MUHTIA NABILA
19 044 014 010
Hasil Penelitian
Dalam Rangka Penulisan Skripsi
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Guna Memperoleh
GelarSarjana/Strata Satu (S1) Program Studi Administrasi Fiskal
FISIP Universitas Islam Makassar
Pembimbing I,
Pembimbing I, Pembimbing II,
Ketua, Sekretaris,
Andi. Indah Lestari. AM. SE, M.M Nisma Ariskha Masdar, SE. M. Ak
NIDN. 0912059202 NIDN. 0912059202
iv
PERNYATAAN KEASLIAN
Pajak Orang Pribadi pada KPP Makassar Utara” adalah benar merupakan
hasil karya sendiri bukan merupakan tulisan atau pemikiran orang lain.
atau keseluruhan skripsi ini hasil karya cipta orang lain maka saya
Makassar, 17 Februari
Yang membuat pernyataan
Materai
10000
6
Muhtia Nabila
v
KATA PENGANTAR
pada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Islam Makassar.
Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kata
bimbingan, dorongan serta semangat dari berbagai pihak. Oleh karena itu
1. Kedua orang tua penulis yakni Bapak Muhammad Sukri dan Ibu
vi
2. Dr. Ir. Hj. A. Majdah. M. Zain, M.Si. Rektor Universitas Islam Makassar.
3. Dr. H. Mochtar Lutfih. M, SE, M.Si. Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan
Ilmu Politik.
4. Andi Indah Lestari AM, SE, M.M. Wakil Dekan I dan sebagai Dosen
Penguji II.
Fiskal .
pembimbing I.
9. Dosen dan karyawan Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas
Islam Makassar.
banyak pihak dan mohon maaf jika tidak disebutkan satu persatu
penulis dan umumnya bagi pembaca, baik bagi para pihak yang telah
vii
Makassar, Februari 2023
Penulis,
Muhtia Nabila
19044014010
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
ABSTRAK
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan Penelitian 6
D. Manfaat Penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Jenis Penelitian 31
B. Identifikasi Variabel Penelitian 31
C. Waktu dan Lokasi Penelitian 32
D. Sumber Data 33
ix
E. Fokus dan Deskripsi Penelitian 33
F. Infomasi Penelitian 34
G. Instrumen Penelitian 34
DAFTAR PUTAKA 37
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dalam Waluyo (Suharyadi, 2019) pajak adalah iuran kepada negara (yang
Salah satu jenis pajak yang berpengaruh paling besar adalah pajak
besar, dan menjadi salah satu andalan bagi penerimaan kas Negara. Hal
11
bahwa pendapatan Negara dari sektor perpajakan telah menempati urutan
ada 3(tiga) yaitu Official Assessment System, Self Assessment dan With
menekankan pihak Ketiga selain fiskus dan wajib pajak untuk menentukan
agar setiap wajib pajak akan mendapatkan giliran untuk diperiksa dalam
12
rangka menguji pemenuhan kewajiban perpajakannya (Syahab dan
penting karena dengan wajib pajak yang patuh, maka akan meningkatkan
pajak, jika semua wajib pajak yang ada memiliki kepatuhan dalam
Tabel I.1 Data wajib pajak terdaftar KPP Pratama Makassar Utara
13
Tabel I.2 Data wajib pajak terdaftar KPP Pratama Makassar Utara
jumlah wajib pajak orang pribadi karyawan dan non karyawan sebanyak
SPT. Sedangkan pada tahun 2017 jumlah wajib pajak orang pribadi yang
93.087 akan tetapi wajib pajak yang telah melaporkan SPT menurun
dalam melaporkan SPT juga ditunjukkan pada tahun 2018 dimana, jumlah
2017:17)
14
hukuman negatif kepada orang yang melanggar peraturan dengan cara
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah penelitian yang telah dibuat, maka tujuan dari
15
1. Untuk mengetahui pengaruh kesadaran wajib pajak dan sanksi pajak
Makassar Barat.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat Praktis
16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dan al-dharibah, yang berarti pemungutan yang ditarik dari rakyat oleh
dharibah adalah harta yang dipungut secara wajib oleh Negara selain
17
Adapun pengertian pajak menurut Yusuf Qaradhawi (1973: 988)
18
19
ekonomi, sosial, politik dan tujuan lain yang ingin dicapai oleh negara.
dikemukakan Abdul Qadim lebih dekat dan tepat dengan nilai-nilai syariah,
2) obyeknya harta
harta kekayaan ada kewajiban lain selain zakat. Pendapat tersebut datang
dari Umar, Ali, dan lainnya dari kalangan tabi’in. Dalil-dalil yang mereka
yang diwajibkan pada ayat tersebut (QS Al-An’am (6) : 141)?”, Beliau
menjawab, “Ya! Itulah kewajiban diluar Zakat, yaitu sesuatu yang harus
diberikan oleh pemilik hak paten serelanya di waktu panen, tapi jumlahnya
orang miskin dalam suatu daerah atau Negara, maka menjadi tanggung
21
tidak bisa diragukan, yang diambil dari makna dan tujuan Al-Qur’an”.
dana dari rakyat untuk memenuhi kepentingan umum. Jika manfaat itu
perkara wajib”
pemungutan pajak serta tidak ada penindasan yang dilakukan oleh pihak
pemungutan pajak.
kata dasar paham yang artinya suatu proses,cara, atau perbuatan untuk
pajak”.
membayar pajak.
semakin tahu dan paham pula wajib pajak terhadap sanksi yang akan
mengerti atau tahu dan merasa. Kesadaran wajib pajak adalah suatu
terutangnya.
bahwa kesadaran wajib pajak adalah kondisi dimana wajib pajak mengerti
berikut:
26
perpajakan
perpajakan”.
sanksi akan menjadi lebih baik dan mengetahui hak dan kewajibannya
atau keduanya”.
1) Sanksi Administrasi
kenaikan.
a) Denda Pidana
28
ada juga yang diancamkan kepada pejabat atau kepala pihak ketiga yang
b) Pidana Kurungan
c) Pidana Penjara
tidak ada yang ditujukan kepada pihak ketiga, adanya kepada pejabat dan
atas sanksi perpajakan dapat diukur dengan beberapa hal, antara lain:
cukup berat merupakan salah satu sarana untuk mendidik wajib pajak
lebih baik dan lebih mengetahui hak dan kewajibannya sebagai wajib
sama.
adalah suatu proses bantuan kepada orang lain dengan cara – cara
pelayanan pajak adalah suatu proses bantuan kepada wajib pajak dengan
perpajakan.
jasa, yaitu:
jasa seperti yang dijanjikan dengan akurat dan terpercaya sesuai yang
dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya risiko atau keragu
– keraguan
Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan yang memenuhi syarat
Pajak) dan jika Wajib Pajak Luar Negeri, menerima penghasilan dari
minimumnya (PTKP).
undangan
pajak, pemotong pajak, dan pemungutan pajak yang mempunyai hak dan
33
undangan perpajakan.
Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah dengan nama dan
tunduk atau patuh pada ajaran atau aturan”. Jadi, kepatuhan perpajakan
34
“Kepatuhan wajib pajak yaitu kesadaran wajib pajak untuk patuh terhadap
perlu disertai dengan aktivitas tindakan dari otoritas pajak”. Santoro (2008)
perpajakan yang berlaku, tetapi wajib pajak juga harus tepat waktu dalam
sebagai berikut:
35
membayar pajak untuk semua jenis pajak dalam dua tahun terakhir.
keuangan Negara.
B. Kerangka Pikir
pidana. Jadi sanksi pajak disini bukan untuk menghukum Wajib Pajak
perpajakannya
hak perpajakannya.
Kesadaran wajib
Pajak
X1
Sanksi Pajak
X2
Kepatuhan wajib
pajak
Y
C. Hipotesis
Utara
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Pribadi yang dibutuhkan untuk penelitian ini mudah diperoleh dan dapat
1. Data Primer data yang merupakan data yang diperoleh langsung oleh
sebagai sampel dalam hal ini adalah Relawan pajak di KPP Makassar
Utara
2. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari berbagai sumber objek
1) Populasi
diteliti. Populasi penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang
2) Sampel
penelitian
berikut:
N
n= 2
1+ N (Ne )
Keterangan:
N = jumlah populasi
sebanyak 229.391 Wajib Pajak Badan yang terdaftar. Oleh karena itu,
jumlah sampel yang digunakan untuk penelitian ini dengan margin of error
229.391
n=
1+(229.391 x 0 , 01)
229.391
n=
2294 , 91
n=99 , 95
n=100
dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 Wajib Pajak Pribadi yang
pajak, dan sanksi pajak yaitu mulai angka 1 untuk pendapat sangat tidak
setuju (STS) hingga angka 5 untuk pendapat sangat setuju (SS). Berikut
perinciannya:
42
a) Uji Validitas
Kegunaan dari uji validitas adalah untuk mengukur sah (valid) atau
1) Jika r hitung lebih besar dari r tabel, maka kuesioner tersebut valid (r
2) Jika r hitung lebih kecil dari r tabel, maka kuesioner tersebut tidak
b) Uji Reliabilitas
adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pada penelitian ini untuk
merupakan rentangan antara 1-5 dan uji validitas menggunakan item total.
yang sama akan menghasilkan data yang sama dengan asumsi tidak
variabel dikatakan handal atau realible jika nilai dari Cronbach’s Alpha >
maksimum.
kuesioner kesadaran wajib pajak, data hasil kuesioner sanksi pajak dan
data hasil kepatuhan wajib pajak. Metode analisis yang diterapkan. Uji
bebas dan variabel terikat. Sebelum melakukan uji regresi linear ganda
1) Uji Normalitas
diambil dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Alat yang
Kriteria penilaian data yaitu jika nilai signifikansi ≥ 0,05 pada taraf
sebaliknya jika nilai signifikansi < 0,05 maka data dikatakan tidak
berdistribusi normal.
2) Uji Multikolinearitas
independen kurang dari 10, maka variabel tersebut bebas dari masalah
multikolinieritas.
3) Uji Heteroskedastisitas
ke pengamatan yang lain. Dengan ketentuan jika sig ≥ 0,05 maka tidak
b. Uji Hipotesis
melalui analisis regresi berganda dengan uji F dan uji t. Uji F ini berfungsi
46
secara simultan. Jika nilai sig < 0,05 maka terdapat pengaruh variabel
bebas secara simultan terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika nilai sig >
terhadap variabel terikat secara parsial. Jika nilai sig < 0,05 maka terdapat
Sebaliknya jika nilai sig > 0,05 maka tidak terdapat pengaruh variabel
(Y). Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah dikutip dari Safri
Kesadaran wajib pajak dapat diartikan sebagai suatu bentuk sikap moral
yang telah ditetapkan oleh negara serta dapat dipaksakan kepada Wajib
terdaftar saat ini mencapai 240 ribu Wajib Pajak. Sektor perekonomian
maka pada tahun 2001 KPP Ujung Pandang dipecah menjadi KPP
49
132/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal
kualitas layanan yang diberikan kepada wajib pajak. Semangat ini juga
sehingga Visi dan Misi KPP Pratama sama dengan Visi dan Misi yang
dengan:
50
2) pelayanan berbasis teknologi modern untuk kemudahan pemenuhan
kewajiban perpajakan;
dan membawahi:
c) Seksi Pelayanan;
e) Seksi Pengawasan I;
i) Seksi Pengawasan V;
51
BAB V
A. Karakteristik Responden
besar wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Makassar Utara
52
2. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
53
sebagai Jasa Profesi yaitu sebanyak 6 orang atau 6%. Maka dapat
Swasta.
orang atau 4%. Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar wajib
pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Makassar Utara adalah S1.
Uji Validitas dan dipakai untuk mengukur sah atau valid atau
54
kusioner tersebut. jika r hitung positif atau > dari rtabel maka pernyataan
valid. Jika r hitung negatif < dari r tabel maka pernyataan tidak valid.
sebagai berikut:
Sumber
Sumber pengolahan data dengan spss
Dilihat dalam tabel diatas dapat dinyatakan bahwa dari lima (5) item
r hitung lebih besar dari r tabel (0.195), baik dari item pernyataan yang
hitung tertinggi.
55
4. 0.611 0.195 Valid
5. 0.370 0.195 Valid
Sumber pengolahan data dengan spss
bahwa setiap item-item pernyataan yang ada pada variabel X2 ini semua
valid ditingkat signifikan 5%. Dengan nilai r hitung lebih besar dari r tabel
(0.195).
semua valid ditingkat signifikan 5%. Dan setiap nilai r hitung tersebut lebih
56
dengan menghitung koefisien cronbach’s alpha dari masing – masing
apabila memiliki nilai cronbach’s alpha lebih dari 0,60 dikemukakan oleh
Ghozali (Aryobimo, 2012). Hasil uji Reliabilitas dapat dilihat pada tabel
berikut :
Sesuai tabel 5.7 diatas dinyatakan bahwa hasil uji reliabilitas variabel
> 0.60, variabel sanksi pajak mendapatkan nilai angka Cronbach's alpha
yaitu 0.633 > 0.60, dan variabel kepatuhan wajib pajak mendapatkan nilai
angka Cronbach's alpha yaitu 0.764 > 0.60. Hal itu menunjukkan bahwa
Kesadaran wajib pajak, hasil koefisien cronbach alpa lebih besar dari 0,60
cukup baik dan data dapat diterima. Sedangkan untuk variabel Sanksi
pajak dan Kepatuhan wajib pajak, hasil koefisien cronbach alpa lebih
57
besar dari 0,80. Hal itu menunjukkan bahwa tingkat reabilitas data baik
maksimum dan lain lain, serta dari seluruh variabel dalam penelitian ini
yaitu Kepatuhan wajib pajak (Y), Kesadaran Wajib Pajak (X1), dan Sanksi
Pajak (X2).
dalam penelitian ini adalah 100. Dan tidak ada missing variabel dalam
penelitian, yang berarti semua variabel dapat di uji. Dan dari hal tersebut
dapat diketahui bahwa nilai rata rata variabel Kepatuhan Wajib Pajak
adalah 27,25 dan nilai median 27,00 dengan standar deviasi 2,280 dan
nilai sum 2725 kemudian nilai minimum dan maksimum antara 22–23. nilai
58
rata rata variabel Kesadaran Wajib Pajak adalah 18,88 dan nilai median
19,00 dengan standar deviasi 1,929 dan nilai sum 1888 kemudian nilai
minimum dan maksimum antara 15–24. nilai rata rata variabel Sanksi
Pajak adalah 18,98 dan nilai median 19,00 dengan standar deviasi 1,752
dan nilai sum 1898 kemudian nilai minimum dan maksimum antara 15–23.
1) Uji Normalitas
penelitian ini telah terdistribusi secara normal. Model yang tinggi adalah
yang memiliki ditribusi data yang normal atau mendekati normal (Ghozali,
yaitu grafik yang berbentuk lonceng hal ini berarti data berkompetensi
59
Gambar 5.1 Grafik Histogram
60
Gambar 5.2 Grafik P-Plot
dipakai dalam penelitian ini karena pada grafik normal plot terlihat titik-titik
2) Uji multikolinearitas
Inflation Factor (VIF) pada model regresi. Bila angka VIF ada yang
61
Tabel 5.10 Hasil Uji Multikolonieritas
Variabel Independen Tolerance VIF
Kesadaran Wajib Pajak 0.971 1.030
Sanksi Pajak 0.971 1.030
Sumber: Hasil Output data, 2019
Nilai VIF untuk masing-masing variabel independen dalam persamaan
memiliki nilai kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih besar dari 0,10 maka
3) Uji Heteroskedastisitas
62
menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat
3. Uji Hipotesis
1) Uji F
atau tidak terhadap variabel terikat (dependen) dan sekaligus juga untuk
Berdasarkan tabel 5.11 ditas, hasil uji F diketahui nilai sig untuk
pengaruh kesadaran wajib pajak dan sanksi pajak secara simultan
terhadap kepatuhan wajib pajak adalah sebesar 0,005 < 0,05 dan nilai F
hitung 5,602 > F tabel 3,09 sehingga dapat disimpulkan bahwa
kesadaran wajib pajak dan sanksi pajak secara simultan memiliki
pengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak. Adapun hasil koefisien
63
determinasi yang menggunakan tabel model summary dapat dilihat pada
tabel 5.12 sebagai berikut:
Berdasarkan tabel 5.12 diatas diketahui nilai R Square 0,104 hal ini
2) Uji t
menggunakan uji-t. Untuk itu maka dibuat tabel hasil analisis uji-t
berdasarkan hasil SPSS seperti yang dapat dilihat pada tabel 5.13 berikut
64
Kesadaran .248 .115 .210 2.152 .034
Wajib Pajak
Sanksi Pajak .274 .127 .211 2.162 .033
Sumber: Pengolahan data dengan SPSS
untuk variabel kesadaran wajib pajak. Nilai t-hitung sebesar 2,152 dan
Karena nilai t-hitung > t-tabel (2,152 > 1,985) dan nilai signifikan 0,034 <
dari taraf signifikan 0,05 (0,034 < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa
dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua yang telah diajukan pada akhir
telah terjawab.
65
Pada hipotesis ketiga bertujuan untuk mengetahui sanksi pajak
untuk variabel sanksi pajak. Nilai t-hitung sebesar 2,162 dan nilai
signifikansi bernilai 0,033 untuk variabel sanksi pajak. Karena nilai t-hitung
> t-tabel (2,162 > 1,985) dan nilai signifikan 0,033 < dari taraf signifikan
sampai 100% maka skor kepatuhan wajib pajak akan meningkat 27,4%.
66
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan uji regresi
kesadaran wajib pajak dan sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak.
Pengaruh tersebut dapat dilihat dari dari tabel 5.11 hasil uji ANOVA
dengan nilai F-hitung sebesar 5,602 dan nilai signifikansi yang sangat
kecil (p = 0,005). Hal ini menunjukkan bahwa uji regresi berganda telah
tabel 5.12 yang diperoleh yaitu R2 = 0,104 dapat dikatakan bahwa sekitar
wajib pajak dan sanksi pajak memberikan kontribusi yang cukup signifikan
yang dimiliki seseorang maka semakin tinggi pula kepatuhan wajib pajak.
begitu juga sanksi pajak, semakin tinggi atau semakin berat sanksi pajak
67
koefisien regresi sebesar 0,248 untuk variabel kesadaran wajib pajak.
Nilai t-hitung sebesar 2,152 dan nilai signifikansi bernilai 0,034 untuk
variabel kesadaran wajib pajak. Karena nilai t-hitung > t-tabel (2,152 >
1,985) dan nilai signifikan 0,034 < dari taraf signifikan 0,05 (0,034 < 0,05),
wajib pajak orang pribadi maka semakin tinggi pula kepatuhan wajib pajak
wajib pajak dengan nilai signifikan < 0,05. Tanpa adanya kesadaran
Negara.
68
3) Pengaruh Sanksi Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Nilai t-hitung sebesar 2,152 dan nilai signifikansi bernilai 0,033 untuk
variabel sanksi pajak. Karena nilai t-hitung > t-tabel (2,162 > 1,985) dan
nilai signifikan 0.033 lebih kecil dari taraf signifikan 0.05 (0.033 < 0.05),
100% maka skor kepatuhan wajib pajak akan meningkat 27,4%. Maka
diperoleh bahwa semakin tinggi sanksi pajak maka semakin tinggi pula
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Sri (2014)
terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Arabella dan Yenni (2013)
69
sanksi pidana.
BAB VI
PENUTUP
A.Kesimpulan
wajib pajak
70
untuk melakukan perpajakannya. Karena jika semakin tinggi
wajib pajak.
B. SARAN
diperhatikan yaitu :
1) Saran untuk wajib pajak di KPP Pratama Makassar Utara agar dapat
lebih ikut berperan serta kepada negara dengan cara menjadi wajib
71
2) Bagi peneliti selanjutnya dapat menambahkan variabel lainnya
DAFTAR PUSTAKA
72
Marjan, Mutmainah Marjan, 2014, Pengaruh Kesadaran Wajib
Pajak, Pelayanan Fiskus, dan Sanksi Pajak Terhadap Tingkat Kepatuhan
Formal Wajib Pajak (Studi Kasus Pada KPP Makassar Selatan).
73