Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS JAMPANG
Jl. Perum. Telaga Kahuripan Desa Jampang RT 03 RW 02 Kec. Kemang, Kab. Bogor 16310
Telp.085819764959 - 081314344300 email : upfpuskesmas.jampang@gmail.com

KERANGKA ACUAN
PELAYANAN KESEHATAN JIWA

I. PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN

Kesehatan Jiwa (UU No. 23 Tahun 1992 Pasal 24,25,26, dan 27) adalah
suatu kondisi mental sejahtera yang memungkinkan hidup harmonis dan produktif
sebagai bagian yang utuh dari kualitas hidup seseorang dengan memperhatikan
semua segi kehidupan manusia. Orang yang sehat jiwa mempunyai ciri :
- Menyadari sepenuhnya kemampuan dirinya
- Mampu menghadapi stress kehidupan yang wajar
- Mampu bekerja produktif dan memenuhi kebutuhan hidupnya
- Dapat berperan serta dalam lingkungan hidup
- Menerima baik dengan apa yang ada pada dirinya
- Merasa nyaman dengan orang lain
Gangguan Jiwa yaitu suatu perubahan pada fungsi jiwa yang menyebabkan
adanya gangguan pada fungsi jiwa, yang menimbulkan penderitaan pada individu dan
atau hambatan dalam melaksanakan peran social. Jenis-jenis gangguan jiwa antara
lain : Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan NAPZA, alcohol dan rokok;
depresi ; ansietas ; gangguan somatoform (psikosomatik) ; gangguan afektif ;
gangguan mental organic ; skizofrenia ; gangguan jiwa anak dan remaja ; retardasi
mental.
B. LATAR BELAKANG

Gangguan jiwa dan perilaku, menurut The World Health Report 2001,
dialami kira-kira 25 % dari seluruh penduduk pada suatu saat dalam hidupnya dan
lebih dari 40 % diantaranya didiagnosis secara tidak tepat sehingga menghabiskan
biaya untuk pemeriksaan laboratorium dan pengobatan yang tidak tepat.

Gangguan jiwa dan perilaku dialami pada suatu ketika oleh kira-kira 10%
populasi orang dewasa. Dalam laporan itu dikutip juga penelitian yang
menemukan bahwa 24 % dari pasien yang mengunjungi dokter pada pelayanan
kesehatan dasar ternyata mengalami gangguan jiwa. 69 % dari pasien tersebut
datang dengan keluhan-keluhan fisik dan banyak diantaranya ternyata tidak
ditemukan gangguan fisiknya.

Dalam bidang kesehatan, terjadi transisi epidemiologic dimasyarakat


dengan bergesernya kelompok penyakit menular ke kelompok penyakit tidak
menular termasuk berbagai jenis gangguan akibat perilaku manusia dan gangguan
jiwa. Masalah kesehatan jiwa tidak menyebabkan kematian secara langsung,
namun akan menyebabkan penderitaan berkepanjangan baik bagi individu,
keluarga, masyarakat dan negara karena penderitanya menjadi tidak produktif dan
bergantung pada orang lain.

Dari hasil penelitian WHO bekerjasama dengan World Bank tahun 1996,
beban akibat gangguan kesehatan jiwa yang diukur dengan DALY (disability
adjusted life years) pada tahun 2000 diperkirakan mencapai 12,3 %. Angka ini
lebih tinggi dibandingkan dengan penyakit jantung iskemik, penyakit
cerebrovaskuler dan tuberculosis. Masalah kesehatan jiwa juga menimbulkan
dampak sosial antara lain meningkatkan angka kekerasan, kriminalitas, bunuh
diri, penganiayaan anak, perceraian, kenakalan remaja, penyalahgunaan zat,
HIV/AIDS, perjudian, pengangguran, dan lain-lain. Oleh karena itu masalah
kesehatan jiwa perlu ditangani secara serius.
Gangguan jiwa dalam pandangan masyarakat masih identik dengan
“GILA” (Psikotik) sementara kelompok gangguan jiwa lain seperti ansietas,
depresi dan gangguan jiwa yang tampil dalam bentuk berbagai keluhan fisik
kurang dikenal. Kelompok gangguan jiwa inilah yang banyak ditemukan
dimasyarakat. Mereka akan dating ke pelayanan kesehatan umum dengan keluhan
fisiknya, sehingga petugas kesehatan seringkali terfokus pada keluhan fisik,
melakukan berbagai pemeriksaan dan memberikan berbagai jenis obat untuk
mengobatinya. Masalah kesehatan jiwa yang melatarbelakangi keluhan fisik
tersebut seringkali terabaikan, sehingga pengobatan menjadi tidak efektif.

C. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Tertanganinya kasus kesehatan jiwa pada pasien yang datang berobat kepelayanan
kesehatan dasar.

b. Tujuan Khusus
1. Mendeteksi secara dini kasus kesehatan jiwa yang datang kepelayanan
kesehatan dasar
2. Menangani kasus kesehatan jiwa yang datang ke pelayanan kesehatan dasar
sesuai dengan kompetensi masing-masing tenaga kesehatan
3. Melakukan rujukan pada saat yang tepat bila diperlukan.
4. Melakukan Skrining jiwa di sekolah dan di desa

D. SASARAN
Masyarakat diwilayah binaan Puskesmas Parungpanjang
E. JENIS KEGIATAN
1. Deteksi dini gangguan kesehatan jiwa pasien yang berobat dipoliklinik
2. Kunjungan rumah pasien gangguan jiwa
3. Rujukan ke Rumah Sakit Jiwa untuk penanganan lebih lanjut.
4. Skrining Kesehatan Jiwa di sekolah dan di desa

Parungpanjang, 6 Januari 2023


Mengetahui :
Kepala Puskesmas Parungpanjang Pelaksana Pengelola Program

Dr.Susi Juniar,M.Kes dr.Mery S Sidabutar


NIP. 197406032008012005 NIP. 196910142008012003

Anda mungkin juga menyukai