Anda di halaman 1dari 4

A.

Konsep Keperawatan Anak


1. Paradigma Keperawatan Anak
Paradigma keperawatan anak merupakan landasar berfikir dalam penerapan ilmu
keperawatan anak, dimana landasar berfikir tersebut terdiri atas empat komponen
Bagan 1.komponen paradigma keperawatan anak

1. Anak
Masa anak merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulasi dari bayi (0-
1 tahun), usia bermain/ todler (1-2,5 tahun), pra sekolah (2,5-5 tahun), usia sekolah (5 –
11 tahun), remaja (11-18 tahun).
2. Sehat dan Sakit
Rentang sehat sakit adalah suatu kondisi anak berada dalam status kesehatan yang
meliputi sejahtera, sehat optimal, sehat, sakit, sakit kronis dan meninggal.
3. Lingkungan
Lingkungan dalam paradigma keperawatan anak yang dimaksud adalah lingkungan
eksternal maupun internal yang berperan dalam status kesehatan anak, seperti keturunan,
jenis kelamin, emosi dan lain-lain.
4. Keperawatan
Komponen ini merupakan bentuk pelayanan keperawatan yang diberikan kepada anak
dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan secara optimal dengan melibatkan
keluarga seperti adanya dukungan, pendidikan kesehatan dan upaya dalam rujukan ke
tenaga kesehatan dalam program perawatan anak.
2. Pendekatan Melalui Keluarga

Pendekatan melalui keluarga adalah keluarga merupakan unsur penting dalam perawatan
anak mengingat anak bagian dari keluarga.

2. Atrumatic care

Atrumatic care adalah perawatan yang tidak menimbulkan trauma pada anak dan
keluarga. Atraumatik care sebagai bentuk perawatan terapeutik dapat diberikan kepada anak dan
keluarga dengan mengurangi dampak psikologis dari tindakan keperawatan yang diberikan.

B. Konsep Tumbuh Kembang Anak (bayi-toddler)

1. Pengertian tumbuh kembang


Pertumbuhan berkaitan dengan masalah peribahan dalam ukuran baik besar, jumlah,
atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu.
Perkembangan lebih menitikberatkan pada aspek perubahan bentuk atau fungsi
pematangan organ ataupun individu, termasuk pula perubahan pada aspek sosial atau emosional
akibat pengaruh lingkungan.
2. JENIS-JENIS TUMBUH KEMBANG
Secara garis besar tumbuh kembang dibedakan kedalam 3 jenis yaitu tumbuh kembang
fisis, tumbuh kembang intelektual, tumbuh kembang emosional
TAHAPAN TUMBUH KEMBANG
Tahap tumbuh kembang anak secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Tahap tumbuh kembang usia 0-6 tahun, terdiri atas masa prenatal mulai masa embrio (mulai
konsepsi sampai 8 minggu) dan masa fetus (9 minggu sampai lahir), serta masa pascanatal mulai
dari masa neonates (0-28 hari), masa bayi (29 hari – 1 tahun), masa anak (1-2 tahun), masa
prasekolah (3-6 tahun).
2. Tahap tumbuh kembang usia 6 tahun keatas, terdiri atas masa sekolah (6-12 tahun) dan masa
remaja (12-18 tahun).
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TUMBUH KEMBANG
Faktor genetic, faktor lingkungan, faktor perilaku
TEORI TUMBUH KEMBANG MENURUT PAKAR
A. Teori Tumbuh Kembang Sidmund Freud
Sidmund Freud terkenal sebagai pengganti teori alam bawah sadar dan pakar
psikoanalisis.
Freud menerangkan bahwa berbagai problem yang dihadapi penderita dewasa ternyata
disebabkan oleh gangguan atau hambatan yang dialami perkembangan psikososialnya. Dasar
psikaonalisis yang dilakukannya adalah untuk menelusuri akar gangguan jiwa yang dialami
penderita jauh kemasa anak, bahkan kemasa bayi. Freud membagi perkembangan menjadi 5
tahap yaitu fase oral, anal, falik, laten, dan genital.
B. Teori tumbuh Kembang Erik Erikson
Ia mengungkapakan bahwa perkembangan emosional berjalan sejajar dengan pertumbuhan
fisis, dan ada interaksi antara perkembangan fisis dan psikologis. Ada 5 fase atau tahapan yaitu
masa bayi, balita, bermain, sekolah, remaja.

C. Teori Tumbuh Kembang Menurut Piaget


Piaget melihat bahwa perkembangan itu mulai dari suatu orientasi yang egosentrik,
kemudian makin meluas dan akhirnya memasuki dunia sosial. Piaget membagi perkembangan
menjadi empat fase yaitu fase sensori-motori (0-2 tahun), fase praoperasional (2-7 tahun), fase
operasional konkrit (7-11 tahun), fase operasional formal (11-16 tahun).
C. DDST (Denver Devplopmant Screening Test)

DDST adalah salah satu dari metode screening terhadap kelainan perkembangan anak,
test ini bukanlah test diagnosa atau test IQ. DDST memenuhi semua persyaratan yang diperlukan
untuk metode screening yang Baik. Test ini mudah dan cepat (15-20menit), dapat diandalkan dan
menunjukkan validitas yang baik.“Denver scale” adalah test screening untuk masalah kognitif
dan perilaku pada anak pra sekolah. DDST merefleksikan persentase kelompok anak usia
tertentu yang dapat menampilkan tugas perkembangan tertentu. Test ini dapat dilakukan oleh
dokter spesialis, tenaga profesional kesehatan lainnya, atau tenaga professional kesehatan dalam
layanan social. Dalam perkembangan lainnya DDST mengalami beberapa kali revisi. Revisi
terakhir adalah Denver II yang merupakan hasil revisi dan standarisasi dari DDST dan DDST-R
(Perbedaaan denver II dengan screening terdahulu terletak pada item-item test, bentuk,
interprestasi dan rujukan.

Anda mungkin juga menyukai