Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS MARGO MULYO
Desa Margo Mulyo Jlr.16 Kec. Muara Sugihan Kab. Banyuasin
Kode Pos. 30975 Email. Mulyomargo16@gmail.com

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

TRIASE

:
S No. Kode
O

P
Tgl Terbit :
Tgl.Mulai :
Berlaku
No. Revisi :
Halaman :
Ka. UPT Puskesmas
Ttd Margo Mulyo
UPT Puskesmas
Margo Mulyo …………………………….
Hj. Martini, SKM
Nip.196810041988032004

1. Pengertian Triase adalah proses pemilahan dalam menentukan kategori


kegawatdaruratan pasien untuk menentukan prioritas penanganan
pasien berdasarkan penilaian tanda vital ABCD yang dibagi menjadi :
Level 1 : Resusitasi adalah pasien yang datang dengan keadaan gawat
darurat dan mengancam nyawa serta harus mendapat penanganan
resusitasi segera
Level 2 : Emergensi adalah pasien yang datang dengan keadaan gawat
darurat karena dapat mengakibatkan kerusakan organ permanen dan
pasien harus ditangani dalam waktu maksimal 10 menit
Level 3 urgent adalah pasien yang datang dengan keadaan darurat
tidak gawat yang harus ditangani dalam waktu maksimal 30 menit
Level 4 : non urgent adalah pasien yang datang dengan kondisi tidk
gawat tidak daruraat dengan keluhan ringan-sedang tapi mempunyai
kemungkinan atau dengan riwayat penyakit serius yang harus
mendapat penanganan dalam waktu maksimal 60menit
Level 5 : false emergency/ambulatory adalah pasien yang tidak gawat
dan tidak darurat dengan keluhan ringan dan tidak ada kemungkinan
menderita penyakit
2. Tujuan Memilah dan menilai pasien agar mendapat pertolongan medik
secara cepat dan tepat sesuai dengan kategori Prioritas
kegawatdaruratan penyakitnya
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas no.................................. Tentang
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS MARGO MULYO
Desa Margo Mulyo Jlr.16 Kec. Muara Sugihan Kab. Banyuasin
Kode Pos. 30975 Email. Mulyomargo16@gmail.com

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Kebijakan Dan Standar Pelayanan UGD


4. Referensi a. SK Menkes RI No.856/Menkes/SK/IX/2009 tentang standard
instalasi gawat darurat
b. PPGD dasar Universitas Sains Al-Qur’an Wonosobo 2015
5. Langkah - 1. Penderita datang diterima petugas / paramedis UGD
langkah 2. Informed consent (penandatangan persetujuan tindakan) oleh
keluarga pasien.
3. Diruang triase dilakukan anamnese dan pemeriksaan singkat dan
cepat (selintas) untuk menentukan derajat kegawatannya. Oleh
paramedis yang terlatih / dokter.
4. Penderita dibedakan menurut kegawatannya dengan memberi kode
warna:
5. P III adalah penderita tidak gawat dan tidak darurat (pita
hijau).
Misalnya : Penderita Common Cold, penderita rawat jalan, abses,
luka robek,
Jika petugas memberikan label hijau, pasien ditempatkan di ruang
nonbedah dan dilakukan pemeriksaan fisik lanjutan serta
penegakan diagnosis dan terapi,
6. P II adalah penderita yang kegawat daruratan masih tidak
urgent (pita kuning)
Misalnya : Penderita Thypoid, Hipertensi,DM
Jika petugas memberikan label kuning, petugas mempersiapkan
proses terapi baik farmakologis maupun tindakan di unit tindakan
7. P I adalah penderita gawat darurat (pasien dengan kondisi
mengancam) (pita merah)
Misalnya : Penderita stroke trombosis, luka bakar, Apendisitis akut,
KLL , CVA, AMI, asma bronkhiale, dll
Jika petugas memberikan label merah, petugas mempersiapkan alat
stabilisasi sesuai yang dibutuhkan dan mempersiapkan proses
rujukan
8. Penderita mendapatkan prioritas pelayanan dengan urutan
warna : P I, PII, PIII
9. Petugas memberikan tanda merah, hijau, kuning pada bagian depan
rekam medis
10. Pada waktu jam kerja penderita dengan prioritas PIII dikirim
ke Ruang Pelayanan / rawat jalan
6. Bagan Alir

7. Hal – hal yang


PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS MARGO MULYO
Desa Margo Mulyo Jlr.16 Kec. Muara Sugihan Kab. Banyuasin
Kode Pos. 30975 Email. Mulyomargo16@gmail.com

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

perlu
diperhatikan
8. Unit terkait a. UGD
b. Pelayanan Rawat Jalan
9. Dokumen terkait a. Form Rekam Medis UGD

10. Rekaman Historis

No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan Tgl.

Anda mungkin juga menyukai