Anda di halaman 1dari 17

DOI: 10.5281/zenodo.

4909619

Stilistika Volume 9, Nomor 2, Mei 2021 ISSN P 2089-8460


ISSN E 2621-3338

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENGUKURAN TINGKAT


PENCAPAIAN PERKEMBANGAN BAHASA
ANAK USIA DINI

oleh
I Wayan Gunartha*i, Dewa Ayu Widiasriii
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pedidikan, Universitas PGRI Mahadewa Indonesia
gunartha21@gmail.com*, dewaayuwidiasri1@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan seperangkat instrumen pengukuran
tingkat pencapaian perkembangan bahasa anak usia 5-6 tahun yang berkualitas. Penelitian
ini merupakan penelitian dan pengembangan (research and development). Instrumen
yang dikembangkan adalah lembar observasi berbentuk ceklist. Sebelum diujicobakan di
lapanagan, instrumen divalidasi oleh pakar, guru TK, dan kepala TK. Subjek coba dalam
penelitian ini adalah anak TK kelompok B. Ujicoba dilakukan tiga tahap dengan jumlah
subjek coba semakin meningkat. Analisis hasil validasi pakar dan praktisi menggunakan
analisis deskriptif. Hasil uji coba dianalisis dengan Confirmatory Factor Analysis.
Berdasarkan validasi pakar dan praktisi, instrumen memiliki kualitas yang baik dan hasil
ujicoba lapangan menunujukkan bahwa semua butir memiliki validitas dan reliabilitas
yang baik, serta kecocokan model yang baik.

Kata kunci: Pengembangan Instrumen, Perkembangan Bahasa, Anak Usia Dini

DEVELOPMENT OF MEASUREMENT INSTRUMENTS FOR


THE ACHIEVEMENT LEVEL OF LANGUAGE
DEVELOPMENT OF EARLY CHILDHOOD
Abstract
This study aims to develop a set of quality measurement instruments for the level of
achievement of language development for children aged 5-6 years. This research is a
research and development (research and development). The instrument developed was an
observation sheet in the form of a checklist. Before being tested in the field, the
instruments were validated by experts, kindergarten teachers, and kindergarten heads.
The test subjects in this study were kindergarten children group B. The trial was carried
out in three stages with the number of experimental subjects increasing. Analysis of the
validation results of experts and practitioners using descriptive analysis. The trial results
were analyzed by Confirmatory Factor Analysis. Based on the validation of experts and
practitioners, the instrument has good quality and the results of field trials show that all
items have good validity and reliability, as well as good model fit.

Keywords: Instrument Development, Language Development, Early Childhood

134
DOI: 10.5281/zenodo.4909619

Stilistika Volume 9, Nomor 2, Mei 2021 ISSN P 2089-8460


ISSN E 2621-3338

1. PENDAHULUAN Perhatian ini juga merupakan wujud

U sia dini merupakan periode yang


paling penting sepanjang rentang
komitmen pemerintah
sebagai anggota PBB terhadap hasil
Indonesia

kehidupan manusia sehingga sering pertemuan dunia, yaitu Education For

disebut The Golden Adges atau All yang diselenggarakan di Dakkar

periode keemasan. Pentingnya pada tahun 2000. Sejak saat itu,

periode ini ditunjukklan oleh banyak PAUD mulai menjadi isu sentral di

ahli, seperti Wollfolk (2007: 23); Berk dunia pendidikan termasuk di

(2007: 121), yang mengatakan bahwa Indonesia. Sebagai wujud kepedulian

pada periode awal ini pertumbuhan pemerintah terhadap PAUD ini, maka

neuron dalam otak terjadi sangat pesat. sejak tahun 2001, berbagai kebijakan

Kerumitan sambungan antarneuron dikeluarkan oleh pemerintah, mulai

ditentukan oleh banyaknya stimulasi dari perundang-undangan sampai hal-

yang diterima anak. Kerumitan hal yang besifat teknis operasinal.

sambungan inilah akan menentukan Penerbitan kebijakan-kebijakan

kecerdasan anak di kemudian hari. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan

tersebut di atas juga dibuktikan secara layanan yang berkualitas sesuai

empiris oleh para ahli seperti: Ashiabi dengan tumbuh-kembang anak.

(2007: 205; Samuelsson (2011: 109); Layanan PAUD diharapkan dapat

Mann &Reynolds (2006: 153). berfungsi untuk membina,

Temuan-temuan baru tentang tumbuh menumbuhkan, dan mengembangkan

kembang otak bayi ini membawa seluruh potensi anak usia dini secara

perubahan yang sangat ekstrem pada optimal sehingga terbentuk prilaku

pendidikan anak (Putra dan Dwilestari, dan kemampuan dasar sesuai dengan

2012: 2). tahap perkembangannya agar memiliki

Hal ini tidak luput dari kesiapan untuk memasuki pendidikan

perhatian pemerinah Republik selanjutnya. Dalam Permrndiknas no.

Indonesia. Oleh karena itulah, 137 tahun 2014 disebutkan bahwa

perhatian pemerintah untuk PAUD adalah upaya pembinaan yang

mengembangkan Pendidikan Anak ditujukan kepada anak sejak lahir

Usia Dini (PAUD) semakin besar. sampai usia 6 tahun dengan

135
DOI: 10.5281/zenodo.4909619

Stilistika Volume 9, Nomor 2, Mei 2021 ISSN P 2089-8460


ISSN E 2621-3338
memberikan rangsangan pendidikan berhitung, yang semestinya bermain
untuk membantu pertumbuhan dan sambil belajar. Permasalahan lain
perkembangan jasmani dan rohani adalah kesejahteraan guru PAUD
agar anak memiliki kesiapan untuk (terutama guru honorer) yang masih
memasuki pendidikan selanjutnya. rendah. Mereka sebagian besar guru
Walaupun berbagai kebijakan honorer, yang gajinya antara Rp 200-
telah diterbitkan, berbagai pelatihan 500 ribu/bulan. Mereka betul betul
telah dilakukan, ternyata masih banyak mengabdi demi pendidikan anak yang
permasalahan yang terjadi dalam diasuhnya. Kualitas lembaga PAUD
implementasi layanan PAUD, juga belum banyak dievaluasi.
termasuk di Kabupaten Badung. Tidak Di Indonesia, secara umum
semua lembaga PAUD evaluasi pendidikan dilakukan melalui
menyelenggarakan layanan Kelompok berbagai pendekatan, seperti Monev
Bermain (KB). Berdasarkan (Monitoring and Evaluation) atau
pengamatan penulis, tidak semua supervisi oleh pengawas pendidikan,
PAUD ditangani oleh pemerintah dan evaluasi pendidikan oleh Badan
(Negeri), tetapi sebagian besar swasta Akreditasi nasional (BAN) melalui
(yayasan). Oleh karena itu, banyak akreditasi. Namun demikian,
muncul permasalahan, seperti pendekatan-pendekatan tersebut belum
penggajian guru, sarana-prasarana, dan efektif dalam memberikan umpan
alat permainan edukatif (APE) yang balik (feedback) bagi lembaga
terbatas. Di satu sisi, yayasan juga pendidikan (Utami, dkk., 2020). Hal
ingin mencari untung. Jumlah guru ini disebabkan hasil evaluasi tersebut
PAUD juga belum cukup karena belum memberikan informasi yang
sebagian besar guru PAUD adalah komprehensif mengenai kualitas setiap
guru Yayasan, bukan PNS. Oleh standar pendidikan di satuan
karena itu, kalau gurunya banyak, pendidikan.
yayasan tidak bisa memberikan gaji Untuk dapat meningkatkan
yang layak. kualitas layanan PAUD secara terus
Dari segi proses, juga masih menerus, sesuai standar yang ada,
ada masalah, misalnya anak TK sudah maka setiap standar perlu dievaluasi
diajar membaca, menulis, dan secara khusus dan hasilnya

136
DOI: 10.5281/zenodo.4909619

Stilistika Volume 9, Nomor 2, Mei 2021 ISSN P 2089-8460


ISSN E 2621-3338

ditindaklanjuti secara tepat (Nugraha, perkembangan anak tersebut memiliki


2010: 3). Hal senada juga dikatakan model instrumennya dengan mengikuti
oleh Mardapi (2012: 12), bahwa indikator-indikator yang ada serta
peningkatan kualitas pendidikan dapat dapat digunakan secara praktis. Semua
dilakukan dengan peningkatan kualitas aspek tersebut harus dievaluasi dengan
pembelajaran, melalui peningkatan menggunakan instrumen yang baik.
sistem evaluasi. Hal ini menunjukkan Untuk itu, diperlukan instrumen yang
bahwa perlu ada instrumen yang dapat valid dan reliabel.
digunakan oleh guru dalam Penelitian ini bertujuan untuk
mengevaluasi setiap aspek mengembangkan model instrumen
perkembangan anak. Hasil evaluasi ini pengukuran tingkat pencapaian
diharapkan dapat memberikan perkembangan bahasa anak usia 5-6
informasi yang akurat mengenai tahun yang berkualitas. Penelitian ini
tingkat pencapaian perkembangan diharapkan bermanfaat bagi guru
anak sesuai dengan yang diharapkan. PAUD dalam melakukan evaluasi
Selama ini, menurut beberapa guru terhadap aspek perkembangan bahasa
PAUD di Kabupaten Badung, evaluasi anak. Selain itu, juga bagi orang tua
dilakukan dengan mengamati anak anak dalam membimbing
secara umum, tanpa mengikuti perkembangan bahasa anak mereka di
indikator tingkat pencapaian rumah.
perkembangan anak secara lengkap.
Pentingnya Pendidikan Anak Usia
Sesuai dengan Permendikbud
Dini
nomor 137 tahun 2014 tentang Standar
Anak usia dini adalah individu
Perkembangan Anak Usia Dini, ada 6
yang berbeda, unik, dan memiliki
aspek perkembangan yang
karakteristik tersendiri sesuai dengan
dikembangkan di lembaga PAUD,
tahapan usianya. Masa usia dini (0-6
yaitu: (1) aspek nilai agama dan moral,
tahun) merupakan masa keemasan
(2) fisik-motorik, (3) kognitif, (4)
(golden age) dimana stimulasi seluruh
bahasa, (5) sosial-emosional, dan (6)
aspek perkembangan berperan penting
seni. Akan sangat baik, bila semua
untuk tugas perkemnagan selanjutnya.
aspek tingkat pencapaian

137
DOI: 10.5281/zenodo.4909619

Stilistika Volume 9, Nomor 2, Mei 2021 ISSN P 2089-8460


ISSN E 2621-3338
Masa awal kehidupan anak merupakan for All), yang berisikan tujuan utama,
masa terpenting dalam rentang diantaranya memperluas PAUD.
kehidupan seorang anak. Pada masa Kedua, karena hasil penelitian ilmiah
ini, pertumbuhan otak sedang yang menyebutkan bahwa usia dini
mengalami perkembangan yang sangat merupakan usia emas (golden age).
pesat. Ketiga, PAUD sudah menjadi
Pendidikan anak usia dini komitmen nasional sebagaimana
merupakan upaya yang bertujuan tertuang dalam Undang-Undang
untuk membina anak mulai sejak lahir nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem
hingga usia 6 tahun. Upaya tersebut Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1
dilakukan dengan cara memberi butir 14 dan pasal 28.
rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan Hakikat Perkembangan Bahasa
perkembangan jasmani dan rohani Anak Usia Dini
anak untuk hidup dan dapat Manusia terus berkembang
menyesuaikan diri dengan atau berubah sepanjang hidupnya.
lingkungannya. PAUD juga Perkembangan berlangsung terus-
membantu anak dalam mempersiapkan menerus sejak masa konsepsi sampai
diri menuju jenjang pendidikan lebih dengan menjelang kematiannya.
lanjut (Kemendikbud 2014). Jadi, Perkembangan ini terjadi pada semua
pendidikan anak usia dini merupakan aspek, yang saling mempengaruhi.
pendidikan yang sangat penting dan Sebagian besar, ahli menyamakan
strategis. Oleh karena itulah, Zahro antara pertumbuhan dan
(2015) mengatakan bahwa negara- perkembangan. Yang dimaksud
negara maju sudah lama memberikan perkembangan menurut Woolfolk
perhatian yang besar terhadap (2007: 22) adalah adalah perubahan-
pendidikan usia dini. perubahan tertentu yang terjadi pada
Ada beberapa alasan mengapa manusia (atau binatang) di antara masa
PAUD dianggap sangat penting. konsepsi dan kematian. Perkembangan
Pertama, adanya komitmen itu merupakan perubahan yang muncul
internasional pada tahun 2000, yaitu dan bersifat permanen. Menurut
pendidikan untuk semua (Education Santrock (2011: 2007:6; 2011: 29)

138
DOI: 10.5281/zenodo.4909619

Stilistika Volume 9, Nomor 2, Mei 2021 ISSN P 2089-8460


ISSN E 2621-3338

perkembangan (development) adalah Ada berbagai faktor yang


pola perubahan biologis, kognitif, dan berperan dalam perkembangan bahasa
sosio-emosional yang mulai dari masa ini, baik biologis, maupun
konsepsi dan berlanjut sepanjang pengalaman. Hal ini juga diungkapkan
rentang kehidupan. Kedua pendapat oleh banyak ahli, seperti Woolfolk
tersebut hampir sama, berbeda dalam (2007: 51) mengatakan bahwa anak
hal penekanan saja. mengembangkan bahasanya ketika
Salah satu aspek yang terus mereka mengembangkan kemampuan-
berkembang pada anak usia dini kemampuan kognitif lain dengan
adalah aspek bahasa anak. Santrock berusaha secara aktif untuk memahami
(2010: 60) mendefinisikan bahasa apa yang mereka dengar. Menurut
sebagai bentuk komunikasi, baik Sakai (2005: 16), kemampuan
berupa ucapan, tulisan, atau tanda berbahasa ini berkorelasi dengan
yang didasarkan sistem simbul. peningkatan volume otak selama
Bahasa terdiri atas kata-kata dan tahun-tahun pertama. Demikianlah
aturan-aturan untuk memvariasikan perkembangann bahasa berkembang
dan mengkombinasikan. Menurut terus sejalan dengan perkembangan
Carter, Card, & Pool, (2009: 519), biologis dan pengalaman anak. Seperti
keterampilan bahasa da baca-tulis dikatakan Morrison (2012: 197),
(literacy) merupakan unsur yang bahwa faktor yang mempengaruhi
esensial bagi perkembangan anak usia perkembangan bahasa dapat dijelaskan
dini dan memungkinkan mereka untuk oleh dua teori bahasa yang berbeda,
berinteraksi secara bermakna dengan yaitu teori maturationist dan teori
orang lain. Dikatakan juga bahewa enviromental.
keterampilan baca tulis (literacy) Perkembangan bahasa anak
ditemukan sebaga prediktor terkuat mengikuti urutan yang sudah pasti.
dalam menentukan kesuksesan Santrock (2011: 278) mengatakan
akademik. Dengan demikian, dapat bahwa bahasa apa pun yang dipelajari
disimpulkan bahwa perkembangan anak, di seluruh dunia akan mengikuti
bahasa anak perlu dioptimalkan sejak pola yang sama. Dengan demikian,
dini. berarti bahwa anak mengembangkan

139
DOI: 10.5281/zenodo.4909619

Stilistika Volume 9, Nomor 2, Mei 2021 ISSN P 2089-8460


ISSN E 2621-3338
bahasanya dalam urutan yang dapat peningkatan pelafalan dan tata bahasa,
diramalkan, seperti diungkapkan oleh orang lain akan semakin mudah
Morrison (2012: 19). Secara lebih menangkap apa yang diucapkan oleh
rinci, urutan perkembangan bahasa ini anak. Anak usia 5 tahun telah dapat
dijelaskan oleh Cohen (1999: 23) menyesuaikan apa yang akan mereka
sebahai berikut. Bentuk bahasa yang ucapkan dengan apa yang diketahui
muncul pertama kali adalah celotehan oleh pendengar.
(babbling), seperti mama, baba, Anak usia 5 tahun telah
papapa. Kemampuan berbicara anak memiliki perbendaharaan kata 8000
berkembang dari babbling pada usia kata (Seefeldt & Wasik, 2008: 11).
sekitar 6 sampai 8 bulan. Tahap satu Jumlah kata dalam kalimat bertambah;
kata muncul pada usia 10 sampai 12 struktur kalimat lebih rumit; dapat
bulan, dan tahap dua kata pada usia 2 menggunakan kata ganti dengan benar.
tahun. Dalam Pedoman Pembelajaran Bidang
Begitu bayi telah dapat Pengembangan Bahasa di taman
mengucapkan satu kata, selanjutnya Kanak-kanak, disebutkan bahwa ada
akan meningkat pesat. Lonjakan lima tinkat pencapaian perkembangan
penguasaannya terjadi pada usia bahasa yang harus dicapai anak TK,
sekitar 13-25 bulan. Ucapan satu kata yaitu: (1) mendengarkan dan
ini disebut kalimat holografis, yaitu membedakan bunyi suara, bunyi
ujaran satu kata yang memiliki bahasa, dan mengucapkannya dengan
berbagai makna (Morrison, 2012: 198; lafal yang benar; (2) dapar
Dardjowidjojo, 2010: 247). mendengarkan dan memahami kata
Contohnya: anak mengatakan /cucu/ dan kalimat sederhana serta
yang maksudnya ‘susu’ bisa berarti mengkomunikasikannya; (3) dapat
Saya mau susu; Kakak bawa susu; dan berkomunikasi/berbicara lancar secara
lai-lain. Seiring dengan dikuasainya lisan dengan lafal yang benar; (4)
kosa kata, tata bahasa, dan sintaksis, memiliki perbendaharaan kata yang
anak menjadi kompeten dalam yang diperlukan berkomunikasi sehari-
pragmatik, yaitu kemampuan praktis hari; dan (5) memahami bahwa ada
bagaimana cara menggunakan bahasa hubungan antara bahasa lisan dan
untuk berkomunikasi. Dengan tulisan.

140
DOI: 10.5281/zenodo.4909619

Stilistika Volume 9, Nomor 2, Mei 2021 ISSN P 2089-8460


ISSN E 2621-3338

Dalam Permrndibud nomor diperdengarkan, dan (g) menunjukkan


137 tahun 2014, tentang Standar pemahaman konsep dalam buku cerita.
Pendidikan Anak Usia Dini, pada Yang terakhir, keaksaraan memiliki 7
aspek pencapaian perkembangan indikator, yaitu: (a) menyebutkan
bahasa, secara garis besar, aspek simbul-simbul huruf yang dikenal, (b)
pencapaian perkembangan bahasa mengenal suara huruf awal dari nama
anak dibedakan menjadi tiga, yaitu: benda-benda yang ada di sekitarnya,
(1) memahami bahasa, (2) (c) menyebutkan kelompok gambar
mengungkapkan bahasa, dan (3) yang memiliki bunyi/huruf awal yang
keaksaraan, dengan masing-masing sama, (d) memahami hubungan antara
memiliki sejumlah indikator. bunyi dan bentuk huruf, (e) membaca
Memahami bahasa terdiri atas 4 nama sendiri, (f) menulis nama
indikator, yaitu: (a) mengerti beberapa sendiri, dan (g) dapat dapat
perintah secara bersamaan, (b) memahami arti kata dalam cerita.
mengulang kalimat yang lebih Dalam pengembangan instrumen
kompleks, (c) memahami atauran evaluasi, peneliti menggunakan
dalam permainan, dan (d) senang dan indikator dari Permrndibud nomor 137
menghargai bacaan. Mengungkapkan tahun 2014 ini.
bahasa terdiri atas 7 indikator, yaitu:
(a) menjawab pertanyaan yang lebih Evaluasi Tingkat Pencapaian
kompleks, (b) menyebutkan kelompok Perkembangan Anak
gambar yang memiliki bunyi yang Evaluasi adalah suatu proses
sama, (c) berkomunikasi secara lisan, yang sistematik untuk mengumpulkan
memiliki perbendaharaan kata, serta bukti-bukti atau informasi apakah
mengenal simbul-simbul, (d) anak telah mengalami perubahan
menyusun kalimat sederhana dalam prilaku atau seberapa terjadinya
struktur lengkap, (e) memiliki lebih perubahan tersebut. Melakukan
banyak kata-kata untuk evaluasi terhadap sesuatu memiliki
mengekspresikan ide kepada orang tujuan yang sangat penting. Menurut
lain, (f) melanjutkan sebagian Stufflebeam (2003: 4), tujuan
cerita/dongeng yang telah terpenting dilakukan evaluasi adalah

141
DOI: 10.5281/zenodo.4909619

Stilistika Volume 9, Nomor 2, Mei 2021 ISSN P 2089-8460


ISSN E 2621-3338
bukan untuk membuktikan, tetapi proses dan hasil kegiatan belajar yang
untuk meningkatkan sesuatu yang efektif, perlu diperhatikan prinsip,
dievaluasi (not to prove but to teknik dan instrumen, mekanisme dan
inprove). Jadi, ia menegaskan bahwa prosedur penilaian.
evaluasi bertujuan meningkatkan Adapun fungsi penilaian pada
sesuatu yang dievaluasi, sehingga anak usia dini adalah untuk memantau
evaluasi tidak perlu ditakuti. kemajuan belajar, hasil belajar, dan
Evaluasi atau penilaian pada perbaikan hasil kegiatan belajar anak
anak usia dini pada hakikatnya secara berkesinambungan. Selain itu,
dilakukan untuk mendapatkan evaluasi penting bagi guru untuk
informasi tentang perkembangan dan memberikan umpan balik mengenai
belajar anak secara akurat sehinga apa yang diperlukan demi
dapat diberikan layanan yang tepat. penyempurnaan proses pembelajaran.
Penilaian pada anak usia dini adalah Sedangkan tujuan evaluasi adalah
proses pengumpulan dan pengolahan untuk: mendapatkan informasi tentang
informasi untuk menentukan tingkat pertumbuhan dan perkembangan yang
pencapaian perkembangan anak. telah dicapai anak selama mengikuti
Dalam Permendikbud RI No. 137 pendidikan di PAUD, memberikan
t1hun 2014, disebutkan bahwa umpan balik untuk kegiatan
evaluasi pembelajaran mencakup pembelajaran, memberikan informasi
evaluasi proses dan hasil pembelajaran kepada orang tua untuk memberikan
yang dilakukan oleh pendidik untuk pengasuhan di keluarga, dan
menilai keterlaksanaan rencana memberikan masukan kepada berbagai
pembelajaran. Evaluasi hasil pihak yang relevan untu ikut
pembelajaran dilaksanakan oleh membantu perkembangan anak.
pendidik dengan membandingkan Penilaian proses dan hasil kegiatan
antara rencana dan hasil pembelajaran. belajar anak mencakup semua aspek
Evaluasi proses dan hasil belajar di perkembangan yang dirumuskan
PAUD disesuaikan dengan indikator dalam kompetensi sikap, pengetahuan,
pencapaian perkembangan anak dan dan keterampilan.
mengacu pada standar penilaian.
Untuk dapat melakukan penilaian

142
DOI: 10.5281/zenodo.4909619

Stilistika Volume 9, Nomor 2, Mei 2021 ISSN P 2089-8460


ISSN E 2621-3338

2. METODE PENELITIAN Kegiatan selanjutnya adalah meninjau


Penelitian ini merupakan berbagai literatur mengenai
penelitian dan pengembangan pendidikan anak usia dini, pencapaian
(Research & Development), yang tingkat perkembangan anak usia dini,
bertujuan untuk menghasilkan produk evaluasi PAUD serta indikatornya,
berupa instrumen untuk mengukur model-model evaluasi yang ada, dan
tingkat pencapaian perkembangan lain-lain.
anak usia dini usia 5-6 tahun (TK
Tahap Disain,
kelompok B). Berdasarkan kajian
Pada tahap ini, disusun
terhadap model penelitian
instrumen pengukuran tingkat
pengemnbangan dari berbagai
pencapaian perkembangan bahasa
literatur, dipilih model penelitian
anak usia 5-6 tahun (TK Kelompok
pengembangan (R & D) dengan
B). Instrumen yang disusun berupa
mengikuti model pengembangan Borg
lembar pengamatan berbentuk
& Gall (1983: 775), dengan 10
cheklist, dimana guru mengamati
langkah pengembangan
tigkat pencapaian perkembangan
disederhanakan menjadi 4 langkah,
bahasa anak dengan berpedoman pada
yaitu: (1) investigasi awal, (2) tahap
instrumen ini, kemudian membubuhi
disain, (3) uji coba, evaluasi, dan
tanda cek (√) pada kolom skor yang
revisi dan (4) implementasi. Di bawah
disediakan. Jumlah butir instrumen
ini dijelaskan satu per satu sebagai
adalah 24 butir. Instrumen juga
berikut.
dilenkapi dengan petunjuk untuk
Investigasi Awal mengerjakan.
Pada tahap investigasi awal, Setelah draf instrumen disusun,
dilakukan survai pendahuluan ke dilakukan validasi pakar (Expert
beberapa Taman Kanak-Kanak (TK) Judgement) dan validasi praktisi (guru
di Kabupaten Badung untuk TK), serta kepala TK. Proses validasi
mengetahui ada tidaknya instrumen di pakar menggunakan teknik FGD
TK, juga untuk mengetahui perlu (focus group discussion). FGD ini
tidaknya dibuat instrumen evaluasi. dilakukan 2 tahap, yaitu tahap pertama

143
DOI: 10.5281/zenodo.4909619

Stilistika Volume 9, Nomor 2, Mei 2021 ISSN P 2089-8460


ISSN E 2621-3338
dengan 10 orang akademisi (dosen), dilakukan analisis data untuk melihat
tahap kedua dilakukan dengan 17 validitas konstruk dan reliabilitas
orang guru TK dan kepala TK. instrumen. Teknik analisis data dalam
Validasi pakar dan praktisi ini penelitian ini menggunakan analisis
dimaksudkan untuk menilai kejelasan data secara kuantitatif dan deskriptif
petunjuk, kejelasan rumusan kalimat, kualitatif. Analisis data kuantitatif
kelengkapan indikator, penggunaan untuk pemeriksaan validitas konstruk
bahasa Indonesia, keterbacaan dan reliabilitas instrumen dilakukan
instrumen, dan lain-lain. Dalam dengan teknik Confirmatory Factor
validasi ini, validator menberikan skor Analysis (CFA) dengan bantuan
pada instrumen penilaian yang program Lisrel 8.8. Validitas konstruk
disediakan peneneliti. Data yang dilihat pada muatan factor (factor
diperoleh dari validasi beserta loading) pada masing-masing butir.
masukan yang diberikan validator Butir dianggap validititas yang baik
selanjutnya dianalisis, kemudian terhadap konstruknya bila memiliki
dilakukan revisi terhadap draf nilai t-value ≥ 1,96 dan koefisen
instrumen. lamda (λ) ≥ 0,5. Reliabilitas konstruk
dihitung dengan memperhatikan
construck reliabitity (CR) berdasarkan
Uji Coba, Evaluasi, dan Revisi
nilai lamda (λ) masing-masing
Draf awal instrumen yang
indikator dan error variance (δ)
sudah direvisi berdasarkan masukan
indikator. Penentuan goddness of fit
yang diperoleh dalam FGD
menggunakan beberapa indikator,
selanjutnya diujicobakan di TK untuk
yaitu: (a) nilai chi-square dengan p-
mengetahui validitas konstruk dan
value ≥ 0,05, (b) RMSEA ≤ 0,08, (c)
validitasnya. Subjek coba dalam
dan GFI ≥ 0,9 (Latan, 2012: 53;
penelitian ini adalah anak TK di
Gozali dan Fuad, 2008: 29-31).
Kabupaten Badung. Ujicoba dilakukan
Analisis data secara deskriptif
3 tahap, tahap pertama subjek coba
kualitatif digunakan dalam
sebanyan 160 orang, yahap kedia 260
menganalisis data hasil validasi pakar
orang, dan tahap ketiga, 360 orang.
(expert judgement), dari praktisi dan
Setiap selesai satu tahap uji coba
kepala TK, yang memberikan

144
DOI: 10.5281/zenodo.4909619

Stilistika Volume 9, Nomor 2, Mei 2021 ISSN P 2089-8460


ISSN E 2621-3338

masukan dalam rangka perbaikan banyak


perbaikan
instrumen yang dikembangkan. ≤ 1,8 Tidak baik belum dapat
digunakan
Instrumen ini dinilai berdasarkan
kejelasan petunjuknya, kejelasan
Implementasi
indikator, kesesuaian indikator dengan
Hasil akhir model instrumen
butir, dan penggunaan bahasa
yang sudah dianalisis, yang
Indonesia yang efektif. Skor yang
merupakan prototype yang baik
diberikan oleh pakar, praktisi, dan
diimplementasikan pada 18 TK di
kepala TK bergerak dari 1 – 5. Skor
Kabupaten Badung. Bila digambarkan
ini dihitung rata-ratanya dan
dengan bagan, seluruh proses
dikonversikan ke dalam skala 5
pengembangan instrumen disajikan
kemudian dideskripsikan. Hasil
pada gambar 01 di bawah ini.
deskripsi tersebut dijadikan dasar
untuk menentukan apakah instrumen
yang dikembangkan telah memenuhi
syarat atau tidak. Konversi data
kuantitatif ke dalam data kualitatif
dengan skala 5 menggunakan aturan
yang dikembangkan oleh Sudijono
(2011: 329) sebagai berikut.

Tabel 01 Pedoman Penilaian


Terhadap Instrumen

Rerata
Kualifikasi Kesimpulan
Skor
> 4,2 Sangat baik dapat
dijadikan
contoh
> 3,4-4,2 Baik dapat
digunakan
tanpa
perbaikan
> 2,6-3,4 Cukup dapat 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
digunakan,
sedikit 3.1 Hasil Validasi Pakar
perbaikan Validasi pakar dan praktisi bertujuann
> 1,8-2,6 Kurang baik dapat
digunakan, untuk melihat (a) kejelasan petunjuk

145
DOI: 10.5281/zenodo.4909619

Stilistika Volume 9, Nomor 2, Mei 2021 ISSN P 2089-8460


ISSN E 2621-3338
instrumen, (b) kejelasn indikator, (c) construct reliability (CR) berdasarkan
kesesuaian indikator dengan butir nilai lamda (λ) dan error variance (δ)
instrumen, dan (d) penggunaan bahasa indikator. Hasil analisis data dilakukan
Indonesia. Penilaian menggunakan tiga tahap, dan hasilnya sebagai
skala 5, skor terendah 1 dan tertinggi berikut.
5. Berdasarkan rerata skor yang Ujicoba pertama dilakukan
diberikan oleh para ahli, diperoleh terhadap 160 anak, yang berasal dari
rerata skor total = 4,1. Sesuai dengan 10 TK di kabupaten Badung yang
pedoman konversi, rerata itu ada pada ditentukan secara acak. Instrumen
interval > 3,4 - 4,2 dan termasuk terdiri atas tiga faktor/dimensi
dalam klasifikasi baik. Berdasarkan sehingga dianalisis dengan second
penilaian yang diberikan oleh para order factor analysis. Hasilnya adalah:
guru dan kepala TK, diperoleh rerata semua butir (24 butir) memiliki t-value
skor total = 4,29. Rerata tersebut 1,96 dan koefisien lamda (δ) ≥ 0,5.
tergolong baik. Rerata skor dari kedua Demikian juga ketiga faktor memiliki
kelompok penilai itu adalah 4,2. Hal t-value 1,96 dan nilai gamma (γ) ≥
tersebut menunjukkan bahwa 0,5. Chi-square sebesar 276,15; df
instrumen yang dikembangkan sudah =247; p-value sebesar 0,098. RMSEA
baik dan dapat dipergunakan tanpa = 0,027 dan GFI= 0,87. Berdasarkan
perbaikan. nilai lamda (λ) dan delta (δ) setiap
butir, reliabilitas faktor 1 (menerima
Analisis Hasil Uji Coba Instrumen
bahasa) = 0,71, faktor 2
Data hasil ujicoba instrumen
(mengungkapkan bahasa) = 0,86, dan
pengukuran tingkat prncapaian
faktor 3 (keaksaraan) = 0.80.
perkembangan bahasa yang
Berdasarkan gamma (γ) dan error (δ)
dikembangkan dalam penelitian ini
setiap faktor, diperoleh reliabilitas
dianalisis dengan menggunakan
komposit 0,70.
Confirmatory Factor Analysis (CFA)
Ujicoba kedua dilakukan
dengan program Lisrel 8.8 untuk
terhadap 260 anak, yang berasal dari
menguji validitas konstruknya.
13 TK di kabupaten Badung yang
Pengujian reliabilitas konstruk
ditentukan secara acak. Hasilnya
dilakukan dengan memperhatikan
adalah: semua butir (24 butir)

146
DOI: 10.5281/zenodo.4909619

Stilistika Volume 9, Nomor 2, Mei 2021 ISSN P 2089-8460


ISSN E 2621-3338

memiliki t-value 1,96 dan koefisien Berdasarkan gamma (γ) dan error (δ)
lamda (δ) ≥ 0,5. Demikian juga ketiga setiap faktor, diperoleh reliabilitas
faktor memiliki t-value 1,96 dan nilai komposit 0,82. Hasi uji Confirmatory
gamma (γ) ≥ 0,5. Chi-square sebesar Factor Analysis (CFA) dengan
277,54; df =246; p-value sebesar program Lisrel 8.8 ujicoba ketiga
0,0815. RMSEA = 0,022 dan GFI= seperti gambar berikut.
0,92. Berdasarkan nilai lamda (λ) dan
delta (δ) setiap butir, reliabilitas faktor q1 0.59

0.64 q2 0.60

1 (menerima bahasa) = 0,76, faktor 2


0.63
Menerima
0.55 q3 0.69
0.58
0.53 q4 0.66

(mengungkapkan bahasa) = 0,872, q5 0.72

q6

dan faktor 3 (keaksaraan) = 0.86.


0.69

q7 0.75
0.70

berdasarkan gamma (γ) dan error (δ)


q8 0.77

0.56 q9 0.74
0.50

setiap faktor, diperoleh reliabilitas 0.48


0.51
q10 0.68

0.57 q11 0.68

komposit 0,75.
0.57
1.00 BAHASA 0.87 Mengungk 0.52 q12 0.73
0.54
0.51 q13 0.71

Ujicoba ketiga (implementasi) 0.59


0.45 q14 0.74

0.50
0.52 q15 0.65

dilakukan terhadap 360 anak, yang q16 0.80

0.76

berasal dari 18 TK di kabupaten


q17 0.75

q18 0.73

Badung yang ditentukan secara acak. q19 0.42

q20 0.42
0.76

Hasilnya adalah: semua butir (24


0.76
q21 0.73
Keaksara 0.52
0.56
q22 0.69
0.60

butir) memiliki t-value 1,96 namun 0.59


q23 0.64

q24 0.66

ada 2 butir memiliki koefisien lamda Chi-Square=277.01, df=249, P-value=0.10742, RMSEA=0.018

(δ) ˂ 0,5, yaitu butir 8 dan 16. Ketiga


faktor memiliki t-value 1,96 dan nilai Gambar 01: Diagram Path
gamma (γ) ≥ 0,5. Chi-square sebesar Hasil Ujicoba Ketiga (Implementasi)
277,01; df =249; p-value sebesar Jadi, berdasarkan tiga tahap uji
0,011. RMSEA = 0,018 dan GFI= coba, instrumen yang dikembangkan
0,94. Berdasarkan nilai lamda (λ) dan telah memiliki validitas konstruk, dan
delta (δ) setiap butir, reliabilitas faktor reliabilitas, dan kecocokan model yang
1 (menerima bahasa) = 0,725, faktor 2 baik. Untuk lebih jelasnya, dapat
(mengungkapkan bahasa) = 0,87, dan dilihat tabel 02 berukut.
faktor 3 (keaksaraan) = 0.796.

147
DOI: 10.5281/zenodo.4909619

Stilistika Volume 9, Nomor 2, Mei 2021 ISSN P 2089-8460


ISSN E 2621-3338
Tabel 02: Ringkasan Hasil Analisis memiliki t-value 1,96 dan nilai
Data Hasil Uji Coba
gamma (γ) ≥ 0,5. Berdasarkan nilai
J
U
Chi-square lamda (λ) dan delta (δ) setiap butir,
m
Instrume ji RMS G C
n
l
k
Nila p-
EA FI R diperoleh reliabilitas faktor 1
bt i valu
e- e
r (menerima bahasa) = 0,725, faktor 2
Tingkal 1 276, 0,09 0,02 0, 0,
Pencapai 2 15 7 87 70 (mengungkapkan bahasa) = 0,87, dan
an 4
Perkemba
ngan
2 277, 0,08 0,02 0, 0, faktor 3 (keaksaraan) = 0.796.
54 15 2 92 75
bahasa
Reliabilitas komposit diperoleh 0,82.
3 277, 0,01 0,01 0, 0,
01 1 8 94 82 Chi-square sebesar 277,01; df =249;
p-value sebesar 0,011. RMSEA =
0,018 dan GFI= 0,94.
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Berdasarkan hasil analisis data
Berdasarkan simpulan di atas,
di atas, dapat disimpulkan sebagai
dapat disarankan sebagai berikut. (1)
berikut. Pertama, berdasarkan
Model instrumen ini dapat digunakan
validasi pakar, praktisi, dan para
oleh guru TK di kabupaten Badung
kepala TK terhadap instrumen,
untuk mengukur tingkat pencapaian
diperoleh rerata total sebesar 4,2. Hal
perkembangan bahasa anak usia 5-6
tersebut menunjukkan bahwa
tahun (TK besar). (2) Agar diperoleh
instrumen (lembar observasi) yang
hasil evaluasi yang objektif, guru
dikembangkan sudah baik dan dapat
disarankan untuk mengisi instrumen
dipergunakan tanpa perbaikan. Kedua,
secara cermat dan jujur.
instrumen yang dikembangkan telah
memilik validitas konstruk,
REFERENSI
reliabilitas, dan kecocokan model yang
Ashiabi, G. S. (2007). Play in the
baik. Hal ini ditunjukkan dengan hasil preschool classroom: its
yang diperoleh pada akhir socioemotional significance
and the teacher’s role in play
prngembangan, yaitu: semua butir (24 [Versi elektronik]. Early
butir) memiliki t-value 1,96 dan Childhood Education Journal,
35, 2, 199-207.
semua butir memiliki koefisien
lamda (δ) ) ≥ 0,5. Ketiga faktor

148
DOI: 10.5281/zenodo.4909619

Stilistika Volume 9, Nomor 2, Mei 2021 ISSN P 2089-8460


ISSN E 2621-3338

Berk, L. E. (2007). Development elektronik]. Social Work


throught the lifespan (4th ed.). Research, 30, 3, 153-167.
Boston: Pearson Education, Inc.
Mardapi, D. (2012). Pengukuran,
Borg, W. R. & Gall, M. D. (1983). penilaian, dan evaluasi
Educational research: An pendidikan. Yogyakarta: Nuha
introduction (4th ed.). New York Medika.
& London : Longman.
Morrison, G. S. (2012). Dasar-dasar
Carter, D. R., Chard, D. J., & Pool, J. pendidikan anak usia dini
L. (2009). A family strengths (PAUD). (Terjemahan Suci
to early language and literacy Romadhona & Apri
development [Versi Widiastuti). New Jersey:
elektronik]. Early Childhood Pearson Education Inc. (Buku
Educ J, 36; 519-526. asli diterbitkan tahun 2008).

Cohen, S. H. F. (1999). An Nugraha, A. (2010). Evaluasi


introduction to child language pembelajaran untuk anak usia
development. London: Wesley dini. Jakarta: Universitas
Longman Limited. Pendidikan Indonesia.

Dardjowidjojo, S. (2010). Permendikud no. 137 tanun 2014


Psikolinguistik: Pengantar tentang Standar PAUD Standar
pemahaman bahasa manusia. PAUD.
Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia. Putra, N. & Dwilestari, N. (2012).
Penelitian kualitatif PAUD.
Gozali, I. & Fuad. (2008). Structural Jakarta: PT Raja Grafindo
equation modeling: Teori, Persada.
konsep, dan aplikasi dengan
program Lisre 8.80 (edisi Sakai, K.L. (2005). Language
ketiga). Semarang: Badan acquisition and brain
Penerbit Universitas development [Versi
Diponogoro. elektronik]. Science, 4, 815-
819.
Latan, H. (2012). Structural equation
modeling: Konsep dan aplikasi Samuelsson, I. P. (2011). Why we
menggunakan program Lisrel should begin early with ESD:
8.80. Bandung: Alfabeta. The role of early childhood
education [Versi elektronik].
Mann, E. A. & Reinolds, A. (2006). IJEC, 43, 103-118.
Early intervention and
delinquency prevention: Santrock, J. W. (2011). Educational
Evidence from the Chicago psychology (5th ed.). New
longitudinal study [Versi York: McGraw Hill Companies
Inc.

149
DOI: 10.5281/zenodo.4909619

Stilistika Volume 9, Nomor 2, Mei 2021 ISSN P 2089-8460


ISSN E 2621-3338
Seefeldt, C. & Wasik, B. A. (2008).
Pendidikan anak usia dini.
(Terjemahan Pius Nasar). New
Jersey: Pearson Education Inc.
(Buku asli diterbitkan tahun
2002).

Stufflebeam, D. L. (2003). The CIIP


model for evaluation. Portlad
Oregon: Oregon Program
Evaluators Network (OPEN).

Utami, W.Y.D., Djamaris, M. ,&


Meilanie, S. M. (2020).
Evaluasi program pengelolaan
lembaga PAUD di Kabupaten
Serang. [Versi elektronik].
Jurnal Obsesi: Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini.
Vol. 4 Issue 1, 67-76.

150

Anda mungkin juga menyukai