Bab 1
Bab 1
SKRIPSI
Disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum
Oleh
Maya Selviana Dwiany
8111415151
i
PENGESAHAN
Tahun 2011 – 2031)” disusun oleh Maya Selviana Dwiany (NIM. 8111415151)
Hari : Rabu
Penguji Utama
Penguji I Penguji II
Mengetahui,
Dekan Fakultas Hukum UNNES
iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
NIM : 8111415151
Kota Semarang Tahun 2011 – 2031)” adalah hasil karya saya sendiri, dan
semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan
benar. Apabila dikemudian hari diketahui adanya plagiasi maka saya siap
iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
dibawah ini :
NIM : 8111415151
Fakultas : Hukum
Exlusive Royalty Free Right) atas Skripsi saya yang berjudul : “PERSOALAN
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama
Dibuat di : Semarang
Pada tanggal : 16 Januari 2020
Yang menyatakan,
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahmat dan ridha-Nya skripsi ini dengan tulus saya persembahkan untuk :
1. Kedua orang tua saya tercinta, Bapak Sardiyanto dan Ibu Anny Suharjati
2. Kedua Adik saya Agung Pramono dan Fathur Rahman Adi Pramono yang
3. Kakak perempuan saya Riris Pratama Yanny yang sudah terlebih dahulu di
surga
4. Bapak dan ibu Dosen yang mengajari saya di Fakultas Hukum UNNES.
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala ridha dan limpahan
karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“PERSOALAN BANJIR DI KOTA SEMARANG (Analisis Hukum
Terhadap Rencana Induk Sistem Drainase Kota Semarang Tahun 2011 –
2031)” sebagai syarat untuk menyelesaikan studi Strata 1 (S1) dan memperoleh
gelar Sarjana pada program studi Ilmu Hukum di Fakultas Hukum Universitas
Negeri Semarang.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak terlepas dari peran dan bantuan
dari berbagai pihak. Maka dari itu skripsi ini saya persembahkan kepada :
1. Allah SWT, atas rahmat dan karunianya-Nya telah memberikan kesehatan dan
kekuatan kepada penulis selama pembuatan skripsi ini.
2. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum Rektor Universitas Negeri Semarang.
3. Dr. Rodiyah, S.Pd.,S.H., M.Si, Dekan Fakultas Hukum Universitas Negeri
Semarang.
4. Dr. Martitah, M.Hum Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Hukum
Universitas Negeri Semarang.
5. Dr. Ali Mahsyar, S.H., M.H., selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan
Keuangan Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang.
6. Tri Sulistyono, S.H., M.H., selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan
Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang.
7. Ratih Damayanti., S.H., selaku Ketua Bagian HTN-HAN Fakultas Hukum
Universitas Negeri Semarang.
8. Saru Arifin S.H., LL.M., selaku dosen pembimbing yang senantiasa
memberikan bimbingan, bantuan kritik, dan saran hingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
9. Seluruh dosen dan Staff Akademik Fakultas Hukum Universitas Negeri
Semarang.
10. Kedua orang tua saya Bapak Sardiyanto dan Ibu Anny Suharjati, serta kedua
adik saya Agung Pramono dan Fathur Rahman Adi Pramono yang selalu
memberikan dukungan dan doa dalam menyelesikan skripsi ini.
vii
11. Bapak Martin Stevanus Dacosta selaku Kepala Bidang Ketertiban Umum dan
Ketentraman Masyarakat Satuan Polisi Pamong Praja Kota Semarang.
12. Bapak M. Hisam Ashari selaku Seksi Sumber Daya Air dan Drainase Dinas
Pekerjaan Umum Kota Semarang.
13. Bapak Purnomo Dwi selaku Kepala Bagian Hukum dan Mayarakat Dewan
Perwakilan Daerah Kota Semarang.
14. Keluarga PAHAMPALAM yang menemani saya semasa perkuliahan,
memberikan arti baru dalam kehidupan.
15. Almamater Universitas Negeri Semarang.
16. Serta semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang selalu
memberikan semangat, dukungan, motivasi, dan berbagi ilmu pengatahuan
dan saran dalam proses penelitian ini hingga selesai.
Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat dan memberikan tambahan
pengetahuan maupun wawasan bagi para pembacanya.
Penulis
viii
ABSTRAK
Dwiany, Maya Selviana. 2019. PERSOALAN BANJIR DI KOTA SEMARANG
(Analisis Hukum Terhadap Rencana Induk Sistem Drainase Kota Semarang
Tahun 2011 – 2031). Skripsi Prodi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas
Negeri Semarang. Pembimbing : Saru Arifin S.H., LL.M.
Kata Kunci: Banjir; Sistem Drainase; Pelaksanaan Perda No. 7 Tahun 2014.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
ABSTRAK ..................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
x
2.1. Penelitian Terdahulu ............................................................................. 11
4.2. Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Semarang No. 7 Tahun 2014 ..... 77
BAB V
xi
5.1. Simpulan ............................................................................................... 88
LAMPIRAN .................................................................................................. 95
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 4 Surat Izin Penelitian di Dinas Tata Ruang Kota Semarang ......... 98
Lampiran 6 Surat Balasan Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang ............ 100
xii
BAB I
PENDAHULUAN
hujan. Genangan tidak hanya dialami oleh kawasan perkotaan yang terletak di
dataran rendah saja, bahkan dialami kawasan yang terletak di dataran tinggi.
Banjir atau genangan di suatu kawasan terjadi apabila sistem yang berfungsi untuk
menampung debit itu tidak mampu bekerja dengan baik, hal ini diakibatkan oleh
meningkatnya alih fungsi lahan, berkurangnya kawasan resapan air dan hutan,
umum dapat didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk
mengurangi dan atau membuang kelebihan air (banjir) dari suatu kawasan atau
lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal, jadi sistem drainase
menampung debit aliran yang normal, terutama pada saat musim hujan. Artinya
kapasitas saluran drainase sudah diperhitungkan untuk dapat menampung debit air
yang terjadi sehingga kawasan yang dimaksud tidak mengalami genangan atau
banjir. Jika kapasitas sistem saluran drainase menurun dikarenakan oleh berbagai
sebab maka debit yang normal sekalipun tidak akan bisa ditampung oleh system
1
2
yang ada. Sedangkan peyebab turunnya kapasitas suatu sistem drainase antara
lain, terdapat endapan, terjadi kerusakan fisik pada sistem jaringan, adanya
bangunan lain yang ada di atas sistem jaringan. Pada waktu tertentu saat musim
hujan sering terjadi peningkatan debit aliran, maka kapasitas sistem yang ada
tidak dapat lagi menampung debit aliran, sehingga menyebabkan banjir di suatu
kawasan. Sedangkan penyebab meningkatnya debit antara lain, curah hujan yang
tinggi, perubahan tata guna lahan, kerusakan lingkungan pada suatu Daerah Aliran
Sungai (DAS) di suatu kawasan, hingga rusaknya sistem jaringan yang ada. Jika
suatu perkotaan atau kawasan terjadi penurunan kapasitas sistem sekaligus terjadi
peningkatan debit aliran, maka banjir akan semakin meningkat baik frekuensinya,
lahan yang menyebabkan kenaikan tajam kuantitas debit aliran dan sedimentasi
banjir karena sistem pengendali banjir dan drainase yang dikembangkan menjadi
sangat kurang setiap kali turun hujan deras, bahkan dengan durasi kurang dari satu
Kota Semarang berada di Jalan Imam Bonjol, Jalan Tentara Pelajar, Jalan Arteri
tepi jalan juga tidak menuhi standar karena sering terjadi drainase yang ada tidak
terdapat air, tetapi jalanan di kawasan tersebut banjir padahal pemerintah Kota
3
Pemerintah Daerah.
Yang mana menjadi urusan pemerintah daerah dalam bidang Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang yang terdapat didalam Lampiran Undang – Undang Republik
pengadaan sistem drainase, mengingat jumlah luas tanah yang terbatas, sedangkan
4
ini dalam rangka melaksanakan pembangunan selalu berkaitan dengan tanah dan
dengan tanah yang sudah ada alas haknya atau sudah dikuasai oleh orang atau
kepada masyarakat harus terus mengalami pembaruan, baik dari sisi paradigma
pelayanan publik yang terjadi selama ini masih terkesan berbelit-belit, lambat,
mahal, dan melelahkan. Oleh karena itu dibutuhkan reformasi pelayanan publik
1999:V)
minum, bangunan umum, maupun jalur hijau yang merupakan sarana dan
5
prasarana dalam pengembangan tata ruang (T.J Jayaginata, 1992: 25) hal tersebut
sejalan dengan definisi kota yang di kemukakan oleh John Brickerhoff Jackson
(1984:12) yaitu:
and design that is filled by sharing elements such as buildings, roads, and
Kebutuhan akan ruang dan lahan yang meningkat terutama untuk kegiatan
nasional yang diakibatkan dari urbanisasi, baik migrasi musiman atau permanen.
sangat kompleks.
menyusun dan menetapkan Perda No. 14 Tahun 2011 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun 2011-2031 tujuan penataan ruang Kota
dan jasa berskala internasional yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan.
6
disebutkan bahwa lokasi yang sering terjadi banjir berada di 10 Kecamatan yaitu
Semarang Barat, Kec. Semarang Tengah, Kec. Semarang Utara, Kec. Semarang
Timur, dan Kecamatan Genuk. Banjir yang sering melanda Kota Semarang
itu Pemerintah Kota Semarang menerbitkan Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2014
Banjir atau genangan air akibat peristiwa hujan yang terjadi di area
Semarang pada tanggal 3 Desember 2018 lalu tidak dapat dipisahkan dari unsur
jalan-protokol-kota-semarang-kepala-bpbd-sebut-perbaikan-saluran-drainase-
belum-kelar Pada tanggal 25 Januari 2019, Pukul 20.03 WIB). Pembangunan fisik
yang terus menerus dilakukan tanpa melihat unsur tata ruang yang ada merupakan
penduduk yang berdampak pada pembangunan yang tidak sesuai tata letak kota
saluran air hujan. Sedangkan hujan yang merupakan peristiwa alam tidak dapat
dihindarkan maupun dicegah kejadiannya. oleh karena itu, perubahan tata guna
7
lahan sangat berpengaruh terhadap naik turunnya debit maupun volume aliran
pertambahan penduduk yang sangat cepat dari kota atau wilayah tersebut. hal ini
terjadi akibat dari pertumbuhan penduduk yang sangat cepat diatas rata-rata
terkendali dengan baik. Selain itu juga disebabkan kesadaran Sumber Daya
yang masih rendah, acuh tak acuh terhadap permasalahan yang dihadapi kota,
perkotaan atau wilayah tidak semata-mata persoalan teknis tetapi juga erat
kaitannya dengan masalah non teknis yaitu kondisi sosial, budaya, dan ekonomi
tidak dapat diselesaikan hanya merujuk pada disiplin ilmu tetapi juga partisipasi
tertarik untuk mengkaji lebih dalam lagi mengenai permasalahan yang timbul dari
buruknya sistem drainase yang ada. Oleh karena itu peneliti ingin melakukan
8
2. Banjir di Kota Semarang masih terjadi pada bulan Desember tahun 2018
Agar arah penelitian ini lebih terfokus, tidak kabur, dan sesuai dengan
tujuan penelitian, maka penulis merasa perlu untuk membatasi masalah yang akan
3. Data yang tersaji dalam penelitian ini hanya terbatas hingga tahun 2018.
pihak, diantaranya:
a. Manfaat Teoritis
10
Hukum Tata Negara terkait dengan pelaksanaan peraturan daerah agar terciptanya
b. Manfaat Praktis
oleh masyarakat terkait dengan penataan sistem drainase terkait merujuk pada
rencana tata ruang daerah Kota Semarang. Serta dapat menjadikan bahan masukan