Anda di halaman 1dari 15

PENGEMBANGAN APLIKASI KMS BERBASIS ANDROID

PADA IBU DAN BALITA

Disusun Guna Memenuhi UTS Mata Kuliah Komputer Dan Informatika Kesehatan

Dosen Pengampu:
Budi Fajar Supriyanto, M.Kom

Disusun oleh :
AYESI DEWI SAFITRI (209010)

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI KLINIS DAN KOMUNITAS


INSTITUT TEKNOLOGI, SAINS, DAN KESEHATAN RS dr. SOEPRAOEN
MALANG
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Syukur alhamdulillah penulis hanturkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penuis dapat menyelesaikan studi di Program Studi Sarjana

Farmasi Klinis dan Komunitas Institut Teknologi, Sains, dan Kesehatan RS dr. Soepraoen Malang.

Sekaligus menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Selanjutnya penulis haturkan ucapan terima kasih seiring do’a dan harapan jazakumullah ahsanal
jaza’ kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini. Ucapan terima
kasih ini penulis sampaikan kepada Bapak Budi Fajar Supriyanto, M.Kom selaku Dosen
Pengampu mata kuliah Komputer Dan Informatika Kesehatan

Penulis menyadari bahwa dalam penyusun makalah ini masih terdapat kekurangan dan

penulis berharap semoga skripsi ini bisa memberikan manfaat kepada para pembaca khususnya

bagi penulis secara pribadi. Amin Ya Rabbal Alamin.

Wassalamualaikum, Wr. Wb.

Malang, 24 Oktober
2023
Penulis

Ayesi Dewi Safitri

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ i
DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................3
1.3 Manfaat Penelitian.......................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Aplikasi ..........................................................................................................4
2.2 Definisi Perkembangan Balita .....................................................................................5
2.3 Metode Penggunaan Sistem Aplikasi ............................................................................6
BAB III KESIMPULAN ....................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................9
LAMPIRAN .................................................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Salah satu faktor yang menentukan kesehatan seorang anak pada saat dia dewasa adalah

bagaimana tumbuh kembang anak tersebut pada saat balita. Balita yang bertumbuh dan

berkembang dengan baik akan menjadi generasi yang kuat, cerdas, dan berkualitas. Asupan

gizi yang baik tentu diperlukan untuk mewujudkan hal tersebut. Kekurangan asupan gizi

dapat memicu timbulnya masalah tumbuh kembang yang berujung pada gizi buruk. Data

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan prevalensi balita gizi buruk dan

kurang di Indonesia mencapai 19,6 persen. Angka tersebut meningkat dibandingkan dengan

data Riskesdas 2010 sebesar 17,9 persen dan Riskesdas 2007 sebesar 18,4% (Fadjar 2015).

Peran serta masyarakat tentu sangat penting untuk bisa menekan angka kejadian gizi

buruk pada balita. Diperlukan kesadaran yang tinggi dari tiap keluarga untuk menjaga

kesehatan anggota keluarganya. Ibu memegang peran yang penting dalam hal ini, mengingat

ibulah pendidik dan pengasuh utama bagi anaknya. Satu hal yang sederhana tetapi sering

dilupakan oleh para ibu dan kader kesehatan adalah Kartu Menuju Sehat (KMS). Posyandu

melakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak melalui grafik berat badan

dan mencatatnya pada KMS (Kartu Menuju Sehat). Kartu Menuju Sehat (KMS) merupakan

kartu yang memuat kurva pertumbuhan normal anak berdasarkan indeks antropometri berat

badan menurut umur (Kemenkes, 2010). 34 KMS juga berfungsi sebagai alat penyuluhan

gizi kepada ibu- ibu yang memiliki anak balita (bawah lima tahun). Seperti ditulis oleh

Mudjianto (2001), KMS sebagai alat penyuluhan gizi masih belum efektif. Ketidakefektifan

ini terjadi karena masih rendahnya pemahaman kader posyandu dan ibu balita terhadap arti

1
dari grafik pertumbuhan anak. Rendahnya pengetahuan kader untuk memberikan nasehat

gizi kepada ibu balita ikut berpengaruh juga terhadap kekurangefektifan KMS. Menurut

Kuntari, idealnya KMS selalu dibawa dan disimpan oleh masing masing ibu, sehingga

mereka bisa memantau perkembangan dan pertumbuhan anaknya. Bahwa terdapat hubungan

yang bermakna antara pemanfaatan KMS dengan tumbuh kembang balita (Petolawa 2012).

Berdasarkan hal itulah kemudian KMS dihadirkan dalam bentuk aplikasi mobile untuk

menunjang peran aktif masyarakat dan kesadaran akan pentingnya posyandu. Aplikasi KMS

mobile memiliki beberapa keunggulan dibanding dengan KMS dalam bentuk cetak atau

kertas. Keunggulan yang pertama adalah kartu menuju sehat mobile lebih accessible atau

mudah diakses, kartu menuju sehat mobile dapat diakses dimanapun dan kapanpun melalui

gawai pintar. Sementara kartu menuju sehat konvensional yang berbetuk cetak rentan

mengalami kerusakan yang berakibat tak terbacanya data peserta posyandu. Jika hanya

menggunakan kartu menuju sehat versi cetak maka peserta harus bertanya pada kader

posyandu pada jadwal posyandu jika ingin mengetahui grafik pertumbuhan si anak, tetapi

pada versi aplikasi mobile peserta dapat memantau sendiri grafik perumbuhan anak

kapanpun melaui gawai pintar mereka. Keunggulan kedua yang dapat disimpulkan penulis

yaitu kartu menuju sehat versi aplikasi mobile lebih praktis dibanding dengan versi cetaknya.

Jika dalam versi konvensional atau versi cetaknya maka peserta maupun kader posyandu

harus mengisi grafik perkembangan pada buku tersebut secara manual. Pengisian data secara

manual tentu memiliki resiko tingkat kesalahan yang lebih tinggi daripada pengisian data

secara otomatis. Saat mengisi data secara manual pada kartu menuju sehat (KMS) belum

tentu satu orang dapat membaca tulisan tangan orang lain secara benar, hal ini tentu dapat

berakibat perhitungan salah ataupun grafik pertumbuhan yang tidak seusai karena data yang

2
dimasukkan rawan mengalami kesalahan penulisan. Sedangkan pada versi aplikasi mobile-

nya proses edit data juga akan sangat praktis. Kelebihan lain yang tidak kalah penting yakni

pada aplikasi kartu menuju sehat berbasis mobile tentu memiliki user experience yang lebih

menarik bagi peserta posyandu yang menggunakannya. Dengan adanya versi aplikasi mobile

kartu menuju sehat (KMS) maka fitur seperti grafik pertumbuhan maupun fitur pengingat

jadwal imunisasi menjadi keunggulan dibanding versi manual atau cetaknya. Aplikasi yang

dikembangkan adalah sebuah aplikasi berbasis android yang bernama Kartu Menuju Sehat

(KMS) mobile. Dengan hadirnya aplikasi tersebut penulis berharap fungsi kartu menuju

sehat (KMS) akan lebih praktis dan mudah diakses serta dapat mengoptimalkan pemanfaatan

fitur yang terdapat pada gawai pintar yang secara tidak langsung akan meningkatkan peran

aktif masyarakat dan kesadaran akan pentingnya posyandu (Setiawan et al., 2020).

Aplikasi yang dikembangkan adalah sebuah aplikasi berbasis android yang bernama Kartu

Menuju Sehat (KMS) mobile. Dengan hadirnya aplikasi tersebut penulis berharap fungsi

kartu menuju sehat (KMS) akan lebih praktis dan mudah diakses serta dapat

mengoptimalkan pemanfaatan fitur yang terdapat pada gawai pintar yang secara tidak

langsung akan meningkatkan peran aktif masyarakat dan kesadaran akan pentingnya

posyandu (Setiawan et al., 2020).

1.2 Rumusan Masalah

Dapat dirumuskan masalah-masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana membuat aplikasi KMS berbasis android yang memiliki fitur dasar seperti fitur

grafik pertumbuhan yang terdapat juga pada kartu menuju sehat versi cetak.

2. Bagaimana membuat aplikasi KMS berbasis android yang dapat menampilkan fitur

informasi kesehatan anak.

3
1.3 Tujuan

Tujuan ini antara lain:

1. Membuat aplikasi Kartu menuju sehat berbasis android yang memiliki fitur dasar seperti

fitur grafik pertumbuhan yang terdapat juga pada kartu menuju sehat versi cetak.

2. Membuat aplikasi Kartu menuju sehat berbasis android yang memiliki fitur pengingat

waktu imunisasi anak.

1.4 Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh diantaranya:

1. Manfaat bagi akademisi, menambah wawasan tentang aplikasi android dan mekanisme

kartu menuju sehat, dan pemanfaatannya untuk pelayanan posyandu seperti pengukuran

tumbuh kembang dan imunisasi anak.

2. Manfaat bagi user (orangtua anak), hasil dari penelitian ini diharapkan juga dapat

bermanfaat untuk memudahkan user atau pengguna aplikasi dalam memaksimalkan fungsi

kartu menuju sehat yang telah diberikan oleh bidan serta dapat mengakses informasi pada

kartu menuju sehat dimanapun.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Aplikasi

Android dibuat untuk merangsang developer app agar dapat memanfaatkan potensi

maksimal dari ponsel yang tersedia. Contohnya, sebuah app dapat memanfaatkan semua fitur

yang ada pada ponsel tersebut, seperti membuat sambungan telepon, mengirim pesan, ataupun

memakai kamera. Android tidak membedakan antara software inti dari ponsel tersebut dengan

app third-party yang dipasang penggunanya. Semua itu memberikan kebebasan bagi

developer untuk memberikan fitur dan pengalaman terbaik kepada pengguna (Amrillah,

2018).

Android memiliki basis open source dimana developer diberikan kebebasan untuk

mengotak-atik source code pada OS tersebut. Android juga memiliki kelengkapan dan alat-

alat yang diberikan secara gratis kepada siapa saja. Hal-hal tersebut juga memberikan

keuntungan dan kemudahan kepada developer untuk membuat app yang baik (Amrillah,

2018).

Perangkat yang digunakan untuk menjalankan aplikasi adalah Smartphone berbasis

Android dengan standar minimal 2.2 (Froyo). Fitur-fitur disajikan secara simpel dan menarik,

dengan mempertimbangkan aspek kemudahan bagi penggunanya. Aplikasi dirancang dengan

warna yang ceria, layout yang dinamis, tipografi yang jelas, dan navigasi yang baik serta

desain yang simplicity sehingga tidak membingungkan pengguna dalam memakai aplikasi

tersebut. Daya tarik secara visual dan sistem interface tersebut diharapkan membuat pengguna

tidak bosan memakainya (Amrillah, 2018).

5
Secara garis besar aplikasi akan berisi fitur-fitur yang berisi: a) Album foto perkembangan

anak dari waktu ke waktu; b) Timeline aktifitas anak selama masa pertumbuhan; c) Timeline

aktifitas teman yang memakai aplikasi yang sama; d) Grafik perkembangan anak (Grafik

KMS) dapat diprint dan diberikan ke dokter; e) Fitur Kartu Menuju Sehat akan mengingatkan

setiap waktunya untuk diisi sehingga KMS tersebut tidak lupa diisi pada waktunya; f)

Informasi aktual dan terkini tentang penyakit serta perkembangan anak; g) Informasi

kesehatan yang beguna untuk memberi tahu para orang tua untuk membaca pencegahan

penyakit pada anak; h) Mencatat hal yang akan di kerjakan (To Do List), sehingga membantu

mengingatkan orang tua dalam mengasuh anaknya; i) Jadwal imunisasi dan jadwal konsultasi

dokter akan diberikan fitur reminder sehingga orang tua tidak lupa akan jadwal tersebut

(Maulidia et al., 2015).

2.2 Definisi Perkembangan Balita

Masa balita merupakan periode penting dalam proses tumbuh kembang manusia.

Perkembangan dan pertumbuhan di masa itu menjadi penentu keberhasilan pertumbuhan dan

perkembangan anak di periode selanjutnya. Masa tumbuh kembang di usia ini merupakan masa

yang berlangsung cepat dan tidak akan pernah terulang, karena itu sering disebut golden age

atau masa keemasan (Maulidia et al., 2015).

Secara umum tumbuh kembang setiap anak berbeda-beda, namun prosesnya senantiasa

melalui tiga pola yang sama, yaitu: a) Pertumbuhan dimulai dari tubuh bagian atas menuju

bagian bawah (sefalokaudal). Pertumbuhannya dimulai dari kepala hingga ke ujung kaki,

anak akan berusaha menegakkan tubuhnya, lalu dilanjutkan belajar menggunakan kakinya

(Maulidia et al., 2015).

6
Perkembangan dimulai dari batang tubuh ke arah luar. Contohnya adalah anak akan lebih

dulu menguasai penggunaan telapak tangan untuk menggenggam, sebelum ia mampu meraih

benda dengan jemarinya. c) Setelah dua pola di atas dikuasai, barulah anak belajar

mengeksplorasi keterampilan-keterampilan lain, seperti melempar, menendang, berlari dan

lain-lain (Hernanda, 2016).

Pertumbuhan pada bayi dan balita merupakan gejala kuantitatif. Pada konteks ini,

berlangsung perubahan ukuran dan jumlah sel, serta jaringan intraseluler pada tubuh anak.

Dengan kata lain, berlangsung proses multiplikasi organ tubuh anak, disertai penambahan

ukuran-ukuran tubuhnya. Hal ini ditandai oleh meningkatnya berat badan dan tinggi badan.,

bertambahnya ukuran lingkar kepala, muncul dan bertambahnya gigi dan geraham.,

menguatnya tulang dan membesarnya otot-otot, dan bertambahnya organ-organ tubuh

lainnya, seperti rambut, kuku, dan sebagainya (Hernanda, 2016).

Penambahan ukuran-ukuran tubuh ini berlangsung perlahan, bertahap, dan terpola secara

proporsional pada tiap bulannya. Ketika didapati penambahan ukuran tubuhnya, artinya

proses pertumbuhannya berlangsung baik. Sebaliknya jika yang terlihat gejala penurunan

ukuran, hal ini pertanda terjadinya gangguan atau hambatan proses pertumbuhan (Hernanda,

2016).

Cara mudah mengetahui baik tidaknya pertumbuhan bayi dan balita adalah dengan

mengamati grafik pertambahan berat dan tinggi badan yang terdapat pada Kartu Menuju

Sehat (KMS). Dengan bertambahnya usia anak, harusnya bertambah pula berat dan tinggi

badannya. Cara lainnya yaitu dengan pemantauan status gizi. Pemantauan status gizi pada

bayi dan balita telah dibuatkan standarisasinya oleh Harvard University dan Wolanski.

Penggunaan standar tersebut di Indonesia telah dimodifikasi agar sesuai untuk kasus anak

7
Indonesia (Hernanda, 2016).

2.3 Metode Penggunaan Sistem Aplikasi

Metode perancangan sistem adalah suatu cara atau tahapan yang dilakukan dalam sebuah

proses perancangan, metode ini dibutuhkan untuk memudahkan perancang sistem dalam

mengembangkan ide rancangan. Metode yang dilakukan oleh seseorang berbedabeda

berdasarkan kebutuhan seseorang. Layar smartphone akan menampilkan splash screen ketika

pengguna mulai mengaktifkan aplikasi dengan cara mengklik icon dari aplikasi. Tampilan splash

screen berupa gambar logo dan nama aplikasi ini akan ditampilkan sementara sistem

memanggil data yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi. Tahap berikutnya pengguna

harus mendaftar-kan anaknya untuk selanjutnya diisikan biodata yang akan ditampilkan pada

fitur profile (Nurlani & Rahayu, 2019).

Selanjutnya pengguna dapat masuk ke fitur Timeline untuk bisa mengakses komentar dan

informasi terbaru. Aplikasi dilengkapi dengan fasilitas Slidebar (Gambar 4) yang

memungkinkan pengguna untuk mendapatkan opsi- opsi tambahan yang ditempatkan pada

submenu yang terdapat pada setiap menu utama aplikasi. Sebagaimana umumnya aplikasi

media sosial, aplikasi ini juga dilengkapi dengan fitur yang memungkinkan para orang tua

untuk mengupload foto-foto balita mereka pada fitur Album. Pada fitur ini para orang tua dapat

menuliskan keterangan dan informasi tentang foto yang mereka upload. Pengguna lain yang

menggunakan aplikassi yang sama dapat mengomentari foto-foto yang di upload tersebut

(Nurlani & Rahayu, 2019).

Aplikasi dirancang agar dapat menjadi sarana bersosialisasi di dunia maya sekaligus media

informasi mengenai penyakit-penyakit yang sering dialami anak balita. Informasi ini diberikan

8
kepada pengguna (orang tua anak) agar mereka dapat mengetahui gejala-gejala penyakit anak

serta cara mencegah penyakit tersebut. Infomasi-informasi tersebut akan didapatkan pada fitur

Artikel Kesehatan. Aplikasi dilengkapi dengan fitur Kartu Menuju Sehat, yang akan

mengingatkan pengguna untuk terus mengisi Kartu Menuju Sehat secara online melalui

aplikasi, agar tumbuh kembang anak bisa terpantau secara baik (Nurlani & Rahayu, 2019).

Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah kartu yang memuat kurva pertumbuhan normal anak

berdasarkan indeks antropometri berat badan menurut umur. Dengan KMS gangguan

pertumbuhan atau risiko kelebihan gizi dapat diketahui lebih dini, sehingga dapat dilakukan

tindakan pencegahan secara lebih cepat dan tepat sebelum masalahnya lebih berat (Nurlani &

Rahayu, 2019).

Bila dibutuhkan, KMS pada aplikasi dapat di print atau ditunjukkan kepada dokter anak,

untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut. Fitur selanjutnya adalah fitur Kalender Imunisasi,

berisi informasi tentang imunisasi anak agar orang tua terus mengingat dan tidak terlambat

dalam memberi vaksinasi anaknya (Amrillah, 2018).

Aplikasi memfasilitasi pengguna dengan fitur Posting yang memungkinkan untuk berbagi

informasi dengan sesama pengguna dengan adanya forum seperti sosial media. Informasi

tersebut disampaikan secara langsung seperti umumnya aplikasi sosial media. Informasi

yang disampaikan dapat langsung bisa diakses oleh khalayak sasaran yang memiliki

smartphones (Amrillah, 2018).

9
BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan dari hasil mengenai perancangan PENGEMBANGAN APLIKASI KMS

BERBASIS ANDROID PADA IBU DAN BALITA maka dapat disimpulkan bahwa

dengan aplikasi sistem pengembangan KSM menggunakan aplikasi dapat membantu ibu

balita dalam perkembangan anak, sistem menunjukkan bahwa aplikasi telah berjalan

dengan baik .

10
DAFTAR PUSTAKA

Amrillah, M. (2018). PENGEMBANGAN APLIKASI KARTU MENUJU SEHAT BERBASIS

ANDROID.

Hernanda, S. (2016). Rancang Bangun Aplikasi Monitoring Tumbuh Kembang Balita Berbasis

Android. Jurnal Manajemen Informatika, 6(1), 3–8.

Maulidia, Nyoto, R. D., & Sukamto, A. S. (2015). Sistem Informasi KMS (Kartu Menuju

Sehat)(Studi Kasus : UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Barat). Jurnal Sistem Dan

Teknologi Informasi (JUSTIN), 1(1), 1–6.

Nurlani, L., & Rahayu, S. (2019). Desain Aplikasi E-KMS (Kartu Menuju Sehat Elektronik)

Berbasis Android sebagai Sistem Monitoring Perkembangan Anak. JTERA (Jurnal

Teknologi Rekayasa), 4(2), 185. https://doi.org/10.31544/jtera.v4.i2.2019.185-192

Setiawan, G., Pradana, F., & Bachtiar, F. A. (2020). Pengembangan Aplikasi Monitoring Kartu

Menuju Sehat ( KMS ) Terintegrasi berbasis Mobile. Jurnal Pengembangan Teknologi

Informasi Dan Ilmu Komputer, 4(7), 2283–2290. https://j-ptiik.ub.ac.id/index.php/j-

ptiik/article/view/7608

11
LAMPIRAN

12

Anda mungkin juga menyukai