Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

BULU TANGKIS

Guru pembimbing : Pak Tedi Supriadi s.pd

DISUSUN OLEH :

•M.fahri R
•M.awaludin N
•Noor Alfiah A
•Nulita esva L:

SMP NEGERI 17 TASIKMALAYA


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini diantaranya ibu pembimbing pelajaran PENJAS yaitu Bapak Tedi.

Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah
ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Tasikmalaya, 16 oktober 2023

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1 Latar Belakang

Atletik berasal dari bahasa Yunani Athlon atau Athlu yang berarti perlombaan atau
pertandingan orang yang melakukan kegiatan tersebut disebut Athleta (atlet). Atletik
merupakan kegiatan jasmani yang meliputi gerakan-gerakan yang dinamis dan harmonis
seperti jalan, lari, lompat dan lempar.

Permainan bulu tangkis modern diciptakan di Badminton House di Inggris pada tahun 1870-an.
Ada sejarah lain yang mengatakan bahwa bulu tangkis sudah dimainkan oleh para perwira
angkatan darat Inggris di India pada waktu yang sama dan sepertinya juga berawal dari sna.
a

Di Indonesia permainan ini diduga masuk lewat bangsa Eropa yang membawanya ketika
mereka datang ke Indonesia. Prestasi bulutangkis Indonesia sendiri mulai terukir di tingkat
Internasional ketika Tan Joe Hok menjadi juara All England tahun 1957. Setelah itu prestasi
bulutangkis Indonesia semakin diakui ketika Indonesia menjadi juara piala Thomas dengan
mengalahkan raksasa Malaya dan mulai aktif di berbagai kejuaraan di Eropa. Pemain puteri di
Indonesia pun mulai bermuculan dan mendapat pengakuan setelah merebut piala Uber tahun
1975. Mulai saat itu Indonesia banyak melahirkan pemain yang berprestasi di tingkat
Internasional.K
I

1 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini:

A. Bagaimana sejarah permainan bulu tangkis?

B. Apa sajakah peraturan dalam permainan bulu tangkis?

C. Bagaimana teknik dasar dalam permainan bulu tangkis?


1 Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini salah satunya yaitu untuk menyelesaikan tugas di mata
pelajaran sekolah olahraga dan tentunya untuk menambah pengetahuan penulis dan pembaca
tentang permainan bulu tangkis atau mungkin menentukan minat dan bakat para pembaca
dengan membaca makalah ini.
d

BAB II

PEMBAHASAN

 SEJARAH

Sejarah pengertian atletik pada awalnya dipopulerkan oleh bangsa Yunani sekitar abad ke-6 SM.
Saat itu, perlombaan lari menjadi satu-satunya cabang olahraga yang ditandingkan. Lalu, olahraga
atletik modern seperti yang kita kenal saat ini dimulai dan berkembang di Inggris pada 1154
Masehi. Atletik mengalami pasang surut hingga akhirnya perlombaan amatir pertama di Inggris
digelar pada 1825.

Olahraga atletik memiliki organisasi formal pada abad 19, di mana latihan dan olahraga reguler
sudah diajarkan di berbagai sekolah Eropa. Pada perkembangannya, olahraga atletik mulai
diperlombakan dalam Olimpiade yang diikuti oleh berbagai negara pada 1896 silam. International
Amateur Athletic Federation (IAAF) bertugas untuk melakukan standarisasi pencatatan waktu,
rekor dunia, serta menggelar kompetisi atletik di seluruh dunia.

Sementara di Indonesia, olahraga atletik baru dikenal pada sekitar 1930-an. Pada saat itu,
pemerintah Hindia Belanda mengajarkannya di sekolah. Kemudian, olahraga atletik berkembang dan
perkumpulan atletik pertama kali didirikan pada 3 September 1950 di Semarang. Saat ini,
perkumpulan tersebut dikenal dengan Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) dan masih tetap
bertahan hingga saat ini.
dilaksanakan di kota Bandung, Jawa Barat.

Pada tahun 1953 di Kota Bandung dibentuklah Induk organisasi bulu tangkis Indonesia
dengan nama Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) sebagai penanda pesatnya
perkembangan bulu tangkis di Indonesia.

Melejitnya popularitas bulu tangkis di Indonesia melahirkan beberapa nama atlet legenda.
Nama Rudy Hartono menjadi salah salu legenda bulu tangkis Indonesia yang pernah masuk di
Guiness Book of World record. Dirinya telah menjuarai ajang All England sebanyak 8 kali dan
juga berhasil mendapat 4 gelar di ajang Thomas Cup.

2 Peraturan Permainan Bulu Tangkis Peraturan permainan bulutangkis ditetapkan oleh WBF
(World Badminton Federation). Beberapa peraturan tersebut adalah :

Ukuran Lapangan

a. Garis di dalam lapangan ditandai dengan warna putih, hitam, atau warna lainnya yang
terlihat jelas, dengan tebal garis 3,8 cm (1½ inci). Dalam menandai lapangan, lebar dari garis
tengah lapangan harus dibagi dua, sama antara bidang servis kanan dan kiri. Ketebalan garis
servis pendek dan garis servis panajng (masing-masing 3,8 cm atau (1½ inci) harus berada di
dalam ukuran 13” atau sama dengan 3,96 m yang dicantumkan sebagai panjang lapangan
servis, dan ketebalan dari semua garis batasnya (masing-masing 3, cm atau 1½ inci) harus
berada dalam batas ukuran yang telah ditentukan.

b. Jika ruang yang tersedia tidak memungkinkan pemberian tanda batas lapangan untuk
permainan ganda, dapat dibuat tanda-tanda hanya untuk permainan tunggal. Garis batas
belakang juga menjadi garis servis panjang, dan tiang- tiang atau garis batas pada jaring akan
ditempatkan pada garis samping lapangan.

Penilaian Ada beberapa macam penilaian :

a. Jumlah nilai (skor) permainan ganda atau tunggal putra, terdiri atas 15 angka, seperti yang
telah ditentukan sebelumnya. Misalnya, dalam pertandingan dengan nilai 15, bila kedua belah
pihak telah mencapai angka 14 sama. Pihak yang pertama kali memperoleh angka 14 dapat
menambahkan nilai akhir dengan 3 angka (dikenal dengan sebutan setting game). Jika
pertandingan telah ditetapkan (diset), maka nilai awal yang ditentukan dinamakan “love-all”.
Pihak pertama yang mencapai angka 3 dinyatakan sebagai pemenang.

b. Jumlah skor pada pertandingan tunggal putri adalah 11 angka. Jika telah dicapai angka 10-
10 , maka pihak yang lebih dahulu mencapai angka 10 berhak menambah nilai tambahan akhir
dengan 3 angka. Pihak yang pertama mencapai 3 angka dinyatakan sebagai pemenang.
c. Kedua pihak yang bertanding akan memainkan tiga sel pertandingan untuk menentukan
pemenang. Pemain yang mampu memenangkan lebih dahulu 2 sel pertandingan (2 games)
akan dinyatakan sebagai pemenang. Pemain akan bertukar sisi lapangan (tempat) pada setiap
akhir suatu game. Pada game ketiga, pemain juga akan berpindah lapangan ketika nilai akhir
mencapai :

Skor 8 pada pertandingan dengan 15 angka

Skor 6 pada pertandingan dengan 11 angka

Skor 11 pada sistem reli poin 21 angka

Keterangan : Aturan reli poin adalah 1 game terdiri atas 21 poin. Jika kedua pemain mencapai
poin 20-20, maka terjadilah deuce (yus). Pemenang dapat ditentukan jika telah muncul selisih
2 poin (misalnya 22-20). Bila selisih masih 1 poin (21-20), pemenang belum dapat ditentukan.
Angka maksimal tiap game adalah 30. Dengan demikian, jika terjadi poin 29-29, maka
pemenangnya adalah pemain yang terlebih dulu mencapai angka 30.

Pertandingan Ganda Beberapa peraturan dalam pertandingan ganda adalah sebagai berikut : a.
Telah ditetapkan pihak mana yang akan melakukan servis pertama pemain di bidang servis
kanan memulai pukulan servis ke arah lawan yang berdiri secara diagonal dihadapannya. b.
Pukulan servis pertama yang dilakukan pihak berada di sisi dalam lapangan selalu dilakukan
dari bidang servis kanan. c. Hanya pemain yang menjadi “sasaran” servis saja yang boleh
menerima servis. Jika shuttlecock tersentuh atau dipukul oleh pemain pasangannya, pihak
yang berada disisi dalam mendapat angka. d. Hanya satu pemain pada pihak yang melakukan
servis permulaan atau pertama dari suatu pertandingan yang dapat melakukan pukulan servis
tersebut. e. Jika seorang pemain melakukan servis yang tidak pada gilirannya atau dari sisi
lapangan yang salah, dan pihak yang melakukan servis yang memenangkan reli tersebut,
maka akan terjadi let kembali yang harus diajukan sebelum pukulan servis berikut dilakukan.

Pertandingan Tunggal Dalam pertandingan tunggal, peraturan 8a dan 8e berlaku pada


pertandingan tunggal. Tambahan peraturan untuk pertandingan tunggal adalah sebagai
berikut: a. Permaianan akan melakukan servis dari atau menerima servis dari bidang servis
kanan hanya bila nilai pelaku servis adalah 0 atau angka genap pertandingan. Servis dilakukan
dan diterima dari bidang servis kiri bila nilai pelaku servis merupakan angka ganjil. b. Kedua
pemain yang bertanding akan mengubah bidang servis tempat masing- masing pemain itu
berdiri setiap kali sebuah angka dibuat.

Kesalahan Kesalahan yang dilakukan pemain yang berada pada sisi dalam lapangan akan
menggagalkan servis yang dilakukannya. Jika kesalahan dilakukan oleh pemain yang berada
di sisi luar (sisi lapangan yang menerima servis), maka satu angka diperoleh pihak yang
berada di sisi dalam (sisi lapangan yang melakukan servis).
b. Pelaku dan penerima servis harus berdiri di dalam batas bidang servisnya masing-masing
dan bagian dari kedua kaki pemain ini harus tetap bersentuhan dengan lantai, dalam posisi
diam, hingga shuttlecock disentuh raket. c. 1) Jika saat servis atau reli, shuttlecock
menyentuh dan tidak melampui jaring, maka hal itu dianggap tidak sah. 2) jika saat servis dan
reli, shuttlecock tersangkut pada net, maka diajukan let. 3) jika penerima servis dinyatakan
salah karena bergerak pada saat servis sedang dilakukan, atau karena tidak berada dalam
batas bidang servis yang seharusnya, sementara pada saat yang sama pelaku servis juga
dinyatakan melakukan kesalahan, maka diajukan let. 4) Jika diajukan let, permainan yang
terjadi servis sejak servis terakhir yang benar, tidak dihitung. Pemain yang baru saja
melakukan servis akan melakukan servis ulang, kecuali jika peraturan lain telah ditetapkan. d.
Jika pelaku servis pada saat melakukan servis tidak mengenai shuttlecock, maka ia dianggap
melakukan kesalahan (fault); tetapi jika shuttlecock tersentuh raket, servis telah dianggap
telah dilakukan. e. Jika dalam permainan shuttlecock menyentuh jaring dan tetap tersangkut
disana, atau menyentuh jaring dan jatuh di posisi pemukulnya, atau menyentuh lantai diluar
lapangan; dan pemain lawan menyentuh jaring atau shuttlecock dengan raket dan tubuhnya,
maka tidak ada pinalti, sebab shuttlecock dianggap dalam permainan. f. Jika pemain
memukul shuttlecock dengan arah ke bawah , ketika berada dekat jaring dengan harapan
bahwa shuttlecock akan terpukul kembali olehnya, hal ini dianggap menghalangi lawan. Maka
wasit wajib menyatakan kesalahan (fault) atau let, jika hal tersebut terjadi tanpa pemain
mengajukannya. Jika pemain mengajukan hal tersebut, maka wasit harus memberikan
keputusan.

Kontinuitas Permainan Permainan harus berkelanjutan dari servis yang pertama hingga akhir
pertandingan, ketika tim menang diputuskan, kecuali: a. Pada internasional Badminton
Championship dan Ladies Internasional Badminton Championship harus diizinkan suatu
waktu istirahat (tidak lebih dari 5 menit) yakni antara pertandingan kedua dan ketiga.

b. Di daerah yang kondisi cuacanya menyebabkan waktu istirahat dibutuhkan (maksimal 5


menit), yakni antara pertandingan kedua dan ketiga, baik untuk tunggal, ganda atau keduanya.
c. Karena keadaan yang tak terhindarkan oleh pemain, wasit dapat menunda permainan
hingga waktu yang menurut pertimbangannya dibutuhkan.

2 Teknik dalam Permainan Bulu Tangkis

Dalam bermain bulutangkis, kita memerlukan teknik yang tepat agar permainan kita tidak
buruk atau setidak bisa memukul kok lebih kuat karena menggunakan teknik yang tepat.
Berikut adalah teknik dasar dalam bermain bulu tangkis:

Cara Memegang Raket (Grip) Ada 2 cara yang dapat kita gunakan untuk memegang raket
secara benar, yaitu forehand grip dan backhand grip.

a. Forehand Grip Pegangan forehand (pegangan dasar) Pegangan ini dapat di peroleh dengan
cara mendirkan raket yang sisinya tegak dengan lantai Pegangan ini hampir sama dengan
posisi tangan sedang bersalaman.
b. Backhand Grip Pegangan ini dapat di peroleh dengan jalan memutar seperempat ke kanan
dari pegangan forehead.

Cara Latihan: Sebelum praktek melakukan latihan pukulan, perlu dilakukan latihan untuk
adaptasi menggerak-gerakkan pergelangan tangan dengan tetap memegang raket dengan
benar.

Peserta latih dibiasakan selalu memegang raket dengan jari-jari tangan, luwes, dan tetap rileks,
tetapi tetap mempunyai tenaga.

Lakukan gerakan raket ke arah kanan dan kiri, dengan menggunakan tenaga pergelangan
tangan. Begitu juga gerakan ke depan dan ke belakang, sehingga

bawah. Sebagai patokan, sikap berdiri pemain tunggal dianjutkan untuk selalu berdiri di
tengah-tengah lapangan dan kedua kaki tidak sejajar.

Gerak Kaki (Foot Work) Gerak kaki atau kerja kaki adalah gerakan langkah-langkah yang
mengatur badan untuk menempatkan posisi badan agar memudahkan pemain dalam
melakukan gerakan memukul kok sesuai dengan posisinya.

Teknik Pukulan

Pukulan Servis Pukulan servis merupakan pukulan dengan raket untuk menerbangkan
shuttlecock ke bidang lapangan lawan secara diagonal dan bertujuan sebagai permulaan
permainan. Macam-macam pukulan servis, yaitu:

a. Pukulan Servis Drive Tujuan dari servis drive adalah memukul kok dengan cepat, mendatar,
dan setipis mungkin melewati net. Sasarannya adalah sudut titik-titik perpotongan antara
garis belakang dengan garis tengah lapangan. Cara melakukan pukulan servis ini adalah
dengan melemparkan kok agak jauh dari badan. Lengan bergerak bebas dan leluasa dalam
mengayunkan raket.

b. Pukulan Servis Pendek Servis pendek adalah servis di mana kok melintas tipis melewati net.
Pukulannya mengarahkan kok ke sudut perpotongan garis servis depan dengan garis tengah
atau garis servis dan garis tepi. Coba Anda lakukan servis pendek dengan cara berikut ini.

Tangan kanan memegang raket dan tangan kiri memegang kok.

Perpindahan berat badan dimulai dari kaki belakang ke kaki depan.

Ayunkan raket dari belakang setinggi bahu ke depan.

Lepaskan kok dan pukullah kok dengan penuh atau dipotong.


c. Pukulan Servis Panjang Servis panjang bertujuan menerbangkan kok setinggi-tingginya
sehingga jatuh ke garis belakang bidang lapangan lawan. Pada permainan tunggal, servis
panjang dilakukan dengan memukul penuh kok. Untuk melakukan pukulan servis panjang,
Anda dapat melakukan cara berikut.

Letakkan kaki kiri ke depan.

Titik berat badan berada di antara kedua kaki.

Ayunkan tangan yang memegang raket ke belakang sampai setinggi bahu.

Pukullah kok setelah ayunan sampai di depan badan dengan mencambukkan pergelangan
tangan.

d. Pukulan Servis Cambukan Servis cambukan menerbangkan kok ke belakang. Hasil pukulan
ini bisa membingungkan lawan sehingga kok jatuh tanpa disadari pihak lawan. Sasaran servis
ini adalah sudut perpotongan garis tepi dengan garis belakang dan sudut perpotongan garis
belakang dengan garis tengah. Servis ini caranya sama dengan servis biasa. Tetapi, pukulan
mendadak dicambukkan saat raket menyentuh kok.

Pukulan Lob Pukulan lob adalah pukulan dalam permainan bulutangkis yang bertujuan untuk
menerbangkan shuttlecock setinggi mungkin mengarah jauh ke belakang garis lapangan
lawan. Pukulan lob dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

a. Overhead lob, yaitu pukulan lob yang dilakukan dari atas kepala dengan cara menerbangkan
shuttlecock melambung ke arah belakang.

C. Beberapa tips untuk melakukan smash yang kuat (powerful smash):

Kok harus tinggi dan juga berada di depan badan si pemain.

Pada saat memukul kok, pergelangan tangan memukul dengan cepat kearah bawah dan ke
arah dalam, kepala raket mengenai kok langsung pada posisi tegak lurus terhadap kok.

Saat memukul kok, kita harus mempercepat pergelangan tangan dan pemakaian tenaga mesti
fokus, jari-jari memegang grip dengan cukup ketat untuk menambah ledakan dan
mempercepat laju kepala raket
BAB III

PENUTUP

3 Kesimpulan

Permainan bulu tangkis merupakan permainan yang sangat digemari di Indonesia. Permainan
ini membutuhkan tempat yang tidak terlalu luas untuk memainkannya. Permainan ini minimal
dapat dimainkan oleh dua orang dan maksimal oleh empat orang.

B. Saran

Permainan bulu tangkis harus dibina sejak usia dini untuk menghasilkan bibit atlit yang
berpotensi. Untuk itu atlit alit besar Indonesia perlu mendidik anak usia dini dalam bermain
bulutangkis agar dapat mengangkat nama baik Bangsa Indonesi

Anda mungkin juga menyukai