Anda di halaman 1dari 46

PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN

KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS


ANAK DI DESA PARTIHAMAN SAROHA,
PADANGSIDIMPUAN HUTAIMBARU

PROPOSAL

Ditulis untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan


Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh
ANNY NADIYATURRIZKI PANE
NIM. 2020500259

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYEKH ALI HASAN AHMAD ADDARY
PADANGSIDIMPUAN
2023
PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN
KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS
ANAK DI DESA PARTIHAMAN SAROHA,
PADANGSIDIMPUAN HUTAIMBARU

PROPOSAL

Ditulis untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan


Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh
ANNY NADIYATURRIZKI PANE
NIM. 2020500259

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. H. Akhiri Pane, S.Ag.,M.Pd. Nursyaidah, M.Pd.


NIP. 197510202003121003 NIP. 197707262003122001

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYEKH ALI HASAN AHMAD ADDARY
PADANGSIDIMPUAN
2023
DAFTAR ISI
Halaman Sampul

Daftar Isi
A. Latar belakang

i
1

A. Latar Belakang Masalah

Berdasarkan UU SISDIKNAS Republik Indonesia NO 20 tahun

2003 bab 1 pasal 1, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, keperibadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

Negara.1

Sejalan dengan itu, maka untuk mewujudkan terlaksananya proses

pendidikan yang sesuai dengan ketentuan undang-undang tersebut maka

diperlukan kesadaran dari pihak-pihak atau lembaga-lembaga yang

bersangkutan baik lembaga pendidikan formal ataupun non formal.

Menurut Brubacher dalam Musaheri, pendidikan adalah bantuan atau

pertolongan yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain untuk

mengembangkan dan mengfungsionalkan rohani manuisa dan jasmani

manusia agar meningkat wawasan pengetahuannya, bertambah terampil

sebagai bekal keberlangsungan hidup dan kehidupannya disertai akhlak

mulia dan mandiri di tengah masyarakat.2

Pendidikan merupakan usaha dasar dan terencana dalam

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang dimana dapat

menjadikan seorang manusia yang kritis dan berpikir.

Berdasarkan pendapat di atas maka pendidikan itu sangat

diperlukan untuk menambah wawasan dan pengetahuan seseorang di


1
UU SISDIKNAS Repoblik Indonesia No 20 tahun 2003 bab 1 pasal 1.
2
Musaheri, Pengantar Pendidikan, (Jogjakarta: IRCiSoD, 2007), hlm. 48.
2

dalam proses kehidupan tanpa adanya pendidikan maka tidak adannya

suatu kehidupan yang berjalan sebagaimana mestinya.

Ada tiga unsur yang harus terdapat dalam proses pendidikan yaitu :

1. Pendidik ( orang tua, guru, ustadz, dosen, ulama dan pembimbing)

2. Peserta didik ( anak, santri, mahasiswa dan mustamil)

3. Ilmu atau pesan yang disampaikan ( nasihat, materi pelajaran, kuliah,

ceramah dan bimbingan)

Tujuan pendidikan adalah mempersiapkan generasi penerus agar

menjadi manusia yang cerdas, terampil, menjadi insan yang beriman

bertakwa kepada Allah SWT, sekaligus menjadi manusia yang mandiri dan

bertanggung jawab terhadap masyarakat, bangsa dan negara. Menurut

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang sistem

pendidikan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan

latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.3

Secara umum, tujuan pendidikan adalah untuk mencerdaskan dan

mengembangkan potensi diri, maka setiap anak dapat memperoleh ilmu

pengetahuan, kreativitas, sehat jasmani dan rohani, kepribadian yang baik,

mandiri, dan menjadi anggota masyarakat di lingkungannya yang

bertanggung jawab. Untuk mencapai hal tersebut di lingkungan, maka

sebagai orangtua perlu membuat suatu kegiatan pengembangan

pembelajaran membaca dan menulis yang dapat menarik minat anak.4

3
Jauhari muchtar,Heri, Fiqih Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000),
hlm.14.
4
Karunia Eka Lestari dan Mohammad Ridwan Yudhanegara, Penelitian Pendidikan,
(Bandung: Refika Adiatama, 2015), hlm.180-181.
3

Di dalam pendidikan tentunya tidak lepas dari peran orang tua.

Adanya perbedaan yang besar antara anak yang hanya mendapatkan

pendidikan dari sekolah dengan anak yang mendapatkan pendidikan di

rumah dari orang tua dan juga dari sekolah. Anak yang mendapatkan

perhatian orang tua akan memperoleh prestasi yang tinggi dibandingkan

dengan anak yang kurang mendapat perhartian orang tua. Berbicara

tentang orang tua berarti membicarakan tentang kewajiban dan tanggung

jawab orang tua terhadap anak.

Menurut Zakiah Drajat orang tua adalah ibu dan ayah yang

memegang peranan penting dan amat berpengaruh atas pendidikan anak-

anaknya. Jadi pengertian orang tua adalah orang tua ayah dan ibu kandung

yang mempunyai tanggung jawab dalam pendidikan anak-anaknya dan

mengarahkan anaknya menuju jalan yang baik.

Peran orang tua terhadap perkembangan perkembangan anak-

anaknya sangat diperlukan terutama pada saat mereka berada di bawah

usia lima tahun. Memperhatikan situasi dan kondisi yang memungkinkan

sikap dan perbuatan yang dilakukannya sebagai teladan atau contoh yang

harus dipertimbangkan dengan baik, selektif, dan rasional. Hubungan

dalam keluarga yang saling menghormati dengan jalinan komunikasi yang

akrab dan kasih sayang diantara anggota keluarga,ayah,ibu,anak serta

anggota keluarga lainnya sesuai dengan fungsi yang harus dijalankan

masing-masing.5

5
Mutiah,Diana,Psikologi Bermain Anak Usia Dini(Ciputat: kencana Prenada Media
Group,2010)hlm.86-88
4

Dalam pembinaan proses pembelajaran yang diselenggarakan

untuk memberikan dasar pengetahuan, sikap, dan keterampilan bagi anak

didik tersebut. Salah satu keterampilan yang mesti dimiliki oleh peserta

didik, yaitu keterampilan membaca dan menulis yang baik dan benar.

Karena dengan membaca dan menulis orang akan lebih mudah

mempelajari suatu kepandaian atau keterampilan baru sebagai alat

komunikasi.

Membaca dan menulis merupakan kemampuan yang harus dimiliki

oleh semua anak, melalui membaca dan menulis anak dapat belajar banyak

tentang berbagai bidang studi. Mengajar membaca bukanlah hal yang

mudah lebih-lebih pada anak. Dalam membaca dan menulis harus ada

motivasi dan ilmu pendidikan Islam, perhatian dari orangtua, kemampuan

yang diperoleh pada membaca dan menulis bagi anak akan berpengaruh

terhadap kemampuan pendidikan selanjutnya. Sebagai kemampuan yang

mendasari kemampuan berikutnya, maka kemampuan pengenalan

membaca dan menulis benar-benar memerlukan perhatian orang tua, sebab

jika pada tahap membaca dan menulis ini anak tidak mampu, maka untuk

selanjutnya anak akan mengalami kesulitan pada tahap membaca dan

menulis berikutnya.

Membaca dalam proses pembelajaran memegang peran yang sangat

penting. Membaca merupakan sarana utama bagi seorang anak untuk

mengasah keinginantahuannya. Anak-anak yang memiliki kemampuan

membaca yang baik pada umumnya memiliki kemampuan yang baik pula
5

dalam mengungkapkan pemikiran, perasaan serta tindakan interaktif

dengan lingkungannya.

Oleh karena itu, perkembangan kemampuan membaca anak dalam

proses pembelajaran harus memperoleh yang serius bagi pendidik(utama

guru,dan orangtua/keluarga). Perkembangan kemampuan membaca anak

dapat diamati melalui kemampuan bercerita, bercakap-cakap, menyanyi

dan sebagainya, yang semuanya ini dapat diperoleh dari berbagai sumber

baik melalui bahan bacaan,mendengar siaran-siaran media baik lewat radio

atau televisi.6

Berdasarkan observasi awal di Desa Partihaman Saroha,

Padangsidimpuan Hutaimbaru kebanyakan orang tua anak selalu sibuk

bekerja dalam mencari nafkah, terkhusus bagi orang tua yang bekerja

sebagai petani dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, sehingga anak

kurang mendapatkan perhatian, terutama dalam hal belajar membaca dan

menulis, dan juga dilihat dari hasil pengamatan di Desa Partihaman

Saroha, masih banyak anak yang duduk di bangku sekolah dasar belum

bisa membaca.

Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan judul “Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan

Kemampuan Membaca dan Menulis Anak di Desa Partihaman

Saroha, Padangsidimpuan Hutaimbaru”.

B. Batasan Masalah/ Fokus Masalah

6
Muhyidin,Asep,Odin Rosidin, dan Erwin Salpariansi,”Metode Pembelajaran Membaca
dan Menulis Permulaan di Kelas Awal”. JPSD(Jurnal Pendidikan Sekolah
Dasar)4.1,2018,hlm.30-42.
6

Untuk memfokuskan masalah penelitian ini agar tidak meluas maka

peneliti hanya membatasi pada penelitian peran orang tua dan solusi orang

tua dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis anak di Desa

Partihaman Saroha, Padangsidimpuan Hutaimbaru.

C. Batasan Istilah

1. Peran Orang tua adalah pendidik utama dan pertama bagi anak-anak

mereka, maka orangtua memiliki peran penting dalam pendidikan

anaknya dan tumbuh kembang anaknya. 7 Peran orang tua menurut

peneliti berarti meningkatkan kemampuan membaca dan menulis anak

adalah mendidik, memotivasi, memfasilitasi dan yang terpenting yaitu

guru bagi anak-anaknya.

2. Meningkatkan adalah kelas verbal atau kata kerja sehingga

meningkatkan dapat menyatakan suatu tindakan, keberadaan,

pengalaman, atau pengertian suatu proses usaha yang dilakukan. 8

Meningkatkan menurut peneliti berarti meningkatkan kualitas

kemampuan membaca dan menulis anak lebih maju, mampu membaca

kata demi kata dan menjadi suku kata dan kalimat, mampu menulis

huruf abjad dengan baik dan benar, merangkainya menjadi kata, suku

kata dan kalimat.

3. Kemampuan adalah mampu dalam kamus lengkap Bahasa Indonesia

mampu artinya kuasa dan sanggup melakukan sesuatu.9 Kemampuan

7
Sitti Maemunah dan Muhammad Alif, Peran Guru, Orang Tua, Metode dan Media
Pembelajaran Strategi KBM di Masa Pandemi Covid-19 (Banten: 3M Media Karya Serang,2020),
hlm. 7
8
Deby Febri, “Defenisi Pengembangan/ peningkatan” www.academia.edu, diakses pada
tanggal
9
Desy Anwar, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Terbaru (Surabaya: Amelia, 2002),
hlm.273.
7

menurut peneliti adalah mengukur kesanggupan orang tua dalam

meningkatkan kemampuan membaca dan menulis anak.

4. Membaca adalah kesanggupan anak untuk mengenali huruf dan kata,

kemudian menghubungkannya dengan bunyi, serta memahami makna

dari tulisan yang dibaca yang diawali dengan kemampuan

mendengarkan hurus dengan benar dan tepat.10

5. Menulis adalah kesanggupan anak dalam mengungkapkan gagasan,

pendapat dan perasaan kepada pihak lain dengan melalui bahasa tulis. 11

Menulis menurut peneliti adalah sebagai alat komunikasi dalam bentuk

tulisan. Dimana kemampuan menulis ini adalah salah satu keterampilan

berbahasa yang harus di kuasai anak dan menulis ini sangat

membutuhkan perhatian khusus dari orang tua, guru, dan lingkungan

sekitar yang mendukung.

6. Anak adalah sekelompok individu yang berada pada rentang usia 0-8

tahun.12 Anak menurut peneliti adalah generasi penerus bangsa, dimana

pertumbuhan dan perkembangannya harus benar-benar diawasi, anak

umumnya adalah makhluk hidup yang belum mencapai tahap matang

atau dewasa.

D. Batasan Masalah

Berdasarkan paparan dalam latar belakang masalah dapat

dirumuskan masalah berikut:


10
Windarti, “Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca dan Menulis, FKIP UMP
2012, diakses 19 September 2023 pukul 13.30 WIB.
11
Windarti, “Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca dan Menulis, FKIP UMP
2012, diakses 19 September 2023 pukul 13.30 WIB
12
Jurnal Ilmiah Guru “COPE”, No. 02/Tahun XVIII/November 2014.
8

1. Bagaimana peran orangtua dalam meningkatkan kemampuan membaca

dan menulis anak di Desa Partihaman Saroha, Padangsidimpuan

Hutaimbaru?

2. Apa solusi yang dapat meningkatkan kemampuan membaca dan

menulis anak di Desa Partihaman Saroha, Padangsidimpuan

Hutaimbaru?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang terpaparkan maka penelitian

ini bertujuan :

1. Untuk mengetahui peran yang dilakukan orang tua dalam

meningkatkan kemampuan membaca dan menulis anak di

Partihaman Saroha, Padangsidimpuan Hutaimbaru.

2. Untuk mengetahui solusi yang dapat meningkatkan kemampuan

membaca dan menulis anak di Partihaman Saroha, Padangsidimpuan

Hutaimbaru.

F. Manfaat Penelitian

1. Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan orang tua

dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis anak

b. Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan

referensi bagi yang ingin melakukan penelitian yang berkaitan

dengan meningkatkan kemampuan membaca dan menulis anak

2. Praktis
9

a. Bagi orang tua, untuk meningkatkan kemampuan membaca dan

menulis anak

b. Bagi anak, dengan meningkatkan kemampuan membaca dan

menulis, dapat mengoptimalkan pemahaman kompetensi

membaca dan menulis anak

c. Bagi pembaca dan mahasiswa, penelitian ini diharapkan dapat

menjadi ilmu pengetahuan serta kajian untuk diteliti lebib lanjut

dan mendalam.

G. Tinjauan Pustaka

1. Kajian Teori

a. Peran Orang Tua

1) Pengertian Peran

Peran menurut terminologi adalah seperangkat tingkah

yang diharapkan dimiliki oleh yang berkedudukan di

masyarakat. Dalam bahasa Inggris peran disebut”role”yang

definisinya “person’s task or duty in undertaking”.Artinya

“tugas atau kewajiban seseorang dalam suatu usaha atau

pekerjaan”. Peran diartikan sebagai perangkat tingkah yang

diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di dalam

masyarakat. Sedangkan peranan merupakan tindakan yang

dilakukan oleh seorang dalam suatu peristiwa.

Menurut Abu Ahmadi peran adalah suatu kompleks

pengharapan manusia terhadap caranya individu harus

bersikap dan berbuat dalam situasi tertentu yang berdasarkan


10

status dan fungsi sosialnya. Peran menurut

Koentrajaraningrat, berarti tingkah laku individu yang

memutuskan suatu kedudukan tertentu, dengan demikian

konsep peran menunjuk kepada pila perilaku yang diharapkan

dari seseorang yang memiliki status / posisi tertentu dalam

organisasi atau sistem.

Dari beberapa pengertian diatas, penulis menyimpulkan

bahwa pengertian peran adalah suatu sikap atau perilaku yang

diharapkan oleh banyak orang atau sekelompok orang

terhadap seseorang yang memiliki status atau kedudukan

tertentu,peran tidak berarti sebagai hak dan kewajiban

individu melainkan merupakan tugas dan wewenang media

itu sendiri.13

2) Peranan Orang Tua

Peran orang tua terhadap perkembangan anak-anaknya

sangat diperlukan terutama pada saat mereka masih berada di

bawah usia lima tahun. Memperhatikan situasi dan kondisi

yang memungkinkan, sikap dan perbuatan yang dilakukannya

sebagai teladan/contoh yang harus dipertimbangkan dengan

baik, selektif, dan rasional. Hubungan dalam keluarga yang

saling menghormati dengan jalinan komunikasi yang akrab

dan kasih sayang di antara anggota keluarga, ayah-ibu, anak

13
Syamsir.Torang,Organisasi dan Manajemen(Perlilaku,Struktur,Budaya& Perubahan
Organisasi),(Bandung: Alfabeta,2014),hlm.86.
11

serta anggota keluarga lainnya sesuai dengan fungsi yang

harus dijalankan masing-masing.14

Menurut Utami Munandar mengasuh, membina, dan

mendidik anak di rumah merupakan kewajiban bagi setiap

orang tua dalam usaha membentuk pribadi anak. Dengan

menjaga dan melindungi serta menanamkan rasa kasih

sayang kepada anak-anaknya tersebut dibekali dengan rasa

kasih sayang terhadap sesamanya. Pendidik terutama orang

tua perlu menciptakan iklim yang merangsang pemikiran dan

keterampilan kreatif anak, serta menyediakan sarana

prasarana. Tetapi ini tidak cukup. Di samping perhatian,

dorongan dan pelatihan dari lingkungan, perlu ada motivasi

pada anak.15

Motivasi pada anak di harapkan anak dapat menjadi

mandiri dan berkeingingan kuat untuk menumbuh

kembangkan kemampuannya dalam meraih impiannya,

karena kalau hanya sarana dan prasarana saja tanpa adanya

perhatian khusus serta ada motivasi dalam diri seseorang

anak maka proses belajar itu sendiri akan berjalan dengan

kurang maksimal.

14
Mutiah, Diana, Psikologi Bermain Anak Usia Dini,(Ciputat: Kencana Prenada Media
Group, 2010), hlm.86-88.
15
Munandar, Utami, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, (Jakarta: Rineka Cipta,
2009), hlm.77.
12

Sesuai dengan fungsi serta tanggung jawabnya sebagai

anggota keluarga, dapat disimpulkan bahwa peranan ibu

dalam pendidikan anak-anaknya adalah sebagai berikut:

1) Sumber dan pemberi rasa kasih sayang

2) Pengasuh dan pemelihara

3) Tempat mencurahkan isi hati

4) Pengatur kehidupan dalam rumah tangga

5) Pembimbing hubungan pribadi

6) Pendidik dalam segi-segi emosional

Di samping ibu, seorang ayah memegang peranan yang

penting pula. Ditunjau dari fungsi dan tugasnya peranan

ayah dalam pendidikan anak-anaknya sebagai berikut:

1) Sumber kekuasaan di dalam keluarga

2) Penghubung intern keluarga dengan masyarakat atau

dunia luar

3) Pemberi perasaan aman bagu seluruh anggota keluarga

4) Pelindung terhadap ancaman dari luar

5) Hakim atau yang mengadili jika ada kesalahan

Dilihat dari zaman sekarang, maka peran orang tua itu

adalah sebagai berikut:

1. Orang tua sebagai trainer


13

Bahasa umum, trainer adalah orang yang

memberikan pelatihan berupa pengetahuan dan

keterampilan. Ternyata peran ini sangat cocok bagi orang

tua untuk mendidik anak terutama saat anak berusia 1-7

tahun.

2. Orang tua sebagai coach

Arti dari coach sendiri yakni orang yang

membantu seseorang mencapai tujuannya dengan

memaksimalkan potensi dari dirinya. Seorang

coach/pelatih ini akan mengajukan pertanyaan-

pertanyaan sebagai sarana untuk mencapai tujuan. Orang

tua menjadi coach saat anak berada pada usia 8-12 tahun.

Walaupun ditujukan pada anak-anak remaja, ilmu

coaching bisa diterapkan pada usia anak berapapun.

Keterampilan coaching ini sangat bermanfaat bagi orang

tua dalam hal menemani tumbuh kembang anak.

3. Orang tua sebagai terapis

Jika bahasa awam terapis adalah orang yang

memberikan terapi kepada kliennya dengan cara tertentu.

Terapi diberikan pada seseorang yang dalam kondisi

negatif. Peran orang tua disini, jika memiliki anak

dengan mental lemah, kurang percaya diri, gugup, ragu,

malas, trauma, depresi dan lain-lain, maka orang tua

harus mampu melakukan segala hal agak anak menjadi


14

lebih baik dan maju. Orang tua menjadi terapis saat anak

berusia remaja yang umumnya labil dan mencari

identitas diri, sehingga kerap berperilaku yang tidak

semestinya. Contohnya, anak mulai merasakan kesulitan

dengan pelajaran tertentu, sehingga kadang dia sampai

malas sekolah. Orang tua juga bisa menjadi terapis ketika

memiliki anak berkebutuhan khusus, kecanduan gadget

yang akut, kecanduan pornografi, dan perilaku negatif

lainnya.16

4. Orang tua sebagai motivator

Orang tua sebagai motivator adalah sebagai

pendorong anak dalam rangka meningkatkan kesuksesan

dan pengembangan kegiatan belajar anak. Maka peran

orang tua sebagai motivator sudah sesuai dalam hal

meningkatkan motivasi belajar anak.

5. Orang tua sebagai pendidik

Orang tua sebagai pendidik adalah dimana orang

tua dapat membentuk sikap dan karakter yang baik

kepada anaknya dengan nilai dan norma yang berlaku,

kemudian orang tua sebagai pendidik juga harus bisa

menyampaikan materi kepada anak serta mampu

menguasainya.

6. Orang tua sebagai fasilitator


16
Adrian dan Muhammad Irfan Syaifuddin, “ Peran Orang Tua Sebagai Pendidikan Anak
Dalam Keluarga”, Jurnal Kependidikan Dan Sosial Keagamaan Jilid 3 Terbitan 2,2017/12/31,
hlm.147-167.
15

Orang tua memiliki fungsi untuk memberikan

pelayanan akademik berupa fasilitas-fasilitas yang sangat

dibutuhkan dalam pendidikan dan kegiatan belajar

mengajar. Orang tua harus memberikan fasilitas,

memenuhi kebutuhan keluarga/ anak berupa sandang,

pangan dan papan termasuk kebutuhan. Di saat orang tua

menjelaskan tentang materi pada sebuah pelajaran yang

akan diajarkan, maka orang tua itu tidak akan melakukan

eksplorasi terhadap pelajaran tersebut, orang tua hanya

bisa mencoba memberikan stimulasi agar anak yang

memiliki pengetahuan tersebut bisa menjelaskan materi

pelajaran yang diajarkan oleh orang tua.17

3) Pengertian Orang Tua

Orangtua merupakan pendidik utama dan pertama bagi

anak-anak mereka, karena dari merekalah anak pertama kali

menerima pendidikan. Berdasarkan penjelasan di atas bentuk

pertama dalam pendidikan terdapat dalam kehidupan

keluarga.

Secara ideal, dalam sebuah keluarga pasti ada yabg

disebut ayah, ibu, dan anak. Ayah dan ibu dinamakan dengan

orang tua di rumah, kedua orang tua itu seharusnya memiliki

tingkat kedewasaan yang cukup tinggi bila di bandingkan

dengan anak-anaknya, tingkat kedewasaan sangat penting

17
Hamis Darmani, Kemampuan Dasar Mengajar: Landasan Konsep Dan Implementasi,
(Bandung: alfabeta, 2010), hlm.56.
16

dikarenakan dapat mempengaruhi kewibawaan yang mereka

miliki yang mana kewibawaan ini sangat penting dalam peran

pendidikan bagi anak-anaknya.18

Orangtua atau ibu dan ayah memegang peran penting

dalam pendidikan anaknya. Sejak seorang anak lahir, ibunya

lah yang selalu ada disampingnya. Ibu merupakan orang yang

paling mudah dikenali anak dan menjadi temannya yang

dapat dipercayainya. Apapun yang dilakukan ibu dapat

dimaafkannya. Sedangkan pengaruh ayah terhadap anaknya

besar pula, dimana dimata anaknya ia adalah sosok super

hero diantara laki-laki yang dikenalnya.

Pada dasar kenyataannya yang dikemukakan di atas itu

berlaku dalam kehidupan keluarga atau rumah tangga yang

dengan bagaimanapaun juga situasinya. Semua itu tak lepas

dari rasa tanggung jawab orang tua atas kehidupan anak

mereka untuk masa kini dan masa mendatang. Tanggung

jawab itu merupakan amanah dari Allah SWT yang di

bebankan kepada mereka.19

Adapun menurut Utami Munandar,beberapa peran

orangtua yang menunjang tumbuhnya kreativitas anak yaitu:

a. Menghargai pendapat anak

b. Memberi waktu kepada anak untuk berpikir,merenung

dan berkhayal

18
Zakiah Dradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014),hlm.35.
19
Byrne, Psikologi Sosial (Jakarta: PT Glotra Aksara Pratama, 2015), hlm.6-7.
17

c. Membolehkan anak mengambil keputusan sendiri

d. Mendorong anak untuk banyak bertanya

e. Meyakinkan anak bahwa orangtua menghargai apa yang

ingin dicoba

f. Mendorong kegiatan anak

g. Menikmati kebersamaan anak

h. Memberi pujian kepada anak

i. Mendorong kemandirian anak

j. Kerjasama dengan baik dengan anak

k. Menumbuhkan semangat anak dalam belajar membaca

dan menulis20

4) Tugas dan Tanggung Jawab Orang Tua

Adapun tugas dan tanggung jawab orang tua adalah :

a. Memberikan perhatian yang cukup terhadap anak, saat

orang tua melihat anak-anaknya bersemangat untuk

belajar, maka orang tua perlu menanyakan anak perlu

dilatih untuk bersifat terbuka, terutama sekali dalam hal-

hal yang berhubungan dengan pendidikannya karena

anak tidak bersemangat untuk belajar jika tidak tecukupi

kebutuhan belajar mereka.

b. Menyediakan waktu yang cukup untuk anak, sebagai

seorang ibu dan ayah pada umumnya sibuk dengan

pekerjaan mereka, ada yang sibuk dari pagi hingga sore,


20
Erik,”Peran Orangtua Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca dan Menulis Anak
di Desa Kota Padang Kecamatan Manna Kabupaten Bengkulu Selatan”,Skripsi,(IAIN Bengkulu
2019),hlm.11-12.
18

sehingga tak ada waktu atau kurang waktu untuk

memperhatikan anaknya bahkan tidak ada sama sekali.

c. Pengasuhan dan pemeliharaan anak, dimulai sejak para

konsepsi pernikahan, ada tuntunan bagi orang tua laki-

laki maupun perempuan untuk memilih pasangan yang

baik sesuai tuntutan agama, dengan maksud bahwa orang

tua yang baik kemungkinan besar akan mampu

mengasuh anak dengan baik pula.21

d. Memberikan pendidikan yang terbaik pada anak, orang

tua yang soleh adalah modal terbaik untuk memberikan

pendidikan yang baik terhadap anak. Penanaman jiwa

agama yang dimulai dari keluarga, semenjak anak masih

kecil dengan membiasakan anak dengan tingkah laku

yang baik.

e. Memberikan teladan yang baik, keteladanan menjadi hal

yang sangat penting dalam mendidik anak. Pada

dasarnya, anak akan meniru apa saja yang di lakukan

oleh orang-orang yang ada di sekitarnya terutama

keluarga dekatnya, dalam hal ini adalah orang tua.

f. Memelihara dan membesarkan anaknya, tanggung jawab

ini merupakan dorongan yang alami untuk

melaksanakan, karena anak memerlukan makan, minum

dan perawatan agar ia dapat hidup secara berkelanjutan.

21
Rifa Hidayah, Psikologi Pengasuhan Anak (Malang: UIN Malang Press, 2009),
hlm. 21.
19

g. Melindungi dan menjamin kesehatan anaknya, baik

secara jasmaniah dan rohaniah dari berbagai gangguan

penyakit.

h. Membimbing dengan berbagai ilmu pengetahuan dan

keterampilan Dimana seperti yang di katakana Imam

Ghazali dalam bukunya Ihya' Ulumuddin yang dikutip

oleh Kusdwirati Setiono mengenai kebiasaan anak yang

berperangai baik atau buruk. Diutarakan bahwa : “Anak

adalah amanat bagi kedua orangtuanya. Hati yang suci

adalah permata yang sangat mahal harganya. Jika

dibiasakan pada kejahatan dan dibiarkannya seperti

binatang, ia akan celaka dan binasa. Sedang

memeliharanya adalah dengan upaya pendidikan dan

mengajarinya dengan akhlak yang baik".22

i. Membahagiakan anak baik di dunia maupun di akhirat,

sesuai dengan pandangan dan tujuan hidup muslim. Hal

tersebut disyaratkan oleh Allah dalam firmannya sebagai

berikut: Artinya: " Dan Allah mengeluarkan kamu dari

perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu

pun, dan dia memberikan kamu pendengaran,

penglihatan, dan hati agar kamu bersyukur (QS Al-Nahl,

16:78).23

22
Kusdwirati Setiono, Psikologi Keluarga, (Bandung: PT Alumni, 2011), hlm.137.
23
Al-quran, Al-quran dan terjemahan. Al-hikmah, (Bandung: CV. Diponegoro,2010).
20

Menurut Abdul Qodir Shaleh, juga mengatakan tugas

orang tua tidak berhenti hingga kelahiran anak, namun masih

sangat panjang untuk mendidik dan mengembangkan anak

sesuai dengan harapan orang tua. “Oleh karena itu,

diperlukan kerja keras dan keikhlasan untuk membimbing

dan mendidik anak dengan baik. Membimbing dan mendidik

ini tentunya meliputi berbagai aspek, mulai dari aspek

psikologis, mental, fisik, sampai dengan masalah ruhaniah

yang menjadi esensi terpentingnya dalam kehidupanya.

b. Kemampuan Membaca dan Menulis

1) Pengertian Membaca dan Menulis

a. Kemampuan Membaca

Membaca pada hakekatnya adalah suatu

proses yang dilakukan oleh pembaca untuk

membangun makna dari suatu proses yang dilakukan

oleh pembaca untuk membangun makna dari suatu

pesan yang disampaikan melalui tulisan. Membaca

juga merupakan satu dari empat keterampilan

berbahasa. Dalam komunikasi tertulis, lambang

lambang bunyi bahasa diubah menjadi lambang-

lambang tulisan atas huruf-huruf menurut alphabet

Larin.24

24
Ahmad dan Alek, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi (Jakarta: Penerbit
Erlangga, 2016), hlm.42.
21

Menurut Eodgon membaca adalah suatu

proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh

pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak

disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata

atau bahan tulis.25

Kemampuan membaca adalah kemampuan

megungkapkan bahasa dengan melihat atau

memperhatikan gambar dapat disebut kemampuan

berbicara dengan membaca gambar. Yang dimaksud

dapat membaca adalah dapat mengucapkan lambang

bahasa, dengan jalan latihan-latihan membaca

menggunakan kalimat yang disertai gambar.

Kemampuan membaca dalam mengerti atau

memahami isi bacaan, dapat dilakukan dengan

latihan-latihan membaca beberapa kalimat yang

disertai gambar atau pengalaman anak. Yang

dimaksud kemampuan membaca adalah dapat

memahami fungsi dan makna yang dibaca,dengan

jalan mengucapkan bahasa, mengenal bentuk,

memahami isi yang dibaca.26

Perkembangan membaca anak dapat dilihat

dari 5 tahap yaitu:

25
Hendri, Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung:
Penerbit Angkasa,2013), hlm.7.
26
Broto,Pengajaran Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Kedua di Sekolah Dasar
Berdasarkan Pemdekatan Linguistik Kontrastif,(Jakarta:IKIP,1978),hlm.142-143.
22

a) Tahap magic, tahap ini anak belajar tentang

guna buku, mulai berpikir bahwa buku itu

adalah sesuatu yang penting, anak melihat-lihat

buku dan memiliki buku bacaan favorit

b) Tahap Konsep Diri, tahap ini anak melihat diri

sendiri sebagai pembaca mulai kegiatan dalam

kegiatan pura-pura membaca, mengambil

makna dari gambar

c) Tahap pembaca antara. tahap ini anak memiliki

kesadaran terhadap bahan cetak, mereka mulai

memilih kata yang sudah di kenal, sudah

mengenal alphabet

d) Tahap lepas landas, tahap ini anak sudah mulai

senang membaca, mulai mengenal huruf,

memperhatikan huruf cetak dan membaca

apapun di sekitarnya

e) Tahap independen, tahap ini anak dapat

membaca buku secara mandiri.27

b. Kemampuan Menulis

Menulis merupakan suatu kegiatan

menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu

media dengan menggunakan aksara. Menulis biasa

dilakukan pada kertas dengan alat tulis pena atau

27
Anggun, “Mengenal Tahapan Kemampuan Membaca Anak”,
anggunpaud.kemdikbud.go.id diakses tanggal 23September 2023 pukul 10.00 WIB.
23

pensil. Pada awalnya menulis dilakukan dengan

menggunakan gambar contohnya tulisan hieroglif

pada zaman mesir kuno.28

Kemampuan menulis adalah terampil

membuat huruf-huruf (besar maupun kecil) dengan

cara menyalin atau meniru tulisan dalam struktur

kalimat. Kemampuan menulis yang lebih penting

adalah kemampuan menulis berdasarkan pengertian

komposisi atau kemampuan merangkai atau

mengarang.29

Perkembangan menulis anak dapat dilihat dari

4 tahap yaitu:

a) Tahap mencoret atau membuat goresan, tahap ini

anak mulai belajar bahasa tulisan dengan anak

suka mencoret-coret kertas, tembok, lantai atau

apa saja yang dianggapnya dapat dituliskan, Hal

ini menunjukkan perkembangan kemampuan

menulis anak, yang mana ia mulai membuat

tanda-tanda dengan menggunakan alat-alat

tulisan.

b) Tahap pengulangan secara linier, tahap ini anak

menelusuri bentuk tulisan yang lurus atau

28
Ahmad dan Alek, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Penerbit
Erlangga,2016), hlm.62.
29
Broto,Pengajaran Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Kedua di Sekolah Dasar
Berdasarkan Pendekatan Linguistik Kontrastif,(Jakarta:IKIP,1978),hlm.213.
24

pengulangan huruf

c) Tahap menulis secara random, tahap ini anak

belajar tentang tulisan yang dibuat sudah

berbentuk huruf, walaupun hurufnya secara acak.

Pada tahap ini anak sudah mampu menuangkan

ide pada gambar menjadi tulisan walaupun

katanya tidak utuh (acak)

d) Tahap menulis tulisan nama, tahap ini anak mulai

menghubungkan antara tulisan dan bunyi.

Tahapan ini ditandai dengan anak menulis.

sesuatu sesuai dengan bunyi yang ia dengar. 30

2) Pentingnya Membaca dan Menulis

a. Pentingnya Membaca

Membaca menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia tahun 1997 adalah hanya dalam hati).

Menurut dari definisi ini membaca diartikan sebagai

kegiatan untuk menelaah atau mengkaji isi dari

tulisan, baik secara lisan maupun dalam hati untuk

memperoleh informasi atau pemahaman atau tentang

sesuatu yang terkandung dalam tulisan tersebut.

Sehingga dengan membaca inilah nantinya seseorang

akan dapat mengetahui proses keberlangsungan

kehidupan yang ada di dunia dengan membaca bukan

30
Anggun, “Mengenal Tahapan Kemampuan Menulis Anak”,
anggunpaud.kemdikbud.go.id diakses tanggal 27 September 2023 pukul 10.00
25

saja informasi yang diperoleh tapi juga manfaatnya

yang sangat besar bagi kehidupan terutama dalam

pendidikan.

Membaca sangat penting bagi anak karena dapat

memberikan pengetahuan yang baru pada pemikiran

seseorang, dengan membaca dapat mencerdaskan

intelektual, spiritual, emosional dan meningkatkan

kepercayaan yang terdapat pada kerendahan hati.

Anak perlu membaca dari setiap hari tingat yang

berbeda. Dan orang tua hendak memberikan bantuan

untuk meningkatkan dan memperluas pengetahuan

anak, pengalaman belajar anak, maka seterusnya anak

akan menerima berbagai tingkat, dukungan tergantung

pada tujuan dari pengajaran dan pemahaman

mengenai berbagai jenis materi bacaan tersebut.31

Seperti dalam Al-Qur'an surah Al- Alaq 96;1-5

yang artinya :

a) Bacalah dengan menyebut nama Tuhan mu yang

menciptakan

b) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal

darah

c) Bacalah dan Tuhan mu lah yang Maha Pemurah

d) Yang mengajar manusia dengan prantara kalam

31
Rahim dan Farida, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, (Jakarta: Bumi
Aksara,2008), hlm.8.
26

e) Dia mengajarkan kepada manusia yang tidak

diketahuinya

Berdasarkan arti ayat di atas, membaca

merupakan hal penting untuk diajarkan karena dengan

begitu anak akan memahami sebuah hal penting

dalam kehidupan.32

Proses membaca sangat kompleks dan rumit

karena melibatkan beberapa aktivitas, baik berupa

kegiatan fisik maupun kegiatan mental. Proses

membaca terdiri dari beberapa aspek, diantaranya:

1. aspek sensori, yaitu kemampuan untuk

memahami simbolo-simbol tertulis

2. aspek perceptual, yaitu kemampuan untuk

menginterpretasikan apa saja yang terlihat

sebagai symbol,

3. aspek skemata, yaitu kemampuan

menghubungkan informasi tertulis dengan

struktur pengetahuan yang telah ada

4. aspek berpikir, yaitu kemampuan membuat

inferensi dan evaluasi dari materi yang dipelajari

5. aspek efektif yaitu aspek yang berkenaan dengan

minat pembaca yang berpengaruh terhadap

kegiatan membaca. Interaksi antara kelima aspek

tersebut secara harmonis akan menghasilkan


32
Al-qur’an, Al-Alaq 1-5.
27

pemahaman membaca yang baik, yakni

terciptanya komunikasi yang baik antara penulis

dan pembaca.33

Membaca sangat penting karena membuat anak

menjadi lebih mandiri dalam mencari pengetahuan.

Dengan membaca seseorang tidak akan bisa dibodohi

oleh orang lain, melalui membaca seseorang bisa pergi

kemana saja, membaca akan memberikan kesempatan

kepada seseorang mengejar impian yang telah

diinginkan, dan dengan membaca dapat membuat hidup

lebih sukses

b. Pentingnya Menulis

Dalam dunia pendidikan menulis adalah hal

penting dan berharga, sebab menulis membantu

seseorang berfikir lebih detail dan suatu tataan dalam

belajar. Dimana menulis dapat membantu kita

menemukan kembali apa yang pernah kita ketahui,

menghasilkan ide baru, membantu kita

mengorganisasikan pikiran, membantu kita menyerap

dan menemukan informasi baru.34

Keterampilan menulis yang dimiliki seseorang

bukanlah suatu proses otomatis yang dibawa sejak

33
Rahim, Farida, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008),
hlm.2-5.
34
Kusumaningsih, Dewi dkk, Trampil Berbahasa Indonesia, (Yogyakarta,2013),
hlm.254-255.
28

lahir, melainkan diperoleh melalui tindakan

pembelajaran. Seorang anak yang mendapatkan

pembelajaran menulis, belum terjamin bahwa mereka

memiliki keterampilan menulis yang handal. Lemer

mengemukakan bahwa menulis adalah menuangkan ide

kedalam suatu bentuk visual. Soemarino Markam juga

mengemukakan banwa menulis adalah mengungkapkan

bahasa dalam bentuk symbol gambar.

Untuk dapat menulis huruf, suku kata, kata,

kalimat sederhana, biasanya diawali bersamaan dengan

pembelajaran membaca. Contohnya untuk belajar anak

diperkenankan membaca bunyi huruf, maka dari itu

menulis merupakan salah satu aktivitas kompleks yang

mencakup gerakan lengan, tangan, jari dan mata secara

terintegrasi.

Melalui kegiatan menulis, penulis dapat

mengkomunikasikan fikirannya. Dan melalui kegiatan

berfikir penulis dapat meningkatkan kemampuannya

dalam menulis. Dalam pembelajaran menulis

permulaan tentu harus di mulai pada hal yang sangat

sederhana. Menulis tentu hanya dengan beberapa

kalimat sederhana bukan suatu karangan yang utuh.

Mengajarkan menulis tentu saja selalu dilakukan

dengan pembelajaran terpimpin, seperti perhatian orang


29

tua untuk mengajarkan membaca dan menulis pada

anak, karena orang tua adalah guru pertama bagi anak-

anaknya.

3) Tujuan Membaca dan Menulis

a. Tujuan Membaca

Membaca hendaknya mempunyai tujuan,

karena seseorang yang membaca dengan suatu tujuan,

cenderung lebih memahami dibandingkan dengan

orang yang tidak mempunyai tujuan. Tujuan

membaca yaitu:

1) Kesenangan

2) Menyempurnakan membaca nyaring

3) Menggunakan strategi tertentu

4) Memperbaharui pengetahuannya tentang suatu

topic

5) Mengaitkan informasi baru dengan informasi

yang telah diketahuinya

6) Memperoleh informasi untuk laporan lisan atau

tertulis

7) Mengkonfirmasikan atau menolak prediksi

8) Menampilkan suatu ekspirmen atau

mengaplikasikan informasi yang diperoleh dari

suatu teks dalam beberapa cara lain dan

mempelajari tentang struktur teks


30

9) Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang spesifik

b. Tujuan Menulis

Pembelajaran bahasa Indonesia khusnya aspek

menulis, setiap jenjang pendidikan baik tingkat dasar,

menengah pertama maupun menengah umum, pasti

memiliki tujuan. Sehubungan dengan hal itu tujuan

utama penulis adalah sebagai alat komonikasi secara

tidak langsung. Penulis dan pembaca dapat

berkomunikasi melalui tulisan pada prinsipnya

menulis adalah menyampaikan pesan penulis kepada

pembaca, sehingga pembaca memahami maksud yang

dituangkan atau maksud yang disampaikan melalui

tulisan tersebut.

Dalam dunia pendidikan, menulis sangat

berharga, sebab menulis membantu seseorang berfikir

lebih mudah. Menulis sebagai suatu alat dalam belajar

dengan sendirinya memainkan peranan yang sangat

penting.

Dilihat dari sudut pandang ini, kegunaan

menulis dapat diperinci,sebagai berikut:

(1) Latihan memegang pensil dan duduk dengan

sikap posisi yang benar

(2) Latihan gerakan tangan


31

(3) Latihan mengeblat, yaitu menebalkan atau

menirukan suatu tulisan dengan menindas

tulisan yang sudah ada

(4) Latihan menghubungkan tulisan

(5) Latihan menatap tulisan, maksudnya untuk

melatih koordinasi antara mata, ingatan, dan

jemari anak ketika menulis sehingga anak dapat

mengingat bentuk kata/huruf dalam benaknya

dan memindahkannya ke jari-jemari tangannya.

(6) Latihan menyalin, baik dari buku pelajaran

maupun dari diktean guru atau orangtua

(7) Latihan menulis dengan halus dan indah

(8) Latihan dikte/imla

(9) Latihan melengkapi tulisan yang secara sengaja

dihilangkan.

4) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Membaca dan

Menulis

Banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan

membaca, baik membaca permulaan maupun membaca

lanjut (membaca pemahaman). Faktor-faktor yang

mempengaruhi membaca yaitu:

1. Faktor Membaca
32

Adapun penjelasan faktor-faktor tersebut

adalah sebagai berikut

a) Faktor fisiologis

Faktor fisiologis mencakup kesehatan fisik,

pertimbangan neorologis, dan jenis kelamin.

Kelemahan juga merupakan kondisi yang tidak

menguntungkan bagi anak untuk belajar,

khususnya belajar membaca. Beberapa ahli

mengemukakan bahwa keterbatasan neorologis

(misalnya berbagai cacat otak) dan kekurangan

secara fisik merupakan salah satu faktor yang dapat

menyebabkan anak gagal dalam meningkatkan

kemampuan membaca pemahaman mereka.

b) Faktor intelektual

Istilah intelegensi di defenisikan oleh Heinz

sebagai suatu kegiatan berfikir yang terdiri dari

pemahaman esensial tentang situasi yang diberikan

dan meresponnya sangat ketat.

c) Faktor lingkungan

Faktor lingkungan juga mempengaruhi

kemajuan kemampuan membaca anak. Faktor


33

lingkungan itu mencakup:

1. Latar belakang dan pengalaman anak di rumah

dan social ekonomi keluarga anak. Dimana

lingkungan dapat membentuk pribadi, sikap,

nilai, dan kemampuan bahasa anak. Kondisi di

rumah mempengaruhi pribadi dan penyesuaian

diri anak dalam masyarakat. Kondisi itu pada

gilirannya dapat membantu anak dan dapat

juga menghalangi anak dalam belajar

membaca.

2. Faktor social ekonomi dalam hal ini ada

kecenderungan orang tua kelas menengah

keatas merasa bahwa anak-anak mereka siap

lebih awal membaca permulaan. Namun,

usaha orang tua hendaknya tidak berarti hanya

sampai pada membaca permulaan saja. Orang

tua harus melanjutkan kegiatan membaca anak

secara terus menerus.

d) Faktor psikologis

Faktor ini mencakup:

1. Motivasi, motivasi adalah faktor kunci

dalam belajar membaca. Kuncinya adalah

guru harus mendemonstrasikan kepada

siswa
34

2. Praktik pengajaran yang relevan dengan

minat dan pengalaman anak sehingga anak

memahami belajar itu sebagai suatu

kebutuhan

3. Minat, minat baca adalah keinginan yang

kuat disertai usaha usaha seseorang anak

untuk membaca.

4. kematangan sosial dan emosi serta

penyesuaian diri

5. Sebaiknya, anak-anak yang lebih mudah

mengontrol emosinya, akan lebih mudah

memusatkan perhatiannya pada teks yang

dibacanya. Pemusatan perhatian pada bahan

bacaan memungkinkan kemajuan

kemampuan anak-anak dalam memahami

bacaan akan meningkatn kematangan sosial

dan emosi serta penyesuaian diri, dimana

seseorang anak harus mempunyai

pengontrolan emosi pada tingkat tertentu.

2. Penelitian Terdahulu

1) Peneltian Sutrisna “Meningkatkan kemampuan membaca

permulaan melalui permainan cerita bergambar pada siswa kelas I

SD Negri 2 Pulau Panggung kecamatan Kaur Utara. Hasil

penelitian menyimpulkan bahwa melalui permainan cerita


35

pergambar dapat menigkatkan kemampuan membaca permulaan

siswa kelas I.

2) Penelitian Hardiati "Peningkatan kemampuan membaca dan

menulis permulaan siswa SD Negri 07 Pondok Suguh dalam

Pembelajaran Kemampuan Berbahasa melalui penerapan Media

Gambar Oleh Hardiati. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa

penerapan media gambar dapat meningkatkan kemampuan

membaca permulaan siswa SD Negri 07 pondok suguh dalam

pembelajaran kemampuan berbahasa

3) Penelitian Syahriana dengan judul: Peran Orang tua dalam

Meningkatkan Kemampuan Membaca Dan Menulis Anak Di Kota

Padang Bengkulu Selatan. Namun, penelti mengambil sejumlah 5

anak, penelitian ini menggunakan metode deskriptif secara analisis

data wawancara. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa

pemecahan masalah agar belajar lebih menarik dengan

menggunakan media pembelajaran selain dengan media cetak.

Dapat disimpulkan materi diklasifikasikan pada kategori cukup

dengan kategori tuntas sebanyak 4 dari 5 anak dan kategori tidak

tuntas sebanyak 1 anak.

4) Adapun persamaan penelitian adalah sama-sama membahas

tentang peningkatan kemampuan membaca dan menulis anak,

sedangkan perbedaanya dimana penelitian terdahulu menggunakan

permainan cerita bergambar.

H. Metodologi Penelitian
36

1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi ini dilakukan di Desa Partihaman Saroha,

Padangsidimpuan Hutaimbaru. Waktu penelitian ini dilaksanakan

mulai bulan September 2023 sampai selesai.

2. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode jenis kualitatif yaitu

penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang

menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. 35 Adapun

bentuk yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

Grounded Research. Pendekatan ini adalah metode penelitian

kualitatif yang menggunakan sejumlah prosedur sistematis guna

mengembangkan teori dengan data yang ada di lapangan. Dalam

penelitian ini, peneliti terjun langsung ke lapangan untuk memperoleh

data dan informasi dari sumber data.

3. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah orangtua dan anak di Desa

Partihaman Saroha, Padangsidimpuan Hutaimbaru, dimana ada 5 anak

yang akan di teliti di kelas rendah, pemilihan orang tua tidak di

lakukan secara acak, melainkan karena peneliti hanya memiliki akses

di Desa Partihaman Saroha, alasan tersebut akan diperkuat dari

wawancara dengan para orang tua di lingkungan tersebut. Bagaimana

orang tua meningkatkan kemampuan membaca dan menulis anak..

35
Ahmad Nizar Rangkuti, Metode Penelitian Pendidikan,(Bandung: Citapustaka
Media,2016),hlm.19.
37

Subjek diambil dari 2 kategori yaitu orang tua ibu rumah tangga

(bekerja di rumah) dan orang tua yang bukan ibu rumah tangga

(bekerja di luar rumah).36

4. Sumber Data

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah

subjek dari mana data dapat diperoleh. Apabila peneliti menggunakan

wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut

responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-

pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan. Apabila

peneliti menggunakan teknik observasi, maka sumber datanya bisa

berupa benda gerak atau proses sesuatu. Apabila peneliti

menggunakan dokumentasi, maka dokumen atau catatan subjek

penelitian atau variabel penelitian. 37

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik penelitian adalah alat untuk digunakan peneliti untuk

mengumpulkan data penelitian. Dalam proses penelitian ini, peneliti

menggunakan teknik:

1). Pengamatan (Observasi)

Observasi adalah suatu teknik untuk mengamati secara

lansung maupun tidak langsung gejala-gejala yang sedang atau

berlangsung baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah.

Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara


36
Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif, (Jakarta: Rajawali
Pers,2014), hlm.23.
37
Arikunto,Suharsimi, Manajemen Penelitian,(Jakarta,2010), hlm.172.
38

mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan

terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi dalam

penelitian ini dilakukan karena data yang diperoleh pada waktu

penelitian perlu dibuktikan secara langsung melalui observasi di

masyarakat, sehingga ada kejelasan antara hasil wawancara dengan

kenyataan di lapangan. Adapun yang diobservasi adalah orang tua

anak dalam proses meningkatkan membaca dan menulis bagi

anak.38

2) Wawancara (Interview)

Wawancara adalah merupakan suatu teknik pengumpulan

data dengan jalan mengadakan komunikasi dengan sumber data.

Komunikasi tersebut dilakukan dengan dialog (tanya jawab) secara

lisan, baik langsung maupun tidak langsung .Menurut Entert erg,

wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar

informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat

dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara

penelitian ini digunakan untuk menguatkan data observasi, dan

diharapakan agar dapat mengetahui serta mendapatkan data tentang

peran yang dilakukan orang tua dalam meningkatkan kemampuan

membaca dan menulis. Adapun bentuk wawancara yang digunakan

dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur.

Wawancara terstruktur adalah wawancara yang digunakan

sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul

data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang


38
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas ( Jakarta:Kencana,2011), hlm.99.
39

akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara,

pengumpulan data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa

pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif. Adapun wawancara

dilakukan pada orang tua anak di Desa Partihaman Saroha,

Padangsidimpuan Hutaimbaru.

3) Dokumentasi

Dokumen merupakan sumber data yang digunakan untuk

melengkapi penelitian, baik berupa sumber tertulis, flm, gambar

(foto), karya-karya monumental, yang semuanya itu memberikan

informasi untuk proses penelitian. Teknik dokumentasi ini penulis

gunakan untuk melengkapi observasi dan wawancara. Dokumentasi

dimaksud adalah catatan-catatan tertulis yang berisi tentang jumlah

orang tua dan anak-anak serta dokumen-dokumen lainnya yang

dapat menunjang penlitian ini.

6. Teknik Penjamin Keabsahan Data

Teknik-teknik penjamin keabsahan data yang peneliti lakukan

adalah:

1. Perpanjangan waktu penelitian

Instrumen pada penelitian kualitatif ini adalah peneliti itu

sendiri. Keikutsertaan peneliti sangat menentukan dalam

pengumpulan data. Perpanjangan keikutsertaan peneliti akan

meningkatkan derajat kepercayaan data yang di kumpulkan.

2. Ketekunan Pengamatan
40

Ketekunan pengamatan berarti melakukan pengamatan serta

lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka

kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat di rekam secara

pasti dan sistematis.

3. Trigulasi

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini di artikan sebagai

pengecekan data dari berbagai waktu. Dengan demikian terdapat

triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data dan

waktu.39

7. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Ada beberapa teknik analisis data, seperti teknik analisis data

kualitatif dengan model interatif. Miles dan Hubernian mengemukakan

analisis interatif terdiri dari tiga komponen, yaitu: reduksi data, paparan

data, dan penarikan kesimpulan. Langkah- langkah yang perlu

dilakukan dalam analisis data seperti ini adalah sebagai berikut:

1). Memilih data (reduksi data) yaitu memilih data yang relevan dengan

tujuan perbaikan dan data yang tidak relevan dibuang

2). Mendeskripsikan data hasil temuan memaparkan data, pada kegiatan

ini peneliti membuat deskripsi dari hasil langkah-langkah yang

dilakukan pada kegiatan reduksi data.

3).Menarik kesimpulan hasil deskripsi yang menarik kesimpulan data

dari hasil pelaksanaan penelitian yang telah di lakukan.40

I. Sistematika Pembahasan
39
Ahmad Nizar Rangkuti, Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, PTK dan
Penelitian Pengembangan Edisi Revisi, (Bandung: Citapustaka Media,2016), hlm.159-161.
40
Ahmad Nizar Rangkuti, Metide Penelitian Pendiikan…,hlm.218.
41

Sistematika pembahasan untuk memudahkan dan

memahami isi proposal ini, maka peneliti membagi penelitian

ini menjadi 3 bagian, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian

penutup.

Bagian awal di awali dengan halaman formalitas yang

terdiri dari halaman judul, halaman pengesahan pembimbing,

daftar isi. Bagian inti proposal ini terdiri dari latar belakang

masalah, batasan masalah, batasan istilah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka/ landasan

teori, metedologi penelitian, dan sistematika pembahasan.

Bagian akhir dari proposal ini terdiri dari daftar Pustaka dan

lampiran-lampiran.
DAFTAR PUSTAKA

Alek, dan Ahmad. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Penerbit
Erlangga. 2016.
Al-qur’an. Al-qur’an dan terjemahan. Al-Hikmah, Bandung: CV. Diponegoro.
2010.
Anggun. “Mengenal Tahapan Kemampuan Membaca Anak”,
anggunpaud.kemdikbud.go.id, diakses tanggal 23 September 2023 pukul
10.00 WIB
Asep,Muhyidin,dkk.“Metode Pembelajaran Membaca dan Menulis Permulaan di
Kelas Awal.”JPSD(Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar).
Broto. Pengajaran Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Kedua di Sekolah Dasar
Berdasarkan Pendekatan Linguistik Kontrastif.Jakarta:IKIP. 1978.
Byrne. Psikologi Sosial. Jakarta: PT Glotra Aksara Pratama. 2014.
Dewi, Kusumaningsih, dkk, Terampil Berbahasa Indonesia, Yogyakarta: C.V
Andi Offset,2013
Diana,dan Mutiah. Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Ciputat: Kencana Prenada
Media Group.2010.
Dradjat Zakiah, dkk. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.2014.
Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif, Jakarta:
Rajawali Perss. 2014.
Erik.2019.Peran Orangtua Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca dan
Menulis Anak di Desa Kota Padang Kecamatan Manna Kabupaten
Bengkulu Selatan.Skripsi.Tidak diterbitkan. IAIN Bengkulu.
Farida, dan Rahim. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, Jakarta:2008
Guntur Tarigan, dan Hendri. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Penerbit Angkasa. 2013.
Heri, dan Jauhari Muchtar. Fiqih Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.2000.
Jurnal Ilmiah Guru “COPE”. No. 02/Tahun XVIII/ November 2014.
Kusdwirati Setiono. Psikologi Keluarga. Bandung: PT. Alumni.2011.
Mohammad Ridwan,dan Karunia Eka Lestari. Penelitian Pendidikan. Bandung:
Refika Aditama. 2015.
Muhammad Irfan Syaifuddin, dan Adrian. “Peran Orang Tua Sebagai Pendidik
Anak Dalam Keluarga”, Jurnal Kependidikan dan Sosial Keagamaan Jilid
3 Terbitan 2/2017/12/31.
Munandar, Utami. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka
Cipta. 2009.
Musaheri. Pengantar Pendidikan. Jogjakarta: IRCiSoD.2007.
Rangkuti,Ahmad Nizar. 2016. Metode Penelitian Pendekatan
Kuantitatif,Kualitatif,PTK,dan Penelitian Pengembangan Edisi Revisi.
Bandung: Citapustaka Media.
Rangkuti,Ahmad Nizar. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Citapuska
Media.2016.
Rifa Hidayah. Psikologi Pengasuh Anak. Malang: UIN Malang Press. 2009.
Sanjaya,Wina.2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana.
Suharsimi, Arikunto, Manajemen Penelitian,Jakarta:2010.
Torang, Syamsir. Organisasi dan Manajemen, (Perilaku. Struktur, Budaya dan
Perubahan Oraganisasi). Bandung: Alfabeta.2014.
Torang,Syamsir.Organisasi dan Manajemen (Perilaku, Struktur, Budaya &
Perubahan Organisasi). Bandung: Alfabeta.2014.
UU SISDIKNAS Repoblik Indonesia No 20 tahun 2003 bab 1 pasal 1

Anda mungkin juga menyukai