Anda di halaman 1dari 34

RENCANA PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 4 Kota Jambi


Nama Penyusun : Yusuf Sodhiqin, S.Pd.
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : Kelas X
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit (Pertemuan 7 dan 8)
Topik : Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah,
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator


3.4 Menjelaskan dan menentukan Pertemuan ke – 7
penyelesaian sistem pertidaksamaan 3.4.8 Memodelkan permasalahan kontekstual yang
dua variabel (linear-kuadrat dan berkaitan dengan kehidupan sehari – hari ke
kuadrat-kuadrat). dalam bentuk sistem pertidaksamaan linear
dua variabel. (C2)
3.4.9 Membuat grafik dari sistem pertidaksamaan
linear dua variabel. (C3)
3.4.10 Menentukan daerah penyelesaian sistem
pertidaksamaan linear dua variabel yang
memenuhi sistem pertidaksamaan linear dua
variabel tersebut. (C3)
3.4.11 Menganalisis sistem pertidaksamaan linear
dua variabel dari daerah himpunan
penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua
variabel yang diberikan (C4)

Pertemuan ke – 8
3.4.12 Mengidentifikasi nilai maksimum dan nilai
minimum dari sistem pertidaksamaan linear
dua variabel. (C2)
3.4.13 Menentukan nilai optimum suatu fungsi
objektif dari sistem pertidaksamaan linier dua
variabel (C3)
3.4.14 Menganalisis hasil nilai optimum suatu
fungsi obyektif dari sistem pertidaksamaan
linier dua variabel terhadap nilai maksimum
dan nilai minimum dari sistem pertidaksamaan
linear dua variabel yang diberikan. (C4)

4.4 Menyajikan dan menyelesaikan Pertemuan ke - 5


masalah yang berkaitan dengan 4.4.1 Menerapkan langkah – langkah penyelesaian
sistem pertidaksamaan dua variabel permasalahan yang berkaitan dengan system
(linear-kuadrat dan kuadrat-kuadrat). pertidaksamaan linear dua variabel. (P3)
4.4.2 Menggambarkan daerah penyelesaian sistem
pertidaksamaan linear dua variabel dari
permasalahan yang disajikan. (P3)
4.4.3 Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan
dengan system pertidaksaman linear dua
variabel. (P5)
Pertemuan ke – 6
4.4.4 Menerapkan langkah – langkah penyelesaian
permasalahan yang berkaitan dengan nilai
optimum suatu fungsi objektif. (P3)
4.4.5 Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan
dengan nilai optimum suatu fungsi objektif
dari sistem pertidaksamaan linier dua variable
terhadap nilai maksimum dan nilai minimum
dari sistem pertidaksamaan linear dua variabel
yang diberikan. (P5)
C. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan ke - 7
1. Setelah mengamati permasalahan kontekstual yang disajikan (condition), peserta didik
(audience) dapat memodelkan permasalahan kontekstual yang berkaitan dengan
kehidupan sehari – hari ke dalam bentuk sistem pertidaksamaan linear dua variabel dengan
sikap religious, disiplin, aktif dan dapat bekerja sama (behaviour) dengan benar
(degree).
2. Setelah dapat memodelkan permasalahan kontekstual (condition), peserta didik
(audience) dapat membuat grafik dari sistem pertidaksamaan linear dua variabel.dengan
sikap religious, disiplin, aktif dan dapat bekerja sama (behaviour) dengan tepat dan
lengkap (degree).
3. Setelah membuat grafik dari sistem pertidaksamaan linear dua variabel (condition),
peserta didik (audience) dapat menentukan daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan
linear dua variabel yang memenuhi sistem pertidaksamaan linear dua variabel tersebut
dengan sikap religious, disiplin, aktif dan dapat bekerja sama (behaviour) dengan tepat
dan teliti (degree).
4. Setelah pembelajaran berbasis masalah diterapkan (condition), peserta didik (audience)
dapat sistem pertidaksamaan linear dua variabel dari daerah himpunan penyelesaian
sistem pertidaksamaan linear dua variabel yang diberikan dengan sikap religious, disiplin,
aktif dan dapat bekerja sama (behaviour) dengan benar (degree).

Pertemuan ke - 8
1. Setelah mengamati dan memodelkan permasalahan kontekstual (condition), peserta didik
(audience) dapat mengidentifikasi nilai maksimum dan nilai minimum dari sistem
pertidaksamaan linear dua variabel.dengan sikap religious, disiplin, aktif dan dapat
bekerja sama (behaviour) dengan tepat (degree).
2. Setelah mengidentifikasi nilai maksimum dan minimum dari suatu sistem pertidaksamaan
linear dua variabel (condition), peserta didik (audience) dapat menentukan nilai optimum
suatu fungsi objektif dari sistem pertidaksamaan linier dua variabel dengan sikap
religious, disiplin, aktif dan dapat bekerja sama (behaviour) dengan benar (degree).
3. Setelah pembelajaran berbasis masalah diterapkan (condition), peserta didik (audience)
dapat menganalisis hasil nilai optimum suatu fungsi obyektif dari sistem
pertidaksamaan linier dua variabel terhadap nilai maksimum dan nilai minimum dari
sistem pertidaksamaan linear dua variabel yang diberikan dengan sikap religious, disiplin,
aktif dan dapat bekerja sama (behaviour) secara benar, lengkap dan mendalam (degree).
D. Materi

E. Materi Reguler F. Materi Remedial G. Materi Pengayaan

Pertidaksamaan Linear dan Kuadrat Dua Variabel PtL-KDV


Fakta : Diberikan soal pengayaan
● Permasalahan kontekstual terkait sistem pertidaksamaan berupa pemecahan masalah
linear dua variabel dengan indikator yang berada
Sebuah UMKM memproduksi dua jenis sabun cair, yaitu tingkatannya di atas indikator
sabun mandi dan sabun cuci tangan. Untuk setiap liter sabun pembelajaran reguler
mandi, dibutuhkan biaya produksi Rp15.000,00 per liter.
Biaya produksi sabun cuci tangan Rp10.000,00 per liter.
Selain itu, pabrik juga harus mengeluarkan biaya tetap
sebesar Rp500.000,00. UMKM tersebut memiliki modal
sebesar Rp2.500.000,00. Gudang yang ada dapat
menampung 150 liter sabun cair. Sabun mandi dijual seharga
Rp25.000,00 per liter dan sabun cuci tangan Rp20.000,00 per
liter. Apakah mereka bisa mendapatkan keuntungan dengan
harga tersebut? Berikan contoh banyaknya sabun mandi dan
sabun cuci masing-masing yang dijual sehingga pendapatan
mereka lebih dari pengeluaran.
● Permasalahan kontekstual terkait fungsi objektif, nilai
minimum dan maksimum dari sistem pertidaksamaan linear
dua variabel.
Pak Budi memiliki uang sebanyak Rp10.000.000,00. Ia ingin
mendepositokan uangnya. Bank A memberikan bunga
sebesar 4% dan bank B memberikan bunga sebesar 6%. Pak
Budi ingin mendapatkan bunga setidaknya Rp550.000,00
namun ia tidak ingin mendepositokan uangnya pada satu
bank saja. Apakah hal itu mungkin? Jika ya, sebutkan salah
satu kemungkinannya.

Konsep :
Pengertian sistem pertidaksamaan linear dua variabel
Pengertian nilai maksimum, nilai minimum dan fungsi objektif

Prinsip :
Gabungan dari dua atau lebih pertidaksamaan linier disebut
sebagai Sistem Pertidaksamaan Linier Dua Variabel (PtLDV).
Himpunan penyelesaian suatu sistem pertidaksamaan linier dua
peubah merupakan himpunan pasangan bilangan (x, y) yang
memenuhi sistem pertidaksamaan linier tersebut. Himpunan
penyelesaian PtLDV berupa suatu daerah yang dibatasi garis
pada sistem koordinat Kartesius.
Program Linier adalah suatu metode penentuan nilai
optimum dari suatu persoalan Linier. Nilai optimum (maksimal
atau minimum) diperoleh dari nilai dalam suatu himpunan
penyelesaiaan persoalan Linier.
Bentuk objektif atau fungsi objektif atau fungsi tujuan adalah
bagian dari model matematika yang menyatakan tujuan (fungsi
sasaran) yang ingin dicapai dari suatu persoalan program Linier.

Prosedur :
● Langkah-langkah untuk menentukan daerah penyelesaian
sistem pertidaksamaan linear :
Untuk menentukan sistem pertidaksaman dari suatu
daerah himpunan penyelesaian maka gunakan langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Menentukan persamaan garis
b. Menentukan pertidaksamaan yang sesuai dengan
daerah penyelesaian.
c. Mengganti tanda pertidaksamaannya. Ketentuan yang
bisa digunakan adalah sebagai berikut:
1) Pastikan bahwa variabel x bertanda positif. Jika x
bernilai negative maka kalikan dengan (-1)
2) Jika daerah penyelesaian disebelah kiri maka tanda
pertidaksamaan adalah ≤
3) Jika daerah penyelesaian disebelah kanan maka tanda
pertidaksamaannya adalah ≥
● Langkah-langkah untuk menyelesaikan soal program
Linier adalah sebagai berikut:
a. Ubahlah soalnya ke dalam bahasa matematika dan
buatlah model matematika yang terdiri atas sistem
pertidaksamaan, dan fungsi objektif ax + by yang
harus dimaksimumkan atau diminimumkan.
b. Gambar daerah himpunan penyelesaian pada diagram
cartesius.
c. Menetukan titik titik sudut daerah Himpunan
Penyelesaian kemudian menentukan nilai
optimumnya baik dengan tabel maupun dengan garis
selidik.

E. Media

1. LMS dengan google Site (Pemanfaatan TIK)


2. LKPD Digital sebagai LKPD, (PBL sebagai Solusi pemanfaatan TIK, motivasi dan
berpikir kritis)
3. Quiziz untuk menanyakan kesiapan dan perasaan siswa serta post test (Solusi pemanfaatan
TIK)
4. Mentimeter untuk refleksi siswa, (Solusi pemanfaatan TIK)
5. PPT untuk menyajikan aturan kelas, apersepsi, petunjuk pembelajaran serta video motivasi.
Solusi untuk motivasi dan TIK
6. Google Form untuk pelaksanaan pre test,
7. Geogebra untuk penyajian grafik. (Solusi pemanfaatan TIK)

F. Sumber Belajar

1. Susanto, Dicky, dkk. 2021. Matematika untuk SMA/SMK kelas X. Jakarta :


Kemdikbudristek.
2. Kemdikbud.2020. Modul Pembelajaran SMA Matematika Umum Kelas X.Jakarta:Erlangga.
3. Irfan, Yusdi, 2020. Modul Pembelajaran SMA Program Linear Matematika Umum Kelas XI.
Serang : Kemendikbudristek.
4. Lindasari, Lili, and Yunni Arnidha. "Pencapaian Akurasi Evaluasi Belajar Matematika
Melalui Media Aplikasi Quizizz." Jurnal Muara Pendidikan 7, no. 1 (2022): 19-25.
5. Fitriani, Melli. "Pengaruh Model Problem Based Learning terhadap Motivasi Belajar Sistem
Koordinasi pada Siswa di SMA Negeri 2 Bantaeng." Jurnal Biotek 5, no. 1 (2017): 228-239.
6. Primaningsih, Dyani. "Media CCT (Card of Critical Thinking) dalam Pembelajaran
Matematika." Idealmathedu: Indonesian Digital Journal of Mathematics and Education 7, no.
1 (2020): 1-10.
7. Puspitasari, Ika Ayu, Azainil Azainil, and Abd Basir. "Penggunaan media pembelajaran
dalam model pembelajaran problem based learning pada mata pelajaran matematika." In
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika, Universitas Mulawarman, vol. 2, pp.
75-92. 2022.
8. Ratnawati, Dewi, Isnaini Handayani, and Windia Hadi. "Pengaruh Model Pembelajaran PBL
Berbantu Question Card Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa SMP."
Edumatica: Jurnal Pendidikan Matematika 10, no. 01 (2020): 44-51.
9. Setiawan, Agung, Sri Wigati, and Dwi Sulistyaningsih. "Implementasi Media Game Edukasi
Quizizzz Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Sistem Persamaan Linear
Tiga Variabel Kelas X Ipa 7 Sma Negeri 15 Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020."
Edusaintek 3 (2019).
10. Suarningtyas, Siti, and Rusly Hidayah. "Development of Student E-Worksheet Based on
PBL (Problem Based Learning) to Practice Metacognitive Abilities of High School Student
on Reaction Rate Material."
11. Puspitasari, Ika Ayu, Azainil Azainil, and Abd Basir. "Penggunaan media pembelajaran
dalam model pembelajaran problem based learning pada mata pelajaran matematika." In
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika, Universitas Mulawarman, vol. 2, pp.
75-92. 2022.
12. Smpn2gaung, https://www.smpn2gaung.sch.id/upload/file/39546202soalhot.pdf,
Penyusunan soal HOTS, pamekasan, 2018.
13. Sodhiqin, Yusuf, 2022. Bahan Ajar Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel. (PBL
sebagai solusi motivasi, penyelesaian soal cerita dan berpikir kritis)
14. The PISA 2022 Framework, https://pisa2022-
maths.oecd.org/files/PISA%202022%20Mathematics%20Framework%20Draft.pdf,
November, 2018.
15. Wulaningsih, Sri Ayu, Sumarni Sumarni, and Mohamad Riyadi. "Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Materi Program Linear Berbasis Model Problem Based Learning Berbantuan
Geogebra Android." Jurnal Edukasi dan Sains Matematika (JES-MAT) 7, no. 2 (2021): 101-
114.
16. M4th-lab. Cara Mudah Belajar Program Linear Bagian 1 - Matematika Wajib Kelas XI, 2020.
https://youtu.be/c5NBcC2xMx8.
17. Halim, gulam, Program linier-nilai maksimum, https://youtu.be/T_LAsyxs0pM

G. Model dan Metode Pembelajaran

1. Pendekatan :Scientific, TPACK


2. Model Pembelajaran Problem Based Learning (Solusi pembelajaran terhadap motivasi,
penyelesaian soal cerita dan berpikir kritis)
3. Metode berkelompok, presentasi, diskusi

H. Kegiatan Pra Pembelajaran

1. Guru memberikan bahan ajar dan video berupa materi sistem pertidaksamaan linear dua
variabel dan menentukan nilai maksimum dan minimum dari fungsi objektif sebagai
bahan bacaan sebelum pembelajaran melalui grup whatsapp.
Video sistem pertidaksamaan linear dua variabel: https://youtu.be/c5NBcC2xMx8
Video program linear: https://youtu.be/T_LAsyxs0pM
2. Guru mendemonstrasikan cara penggunaan geogebra di pertemuan sebelumnya
3. Guru memberikan pre-test menggunakan Google Form untuk mengetahui kompetensi
awal peserta didik

I. J. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke – 7
Tahapan Kegiatan Scientific, Literasi, Durasi
TPACK, PPK, 4C
Kegiatan 1. Guru membuka pembelajaran Religius 15
Pendahuluan dengan mengucapkan salam dan menit
berdoa bersama peserta didik
(salah satu peserta didik
memimpin untuk berdoa).
2. Guru mengecek kehadiran peserta Disiplin dan
Integritas
didik melalui absensi.
3. Guru memeriksa kebesihan kelas,
4. Guru menanyakan keadaan dan
kesiapan peserta didik. sebelum
memulai belajar berangkat dari
perasaan, cerita peserta didik dan
target yang akan mereka capai di TPACK
pertemuan hari ini melalui
mentimeter. (Solusi Pemanfaatan
TIK)
5. Guru membuat kesepakatan kelas TPACK
mengenai reward dan punishment.
6. Guru memberikan video motivasi
yang ditampilkan dalam PPT.
(solusi untuk permasalahan
motivasi)
7. Guru mengingatkan kembali TPACK
tentang langkah – langkah
penyelesaian pertidaksamaan
linear dua variabel dan
karakteristik tanda
pertidaksamaan untuk mengarsir
daerah penyelesaian dari
pertemuan sebelumnya melalui
PPT.
8. Guru memberikan apersepsi terkait
penerapan topik dalam
Critical
pembelajaran melalui pemahaman
Thinking
bermakna dan pertanyaan
pemantik berupa “bagaimana
kalian menganalisa pengeluaran
dan pendapatan kalian dengan
meminimkan pengeluaran namun
pendapatan tetap stabil ? Atau
memperbesar pendapatan dari
penjualan atau jam kerja kita ?”.
9. Guru menyampaikan kegiatan
pembelajaran dengan
pembelajaran berbasis masalah
dengan tahapan – tahapannya,
bekerja secara kelompok, diskusi
dan presentasi serta di akhir
kegiatan terdapat kuis.
10. Guru menyampaikan kompetensi
yang harus dituju dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
Kegiatan Inti Fase 1: Mengorientasi peserta didik 45
pada masalah menit
1. Peserta didik melakukan
TPACK, Aktivitas
pengamatan permasalahan terkait
mengamati,
sistem pertidaksamaan linear Literasi
variabel yang disajikan guru
melalui LKPD Digital yaitu berupa
permasalahan keterkaitan uang
yang dibutuhkan dengan jumlah
jam kerja dan jenis pekerjaan.
2. Peserta didik diberikan
permasalahan oleh guru yaitu
Bonar diharuskan bekerja untuk
membantu Ibunya yang sedang
sakit. Bonar memiliki tawaran dua
pekerjaan paruh waktu untuk
memenuhi kebutuhan uangnya
yaitu mengantar barang dan cuci
piring. Untuk mengantar barang,
Bonar dibayar Rp15.000,00 per
jam. Untuk pekerjaan mencuci
piring di restoran, Bonar dibayar
Rp9.000,00 per jam. Dia tidak
dapat bekerja lebih dari 10 jam
atas izin Ibunya. Bonar
membutuhkan uang minimal
sebesar Rp120.000,00. Setelah
berdiskusi dengan Ibunya, bonar
mendapatkan nasehat bahwa
bekerja mengantar barang terlalu
memberatkannya, sehingga bonar
hanya diperbolehkan untuk
memilih dua opsi yang diberikan
untuk bekerja paruh waktu tersebut
yaitu bonar bekerja mengantarkan
barang selama 4 jam dan bekerja
cuci piring selama 5 jam atau
bonar mengantarkan barang
selama 6 jam dan bekerja cuci
piring selama 4 jam. Menurut
kamu, pilihan mana yang harus
Bonar ambil agar bisa
mendapatkan uang yang ia
butuhkan ? Jelaskan alasanmu
Fase 2: Mengorganisasi peserta didik Aktivitas Collaborati
dalam belajar menalar dan on,
3. Peserta didik bekerja untuk mencoba, Kerja sama
menyelesaikan permasalahan
secara berkelompok dalam
kelompok kecil beranggotakan 4-5
orang.
4. Dalam kelompoknya, peserta didik
berdiskusi untuk menemukan ide
awal untuk menyelesaikan masalah
yang diberikan.
5. Peserta didik mengingat kembali
dan mencari kesamaan langkah di
pertemuan sebelumnya yang bisa Creativity
dipakai untuk menerapkan
penyelesaian awal di permasalahan
saat ini. .
Fase 3: Membimbing penyelidikan
secara individu maupun
kelompok Aktivitas Critical
11. Peserta didik mencatat hal – hal mencoba dan Thinking
penting yang ditemukan sebagai menalar
bahan untuk dapat menyelesaikan
permasalahan.
12. Peserta didik mencatat pemodelan
matematika berupa sistem
pertidaksamaan linear dua variabel
dari permasalahan yang diberikan Aktivitas
untuk menemukan solusinya. mengkomunika Communica
sikan tive
(sebagai salah satu tahapan solusi
untuk kemampuan
menyelesaikan soal cerita)
Fase 4: Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya
13. Peserta didik mengembangkan
hasil penyelidikan ke dalam
langkah – langkah penyelesaian
sistem pertidaksamaan linear dua
variabel untuk menentukan batasan Menalar Critical
daerah penyelesaian dari Thinking
pemodelan yang dituliskan dengan
menuliskan titik potong setiap garis
pertidaksamaan linear dua variabel
yang diketahui untuk di gambarkan
ke dalam bidang kordinat kartesius.
(sebagai salah satu tahapan solusi
untuk kemampuan
menyelesaikan soal cerita) Aktivitas sikap Aktif
14. Peserta didik mengidentifikasi dan mengkomunika
sikan
menguji keberadaan titik – titik
yang diberikan untuk menemukan
daerah penyelesaian dengan
sebelumnya menggambarkan
grafik sistem pertidaksamaan dari 2
pertidaksamaan yang di tuliskan
sebelumnya dalam bidang
koordinat kartesius. (sebagai salah
satu tahapan pbl untuk melatih
kemampuan berpikir kritis) Mengkomunika
15. Peserta didik diminta sikan Comunicati
menggambarkan daerah ve
penyelesaian dengan mengarsir
daerah yang dimaksud dari setiap
pertidaksamaan yang diberikan
berdasarkan karakteristik tanda
pertidaksamaannya kemudian
menyimpulkan daerah arsiran
sebagai daerah penyelesaiannya.
16. Perwakilan kelompok diminta Menalar Critical
Thinking
mempresentasikan hasil
penemuannya dan kelompok lain
memberikan tanggapan atau
pendapat terhadap presentasi
kelompok tersebut. Setelah
perwakilan kelompok presentasi,
guru memberikan apresiasi.
(sebagai salah satu tahapan
menambah motivasi siswa) Menalar Critical
Fase 5: Menganalisa dan Thinking
mengevaluasi proses pemecahan
masalah
17. Siswa dibimbing guru untuk
menganalisis terhadap hasil
pemecahan masalah yang
didapatkan terhadap daerah yang
merupakan penyelesaian
pertidaksamaan dengan daerah
yang bukan penyelesaian serta
menyimpulkan karakteristik daerah
TPACK
penyelesaian dari tanda
Mencoba Sikap Aktif
pertidaksamaan. (sebagai salah
satu tahapan pbl untuk melatih
kemampuan berpikir kritis)
18. Siswa dibimbing guru secara
bersama - sama melakukan
evaluasi dan refleksi sekaligus
menjawab terhadap pertanyaan
Menurut kamu, pilihan mana yang
harus Bonar ambil agar bisa
mendapatkan uang yang ia
butuhkan ? Jelaskan alasanmu?
(sebagai salah satu tahapan pbl
untuk melatih kemampuan
berpikir kritis)
Menalar dan
19. Untuk memperkuat pemahaman mencoba Creativity
konsep siswa terhadap daerah
penyelesaian, guru
mendemonstrasikan penyajian
grafik dengan aplikasi geogebra
dan secara bergiliran setiap
kelompok siswa diminta untuk
mencobanya serta mengevaluasi
perbedaan yang terjadi dari Diferensiasi
beberapa pertidaksamaan yang produk
dicoba. (Solusi Pemanfaatan TIK)
20. Guru melakukan evaluasi dan
relfeksi lanjutan jika grafik dan
daerah penyelesaiannya yang
disajikan diubah menjadi bentuk
lain yang disediakan guru, maka
siswa diminta menentukan sistem
pertidaksamaan linearnya.
21. Untuk mereview dan mengevaluasi
pemahaman siswa, setiap siswa
diberikan permasalahan serupa
yang sama yaitu grafik daerah
penyelesaian suatu SPtLDV untuk
diselesaikan menjadi pemodelan
dan dibuat dalam sebuah
permasalahan. Pekerjaan tersebut
dibuat penugasan menjadi satu
karya berdasarkan kategori berikut:
● kategori visual learner diminta
untuk menggambarkan
permasalahan dari grafik
daerah penyelesaian yang
diberikan dengan
menggambar sebuah alur
cerita,
● kategori audio atau audio
visual learner diminta untuk
membuat animasi video
presentasi pemodelan dan
permasalahan dari grafik
daerah penyelesaian yang
diberikan,
● kategori kinestetik learner
diminta untuk memainkan
cerita permasalahan dari grafik
daerah penyelesaian yang
diberikan dengan bermain
peran .
Kegiatan 1. Guru mengajak peserta didik untuk 10
Penutup refleksi hasil pembelajaran berkait menit
dengan manfaat hasil belajar untuk
menyelesaikan masalah
kontekstual yang berkaitan dengan
konsep lain secara relevan.
2. Guru memberikan Latihan soal
ringkas mencocokkan daerah yang
diarsir sebagai penyelesaian TPACK
dengan sistem pertidaksamaan
linear dua variabelnya melalui
Liveworksheet
3. Dengan tanya jawab dengan guru,
peserta didik membuat kesimpulan
pembelajaran terkait langkah -
langkah dari penyelesaian Creativity
permasalahan untuk menyajikan Sikap Aktif
dan menganalisis daerah
penyelesaian suatu sistem
pertidaksamaan linear dua variabel
dan menjawab pertanyaan
bagaimanakah karakteristik grafik
dan daerah yang merupakan
daerah penyelesaian suatu
pertidaksamaan linear dua
variabel ? bagaimana cara
menginterpretasikan grafik ke
dalam sistem pertidasamaan
linearnya?. (sebagai salah satu
tahapan pbl yaitu menyimpulkan
Religius
untuk melatih kemampuan
berpikir kritis)
4. Guru melakukan evaluasi belajar.
5. Guru mengucapkan salam dan doa
penutup bersama peserta didik
(salah satu peserta didik memimpin
untuk berdoa).

Pertemuan ke - 8
Tahapan Kegiatan Scientific, Literasi, Durasi
TPACK, PPK, 4C
Kegiatan 1. Guru membuka pembelajaran Religius 15
Pendahuluan dengan mengucapkan salam dan menit
berdoa bersama peserta didik
(salah satu peserta didik
memimpin untuk berdoa). Disiplin dan
2. Guru mengecek kehadiran peserta Integritas
didik melalui absensi.
3. Guru memeriksa kebesihan kelas,
4. Guru menanyakan keadaan dan
kesiapan peserta didik. sebelum
memulai belajar berangkat dari
perasaan, cerita peserta didik dan
target yang akan mereka capai di TPACK
pertemuan hari ini melalui
mentimeter. (solusi untuk
permasalahan motivasi)
5. Guru membuat kesepakatan kelas
TPACK
terkait reward dan punishment.
6. Guru memberikan video motivasi
yang ditampilkan dalam PPT.
(solusi untuk permasalahan
motivasi)
22. Guru mengingatkan kembali
bagaimana cara menentukan dan
menganalisis daerah penyelesaian
dari permasalahan kontekstual
melalui PPT.
7. Guru memberikan pertanyaan Menalar Critical
pemantik terkait penerapan metode Thinking
gabungan dalam pembelajaran
melalui pertanyaan: bagaimana
menentukan rencana kuantitas dan
harga barang untuk mendapatkan
keuntungan maksimal ? dan
bagaimana menekan pengeluaran
agar modal mempunyai sisa ?
8. Guru menyampaikan kegiatan
pembelajaran dengan pembelajaran
berbasis masalah dengan tahapan –
tahapannya, bekerja secara
kelompok, diskusi dan presentasi
serta di akhir kegiatan terdapat kuis.
9. Guru menyampaikan kompetensi
yang harus dituju dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai

Kegiatan Inti Fase 1: Mengorientasi peserta didik 45


pada masalah menit
1. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai dan
aktivitas – aktivitas yang akan
dilakukan.
2. Peserta didik melakukan Aktivitas Literasi
pengamatan permasalahan yang mengamati,
disajikan guru melalui LKPD TPACK,
Digital yaitu berupa permasalahan
UMKM yang memproduksi 2 jenis
sabun cair.
3. Peserta didik diberikan
permasalahan oleh guru yaitu
Sebuah UMKM memproduksi dua
jenis sabun cair, yaitu sabun mandi
dan sabun cuci tangan. Untuk
setiap liter sabun mandi,
dibutuhkan biaya produksi
Rp15.000,00 per liter. Biaya
produksi sabun cuci tangan
Rp10.000,00 per liter. Selain itu,
pabrik juga harus mengeluarkan
biaya tetap sebesar Rp500.000,00.
UMKM tersebut memiliki modal
sebesar Rp2.500.000,00. Gudang
yang ada dapat menampung 150
liter sabun cair. Sabun mandi
dijual seharga Rp25.000,00 per
liter dan sabun cuci tangan
Rp20.000,00 per liter. Apakah
mereka bisa mendapatkan
keuntungan dengan harga
tersebut? Berikan contoh
banyaknya sabun mandi dan sabun
cuci masing-masing yang dijual
sehingga pendapatan mereka lebih
dari pengeluaran
Aktivitas Collaborati
Fase 2: Mengorganisasi peserta didik menalar dan on,
dalam belajar mencoba, Kerja sama
4. Peserta didik bekerja untuk
menyelesaikan permasalahan secara
berkelompok dalam kelompok kecil
beranggotakan 4-5 orang.
5. Dalam kelompoknya, peserta didik
berdiskusi untuk menemukan ide
awal menyelesaikan permasalahan
yang diberikan.
6. Peserta didik mengingat kembali
dan mencari kesamaan langkah di
Creativity
pertemuan sebelumnya yang bisa
dipakai untuk menerapkan
penyelesaian awal di permasalahan
saat ini.
Fase 3: Membimbing penyelidikan Aktivitas Critical
secara individu maupun menalar dan Thinking
kelompok mencoba
7. Peserta didik mencatat hal – hal
penting yang ditemukan sebagai
bahan untuk dapat menyelesaikan
permasalahan.
23. Peserta didik mencatat pemodelan
matematika berupa sistem Menalar
pertidaksamaan linear dua variabel
dari permasalahan yang diberikan
untuk menemukan solusinya.
(sebagai salah satu tahapan solusi
untuk kemampuan
menyelesaikan soal cerita yaitu
pemodelan)
Mengkomunika
24. Peserta didik mengidentifikasi
sikan Sikap aktif
fungsi objektif yang ada pada
permasalahan kemudian
memodelkannya dalam kalimat
matematika.
Fase 4: Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya
Aktivitas
8. Peserta didik mengembangkan
mengkomunika
hasil penyelidikan ke dalam sikan, ,
langkah – langkah penyelesaian menalar
pertidaksamaan linear dua
variabel dengan menggambarkan
grafik dari sistem pertidaksamaan
linear dua variabel yang didapat
Menalar
untuk menentukan batasan daerah
penyelesaian dari pemodelan yang
dituliskan.
25. Peserta didik mengarsir daerah
penyelesaian dari karakteristik
tanda pertidaksamaan yang
diberikan. (sebagai salah satu
Critical
tahapan pbl yaitu Thinking
mengidentifikasi untuk melatih
kemampuan berpikir kritis)
26. Peserta didik mengidentifikasi titik
– titik yang akan menjadi nilai Aktivitas
optimum dari daerah penyelesaian mengkomunika Collaboratio
sikan n,
yang didapatkan dengan metode uji
Communica
titik. tive
27. Peserta didik menentukan titik
potong dari kedua pertidaksamaan
sebagai bahan analisis menentukan
nilai optimum yang akan
didapatkan.
28. Peserta didik menguji titik – titik
yang didapat untuk menentukan
nilai optimum ke dalam fungsi Mencoba dan Critical
objektif. Menalar Thinking
29. Perwakilan kelompok diminta
mempresentasikan hasil
penemuannya dan kelompok lain
memberikan tanggapan atau
pendapat terhadap presentasi
kelompok tersebut. (sebagai salah
satu tahapan menambah motivasi
siswa)
Fase 5: Menganalisa dan
mengevaluasi proses pemecahan
masalah Critical
9. Siswa dibimbing guru untuk Mencoba dan Thinking,
menganalisis terhadap hasil Menalar Collaborati
pemecahan masalah yang on, Sikap
didapatkan terhadap hasil nilai Aktif
optimum, dan menyimpulkan
jumlah mana yang akan membuat
hasil penjualan terbesar. (sebagai
salah satu tahapan pbl yaitu
menganalisis untuk melatih
kemampuan berpikir kritis)
10. Peserta didik menyimpulkan
apakah produksi UMKM
mendapatkan keuntungan dengan
menganalisis hasil penjualan
dengan modal yang diberikan.
11. Siswa dibimbing guru secara
bersama - sama melakukan
evaluasi dan refleksi sekaligus
menjawab terhadap pertanyaan
Berikan contoh banyaknya sabun
mandi dan sabun cuci masing-
masing yang dijual sehingga
pendapatan mereka lebih dari
pengeluaran.
Kegiatan 1. Guru mengajak peserta didik untuk 10
Penutup refleksi hasil pembelajaran berkait menit
dengan manfaat hasil belajar untuk
menyelesaikan masalah
kontekstual yang berkaitan dengan
konsep lain secara relevan.
Creativity
6. Dengan tanya jawab dengan guru,
peserta didik membuat kesimpulan
pembelajaran terkait langkah –
langkah yang dilakukan untuk
menentukan nilai optimum suatu
sistem pertidaksamaan linear dua
variabel dan menjawab pertanyaan
bagaimanakah karakteristik grafik
dan daerah penyelesaian suatu
sistem pertidaksamaan linear dua
variabel yang memiliki nilai Religius
optimum maksimum dan
minimum?.
2. Guru melakukan evaluasi belajar.
3. Guru mengucapkan salam dan doa
penutup bersama peserta didik
(salah satu peserta didik memimpin
untuk berdoa).

J. Penilaian

Sikap 1. Teknik Penilaian


Instrumen Penilaian Sikap (Lembar Observasi) terlampir
2. Bentuk Penilaian
Observasi
Pengetahuan 1. Teknik Penilaian
Instrumen Penilaian Pengetahuan terlampir
2. Bentuk Penilaian
Tes tertulis individu
Keterampilan 1. Teknik Penilaian
Instrumen Penilaian Keterampilan terlampir
2. Bentuk Penilaian
● Tes tertulis individu
Menyelesaikan permasalahan terkait Pertidaksamaan linear dan kuadrat
dua variabel (rubrik penilaian terlampir)
● Penugasan Karya
Membuat karya berupa pemodelan menceritakan permasalahan dari
grafik sptldv (diferensiasi proses)- terlampir

K. Pengayaan dan Remedial


Pengayaan Program pengayaan diberikan kepada peserta didik yang
telah mencapai kategori mahir setelah melaksanakan
assesmen untuk memperdalam penguasaan kompetensi dan
konten dengan memberikan bahan bacaan dan latihan
mandiri (soal model AKM atau soal dengan tingkatan yang
lebih tinggi dari pencapaian indikator di pembelajaran)
berkaitan dengan menyelesaikan permasalahan kontekstual
dari SPtLDV.
Soal tersebut dibuat melalui google form untuk dikerjakan
siswa.
Hasil membaca dan latihan dikonfirmasikan kepada Guru.
(Soal pengayaan terlampir).
Remedial Program remedial dalam bentuk pembelajaran ulang dengan
metode yang berbeda akan diberikan kepada Peserta Didik
yang berada pada kategori perlu Intervensi Khusus setelah
melaksanakan assesmen sebanyak lebih dari 75%,
sedangkan Remedial Assesmen jika kurang dari 50%
Bagi peserta didik yang belum memenuhi ketuntasan belajar
minimal (KBM) setelah melakukan tes tertulis pada akhir
pembelajaran, maka akan diberikan pembelajaran tambahan
(Remedial Teaching) melalui menonton video materi, bahan
bacaan atau tutor sebaya terhadap IPK yang belum tuntas
kemudian diberikan tes tertulis pada akhir pembelajaran lagi
dengan ketentuan :
1. Soal yang diberikan memiliki tingkat kesulitan lebih
rendah dibandingkan dengan soal sebelumnya.
2. Nilai akhir yang akan diambil adalah nilai hasil tes
terakhir jika belum mencapai KKM, namun jika
melebihi maka nilai yang didapat adalah rata-rata dari
nilai remedial dan nilai KKM.

(Penugasan aktivitas terlampir).


Jambi, September 2022

Penyusun,

Guru

Yusuf Sodhiqin, S.Pd.


Lampiran 1 : Penilaian Sikap

Lembar Observasi
Aspek yang dinilai Jumlah
NO NAMA SISWA Religius Kerja Disiplin Tanggung Skor Nilai
sama jawab
1 ABELIA MEYHESY
2 ABIGAIL SIHOTANG
3 ADINDA ARTIKA FEBRIANA
4 ARDILLA TRI HAFSARI. S
5 ATIKA MUTHYA K
6 AUDIA PARADISA A
7 AZIFAH KHAIRANA
8 BELLA AMELIA F
9 CHELSY WIRIAWAN
10 CITRA ADE SARI LUMBAN
11 CYNTHIA LEVINA
12 DAVINA INDAH R
13 DELIMA ANDRIANI
14 DHIFA ADLI TALITHA
15 DINDA NURHAYATI
16 EDWIN TEGAR DHARMA P
17 ELSYA KAYLA FAKHIRAH
18 FELICIA INTAN NUR'AINI
19 HASBI ASSHIDIQ
20 ILMA ISYAHARI
21 JIHAN FAUZIYAH
22 JUNITA HUTAGAOL
23 KESYA NUR SYAMSIAH
24 KHEISYA INDIRA PUTRI
25 MUHAMMAD RHAFFI
26 MUHAMMAD VICKRI A
27 NAGITA OGYA PUTRI
28 NAYLA AZ ZAHRAH SIREGAR
29 NAYLA SYUHADA ADIRA
30 RAYA AL ZHIKRY R
31 RAYZU AL RIFQI PRAYANDI
32 RESTIANA DELYANI
33 RISMANDA NADYA ZULFA
34 ZAHRA RAMADHANI
35 ZAHWA APRILIA PUTRI
Rubrik penilaian
Sikap Skor Nilai Deskripsi
4 Amat Baik Jika siswa menunjukkan selalu menerapkan nilai
religius dalam pembelajaran (lebih dari 3 kali dalam
2 pertemuan)
3 Baik Jika siswa menunjukkan penerapan nilai religius
Religius dalam pembelajaran tetapi belum terus menerus (3
kali dalam 2 pertemuan)
2 Cukup Jika siswa sudah ada penerapan nilai religius dalam
pembelajaran tetapi belum konsisten (1 atau 2 kali
saja dalam 2 pertemuan)
1 Kurang Jika siswa menunjukkan sama sekali tidak
menerapkan nilai religius dalam pembelajaran
4 Amat Baik jika menunjukkan sudah bekerja sama yang baik
terus menerus ketika menyelesaikan tugas secara
Kerjasama berkelompok (lebih dari 3 kali dalam 2 pertemuan)
3 Baik Jika menunjukkan sudah ada bekerja sama dalam
kelompok ketika belajar tetapi belum konsisten (3
kali dalam 2 pertemuan)
2 Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha bekerja sama
dalam kelompok tetapi belum konsisten (1 atau 2
kali saja dalam 2 pertemuan)
1 Kurang jika menunjukkan sama sekali tidak kerja sama
dalam pembelajaran
4 Amat Baik Jika siswa menunjukkan selalu tertib dan patuh
terhadap peraturan yang sudah disepakati dalam
proses pembelajaran (lebih dari 3 kali dalam 2
pertemuan)
3 Baik Jika siswa menunjukkan tertib dan patuh terhadap
Disiplin peraturan yang sudah disepakati dalam proses
pembelajaran (3 kali dalam 2 pertemuan)
2 Cukup Jika siswa menunjukan kemauan untuk tertib dan
patuh terhadap peraturan yang sudah disepakati
dalam proses pembelajaran (1 atau 2 kali saja dalam
2 pertemuan)
1 Kurang Jika siswa tidak tertib dan tidak patuh terhadap
peraturan yang sudah disepakati dalam proses
pembelajaran
4 Amat Baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam
menyelesaikan tugas kelompok secara terus menerus
Aktif (lebih dari 3 kali dalam 2 pertemuan)
3 Baik Jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian
dalam pembelajaran tetapi belum konsisten (3 kali
dalam 2 pertemuan)
2 Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha ambil bagian
dalam pembelajaran tetapi belum konsisten (1 atau 2
kali saja dalam 2 pertemuan)
1 Kurang jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian
dalam pembelajaran
Lampiran 2 : Penilaian Keterampilan (Penugasan karya)

LEMBAR PENILIAN KETERAMPILAN

Nama Satuan pendidikan : SMAN 4 Kota Jambi


Tahun pelajaran : 2022/2023
Kelas/Semester :X/1
Mata Pelajaran : Matematika

No Nama Deskriptor Skor


1 ABELIA MEYHESY
2 ABIGAIL SIHOTANG
3 ADINDA ARTIKA FEBRIANA
4 ARDILLA TRI HAFSARI. S
5 ATIKA MUTHYA K
6 AUDIA PARADISA A
7 AZIFAH KHAIRANA
8 BELLA AMELIA F
9 CHELSY WIRIAWAN
10 CITRA ADE SARI LUMBAN
11 CYNTHIA LEVINA
12 DAVINA INDAH R
13 DELIMA ANDRIANI
14 DHIFA ADLI TALITHA
15 DINDA NURHAYATI
16 EDWIN TEGAR DHARMA P
17 ELSYA KAYLA FAKHIRAH
18 FELICIA INTAN NUR'AINI
19 HASBI ASSHIDIQ
20 ILMA ISYAHARI
21 JIHAN FAUZIYAH
22 JUNITA HUTAGAOL
23 KESYA NUR SYAMSIAH
24 KHEISYA INDIRA PUTRI
25 MUHAMMAD RHAFFI
26 MUHAMMAD VICKRI A
27 NAGITA OGYA PUTRI
28 NAYLA AZ ZAHRAH SIREGAR
29 NAYLA SYUHADA ADIRA
30 RAYA AL ZHIKRY R
31 RAYZU AL RIFQI PRAYANDI
32 RESTIANA DELYANI
33 RISMANDA NADYA ZULFA
34 ZAHRA RAMADHANI
35 ZAHWA APRILIA PUTRI

Penugasan Karya
Sajikanlah cerita permasalahan yang ada pada LKPD langkah ke – 14 ke dalam
sebuah alur cerita sesuai dengan kategori di bawah ini:

kategori visual learner diminta untuk menggambarkan alur penyelesaian


permasalahan dengan menggambar sebuah alur cerita,
kategori audio atau audio visual learner diminta untuk membuat
rekaman video presentasi alur penyelesaian permasalahan,
kategori kinestetik learner diminta untuk memainkan alur penyelesaian
permasalahan dengan bermain peran (silahkan direkam videonya)

Dikumpulkan paling lambat 1 minggu dari pertemuan saat ini.

Rubrik penilaian

Kriteria Sko Nilai Deskripsi


r
3 Amat Baik Penyajian secara keseluruhan merupakan hasil
Kreatifitas kerja sendiri
dalam 2 Baik Penyajian hanya sebagian merupakan hasil kerja
pembuatan sendiri
1 Cukup Penyajian merupakan hasil duplikasi pekerjaan
orang lain
Penyajian 3 Amat Baik Karya disajikan secara keseluruhan lengkap dan
komprehensif
2 Baik Karya disajikan hanya sebagian lengkap dan
komprehensif
1 Cukup Karya disajikan tidak lengkap dan komprehensif
Pembahasan 3 Amat Baik Sesuai dengan prosedur penyelesaian
Masalah 2 Baik Hanya sebagian sesuai dengan prosedur
penyelesaian
1 Cukup Tidak sesuai dengan prosedur penyelesaian
Kerapian 3 Amat Baik Dikerjakan dengan rapi
Pengerjaan 2 Baik Hanya sebagian yang rapi
1 Cukup Dikerjakan dengan tidak rapi
3 Amat Baik Kesimpulan yang diperoleh sesuai
Kesimpulan 2 Baik Kesimpulan yang dibuat belum sesuai
1 Cukup Tidak membuat kesimpulan

Pedoman Penilaian

Kriteria Penilaian
91 – 100 = Sangat Baik
83 – 90 = Baik
75 – 82 = Cukup Baik
< 75 = Kurang Baik
Pertemuan ke – 7
Soal
1. Daerah yang diarsir pada gambar di bawah memenuhi system pertidaksamaan …

Rubrik Penskoran
Perlu
Amat Baik Sekali Baik Cukup
Bimbingan
Baik (skor 4) (skor 3) (skor
(skor 1)
2)
(Skor
5)
Menuliskan Menuliskan dengan Hanya Hanya Tidak
dengan lengkap 4 lengkap 3 kriteria menuliskan 2 menuliskan 2 menulis
kriteria dengan dengan benar yaitu: kriteria dengan kriteria satupun
benar yaitu: ●Membuat benar yaitu: dengan benar kriteria
●Membuat diketahui, ●Membuat yaitu: dengan benar
diketahui, ditanyakan diketahui, ●Membuat atau
ditanyakan ●Membuat ditanyakan diketahui, menuliskan
●Membuat pemisalan variabel ●Membuat ditanyaka semua atau
pemisalan ●Membuat pemisalan n sebagian
variabel pemodelan variabel kriteria tetapi
●Membuat matematika masih salah.
pemodelan
matematika
●Membuat
kesimpulan
jawaban
Pedoman Penilaian

Kriteria Penilaian
Nilai = Total skor x 20 91 – 100 = Sangat Baik
83 – 90 = Baik
75 – 82 = Cukup Baik
< 75 = Kurang Baik

Pertemuan ke – 8
Soal
2. Agar fungsi f(x,y) = ax + 10y dengan kendala 2x + y ≥ 12, 𝑥 + 𝑦 ≥ 10, 𝑥 ≥ 0, 𝑦 ≥ 0 mencapai
minimum hanya di titik (2,8), analisislah apakah a = 10 atau a = 20 yang bisa memenuhi nilai dari
konstanta a atau kedua – duanya !

Rubrik Penskoran
Perlu
Amat Baik Sekali Baik Cukup
Bimbingan
Baik (skor 4) (skor 3) (skor
(skor 1)
2)
(Skor
5)
Menuliskan Menuliskan dengan Hanya Hanya Tidak
dengan lengkap 4 lengkap 3 kriteria menuliskan 2 menuliskan 2 menulis
kriteria dengan dengan benar yaitu: kriteria dengan kriteria satupun
benar yaitu: ●Membuat benar yaitu: dengan benar kriteria
●Membuat diketahui, ●Membuat yaitu: dengan benar
diketahui, ditanyakan diketahui, ●Membuat atau hanya
ditanyakan ●Membuat ditanyakan diketahui, menuliskan
●Membuat pemisalan variabel ●Membuat ditanyaka diketahui dan
pemisalan ●Membuat pemisalan n ditanyakan
variabel pemodelan variabel ●Membuat saja.
●Membuat matematika ●Membuat pemisalan
pemodelan ●Membuat pemodelan variabel
matematika kesimpulan matematika
●Membuat jawaban
kesimpulan
jawaban
●Membuktikan
kebenaran
pernyataan
dengan alas an
yang benar
Pedoman Penilaian

Kriteria Penilaian
Nilai = Total skor x 20 91 – 100 = Sangat Baik
83 – 90 = Baik
75 – 82 = Cukup Baik
< 75 = Kurang Baik
KISI-KISI INSTRUMEN KUESIONER

MOTIVASI BELAJAR

No Dimensi Indikator No item


1. Ketekunan dalam Belajar a. Mengikuti KBM di
1, 2, 3
kelas
b. Belajar di setelah
4, 5, 6
pulang sekolah
2 Ulet dalam menghadapi a. Sikap terhadap
9, 10, 11
kesulitan Kesulitan
b. Usaha mengatasi
7, 8, 12
kesuliatan
3 Minat dan ketajaman perhatian a. Kebiasaan dalam 13, 14,
dalam belajar mengikuti pelajaran 15
b. Semangat dalam 16, 17,
mengikuti KBM 18
4 Berprestasi dalam belajar a. Keinginan untuk 19, 20,
berprestasi 21
b. Kualitas hasil 22, 23
5 Mandiri dalam belajar a. Penyelesaian tugas
24
atau PR
b. Menggunakan
kesempatan diluar
25
jam pelajaran saat di
sekolah
Jumlah 25

Rubrik Penilaian Koesioner Motivasi Belajar Siswa

No Skor
Pilihan Jawaban
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
1 Selalu (SL) 5 1
2 Sering (S) 4 2
4 Jarang (J) 2 4
5 Tidak Pernah (TP) 1 5
No Pernyataan SL S J TP
1 Saya tetap mengikuti pelajaran matematika, siapapun
guru yang mengajarnya.
2 Jika guru matematika lebih dulu berada dikelas,
maka saya cenderung memilih tidak masuk.
3 Saya tidak mengikuti pelajaran, jika materi itu tidak
saya sukai.
4 Saya belajar di luar jam sekolah dengan teratur.
5 Saya belajar di luar jam sekolah jika ada tugas dan
ulangan saja.
6 Saya suka mengulur-ngulur waktu belajar di luar jam
sekolah.
7 Jika nilai saya jelek, meningkatkan belajar adalah
cara terbaik untuk menaikan nilai
8 Saya selalu mencoba berulang kali dalam
mengerjakan soal matematika yang sulit
9 Jika nilai saya jelek, saya tidak mau belajar
10 Jika materi pelajaran matematika susah, maka saya
akan mengabaikan pelajaran tersebut
11 Apabila menemui soal yang sulit maka saya akan
berusaha untuk mengerjakan sampai menemukan
jawabannya.
12 Saya malu bertanya kepada guru saat mengalami
kesulitan untuk memahami materi matematika yang
diajarkan.
13 Saya selalu mendengarkan penjelasan guru dengan
baik.
14 Saya lebih senang berbicara sendiri dengan teman
dan tidak mendengarkan pada saat guru menjelaskan
15 Saya jarang membaca materi yang akan diajarkan
sebelum pembelajaran berlangsung
16 Saya selalu bertanya kepada guru mengenai materi
yang belum paham
17 Saya sering mengantuk ketika guru menerangkan
materi didepan kelas.
18 Saya malas mencoba memahami materi yang saya
anggap sulit.
19 Saya selalu merasa tidak puas dan selalu ingin
memperoleh hasil yang lebih baik lagi.
20 Saya malas berprestasi ketika teman saya mencapai
prestasi yang lebih tinggi.
21 Saya merasa biasa ketika memperoleh nilai yang
kurang memuaskan
22 Prestasi tinggi dalam belajar, saya peroleh dengan
usaha keras saya sendiri
23 Prestasi belajar yang jelek saya terima dengan senang
hati tanpa usaha lebih keras lagi.
24 Saya selalu mengerjakan sendiri tugas yang diberikan
guru.
25 Saya menyontek tugas teman karena saya malas
berpikir dalam menyelesaikan tugas tersebut.

Pedoman Penilaian

Kriteria Penilaian
76 – 100 = Sangat Baik
51 – 75 = Baik
26 - 50 = Cukup Baik
0 - 25 = Kurang Baik

Anda mungkin juga menyukai