a) Jalur Intrinsik
Jalur intrinsik meliputi fase kontak dan pembentukan kompleks aktivator faktor X.
Jalur ini diawali dari adanya kontak antara faktor XII dengan permukaan asing
seperti serat kolagen kemudian menyebabkan aktivasi faktor XII menjadi XIIa.
Dengan adanya kofaktor High Molecular Weight Kininogen (HMWK), faktor XIIa
akan mengubah prekalikrein menjadi kallikrein yang akan meningkatkan aktivasi
faktor XII selanjutnya. Reaksi selanjutnya adalah faktor XIIa mengaktivasi faktor
XI menjadi XIa dengan High Molecular Weight Kininogen (HMWK) sebagai
kofaktor. Faktor XIa dengan adanya ion kalsium akan mengubah faktor IX
menjadi faktor IXa. Reaksi terakhir dalam jalur intrinsik adalah interaksi non
enzimatik antara faktor IXa, Platelet Faktor 3 (PF.3) faktor VIII dan ion kalsium
membentuk kompleks yang mengaktifkan faktor X. Pada dasarnya faktor IXa
dapat mengaktifkan faktor X, namun dengan adanya Platelet Faktor 3 (PF.3),
faktor VIII dan ion kalsium maka reaksi ini akan dipercepat.
b) Jalur Ekstrinsik
Jalur ekstrinsik merupakan jalur dengan reaksi tunggal
dimana faktor VII akan diaktifkan menjadi faktor VIIa dengan adanya ion kalsium
dan tromboplastin jaringan yang dikeluarkan oleh pembuluh darah yang luka.
Akhir-akhir ini terbukti bahwa aktivasi faktor VII menjadi faktor VIIa dapat terjadi
dengan adanya kallikrein. Hal ini membuktikan adanya hubungan antara jalur
intrinsik dan ekstrinsik. Pada akhirnya faktor VIIa yang terbentuk akan
mengaktifkan faktor X menjadi faktor Xa.
5. Indikasi pemberian TC
6. Jelaskan obat2 anti perdarahan yang bekerja pada vaskular, serta nama
penyakit nya dan jenis obat nya.
-Heparin
Heparin dikategorikan sebagai antikoagulan tidak langsung (indirect) karena
membutuhkan antitrombin untuk proses inhibisi faktor pembekuan darah.
Heparin memiliki bagian aktif pentasakarida yang berikatan dengan antitrombin.
Ikatan ini nantinya akan memicu perubahan pada antitrombin, mempercepat
inaktivasi dari faktor pembekuan darah XIIa, IXa, Xia, Xa dan thrombin.
-Fondaparinux
Fondaparinux merupakan analog sintetik dari pentasakarida yang terdapat pada
heparin. Hal ini membuat mekanisme kerja dari fondaparinux cukup mirip dengan
heparin, yaitu berikatan secara ireversibel dan selektif dengan antitrombin. Ikatan
ini menghasilkan netralisasi faktor Xa, yang menginhibisi pembentukan trombin
dan proses terjadinya trombus.
-Warfarin
Warfarin merupakan agen yang tergolong dalam antagonis vitamin K. Warfarin
bekerja dengan cara menginhibisi enzim vitamin K epoxy reductase yang
dibutuhkan pada proses konversi vitamin K menjadi bentuk aktifnya vitamin KH2.