Anda di halaman 1dari 4

KLHS RPJMD DAN KLHS RPJPD PEMBUATAN KLHS DALAM PENYUSUNAN

(PERMENDAGRI NO 7 TAHUN 2018) RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH


DAERAH
1. KLHS adalah rangkaian analisis yang sistematis,
menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip Mekanisme pembuatan KLHS RPJMD
PB telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan 1. Pembentukan tim pembuatan KLHS RPJMD
suatu wilayah atau KRP. 2. Pengkajian PB
2. RPJMD= dokumen perencanaan daerah periode 5 tahun 3. Perumusan scenario PB
3. KLHS RPJMD = analisis sistematis, menyeluruh dan 4. Penjaminan kualitas, pendokumentasian dan validasi KLHS
partisipatif yang menjadi dasar untuk mengintegrasikan RPJMD
tujuan PB kedalam dokumen RPJMD
4. Strategis = hal yang menunjukan komitmen terhadap tujuan 1. Pemda membentuk tim pembuat KLHS RPJMD, ditetapkan
pembangunan berkelanjutan dengan keputusan kepala daerah
5. Pembangunan berkelanjutan = upaya sadar dan terencana 2. Tim pembuat KLHS RPJMD dikoordinasikan oleh SEKDA
yang memadukan dimensi LH, sosial, dan ekonomi kedalam bersama dengan OPD yang membidangi perencanaan
strategi pembangunan untuk menjamin keutuhan LH serta pembangunan daerah dan dengan PD yang melaksanakan
keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup tugas urusan LH
generasi masa kini dan generasi masa depan. 3. Tim pembuat KLHS RPJMD beranggotakan PD terkait
6. RAD TPB= Rencana Aksi Daerah Tujuan Pembangunan sesuai kompetensi dan kebutuhan dalam pembuatan KLHS
Berkelanjutan= dokumen rencana kerja 5 tahunan di tingkat RPJMD
daerah provinsi untuk melaksanakan berbagai kegiatan yang 4. Dalam melaksanakan tugasnya tim pembuat KLHS RPJMD
secara langsung dan tidak langsung mendukung pencapaian melibatkan ORMAS, FILANTROPI, PELAKU USAHA,
TPB yang sesuai dengan sasaran Pembangunan daerah AKADEMISI, dan pihak terkait lainnya.
7. Pemda membuat dan melaksanakan KLHS RPJMD yang 5. Tim melalukan pengkajian PB terhadap pencapaian
sesuai dengan prinsip berkelanjutan tujuan PB yang ditetapkan pemerintah pusat
8. KLHS RPJMD menjadi pertimbangan dalam perumusan 6. Pengkajian PB dilakukan melalui identifikasi, pengumpulan
kebijakan rencana pembangunan daerah dalam RPJMD dan analisis data yang mencakup:
a. Kondisi umum daerah
b. Capaian indikator tujuan PB yang relevan
c. Pembagian peran antara pemerintah, pemda, ormas,
filantropi, pelaku usaha, serta akademisi dan pihak
terkait lainnnya
7. Kondisi umum daerah ,memuat : kondisi daya dukung dan e. Pertimbangan lain sesuai kebutuhan daerah
daya tampung, geografis, demografis, dan keuangan daerah. 18. Alternatif proyeksi  menjadi DASAR dalam
8. Capaian indikator : analisis kondisi pencapaian tujuan PB merumuskan isu strategis, permasalahan , dan sasaran
(mengkaji PB terhadap pencapaian tujuan PB yang strategis daerah
diteteapkan pemerintah pusat) 19. Isu strategis  rumusan isu utama dalam pencapaian TPB
9. Pembagian peran: analisis kontribusi dari pemerintah, 20. Permasalahan  tantangan pelaksanaan TPB
pemda, ormas, filantropi, pelaku usaha, akademisi, dan pihak 21. Sasaran strategis  kondisi pencapaian TPB berdasarkan
terkait lainnya. isu strategis dan permasalahan.
10. Pengkajian PB  MENGHASILKAN gambaran kondisi 22. Hasil perumusan scenario PB dimuat dalam laporan KLHS
pencapaian tujuan PB RPJMD.
11. Gambaran kondisi pencapaian tujuan PB -> menjadi 23. Laporan KLHS RPJMD ditandatangani oleh ketua tim
DASAR untuk merumuskan scenario PB. pembuat KLHS RPJMD
12. Tim pembuat KLHS RPJMD melakukan perumusan 24. Laporan, terdiri atas:
scenario PB berupa alternatif proyeksi kondisi pencapaian a. Laporan induk KLHS RPJMD
tujuan PB b. Ringkasan eksekutif KLHS RPJMD; dan
13. alternatif proyeksi kondisi pencapaian tujuan PB c. Tahapan proses pembuatan KLHS RPJMD.
berupa target pencapaian tujuan PB tanpa upaya tambahan 25. Ketua tim pembuat KLHS RPJMD menyampaikan laporan
dan/atau dengan upaya tambahan KLHS RPJMD kepada kepala daerah untuk dilakukan
14. alternatif proyeksi disusun dengan jangka waktu yang penjaminan kualitas.
menyesuaikan masa berakhirnya periode RPJMD dengan 26. Kepala daerah melakukan penjaminan kualitas secara
tetap memperhatikan masa pencapaian TPB. mandiri untuk memastikan proses pembuatan KLHS RPJMD
15. Alternatif proyeksi tanpa upaya tambahan  diperoleh dan kualitas substansi.
dari hasil proyeksi yang menunjukan target TPB pada posisi 27. Penjaminan kualitas terhadap proses pembuatan KLHS
yang dipertahankan dan telah melampaui target yang RPJMD, dibuktikan dengan
ditetapkan secara nasional a. Ketersediaan surat keputusan pembentukan tim pembuat
16. Alternatif proyeksi dengan upaya tambahan  disusun KLHS RPJMD
untuk percepatan pencapaian target TPB. b. Jadwal kegiatan pembuatan KLHS RPJMD
17. Upaya tambahan , disusun dengan memperhatikan c. BA kegiatan yang telah dilaksanakan
a. Pencapaian target tanpa upaya tambahan d. Laporan KLHS RPJMD.
b. Pencapaian target yang ditetapan secara nasional 28. Penjaminan kualitas substansi KLHS RPJMD pada isu
c. Potensi, daya saing, dan inovasi daerah strategis, permasalahan, dan sasaran strategis yang
d. Daya dukung dan daya tampung daerah dirumuskan telah mendukung pembangunan berkelanjutan.
29. Hasil penjaminan kualitas KLHS RPJMD ditandatangani a. Tujuan yang dirumuskan telah mengakomodir TPB
oleh kepala daerah b. Sasaran yang dirumuskan diarahkan pada upaya untuk
30. Laporan KLHS RPJMD yang telah ditandatangani kepala percepatan pencapaian TPB
daerah bersifat terbuka dan dapat diakses oleh publik. 36. Tim penyusun RPJMD melakukan penelaahan untuk
31. Laporan KLHS RPJMD dimanfaatkan untuk memastikan laporan KLHS RPJMD dimuat dalam
a. Penyusunan dokumen RPJMD rancangan awal dokumen RPJMD
b. Penyusunan RAD TPB 37. Penelaahan PB dilaksanakan menyesuaikan proses
32. Laporan KLHS RPJMD dimanfaatkan dalam penyusunan konsultasi RPJMD
dokumen RPJDM untuk 38. Menteri melalui dirjen bina pembangunan daerah &
a. Gambaran umum kondisi daerah gubernur memeriksa hasil penelaahan PB dengan
b. Permasalahan dan isu strategis daerah memperhatikan rancangan awal RPJMD, laporan KLHS
c. Tujuan RPJMD, dan hasil penelaahan PB.
d. Sasaran strategis 39. Laporan KLHS RPJMD yang dimanfaatkan dalam
33. Gambaran umum berupa penyusunan RAD TPB dilakukan untuk
a. Aspek geografis dan demgrafis, mencakup analisis yang a. Usulan program dan kegiatan yang dimuat dalam
didasarkan pada daya dukung & daya tampung untuk dokumen perencanaan pembangunan daerah
pembangunan daerah b. Usulan program dan kegiatan pemerintah didaerah
b. Aspek kesejahteraan masyarakat, mencakup analisis sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan
kondisi ekonomi, sosial dan kemasyarakatan c. Usulan program dan kegiatan ormas, filantropi, pelaku
c. Aspek pelayanan umum, mencakup analisis usaha, akademisi, dan pihak terkait lainnya
kesinambungan pelayanan umum terhadap masyarakat, 40. Usulan memperhatikan scenario PB KLHS RPJMD
usaha pemanfaatan dan pemeliharaan dalam mencapai 41. Gubernur melakukan konsultansi kepada Menteri dalam
target pembangunan di akhir tahun dokumen penyusunan RAD TPB sebelum ditetapkan dengan PerGub
perencanaan; 42. Sumber pendanaan pembuatan dan pelaksanaan KLHS
d. Aspek daya saing daerah, mencakup analisis RPJMD daerah dibebankan pada APBD kabupaten/kota.
peningkatan potensi daerah dalam mendukung 43. Pembuatan dan pelaksaan KLHS RPJMD berlaku mutatis
keunggulan kompetitif dan keunggulan komparatif mutandis untuk pelaksanaan KLHS RPJPD,pelaksanaan
daerah, dengan tetap memperhatikan prinsip KLHS perubahan RPJMD dan perubahan RPJPD.
berkelanjutan 44. Pelaksanaan KLHS RPJMD daerah kabupaten/kota
34. Permasalahan dan isu strategis daerah berupa identifikasi bersinergi dengan percepatan pelaksanaan aksi daerah
isu pembangunan berkelanjutan provinsi dalam mencapai tujuan PB.
35. Tujuan dan sasaran berupa
45. Target pencapaian tujuan PB,format ringkasan eksekutif, tata
cara penelaahan serta tabel usulan program dan kegiatan
tercantum dalam lampiran
46. Dalam hal rancangan teknokratik RPJMD sedang disusun,
pembuatan KLHS RPJMD dilakukan bersamaan dengan
penyusunan rancangan teknokratik
47. Dalam hal RPJMD telah ditetapkan dan tidak dilakukan
perubahan, pemda melakukan penandaan sasaran dan
program terkait pencapaian TPB
48. Hasil penandaan ditetapkan dengan keputusan kepala daerah
49. Keputusan kepala daerah menjadi acuan dalam pembuatan
dan pelaksanaan KLHS RPJMD periode berikutnya

Anda mungkin juga menyukai