Anda di halaman 1dari 3

TRIASE PASIEN GAWAT

DARURAT DI IGD PADA MASA


PANDEMI

PUSKESMAS No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/3


PAKIS
Tanggal Terbit 01 Ditetapkan
Kepala Puskesmas Pakis
STANDAR OPE
16 Januari 2022 Ika Nur Utami Kabupaten Magelang
RASIONAL PRO
SEDUR
dr. Ria Irawati
NIP.
Pengertian Triase adalah tindakan untuk memilah atau mengelompokkan pasien
berdasarkan derajat kegawatannya dan kebutuhan akan pertolongan
pasien.
Tujuan Sebagai acuan petugas dalam menerapkan langkah-langkah triase pasien
gawat darurat di IGD pada masa pandemi.
Kebijakan 1. Surat Keputusan Kepala Puskesmas Pakis Nomor: xxx/ /xx.xx/2022
Tentang Kebijakan Tahapan Pelayanan Klinis di Puskesmas Pakis
2. Surat Keputusan Kepala Puskesmas Pakis Nomor: xxx/ /xx.xx/2022
Tentang Penanganan Pasien Gawat Darurat di Puskesmas Pakis
Referensi 1. Perawatan Gawat Darurat Boswick, John. A. 2009. EGC Jakarta
2. Buku Panduan BTCLS Edisi Kelima Tahun 2012. Yayasan
Ambulans Gawat Darurat 118
3. Petunjuk Teknis Pelayanan Puskesmas Selama Masa Pandemi
COVID-19. https://covid19.kemkes.go.id/protokol-covid-
19/petunjuk-teknis-pelayanan-puskesmas-pada-masa-pandemi-covid-
19/ (diakses pada tanggal 16 Januari 2022 pukul 20.00 WIB)
4. Buku Pedoman Tata Laksana COVID-19.
https://www.papdi.or.id/download/983-pedoman-tatalaksana-covid-
19-edisi-3-desember-2020 (diakses pada tanggal 16 Januari 2022
pukul 20.00 WIB)
Prosedur/ Langka 1. Petugas triase menerima pasien yang datang ke IGD.
h-langkah 2. Petugas mengarahkan pasien masuk IGD.
3. Petugas mengarahkan keluarga pasien ke loket pendaftaran dan
dilakukan triase visual serta inform consent.
4. Petugas melakukan triase verbal, pemeriksaan singkat dan cepat
terhadap nadi, SpO2 dan pernapasan untuk menentukan derajat
kegawatan sesuai kategori triase.
5. Petugas menentukan tingkat kegawatan pasien dan prioritas
pelayanan.
a. MERAH adalah penderita gawat darurat (pasien dengan kondisi
mengancam), harus segera dilakukan intervensi medis dalam wak
tu 60 detik. Misalnya : Syok, gawat napas, gawat jantung, koma,
kejang
b. KUNING adalah penderita yang gawat tetapi tidak darurat.
Misalnya : apendisitis akut, kanker stadium lanjut, fraktur femur;
dan darurat tidak gawat, misalnya: luka sayat baru
c. HIJAU adalah penderita tidak gawat dan tidak darurat. Misalnya :
penderita rawat jalan, abses, vulnus excoriativum
d. HITAM untuk penderita yang meninggal (Death On
Arrival=DOA)
6. Petugas memberikan pelayanan dan tindakan sesuai urutan warna
merah, kuning, hijau, hitam. Jika kondisi pasien tidak stabil dirujuk ke
fasilitas yang lebih tinggi.
7. Petugas melakukan skrining COVID-19 dengan melakukan swab atau
antigen. Pasien yang dicurigai positif COVID-19 dengan gejala berat
atau dibutuhkan penanganan lebih lanjut dirujuk ke rumah sakit rujukan.
8. Petugas melakukan pengkajian ulang bila perlu, karena status pasien
dapat berubah sewaktu-waktu.
9. Petugas memulangkan pasien jika masalah dapat ditangani dan status
pasien membaik.
Bagan Alir (Jika
dibutuhkan)

Hal yang perlu di Skrining COVID-19


perhatikan
Unit Terkait Ruang IGD, loket pendaftaran, poli umum, poli gigi, poli KIA-KB, rawat
inap, imunisasi, MTBS, laboratorium
Dokumen Terkait Form skrining, form triase, form inform consent, buku indeks register,
kartu JKN (Jamkesmas/Jamkesda/BPJS/Askes), rekam medis
Rekaman historis Tanggal mulai dibe
No. Yang diubah Isi Perubahan
perubahan rlakukan

BAB 3.3.1. PELAYANAN GAWAT DARURAT DILAKSANAKAN


DENGAN SEGERA SEBAGAI PRIORITAS PELAYANAN
PASIEN GAWAT DARURAT DIBERIKAN PRIORITAS UNTUK ASESMEN DAN
PELAYANAN SESEGERA MUNGKIN SEBAGAI BENTUK PELAKSANAAN TRIASE

a) 3.3.1.1 Pasien diprioritaskan atas dasar kegawatdaruratan sebagai tahap triase sesuai
dengan kebijakan, pedoman, dan prosedur yang ditetapkan. (W,O,S)

b) 3.3.1.2 Pasien gawat darurat yang perlu dirujuk ke FKRTL, diperiksa dan dilakukan
stabilisasi terlebih dahulu sesuai kemampuan Puskesmas dan dipastikan dapat
diterima di FKRTL sesuai dengan kebijakan, pedoman dan prosedur yang ditetapkan.
(D,O)

Anda mungkin juga menyukai