Anda di halaman 1dari 4

PENGELOLAAN REAGENSIA

No. Dokumen SOP/54/UKP/2023


No. Revisi B
SOP Tanggal Terbit 12/09/2017
Halaman 1/3
UPTD
PUSKESMAS Yunizar, S. ST.M.K.M
TEUPAH NIP.19790623 200312 2005
TENGAH

1. Pengertian Pengelolaan reagen adalah proses yang memberikan pengawasan pada hal
yang terlibat dengan reagen, meliputi pembuatan laporan penerimaan
dan penggunaan reagen, Alat Medis Pakai Habis (AMPH), Bahan
Medis Pakai Habis (BMPH), penyimpanan dan distribusi reagen,
pelabelan reagen
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk pemeriksaan di unit
Laboratorium.
3. Kebijakan SK Kepala puskesmas No:445/046/SK/PKM TEPTENG/2021 tentang
jenis reagen asesial tidak tersedia dan bahan lain yang harus tersedia di
puskesmas Teupah tengah
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat
5. Prosedur/ 1. Mematuhi protocol kesehatan
Langkah- a. memakai APD
langkah b.memakai masker
c.memakai sarung tangan
d.memakai baju lab
e.mencuci tangan sebelum dan sesudah berkerja
2. Pembuatan laporan penerimaan dan penggunaan reagen, AMPH,
BMPH
a. Petugas laboratorium membuat Laporan Pemakaian dan
Lembar Permintaan Reagen (LP-LPLAB).
b. Petugas laboratorium meminta tandatangan Kepala
Puskesmas pada LP-LPLAB.
c. Petugas laboratorium melaporkan LP-LPLAB ke UPT
Farmasidan Alkes Dinas Kesehatan.
2. Penyimpanan reagen
a. Petugas laboratorium menerima reagen dan UPT Farmasi dan
Alkes Dinas Kesehatan dan dan Unit Farmasi puskesmas.
b. Petugas laboratorium memperhatikan tanggal kadaluarsa
dan suhu penyimpanan, kemudian menyimpan reagen pada suhu

1/3
ruangan atau suhu dingin (2-8°C) atau hams beku, disesuaikan
dengan ketentuan yang tertera pada wadah reagen.
c. Petugas laboratorium menyimpan larutan berwarna dalam botol kaca
berwarna coklat/gelap, kemudian menyimpan dalam lemari supaya
tidak kena cahaya matahari langsung.4.
d. Petugas laboratorium menyimpan reagen atau larutan yang tidak
mengalami reaksi fotokimia dalam botol plastik putih.
e. Petugas laboratorium meletakkan bahan-bahan berbahaya di
bagian bawah atau di lantai dengan label tanda bahaya.
f. Petugas laboratorium menutup botol reagen selama
penyimpanan.
3. Distribusi reagensia
a. Petugas laboratorium membuat daftar reagen yang diterima dan
UPT Farmasi dan Alkes Dinas Kesehatan dan dan Unit Farmasi
puskesmas sesuai tanggal penerimaannya.
b. Petugas laboratorium menggunakan kaidah pertama masuk-
pertama keluar (FIFO-first in-first out), yaitu reagen yang lebih
dahulu masuk persediaan hams digunakan terlebih dahulu.
c. Petugas laboratorium menggunakan kaidah masa kadaluarsa
pendek dipakai dahulu (FEFO-first expired-first out).
4. Pelabelan reagensia
a. Petugas laboratorium memeriksa semua label reagen apakah
label sudah memuat identitas reagen.
b. Petugas laboratorium memberi label pada reagen buatan sendiri
yang berisi nama reagen, tanggal pembuatan, expired date
5. Menentukan buffer stock
a. Petugas laboratorium menentukan reagen yang memerlukan
buffer stock
b. Petugas laboratorium mengambil data variasi permintaan reagen
dalam
c. Petugas laboratorium mencatat permintaan tertinggi, kemudian
mengurangi dengan rata-rata permintaan per hari, didapat hasil
buffer stock reagen.
d. Petugas laboratorium menempatkan buffer stock reagen di
tempat terpis
e. Petugas laboratorium mencatat pengisian dan pengambilan
buffer stoc

2/3
6. Bagan Alir

Pembuatan laporan penerimaan dan penggunaan


reagen, AMPH, BMPH

Penyimpanan reagen

Distribusi reagensia

Pelabelan reagensia

Menentukan buffer stock

7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait Laboratorium
Gudang obat / apotik
9. Dokumen
terkait
10. Rekam historis
perubahan No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
3/3
diberlakukan

4/3

Anda mungkin juga menyukai