BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil perencanaan perkerasan kaku metode Bina Marga 2017
dan perkerasan paving block metode analisa komponen dengan umur rencana
masing-masing perkerasan sebesar 10, 20, 30, dan 40 tahun untuk ruas Jalan Desa
Selorejo, Kec. DAU, Malang dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Hasil perencanaan tebal perkerasan kaku metode Bina Marga 2017 untuk ruas
Jalan Desa Selorejo dengan lebar jalan 3 meter dan panjang jalan 2.9 km
didapatkan rincian sebagai berikut:
a. Rencana perkerasan: Perkerasan kaku bersambung dengan tulangan
(BBDT).
b. Tebal dan bahan lapis permukaan perkerasan:
(1) Umur rencana 10 tahun lapis permukaan pelat beton 29.05 MPa dengan
tebal 190 mm.
(2) Umur rencana 20 tahun lapis permukaan pelat beton 29.05 MPa dengan
tebal 210 mm.
(3) Umur rencana 30 tahun lapis permukaan pelat beton 29.05 MPa dengan
tebal 210 mm.
(4) Umur rencana 40 tahun lapis permukaan pelat beton 29.05 MPa dengan
tebal 270 mm.
c. Tebal dan bahan lapis pondasi perkerasan: lapis pondasi agregat kelas A
dengan tebal 125 mm.
d. Tulangan perkerasan kaku:
(1) Umur rencana 10 tahun digunakan tulangan bersambung berupa
tulangan memanjang dengan diameter 12 mm jarak 60 mm dan
tulangan melintang dengan diameter 12 mm jarak 130 mm.
(2) Umur rencana 20 dan 30 tahun digunakan tulangan bersambung berupa
tulangan memanjang dengan diameter 12 mm jarak 60 mm dan
tulangan melintang dengan diameter 12 mm jarak 120 mm.

71
 (3) Umur rencana 40 tahun digunakan tulangan bersambung berupa
tulangan memanjang dengan diameter 12 mm jarak 50 mm dan
tulangan melintang dengan diameter 12 mm jarak 100 mm.
e. Sambungan yang digunakan berupa sambungan memanjang (tie bars)
dengan diameter 16 mm jarak 70 mm.
2) Hasil perhitungan tebal perkerasan paving block metode analisa komponen
untuk ruas Jalan Desa Selorejo dengan lebar jalan 3 meter dan panjang jalan
2.9 km didapatkan dengan rincian sebagai berikut:
a. Rencana perkerasan: Perkerasan paving block pola herring bone 90°.
b. Tebal dan bahan lapis permukaan perkerasan:
(1) Umur rencana 10 tahun lapis permukaan paving block K.350 dengan
tebal 4.625 cm dan lapis pasir perata tebal 50 mm.
(2) Umur rencana 20 tahun lapis permukaan paving block K.350 dengan
tebal 3.875 cm dan lapis pasir perata tebal 50 mm.
(3) Umur rencana 30 tahun lapis permukaan paving block K.350 dengan
tebal 6.625 cm dan lapis pasir perata tebal 50 mm.
(4) Umur rencana 40 tahun lapis permukaan paving block K.350 dengan
tebal 8.375 cm dan lapis pasir perata tebal 50 mm.
c. Tebal dan bahan lapis pondasi perkerasan: Lapis pondasi atas batu pecah
kelas A CBR 100% dengan tebal 200 mm dan lapis pondasi bawah sirtu
CBR 30% dengan tebal 150 mm.
3) Berdasarkan hasil akhir masing-masing perencanaan perkerasan didapatkan
kesimpulan bahwa:
(1) Masing-masing perkerasan menggunakan umur perencanaan 10, 20, 30,
dan 40 tahun.
(2) Berdasarkan hasil yang telah diperoleh di masing-masing perencanaan
perkerasan dengan umur rencana tertentu dan disesuaikan dengan
pernyataan pedoman yang telah disyaratkan maka untuk perkerasan
kaku digunakan umur rencana 40 tahun dengan tebal permukaan
sebesar 270 mm, sedangkan untuk perkerasan paving block digunakan
umur rencana 40 tahun dengan tebal permukaan sebesar 8.375 cm.

72
6.2 Saran
Berdasarkan perencanaan yang telah dilakukan berupa perencanaan
perkerasan kaku metode Bina Marga 2017 dan perkerasan paving block pada ruas
Jalan Desa Selorejo, Kec. DAU, Malang maka saran yang disampaikan ialah
sebagai berikut:
1) Pada perencanaan di penelitian selanjutnya dapat menyertakan perhitungan
RAB untuk kedua tipe perkerasan di ruas Jalan Desa Selorejo.
2) Pada perencanaan ini hanya dilakukan perhitungan perencanaan konstruksi,
sehingga untuk perencanaan di penelitian selanjutnya dapat dilakukan analisis
pada aplikasi SAP2000 untuk pengecekan momen dan aplikasi Plaxis untuk
pengecekan deformasi.
3) Metode yang digunakan pada perencanaan ini hanya metode Bina Marga 2017
dan analisa komponen, sehingga untuk perencanaan di penelitian selanjutnya
dapat menggunakan metode lain sebagai pembanding.

73