Anda di halaman 1dari 3

TRIASE

No. Dokumen : SOP/79/426.102.31/2017

No. Revisi : 02
SOP
Tanggal terbit : 1 Juni 2020
Halaman : 1 – 2 Halaman

PUSKESMAS
TONGAS KURNIA RAMADHANI,S.KM,M.Kes
KABUPATEN NIP. 19870521 201001 2 01001
PROBOLINGGO

1. Pengertian Triase adalah kegiatan memilah dan menentukan derajat kegawatan pasien
untuk menentukan prioritas penanganan lebih lanjut
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menentukan proritas dan
pelayanan medi pasien
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas TONGAS Kabupaten Probolinggo Nomor :
445/69/426.102.31 tentang Penanganan Pasien Gawat Darurat
4. Referensi  Permenkes no 5. Tahun 2014. Tentang Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter Di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
 Kemenkes no 514. Tahun 2015. Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter
Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pertama
 Pedoman Pelayanan Gawat Darurat 2020
 Protokol tatalaksana Covid 19 edisi 5
 Petunjuk teknis pelayanan puskesmas pada masa pandemic covid 19,
Direktorat pelayanan kesehatan primer direktorat jenderal pelayanan
kesehatan kementerian kesehatan mei 2020
5. Langkah- 1. Pasien datang diterima petugas triase
langkah/ 2. Petugas triase melakukan skrening covid
Prosedur 3. Petugas triase melakukan triase dengan melakukan anamnese dan
pemeriksaan singkat dan cepat untuk menentukan derajat kegawatannya.
4. Penderita dibedakan menurut kegawatannya dengan memberi kode pita:
a. Kode pita hijau adalah penderita tidak gawat dan tidak darurat.
Misalnya : luka lecet, luka memar, fraktur ekstremitas atas, demam, luka
bakar superficial, ISPA, penderita rawat jalan, abses, luka robek
b. Kode pita kuning adalah penderita yang kegawat daruratan masih tidak
urgent (penderita tidak gawat tapi darurat atau gawat tapi tidak darurat)
Misalnya : cedera tulang belakang, patah tulang terbuka, trauma kapitis
tertutup, luka bakar < 25%, appendicitis akut
c. Kode pita merah adalah penderita gawat darurat (pasien dengan kondisi
mengancam).
Misalnya : penderita tidak sadar, tension pneumothorax, distress
pernafasan (RR > 30 x/menit), perdarahan internal vasa besar, trauma
berat, Akut MCI, Flail chest, shock hipovolemik derajat III-IV, luka bakar

Halaman 1 dari 3
dengan trauma inhalasi, stroke thrombosis, IMA, appendicitis akut
d. Kode pita hitam adalah penderita yang meninggal
5. Petugas triase meletakkan kode pita pada lengan pasien
6. Petugas triase mengarahkan pasien ke ruang pelayanan gawat darurat
(pasien dengan rapid antigen positif masuk ke ruang isolasi)
7. Penderita mendapatkan prioritas pelayanan dengan urutan warna : pita merah
– pita kuning – pita hijau – pita hitam
8. Pada waktu jam kerja pasien dengan kode pita hijau dikirim ke rawat jalan
6. Bagan Alir
(jika Pasien datang diterima petugas triase
dibutuhkan)

Petugas triase melakukan skrening covid

Petugas triase melakukan triase dengan melakukan anamnese dan


pemeriksaan singkat dan cepat untuk menentukan derajat kegawatannya.

Dokter/ perawat/ bidan meletakkan kode pita pada lengan pasien

Petugas triase mengarahkan pasien ke ruang pelayanan gawat darurat


(pasien dengan rapid antigen positif masuk ke ruang isolasi)

Penderita mendapatkan prioritas pelayanan dengan urutan warna : pita


merah – pita kuning – pita hijau – pita hitam

Pada waktu jam kerja pasien dengan kode pita hijau dikirim ke rawat
jalan

7. Unit terkait Pelayanan Gawat Darurat

8. Rekaman
historis Tanggal mulai
No Yang diubah Isi perubahan
perubahan diberlakukan
1. Langkah-langkah Disesuaikan dengan Juni 2020
kondisi puskesmas dan
acuan referensi dan
skrening covid
2. Referensi Menambahkan Juni 2020
referensi yang
berkaitan

Halaman 2 dari 3
Halaman 3 dari 3

Anda mungkin juga menyukai