Anda di halaman 1dari 14

Available online at journal.unesa.a.c.

id

JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI


MANAJEMEN DAN KEUANGAN
Vol. 01 No. 02 November 2017
Hal. 091 - 104
JPEKA

Pengaruh Media Pembelajaran dan Motivasi Berprestasi Terhadap


Hasil Belajar Peserta Didik MAN Di Kabupaten Gresik

Lilik Ismawati 1

1 MAN 1 Gresik, email: lilikismawati@mhs.unesa.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh media pembelajaran dan motivasi berprestasi
terhadap hasil belajar ekonomi baik secara parsial maupun secara simultan. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif, data dianalisis menggunakan regresi linier berganda, pengumpulan data
menggunakan angket dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPS
MAN 1 Gresik dan MAN 2 Gresik tahun pelajaran 2016/2017 sebanyak 226 orang ditentukan jumlah
sampel sebanyak 145 orang dengan teknik proporsional random sampling. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa secara parsial dan simultan ada pengaruh yang signifikan dan positif antara media pembelajaran
dan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar peserta didik MAN di Kabupaten Gresik. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa guru kurang memanfaatkan media teknologi berbasis komputer dan kurang adanya
motivasi dalam mencapai prestasi. Maka peneliti merekomendasikan agar guru menerapkan media
pembelajaran yang memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran dan guru harus mampu
membangkitkan motivasi berprestasi siswa agar hasil belajar dapat dicapai secara optimal.
Kata Kunci : Media Pembelajaran, Motivasi Berprestasi, Hasil Belajar

Abstract
This study aims to analyze the influence of learning media and achievement motivation on economic
learning outcomes either partially or simultaneously. This research uses quantitative approach; the data
analyzed using multiple linear regressions, data collection-using questionnaire and documentation. The
population in this study were students of class XI IPS MAN 1 Gresik and MAN 2 Gresik academic year
2016/2017 as many as 226 people determined the number of samples as 145 people with proportional
random sampling technique. The results showed that partially and simultaneously there is a significant
and positive influence between learning media and achievement motivation on learning outcomes of MAN
learners in Gresik Regency. The results showed that teachers are less use of computer-based technology
media and lack of motivation in achieving achievement. Therefore, researchers recommend that teachers
apply learning media that allows students to understand the subject matter and teachers should be able to
generate student achievement motivation for learning outcomes can be achieved optimally.
Keywords: Learning Media, Achievement Motivation, Learning Outcomes

Jurnal Pendidikan Ekonomi Vol.1 No. 2 November 2017 Hal. 91


Lilik Ismawati

PENDAHULUAN Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik


Belajar merupakan suatu proses yang Indonesia Nomor 53 Tahun 2015 Tentang
tetap berlangsung selama manusia masih Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik dan
hidup. Proses belajar terjadi ketika manusia Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar dan
mengadakan interaksi dengan linkungannya Pendidikan Menengah. Dalam pasal 1 ayat 6
sehingga belajar bisa terjadi kapan saja dan dijelaskan bahwa kriteria ketuntasan minimal
dimana saja. Apabila proses belajar tersebut yang selanjutnya disebut KKM adalah kriteria
dilakukan di sekolah, maka belajar tersebut ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan
dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan pendidikan yang mengacu pada standar
pada diri seseorang secara terencana, baik kompetensi kelulusan, dengan
dalam hal aspek pengetahuan, ketrampilan, mempertimbangkan karakteristik peserta
dan sikap. Jika seseorang belajar disekolah didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi
maka tentunya akan terjadi interaksi antara satuan pendidikan. Sedangkan ketuntasan
peserta didik dan guru. Belajar adalah suatu dalam pembelajaran berkaitan ketuntasan nilai
proses untuk mewujudkan perubahan dalam seorang peserta didik yang tercermin dari
diri peserta didik baik dalam segi kognitif, angka-angka yang sesuai dengan ketuntasan
psikomotorik, dan afektif yang dilakukan oleh belajar minimal yang telah ditetapkan oleh
peserta didik di sekolah dengan bimbingan sekolah. Penetapan kriteria ketuntasan
guru untuk mencapai tujuan pendidikan yang minimal (KKM) dari suatu materi pelajaran
terlihat dari hasil belajar peserta didik. berdasarkan kompleksitas, daya dukung dan
Menurut Sudjana (2013) “dalam kegiatan intake dari materi pelajaran tersebut.
pembelajaran terdapat dua kegiatan yang Adapun rambu-rambu dalam penetapan
sinergi, yaitu guru mengajar dan peserta didik KKM menurut Departemen Pendidikan
belajar yang biasa dikenal dengan istilah Nasional adalah sebagai berikut: 1) ditetapkan
proses belajar mengajar (PBM), dalam pada awal tahun pelajaran; 2) KKM ditetapkan
kegiatan ini guru mengajarkan bagaimana oleh forum MGMP sekolah; 3) nilai KKM
peserta didik harus belajar, sementara peserta dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat
didik belajar bagaimana seharusnya belajar dengan rentang 0 – 100; 4) Nilai KKM
melalui berbagai pengalaman belajar hingga maximal adalah 100; dan 5) Nilai KKM harus
terjadi perubahan dalam dirinya dari segi dicantumkan dalam laporan hasil belajar
kognitif, afektif dan atau psikomotorik”. peserta didik (LHBS).
Hasil belajar sangat erat kaitannya proses Pada mata pelajaran ekonomi peserta
selama belajar, Saputra (2015) mengukur didik MAN di Kabupaten Gresik yaitu MAN 1
pengaruh proses belajar terhadap hasil belajar Gresik yang terdapat di Jalan Raya Bungah No
dan menemukan bahwa proses belajar 46 Bungah Gresik dan MAN 2 Gresik yang
berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar. terdapat di Jalan Raya Metatu Benjeng Gresik,
Patokan ketuntasan belajar mengacu pada hasil belajar juga diharapkan dapat mencapai
standard kompetensi dan kompetensi dasar kompetensi yang diharapkan yaitu tercapainya
serta indikator yang terdapat dalam Peraturan ketuntasan belajar minimal sebesar 75. Akan

Jurnal Pendidikan Ekonomi Vol.1 No. 2 November 2017 Hal. 92


Lilik Ismawati

tetapi berdasarkan hasil ulangan harian pada yang ada dalam kehidupan sehari-hari, seperti
materi pasar modal dan perdagangan kemiskinan, inflasi, ketenagakerjaan,
internasional peserta didik MAN di Kabupaten pengangguran dan lain-lain dan selama ini
Gresik semester genap tahun pelajaran 2016- materi-materi tersebut masih dijelaskan dalam
2017 terlihat masih ada beberapa peserta didik tahapan pengertian dan teori sehingga peserta
yang masih belum mencapai ketuntasan didik masih sulit menghubungkan teori-teori
belajar minimal yang telah ditetapkan, tersebut dengan realita yang ada dalam
sebagaimana terlihat dalam tabel 1 berikut. masyarakat.
Agar peserta didik dapat menguasai
Tabel 1. Rata-Rata Nilai Ulangan Harian materi-materi dalam mata pelajaran ekonomi
Mata Pelajaran Ekonomi Peserta dibutuhkan beberapa media pembelajaran
didik MAN di Kabupaten Gresik yang sesuai dengan realita yang ada dalam
Tahun 2016 masyarakat dan dalam kehidupan sehari-hari
Nama Kelas Jumlah Belum Tuntas karena materi ekonomi adalah materi yang
Sekolah Peserta KKM Tuntas (%)
sangat berhubungan dengan realita yang
didik (%)
MAN 1 XI IS-1 36 ≥ 75 11% 89% dihadapi peserta didik dalam masyarakat
Gresik XI IS-2 38 ≥ 75 18% 82% seperti permintaan penawaran, kenaikan harga
XI IS-3 37 ≥ 75 14% 86%
barang, pengangguran, kesempatan kerja,
permintaan penawaran dan lain-lain.
Jumlah 111
Kenyataan yang ada di Madrasah Aliyah
MAN 2 XI IS-1 38 ≥ 75 13% 87%
Negeri Kabupaten Gresik selama ini terlihat
Gresik XI IS-2 40 ≥ 75 15% 85%
bahwa guru ekonomi yang yang ada sudah
XI IS-3 37 ≥ 75 22% 78%
masuk kualifikasi tingkat pendidikan S1 dan
Jumlah 114 84,5%
termasuk guru yang bersertifikat pendidik.
Data diolah tahun 2016
Sehingga guru-guru yang ada sudah
Dari data diatas terlihat bahwa nilai
menguasai dalam membuat dan menggunakan
ulangan harian pada mata pelajaran ekonomi media pembelajaran yang disesuaikan dengan
peserta didik MAN 1 dan MAN 2 Gresik kelas materi pembelajaran yang ada. Baik media
XI jurusan IPS masih terdapat 16–19% peserta
pembelajaran secara visual maupun audio
didik yang belum mencapai KKM yang
visual dan media pembelajaran yang berbasis
diharapkan yaitu nilai sebesar 75 sehingga teknologi informasi dan komunikasi seperti
peserta didik tersebut masih harus mengikuti internet dan beberapa aplikasi penunjang
ulangan perbaikan atau remedial.
lainnya.
Fenomena yang terjadi di MAN 1 dan
Dalam belajar selain membutuhkan media
MAN 2 di Kabupaten Gresik menunjukkan pembelajaran, juga sangat dibutuhkan
bahwa masih terdapat beberapa peserta didik motivasi untuk berprestasi. Amir (2016)
yang hasil belajar mata pelajaran ekonomi
motivasi berprestasi merupakan daya
masih dibawah KKM. Mata pelajaran
penggerak dalam diri seseorang untuk
ekonomi oleh sebagian peserta didik masih memperoleh keberhasilan dan keberhasilannya
dianggap sulit karena materi yang harus tergantung pada usaha pribadi dan
dikuasai peserta didik berkaitan dengan realita

Jurnal Pendidikan Ekonomi Vol.1 No. 2 November 2017 Hal. 93


Lilik Ismawati

kemampuan yang dimiliki. Pernyataan Fenomena yang ada pada peserta didik
tersebut dapat diartikan peserta didik yang kelas XI jurusan IPS di MAN Kabupaten
tidak memiliki motivasi untuk berprestasi akan Gresik terlihat bahwa masih ditemui beberapa
cenderung tidak memiliki semangat dalam peserta didik yang memang kurang serius
mencari ilmu. Berbeda dengan peserta didik dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru,
yang memiliki motivasi berprestasi tinggi, baik tugas disekolah maupun tugas dirumah.
mereka pada umumnya cenderung rajin, dan Mereka cenderung mengandalkan teman jika
selalu memperhatikan apa yang disampaikan ada tugas rumah dan kurang berusaha secara
oleh guru selama proses pembelajaran mandiri untuk bisa menguasai materi yang
berlangsung. Dengan demikian, motivasi telah disampaikan guru. Jika akan diadakan
berprestasi peserta didik sangat penting dan ulangan harian, mereka masih kurang
berpengaruh terhadap hasil belajar mata mempersiapkan diri secara maximal sehingga
pelajaran apapun terutama mata pelajaran hasilnya pun masih sekitar 15% dari jumlah
ekonomi. peserta didik yang ada masih belum mencapai
Di MAN 1 Gresik terdapat 4 KKM dan harus menjalani remedial, hal ini
program/jurusan yaitu; IPA, IPS, Bahasa dan terlihat dari daftar nilai guru mata pelajaran
Keagamaan. Pada saat peserta didik yang terdapat beberapa peserta didik yang
dinyatakan diterima di MAN 1 peserta didik harus mengikuti kegiatan remidial.
harus mengisi blangko pernyataan pemilihan Dengan tidak mengurangi peran, dan
jurusan yang diketahui oleh orang tua/wali fungsi dari faktor-faktor lain dalam
peserta didik. Selanjutnya petugas bimbingan menentukan hasil belajar peserta didik, maka
konseling yang akan menentukan jurusan peneliti memilih media pembelajaran dan
peserta didik tersebut dengan pertimbangan motivasi berprestasi peserta didik ditetapkan
nilai yang dicapai peserta didik pada saat sebagai variabel penelitian. Ketiga hal
SMP/MTs. Di kelas XI tahun ajaran 2016- tersebut peneliti tetapkan sebagai variabel
2017 di MAN 1 Gresik terdapat 6 kelas karena diduga paling dominan dalam
jurusan IPA, 3 kelas jurusan IPS, I kelas pencapaian hasil belajar mata pelajaran
jurusan Bahasa, dan 1 kelas jurusan ekonomi peserta didik MAN di Kabupaten
Keagamaan. Pada saat pengisisn blangko Gresik.
jurusan banyak peserta didik yang Berdasarkan teori dan fenomena diatas
menginginkan masuk urusan IPA sehingga maka terlihat bahwa media pembelajaran
sampai tercapai 6 kelas, sedangkan jurusan sangat dibutuhkan untuk mendukung kegiatan
IPS, Bahasa dan Keagamaan kurang diminati pembelajaran. Sedangkan motivasi berprestasi
peserta didik. Begitu juga di MAN 2 Gresik, juga penting agar peserta didik bersemangat
terdapat 4 kelas jurusan IPA yang terdiri dari 1 dalam belajar sehingga akan mendapatkan
kelas unggulan dan 3 kelas regular, sedangkan hasil belajar yang maximal. Untuk mengetahui
jurusan IPS terdapat 3 kelas dan tidak ada seberapa besar pengaruh media pembelajaran,
kelas unggulan. Dari data tersebut terlihat dan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar,
bahwa jurusan IPS masih kurang diminati oleh maka peneliti tertarik untuk melakukan
peserta didik. penelitian tentang “Pengaruh Media

Jurnal Pendidikan Ekonomi Vol.1 No. 2 November 2017 Hal. 94


Lilik Ismawati

Pembelajaran, dan Motivasi Berprestasi Sumber : Data primer diolah (2017)


Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Peserta didik
MAN di Kabupaten Gresik”. Berdasarkan tabel 4.1 maka dapat
METODE dijelaskan pengujian hipotesis dari hasil
Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis regresi uji t sebagai berikut.
kuantitatif, dengan jenis penelitian asosiatif. Media pembelajaran berpengaruh
Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan terhadap hasil belajar ekonomi peserta didik
kuantitatif dengan menggunakan analisis MAN di Kabupaten Gresik, berdasarkan
regresi linier berganda, dalam penelitian ini penyajian diatas maka data dapat dianalisi
terdapat 3 variabel yaitu media pembelajaran sebagai berikut. Variabel media pembelajaran
(X1) motivasi berprestasi (X2) dan hasil (X1) mempunyai nilai t-hitung sebesar 4,481
belajar (Y). Populasi dalam penelitian ini lebih besar dari nilai t-tabel (5%) yaitu
adalah peserta didik kelas XI jurusan IPS 1,65573, maka Ho ditolak dan Ha diterima
MAN 1 dan MAN 2 Gresik sebanyak 226 yang berarti bahwa variabel media
peserta didik dengan teknik proporsional pembelajaran (X1) berpengaruh signifikan
random sampling maka sampel sebanyak 145 terhadap hasil belajar ekonomi (Y). Hal ini
peserta didik. Data dikumpulkan dengan juga dibuktikan oleh nilai sig dari variabel
menggunakan angket dan dokumentasi. media pembelajaran (X1) yang lebih kecil
dari 0,05, yaitu sebesar 0,000.
HASIL DAN PEMBAHASAN Motivasi berprestasi berpengaruh
Uji t terhadap hasil belajar ekonomi peserta didik
Uji t dihitung untuk mengetahui MAN di Kabupaten Gresik, berdasarkan
signifikansi variable bebas terhadap variable penyajian diatas maka data dapat dianalisi
terikat secara parsial. Uji t dilakukan untuk sebagai berikut. Variabel motivasi berprestasi
menguji pengaruh masing-masing variable (X3) mempunyai nilai t-hitung sebesar 2,396
bebas yaitu media pembelajaran (X1) dan lebih besar dari nilai t-tabel (5%) yaitu
motivasi berprestasi (X3) terhadap variabel 1,65573, maka Ho ditolak dan Ha diterima
hasil belajar (Y) peserta didik MAN di yang berarti bahwa variabel motivasi
Kabupaten Gresik dengan menggunakan berprestasi (X3) berpengaruh signifikan
SPSS v.23. Adapun rincian nilai signifikansi terhadap hasil belajar ekonomi (Y). Hal ini
dari masing-masing variable independen juga dibuktikan oleh nilai sig dari variabel
ditunjukkan pada tabel 2 berikut. motivasi berprestasi (X1) yang lebih kecil
Tabel 2. Hasil Uji t dari 0,05, yaitu sebesar 0,018.
Variabel T t Kesim-
No. Sig Uji F
Bebas hitung tabel pulan
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh
Media
1. Pembelajaran 4,481 >1,65573 0,000 Sig variable media pembelajaran dan motivasi
(X1) berprestasi secara simultan terhadap hasil
Motivasi belajar ekonomi. Hasil uji F dalam penelitian
2. Berprestasi 2,396 >1,65573 0,018 Sig
(X3)

Jurnal Pendidikan Ekonomi Vol.1 No. 2 November 2017 Hal. 95


Lilik Ismawati

ini menggunakan bantuan software SPSS 23 dilakukan analisis secara kuantitatif dengan
dapat dilihat dari tabel 4.2 berikut. menggunakan paket program komputer
Statistik, yaitu SPSS v.23.0 for Windows.
Adapun besarnya pengaruh dari variabel-
Tabel 3. Hasil Uji F variabel bebas (X) terhadap hasil belajar
ANOVAa ekonomi (Y) peserta didik MAN di
Sum of D Mean Kabupaten Gresik dapat dilihat pada Tabel 4
Model Squares f Square F Sig. berikut:
1 Regressi 3401,2 1133,7 412,9 .000
3 b Tabel 4. Hasil Uji Koefisien Determinasi
on 36 45 82
(R2)
Residual 14
38,791 ,275 Model Summaryb
1

Total 3440,0 14 R Adjusted Std. Error of


28 4 Model R Square R Square the Estimate

a. Dependent Variable: Hasil Belajar 1 .943a ,887 ,885 ,525

b. Predictors: (Constant), Motivasi Berprestasi, Media a. Predictors: (Constant), Motivasi Berprestasi,


Pembelajaran Media Pembelajaran, Sarana Belajar
b. Dependent Variable: Hasil Belajar

Media pembelajaran dan motivasi berprestasi Dari Tabel 4. Nilai Koefisien Determinasi
berpengaruh terhadap hasil belajar ekonomi yang ditunjukkan oleh nilai R Square, yaitu
peserta didik MAN di Kabupaten Gresik. Dari sebesar 0,887, yang berarti bahwa 88,7%
tabel 4.26 hasil uji F-hitung sebesar 412,982 variasi hasil belajar (Y) dapat diterangkan oleh
yang lebih besar dari pada nilai F-tabel (5%) variasi dari kedua variabel bebas (X1, dan X2)
yaitu 2,67 dengan nilai signifikansi sebesar dan sisanya sebesar 11,3% diterangkan oleh
0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Maka dapat variabel lain diluar variabel X1, dan X2.
disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha
diterima yang berarti dalam penelitian ini Pengaruh Media Pembelajaran terhadap
terbukti bahwa media pembelajaran (X1), dan Hasil Belajar
motivasi berprestasi (X2) berpengaruh secara Dalam melaksanakan pembelajaran,
simultan terhadap hasil belajar ekonomi (Y) seorang guru pasti membutuhkan media yang
peserta didik MAN di Kabupaten Gresik. akan membantu guru untuk memudahkan
menyampaikan materi pelajaran kepada
Nilai koefisien determinasi (R2) peserta didik. Media pembelajaran secara
Untuk mengetahui besarnya pengaruh umum dapat diartikan sebagai alat bantu
atau besarnya kontribusi dari variabel- proses belajar mengajar atau segala sesuatu
variabel bebas (X) terhadap variabel hasil yang dapat dipergunakan untuk merangsang
belajar ekonomi (Y) peserta didik MAN di pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan
Kabupaten Gresik, maka data primer yang atau ketrampilan peserta didik. Dengan adanya
didapat melalui kuisioner penelitian media pembelajaran maka akan memberikan
kemudahan bagi peserta didik untuk
Jurnal Pendidikan Ekonomi Vol.1 No. 2 November 2017 Hal. 96
Lilik Ismawati

memahami suatu materi yang disajikan oleh adalah materi yang mengalami perubahan
guru. Selain itu fungsi media pembelajaran disetiap waktunya sehingga peserta didik
sangat luas dan banyak sekali, antara lain: (1) membutuhkan media yang memuat berita dan
meningkatkan efektifitas dan efisiensi informasi terbaru. Media berupa koran juga
pembelajaran; (2) meningkatkan gairah belajar jarang digunakan karena secara finansial
peserta didik; (3) meningkatkan minat dan peserta didik merasa keberatan jika harus
motivasi belajar; (4) menjadikan peserta didik membeli koran, sedangkan koran terbaru yang
berinteraksi langsung dengan kenyataan; (5) tersedia di madrasah jumlahnya hanya 2 buah
mengatasi modalitas belajar peserta didik yang yang terletak di ruang tata usaha dan
beragam; (6) mengefektifkan proses perpustakaan madrasah yang tidak
komunikasi dalam pembelajaran; dan (7) memperbolehkan peserta didik untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran membawa keluar ruangan karena akan
Berdasarkan hasil analisis regresi linier mengurangi kesempatan yang lain jika
berganda variabel media pembelajaran (X1) membutuhkan informasi dari koran tersebut.
mempunyai nilai t-hitung lebih besar dari nilai Selama ini peserta didik banyak mengakses
t-tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima yang berita dari media surat kabar online.
berarti bahwa variabel media pembelajaran Mengakses berita dari media online lebih
(X1) mempunyai pengaruh yang positif dan mudah karena sebagian besar peserta didik
signifikan terhadap hasil belajar ekonomi sudah memiliki laptop dan di MAN
peserta didik (Y) pada materi pasar modal dan Kabupaten Gresik sudah memberikan fasilitas
perdagangan internasional, sehingga apabila free wifi dalam lingkungan sekolah.
media pembelajaran (X1) ditingkatkan, maka Hasil penemuan menunjukkan guru sudah
hasil belajar ekonomi peserta didik (Y) pada memanfaatkan media hasil teknologi audio
materi pasar modal dan perdagangan visual yaitu berupa grafik, peta dan globe.
internasional juga akan mengalami Dengan menggunakan media ini dalam
peningkatan. menjelaskan materi pasar modal dan
Berdasarkan hasil pengujian tersebut perdagangan internasional peserta didik bisa
diatas terbukti bahwa media pembelajaran langsung mendapatkan informasi mengenai
berpengaruh secara signifikan terhadap hasil jarak tiap negara dalam melakukan
belajar peserta didik MAN di Kabupaten perdagangan internasional. Dengan
Gresik pada materi pasar modal dan menggunakan media yang berupa globe
perdagangan internasional. Pada media hasil peserta didik tidak akan merasa kesulitan
teknologi cetak, dari jawaban responden memahami letak suatu negara dalam
terlihat bahwa media hasil teknologi cetak hubungannya dengan negara lain. Pentingnya
yang berupa majalah dan surat kabar jarang menggunakan media pembelajaran ini
digunakan oleh guru karena media ini kurang didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
menarik bagi peserta didik. Media berupa Sangsawang (2014) yang menunjukkan bahwa
majalah yang terbitnya sebulan sekali tidak penerapan media yang penampilannya
memuat berita terbaru, sedangkan materi menyesuaikan dengan lingkungan, kondisi
perdagangan internasional dan pasar modal peserta didik dan materi yang dibahas, juga

Jurnal Pendidikan Ekonomi Vol.1 No. 2 November 2017 Hal. 97


Lilik Ismawati

mampu menghadirkan kehadapan peserta Peserta didik berpendapat bahwa


didik mengenai kondisi yang sebenarnya pemakaian media pembelajaran kinestetik
terdapat kehidupan nyata berpengaruh positif yang melibatkan peserta didik secara aktif
dan signifikan terhadap hasil belajar peserta partisipatif seperti demonstrasi dan simulasi
didik. sangat dibutuhkan, karena media demonstrasi
Temuan lain menunjukkan bahwa pada dan simulasi memudahkan peserta didik dalam
media teknologi berbasis computer yaitu memahami pelajaran. Hasil temuan
berupa multimedia (video, animasi, image, menunjukkan bahwa selama ini guru kurang
grafik dan sound) juga power point dengan menerapkan media demonstrasi dan simulasi
tampilan yang sangat menarik sangat dalam pembelajaran karena guru kurang bisa
membantu peserta didik dalam memahami mendapatkan bentuk yang tepat dalam
materi pelajaran. Akan tetapi selama ini guru menerapkan media ini. Selama ini media yang
masih kurang bisa memberikan media tersedia di layanan internet sebagian besar
teknologi berbasis komputer ini kepada siswa adalah media audio visual. Untuk media
karena penerapan media jenis ini dalam materi kinestetik sulit ditemukan sehingga
pembelajaran memang membutuhkan membutuhkan ketrampilan guru sendiri untuk
ketrampilan dan waktu khusus untuk guru membuatnya. Padahal dengan adanya
dalam membuatnya agar mampu keterlibatan peserta didik secara aktif
menyesuaikan dengan materi juga kondisi diharapkan peserta didik lebih mudah
terkini dengan lingkungan masyarakat. Selama memahami materi yang selama ini dianggap
ini guru kurang mempunyai waktu untuk sulit. Pentingnya penerapan media kinestetik
membuat sendiri dengan menyesuaikan dalam pembelajaran sejalan dengan penelitian
kondisi peserta didik, sehingga guru hanya Mahnun (2012) yang mengatakan bahwa guru
mengadopsi media jenis multimedia ini dari harus mampu mengembangkan sendiri media
internet dengan harapan bisa meningkatkan pembelajarannya yang melibatkan siswa
hasil belajar peserta didik. Pentingnya secara aktif dan partipatif dan menjadikan
pemakaian media teknologi berbasis computer peserta didik sebagai model, karena dengan
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan melakukan langsung, pesefta didik akan
oleh Aciek et. al. (2012) mengatakan bahwa mudah memahami. Dalam hal ini, guru
jika peserta didik belajar dengan dituntut untuk mampu merancang dan
menggunakan media yang sangat menarik, mengembang sendiri media tersebut sesuai
maka akan meningkatkan hasil belajar. Juga dengan sarana dan kelengkapan yang dimiliki
penelitian Faramaz et. al. (2012) yang guru maupun oleh sekolah.
menyatakan hasil belajar peserta didik akan Selain itu, untuk menghilangkan
meningkat jika peserta didik yang memiliki kejenuhan dengan suasana kelas, guru juga
hubungan interpersonal tinggi diterapkan perlu menerapkan media kinestetik yang
media visual-audio, meta media dan berupa melakukan survey lapangan untuk
sebaliknya peserta didik dengan hubungan melihat secara langsung aktivitas
interpersonal rendah berkecenderungan perekonomian dan untuk membandingkan
dengan media visual. antara teori dan realita yang ada di

Jurnal Pendidikan Ekonomi Vol.1 No. 2 November 2017 Hal. 98


Lilik Ismawati

masyarakat. Media pembelajaran dengan mencurahkan segala upaya untuk


mengadakan survey kelapangan ini selain mengungguli”. Motivasi berprestasi
menyenangkan bagi peserta didik, juga merupakan daya penggerak dalam diri peserta
memudahkan peserta didik untuk memahami didik untuk mencapai taraf prestasi akademik
pelajaran karena dengan melihat realita, yang setinggi mungkin demi penghargaan
peserta didik lebih ingat dan mudah kepada diri sendiri.
memahami. Hal ini sejalan dengan penelitian Berdasarkan hasil analisis regresi linier
yang dilakukan oleh Rian et. al. (2011) yang berganda variabel motivasi berprestasi
menyatakan bahwa pembelajaran berbasis mempunyai nilai t-hitung lebih besar dari nilai
pada kegiatan eksperimen dalam isu-isu t-tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima yang
lingkungan akan membantu dalam berarti bahwa variabel motivasi berprestasi
meningkatkan pemahaman dan hasil belajar mempunyai pengaruh yang positif dan
peserta didik tentang topik yang diajarkan. signifikan terhadap hasil belajar ekonomi
Peserta didik lebih bersemangat untuk peserta didik pada materi pasar modal dan
mempelajari hal actual yang terjadi perdagangan internasional, sehingga apabila
masyarakat. Berdasarkan penjabaran diatas motivasi berprestasi ditingkatkan, maka hasil
terbukti bahwa media pembelajaran belajar ekonomi peserta didik pada materi
mempunyai pengaruh yang positif dan pasar modal dan perdagangan internasional
signifikan terhadap hasil belajar. Dengan juga akan mengalami peningkatan.
adanya media pembelajaran yang diterapkan Berdasarkan hasil pengujian tersebut
oleh guru, akan memudahkan siswa dalam diatas terbukti ada pengaruh motivasi
memahami materi pelajaran. berprestasi terhadap hasil belajar ekonomi
materi pasar modal dan perdagangan
Pengaruh Motivasi Berprestasi terhadap internasional peserta didik MAN di Kabupaten
Hasil Belajar Gresik, maka diketahui bahwa motivasi
Setiap orang pasti memiliki motivasi berprestasi berpengaruh signifikan terhadap
berprestasi yang berbeda-beda, sesuai dengan hasil belajar, artinya motivasi berprestasi
kekuatan dan kebutuhan akan prestasi mampu menjelaskan perubahan dari hasil
tersebut. Agustin (2011) Motivasi berprestasi belajar peserta didik materi pasar modal dan
tentunya sangat dibutuhkan dalam belajar perdagangan internasional peserta didik MAN
karena motivasi berperan penting dalam setiap di Kabupaten Gresik.
pencapaian tujuan. Seorang peserta didik yang Berdasarkan jawaban responden terlihat
tidak memiliki motivasi dalam belajar akan bahwa peserta didik mempunyai tanggung
berakibat pada hasil belajar yang kurang jawab pribadi yang berupa kurang adanya
sesuai dengan harapan sekolah maupun usaha untuk mendapatkan nilai yang lebih
harapan orang tua. baik lagi jika telah mendapatkan nilai yang
Menurut Santrock (2008) merumuskan memuaskan. Hal ini mencerminkan jika
bahwa motivasi berprestasi adalah “suatu peserta didik mudah puas dengan apa yang
dorongan untuk menyempurnakan sesuatu, telah didapatkan selama ini dan kurang adanya
untuk mencapai standar keunggulan dan untuk usaha untuk mendapatkan lebih baik lagi.

Jurnal Pendidikan Ekonomi Vol.1 No. 2 November 2017 Hal. 99


Lilik Ismawati

Peserta didik belum mempunyai kemauan dengan cara tertentu untuk mendapatkan hasil
untuk mempunyai kemampuan yang melebihi belajar. Dengan adanya kemauan untuk
apa yang mampu dilakukan teman. Padahal mampu melakukan melebihi apa yang mampu
adanya kemauan untuk bisa melakukan lebih dilakukan teman merupakan suatu sikap yang
dari yang dimampu teman merupakan bentuk menunjukkan bahwa peserta didik mempunya
motivasi yang sangat membantu peserta didik motivasi yang tinggi.
dalam mendapatkan hasil belajar. Hal ini Temuan lain menunjukkan bahwa peserta
sesuai dengan penelitian Hossein (2016) yang didik kurang bisa melakukan antisipasi
menyatakan bahwa jika peserta didik memiliki terhadap kegagalan yang mungkin diterima,
keinginan untuk mampu melakukan lebih juga peserta didik kurang mampu menentukan
merupakan salah satu komponen penting beberapa alternative pilihan jika mendapatkan
dalam belajar, karena hal itu adalah motivasi kegagalan. Hal Ini menunjukkan jika peserta
yang mendorong semangat untuk mencapai didik belum mampu membuat solusi
tujuan yang diharapkan. alternative untuk mengantisipasi dan
Temuan lain menunjukkan bahwa peserta mengatasi kegagalan. Peserta didik juga belum
didik kurang mempunyai keinginan untuk mampu melaksanakan tugas dengan sebaik-
berusaha bekerja kreatif sehingga mampu baiknya sesuai dengan jadwal yang telah
melakukan sesuatu yang tidak sama dengan ditetapkan. Kemampuan peserta didik dalam
teman. Akan tetapi hasil penelitian terlihat mengantisipasi kegagalan juga kemampuan
bahwa peserta didik mempunyai kemauan melaksanakan kegiatan sesuai jadwal yang
untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan telah ditetapkan merupakan faktor pendorong
guru secara tuntas karena adanya kesadaran untuk mencapai hasil belajar yang diharapkan,
jika tugas tersebut akan menunjang sesuai denga hasil penelitian Ediz et. al (2016)
kesuksesan dalam belajar. Akan tetapi peserta yang mengemukakan bahwa kemampuan
didik kurang menyukai tugas-tugas yang peserta didik dalam menyiapkan strategi untuk
menantang. Hal ini mencerminkan jika peserta mengantisipasi kegagalan akan memudahkan
didik MAN 1 dan MAN 2 Gresik kurang suka peserta didik dalam mencapai hasil yang
dengan suatu tantangan, tetapi mempunyai diharapkan. Peserta didik harus berusaha
ketaatan yang tinggi dalam mengerjakan tugas melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan
yang diberikan guru, karena mereka jadwal yang ada karena itu mencerminkan
mempunyai keyakinan jika dengan mental disiplin yang akan sangat berguna
mengerjakan tugas maka akan berpengaruh dalam mencapai hasil belajar.
baik pada hasil belajarnya. Motivasi Berdasarkan penjabaran diatas terbukti
berprestasi merupakan hal penting yang harus bahwa motivasi berprestasi mempunyai
dimiliki oleh peserta didik agar bisa mencapai pengaruh positif dan signifikan terhadap hasil
hasil belajar dengan baik. Hal ini sesuai belajar, maka guru dan peserta didik itu
dengan penelitian Dragana et. al (2014) yang sendiri harus mampu membangkitkan
mengemukakan bahwa motivasi merupakan motivasi, karena tanpa adanya motivasi yang
dorongan batin yang menggerakkkan peserta kuat maka hasil belajar yang diharapkan juga
didik untuk mampu berprilaku atau bertindak akan sulit tercapai.

Jurnal Pendidikan Ekonomi Vol.1 No. 2 November 2017 Hal. 100


Lilik Ismawati

memudahkan siswa memahami pelajaran dan


Pengaruh Media Pembelajaran, dan memudahkan guru dalam menyampaikan
Motivasi Berprestasi terhadap Hasil materi pelajaran. Media yang diterapkan harus
Belajar menyesuaikan dengan perkembangan
Hasil penelitian dengan menggunakan uji teknologi, materi yang dibahas dan kondisi
F diketahui bahwa media pembelajaran, dan peserta didik. Jika media yang diterapkan telah
motivasi berprestasi berpengaruh terhadap tepat, maka hasil belajar akan mudah tercapai.
hasil belajar ekonomi pada materi pasar modal Motivasi juga sangat mempengaruhi hasil
dan perdagangan internasional, hal ini belajar karena dengan motivasi berprestasi
dibuktikan dengan diperolehnya nilai Fhitung yang tinggi, makan akan mendorong peserta
lebih besar dari Ftabel dengan tingkat didik mampu mencapai hasil belajar. Hak ini
signifikansi lebih kecil dari 0.05, sehingga sejalan dengan penelitian Sutrisno (2016) yang
hipotesis yang menyatakan “Diduga media mengemukakan bahwa terdapat pengaruh
pembelajaran, sarana belajar, dan motivasi yang signifikan dari persepsi penguasaan
berprestasi secara bersama-sama memiliki metode mengajar praktik guru, persepsi
pengaruh terhadap hasil belajar peserta didik media pembelajaran, dan motivasi
MAN di Kabupaten Gresik”, teruji berprestasi peserta didik secara bersama-sama
kebenarannya. terhadap hasil belajar. Ketiga komponen
Pengaruh media pembelajaran, dan tersebut berpengaruh terhadap hasil belajar
motivasi berprestasi terhadap hasil belajar peserta didik.
menunjukkan arah positif, artinya semakin
bagus media pembelajaran dan juga semakin KESIMPULAN
tinggi motivasi berprestasi maka semakin Simpulan
bagus hasil belajar. Dengan pemakaian media Media pembelajaran berpengaruh
pembelajaran yang baik apalagi jika didukung signifikan terhadap hasil belajar peserta didik
dengan adanya motivasi berprestasi yang MAN di Kabupaten Gresik pada materi pasar
tinggi dari peserta didik, maka hasil belajar modal dan perdagangan internasional.
yang dicapai peserta didik juga akan semakin Berdasarkan tanggapan responden terdapat
baik. dua jenis media yang masih kurang
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan dimanfaatkan yaitu media hasil teknologi
hasil belajar (Y) sebesar 88,7% dipengaruhi cetak dan media teknologi berbasis computer.
oleh variabel media pembelajaran (X1) dan Sedangkan media hasil teknologi audio visual
motivasi berprestasi (X2), sedangkan sisanya dan media kinestetik sudah dimanfaatkan
11,3% dipengaruhi oleh faktor lain, hal ini denga baik. Hal ini menunjukkan bahwa guru
berarti bahwa perubahan yang terjadi pada kurang memanfaatkan media teknologi cetak
media pembelajaran (X1) dan motivasi karena media ini selain kurang menarik bagi
berprestasi (X2) akan mempengaruhi hasil peserta didik juga dalam media ini informasi
belajar (Y). Media pembelajaran sangat yang disajikan kurang actual. Media teknologi
butuhkan, tidak hanya guru tetapi juga peserta berbasis computer juga jarang diterapkan
didik. Karena media pembelajaran akan karena kemampuan guru dalam membuat

Jurnal Pendidikan Ekonomi Vol.1 No. 2 November 2017 Hal. 101


Lilik Ismawati

media ini masih kurang memadai, realita yang mempunyai ketrampilan dalam membuat dan
ada guru hanya mengadopsi media yang ada menerapkan media teknologi berbasis
diinternet sehingga surang sesuai dengan komputer dalam kegiatan pembelajaran.
kondisi sekolah dan kondisi peserta didik, Dengan menggunakan media pembelajaran
meskipun terdapat kesesuaian dengan materi yang menarik dan bebasis pada teknologi yang
pelajaran. sesuai dengan kondisi terkini, maka akan
Motivasi berprestasi berpengaruh menarik minat peserta didik untuk memahami
signifikan terhadap hasil belajar peserta didik materi pelajaran dengan begitu maka hasil
MAN di Kabupaten Gresik pada materi pasar belajar yang diharapkan akan tercapai.
modal dan perdagangan internasional. Peserta Belajar membutuhkan motivasi
didik masih kurang mempunyai motivasi berprestasi, baik dari dalam maupun dari luar
berprestasi yang berupa mempunyai tanggung diri peserta didik. Dengan adanya motivasi
jawab pribadi, menetapkan nilai yang akan berprestasi yang baik dari peserta didik, maka
dicapai atau menetapkan standar unggulan, dalam diri peserta didik akan tumbuh
berusaha bekerja kreatif, berusaha mencapai semangat dalam mencapai hasil belajar yang
cita-cita dan kemampuan melakukan diharapkan. Motivasi berprestasi ini selain
antisipasi. Akan tetapi peserta didik berasal dari masing-masimg individu, guru
mempunyai kemauan yang kuat untuk mampu juga harus mampu membangkitkan motivasi
melakukan kegiatan sebaik-baiknya dan peserta didik agar peserta didik mempunyai
melakukan tugas yang telah diberikan guru. semangat dalam belajar juga berprestasi
Hal ini menunjukkan bahwa peserta didik karena hasil belajar tidak tercermin dari nilai-
MAN di Kabupaten Gresik kurang nilai yang tertera pada buku raport, tetapi juga
mempunyai motivasi berprestasi yang tinggi kemampuan peserta didik berprestasi dalam
tetapi mereka mempunyai kepatuhan dalam ajang olimpiade mata pelajaran ekonomi.
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru.
Hal ini terlihat dari kesungguhan peserta didik DAFTAR PUSTAKA
dalam menyelesaikan tugas-tugas yang
diberikan guru. Agustin, M. (2011). Permasalah belajar dan
inovasi pembelajaran. Bandung: PT
Saran Rafika Aditama.
Berdasarkan simpulan dari hasil
Aleksandrs, G. & Atis, K. (2016). Self-
penelitian, maka dapat dikemukakan saran discipline as a Key Indicator to
sebagai berikut. Media pembelajaran sangat Improve Learning Outcomes in E-
memudahkan peserta didik dalam memahami Learning Environment. Procedia
materi pelajaran, sehingga guru harus Social and Behavioral Science 231
menggunakan media pembelajaran yang (2016) 256-262. Doi:
disesuaikan dengan kondisi peserta didik, dana 10.1016/j.sbspro.2016.09.100.
dan lingkungan belajar. Saat ini peserta didik
Ali, M. (2009). Pengembangan media
sangat tertarik dengan media berbasis pembelajaran interaktif mata kuliah
computer, sehingga guru harus berusaha untuk

Jurnal Pendidikan Ekonomi Vol.1 No. 2 November 2017 Hal. 102


Lilik Ismawati

medan elektromagnetik. Jurnal Computer Sciences 102 (2016) 244-


edukasi elektro. 5 (1), 11-18. 250. Doi: 10.1016/j.procs.2016.09.397.

Amir, H. & Ashrafosadat, P. (2016). Relation Faramarz, M & Kamran, M. (2012). The study
between Team Motivation, Enjoyment, of the Relation between Thought
and Cooperation and Learning Results Styles and the Tendency Rate to the
in Learning Area based on Team- Type of Educational Media in
based Learning among Students of Students. Procedia Social and
Tehran University of Medical Science. Behavioral Sciences, 51 (2012) 1011-
Procedia Social and Behavioral 1015. Doi:
Science 230 (2016) 184-189. Doi: 10.1016/j.sbspro.2012.08.279
10.1016/j.sbspro.2016.09.023
Halimah C Hasan. (2013). A Framework for
Arsyad, A. (2016). Media pembelajaran. User Requirement Assessment in
Jakarta: Rajawali Press. Technical Education Facility Planning:
a Knowledge Engineering Approach.
Azwar. (2000). Sikap manusia: teori dan Procedia Social and Behavioral
pengukuran. Yogyakarta: Liberty. Sciences 107 (2013) 104-111. Doi:
10.1016/j.sbspro.2013.12.405
Ceylan, Y. (2015). The Relationship between
Students’ Academic Self-efficacy and Mahnun. (2012). Media pembelajaran (Kajian
Language Learning Motivation: A mengenai langkah-langkah pemilihan
Study of 8th Graders. Procedia Social media dan implementasinya dalam
and Behavioral Science 199 pembelajaran. Jurnal pemikiran islam.
(2015)472-478. Doi: 37 (1), 13-19.
10.1016/j.sbspro.2015.07.534.
Munadi, Y. (2013). Media pembelajaran
Che, N., & Wang, C. (2014) Relationship sebuah pendekatan baru. Jakarta: GP
between Constructivist Learning Press Group.
Environments and Educational Facility
in Science Classrooms. Procedia Musfiqon. (2015). Pengembangan media dan
Social and Behavioral Sciences, 191 sumber pembelajaran. Jakarta: PT
(2015) 1952-1957. Doi: Prestasi Pustakaraya.
10.1016/j.sbs.pro.2015.04.672
Nugraha, & Imas, P. (2016). Interaction
Clelland, M. (1987). Human motivation. New between the Type of School and
York: Cambridge University Press. Learning Outcomes in Student’s Soft
Skills Enhancement through
Darwanto. (2007). Televisi sebagai media Cooperative Learning Model (Quasi
pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Experiment on Vocational Students in
Belajar. Bandung. Procedia Social and
Behavioral Science 219 (2016) 838-
Ediz, T. & Saide, S. (2016). Statistical 845. Doi:
Reasoning of Impact of Motivation on 10.1016/j.sbspro.2016.05.078.
Students' Achievement in Foreign
Language Learning. Procedia

Jurnal Pendidikan Ekonomi Vol.1 No. 2 November 2017 Hal. 103


Lilik Ismawati

Nur, H., & Aciek, I. (2012) Media design for Saputra, K. Y. (2015). Pengaruh Proses
learning Indonesian in junior high Pembelajaran dan Motivasi Belajar
school level. Procedia Social and Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa
Behavioral Science, 67 (2012) 490- SMP Maulana Pegayaman. Universitas
499. Doi: Pendidikan Ganesha Singaraja
10.1016/j.sbs.pro.2012.11.354 Indonesia, 5.
Ramona, L. & Camelia, B. (2014). The
assessment of learning outcomes. Sardiman. (2007). Interaksi dan motivasi
Procedia Social and Behavioral belajar mengajar. Jakarta: Raja
Science 163 (2014) 125-131. Doi: Grafindo.
10.1016/j.sbspro.2014.12.297.
Sukadji. (2001). Motivasi dalam masyarakat.
Rian, V. & Kamisah, O. (2011) The Effect of Jakarta: Gramedia.
Multiple Media Instruction in
Improving Students’ Science Process Thosporn Sangsawang. (2014). Instructional
Skill and Achievement. Procedia Design Framework for Educational
Social and Behavioral Sciences 15 Media. Procedia Social and
(2011) 346-350. Doi: Behavioral Sciences, 176 (2015) 65-
10.1016/j.sbs.pro.2011.03.099 80. Doi: 10.1016/j.sbspro.2015.01.445

Rismansyah. (2011). Pengaruh penggunaan Yulianto, A. (2009, Maret 30).


media pembelajaran dan motivasi blog.arijulianto.com. Retrieved from
belajar terhadap prestasi mahasiswa http://blog.arijulianto.com
fakultas ekonomi universitas PGRI
Palembang. Jurnal media wahana Zaini, A. (2009). Media pembelajaran.
ekonomika. 8 (2), 16-31. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Rohani, A. (2007). Media instruksional


educatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Samantha, D. & Elizabeth, T. (2015). Effects


of Intrinsic Motivation on Feedback
Processing during Learning. Journal
homepage:
www.elsevier.com/locate/ynimg (2015)
1053-8119.

Sanjaya, W. (2014). Media komunikasi


pembelajaran. Jakarta: Prenada Media
Group.

Santrock, W. J. (2008). Life-span


development. Jakarta: Erlangga.

Jurnal Pendidikan Ekonomi Vol.1 No. 2 November 2017 Hal. 104

Anda mungkin juga menyukai