D011 18 1526
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021
A. Dasar Hukum Pembongkaran Stadion Mattoangin
Ayat (5) Yang dimaksud dengan "Bangunan fungsi khusus" yaitu bangunan yang
memiliki penggunaan dan persyaratan khusus, yang dalam perencanaan dan
pelaksanaannya memerlukan penyelesaian / teknologi khusus. Bangunan fungsi
khusus antara lain gedung instalasi nuklir, gedung labclratorium, gedung terminal
udara/laut/darat, stasiun kereta api, stadion olah raga, gudang bencla berbahaya.
Pasal 56 :
(1) Kegiatan pembongkaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 ayat (1) huruf d
berupa kegiatan penghancuran, perobohan, pemindahan seluruh atau sebagian
bangunan, komponen, bahan bangunan, dan/atau prasarana dan sarananya.
(2) Penyelenggaraan pembongkaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
terhadap bangunan yang memiliki kriteria:
a. fungsinya tidak diperlukan lagi;
b. membahayakan keselamatan umum;
c. tidak memiliki izin;
d. iahannya akan dipergunakan untuk keperluan lainnya; dan/atau
e. telah melampaui rencana umur dan secara teknis tidak dapat diperpanjang umur
layanannya.
(3) Penyelenggaraan pembongkaran bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus dilaksanakan dengan mempertimbangkan keamanan dan keselamatan
masyarakat dan lingkungannya berdasarkan kriteria risiko bahaya
(4) Penyelenggaraan pembongkaran bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus sesuai dengan ketetapan perintah pembongkaran atau persetujuan
pembongkaran oleh Pemerintah Daerah.
(5) Dalam hal pembongkaran bangunan fungsi khusus, ketetapan perintah
pembongkaran atau persetujuan pembongkaran dilakukan oleh Pemerintah Pusat.
(6) Penyelenggaraan pembongkaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
tahapan: a. perencanaan;
b. penetapan; dan
c. pelaksanaan. Pasal 57
Pasal 72 ayat 1
Yang dimaksud dengan "pembangunan kepentingan umum" adalah pembangunan:
a. pertahanan dan keamanan nasional;
b. jalan umrlm, jalan tol, terowongan, jalur kereta api, stasiun kereta api, dan fasilitas
operasi kereta api;
c. waduk, bendungan, benduflg, irigasi, saluran air minum, saluran pembuangan air,
sanitasi, dan bangunan pengairan lainnya;
d. pelabuhan, bandar udara, dan terminal;
e. infrastruktur minyak, gas, dan panas bumi;
f. pembangkit, transmisi, gardu, jaringan, dan distribusi tenaga listrik;
g. jaringan telekomunikasi dan informatika Pemerintah;
h. tempat pembuangan dan pengolahan sampah;
i. rumah sakit Pemerintah/Pemerintah Daerah;
J. fasilitas keselamatan umum;
k. tempat pemakaman umum Pemerintah/Pemerintah Daerah;
L fasilitas sosial, fasilitas umum, dan ruang terbuka hijau publik;
m. cagar alam dan cagar budaya;
n. kantor Pemerintah/Pemerintah Daerah/desa;
o. penataan permukiman kumuh perkotaan dan latau konsolidasi tanah, serta
perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah dengan status sewa;
p. prasarana pendidikan atau sekolah Pemerintah/Pe::rerintah Daerah;
q. prasarana olahraga Pemerintah/Pemerintah Daerah; dan
r. pasar umum dan lapan6lan parkir umum.
14. PP nomor 36 Tahun 2005
Bagian keempat paragraph 1
Pasal 90
(1) Pembongkaran bangunan gedung harus dilaksanakan secara tertib dan
mempertimbangkan keamanan, keselamatan masyarakat dan lingkungannya.
(2) Pembongkaran bangunan gedung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
sesuai dengan ketetapan perintah pembongkaran atau persetujuan pembongkaran oleh
pemerintah daerah, kecuali bangunan gedung fungsi khusus oleh Pemerintah.
(3) Pembongkaran bangunan gedung meliputi kegiatan penetapan pembongkaran dan
pelaksanaan pembongkaran bangunan gedung, yang dilakukan dengan mengikuti
kaidah-kaidah pembongkaran secara umum serta memanfaatkan ilmu pengetahuan
dan teknologi.