Makalah Komunikasi Bisnis
Makalah Komunikasi Bisnis
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, karunia,
dan bimbingan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
"Komunikasi Efektif dalam Lingkungan Bisnis Global". Makalah ini disusun sebagai
salah satu tugas dalam memahami dan menggali lebih dalam mengenai pentingnya
komunikasi yang efektif dalam konteks bisnis yang semakin global dan kompleks.
Dalam era yang terus berkembang dengan laju teknologi dan globalisasi yang tak
terelakkan, komunikasi telah menjadi inti dari segala interaksi bisnis. Komunikasi yang
baik dan efektif memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan pemahaman,
mengatasi tantangan lintas budaya, serta membangun hubungan yang kuat dengan para
pemangku kepentingan. Oleh karena itu, dalam makalah ini kami berusaha untuk
menguraikan berbagai aspek terkait komunikasi bisnis global, mulai dari teori dasar
hingga penerapannya dalam situasi dunia nyata.
Bab pertama mengenai teori komunikasi bisnis akan membahas konsep dasar serta
model-model yang membentuk dasar pemahaman kita tentang bagaimana komunikasi
berlangsung dalam konteks bisnis. Bab ini akan memberikan landasan yang kuat untuk
memahami pentingnya adaptasi dalam komunikasi untuk menghadapi tantangan global.
Di bab berikutnya, kami akan membahas peran teknologi dalam membentuk komunikasi
bisnis modern. Dari alat komunikasi digital hingga platform sosial media, kita akan
menganalisis bagaimana teknologi telah memperluas cakupan komunikasi bisnis dan juga
mengeksplorasi dampak serta manfaat yang datang bersamanya.
Etika dalam komunikasi bisnis menjadi sorotan dalam bab berikutnya. Kita akan
membahas prinsip-prinsip etika yang harus dipegang dalam komunikasi bisnis, terutama
ketika berhadapan dengan perkembangan teknologi dan situasi yang kompleks.
i
Bab-bab berikutnya akan membahas topik-topik penting lainnya seperti komunikasi
antarbudaya, dan studi kasus yang menggambarkan bagaimana komunikasi efektif dapat
menghasilkan keberhasilan dalam dunia bisnis yang berubah dengan cepat.
Akhir kata pengantar ini, kami ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan dukungan, inspirasi, dan pengetahuan dalam penulisan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang bermanfaat dan
kontribusi positif terhadap pemahaman tentang komunikasi efektif dalam lingkungan
bisnis global.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................... i
iii
iv
BAB I PENDAHULUAN
1
hubungan manusia. Melalui komunikasi, manusia dapat berinteraksi dengan
orang lain, membangun ikatan emosional, dan memperluas jaringan sosial
manusia. Komunikasi yang baik memungkinkan manusia untuk memahami
dan merasakan kebutuhan, perasaan, dan pengalaman orang lain, sehingga
memperdalam hubungan antarpribadi.
2
mengatasi perbedaan budaya, bahasa, dan norma yang ada di antara para
pelaku bisnis global.
Beberapa hal yang dapat dibahas dalam makalah Komunikasi Efektif dalam
Lingkungan Bisnis Global adalah:
3
variabel, mengukur tingkat kepuasan, kinerja, atau preferensi pelanggan,
atau membandingkan hasil antara kelompok. Contoh metode penelitian
kuantitatif adalah survei, observasi, eksperimen, atau simulasi.
• Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang menggunakan data non-
numerik dan teknik interpretatif untuk memahami makna, konteks, dan
proses yang terlibat dalam fenomena bisnis. Pendekatan kualitatif cocok
untuk penelitian yang ingin mengeksplorasi fenomena yang kompleks,
mendalam, atau baru, menggali persepsi, sikap, atau motivasi pelanggan,
atau mengembangkan teori atau model konseptual. Contoh metode
penelitian kualitatif adalah wawancara, studi kasus, etnografi, atau
analisis dokumen.
• Tujuan penelitian: Apa yang ingin dicapai atau dijawab oleh penelitian?
Apakah penelitian bersifat deskriptif, eksplanatif, atau eksploratif?
• Sumber data: Dari mana data akan diperoleh? Apakah data primer
(dikumpulkan langsung oleh peneliti) atau sekunder (diperoleh dari
sumber lain)? Apakah data numerik atau non-numerik?
4
• Analisis data: Bagaimana data akan dianalisis? Apakah menggunakan
teknik statistik atau interpretatif? Apakah menggunakan perangkat lunak
tertentu atau tidak?
• Hasil penelitian: Bagaimana hasil penelitian akan disajikan? Apakah
menggunakan tabel, grafik, diagram, atau narasi? Apakah menggunakan
angka, persentase, rasio, atau kategori?
5
BAB II TEORI KOMUNIKASI BISNIS
Definisi bisnis adalah segala aktivitas atau usaha yang memiliki tujuan
untuk menciptakan keuntungan (profit). Dalam definisi lain, bisnis adalah
proses atau bentuk kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan atau industry
yang mengkombinasikan faktorfaktor produksi dalam rangka menciptakan
produk berupa barang atau jasa, sehingga dapat memperoleh keuntungan
yang diharapkan. Selain itu, bisnis dapat diartikan juga sebagai aktifitas yang
menyediakan produk berupa barang atau jasa yang diperlukan atau diinginkan
oleh konsumen (Griffin dan Ebert, 2007). Sedangkan menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), bisnis adalah usaha komersial dalam dunia
perdagangan, bidang usaha, atau usaha dagang.
6
dipakai di dalam dunia bisnis yang termasuk berbagai macam bentuk
komunikasi, baik itu verbal maupun non-verbal untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Sehingga, jika dielaborasikan secara sederhana, maka apa yang
dimaksudkan dengan pengertian komunikasi bisnis adalah komunikasi yang
digunakan dalam dunia bisnis, yang mencakup komunikasi verbal maupun
non-verbal untuk mencapai tujuan tertentu sesuai dengan kepentingan bisnis
pelaku komunikasi tersebut (Purwanto, 2017). Definisi sederhana lainnya
mengenai komunikasi bisnis adalah sebagai berikut:
7
• Komunikasi vertikal Jika komunikasi internal tidak memperhatikan
bidang, sentuhan vertikal sebaliknya. Dalam hal ini, komunikasi
intra-perusahaan hanya saling menguntungkan antar level.
Misalnya, komunikasi antar manajer tanpa partisipasi bawahan.
• Komunikasi horizontal Salah satu jenis komunikasi bisnis adalah
jenis horizontal, yang terjadi antara satu tingkat atau posisi. Pada
umumnya tipe ini bersifat informal dan lebih santai daripada
komunikasi vertikal. Karena bahasa yang digunakan adalah bahasa
sehari-hari, Anda bahkan tidak perlu memperhatikan aturan tertentu.
Contohnya adalah komunikasi antar karyawan yang biasanya tidak
terlalu serius, sederhana dan mengandung banyak kesenangan.
• Komunikasi antara atasan dan bawahan Komunikasi tunggal ini juga
bisa disebut komunikasi internal ke bawah. Dalam konteks ini,
komunikasi harus fokus pada posisi atau level di perusahaan.
• Komunikasi dari bawahan ke atasan Sebaliknya, jenis ini dikenal
dengan jenis komunikasi internal ke atas. Sama seperti sebelumnya,
komunikasi ke atas memperhatikan tingkatan dalam perusahaan,
sehingga tidak dapat dilakukan sembarangan. Contohnya ialah
ketika pegawai memberikan laporan rutin kepada pimpinan atau
atasan.
b. Komunikasi Eksternal Komunikasi eksternal adalah komunikasi yang
dilakukan dengan lawan bicara yang bukan dari perusahaan yang sama.
Komunikasi eksternal biasanya dilakukan untuk melakukan kerjasama
dengan pihak di luar perusahaan. Hal tersebut dapat berupa promosi,
publikasi, wawancara dengan media, atau kegiatan sosial.
2) Menurut Cara Penyampaian Pesan Berdasarkan cara penyampaiannya,
komunikasi bisnis dibagi menjadi dua, yaitu:
8
a. Komunikasi Lisan Komunikasi lisan adalah bentuk penyampaian
informasi atau sumber secara langsung ke lawan bicara. Mislanya,
dialog, wawancara, dan rapat.
b. Komunikasi Tertulis Komunikasi tertulis merupakan bentuk
penyampaian informasi dalam bentuk tulisan. Misalnya, memo, email,
aplikasi pesan singkat, dan lain sebagainya.
3) Menurut Perilaku Komunikasi menurut perilaku dibagi menjadi dua jenis,
yaitu:
a. Komunikasi Formal Komunikasi formal adalah komunikasi yang
disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi
kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja dalam berorganisasi,
produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam
organisasi. Misalnya, seminar, rapat, dan wawancara.
b. Komunikasi Informal Komunikasi informal adalah komunikasi antara
sesama karyawan yang ada dalam suatu organisasi, akan tetapi tidak
direncanakan atau tidak ditentukan dalam struktur organisasi. Biasanya
komunikasi informal bersifat lebih santai dan ringan. Misalnya,
komunikasi yang terjadi antar sesama karyawan di waktu senggang atau
istirahat.
4) Menurut Jaringan Kerja Berdasarkan jaringan kerja, komunikasi bisnis
dibagi menjadi tiga, yaitu:
a. Komunikasi Jaringan Rantai Komunikasi ini hanya memiliki satu arah
seperti sebuah rantai. Misalnya, dari satu titik ke titik lainnya mengikuti
satu perintah atau satu arahan dari atasan. Contoh, di sebuah pabrik
yang pekerjaannya dilakukan secara bergantian sesuai dengan
bidangnya.
b. Komunikasi Jaringan Lingkaran Jenis komunikasi jaringan kerja yang
satu ini berbentuk seperti lingkaran. Pada komunikasi jenis ini, semua
individu memiliki bagian untuk saling berinteraksi sehingga pesannya
9
tersampaikan secara merata. Misalnya, komunikasi yang biasa
dilakukan dalam sebuah tim, pendistribusian pesan dapat tersampaikan
secara rata untuk seluruh anggota.
c. Komunikasi Jaringan Bintang Komunikasi jaringan bintang adalah
jenis komunikasi yang melibatkan semua anggotanya untuk
berinteraksi sehingga setiap anggota feedback yang cepat. Komunikasi
jenis ini merupakan komunikasi yang paling efektif.
10
pengetahuan, atau preferensi masing-masing. Perbedaan persepsi dapat
menyebabkan kesalahpahaman, konflik, atau ketidakpuasan dalam
komunikasi bisnis.
• Budaya. Budaya adalah kumpulan nilai, norma, kepercayaan, dan perilaku
yang dimiliki oleh suatu kelompok atau masyarakat. Budaya dapat
mempengaruhi cara seseorang berkomunikasi dalam bisnis, seperti bahasa
yang digunakan, etika yang dianut, gaya yang dipilih, atau sikap yang
ditunjukkan. Perbedaan budaya dapat menyebabkan kesulitan,
ketegangan, atau kesalahan dalam komunikasi bisnis.
• Teknologi. Teknologi adalah alat atau sarana yang digunakan untuk
memfasilitasi komunikasi bisnis. Teknologi dapat mempengaruhi
kecepatan, kualitas, efisiensi, dan efektivitas komunikasi bisnis. Teknologi
juga dapat membuka peluang untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak
yang berbeda lokasi, waktu, atau bahasa. Namun, teknologi juga dapat
menimbulkan risiko teknis, legal, sosial, atau lingkungan dalam
komunikasi bisnis.
11
BAB III PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAAN PESAN BISNIS
1) PERENCANAAN PESAN.
Pada tahap ini, dirancang hal-hal yang mendasar dalam proses penyusunan
pesan bisnis, yaitu :
a. Menentukan Tujuan
12
Tujuan yang jelas akan membantu mengarahkan anda mencapai tujuan
yang dikehendaki. Penentuan tujuan yang jelas bagi suatu organisasi
akan dapat membantu proses pengambilan keputusan yang mencakup
seperti : Keputusan untuk meneruskan pesan, Keputusan untuk
menanggapi Audiens, Keputusan untuk memusatkan isi pesan,
Keputusan untuk menetapkan media yang akan digunakan
b. Analisis Audiens/Penerima
Sasaran atau target utama dari setiap komunikasi adalah penerima atau
audiens. Oleh karena itu, analisis terhadap audiens sangat perlu
dilakukan. Audiens dalam studi komunikasi bisa individu ataupun
organisasi. Audiens biasanya memiliki pemahaman yang berbeda beda
atas pesan yang mereka terima.Sehingga diharapkan komunikasi bisnis
dapat berjalan dengan lancar, jika dalam penyampaian pesan
memperhatikan audiens yang akan dihadapi. Siapa mereka, bagaimana
pemahaman/pengetahuan mereka, latar belakang usia, pendidikan, jenis
kelamin, bagaimana minat mereka, dan apa yang ingin mereka ketahui.
Mengetahui hal-hal tersebut sangat penting karena mempengaruhi
materi yang diberikan dan bagaimana cara mengatasi audiens
• Mengembangkan Profil Audiens
Ada beberapa tahap yang dapat dilakukan komunikan dalam
mengembangkan profil audiens, dengan Menentukan ukuran dan
komposisi audiens Jumlah audiens harus diperhatikan dalam proses
penyampaian pesan. Audiens dalam jumlah kecil, materi dapat
disampaikan dalam suatu laporan sederhana kemudian
dipresentasikan, dimana audiens dapat juga dibagikan lembaran
yang dipresentasikan. Sedangkan untuk audiens dalam jumlah besar,
13
materi sebaiknya dibuat dalam bentuk makalah atau laporan dengan
format penulisan yang lebih formal.
Hal itu berpengaruh terhadap reaksi yang akan diberikan. Sebagai
contoh jika audiens adalah kelompok yang memiliki pendidikan
rendah, maka komunikasi yang disampaikan harus lebih hati-hati,
dengan bahasa yang sederhana, banyak disertai contoh, serta tidak
dengan gaya menggurui. Diharapkan muncul reaksi yang
mendukung dan sepakat karena penyampaian materi disesuaikan
dengan tingkat pemahaman audiens.
Hubungan komunikan dengan audiens Jika audiens adalah orang
atau kelompok yang belum dikenal oleh komunikan, menjadi
keharusan bagi komunikan untuk mencari informasi tentang audiens.
Setelah mendapatkan informasi tentang audiens, langkah berikutnya
bagi seorang komunikan adalah mempersiapkan diri, misalnya
penampilan yang meyakinkan, suara dengan intonasi yang jelas, dan
yang paling penting adalah kesiapan materi. Lain halnya jika audiens
adalah seseorang atau kelompok yang sudah dikenal oleh
komunikan, maka kedekatan hubungan tersebut menjadikan mudah
bagi komunikan dalam penyampaian pesan.
14
Antisipasi terhadap pertanyaan yang tidak diungkapkan Komunikan
tidak harus hanya menyampaikan informasi yang ada di teks, namun
juga dapat menyampaikan informasi yang relevan lainnya , sehingga
memberikan kesan baik karena audiens mendapatkan informasi yang
lebih kaya. Memberikan informasi dengan lengkap dan utuh Untuk
mengetahui apakah informasi yang disampaikan sudah lengkap
dapat diuji dengan perpedoman pada 5W + 1H (Who, What, Why,
When, Where, dan How).
15
Ide pokok merupakan pernyataan tentang suatu topik yang menjelaskan
isi dan tujuan topik tersebut sehingga dapat diterima dengan baik oleh
audiens. Dengan penentuan ide pokok yang tepat, proses penyusunan
pesan bisnis dapat dilakukan dengan baik, sehingga audiens dapat
menerima dan memahami isi pesan secara benar. Contoh penyusunan
pesan yaitu :
• Topik : Iuran Wajib Anggota Koperasi
• Ide Pokok : Iuran wajib anggota merupakan sumber dana koperasi.
Ketaatan setiap anggota koperasi dalam membayar iuran wajib
setiap bulannya, akan memperlancar anggota lainnya dalam
melakukan pinjaman, meningkatkan kesejahteraan anggota, serta
memberi kesempatan kepada koperasi untuk lebih berkembang.
• Ide pendukung : Pembayaran iuran wajib tidak memberatkan
anggota serta manfaat yang diterima lebih besar dari pengorbanan
yang dilakukan.
16
merencanakan dan mengendalikan pesan. Kekurangannya adalah
umpan balik secara langsung yang tidak bisa diperoleh dalam waktu
cepat. Gaya bahasa, penggunaan bahasa yang resmi, tanda baca,
pengaturan display harus diperhatikan sehingga pesan yang dibuat
dapat menarik perhatian dan dapat dipahami dengan benar oleh
penerima pesan. Penerima dalam jumlah banyak. Penerima sulit
dijangkau karena tersebar secara geografis. Ingin meminimilkan
peluang distorsi Media pada saluran tertulis: Surat, memo, laporan ,
proposal. Electronic mail (e-mail). Telepon (SMS). Faks.
Telegram.Pos biasa dan khusus
• Saluran Komunikasi Lisan (Oral Communication)
Komunikasi lisan merupakan saluran yang paling banyak digunakan
dalam bisnis. yang mencakup kegiatan-kegiatan seperti percakapan
antara dua orang atau lebih, percakapan dengan media telepon,
wawancara kerja, diskusi, seminar, lokakarya, pidato, presentasi, dan
seiring perkembangan teknologi terdapat bentuk komunikasi lisan
yang memanfaatkan kecanggihan teknologi seperti teleconference,
menggunakan webcam, dan lain-lain. Kelebihan dari komunikasi
lisan adalah mampu memberikan umpan balik (feedback) dengan
segera, dapat mengetahui dengan langsung reaksi dari audiens, serta
dapat memberikan informasi-informasi tambahan yang relevan
dengan materi. Komunikasi lisan dipilih jika pesan yang
disampaikan sederhana dan tidak memerlukan cacatan permanen.
Media atau alat bantu yang digunakan dalam komunikasi lisan
seperti film, proyektor LCD, pengeras suara, dan banyak media
bantu lain, dimana semua bertujuan untuk mempermudah
pemahaman dari audiens. Saluran lisan dapat digunakan apabila:
Diperlukan umpan balik secara langsung dari penerima.Pesan relatif
17
sederhana dan mudah dimengerti.Tidak memerlukan catatan
permanen.Penerima dapat dikumpulkan dengan mudah dan
ekonomis. Ingin mendorong interaksi untuk pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan Media pada saluran lisan: Percakapan tatap
muka (pidato, rapat, seminar, konferensi),Telepon, voice mail,Radio,
televise, computer,Pita audio dan video,Teleconference,Video
conference
f. Kekayaan Media
Kekayaan ditetapkan oleh kemampuan media untuk menyampaikan
pesan dengan memakai lebih dari satu isyarat, memudahkan umpan
balik, dan menetapkan fokus pribadi (Bovee dan Thill, 2003:31).
Komunikasi tatap muka adalah media yang paling kaya karena bersifat
pribadi, menyediakan umpan balik verbal dan nonverbal secara
langsung, dan menyampaikan emosi di balik pesan. Namun, tatap muka
juga merupakan salah satu media yang paling terbatas karena penerima
dan pengirim pesan harus berada di satu tempat yang sama saat
berkomunikasi. Keterbatasan itu dapat diatasi dengan penggunaan
teknologi maju berupa teleconference.
2) PENYUSUNAN PESAN
Setelah tahap perencanaan, tahap berikutnya adalah menuangkan ide-ide
dan gagasan secara tertulis dalam bentuk draft. Dalam tahap ini, perlu
diperhatikan dalam penyusunan kata-kata, dirangkai menjadi kalimat dan
akhirnya tersusun menjadi paragrap yang bertujuan untuk menyampaikan
maksud pesan bisnis. Hal terpenting dari tahap ini bahwa dengan pesan
bisnis yang dibuat, maksud yang ingin disampaikan dapat diterima dan
dilaksanakan dengan baik oleh penerima pesan.
18
3) REVISI PESAN
Setelah tahapan perencanaan, pengorganisasian dan pembuatan pesan-
pesan bisnis dilakukan langkah selanjutnya adalah melakukan perbaikan
(revisi) terhadap pesanpesan bisnis..Revisi (Perbaikan) pesan merupakan
tahap terakhir dalam proses penyusunan pesan bisnis. Pada tahap ini,
dilakukan kegiatan menyunting (editng), menulis ulang pesan dan
mencetak pesan. Tahap revisi itu perlu dilakukan untuk memastikan bahwa
pesan yang direncanakan dan disusun sudah bebas dari kesalahan. Revisi
sangat diperlukan agar pesan bisnis yang telah direncanakan dan dibuat
dapat sesuai dengan yang dikehendaki. Revisi ini berlaku terhadap seluruh
komunikasi ‘menulis’, maupun untuk komunikasi ‘berbicara’ terutama
yang memerlukan persiapan tertulis seperti presentasi.
• Bertele-tele, bahwa pesan tidak langsung pada maksud dan tujuan. Pesan
yang bersifat resmi cukup ringkas, padat dan mengenai sasaran.
• Menyertakan hal-hal yang tidak relevan, menjadikan maksud utama dari
pesan menjadi kabur, tidak jelas dan sulit dipahami. Pembuat pesan harus
dapat memilah hal yang relevan dan yang tidak.
• Ide yang disampaikan tidak logis, dimana ide yang disampaikan tidak
sesuai dengan masalah atau topik pembahasan. Ide yang disampaikan
harus relevan, tidak keluar dari masalah dan yang lebih bagus bahwa ide
tersebut telah dibuktikan sebelumnya tingkat keberhasilannya.
• Informasi penting tidak tersampaikan pada pembahasan, karena terlalu
banyak hal yang disampaikan dan hal tersebut sebenarnya adalah
19
informasi pendukung saja, maka informasi utama menjadi kabur dan
tidak tersampaikan.
20
BAB IV TEKNOLOGI DALAM KOMUNIKASI BISNIS
21
internet, faximille, komputer dan sebagainya. Teknologi Informasi dan
Komunikasi mencakup dua aspek yaitu :
Alat komunikasi modern adalah alat atau media yang digunakan untuk
menyampaikan atau menerima informasi dalam bentuk elektronik, digital,
atau online. Alat komunikasi modern memanfaatkan teknologi canggih yang
dapat mempercepat, mempermudah, dan memperluas jangkauan komunikasi
antara orang-orang yang berbeda lokasi, waktu, atau bahasa. Alat komunikasi
modern juga dapat menghasilkan informasi yang lebih kaya, interaktif, dan
multimedial.
22
1895. Radio dapat menyebarkan informasi kepada banyak orang secara
serentak dan murah.
• Televisi. Televisi adalah alat komunikasi yang dapat mengirim dan
menerima gambar bergerak dan suara melalui gelombang elektromagnetik
yang ditransmisikan melalui kabel atau satelit. Televisi pertama kali
ditemukan oleh John Logie Baird pada tahun 1926. Televisi dapat
menampilkan informasi yang lebih menarik, informatif, dan menghibur.
• Internet. Internet adalah alat komunikasi yang dapat menghubungkan
berbagai perangkat elektronik seperti komputer, ponsel, tablet, atau
lainnya melalui jaringan global yang menggunakan protokol TCP/IP.
Internet pertama kali dikembangkan oleh ARPANET pada tahun 1969.
Internet dapat memberikan akses kepada pengguna untuk mendapatkan,
mengirim, atau berbagi informasi dalam berbagai bentuk seperti teks,
gambar, video, audio, atau lainnya.
• Ponsel. Ponsel adalah alat komunikasi yang dapat mengirim dan
menerima suara, pesan teks, atau data lainnya melalui gelombang radio
yang ditransmisikan melalui jaringan seluler. Ponsel pertama kali
ditemukan oleh Martin Cooper pada tahun 1973. Ponsel dapat digunakan
untuk berkomunikasi dengan orang lain kapan saja dan di mana saja
dengan mudah dan praktis.
• Email. Email adalah alat komunikasi yang dapat mengirim dan menerima
pesan elektronik yang berisi teks, gambar, atau lampiran lainnya melalui
internet. Email pertama kali dikembangkan oleh Ray Tomlinson pada
tahun 1971. Email dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan orang
lain secara formal, informal, atau pribadi dengan cepat dan efisien.
• Media sosial. Media sosial adalah alat komunikasi yang dapat digunakan
untuk berinteraksi dengan orang lain melalui platform online yang
menyediakan fitur-fitur seperti posting, komentar, like, share, chat, atau
lainnya. Media sosial pertama kali muncul dengan Six Degrees pada tahun
23
1997. Media sosial dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan orang
lain secara sosial, profesional, atau hiburan dengan luas dan dinamis.
• Video call. Video call adalah alat komunikasi yang dapat digunakan untuk
berbicara dengan orang lain sambil melihat wajahnya melalui layar
perangkat elektronik yang terhubung dengan internet. Video call pertama
kali dilakukan oleh AT&T pada tahun 1927. Video call dapat digunakan
untuk berkomunikasi dengan orang lain secara lebih intim, personal, atau
kolaboratif dengan nyata dan interaktif.
24
konsumennya dengan tepat. Tentunya hal itu akan memberikan dampak
yang besar dan dapat mengembangkan bisnis yang dijalankan.
2) Monitoring perkembangan bisnis Kemudian, bisnis dan teknologi
informasi yang diterapkan pada suatu perusahaan akan membantu proses
monitoring pergerakan bisnis. Pelaku bisnis dapat mengetahui pergerakan
bisnis dengan memanfaatkan jaringan internet dengan menggunakan
report harian atau bulanan sehingga memudahkan dalam menyusun
strategi ke depannya. Selain itu, pelaku bisnis juga dapat me-monitoring
kinerja karyawannya melalui pemanfaatan teknologi informasi. Sehingga
pekerjaan akan mudah diselesaikan dan lebih praktis dibanding jika
menerapkan metode manual atau tradisional.
3) Menghemat Biaya Produksi dan Operasional dengan berkembangnya
teknologi informasi yang setiap hari menunjukkan perubahan atau
kemajuan, maka akan membuat perusahaan dapat melakukan pengawasan
atau mengontrol biaya-biaya yang dikeluarkan setiap hari. Hal tersebut
dapat membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan untuk
mengurangi biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk produk. Sehingga
perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang besar. tentu saja hal
tersebut didukung atas pertimbangan-pertimbangan yang matang dengan
bantuan teknologi informasi. Terutama ketika memanfaatkan teknologi
informasi untuk pemasaran, seperti yang sudah disinggung di atas.
Sehingga praktik ini tentunya akan menghemat biaya karena pelaku bisnis
dapat mempromosikan bisnisnya melalui sosial media, seperti Instagram,
Facebook, dan TikTok yang sering digunakan oleh pelaku bisnis saat ini.
4) Sumber pengetahuan dan informasi Dengan teknologi informasi, sumber
pengetahuan tidak ada batasnya karena informasi sudah dapat diperoleh
melalui internet dengan cepat dan mudah.
5) Manajemen data Manajemen sistem informasi sangat berguna untuk
menyimpan database perusahaan yang penting.
25
6) CRM (Customer Relationship Manajemen) CRM merupakan sebuah
software yang berfungsi untuk mengelola hubungan dengan pelanggan
7) Pendukung aktivitas bisnis yang tidak mengenal waktu E-commerce tidak
mengenal waktu, 24 jam dapat melayani pelanggan. Tentunya hal ini dapat
memudahkan dan memberikan keuntungan lebih untuk perusahaan.
26
BAB V ETIKA DALAM KOMUNIKASI BISNIS
27
3) Prinsip keadilan : bahwa setiap orang dalam berbisnis harus mendapat
perlakukan sesuai dengan haknya masing-masing, artinya tidak boleh ada
yang dirugikan haknya.
4) Prinsip saling menguntungkan : agar semua pihak berusaha untuk saling
menguntungkan, demikian pula dalam berbisnis yang kompetitif.
5) Prinsip integritas moral : prinsip ini merupakan dasar dalam bberbisnis
dimana para pelaku bisnis dalam menjalankan usaha bisnis mereka harus
menjaga nama baik perusahaan agar tetap dipercaya dan merupakan
perusahaan terbaik. Etika bisnis membantu perusahaan untuk
menyelesaikan masalah-masalah bisnis dengan sentuhan moral. Jadi
tujuan etika bisnis adalah menggugah kesadaran pelaku bisnis untuk
menjalankan bisnis dengan baik demi menjaga reputasi perusahaan.
28
menemukan bahwa sebagian besar organisasi menghadapi berbagai isu etika
seperti :Mengambil hal-hal yang bukan milik sendiri atau mencuri,
Mengatakan hal-hal yang tidak sesuai kenyataan atau berbohong, Kesan yang
salah, Konflik kepentingan dan pengaruh membeli, Menyembunyikan
informasi, Bertindak tidak adil,Dekadensi pribadi,Pelecehan interpersonal,
Pelecehan organisasi, Aturan kekerasan,Asesori bagi tindakan tidak etis,
Keseimbangan moral
29
perusahaan. Konflik kepentingan dapat mengganggu objektivitas, integritas,
dan profesionalisme dalam komunikasi bisnis. Konflik kepentingan dapat
berupa nepotisme, favoritisme, suap, gratifikasi, atau insider trading.
• Pelanggaran privasi. Pelanggaran privasi adalah tindakan yang
mengganggu atau mengungkapkan informasi pribadi atau rahasia dari pihak-
pihak yang terlibat dalam komunikasi bisnis tanpa izin atau otoritas yang sah.
Pelanggaran privasi dapat berupa penyadapan, pengintaian, peretasan,
pencurian identitas, atau pelecehan. Pelanggaran privasi dapat menimbulkan
kerugian, ketakutan, atau trauma bagi pihak-pihak yang terlibat dalam
komunikasi bisnis.
• Diskriminasi. Diskriminasi adalah perlakuan yang tidak adil atau tidak sama
terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi bisnis berdasarkan
faktor-faktor tertentu, seperti ras, etnis, agama, jenis kelamin, usia, orientasi
seksual, atau disabilitas. Diskriminasi dapat berupa pelecehan, penghinaan,
pengucilan, penolakan, atau penganiayaan. Diskriminasi dapat menurunkan
rasa hormat, harga diri, dan kesejahteraan dari pihak-pihak yang terlibat
dalam komunikasi bisnis.
30
• Keadilan. Keadilan adalah perlakuan yang adil atau sama terhadap pihak-
pihak yang terlibat dalam komunikasi bisnis tanpa membedakan faktor-faktor
tertentu. Keadilan dapat berupa kesetaraan, kesempatan,
31
BAB VI KOMUNIKASI BISNIS ANTAR BUDAYA
32
eksplorasi, maupun jasa, menggunakan beberapa konsultan asing untuk
membantu mengembangkan perusahaan mereka, begitupun sebaliknya
33
Hal ini melibatkan mempelajari bahasa tubuh, isyarat, nuansa verbal dan
nonverbal yang digunakan dalam budaya target.
5) Mengembangkan Keterampilan Fleksibilitas Budaya. Keterampilan
fleksibilitas budaya memungkinkan individu untuk beradaptasi dengan
budaya dan gaya komunikasi yang berbeda. Fleksibilitas budaya
melibatkan kemampuan untuk memahami, menghargai, dan
menyesuaikan diri dengan perbedaan budaya dalam komunikasi bisnis.
Dengan membuka diri terhadap perbedaan budaya, individu dapat
mengembangkan keterampilan fleksibilitas yang lebih baik.
6) Membangun Hubungan Kerja yang Baik dan Jaringan Kontak.
Membangun hubungan kerja yang baik dengan pihak bisnis dari budaya
lain sangat penting dalam komunikasi bisnis antar budaya. Ini melibatkan
pembangunan kepercayaan, saling pengertian, dan kerjasama yang erat.
Selain itu, membangun jaringan kontak yang luas dapat membantu dalam
memahami budaya target, mendapatkan wawasan bisnis, dan
memfasilitasi komunikasi yang efektif.
7) Menggunakan Teknologi Komunikasi dengan Bijaksana. Teknologi
komunikasi seperti email, telekonferensi, dan media sosial dapat
membantu dalam komunikasi bisnis antar budaya. Namun, penting untuk
menggunakan teknologi ini dengan bijaksana dan mempertimbangkan
perbedaan budaya dalam penggunaannya. Misalnya, memahami
preferensi komunikasi tertulis atau lisan, etika email, dan etika
penggunaan media sosial dalam budaya target.
34
BAB VII KESIMPULAN
35
dengan baik menjadikan penerima pesan tidak dapat memahami pesan dan akhirnya
memberikan penilaian negatif pada organisasi.
Teknologi informasi sendiri merupakan istilah umum untuk teknologi apa pun
yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengelola atau
menyebarkan informasi. Adapun pengertian teknologi informasi menurut ITTA
(Information Technology Association of America) adalah studi mengenai
perancangan, penelitian, implementasi, dukungan, pengembangan atau manajemen
sistem informasi yang berbasis komputer (aplikasi hardware dan software). Alat
Komunikasi Modern
36
belakang budaya yang berbeda dalam konteks bisnis. Komunikasi bisnis antar
budaya melibatkan interaksi dan pertukaran komunikasi yang terjadi saat berbisnis
dengan orang dari budaya yang berbeda, baik melalui komunikasi langsung maupun
melalui media elektronik.
DAFTAR PUSTAKA
Schermerhorn. (2002). Management (Vol. 7th). John Wiley & Sons, Inc.
37
STRATEGI KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM
LINGKUNGAN BISNIS GLOBAL
Penyusun :
Ainayah Narul Hayatul Janah(382389037)