Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa adalah sebagai alat komunikasi atau alat interaksi yang dimiliki

manusia. Bahasa adalah salah satu ciri khas yang dimiliki manusia yang

membedakannya dari makhluk-makhluk lain (Waridah, 2015:1). Manusia

merupakan makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan seksama. Sehingga

bahasa memiliki peran penting di dalam kehidupan. Bahasa digunakan oleh

manusia untuk menyampaikan pesan dan ide-ide dalam berkomunikasi.

Bahasa memungkinkan manusia untuk saling berhubungan (berkomunikasi),

saling berbagi pengalaman, saling belajar dari orang lain, dan menambah

ilmu pengetahuan. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting

bagi manusia untuk berkomunikasi antara dua manusia atau lebih.

Saat berkomunikasi terkadang seseorang menggunakan lebih dari satu

bahasa, penggunaan lebih dari satu bahasa itu dapat dilakukan agar

komunikasi yang terjalin dapat dipahami oleh pihak lain. Kondisi ini biasanya

terjadi di dalam masyarakat dwibahasa menyangkut pemakaian dua atau lebih

bahasa atau penggunaan bahasa yang berbeda oleh seorang penutur yang

sama. Menurut Chaer dan Agustina (2004:85), bilingualisme/dwibahasa

adalah digunakannya dua buah bahasa oleh seorang penutur dalam

pergaulannya dengan orang lain.

Dwibahasa sudah sangat umum digunakan oleh suatu masyarakat dalam

berkomunikasi. Penggunaan dwibahasa di dalam suatu masyarakat cenderung

1
2

akan mengakibatkan terjadinya alih kode dan campur kode. Menurut

Andiopenta (2018:93), kebiasaan masyarakat menggunakan dua bahasa

sekaligus dalam berinteraksi tanpa ada situasi yang menuntut pencampuran

itu mengakibatkan terjadinya pencampuran dua bahasa yang dinamakan alih

kode dan campur kode. Masyarakat multi bahasa tersebut muncul karena

masyarakat penutur mempunyai atau menguasai lebih dari satu bahasa yang

berbeda, sehingga pemakai bahasa dapat menggunakan pilihan bahasa

tersebut untuk mendukung proses komunikasi. Alih kode dan campur kode

dapat terjadi di dalam ceramah pada suatu pengajian. Sebab, dengan campur

kode seorang ceramah dapat menyampaikan gagasan, pikiran maupun

informasi kepada orang banyak secara lisan dengan menggunakan bahasa

yang tepat dan mudah dipahami oleh pedengar/khalayak.

Salah satu penceramah di Hiang sering menggunakan alih kode dan

campur kode dalam tuturan ceramahnya. Wilayah Hiang berada di

Kecamatan Sitinjau Laut Kabupaten Kerinci, daerah Hiang terbagi menjadi 7

desa yaitu, Hiang Lestari, Angkasa Pura Hiang, Koto Baru Hiang, Betung

Kuning Hiang, Hiang Tinggi, Hiang Sakti dan Hiang Karya. Di Hiang

memiliki banyak kelompok pengajian, mulai dari pengajian BKMT (Badan

Kontak Majlis Taklim), pengajian ibu muda, pengajian bapak-bapak sampai

pengajian pemuda dan pemudi.

Tuturan ceramah yang mengandung unsur alih kode dan campur di

Hiang salah satunya ialah tuturan ceramah ustad Syaiful Ramadhan. Syaiful

Ramadhan adalah penceramah yang mempunyai cara unik dalam berceramah.


3

Dalam berceramah, ustad Syaiful Ramadhan selain menggunakan bahasa

Hiang, juga menggunakan bahasa Indonesia dan terkadang menggunakan

bahasa arab untuk menjelaskan suatu ayat maupun sebuah hadist. Meski

bahasa yang digunakan sering campur dengan bahasa lain, tetapi para

pendengarnya tidak mengalami kesulitan untuk memahami isi ceramah,

bahkan sebagian besar para pendengar paham akan bahasa campuran yang

disampaikan tersebut. Berikut adalah bentuk alih kode dan campur kode yang

terdapat dalam tuturan ceramah ustad Syaiful Ramadhan. Seperti yang

peneliti paparkan dibawah ini:

Contoh kutipan dalam ceramah,

“ajon talingoak kaneang badengeung? nih rasulullah ngatao itu


berarti orang sedang menguji kita kata rasulullah maka
ucapkan ya Allah siapa yang mengujiku, baikkanlah ia ya
Allah”

(pernah telingga sebelah kanan berdengung? ini rasulullah


mengatakan itu berarti orang sedang menguji kita kata
rasulullah maka ucapkan ya Allah siapa yang mengujiku,
baikkanlah ia ya Allah)

Pada tuturan ceramah di atas, penutur mengalihkan kode bahasa hiang

karya ke bahasa Indonesia, yaitu “itu berarti orang sedang menguji kita kata

rasulullah maka ucapkan ya Allah siapa yang mengujiku, baikkanlah ia ya

Allah”. Tuturan ceramah yang mengandung unsur alih kode ini diambil pada

hari sabtu (malam minggu) 22 Agustus 2020 pada pukul 21.45 WIB.

Disampaikan oleh ustad Syaiful Ramadhan pada pengajian pemuda pemudi

Desa Hiang Karya.


4

Contoh kutipan dalam cermah,

“akau lao geo ku hijrah, mungkin hijrah akau hiang karya,


mungkin hiang sakti”

(Saya belum juga hijrah, mungkin hijrah saya hiang karya,


mungkin hiang sakti)
Pada tuturan ceramah di atas, penutur mencampurkan kode bahasa arab

kedalam bahasa hiang. Kata yang dicampurkan adalah “hijrah” berarti

“berpindah”. Tuturan ceramah yang mengandung unsur campur kode ini

diambil pada hari sabtu (malam minggu) 22 Agustus 2020 pada pukul 21.30

WIB. Disampaikan oleh ustad Syaiful Ramadhan pada pengajian pemuda

pemudi Desa Hiang Karya.

Pemakaian alih kode dan campur kode oleh ustad Syaful Ramadhan

dalam tutaran ceramah yang disampaikan bermaksud untuk menjelaskan

suatu hal agar pendengar lebih memahami tuturan ceramah yang beliau

sampaikan. Alih kode maupun campur kode juga sering beliau gunakan

dalam penyampaian ceramah untuk menghibur para pendengar supaya tidak

merasa bosan dengan tuturan ceramah yang disampaikan, maka tidak heran

jika adanya campuran bahasa lain khususnya bahasa Hiang di dalam ceramah

ustad Syaiful Ramadhan. Pengalihan maupun pencampuran bahasa yang

dilakukan juga bermaksud untuk memperkenalkan bahasa Hiang kepada

khalayak ramai, agar masyarakat pembaca lebih mengenal bentuk bahasa

Hiang, yaitu salah satu bahasa di Kabupaten Kerinci, maka dari itu peneliti

tertarik untuk meneliti “Alih Kode dan Campur Kode dalam Ceramah

Pengajian di Hiang Kecamatan Sitinjau Laut Kabupaten Kerinci”.


5

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah, penulis menemukan

beberapa masalah, antara lain sebagai berikut.

1. Wujud alih kode dalam ceramah ustad Syaiful Ramadhan pada pengajian

di Hiang Kecamatan Sitinjau Laut Kabupaten Kerinci.

2. Wujud campur kode dalam ceramah ustad Syaiful Ramadhan pada

pengajian di Hiang Kecamatan Sitinjau Laut Kabupaten Kerinci.

3. Penggunaan kedwibahasaan oleh ustad Syaiful Ramadhan pada pengajian

di Hiang Kecamatan Sitinjau Laut Kabupaten Kerinci.

4. Fungsi alih kode dan campur kode dalam ceramah ustad Syaiful

Ramadhan pada pengajian di Hiang Kecamatan Sitinjau Laut Kabupaten

Kerinci.

5. Faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode dalam ceramah ustad

Syaiful Ramadhan pada pengajian di Hiang Kecamatan Sitinjau Laut

Kabupaten Kerinci.

6. Faktor yang menyebabkan terjadinya alih kode dalam ceramah ustad

Syaiful Ramadhan pada pengajian di Hiang Kecamatan Sitinjau Laut

Kabupaten Kerinci.

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak terlalu jauh dari pembahasan, penulis

membatasi masalah penelitian sebagai berikut.


6

1. Wujud alih kode dan campur kode dalam ceramah ustad Syaiful

Ramadhan pada pengajian di Hiang Kecamatan Sitinjau Laut Kabupaten

Kerinci.

2. Fungsi alih kode dan campur kode dalam ceramah ustad Syaiful

Ramadhan pada pengajian di Hiang Kecamatan Sitinjau Laut Kabupaten

Kerinci.

3. Faktor penyebab terjadinya alih kode dan campur kode dalam ceramah

ustad Syaiful Ramadhan pada pengajian di Hiang Kecamatan Sitinjau

Laut Kabupaten Kerinci.

1.4 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimanakah wujud alih kode dan campur kode dalam ceramah ustad

Syaiful Ramadhan pada pengajian di Hiang Kecamatan Sitinjau Laut

Kabupaten Kerinci?

2. Bagaimanakah fungsi alih kode dan campur kode dalam ceramah ustad

Syaiful Ramadhan pada pengajian di Hiang Kecamatan Sitinjau Laut

Kabupaten Kerinci?

3. Apa saja faktor yang menyebabkan terjadinya alih kode dan campur kode

dalam ceramah ustad Syaiful Ramadhan pada pengajian di Hiang

Kecamatan Sitinjau Laut Kabupaten Kerinci?

1.5 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, tujuan yang hendak dicapai

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.


7

1. Mendeskripsikan wujud alih kode dan campur kode dalam ceramah ustad

Syaiful Ramadhan pada pengajian di Hiang Kecamatan Sitinjau Laut

Kabupaten Kerinci.

2. Mendeskripsikan fungsi alih kode dan campur kode dalam ceramah ustad

Syaiful Ramadhan pada pengajian di Hiang Kecamatan Sitinjau Laut

Kabupaten Kerinci.

3. Mendeskripsikan faktor penyebab terjadinya alih kode dan campur kode

dalam ceramah ustad Syaiful Ramadhan pada pengajian di Hiang

Kecamatan Sitinjau Laut Kabupaten Kerinci.

1.6 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan

dalam bidang sosiolinguistik tentang wujud alih kode dan wujud campur

kode.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menambah

pengetahuan tentang bagaimana alih kode dan campur kode dalam

tuturan ceramah ustad Syaiful Ramadhan di Hiang.

b. Bagi mahasiswa, penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan

ataupun referensi untuk penelitian alih kode dan campur kode.

c. Bagi pembaca, penelitian ini dapat menambah pengetahuan lebih

luas mengenai alih kode dan campur kode dalam kegiatan ceramah

agama yang dilakukan oleh penceramah lokal.


8

d. Dapat menambah bahan kepustakaan bagi prodi pendidikan bahasa

Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai