Anda di halaman 1dari 13

Pedoman Remunerasi Jasa Pelayanan di Rumah Sakit Pemerintah

Pembagian jasa pelayanan di rumah sakit atau biasa disebut dengan


INSENTIF adalah kebijakan pimpinan RS dalam pemberian insentif kepada seluruh
karyawan RS, sebenarnya bukan hal mudah tetapi juga bukan hal yang amat sangat
sulit. Memang benar kalau dikatakan sangat kompleks dan berpotensi menimbulkan
konflik antar karyawan, juga penurunan kinerja serta ketidakpuasan antara kayawan
dengan pimpinan RS. Kondisi ini sebenarnya sudah banyak dialami di beberapa RS
di Indonesia khusunya di rumah sakit Pemerintah. Bisa dikatakan bahwa setiap kali
membagi jasa pelayanan selalu membuat galau para karyawan bahkan dianggap
kurang berpihak pada karyawan kecil. Untuk itu perlu dilakukan penyempurnaan
terus menerus sampai pada tahap yang kondusif artinya bagaimana mengurangi
kesenjangan pendapatan antar karyawan itu sendiri. Melalui upaya dan kebijakan
yang mencerdaskan, selalu mencari solusi terbaik dan tidak berlindung pada alasan
klasik (belum tersedianya regulasi pemerintah secara rinci) mungkin akan lebih baik.
Melalui artikel pendek ini izinkan saya memberikan sedikit tips/pengalaman
saya membagi jasa pelayanan di RS Pemerintah.
disusun oleh max.mulyadi hp.082137520341/082138836142

Pedoman Membagi Jasa Pelayanan INA-CBGs/Umum


(Revisi thn 2015 tentang Remunerasi Jasa Pelayanan) Di RS Pemerintah

Siapkan terlebih dahulu :


A. Data kepegawaian
B. Penilaian indeks poin (tabel dan blangko)
C. Pedoman menyusun bobot pendapatan.
D. Pedoman memisahkan income/klaim INACBGs (menjadi jasa pelayanan, jasa medik,
jasa paramedik dan jasa lainnya).
E. Rumus-rumus pembagian
F. Data pendapatan tindakan dari masing2 dokter (by name).
G. Data pendapatan dari masing2 ruangan/instalasi/unit penghasil
H. Data total pendapatan rumah sakit (termasuk jasa farmasi/obat)
I. Kebijakan lainnya.

B. Contoh Tabel dan blangko Penilaian Indeks Poin

JABATAN (JAB) N PENDIDIKAN (PEND) N STATUS (STA) N


staf umum 0,56 sekolah dasar 0,63 wyata bakti 1,25
staf administrasi 1,11 SMP/Setara 1,25 kontrak 2,5
staf khusus 1,67 SMA/Setara 1,88 CPNS 3,75
perawat/prmdk trampil 1,67 diploma I kesehatan 2,19 PNS 5
perawat/prmdk ahli 2,22 diploma III umum 2,5
diploma III
dokter gigi 2,22 kesehatan 3,13
dokter umum 2,22 diploma IV kesehatan 3,75 Kompetensi N
apoteker trampil 2,22 strata I umum 3,13 kurang 2
kep. bidang/bagian 2,22 Strata II Kesehatan 3,75 sedang 3
apoteker ahli 2,78 pasca sarjana umum 3,75 standar 4
dr. gigi spesialis 2,78 pasca sarjana kes 4,38 profesional 5
dr. spesialis 2,78 doktor umum 4,38
dr. sub spesialis 3,33 doktor kes 5
kep. Sub.
Bidang/bagian 3,89 Resiko N Beban Kerja N
kepala ruangan 3,89 ringan 1,25 ringan 1,25
kepala instalasi 3,89 sedang 2,5 sedang 2,5
wakil direktur 4,44 cukup tinggi 3,75 cukup berat 3,75
direktur 5 tinggi 5 berat 5

Gol N Profesi N Pemenuhan hari kerja N


1A 0,29 administrasi 0,83 msuk kerja penuh 1
1B 0,59 adm. Khusus 1,67 izin tdk masuk kerja 1 hr 0,98
1C 0,88 prwt/prmdk trampil 2,5 izin tdk masuk kerja 2 hr 0,95
1D 1,18 prwt/prmdk ahli 3,3 izin tdk masuk kerja 3 hr 0,93
2A 1,47 dr. umum 3,3 izin tdk masuk kerja 4 hr 0,91
2B 1,76 dr. gigi 3,3 izin tdk masuk kerja 5 hr 0,89
2C 2,06 apoteker trampil 3,3 izin tdk masuk kerja 6 hr 0,86
2D 2,35 apoteker ahli 4,17 izin tdk masuk kerja 7 hr 0,84
3A 2,65 dr. spesialis 4,17 tdk masuk kerja 1 hari 0,95
3B 2,94 dr. gigi spesialis 4,17 tdk masuk kerja 2 hari 0,89
3C 3,24 dr. sub spesialis 5 tdk masuk kerja 3 hari 0,82
3D 3,53 tdk masuk kerja 4 hari 0,75
4A 3,82 tdk masuk kerja 5 hari 0,68
4B 4,12 tdk masuk kerja 6 hari 0,61
4C 4,41 tdk masuk kerja 7 hari 0,55
4D 4,71 cuti melahirkan 0,5
4E 5 cuti naik haji 0,5
4C 4,41 cuti 3 hari 0,93
4D 4,71 cuti 6 hari 0,86
4E 5 cuti 12 hari 0,73
tugas belajar 1 bulan 0,73
tugas belajar 2 bulan 0,63
tugas belajar 3 bulan 0,53

Blangko Isian Penilaian Indeks Poin

Instalasi/Bagian: …………
N KO PH
O NAMA JAB PEND MK GOL M RISK PRF BK STA K Idx P.
1 ALI KARU S1K 20 3B PRO CT PA SDG PNS MK 35,57
2 BUDI PT D3K 15 2D STD SDG PT SDG PNS MK 26,56
3 CICI PT D3K 12 2C STD SDG PT SDG PNS MK 25,73
4 DEDI PT D3K 10 KON STD SDG PT SDG PNS MK 25,07
5 EDI PA S1K 9 3A STD SDG PA SDG PNS MK 29,07
6 FARID PT D3K 8 3A STD SDG PT SDG PNS MK 26,87
168,88

C. Contoh menyusun/menetapkan bobot pendapatan


1. Perhatikan sumber-sumber pendapatan dari berbagai unit penghasil
2. Perhatikan data yg masuk, apakah bersifat “by name” atau kelompok
3. Pelajari cara alokasi jasa pelayanan,alokasi jasa farmasi dan jasa lainnya
4. Buat sasaran penerima jasa pelayanan utk seluruh pegawai, perhatikan juga struktur rs,
dll
5. Tentukan kebijakan bobot pendapatan bagi direktur, kabid, subid, staf admen dan staf
lainnya
6. Besarnya nilai bobot 1 ditetapkan dengan rumus = ((total pendapatan x
85%x5%):100) dengan nilai efektif lebih dari 90%
7. Bobot pendapatan direktur sebesar 85 poin sampai dengan 99 poin
8. Bobot pendapatan wakil direktur sebesar 30% x bobot direktur
9. Bobot pendapatan kabid, setara dengan rata-rata pendapatan dokter umum atau 8 - 15
poin
10. Bobot pendapatan kasubid setara dgn jml bobot kabid dibagi jml kasubid atau 1/2
bobot kabid
11. Bobot pendapatan dewan pengawas, setara dengan bobot kasubid.
12. Bobot pendapatan tenaga medik dan paramedik (sesuai pendapatan fungsional,
kebijakan dan pengendalian), dengan ketentuan sebagai berikut :
a. bobot pendapatan dokter spesialis, minimal di atas rata-rata bobot paramedik,
maksimal 90%xbobot direktur
b. bobot pendapatan dr. Umum/dr. gigi, minimal di atas rata-rata bobot paramedik,
maksimal 85%xbobot direktur
c. bobot pendapatan apoteker, setara dgn rata-rata pendapatan dr. Umum di tambah 1
poin
d. bobot pendapatan paramedik, minimal 1,8 poin, maksimal 6 poin
e. bobot pendapatan staf farmasi setara dengan rata-rata bobot paramedik ditambah 1
poin
13. bobot pendapatan staf admen, minimal 1 poin, maksimal 2 poin
14. Bobot tambahan bagi pegawai RSUD diluar tupoksinya (dalam kepanitiaan tertentu)
sebesar 0,4 – 1,5 poin
15. Bobot pendapatan tenaga lainnya sesuai kebijakan direktur
16. Perhatikan unit-unit pelayanan fungsional yang tidak langsung melayani pasien, dengan
pertimbangan bahwa mereka juga mempunyai kontribusi berarti bagi RS
17. Usahakan menjaga perimbangan pendapatan antara pejabat struktural dgn tenaga
fungsional
18. Buat cara penilaian indeks poin dan tentukan peruntukannya, sesuaikan perubahan yg
terjadi
19. Variasi besarnya prosentase pendapatan untuk tenaga fungsional tidak menjadi
masalah selama memiliki nilai rasional dengan menggunakan pola perimbangan bobot
(misal jasa medik 52%, perawat 35% untuk 8 orang)
20. Penggunaan persen dan indeks poin saja tidak cukup untuk membagi jasa pelayanan
21. Pembagian jasa pelayanan memang ada seninya, shg perlu memperhatikan alokasi
pendapatan dari atas sampai ke bawah
22. Jasa Kebersamaan selain dibagi dengan indeks poin juga membantu pertambahan nilai
atas pengurangan pajak
23. Pedoman remunerasi ini juga dapat menjadi petunjuk bahwa penambahan 1 org
pegawai berpotensi akan ditanggung bersama, hendaknya ada effisiensi ketenagaan
(analisis beban kerja dan jml SDM)
24. Menyusun remunerasi jasa pelayanan juga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk
evaluasi input jasa, struktur, kinerja, efisiensi pola tarif,dll
25. Pengolahan data untuk remunerasi jasa pelayanan dikerjakan oleh petugas yang
memahami tarif pelayanan, profesi tng kesehatan, tingkat kesulitan/pola pelayanan,
harapan, pengembangan sdm,peraturan ttg blu, memahami pedoman pembagian jasa
pelayanan, menguasai excel, dll
26. Apabila bobot pendapatan dr. Spesialis, dr, umum dan petugas lainnya, selalu di bawah
standar yg ditentukan maka dianjurkan tetap meningkatkan kinerja dan berbesar hati,
karena tugas meningkatkan jumlah kunjungan/sosialisasi adalah tugas dari pihak
managemen, bilamana belum ada perbaikan berarti dalam jangka waktu tertentu perlu
dipertimbangkan untuk diberikan tugas khusus agar eksistensi bobotnya selaras
dengan partisipasinya.
D. Contoh memisahkan income/klaim INACBGs (menjadi jasa pelayanan,
jasa medik, jasa paramedik dan jasa lainnya).

Jenis Tindakan P1 P2 P3
Tindakan (kecil sdg, bsr, khusus) 72% 56% 35%
Visite 85% 56% 35%
Konsultasi 85% 56% 30%
Tindakan 72% 56% 35%
Askep 85% 0% 75%
TMB 63% 56% 35%
USG 44% 60% 30%
RO 46% 46% 45%
ECG 50% 48% 32%
EEG 44% 48% 32%
laborat 40% 20% 30%
Obat (jasa pelayanan farmasi) 8% 30% 60%
Ambulan 66% 0% 75%
Pengantar 85% 0% 75%
RM (Rehap Medik) 40% 31% 39%
gizi 85% 0% 75%
HD (Haemo dyalisa) 44% 40% 25%
Pengemudi 80% 0% 75%
Anestesi 63% 56% 35%
Psikologi 85% 70% 15%
Gigi 70% 60% 30%
Observasi 85% 45% 35%
ct.scan 42% 45% 45%
PP (pemeriksaan poli) 85% 65% 10%
TG (tindakan Gigi) 72% 65% 20%
KP (konsul di poliklinik) 85% 65% 10%
Partus Normal 75% 51% 40%
Partus Patologis 70% 51% 40%
PA (patologi anatomi) 72% 66% 10%
TP 72% 66% 10%
Otopsi 63% 44% 40%
Endoscopy 44% 48% 20%

Keterangan:
 P1( Alokasi Jasa Sarana), P2( alokasi Jasa medik), P3(alokasi jasa utk paramedik)
 Nilai prosentase dipengaruhi besarnya nilai klaim pelayanan, jml SDM, subsidi, dan
bobot perimbangan dll
 Cara mengurai paket INA-CBGs lihat TAMBAHAN di bawah

E. Contoh rumus pembagian

Rumus penetapan bobot pendapatan 1 (satu) poin, sebagai berikut :

TI x 85% x ±5%
NB1=
BT

NB1 = Nilai Bobot 1 (satu) Poin;


TI = Total Income;
BT = Bobot Tertinggi (100 Poin).
Keterangan : nilai effektif bobot 1 : minimal 90%

Rumus penetapan bobot tenaga fungsional, sebagai berikut :

BPF AJP
≈PB
=
NB1

BPF = Bobot Pendapatan Fungsional;


AJP = Alokasi Jasa Pelayanan;
NB1 = Nilai Bobot 1 (satu);
PB = Pengendalian Bobot.

Rumus pembagian jasa tenaga fungsional, sebagai berikut:

BP
JIP
F
JPF= x TI x 85% .+ x TI x 15%
TB
TIP
P

JPF = Jasa Pelayanan Fungsional;


BPF = Bobot Pendapatan Fungsional;
TBP = Total Bobot Pendapatan;
TI = Total Income;
JIP = Jumlah Indeks Poin;
TIP = Total Indeks Poin.

Rumus pembagian jasa tenaga non fungsional, sebagai berikut :

BPNF . JIP
JPNF= x TI x 85% x TI x 15%
+ TIP
TBP

JPNF = Jasa Pelayanan Non Fungsional


BPNF = Bobot Pendapatan Non Fungsional (sesuai kebijakan)
TBP = Total Bobot Pendapatan
TI = Total Income;
JIP = Jumlah Indeks Poin
TIP = Total Indeks Poin
Rumus Alokasi Jasa Farmasi Untuk Jasa Pelayanan

TJF-
JPF= THP X 100% X 50%
TJP

JPF = Jasa Pelayanan Fungsional


TJF = Total Jasa Farmasi
THP = Total Harga Pokok

F. Contoh input pendapatan dari masing2 bagian dan input pendapatan by name

Contoh Input Pendapatan Contoh Input Pendapatan


Pelayanan Dokter (By Name) Dari Masing-Masing Bagian/Instalasi
Tindaka
Nama n Jml Ruang/Unit Penghasil Tindakan Jml
dr. ALI PP 5.494.613 B Anak (anggrek) Askep 3.450.000
Visite 11.880.960 Tindakan 20.598.000
dr. BUDI PP 17.453.475 Visite 8.720.000
dr. CICI LL 7.000.000 B Bedah (Bugenvil) Askep 5.145.000
PP 331.500 ECG 2.855.000
Tindaka
n 1.249.920 Tindakan 54.470.000
Visite 1.123.360 Visite 12.670.000
dr. DEDI PP 1.176.825 B Interne (Dahlia) Askep 8.160.000
Tindaka
n 84.489.350 ECG 1.035.000
TP 1.639.440 Tindakan 59.445.000
Visite 5.659.640 Visite 21.340.000
dr. EDI PP 3.174.113 B Lavender Askep 22.275.000
Tindaka
n 50.422.982 ECG 5.180.000
Visite 3.629.500 Tindakan 44.892.000
dr. FARID PP 1.160.250 Visite 66.140.000
Tindaka
n 1.527.725 B Neonatus (Matahari) Askep 3.340.000
dr. GINO PP 5.204.550 ECG 2.375.000
Visite 268.940 Tindakan 37.609.000
Tindaka
dr. HARI n 1.661.184 Visite 11.050.000
dr. IDA PP 911.625 B Obsgyn (Melati) Askep 3.905.000
Tindaka
n 35.931.168 Tindakan 25.438.000
Visite 2.394.280 Visite 9.940.000
dr. JOKO Visite 19.040 B Paru Askep 2.655.000
dr. KOKO PP 1.425.450 Tindakan 18.810.000
Visite 2.413.320 Visite 4.980.000
dr. LUNA RM 10.625.405 B Teratai 1 Askep 7.255.000
Visite 585.480 ECG 2.485.000
dr. MARI PP 4.914.488 Tindakan 33.069.000
Visite 10.048.360 Visite 17.970.000
dr. NANA PP 2.875.763 B Teratai 2 Askep 2.955.000
Visite 9.170.140 ECG 665.000

H. Contoh menghitung vol. tindakan/pelayanan (pasien rwt inap masuk dari IGD)

Diag
Nama Dokter/ Tarif
/ Pelayanan Lokasi Vol VxT Kelas
Pasien Prwt Umum
Reg
Agus xxx RS Akomodasi IGD 1 40.000 40.000 NK
Agus xxx Dr. Amir Pemeriksaan IGD 1 30.000 30.000 NK
Agus xxx Dr. Amir Tindakan IGD 1 40.000 40.000 NK
Agus xxx Perawat Askep IGD 1 12.000 12.000 NK
Agus xxx Dr. PK Laborat laborat 1 50.000 50.000 III
B
Agus xxx RS Akomodasi Interne 3 60.000 180.000 III
B
Agus xxx Dr. Joko Visite Interne 3 50.000 150.000 III
B
Agus xxx Dr. Joko Tindakan Interne 3 50.000 150.000 III
B
Agus xxx Dr. Joko Konsul Interne 0 25.000 0 III
B
Agus xxx Perawat Askep Interne 3 12.000 36.000 III
Agus xxx Dr. PK Laborat laborat 1 50.000 50.000 III
Jml Tarif UMUM 738.000
Jml Tarif BPJS 900.000

Contoh Hasil Pembagian

N
O NAMA IP HASIL PAJAK TERIMA
145.67
1 ALI 3,93 2.913.582 9 2.767.903
2 ABU 2,83 2.098.394 0 2.098.394
3 UMI 2,80 2.073.807 0 2.073.807
4 TIA 2,76 2.048.372 0 2.048.372
126.00
5 BADU 3,40 2.520.057 3 2.394.054
117.07
6 BUDI 3,16 2.341.522 6 2.224.445
7 SINTA 2,80 2.073.807 0 2.073.807
8 TOTO 2,83 2.098.394 0 2.098.394
9 AMIR 2,76 2.048.372 0 2.048.372
10 JOKO 2,76 2.048.372 0 2.048.372
11 ANTI 2,95 2.185.721 0 2.185.721
12 SUSI 2,73 2.023.784 0 2.023.784
117.07
13 AGUS 3,16 2.341.522 6 2.224.445
14 SRI 2,76 2.048.372 0 2.048.372
15 SASA 2,80 2.073.807 0 2.073.807
32.937.88 505.83 32.432.04
JML 3 4 9

TAMBAHAN:

 Jika data yang diminta sudah tersedia, misal :Pengisian blangko indeks poin,
data pendapatan per bagian, data pendapatan by name dan informasi lainnya
maka hanya butuh waktu 1 jam, sudah siap cetak hasil.
 Untuk mempercepat pengolahan data, anda harus menggunakan rumus-rumus
excel , dengan harapan mempercepat proses pengolahan data yang cukup
banyak.
 bilamana ingin memahami proses dan kebijakan pengolahan jasa pelayanan,
mungkin perlu bimbingan langsung /lisan agar mudah dan cepat.
 Cara mengurai paket INA-CBGs atau BPJS : pisahkan dulu income pendapatan RS
menjadi dua bagian yaitu akomodasi dan Jasa Tindakan/Prosedur, Jasa Tindakan
tsb kemudian pisahkan menjadi jasa sarana, jasa medik, jasa paramedik dan jasa
lainnya.
 Khusus jasa medik perhatikan apakah termasuk Team Work atau single work,
bilamana termasuk team work pisahkan dulu menggunakan prosentase
perimbangan bobot (perhitungan tertentu), sehingga baik team work maupun
single work akan otomatis menjadi jasa by name
 Semoga contoh remunerasi yang saya susun ini dapat bermanfaat bagi kita
semua, .... Amin
Pedoman Pemberian Insentif Pelayanan Karyawan Rumah Sakit

Pengertian

Insentif Pelayanan (IPEL) adalah insentif yang diberikan kepada karyawan dalam bentuk
uang untuk meningkatkan perilaku produktif dalam memberikan pelayanan.

Asas-Asas Pemberian Insentif Pelayanan (IPEL)

1. Keadilan
Ipel diberikan sesuai kontribusi dan tanggungjawab terhadap pelayanan

2. Ta'awun
Ipel diberikan dengan tujuan untuk membangun rasa kebersamaan (team work) seluruh
karyawan

3. Tawazzun
Penggalian dana dan pembagian didasarkan atas prinsip keseimbangan dan kewajaran

4. Maslahat
Pemberian Ipel diharapkan dapat memberikan manfaat untuk RS dan karyawan

5. Keterbukaan
Sistem penilaian dan pembagian Ipel dilakukan secara transparan

6. Istikmal
Sistem penilaian dan pembagian Ipel memungkinkan untuk dilakukan penyempurnaan sesuai
situasi dan kondisi RS.

Maksud Dan Tujuan

Sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja, produktivitas dan kesejahteraan serta realisasi
menghadapi kompetitor di bidang SDM, sehingga tercapai pelayanan yang berkualitas.

Sistem Penilaian

Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam pemberian insentif antara lain :


1. Bobot pekerjaan
2. Nilai jabatan
3. Nilai kehadiran karyawan
4. Intensitas pelayanan kepada customer
5. Nilai tugas
6. Hasil penilaian kinerja

Petunjuk Pelaksanaan Sistem Pembayaran IPEL

Nilai Bobot Pekerjaan ditentukan berdasarkan kesepakatan, sedangkan Nilai Jabatan


diperoleh dari hasil analisis pekerjaan sbb:

Bobot Nilai
Jabatan
Pekerjaan Jabatan
Dir.Utama tidak merangkap
90 410
fungsional
Dir.Utama merangkap fungsional 85 400
Direktur tidak merangkap fungsional 80 390
Direktur merangkap fungsional 65 380
Manajer tidak merangkap fungsional 65 325
Manajer merangkap fungsional 55 310
Asisten manajer tidak merangkap
50 300
fungsional
Asisten manajer merangkap
45 290
fungsional
Ka. Tim Perawatan 50 275
Dokter / Dokter gigi Spesialis 65 325
Dokter / Dokter gigi 55 310
Perawat Profesi 55 325
Perawat Ahli 52 310
Perawat Ahli Madya 50 275
Perawat Pekarya 43 225
Penunjang Medis Profesi 55 310
Penunjang Medis Ahli 52 300
Penunjang Medis Ahli Madya 50 275
Penunjang Medis Pekarya 43 200
Administrasi Ahli 50 265
Administrasi Ahli Madya 48 225
Pekarya Administrasi 40 175
Tehnik Ahli 50 250
Tehnik Ahli Madya 48 230
Pekarya Tehnik 40 190

Catatan : besaran nilai yang terisi dalam "Bobot Pekerjaan" dan "Nilai Jabatan" dalam kolom
diatas sebagai contoh saja. Besaran nilai disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan
keuangan RS masing-masing.

Nilai Kehadiran Karyawan (NKK)

NKK, adalah jumlah angka kehadiran karyawan dalam satu bulan yang diasumsikan
sebanyak 25 hari kerja.

Intensitas Pelayanan Customer (IPC)

IPC, adalah frekuensi pelayanan kepada customer dan tingkat ketergantungan customer
kepada petugas
IPC dikelompokkan dalam beberapa kategori:

Pelayanan Bobot
Pelayanan intensif 20
(ICU / PICU, IBS)
Pelayanan intermediate 15
(IGD, VK, Peristri)
Pelayanan reguler 10
(Ruang RANAP, Ruang Poli, Laborat,
Radiologi, Farmasi, Kemoterapi, Gizi)
Dokter Fungsional 5
Non Medis 5
Pejabat 5
Pekarya 1
Catatan : besaran bobot yang terisi dalam kolom diatas sebagai contoh saja. Besaran bobot
bisa dirubah-rubah sesuai keinginan manajemen RS.

Nilai Tugas (NT)

Nilai Tugas dibedakan antara shift dan non shift, sebagai berikut:
1. Pelayanan tiga shift : 3 poin
2. Pelayanan dua shift : 2 poin
3. Pelayanan non shift : 1 poin

Penilaian Karya (PK)

Tingkat Pelaksana
Jumlah Nilai Prosentase (%)
14 sd 42 60
43 sd 70 75
71 sd 98 90
99 sd 126 105
127 sd 140 120

Tingkat Pejabat
Jumlah Nilai Prosentase (%)
14 sd 51 60
52 sd 85 75
86 sd 110 90
111 sd 135 105
136 sd 170 120
Catatan : besaran nilai yang terisi dalam kolom "Jumlah Nilai" dan "Prosentase" diatas
sebagai contoh saja. Besaran nilai bisa dirubah-rubah sesuai keinginan manajemen RS.

Sistem Perhitungan IPEL

1. Bobot Nilai Jabatan (BNJ) masing-masing karyawan adalah Bobot Pekerjaan (BP) dikalikan
Nilai Jabatan (NJ) dibagi Seratus.

Rumus : BNJ = BP x (NJ/100)


2. Nilai Kehadiran Karyawan (NKK) adalah Jumlah Hari Kerja (JHK) dikurangi Jumlah Tidak
Masuk Kerja (JTMK) dibagi Jumlah Hari Kerja dikalikan Satu.

Rumus : NKK = (JHK-JTMK) / JHK x 1.

3. Jumlah Point (JP) setiap karyawan adalah Intensitas Pelayanan Customer (IPC) ditambah
Nilai Jabatan (NJ) dikalikan Nilai Kehadiran Karyawan (NKK) dikalikan penilaian kinerja
dikalikan lagi dengan prosentase pembayaran IPEL (PPIP)

Rumus : JP = (IPC + + NT BNJ) x NKK x PK x PPIP

4. Jumlah point seluruh karyawan adalah jumlah point seluruh karyawan yang mendapat IPEL.

Rumus : TJP = Σ JP

5. Indeks Nilai Rupiah (INR) adalah Total Insentif Pelayanan (TIP) yang dibagikan, dibagi
Jumlah Point seluruh Pegawai (TJP)

Rumus : INR = TIP / TJP

6. Insentif Pelayanan Setiap Karyawan (IPSK) adalah Jumlah Point (JP) setiap karyawan
dikalikan Indeks Nilai Rupiah (INR)

Rumus : IPSK = JP x INR

Semoga bermanfaat. Salam Sukses dari Roemah Prestasi.

Anda mungkin juga menyukai