Anda di halaman 1dari 4

URAIAN SINGKAT PEKERJAAN

PEMBANGUNAN SARANA PRASARANA PEMERINTAHAN IB DI IBU KOTA NEGARA

I. LATAR BELAKANG
Kawasan Istana Kepresidenan merupakan
kawasan yang perlu dilaksanakan
pembangunannya sebagai tahap awal
pembangunan Ibu Kota Nusantara. Oleh
karenanya Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat melaksanakan
pembangunan Kawasan Istana
Kepresidenan, yang terbagi atas Istana
Negara, Lapangan Upacara, Kantor
Presiden, Paviliun Presiden, Wisma Negara,
Kantor Sekretariat Presiden, Kantor Staf
Khusus, Masjid Kepresidenan, Bangunan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres),
Bangunan Edukasi, Bangunan penunjang serta pendukungnya.

Pembangunan Sarana Prasarana Pemerintahan IB merupakan kegiatan pembangunan


Terintegrasi Rancang dan Bangun yang terdiri dari 2 bangunan utama yakni Paviliun
Presiden dan Masjid Kepresidenan. Paviliun Presiden dan Masjid Kepresidenan adalah
bangunan-bangunan yang berada di Kawasan Istana Kepresidenan. Paviliun Presiden
merupakan tempat tinggal resmi Presiden dan keluarganya yang terletak tidak terlalu jauh
dari Kantor Presiden. Dikawasan Paviliun Presiden juga terdapat Gazebo sebagai
bangunan penunjang dan Masjid Kepresidenan.

Paviliun Presiden dan Masjid Kepresidenan termasuk bangunan di Kawasan Istana


Kepresidenan yang memerlukan perhatian khusus dari aspek keamanan penggunanya.
Dalam penyelenggaraannya, setiap pembangunan bangunan gedung negara, baik itu
pembangunan baru, perbaikan sebagian atau seluruhnya, maupun perluasan bangunan
gedung yang sudah ada, dan/atau lanjutan pembangunan bangunan gedung yang belum
selesai, dan/atau perawatan (rehabilitasi, renovasi, restorasi), akan melalui tahapan-
tahapan mulai dari proses persiapan, perencanaan hingga pelaksanaan konstruksi fisik,
serta pengawasan konstruksi.

Proses perencanaan Pembangunan Sarana Prasarana Pemerintahan IB di Ibu Kota


Negara harus mengikuti ketentuan/standar teknis maupun administratif bangunan gedung
khususnya yang berlaku di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat, termasuk responsif terhadap penyandang disabilitas. Proses perencanaan ini juga
harus dilakukan dengan koordinasi yang baik, sepengetahuan dan atau persetujuan antar
stakeholder meliputi (tidak terbatas pada):

a. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat selaku Pengguna Jasa; dan
b. Kementerian Sekretariat Negara sebagai pengelola Kawasan Istana Kepresidenan.
c. Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres);

Seluruh kegiatan koordinasi, rapat, pertemuan, survey lapangan dan sejenisnya harus
dituangkan dalam berita acara dan dokumentasi kelengkapannya yang ditandatangani
bersama dan diarsipkan dengan baik sebagai dasar acuan perencanaan lanjutan.

Dengan uraian tersebut diatas, Pembangunan Sarana Prasarana Pemerintahan IB di Ibu


Kota Negara akan dilaksanakan dengan mekanisme Rancang dan Bangun (Design and
Build) sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Menteri PUPR Nomor 1
Tahun 2020 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi
Rancang Bangun melalui Penyedia serta Peraturan Menteri PUPR Nomor 25 Tahun 2020
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri PUPR Nomor 1 Tahun 2020 tentang Standar
dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang Bangun melalui
Penyedia, dengan harapan pekerjaan dapat terlaksana tepat waktu namun tetap
mengutamakan mutu dan memenuhi seluruh NSPK yang berlaku.

II. DATA DASAR


Luas Delineasi Pekerjaan: 11,2Ha

Luas Bangunan: 5.128m2


1. Gazebo : 154 m2
2. Masjid : 1.928,2 m2

Total Luas Konstruksi Bangunan (Construction Floor Area -CFA)


1. Paviliun Presiden : 3.768,7 m2
2. Gazebo : 154 m2
3. Masjid : 1.021,4 m2

Area Biru (retention pond) : 6.204 m2~ 5,53%


III. LINGKUP PEKERJAAN UTAMA
Pembangunan Sarana Prasarana Pemerintahan IB terdiri atas tahapan pekerjaan:

• Pendahuluan
• Perancangan
• Pelaksanaan Konstruksi
• Pemeliharaan Konstruksi

Pembangunan Sarana Prasarana Pemerintahan IB, terdiri dari 13 pekerjaan utama


meliputi:

1. Pekerjaan Persiapan Konstruksi


2. Pekerjaan Arsitektur
3. Pekerjaan Interior
4. Pekerjaan Struktur
5. Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plambing
6. Penilaian Kinerja Bangunan Gedung Hijau (BGH)
7. Penerapan Smart Building
8. Pekerjaan Geoteknik Kawasan
9. Pekerjaan Lanskap Kawasan
10. Pekerjaan Jalan Kawasan
11. Pekerjaan Multi Utility Tunnel (MUT) Internal Kawasan
12. Pekerjaan MEP Kawasan
13. Pekerjaan Jembatan
14. Pekerjaan Drainase
15. Penerapan Building Information Modelling (BIM)

Lokasi pekerjaan:

Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur

Jangka Waktu

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan : 420 (empat ratus dua puluh) hari kalender
sejak SPMK

Bangunan utama ditargetkan dapat dioperasikan dan dimanfaatkan pada 17 Agustus


2024.

Anda mungkin juga menyukai