LAPORAN PENDAHULUAN
Pre
120-139 80-89
hipertensi
2) Kurang Gerak
Aktivitas fisik yang kurang mampu meningkatkan tekanan darah
menjadi lebih tinggi. Hal ini berkaitan dengan obesitas dan orang yang
memiliki kecenderungan kurang gerak memiliki frekuensi denyut jantung
lenih tinggi, sehingga otot jantung harus bekerja lebih keras ketika
berkontraksi.
3) Merokok
Kandungan nikotin dalam rokok dapat merusak lapisan dalam
dinding arteri, akibatnya rentang terjadi penumpukan plak. Hal ini dapat
memperberat kerja jantung karena pembuluh darah menyempit sehingga
meningkatkan frekuensi denyut jantung dan tekanan darah.
4) Sensivitas Natrium dan Kadar Kalium yang Rendah
Asupan natrium dan garam berpengaru terhadap kenaikan tekanan
darah. Sedangkan kalium berfungsi untuk menyeimbangkan jumlah
natrium dalam cairan sel. Jika makanan yang dikonsumsi kurang
mengandung kalium atau tidak mampu mempertahankannya dalam tubuh,
maka jumlah natrium akan meningkat, sehingga tekanan darah akan ikut
meningkat.
5) Konsumsi Alkohol Berlebih
Hamper 20% terjadinya hipertensi diperkirakan terjadi akibat
konsumsi alcohol yang berlebih. Konsumsi dua sampai tiga gelas alkohol
perhari dapat meningkatkan 2x lipat terkena hipertensi.
6) Stress
Aktivitas saraf simpatik dapat meningkatkan tekanan darah secara
intermitten (berselang), sehingga ketika seseorang mengalami stress
berkepanjangan dapat mengakibatkan tekanan darah tinggi yang menetap.
3. Patofisiologi
Tekanan darah dipengaruhi volume sekuncup dan Total Peripheral Resistance.
Apabila terjadi peningkatan salah satu dari variabel tersebut yang tidak
terkompensasi maka dapat menyebabkan timbulnya hipertensi (Corwin, 2001).
Tubuh memiliki sistem yang berfungsi mencegah perubahan tekanan darah secara
akut yang disebabkan oleh gangguan sirkulasi dan mempertahankan stabilitas
tekanan darah dalam jangka panjang. Sistem pengendalian tekanan darah sangat
kompleks. Pengendalian dimulai dari sistem reaksi cepat seperti refleks
4
a. Laboratorium
1) Albuminuria pada hipertensi karena kelainan parenkim ginjal
2) Kreatinin serum dan BUN meningkat pada hipertensi karena parenkim
ginjal dengan gagal ginjal akut.
3) Darah perifer lengkap
4) Kimia darah (kalium, natrium, keratin, gula darah puasa)
b. EKG
1) Hipertrofi ventrikel kiri
2) Iskemia atau infark miocard
3) Peninggian gelombang P
8
4) Gangguan konduksi
c. Foto Rontgen
1) Bentuk dan besar jantung Noothing dari iga pada koarktasi aorta.
2) Pembendungan, lebar paru
3) Hipertrofi parenkim ginjal
4) Hipertrofi vascular ginjal (Aspiani, 2016)
6. Penatalaksanaan medis
1. Penatalaksanaan farmakologis
a. Terapi Tunggal
Penggunaan satu macam obat anti hipertensi untuk pengobatan
hipertensi dapat direkomendasikan bila nilai tekanan darah awal mendekati
nilai tekanan darah sasaran. Menurut JNC-7 nilai tekanan darah awal
mendekati nilai tekanan darah sasaran apabila selisihnya kurang dari 20
mmHg untuk tekanan darah sistolik dan kurang darah sistolik dan kurang
dari 10 mmHg untuk tekanan darah diastolik. Hal ini meliputi penderita
hipertensi tahap 1 dan tekanan darah sasaran<140/90 mmHg.
b. Terapi Kombinasi
Bila menggunakan terapi obat kombinasi, biasanya dipilih obat – obat
yang dapat meningkatkan efektivitas masing – masing obat atau
mengurangi efek samping masing-masing obat. Memulai terapi dengan
kombinasi dua obat direkomendasikan untuk penderita hipertensi tahap 2
atau penderita hipertensi yang nilai tekanan darah sasarannya jauh dari nilai
tekanan darah awal (≥ 20 mmHg untuk tekanan darah sistolik dan ≥ 10
mmHg untuk tekanan darah diastolik). Contohnya kombinasi obat
hipertensi adalah : ACE inhibitor – kalsium antagonis, ACE inhibitor –
diuretik, ACE inhibitor – beta bloker, beta bloker– diuretik, beta bloker –
kalsium antagonis.
2. Penatalaksanaan non farmakologis
8) Agama
9) Status sosial ekonomi keluarga
10) Aktifitas rekreasi keluarga
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga meliputi :
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini ditentukan dengan anak tertua dari
keluarga inti. Tahap perkembangan keluarga pada kasus ini yaitu keluarga
dengan anak remaja, tugas perkembangannya yaitu :
a) Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja
menjadi dewasa dan semakin mandiri.
b) Memfokuskan kembali hubungan perkawinan.
c) Berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak- anak
2) Tahap keluarga yang belum terpenuhi yaitu menjelaskan mengenai tugas
perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta kendala mengapa
tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi.
3) Riwayat keluarga inti yaitu menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada
keluarga inti yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan
masing- masing anggota keluarga, perhatian terhadap pencegahan penyakit,
sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan keluarga serta
pengalamanpengalaman terhadap pelayanan kesehatan.
4) Riwayat keluarga sebelumnya yaitu dijelaskan mengenai riwayat kesehatan
pada keluarga dari pihak suami dan istri.
c. Pengkajian Lingkungan
1) Karakteristik rumah
2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW
3) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
4) Sistem pendukung keluarga
d. Struktur keluarga
1) Pola komunikasi keluarga yaitu menjelaskan mengenai cara berkomunikasi
antar anggota keluarga.
2) Struktur kekuatan keluarga yaitu kemampuan anggota keluarga
mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk merubah perilaku.
3) Struktur peran yaitu menjelaskan peran dari masing- masing anggota
keluarga baik secara formal maupun informal.
13
4) Nilai atau norma keluarga yaitu menjelaskan mengenai nilai dan norma
yang dianut oleh keluarga yang berhubungan dengaan kesehatan.
e. Fungsi keluarga :
1) Fungsi afèktif, yaitu perlu dikaji gambaran diri anggota keluarga, perasaan
memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota
keluarga lain, bagaimana kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan
bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.
2) Fungsi sosialisai, yaitu perlu mengkaji bagaimana berinteraksi atau
hubungan dalam keluarga, sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin,
norma, budaya dan perilaku.
3) Fungsi reproduksi, merupakan fungsi untuk menjaga generasi dan
mempertahankan kelangsungan keluarga.
4) Fungsi perawatan kesehatan, yaitu menjelaskan sejauh mana keluarga
menyediakan makanan, pakaian, perlu dukungan serta merawat anggota
keluarga yang sakit. Sejauh mana pengetahuan keluarga mengenal sehat
sakit. Kesanggupan keluarga dalam melaksanakan perawatan kesehatan
dapat dilihat dari kemampuan keluarga dalam melaksanakan tugas
kesehatan keluarga antara lain:
a) Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan keluarga
b) Kemampuan keluarga membuat keputusan yang tepat bagi keluarga.
c) Kemampuan keluarga dalam merawat keluarga yang mengalami
gangguan kesehatan
d) Kemampuan keluarga dalam mempertahankan atau menciptakan
suasana rumah yang sehat.
e) Kemampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas.
f. Stres dan koping keluarga
1) Stressor jangka pendek dan panjang
a) Stressor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga yang
memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang dari lima bulan.
b) Stressor jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga yang
memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari enam bulan.
2) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/ stressor
3) Strategi koping yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.
4) Strategi adaptasi fungsional yang divunakan bila menghadapi
14
permasalah
5) Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan terhadap semua anggota keluarga. Metode
yang digunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan
fisik di klinik. Harapan keluarga yang dilakukan pada akhir pengkajian,
menanyakan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan yang ada. Pada
kasus hipertensi pemeriksaan spesifik yang perlu dikaji yaitu terkait dengan
riwayat keluarga yang menderita hipertensi, riwayat tekanan darah, riwayat
penggunaan obat antihipertensi, adanya keluhan nyeri tengkuk dan
kesemutan/kebas, pola makan serta pola aktivitas.
2. Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan yang mungkin muncul pada keluarga dengan masalah
hipertensi berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SLKI) (2017)
adalah :
a. Nyeri akut (D.0077) berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
b. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif (D.0115) berhubungan dengan
kompleksitas sistem pelayanan kesehatan dan kompleksitas program
perawatan/pengobatan
c. Penurunan koping keluarga (D.0097) berhubungan dengan perubahan peran
keluarga, kurangnya saling mendukung, orang terdekat kurang terpapar
informasi
d. Perilaku kesehatan cenderung berisiko (D.0099) berhubungan dengan kurang
terpapar informasi
e. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif (D.0117) berhubungan dengan
ketidakmampuan mengatasi masalah (keluarga)
f. Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan (D.0112)
g. Kesiapan peningkatan pengetahuan (D.0113)
3. Perencanaan
Perencanaan keperawatan adalah sekumpulan tindakan yang direncanakan
oleh perawat untuk membantu klien dalam mengatasi masalah keperawatan dengan
melibatkan anggota keluarga. Dalam menentukan tahap perencanaan bagi perawat
diperlukan berbagai pengetahuan dan keterampilan, di antaranya pengetahuan
tentang kekuatan dan kelemahan klien, nilai dan kepercayaan klien, batasan praktik
15
Tabel 3. Perencanaan
keperawatan
Diagnosis
Tujuan dan Kriteria Hasil Inter ve nsi Keperawatan (SIKI,
Keperawatan
No (SLKI, 2018) 2018) Rasional
(SDKI, 2017)
1. Nyeri akut Tingkat Nyeri (L.08066) Eduk asi Manajemen Nyeri (I.1239) a. Memudahkan informasi masuk
(D.0077) Setelah dilakukan kunjungan ke Observasi : ke klien saat dirinya dalam
berhubungan rumah diharapkan tingkat nyeri a. Identfikasi kesiapan dan kondisi siap
dengan agen menrurun dengan kriteria hasil : kemampuan menerima informasi b. Alat bantu dalam
pencedera a. Kemampuan Teraupetik menyampaikan
fisiologis menuntaskan aktivitas b. Sediakan materi dan pendidikan kesehatan kepada klien
meningkat media pendidikan kesehatan c. Kegiatan terjadwal
b. Keluhan nyeri menurun c. Jadwalkan pendidikan kesehatan memudahkan klien dan pemberi
c. Meringisi menurun sesuai kesepakatan informasi
d. Sikap protektif menurun d. Berikan kesempatan bertanya d. Melatih klien berpartisipasi
e. Gelisah menurun Edukasi : aktif dalam pemberian edukasi
f. Kesulitan tidur menurun e. Jelaskan penyebab, periode, e. Mampu mengelola nyeri secara
2. Manajemen Manajemen Kesehatan Eduk asi Kesehatan (I.12383) a. Memudahkan informasi masuk
kesehatan Keluarga (L.12105) Observasi : ke klien saat dirinya dalam
Keluarga tidak Setelah dilakukan kunjungan a. Identifikasi kesiapan dan kondisi siap
efektif ke rumah diharapkan kemampuan menerima informasi b. Alat bantu dalam
(D.0115) manajemen kesehatan keluarga Terapeutik menyampaikan pendidikan
berhubungan meningkat dengan kriteria b. Sediakan materi dan media kesehatan kepada klien
dengan hasil : pendidikan kesehatan tentang c. Kegiatan terjadwal
ketidakma a. Kemampuan menjelaskan manajemen dan pencegahan memudahkan klien dan pemberi
mpuan masalah kesehatan yang hipertensi informasi
keluarga dialami meningkat c. Jadwalkan pendidikan kesehatan d. Melatih klien berpartisipasi
merawat b. Aktivitas keluarga sesuaikesepakatan aktif
anggota mengatasi masalah d. Berikan kesempatan untuk bertany dalam pemberian edukasi
keluarga. kesehatan tepat e. Melatih psikomotor klien dalam
Meningkat manajemen dan pencegahan
hipertensi
f. Strategi yang tepat mampu
18
Diagnosis
Keperawat Tujuan dan Kriteria Hasil Inter ve nsi Keperawatan (SIKI,
No an (SDKI, (SLKI, 2018) 2018) Rasional
2017)
c. Verbalisasi kesulitan Edukasi meningkatkan perilaku hidup
menjalani perawatan yang e. Ajarkan perilaku hidup bersih bersih dan sehat
ditetapkan menurun dan sehat
f. Ajarkan strategi yang dapat
digunakan untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat
3. Penurunan Status Koping Keluarga PromosiKoping (I.09312) a. Mengetahui sejauh
koping keluarga (L.09088) Observasi mana pemahaman proses
(D.0097) Setelah dilakukan kunjungan a. Identifikasi pemahaman penyakit
berhubungan ke rumah diharapkan status proses penyakit b. Mengetahui penyelesaian
dengan koping keluarga membaik b. Identifikasi penyelesaian masalah masalah yang sudah dilakukan
perubahan dengan kriteria hasil : Teraupetik c. Menilai peran setiap anggota
peran keluarga, a. Perasaan diabaikan menurun c. Diskusikan perubahan peran keluarga
kurangnya b. Kekhawatiran tentang yang dialami d. Fasilitas informasi yang
saling anggota keluarga menurun d. Fasilitasi dalam memperoleh adekuat meningkatkan
mendukung, c. Perilaku mengabaikan informasi yang dibutuhkan pemahaman
orang terdekat anggota keluarga menurun e. Motivasi untuk menentukan e. Motivasi mampu mendorong
kurang terpapar d. Kemampuan harapan yang realistis minat seseorang
informasi memenuhi kebutuhan Edukasi f. Keluarga mampu merawat
. anggota meningkat f. Anjurkan keluarga terlibat anggota
e. Komitmen yang sakit di rumah
19
Diagnosis
Keperawat Tujuan dan Kriteria Hasil Inter ve nsi Keperawatan (SIKI,
No an (SDKI, (SLKI, 2018) 2018) Rasional
2017)
masalah meningkat c. Orientasi pelayanan kesehatan d. Makanan tinggi
(keluarga) a. Perilaku mencari yang dapat dimanfaatkan kalium meningkatkan fungsi
bantuan kesehatan Edukasi pembuluh darah
meningkat d. Anjurkan makan sayur dan e. Memperlancar sirkulasi darah
b. Menunjukkan minat buah setiap hari
meningkatkan perilaku e. Anjurkan melakukan aktivitas
sehat meningkat fisik setiap hariseperti senam
c. Memiliki sistem hipertensi
pendukung
Membaik
5. Perilaku Perilaku Kesehatan (L12107) Promosi Perilaku Upaya Kesehatan a. Mengetahui upaya kesehatan
kesehatan Setelah dilakukan kunjungan Observasi yang dapat ditingkatkan
cenderung ke rumah diharapkan perilaku a. Identifikasi upaya kesehatan b. Lingkungan yang mendukung
berisiko kesehatan dapat membaik yang dapat ditingkatkan mampu meningkatkan minat
(D.0099) dengan kriteria hasil : Terapeutik menjaga perilaku kesehatan
berhubungan a. Penerimaan b. Berikan lingkungan yang c. Orientasi membantu klien
dengan kurang terhadap perubahan status mendukung kesehatan dalam memilih program
terpapar kesehatan meningkat c. Orientasi pelayanan kesehatan pengobatan
informasi b. Kemampuan yang dapat dimanfaatkan Edukasi d. Makanan tinggi kalium
melakukan tindakan d. Anjurkan makan sayur Meningkatkan fungsi
pencegahan masalah dan buah setiap hari pembuluh darah
kesehatan meningkat e. Anjurkan melakukan aktivitas e. Memperlancar sirkulasi darah
21
Diagnosis
Tujuan dan Kriteria Hasil Inter ve nsi Keperawatan (SIKI,
Keperawatan Rasional
No (SLKI, 2018) 2018)
(SDKI, 2017)
manajemen dan pencegahan
hipertensi
c. Jadwalkan pendidikan
meningkat dalam pemberian edukasi
kesehatan sesuaikesepakatan
b. Menerapkan program e. Melatih psikomotor klien dalam
d. Berikan kesempatan untuk
perawatan meningkat manajemen dan pencegahan
bertanya
c. Aktivitas hidup sehari-hari hipertensi
Edukasi
efektif memenuhi f. Strategi yang tepat mampu
e. Ajarkan perilaku hidup
tujuan kesehatan meningkatkan perilaku hidup
bersih dan sehat
meningkat bersih dan sehat
f. Ajarkan strategi yang dapat
digunakan untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat
7. Kesiapan Tingkat Pengetahuan (L.12111) Promosi Kesiapan Penerimaan a. Menilai sejauh mana
Peningkatan Setelah dilakukan kunjungan Informasi (I.12470) pemahaman klien tentang
pengetahuan ke rumah diharapkan tingkat Observasi : kondisinya
(D.0113) pengetahuan dapat meningkat a. Identifikasi pemahaman tentang b. Memudahkan informasi masuk
dengan kriteria hasil: kondisi kesehatan saat ini ke klien saat dirinya dalam
a. Perilaku sesuai anjuran b. Identifikasi kesiapan menerima kondisi siap
meningkat informasi c. Keluarga sebagai tempat
b. Verbalisasi minat dalam Terapeutik pertama klien dalam menjalani
belajar meningkat c. Libatkan pengambilan kehidupan sehingga perlu
c. Kemampuan menjelaskan keputusan dalam keluarga melibatkan keluarga dalam
pengetahuan tentang suatu untuk menerima informasi pengambilan keputusan
23
d. Memudahkan dalam
topik
d. Berikan nomor kontak pasien komunikasi anatar klien dan
d. Kemampuan
untuk mengingatkan atau follow tenaga kesehatan
menggambarkan
up kondisi pasien e. Akses pelayanan yang cepat
pengalaman sebelumnya
e. Fasilitasi akses pelayanan pada dan tepat memberikan
yang sesuai dengan topic
saat dibutuhkan Edukasi kenyamanan kepada klien
meningkat
f. Berikan informasi berupa, dalam memperoleh fasilitas
e. Perilaku sesuai dengan
leaflet atau gambar untuk kesehatab
pengetahuan
memudahkan pasien informasi f. Alat bantu dalam
f. Persepsi yang keliru
kesehatan menyampaikan pendidikan
terhadap masalah menurun
kesehatan kepada klien
24
4. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan disusun dan
ditujukan pada nursing order untuk membantu klien mencapai tujuan yang
diharapkan. Tujuan dari pelaksanaan adalah membantu klien dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan, yang mencakup peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan, dan memfasilitasi koping. Dalam
tahap ini, perawat harus mengetahui berbagai hal di antaranya bahaya-bahaya
fisik dan perlindungan pada klien, teknik komunikasi, kemampuan dalam
prosedur tindakan, pemahaman tentang hak- hak dari pasien, serta pemahaman
tingkat perkembangan pasien (Kholifah & Widagdo, 2016)
5. Evaluasi
Evaluasi adalah tindakan untuk melengkapi proses keperawatan yang
menandakan seberapa jauh diagnosis keperawatan, rencana tindakan, dan
pelaksanaannya sudah berhasil dicapai, meskipun tahap evaluasi diletakkan pada
akhir proses keperawatan. Evaluasi merupakan bagian integral pada setiap tahap
proses keperawatan. Pengumpulan data perlu direvisi untuk menentukan apakah
informasi yang telah dikumpulkan sudah mencukupi dan apakah perilaku yang
diobservasi sudah sesuai. Diagnosis keperawatan juga perlu dievaluasi dalam
hal keakuratan dan kelengkapannya. Tujuan keperawatan harus dievaluasi
adalah untuk menentukan apakah tujuan tersebut, dapat dicapai secara efektif.
Evaluasi didasarkan pada bagaimana efektifnya intervensi atau tindakan yang
dilakukan oleh keluarga, perawat dan yang lainnya. Keefektifan ditentukan
dengan melihat respon keluarga dan hasil, bukan intervensi- intervensi yang
diimplementasikan.
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan setelah semua aktivitas
proses keperawatan selesi dilakukan. Evaluasi sumatif ini bertujuan menilai dan
memonitor kualitas asuhan keperawatan yang telah diberikan. Ada tiga
kemungkinan evaluasi yang terkait dengan pencapaian tujuan keperawatan,
yaitu:
a. Tujuan tercapai atau masalah teratasi jika klien menunjukan perubahan
sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
b. Tujuan tercapai sebagian atau masalah teratasi sebagian atau klien masih
dalam proses pencapaian tujuan jika klien menunjukkan perubahan pada
sebagian kriteria yang telah ditetapkan.
c. Tujuan tidak tercapai atau masih belum teratasi jika klien hanya
25