
kolaboratif dengan nyata dan interaktif.

4.3 Manfaat dan Dampak Teknologi


Memanfaatkan teknologi dalam melakukan proses bisnis akan membawa
dampak positif kepada perkembangan bisnis itu sendiri dan pelaku bisnisnya.
Pelaku usaha akan memperoleh beberapa kemudahan dalam mengolah
bisnisnya, sehingga efisiensi bisnis meningkat dan bisnis bisa cepat
berkembang. Untuk lebih detail mengenai apa saja manfaat dari teknologi
informasi untuk kemajuan bisnis, berikut ulasannya:

1) Mempermudah cara berkomunikasi Bisnis yang memanfaatkan teknologi


informasi akan memudahkan dalam melakukan komunikasi. Dalam
menjalankan proses bisnis tidak luput dari komunikasi, yang mana hal ini
peran teknologi informasi mendorong kecepatan dalam melakukan
aktivitas tersebut. Seperti misalnya melakukan pertukaran pesan melalui
e-mail antar rekan kerja ataupun menggunakan aplikasi lainnya yang
berbasis internet. Adanya kolaborasi mitra bisnis berbeda pulau hingga
beda negara perusahaan memanfaatkan e-mail agar mempermudah
komunikasi. Selain itu, pelaku bisnis dapat dengan mudah melakukan
komunikasi dengan para konsumen sehingga mengetahui kebutuhan

24
konsumennya dengan tepat. Tentunya hal itu akan memberikan dampak
yang besar dan dapat mengembangkan bisnis yang dijalankan.
2) Monitoring perkembangan bisnis Kemudian, bisnis dan teknologi
informasi yang diterapkan pada suatu perusahaan akan membantu proses
monitoring pergerakan bisnis. Pelaku bisnis dapat mengetahui pergerakan
bisnis dengan memanfaatkan jaringan internet dengan menggunakan
report harian atau bulanan sehingga memudahkan dalam menyusun
strategi ke depannya. Selain itu, pelaku bisnis juga dapat me-monitoring
kinerja karyawannya melalui pemanfaatan teknologi informasi. Sehingga
pekerjaan akan mudah diselesaikan dan lebih praktis dibanding jika
menerapkan metode manual atau tradisional.
3) Menghemat Biaya Produksi dan Operasional dengan berkembangnya
teknologi informasi yang setiap hari menunjukkan perubahan atau
kemajuan, maka akan membuat perusahaan dapat melakukan pengawasan
atau mengontrol biaya-biaya yang dikeluarkan setiap hari. Hal tersebut
dapat membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan untuk
mengurangi biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk produk. Sehingga
perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang besar. tentu saja hal
tersebut didukung atas pertimbangan-pertimbangan yang matang dengan
bantuan teknologi informasi. Terutama ketika memanfaatkan teknologi
informasi untuk pemasaran, seperti yang sudah disinggung di atas.
Sehingga praktik ini tentunya akan menghemat biaya karena pelaku bisnis
dapat mempromosikan bisnisnya melalui sosial media, seperti Instagram,
Facebook, dan TikTok yang sering digunakan oleh pelaku bisnis saat ini.
4) Sumber pengetahuan dan informasi Dengan teknologi informasi, sumber
pengetahuan tidak ada batasnya karena informasi sudah dapat diperoleh
melalui internet dengan cepat dan mudah.
5) Manajemen data Manajemen sistem informasi sangat berguna untuk
menyimpan database perusahaan yang penting.

25
6) CRM (Customer Relationship Manajemen) CRM merupakan sebuah
software yang berfungsi untuk mengelola hubungan dengan pelanggan
7) Pendukung aktivitas bisnis yang tidak mengenal waktu E-commerce tidak
mengenal waktu, 24 jam dapat melayani pelanggan. Tentunya hal ini dapat
memudahkan dan memberikan keuntungan lebih untuk perusahaan.

Berikut beberapa dampak positif pada bisnis dengan adanya perkembangan


teknologi, yaitu:

1) Cepat dan mudah untuk penyampaian informasi karena saling berintegrasi


2) Pendistribusian dan produksi menjadi lebih cepat
3) Alur kerja menjadi lebih mudah dan terkontrol
4) Mempermudah kerja sama setiap manajemen dan divisi yang ada pada
Perusahaan
5) Kegiatan operasional perusahaan menjadi lebih terorganisir
6) Meminimalisir terjadinya human error
7) Mendapatkan informasi tentang customer behavior menjadi lebih cepat
dan mudah

26
BAB V ETIKA DALAM KOMUNIKASI BISNIS

5.1 Prinsip Etika Komunikasi Bisinis


Dalam perkembangannya etika sangat mempengaruhi kehidupan
manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana menjalani kehidupan
melalui rangkaian tindakan sehari – hari, etika dapat diterapkan dalam segala
aspek atau segi kehidupan aturan perilaku, adat kebiasaan manusia dalam
pergaulan diantara sesamanya dan menegaskan mana yang baik dan buruk.
Berbicara tentang etika komunikasi bisnis, maka kita tidak akan lepas dari
bahasan tentang etika komunikasi dan etika bisnis; dimana masing-masing
bidang memiliki penjelasan tersendiri. Etika komunikasi dapat dikatakan
sebagai serangkaian prinsip dasar atau aturan dalam melakukan komunikasi,
yang mencakup seluruh komponen proses komunikasi. Sedangkan yang
dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan
bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu,
perusahaan, industri dan juga masyarakat. Dengan kata lain bahwa etika
bisnis merupakan penerapan tanggung jawab sosial suatu bisnis yang timbul
dari dalam perusahaan itu sendiri.

Prinsip-prinsip Etika Komunikasi Bisnis menurut Yudha Bhakti. (2009)


mengungkapkan bahwa dalam etika bisnis berlaku prinsip-prinsip yang
seharusnya dipatuhi oleh para pelaku bisnis. Prinsip dimaksud adalah :

1) Prinsip otonomi yaitu kemampuan untuk mengambil keputusan dan


bertindak berdasarkan kesadaran tentang apa yang baik untuk dilakukkan
dan bertanggung jawab secara moral atas keputusan yang diambilnya.
2) Prinsip Kejujuran : bisnis tidak akan bertahan lama apabila tidak
berlandaskan kejujuran karena kejujuran kunci keberhasilan suatu bisnis (
misal kejujuran dalam pelaksanaan kontrak, kejujuran terhadap konsumen,
kejujuran dalam hubungan kerja dan lain-lain).

27
3) Prinsip keadilan : bahwa setiap orang dalam berbisnis harus mendapat
perlakukan sesuai dengan haknya masing-masing, artinya tidak boleh ada
yang dirugikan haknya.
4) Prinsip saling menguntungkan : agar semua pihak berusaha untuk saling
menguntungkan, demikian pula dalam berbisnis yang kompetitif.
5) Prinsip integritas moral : prinsip ini merupakan dasar dalam bberbisnis
dimana para pelaku bisnis dalam menjalankan usaha bisnis mereka harus
menjaga nama baik perusahaan agar tetap dipercaya dan merupakan
perusahaan terbaik. Etika bisnis membantu perusahaan untuk
menyelesaikan masalah-masalah bisnis dengan sentuhan moral. Jadi
tujuan etika bisnis adalah menggugah kesadaran pelaku bisnis untuk
menjalankan bisnis dengan baik demi menjaga reputasi perusahaan.

5.2 Etika dalam Komunikasi Bisnis


Etika bisnis dapat didefiniskan sebagai prinsip-prinsip kode tertulis
maupun tidak tertulis dan nilai-nilai yang membuat keputusan serta tindakan
dalam sebuah perusahaan. Etika bisnis telah menjadi topik hangat diskusi
sejak dimulainya abad 21. Beberapa diskusi etika bisnis merujuk pada
perilaku etika bisnis dan prakteknya dalam pasar. Namun diskusi tentang
etika dan bukan etika perilaku bisnis adalah setua pasar itu sendiri. Etika
bisnis tidak terbatas hanya mengetengahkan kaidah-kaidah berbisnis yang
baik (standar moral) dalam pengertian transaksi jual beli produk saja. Setiap
organisasi bisnis harus menekankan pentingnya etika komunikasi bisnis di
setiap tingkatan organisasi termasuk didalamnya adalah komunikasi antara
karyawan atau antara organisasi dengan entitas luar. Terdapat beberapa hal
terkait dengan isu-isu etika utama yang harus dipertimbangkan oleh
organisasi bisnis, yaitu kejujuran, keadilan, kepekaan, dan rasa hormat.
Sementara itu, menurut J.O Cherrington dan D.J Cherrington (1992)

28
menemukan bahwa sebagian besar organisasi menghadapi berbagai isu etika
seperti :Mengambil hal-hal yang bukan milik sendiri atau mencuri,
Mengatakan hal-hal yang tidak sesuai kenyataan atau berbohong, Kesan yang
salah, Konflik kepentingan dan pengaruh membeli, Menyembunyikan
informasi, Bertindak tidak adil,Dekadensi pribadi,Pelecehan interpersonal,
Pelecehan organisasi, Aturan kekerasan,Asesori bagi tindakan tidak etis,
Keseimbangan moral

5.3 Studi Kasus : Tantangan Etika dalam Komunikasi Bisnis

Etika bisnis adalah prinsip-prinsip moral atau nilai-nilai yang menjadi


pedoman bagi perilaku bisnis yang baik, benar, dan bertanggung jawab.
Komunikasi bisnis adalah proses berbagi informasi antara pihak-pihak yang
terlibat dalam aktivitas bisnis, seperti karyawan, manajer, pelanggan, mitra,
atau pemangku kepentingan. Komunikasi bisnis yang efektif dapat
meningkatkan kinerja, produktivitas, kualitas, dan kepuasan pelanggan dalam
suatu organisasi atau perusahaan.

Namun, komunikasi bisnis juga menghadapi berbagai tantangan etika yang


dapat mempengaruhi reputasi, kepercayaan, dan loyalitas pelanggan.
Beberapa tantangan etika dalam komunikasi bisnis antara lain:

• Ketidakjujuran. Ketidakjujuran adalah perilaku yang tidak sesuai dengan


kebenaran atau kenyataan dalam komunikasi bisnis. Ketidakjujuran dapat
berupa penipuan, pemalsuan, penggelapan, pencurian intelektual, atau
manipulasi data. Ketidakjujuran dapat merugikan pihak-pihak yang terlibat
dalam komunikasi bisnis, baik secara finansial, hukum, atau moral.
• Konflik kepentingan. Konflik kepentingan adalah situasi di mana pihak-
pihak yang terlibat dalam komunikasi bisnis memiliki kepentingan pribadi
atau profesional yang bertentangan dengan kepentingan organisasi atau

29
perusahaan. Konflik kepentingan dapat mengganggu objektivitas, integritas,
dan profesionalisme dalam komunikasi bisnis. Konflik kepentingan dapat
berupa nepotisme, favoritisme, suap, gratifikasi, atau insider trading.
• Pelanggaran privasi. Pelanggaran privasi adalah tindakan yang
mengganggu atau mengungkapkan informasi pribadi atau rahasia dari pihak-
pihak yang terlibat dalam komunikasi bisnis tanpa izin atau otoritas yang sah.
Pelanggaran privasi dapat berupa penyadapan, pengintaian, peretasan,
pencurian identitas, atau pelecehan. Pelanggaran privasi dapat menimbulkan
kerugian, ketakutan, atau trauma bagi pihak-pihak yang terlibat dalam
komunikasi bisnis.
• Diskriminasi. Diskriminasi adalah perlakuan yang tidak adil atau tidak sama
terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi bisnis berdasarkan
faktor-faktor tertentu, seperti ras, etnis, agama, jenis kelamin, usia, orientasi
seksual, atau disabilitas. Diskriminasi dapat berupa pelecehan, penghinaan,
pengucilan, penolakan, atau penganiayaan. Diskriminasi dapat menurunkan
rasa hormat, harga diri, dan kesejahteraan dari pihak-pihak yang terlibat
dalam komunikasi bisnis.

Untuk mengatasi tantangan etika dalam komunikasi bisnis, pihak-pihak yang


terlibat harus memiliki kesadaran dan tanggung jawab etis yang tinggi.
Mereka harus mengikuti prinsip-prinsip etika bisnis yang umumnya diterima
oleh masyarakat dan industri. Beberapa prinsip etika bisnis antara lain:

• Kejujuran. Kejujuran adalah perilaku yang sesuai dengan kebenaran atau


kenyataan dalam komunikasi bisnis. Kejujuran dapat berupa ketepatan,
ketelitian, keterbukaan, atau transparansi. Kejujuran dapat meningkatkan
kredibilitas, kepercayaan, dan loyalitas pelanggan dalam komunikasi bisnis.

30
• Keadilan. Keadilan adalah perlakuan yang adil atau sama terhadap pihak-
pihak yang terlibat dalam komunikasi bisnis tanpa membedakan faktor-faktor
tertentu. Keadilan dapat berupa kesetaraan, kesempatan,

31
BAB VI KOMUNIKASI BISNIS ANTAR BUDAYA

6.1 Pengertian Komunikasi Antar Budaya


Komunikasi bisnis antar budaya merujuk pada proses pertukaran
informasi, ide, dan gagasan yang terjadi antara individu atau kelompok bisnis
dari latar belakang budaya yang berbeda dalam konteks bisnis. Komunikasi
bisnis antar budaya melibatkan interaksi dan pertukaran komunikasi yang
terjadi saat berbisnis dengan orang dari budaya yang berbeda, baik melalui
komunikasi langsung maupun melalui media elektronik.

Komunikasi bisnis antar budaya adalah komunikasi yang digunakan


dalam dunia bisnis baik komunikasi verbal maupun nonverbal dengan
memperhatikan faktor-faktor budaya di suatu daerah, wilayah atau negara.
Pengertian antar budaya dalam hal ini bukanlah semata-mata budaya asing
(internasional), tetapi juga budaya yang tumbuh dan berkembang di berbagai
daerah dalam wilayah suatu negara. Para pelaku bisnis akan melakukan
ekspansi bisnisnya ke daerah lain atau ke negara lain (perusahaan
multinasional), pemahaman budaya di suatu daerah atau negara tersebut
menjadi sangat penting agar jangan sampai terjadi kesalahan fatal yang dapat
mengakibatkan kegagalan bisnis.

Sudah saatnya para pengambil keputusan, khususnya manajemen


puncak, mengantisipasi era perdagangan bebas dan globalisasi sejak dini. Era
yang ditandai dengan semakin meluasnya berbagai produk dan jasa termasuk
teknologi komunikasi ini, menyebabkan pertukaran informasi dari suatu
negara ke negara lain semakin leluasa, sehingga seolah dunia tidak terikat
dengan sekat-sekat yang membatasi wilayah suatu negara. Dalam menyikapi
era perdagangan bebas dan globalisasi, perusahaan-perusahaan besar
mencoba melakukan bisnis secara global. Pada umumnya, perusahaan-
perusahaan besar yang beroperasi di tanah air baik di bidang manufaktur,

32
eksplorasi, maupun jasa, menggunakan beberapa konsultan asing untuk
membantu mengembangkan perusahaan mereka, begitupun sebaliknya

6.2 Strategi Komunikasi Antar Budaya


1) Pemahaman dan Penghormatan terhadap Budaya Lain. Penting untuk
memahami dan menghormati budaya lain dalam komunikasi bisnis antar
budaya. Ini melibatkan belajar tentang nilai-nilai, norma, bahasa, adat
istiadat, dan kepercayaan dari budaya target. Menghormati perbedaan
budaya dan menunjukkan ketertarikan yang tulus terhadap budaya orang
lain akan membantu membangun hubungan yang baik dan saling
menguntungkan.
2) Pembelajaran Bahasa dan Budaya. Mempelajari bahasa dan budaya
orang lain merupakan langkah penting dalam komunikasi bisnis antar
budaya. Hal ini akan membantu memahami pesan secara lebih akurat,
menghormati budaya target, dan memperluas kemampuan komunikasi.
Mengambil kursus bahasa, berpartisipasi dalam program pertukaran
budaya, atau menggunakan sumber daya pembelajaran online dapat
membantu dalam pembelajaran bahasa dan budaya.
3) Mengatasi Stereotip dan Prasangka Budaya. Stereotip dan prasangka
budaya dapat menjadi hambatan dalam komunikasi bisnis antar budaya.
Penting untuk mengatasi stereotip dan prasangka ini dengan cara
membuka pikiran, mengeksplorasi pengalaman langsung dengan budaya
lain, dan membangun pemahaman yang lebih mendalam tentang individu
dan budaya yang berbeda.
4) Meningkatkan Kesadaran akan Perbedaan dalam Gaya Komunikasi.
Setiap budaya memiliki gaya komunikasi yang berbeda. Meningkatkan
kesadaran akan perbedaan dalam gaya komunikasi budaya yang berbeda
akan membantu dalam beradaptasi dan mengatasi hambatan komunikasi.

33
Hal ini melibatkan mempelajari bahasa tubuh, isyarat, nuansa verbal dan
nonverbal yang digunakan dalam budaya target.
5) Mengembangkan Keterampilan Fleksibilitas Budaya. Keterampilan
fleksibilitas budaya memungkinkan individu untuk beradaptasi dengan
budaya dan gaya komunikasi yang berbeda. Fleksibilitas budaya
melibatkan kemampuan untuk memahami, menghargai, dan
menyesuaikan diri dengan perbedaan budaya dalam komunikasi bisnis.
Dengan membuka diri terhadap perbedaan budaya, individu dapat
mengembangkan keterampilan fleksibilitas yang lebih baik.
6) Membangun Hubungan Kerja yang Baik dan Jaringan Kontak.
Membangun hubungan kerja yang baik dengan pihak bisnis dari budaya
lain sangat penting dalam komunikasi bisnis antar budaya. Ini melibatkan
pembangunan kepercayaan, saling pengertian, dan kerjasama yang erat.
Selain itu, membangun jaringan kontak yang luas dapat membantu dalam
memahami budaya target, mendapatkan wawasan bisnis, dan
memfasilitasi komunikasi yang efektif.
7) Menggunakan Teknologi Komunikasi dengan Bijaksana. Teknologi
komunikasi seperti email, telekonferensi, dan media sosial dapat
membantu dalam komunikasi bisnis antar budaya. Namun, penting untuk
menggunakan teknologi ini dengan bijaksana dan mempertimbangkan
perbedaan budaya dalam penggunaannya. Misalnya, memahami
preferensi komunikasi tertulis atau lisan, etika email, dan etika
penggunaan media sosial dalam budaya target.

34
BAB VII KESIMPULAN

Komunikasi adalah elemen penting dalam kehidupan manusia karena


merupakan cara utama manusia dalam berinteraksi, berbagi informasi, dan
memahami satu sama lain. Komunikasi bisnis adalah pertukaran informasi,
gagasan, atau pendapat yang disebarkan secara personal maupun impersonal
melalui lambang atau sinyal. Menurut Rosenbalt komunikasi bisnis adalah
komunikasi yang dipakai di dalam dunia bisnis yang termasuk berbagai macam
bentuk komunikasi, baik itu verbal maupun non-verbal untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Sehingga, jika dielaborasikan secara sederhana, maka apa yang
dimaksudkan dengan pengertian komunikasi bisnis adalah komunikasi yang
digunakan dalam dunia bisnis, yang mencakup komunikasi verbal maupun non-
verbal untuk mencapai tujuan tertentu sesuai dengan kepentingan bisnis pelaku.
Jenis-jenis Komunikasi Bisnis terbagi ke dalam beberapa jenis, menurut ruang
lingkup,menurut cara penyampaian pesan,menurut Perilaku Komunikasi menurut
perilaku,menurut jaringan kerja.
Komunikasi bisnis dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik internal
maupun eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri
komunikator atau komunikan, seperti persepsi, sikap, emosi, motivasi, kepribadian,
gaya bahasa, atau keterampilan komunikasi. Faktor eksternal adalah faktor yang
berasal dari luar diri komunikator atau komunikan, seperti budaya, bahasa, norma,
situasi, teknologi, hambatan fisik, atau gangguan.
Menyusun pesan bisnis yang menarik perhatian, mudah dibaca, dan mudah
dipahami memerlukan kreativitas. Namun demikian, tujuan penyusunan pesan
bisnis bukanlah agar penerima terpesona akan pengetahuan dan kreativitas
pengirim. Pesan bisnis yang dibuat hendaknya tetap berpusat pada penerima dan
memiliki tujuan yang jelas. Agar pesan bisnis efektif, diperlukan pemahaman
terhadap proses penyusunan pesan bisnis. Pesan bisnis yang tidak terorganisasi

35
dengan baik menjadikan penerima pesan tidak dapat memahami pesan dan akhirnya
memberikan penilaian negatif pada organisasi.

Teknologi informasi sendiri merupakan istilah umum untuk teknologi apa pun
yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengelola atau
menyebarkan informasi. Adapun pengertian teknologi informasi menurut ITTA
(Information Technology Association of America) adalah studi mengenai
perancangan, penelitian, implementasi, dukungan, pengembangan atau manajemen
sistem informasi yang berbasis komputer (aplikasi hardware dan software). Alat
Komunikasi Modern

Memanfaatkan teknologi dalam melakukan proses bisnis akan membawa


dampak positif kepada perkembangan bisnis itu sendiri dan pelaku bisnisnya.
Pelaku usaha akan memperoleh beberapa kemudahan dalam mengolah bisnisnya,
sehingga efisiensi bisnis meningkat dan bisnis bisa cepat berkembang. Berikut
beberapa dampak positif pada bisnis dengan adanya perkembangan teknologi,
yaitu: cepat dan mudah untuk penyampaian informasi karena saling
berintegrasi,pendistribusian dan produksi menjadi lebih cepat , alur kerja menjadi
lebih mudah dan terkontrol,mempermudah kerja sama setiap manajemen dan divisi
yang ada pada perusahaan, kegiatan operasional perusahaan menjadi lebih
terorganisir, meminimalisir terjadinya human error, mendapatkan informasi tentang
customer behavior menjadi lebih cepat dan mudah

Dalam perkembangannya etika sangat mempengaruhi kehidupan manusia.


Etika memberi manusia orientasi bagaimana menjalani kehidupan melalui
rangkaian tindakan sehari – hari, etika dapat diterapkan dalam segala aspek atau
segi kehidupan aturan perilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan diantara
sesamanya dan menegaskan mana yang baik dan buruk.

Komunikasi bisnis antar budaya merujuk pada proses pertukaran informasi,


ide, dan gagasan yang terjadi antara individu atau kelompok bisnis dari latar

36
belakang budaya yang berbeda dalam konteks bisnis. Komunikasi bisnis antar
budaya melibatkan interaksi dan pertukaran komunikasi yang terjadi saat berbisnis
dengan orang dari budaya yang berbeda, baik melalui komunikasi langsung maupun
melalui media elektronik.

DAFTAR PUSTAKA

Effendi, O. U. (2001). Dimensi-Dimensi Komunikasi.

Massie, J. (1987). Essential of Management (Vol. 4th). Prentice Hall.

Mulyana. (2008). Teori Komunikasi-Modul.

Purwanto, D. (2011). Komunikasi Bisnis (Vol. 4th). Jakarta: Erlangga.

Schermerhorn. (2002). Management (Vol. 7th). John Wiley & Sons, Inc.

37
STRATEGI KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM
LINGKUNGAN BISNIS GLOBAL

Penyusun :
Ainayah Narul Hayatul Janah(382389037)

Sekolah Tinggi Indonesia Mandiri STAN


Tanggal 01-September-2023

Anda mungkin juga menyukai