8/PED/
Revisi Ke
Berlaku Tgl
PANDUAN
EVALUASI REAGENSIA
Ditetapkan
Kepala UPTD Puskesmas Tambakboyo
dr. Triani
NIP: 19790922 201101 2 004
BAB I
DEFINISI
A. DEFINISI
Penerimaan
Penyimpanan
Control kadaluarsareagen
Pengadaanreagen
Pendistribusianreagen
B. TUJUAN
A. Tujuan umum
B. Tujuan khusus
BAB III
RUANG LINGKUP
1. Penerimaan reagen
2. Penyimpanan reagen
3. Control kadaluarsa reagen
4. Pengadaan reagen
5. Pendistribusian reagen
BAB III
TATA LAKSANA
Uraian :
Bahan laboratorium yang sudah ada harus ditangani secara cermat dengan
mempertimbangkan :
a. Pertama masuk –pertam akeluar (FIFO-first in-first out), yaitu bahwa barang yang
lebih dahulu masuk persediaan harus digunakan lebih dahulu.
b. Masa kadaluarsa pendek dipakai dahulu (FEFO-first expired first out).
Hal ini adalah untuk menjamin barang tidak rusak akibat penyimpanan yang
terlalu lama.
3). Suhu/kelembaban
Kulkas penyimpanan reagen harus selalu diperiksa suhunya agar sesuai dengan
persyaratan penyimpanan reagen dengan cara :
1) Tingkat persediaan
Pada umumnya tingkat persediaan harus selalu sama dengan jumlah persediaan
yaitu jumlah persediaan minimum ditambah jumlah safety stock. Tingkat persediaan
minimum adalah jumlah bahan yang diperlukan untuk memenuhi kegiatan operasional
normal, sampai pengadaan berikutnya dari pembekal atau ruang penyimpanan umum.
Safety Stock adalah jumlah persediaan cadangan yang harus ada untuk bahan-
bahan yang dibutuhkan atau yang sering terlambat diterima dari pemasok.
Buffer stock adalah stok penyangga kekurangan reagen di laboratorium.
Reserve stock adalah cadangan reagen/sisa.
2) Perkiraan jumlah kebutuhan
Reagen yang diperlukan disesuaikan dengan metode yang digunakan untuk tiap
pemeriksaan di Laboratorium Puskesmas tersebut. Penanganan dan penyimpanan
reagen harus sesuai persyaratan antara lain:
DOKUMENTASI