Anda di halaman 1dari 15

Page 2 of 2

KISI-KISI UTS BIOLOGI MOLEKULER

1. Fungsi dan jenis2, modifikasi RNA,


Processing : Prosses pembentukan RNA yg besar menjadi RNA yg kecil. Small RNA dan
Pieces RNA ini nantinya akan menjadi RNA yang fungsional. Contohnya pada proses
tRNA (Pieces RNA) dan proses pembentukan ribosom rna (Small RNA)
Splicing : melibatkan pemotongan dan penggabungan. RNA dibagi menjadi 2 segmen.
Ekson dan Intron. Segmen Intron nantinya akan dibuang. Segmen segmen ekson akan
bergabung kembali. Proses ini terjadi pada Pre mRNA Eukariotik dan kadang terjadi pada
ribosomonal RNA dan tRNA dan beberapa DNA bakteri
Capping : adalah suatu penambahan pada metil guanosum pada ujung mRNA.
Penambahan cap ini memainkan peranan penting yaitu pada saat splicing intron keluarnya
mRNA dari Nukelus dan pengikatan mRNA pada ribosom. Proses ini terjadi pada mRNA
eukariotik
Poly-A Tailing : Proses penambahan rantai nukleotida adenin pada ujung mRNA.
Penambahan terjadi setelah pemotongan RNA dibelakang sekuens signal. Proses A tailing
terjadi pada mRNA eukariotik dan pada beberapa pada prokariotik
RNA Editing : Penambahan Urasil pada RNA hasil transkripsi atau penggantian citosin
oleh basa urasil pada RNA hasil transkripsi
Base Modification : Modifikasi ini menyebabkan ikatan kovalen pada suatu basa dalam
molekul RNA. Modifikasi basa terjadi pada molekul tRNA yang ditemui pada prokariot
maupun eukariot. Contoh basa citosin pada molekul RNA yang mengalami metilasi

2. Enzim dan mekanisme Replikasi prokariot dan eukariot


Enzim Pada Replikasi Prokariot
Enzim Helicase : Memutus Ikatan Hidrogen yang meyatukan double heliks DNA.
DNA Topoimerase : Bersama-sama enzim helicase, yaitu menekan ikatan yang
menyatukan double heliks DNA, sehingga mengakibatkan tegangan dan DNA double
heliks terpisah.
DNA Polimerase I : Pemindahan primer (sequen RNA pendek)
DNA Primase : Mensintesis primer (RNA primer) yang dapat dikenali oleh enzim DNA
polymerase III untuk melengkapi single strand DNA.
DNA Polimerase III : Memperpanjang primer yang disintesis oleh DNA primase atau
menamba basa (rangkaian DNA baru).
Enzim Ligase : menyatukan fragmen okazaki yang bekerja pada ujung 3-5 sehingga
menjadi untai DNA yang menyatu.

Mekanisme Replikasi Prokariot


Replikasi dimulai dari sequen spesifik yang biasa disebut Origin of Replication. Double
heliks DNA mula-mula terpisah akibat enzim helicase memutus ikatan hidrogen yang
menghubungkan double heliks DNA tersebut. Pembukaan keluar double heliks DNA
disebabkan kerena meningkatnya tegangan di bagian lain, yang mana fungsi ini
dilaksanakan oleh enzim topoisomerase (biasa dikenal dengan enzim gyrase). Seperti
sebuah resleting DNA topoisomerse berpindah terus menerus, sehingga doble heliks
DNA terus membuka. Saat doble heliks DNA terbuka menjadi single strand, single strand
DNA ditempeli oleh primer (RNA primer) yang disintesis oleh enzim DNA primase.
Penepelan primer pada bagian single strand DNA mengakibatkan DNA tidak dapat
menyatu kembali. Setelah terjadi penempelan primer pada bagian single strand DNA,
enzim DNA polymerase III menambah basa/membentuk nukleotida baru
(memperpanjang primer). Pemebentukan nukleotida baru oleh enzim polymerase III
dimulai dari primer yang disintesis oleh enzim primase dari arah 5-3. Pemanjangan
primer betujuan untuk melengapi single strand DNA, sehingga menjadi double strand
(DNA double heliks).
Dalam proses replikasi DNA, proses pembentukan nukleotida yang melengkapi DNA
untai tunggal terjadi dua arah yaitu arah 5-3 yang disebut dengan leading strand dan arah
3-5 yang disebut lagging strand. Pada arah lagging strand enzim polymerase III bekerja
secara kontinnyu untuk membentuk nukleotida yang melengkapi DNA untai tunggal.
Sementara pada ujung 3-5 atau lagging strand tidak bekerja secara kontinu (diskontinu),
sehingga dibutuhkan fragmen okazaki untuk melengkapi DNA untai tunggal agar proses
replikasi bekerja secara bersamaan. Fragmen okazaki berbentuk untai tunggal yang
terputus-putus (fragmen-fragmen pendek). Fragmen-fragmen okazaki tersebut kemudian
disatukan oleh enzim ligase pada akhir replikasi.

Enzim Pada Replikasi Eukariot


Enzim Helicase : Memutus Ikatan Hidrogen yang meyatukan double heliks DNA.
DNA Topoimerase : Bersama-sama enzim helicase, yaitu menekan ikatan yang
menyatukan double heliks DNA, sehingga mengakibatkan tegangan dan DNA double
heliks terpisah.
DNA Polimerase : berfungsi mengecek dan mengedit DNA yang salah
Protein Single Strand Binding : Berfungsi menstabilkan struktur single strand DNA
Enzim Ligase : menyatukan fragmen okazaki yang bekerja pada ujung 3-5 sehingga
menjadi untai DNA yang menyatu.

Mekanisme Replikasi Eukariot

“Di garpu replikasi inilah tempat terjadinya kegiatan utama proses replikasi. Pada saat
proses replikasi terjadi, di titik tersebut tersusun kompleks multiprotein dan multienzim
yang terlibat dalam proses tersebut. Di garpu replikasi, helai DNA dengan orientasi 3′ ke
5′ akan diproses secara kontinu. Saat fragmen dibuka sedikit demi sedikit, enzim
polimerase akan memproses dari satu basa ke basa selanjutnya. Helai DNA yang orientasi
ini disebut leading strand. Adapun helai DNA dengan orientasi yang berlawanan
disebut lagging strand.
DNA polimerase merupakan lini pertama sistem proofreading saat replikasi berlangsung.
Selain melakukan replikasi, DNA polimerase juga dapat berfungsi mengecek dan
mengedit DNA yang salah
Di leading strand, arah replikasi searah dengan pembukaan struktur double helix. Oleh
sebab itu, hanya diperlukan satu kali primer khusus yaitu pada saat dimulainya replikasi
agar DNA polimerase bisa mulai bekerja. Hal ini berbeda dengan lagging strand.
Dijelaskan sebelumnya bahwa pada lagging strand, arah replikasi berlawanan dengan
arah pembukaan double helix. Saat DNA polimerase selesai membuat satu fragmen
Okazaki, maka enzim harus kembali ke garpu replikasi untuk membuat fragmen Okazaki
yang baru. Untuk setiap dimulainya fragmen Okazaki baru perlu ada primer khusus untuk
memulai replikasi. Untuk keperluan ini, ada enzim khusus yang dinamakan DNA
primase. Enzim ini berfungsi membuat primer di lagging strand. Primer yang dibentuk
berupa segmen RNA pendek yang dikenali oleh DNA polimerase untuk memulai
replikasi fragmen Okazaki yang baru.”
3. Ekspresi gen/Dogma sentral
ini dimulai dengan pembacaan gen melalui proses transkripsi DNA yang disalin menjadi
RNA, dilanjutkan ke translasi RNA menjadi protein, dan kemudian dilakukan modifikasi
pasca translasi atau modifikasi postranslasional.

4. Mekanisme pada pematangan RNA eukariot


Fungsi snoRNA dalam Pematangan rRNA
Modifikasi ekstensif terjadi pada prekursor rRNA sepanjang 13.000 nukleotida sebelum
dibelah dan disusun menjadi ribosom. Modifikasi ini termasuk 100 metilasi dari posisi 2′-
OH gula nukleotida dan 100 isomerasi dari nukleotida uridine menjadi pesudouridine.
Fungsi modifikasi ini secara detil masih belum diketahui namun mungkin membantu
dalam pelipatan maupun perakitan bentuk rRNA final dan beberapa mempengaruhi fungsi
dari ribosom.

Modifikasi prekursor rRNA 45S eukariota dan membentuk tiga rRNA yang terpisah
Setiap modifikasi ini dibuat pada nukleotida yang spesifik sepanjang prekursor rRNA
oleh sekitar 150 “RNA pembimbing”. RNA lain memandu proses pembelahan prekursor
rRNA menjadi rRNA yang matur. Semua RNA pemandu ini masuk ke dalam kelompok
RNA khusus yang inamakan small nucleolar RNA (snoRNA). Dinamakan demikian
karena RNA ini bekerja di kompartemen khusus di dalam inti sel yaitu di nukleolus (anak
inti sel)
Modifikasi prekursor rRNA oleh “DNA pembimbing”

Banyak dari snoRNA dikodekan dari intron dari gen lain terutama gen yang
mengkodekan protein ribosomal. Oleh sebab itu, snoRNA dibuat oleh RNA polimerase II
dan dihasilkan dari proses splicing intron dari pre-mRNA.
Selain itu diketahui bahwa beberapa snoRNA-like RNA hanya disintesis oleh sel di otak.
Diyakini RNA ini merupakan modifikasi langsung dari mRNA dari pada dari rRNA.
Namun, fungsinya terutama dalam regulasi ekspresi gen masih belum dipahami dengan
jelas.

5. Pemindah informasi genetic


Proses Transkripsi
Proses Translasi

6. Teknik2 dalam biomol


 Teknik Cloning adalah proses penggandaan sel atau organisma yang dilakukan
secara aseksual dengan menghasilkan sel atau organisma baru yang secara genetic
sama dengan induknya
 Teknik Blotting mengikat ulang asam nukleat/protein untuk mengidentifikasi
DNA/RNA/Protein yang diinginkan.
 Teknik PCR = Polymerase chain reaction ("reaksi [be]rantai polimerase", PCR)
merupakan teknik yang sangat berguna dalam membuat salinan DNA. PCR
memungkinkan sejumlah kecil sekuens DNA tertentu disalin (jutaan kali) untuk
diperbanyak (sehingga dapat dianalisis), atau dimodifikasi secara tertentu

7. Jenis2 dan factor penyebab mutasi serta istilah2 spt mutagen, mutan, mutasi
Faktor Penyebab Mutasi :
 Mutasi Spontan Terjadi karena adanya perpindahan proton atau ion hydrogen dari
suatu posisi ke posisi lainnya pada suatu molekul
o Adenin → Aimino
o Citosin → Cimino
o Timin → Tenol
o Ganin → Genol
 Mutasi akibat rangsangan Luar (secara alami atau buatan) = dapat disebabkan
secara alami atau buatan disebabkan rangsangan fisik dari :
o Sinar radio aktif
o Sinar ultra violet
o Sinar gama I
o Infra red
o Bagian dari cahaya sinar matahari
 Mutasi Akibat bahan kimia =
o bahan yang bekerja (Mutagen) ikut terbawa dalam replikasi (Bahannya
merupakan analog basa) sehingga ikut disisipkan dalam penyusunan rantai
DNA
o Bahan yang bekerja tidak ikut disispkan pada proses replikasi tetapi
bekerja dengan cara merubah struktur DNA secara umum
 Mutasi akibat fisik = cahaya dengan Panjang gelombang tertentu, matahari

Istilah Mutasi :

Mutagen = Faktor Penyebab Mutasi


Mutan = Individu yang mengalami mutase sehingga menghasilkan fenotipe baru
Mutagenesis = Peristiwa terjadinya mutase

8. Nukleosom
Nukleosom adalah unit struktural dasar pengemasan DNA. Itu terlihat seperti manik-
manik di tali. Ini terdiri dari sebuah fragmen DNA yang melilit protein histon yang
tersusun dalam protein histon inti. Core histone protein adalah octamer yang terdiri dari
delapan protein histone. 8 protein histon yang ada di oktomer adalah empat jenis yaitu
H2A, H2B, H3, dan H4. Dari masing-masing jenis, dua molekul protein dimasukkan ke
dalam nukleosom. Core DNA membungkus erat di sekitar octamer core globone inti dan
membuat nukleosom. Nukleosom kemudian disusun menjadi struktur seperti rantai dan
melilit protein histone tambahan dengan ketat untuk membuat kromatin yang stabil dalam
kromosom.

9. Nukleosida dan nukleotida


Nukleotida adalah blok penyusun dua makromolekul penting (asam nukleat) dalam
organisme hidup yang disebut DNA dan RNA. Mereka adalah bahan genetik dari suatu
organisme dan bertanggung jawab untuk meneruskan karakteristik genetik dari satu
generasi ke generasi berikutnya. Selain itu, mereka penting dalam mengendalikan dan
memelihara fungsi seluler. Selain dua makromolekul ini, ada beberapa nukleotida penting
lainnya. Sebagai contoh, ATP (Adenosine tri phosphate) dan GTP adalah dua molekul
energi penting. NADP (Nicotinamide adenine dinucleotide phosphate) dan FAD (flavin
adenine dinucleotide) adalah nukleotida yang bertindak sebagai kofaktor. Nukleotida
seperti CAM (cyclic adenosine monophosphate) sangat penting untuk jalur pensinyalan
sel.

Nukleosida adalah nukleobase yang melekat pada molekul gula biasanya gula pentosa;
ribosa atau deoksiribosa. Keterkaitan ini disebut sebagai ikatan beta-glikosidik. Ciri
penting nukleosida adalah bahwa, jika nukleosida terhubung dengan gugus fosfat,
akhirnya menjadi nukleotida atau nukleosida monofosfat, yang merupakan unit dasar
asam nukleat. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim yang disebut kinase. Oleh karena itu, jika
asam nukleat mencerna enzim nukleotidase, nukleosida dapat terbentuk. Nukleosida
adalah agen antikanker yang baik, dan mereka juga memiliki sifat antivirus. Contoh-
contoh nukleosida termasuk sitidin, uridin, adenosin, guanosin, timidin, dan inosin.

Perbedaan Nukleotida dan Nukleosida


Perbedaan utama antara nukleotida dan nukleosida adalah bahwa
 Nukleotida memiliki gugus fosfat sedangkan nukleosida tidak memiliki itu.
 Bagian lain seperti molekul gula dan basa nitrogen umum untuk keduanya, nukleotida
dan nukleosida.
 Biasanya, dalam sel hidup, nukleotida adalah unit fungsional, bukan nukleosida. Ini
karena nukleotida adalah bahan pembangun asam nukleat dan nukleotida tertentu
berfungsi sebagai mata uang energi sel.
 Nukleosida juga penting dalam pengobatan karena memiliki sifat antikanker dan
antivirus.

Persamaan nukleotida dan nukleosida

Baik nukleotida dan nukleosida memiliki gula pentosa dan basa nitrogen.
Ketika gugus fosfat terhubung dengan nukleosida, akhirnya menjadi nukleotida.

Ringkasana Nukleotida dan Nukleosida

Nukleotida dan nukleosida adalah molekul penting. Perbedaan utama antara nukleotida
dan nukleosida adalah ada dan tidak adanya gugus fosfat. Nukleotida memiliki tiga
komponen yaitu gula pentosa, basa nitrogen dan gugus fosfat sedangkan nukleosida
memiliki dua komponen yaitu gula pentosa dan basa nitrogen. Tidak memiliki gugus
fosfat. Lebih lanjut, nukleosida adalah zat antikanker dan antivirus yang baik, sedangkan
nukleotida merupakan bahan pembangun DNA dan RNA dan beberapa di antaranya
adalah molekul energi. Namun, kerusakan nukleotida dapat menyebabkan kanker yang
fatal juga.

10. Konsep ttg lagging dan leading strand


Leading strand = Pembentukan rantai DNA baru selalu terjadi pad arah 5’-3’ dan tidak
pernah sebaliknya, sehingga pembentukan rantai DNA baru secara kontinu terjadi pada
rantai DNA Induk yang memiliki ikatan arah gula fosfat 3’-5’ yaitu pada leading strand.

Pembentukan rantai baru DNA dimulai dengan terbentuknya RNA Primer yang dibantu
oleh enzim RNA Primase. Dilanjut Pembentukan rantai DNA oleh enzyme DNA
Polimerase. Pada Leading Strand, DNA Polimerase mampu mensintesis DNA baru
dengan arah 5’ ke 3’ tanpa terputus

Lagging Strand = Pembentukan rantai DNA baru berlawanan dengan arah pada rantai
DNA kontinu sehingga pembentukan rantai DNA baru berlawanan dengan arah pada
rantai DNA Kontinu. Hal ini menyebabkan rantai DNA baru yang terbentuk menjadi
terputus-putus.

Pembentukan rantai DNA baru pada lagging strand diawali dengan pembentukan RNA
primer oleh enzim RNA Primase dan diteruskan oleh DNA Polymerase membentuk
fragmen DNA yang disebut fragmen okazaki. RNA primer dikonversi menjadi DNA
dengan bantuan DNA Polymerase. Tahap berikutnya adalah enzim ligase menutup semua
gap yang terbentuk antara fragmen okazaki. Akhirnya terbentuk rantai DNA baru yang
utuh tanpa terputus.

11. Enzim transkripsi


 Helikase , berperan untuk membuka rantai ganda DNA menjadi dua buah rantai
tunggal DNA.
 Protein penggabung rantai tunggal, berperan untuk mencegah rantai tunggal DNA
yang nantinya akan berperan sebagai cetakan menjadi terurai.
 Topoisemerase, berperan untuk mengendorkan tegangan yang ada pada lilitan
rantai ganda DNA.
 Polimerase DNA, berperan untuk mengikat atau menggabung deoksiribonuleosida
trifosfat.
 Ligase DNA, berperan untuk menutup atau menyambung bagian-bagian rantai
tunggal DNA yang baru terbentuk.
 Primase , berperan untuk mensintesis RNA sebagai substrat dalam reaksi
polimerisasi.
12. Hipotesis wobble
Hipotesis Wobble (hipotesis ‘goyang’) “pemasangan antara kodon/antikodon pada
ribonukleotida I dan II selalu S spesifik, tetapi penyimpangan kecil (Wobble) terjadi pada
ribonukleotida III” Ribo nukleotida III yang spesifik : AUG=Met UGG Tryp UGA=stop

13. Proses translasi


RNA ke Protein : Translasi
•Terdapat 4 nukleotida pada mRNA untuk mengkode 20 asam amino.
•Proses translasi dari mRNA ke urutan asam amino difasilitasi oleh Genetic Code dimana
urutan nukleotida pada mRNA dibaca dalam group yg terdiri dari 3 nukleotida ==> Codon
Setiap kodon mengkode 1 asam amino atau “STOP” translasi Pada prinsipnya==> satu
mRNA bisa ditranslasi menurut 3 reading frame tergantung dimana proses translasi dimulai
==> hanya satu reading frame yg menghasilkan protein yang dibutuhkan.
Translasi pada mRNA codon diperantarai oleh tRNA yang telah membawa asam amino
sesuai dengan yang tersandi pada codon
Bagian tRNA yang berkomplemen dengan codon ==> anticodon

14. Kodon start dan stop


Kodon Start = AUG
Kodon Stop = UAA, UAG, UGA

15. Folding
Protein adalah molekul yang konfirmasinya dinamis dan dapat mengalami pelipatan
(folding) dan penguraian dalam kisaran waktu milidetik. Protein melipat menjadi bentuk
kritis.. Teori lama menyatakan protein melipat untuk menciptakan bentuk karakteristik
dan fungsi biologis. Teori ini mengusulkan bahwa protein mulai melipat di tempat-
tempat tertentu di sepanjang rantai asam amino (polipeptida) yang berisi kelompok
nonpolar dan terus melipat oleh agregasi. Proses pelipatan membutuhkan waktu milidetik
atau lebih, Pelipatan protein juga membutuhkan energi. Sebuah protein selalu melipat
sehingga mencapai energi serendah mungkin. Chaperon yang merupakan protein yang
membantu pelipatan/pembongkaran lipatan nonkovalen dan pemasangan/pelepasan
protein dengan struktur makromolekul lain, berfungsi terutama jika terjadi kesalahan
pelipatan protein. Sedang Calnexin adalah chaperon yang berfungsi memonitor pelipatan
dan perakitan glikoprotein.

16. Konsep :
 Promoter = Promoter adalah bagian DNA berupa sekuens atau susunan nukleotida
unik yang menandai titik dimulainya transkripsi DNA.
 orf,= ORF adalah bentangan kodon kontinu yang dimulai dengan kodon
start (biasanya AUG) dan berakhir pada kodon stop (biasanya UAA, UAG atau
UGA).
 Terminator bagian dari urutan asam nukleat yang menandai akhir gen atau operon
dalam DNA genom selama transkripsi .
 Gen = unit pewarisan sifat bagi organisme hidup. Bentuk fisiknya adalah
urutan DNA yang melekat/berada di suatu protein, polipeptida, atau
seuntai RNA yang memiliki fungsi bagi organisme yang memilikinya.
 Genom = Keseluruhan informasi genetik yang dimiliki suatu sel atau organisme,
atau khususnya keseluruhan asam nukleat yang memuat informasi tersebut
 Ekson = bagian dari gen yang akan menyandi bagian dari RNA matang akhir yang
dihasilkan oleh gen tersebut setelah intron telah dihilangkan oleh penjalinan
RNA (RNA splicing)
 Intron = setiap urutan nukleotida di dalam gen yang dibuang dalam penjalinan
RNA selama pematangan produk RNA akhir.
 Kodon = deret nukleotida pada mRNA yang terdiri atas kombinasi tiga nukleotida
berurutan yang menyandi suatu asam amino tertentu sehingga sering disebut
sebagai kodon triplet.
 Anticodon = penghubung antara sekuens nukleotida mRNA dan sekuens asam
amino protein. Kodon mentransmisikan informasi genetik dari inti yang
mengandung DNA ke ribosom tempat sintesis protein berlangsung. Anticode ada
di tangan Anticode molekul tRNA, dan kodonnya ada di dalam molekul DNA dan
mRNA.
 kode genetic universal = seperangkat aturan yang digunakan oleh sel hidup
untuk menerjemahkan informasi yang dikodekan di dalam materi genetik
(urutan DNA atau mRNA dari triplet nukleotida, atau kodon ) menjadi protein
 sense dan antisense,
o Rantai antisense/ gen, adalah rantai proses pemindahan informasi genetik
dari DNA ke RNA.
o Rantai sense/ pencetak, adalah rantai transkripsi pembentukan/ sintesis
RNA dari salah satu rantai DNA.
 insersi, delesi, = Insersi (insertion atau penyisipan) dan delesi (deletion atau
penghapusan) adalah penambahan atau kehilangan pasangan nukleotida pada gen.
Mutasi-mutasi ini berefek merusak pada protein yang dihasilkan, lebih daripada
substitusi.
 transisi = Penggantian suatu basa purin (Adenin/A dan Guanin/G) oleh basa purin
yang lain, atau penggantian basa pirimidin (Timin/T dan Sitosin/C) menjadi basa
pirimidin yang lain. Mis=Adenin menjadi Guanin. Timin jadi citosin
 transversi = Penggantian basa purin oleh pirimidin atau basa pirimidin oleh purin

17. Fungsi, ukuran, site ribosom


 Fungsi Ribosom
o Prosedur pembuatan protein, asam deoksiribonukleat membuat mRNA
pada langkah transkripsi DNA.
o Informasi herediter dari mRNA diubah menjadi protein di tengah
terjemahan DNA.
o Pengaturan perakitan protein di tengah sintesis protein ditunjukkan dalam
mRNA.
o MRNA diatur dalam nukleus dan dipindahkan ke sitoplasma untuk operasi
tambahan sintesis protein.
o Protein yang diatur oleh ribosom yang saat ini ada di sitoplasma digunakan
di dalam sitoplasma dengan sendirinya. Protein yang dibuat oleh ribosom
terikat dipindahkan ke luar sel.
 Ukuran Ribosom
Ukuran ribosom kecil, sehingga mereka hanya dapat dilihat melalui mikroskop.
Ukuran ini akan tergantung pada sel tempat Anda berada. Dalam sel eukariotik ia
akan memiliki diameter 320 A (ångström). Pada prokariota, ukurannya berkurang
menjadi 290 A.
 Perbedaan ribosom prokariota dan eukariota lainnya termasuk:
o Prokariota memiliki 70S ribosom, secara tunggal terbuat dari 30S dan
subunit 50S. Sementara Eukariota memiliki 80-an ribosom, secara tunggal
terbuat dari subunit 40S dan 60S.
o Ribosom 70S relatif lebih kecil dari 80S sedangkan Ribosom 80S relatif
lebih besar dari 70S ribosom.
o Prokariota memiliki subunit 30S dengan subunit 16S RNA dan terdiri atas
1540 nukleotida yang terikat pada 21 protein. Subunit 50S dihasilkan dari
subunit 5S RNA yang melibatkan 120 nukleotida, subunit 23S RNA yang
mengandung 2900 nukleotida dan 31 protein.
o Eukariota memiliki 40S subunit dengan 18S RNA dan juga 33 protein dan
1900 nukleotida. Subunit besar mengandung 5S RNA dan juga 120
nukleotida, 4700 nukleotida dan juga 28S RNA, 5,8S RNA serta 160
subunit nukleotida dan 46 protein.
o Sel-sel eukariotik memiliki mitokondria dan kloroplas sebagai organel dan
organel-organel itu juga memiliki ribosom 70S. Karenanya, sel eukariotik
memiliki berbagai jenis ribosom (70S dan 80S), sedangkan sel prokariotik
hanya memiliki ribosom 70S.

18. Release factor = protein yang memungkinkan penghentian translasi dengan


mengenali kodon terminasi atau kodon stop dalam urutan mRNA . Dinamakan demikian
karena mereka melepaskan peptida baru dari ribosom.

19. Teknik Kloning


 Teknik cloning : Terapi penyakit, Transplantasi organ melalui hewan, Produksi
masal (membuat bibit anggrek yang unggul untuk diperbanyak), Vaksin
 sel totipoten pra-embrio = praembrio dibagi menjadi dua, seperti pada kembar
identic. Embrio dibagi 2 tapi setengah dan terus tumbuh dan berkembang
membentuk organ.
 vektor dalam teknik cloning : Beberapa vektor kloning yang umum digunakan
adalah plasmid, virus, kromosom bakteri buatan,

20. DNA ekstrakromosom = setiap DNA yang ditemukan di luar kromosom , baik di dalam
maupun di luar inti sel . Sebagian besar DNA dalam genom individu ditemukan
di kromosom yang terdapat di dalam nukleus. Ada beberapa bentuk DNA
ekstrakromosom dan melayani fungsi biologis penting , misalnya mereka dapat berperan
dalam penyakit, seperti ecDNA pada kanker. Meskipun DNA sirkuler ekstrachromosomal
(eccDNA) ditemukan dalam sel eukariotik normal, DNA ekstrachromosomal ( ecDNA )
adalah entitas berbeda yang telah diidentifikasi dalam inti sel kanker dan telah terbukti
membawa banyak salinan onkogen driver. ecDNA dianggap sebagai mekanisme utama
amplifikasi gen, menghasilkan banyak salinan onkogen driver dan kanker yang sangat
agresif.

21. Vaksin dibuat dari virus


 Whole Inactivated Virus = mematikan virusnya atau bakterinya tapi masih
mempunyai sifat pembentukan antibody. (Vaksin polio injected)
 Syntetic peptide (peptide sintesis) = belum banyak orang gunakan tapi harunya
orang bisa buat vaksin tanpa virus asli. Ini yang sedang dikembangkan oleh bio
informatic. Kalau sudah diketahui sequencenya, vaksin tersebut dengan cepat
disintesa. Tidak memiliki sifat virulen tapi mempunyai sifat merangsang antibody.
 Recombinat sub unit viral = Sub unit dari protein tertentu. Kemudian diambil dari
virusnya dan ini dijadikan vaksin. Vaksin rekombinan yang digubakan saat ini
adalah untuk vak hep B. dorekombinannya di ragi. Tidak di bakteri atau virus,
namun kita ambil sub unit tertentu. Dikembangkan di ragi. Raginya tumbuh tapi
mempunyai sidat hep B jadi vaksin
 Recombinant viral vector = Bisa DNA atau RNA. Prinsipnya sama dia
direkominant. Dia ditempelkan ke dalam vector yg RNA tadi.
 DNA (Carrier Viral genes) = Jadi ini ditempelin ke dalam virus virus DNA.
Contohnya vaksin covid 19 yang ditempelkan ke dalam adeno virus. Adeno virus
dipilih yang sudah lemah. Atau vaksin covid ditempelkan ke dalam RNA nya
Influenza yang lemah. Rabies dulu ditempelkan ke adeno virus sukses
mengimunisasi tantara amerika pada perang duia ke dua. Kenapa hanya
diperlukan pada saat wabah ? karena ada ke khawatiran virus-virus yang
membawa gen tadi pada orang orang tertentu bisa jadi menjadi ganas.
 Recombinant Bacterial vector = direkayasa dengan teknik cloning tapi di dalam
bakteri virusnya. Jadi bakteri yang membawa gen virus. Ini cloning juga
Namanya. Jadi vektornya bakteri.
 Virus Like Particles = ada protein lain yang mirip dengan virus berupa sel-sel
protein rekombinan agar mirip dengan virus tersebut, mempunyai sifat untuk
merangsang antibody yang sama dengan virusnya (vaksin hep-b)
 Live attenuated virus = Virusnya hanya dilemahkan (vaksin campak, vaksin polio
oral)

22. Jenis2 pemeriksaan dlm biomol


Pemeriksaan hemoglobin, HIV, jaringan untuk pemeriksaan kanker, hepatitis B
Pemeriksaan covid 19

23. Jenis2 dan pengertian


 Blotting adalah mengikat ulang asam nukleat/protein untuk mengidentifikasi
DNA/RNA/Protein yang diinginkan.
o Southern Blot = digunakan untuk deteksi DNA, umumnya menggunakan
gel elektroforesis Bersama dengan probe hibridasi untuk karakterisasi
pemotongan DNA Identifikasi DNA melalui adanya urutan basa spesifik
Dapat digunakan untuk mendeteksi gen spesifik dalam sel
o Northern blot adalah metoda rutin yang digunakan dalam biologi
molekuler untuk mendeteksi secara spesifik untai RNA dalam RNA
samples. Tidak diperlukan tahapan pemotongan RNA oelh enzim restriksi
Menggunakan Formaldehid untuk memecah ikatan H dan mendenaturasi
RNA
o Western Blotting atau immunoblotting adalah teknik yang digunakan
untuk mendeteksi keberadaan protein spesifik dalam kumpulan protein
dalam sel. Merupakan Teknik utama dalam biologi sel, biologi molekuler,
virologi dsb Menjadi Teknik utama unutk analisis:
 Protein virus
 Karakterisasi monoklonal atau poliklonal antibodi
 Identifiksai respons imun terhadap antigen virus
 Probe = merupakan untaian asam nukleat yang kira-kira sesuai/ serasi dengan
DNA yang akan dideteksi
o Probe Southern Blot
 Merupakan nukleotida yang dilabel untuk mendeteksi target.
 Ukuran DNAnya: 20-30 nucleotida, merupakan complementer dari
fragmen yang dianalisis
 Metode Pelabelan
 Radioaktif
o Kelebihan
 Murah
 Sensitive
o Kekurangan
 Hazardous
o Cara kerja = Probe langsung ditembak dengan
Fosforus 32P ke targer DNA
 Non – Radioaktif
o Kelebihan
 Sensitiv
 Tidak berbahaya
o Kekurangan
 Mahal
o Cara kerja = Target dna direaksikan dengan probe.
Probe direaksikan dengan biotin. Biotin ini akan
merusak warna substrat avidin.
o Probe Nouthern Blot = Hibridisasi RNA yang menempel dalam membrane
menggunakan probe yang merupakan pasangan dari untai RNA yang akan
diidentifikasi
o Probe Western Blot = Spesific antibodies
 Pewarna pd bloting
o Etidium bromide, AgNO3 0,1%, Formaldehid 0,5%, fluorosens
 Bloking
o Beberapa Teknik identifikasi perlu ditambahkan tahapan untuk
mengurangi reaksi non spesifik agar gangguan fluoresen berkurang.
o Tahapan bloking dilakukan dengan menginkubasi membrane dalam
larutan berisi Bovine Serum Albumin atau susu bebas lemak atau kesein
dengan waktu yang cukup
o Biasanya ditambahkan Tween 20 pada larutan bloking dan larutan pencuci
untuk mengurangi latar belakang pewarnaan
 Teknik memasukkan vector ?
24. Pengertian dan sifat sel punca
Sel punca, sel induk, sel batang (bahasa Inggris: stem cell) merupakan sel yang belum
berdiferensiasi dan mempunyai potensi yang sangat tinggi untuk berkembang menjadi
banyak jenis sel yang berbeda di dalam tubuh.
Sifatnya Sel punca memiliki 2 sifat yaiyu pluripoten atau multipoten. Pluripoten
merupakan kemampuan sel untuk berdiferensiasi menjadi sel tubuh apapun yang berasal
dari ketiga lapisan embrional. Ketiga lapisan embrional tersebut adalah endoderm,
ektoderm, dan mesoderm. Sedangkan multipoten yaitu kemampuan sel untuk
berdeferensiasi hanya menjadi beberapa jenis sel. Sel-sel tersebut biasnaya berada dalam
suatu golongan, contohnya sistem hemapoietik atau pembentukan darah dan sistem saraf.

25. Prosedur untuk cloning


Step 1: Mengambil sel dari tubuh seperti sel kulit.
Step 2: Mengambil sel telur matang (ovum) dari ovarium betina.
Step 3: Mengeluarkan inti sel telur.
Step 4: Menggabungkan sel kulit dan sel telur tanpa inti yang akan berkembang
memperbanyak diri menjadi bakalan embrio.
Step 5: Dalam 6 hari dimasukan ke dalam uterus betina dewasa
Step 6: Berkembang selama usia kelahiran membentuk individu baru yang memiliki gen
identic dengan induknya.

Karena 2 SKS jd jumlah sampel + 80 – 80 soal

Anda mungkin juga menyukai