Anda di halaman 1dari 8

Cahya Ardi Firjatullah

31102200026

SGD2

1. Apa jenis jenis lesi variasi normal ? (Macam lesi variasi normal, mukosa, jaringan lunak,
jaringan keras,bibir, lidah) Gambaran klinis, patofisiologis?

Jaringan keras

Torus Palatinus
³ Merupakan eksostosis tulang.
³ Terdapat di sepanjang midline palatum durum.
³ Biasanya simetris terhadap midline.
³ Tumbuh dengan lambat.
³ Tidak menimbulkan keluhan, kecuali jika mengalami iritasi.
³ Etiologi dan patogenesisnya tidak diketahui.
³ Diperkirakan dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan
Gambaran Klinis
³ Ukuran torus bervariasi antara 1–3 cm.
³ Kadang-kadang ukurannya begitu besar sehingga hampir menutupi seluruh rongga palatum. Hal ini dapat
menyebabkan fungsi bicara terganggu.
³ Bentuknya bermacam-macam:
® Flat (terbanyak)
® Spindle (kumparan)
® Nodular
® Lobular
® Tidak beraturan
³ Mencapai ukuran maksimal pada usia 35 tahun.
³ Umumnya pasien tidak menyadari keberadaan torus.

Torus Mandibularis
³ Merupakan eksostosis tulang.
³ Terdapat di sepanjang bagian lingual mandibula, di atas linea milohioidea regio kaninus dan premolar.
³ Sekitar 80%–90% kelainan bersifat bilateral.
³ Jarang terdapat bersamaan dengan torus palatinus.
³ Prevalensinya berkisar 6%–40%.
³ Terdapat pada laki-laki dan perempuan dengan perbandingan 1:1.
Gambaran Klinis
³ Umumnya terdiri atas satu nodul, kadang-kadang lebih dari satu.
³ Torus ini dapat tumbuh sedemikian besar sehingga hampir bertemu di midline dan disebut sebagai
“kissing tori”.
³ Perkembangannya multifaktorial dan berkaitan dengan stress fungsional.
Eksostosis Multipel

³ Merupakan eksostosis tulang (walaupun relatif jarang).


³ Terdapat pada bagian bukal maksila dan mandibula.
³ Biasanya bersifat bilateral.
³ Keberadaannya berkaitan dengan meningkatnya usia.
³ Eksostosis multipel jarang terdapat bersamaan dengan torus palatinus dan torus mandibularis.
³ Lebih sering ditemukan di maksila dibandingkan mandibula.
³ Kadang-kadang merupakan eksostosis soliter yang terdapat di daerah tuberositas maksila.
Gambaran Klinis
³ Merupakan nodul tulang yang menonjol dan multipel di sepanjang
bagian bukal tulang alveolar rahang dan tertutup oleh mukosa
normal.

BIBIR DAN MUKOSA PIPI

BERCAK FORCYCE
³ Merupakan variasi normal yang khas ditandai dengan pengumpulan kelenjar sebasea di mukosa mulut.
³ Insidensi: 70%–80%.
³ Bercak Fordyce lebih prominen dengan meningkatnya usia.
Gambaran Klinis
³ Terlihat sebagai lesi makulopapular berwarna kuning yang kadangkadang bersatu membentuk plak
kuning dan kasar.
³ Bilateral simetris.
³ Tidak sakit sehingga pasien sering kali tidak menyadari keberadaannya.
³ Tempat predileksi:
® Mukosa pipi di sekitar duktus Stensoni.
® Mukosa pipi di daerah retromolar.
® Bibir atas dan sudut bibir.
³ Bercak Fordyce ini kadang-kadang mengalami hipertrofi akibat:
® Trauma karena pengunyahan.
® Iritasi karena merokok.
® Kombinasi dari faktor-faktor di atas.

bercak Fordyce di vermilion bibir atas


bercak Fordyce di mukosa bibir

MUKOSA

DUKTUS STENSONI
Merupakan muara dari kelenjar liur parotis.
Gambaran Klinis
³ Merupakan tonjolan pada mukosa pipi, di dalamnya terdapat muara saluran liur kelenjar parotis.
³ Di mukosa pipi, tonjolan ini terletak berhadapan dengan gigi molar 1 dan 2 atas, kiri dan kanan.
³ Bentuknya bervariasi, ada yang berwarna merah disertai penonjolan, ada juga yang bentuknya mirip ulkus
sehingga diduga sebagai ulkus dekubitalis.
³ Jika berbentuk papula atau nodula, akan mudah terkena iritasi oleh tepi gigi atau tambalan yang tajam
sehingga menimbulkan peradangan.

LINEA ALBA BUKALIS


³ Berupa garis putih-keabuan yang berjalan memanjang dari anterior hingga posterior di mukosa pipi
setinggi garis oklusi. Keadaan ini disebabkan oleh tertekannya otot buccinator pada tonjol (cusp) gigi-geligi
belakang atas dan ke dalam garis oklusal (terutama individu dengan pipi tebal).
³ Biasanya bersifat bilateral.
³ Pada beberapa individu garis putih ini menonjol akibat clenching atau bruxism. Dengan demikian dapat
membantu dokter gigi dalam mengevaluasi keparahan clenching atau bruxism.
Gambaran Klinis
³ Berupa penonjolan linear berwarna putih, konsistensinya normal.
³ Dapat bersifat unilateral, tetapi biasanya bilateral.
³ Biasanya terdapat pada mukosa pipi setinggi garis oklusal gigi.
³ Lebih sering terjadi pada individu yang bertubuh gemuk.

Linea alba bukalis yg lurus


WHITE SPONGE NEVUS
(FAMILIAL WHITE FOLDED
GINGIVOSTOMATITIS)
³ Merupakan kelainan yang bersifat autosomal herediter.
³ Penyebabnya adalah kerusakan pada keratinisasi mukosa mulut normal (keratin 4 dan keratin 13 yang
secara spesifik terlihat di stratum spinosum). Hal ini akan menyebabkan maturasi dan eksfoliasi epitel
berubah. Perubahan keratinisasi mukosa juga dapat terlihat pada mukosa vagina dan rektum.
³ Terlihat pada waktu lahir dan masa anak-anak, kadang berkembang pada waktu remaja.
Gambaran Klinis
³ Ciri khasnya ditandai oleh:
® Plak putih, lunak, seperti bunga karang pada mukosa mulut yang tidak berkeratin.
® Permukaannya tebal dan bergelombang.
® Simetris dan bilateral.
® Asimptomatik.
® Lesi putih tidak hilang jika mukosa diregangkan.

LIDAH

PAPILA FOLIATA
Gambaran Klinis
³ Terdiri atas 3–4 lipatan vertikal yang sejajar di lateral lidah daerah molar yang merupakan daerah berisiko
tinggi untuk terjadi keganasan. Kondisi seperti ini menimbulkan cancerphobia pada penderitanya.
³ Ukuran dan bentuknya bervariasi. Adakalanya menjadi rudimenter atau berupa nodul yang menonjol.
³ Kondisi ini kadang-kadang meradang karena iritasi setempat yang bersifat kronis atau karena ada infeksi
saluran napas bagian atas. Pada keadaan ini, papila dapat membesar ukurannya hingga dua kali dari ukuran
sebenarnya dan mempunyai outline lobus dengan mukosa yang utuh.
³ Selain itu, elemen-elemen vaskular superfisial dapat menonjol sehingga warnanya merah sekali.
Sebenarnya papila ini merupakan kumpulan jaringan limfoid.
³ Keadaan ini tidak dipengaruhi oleh penyakit sistemik.
³ Pada lansia, jika meradang biasanya akan menimbulkan rasa takut akan adanya keganasan.
PAPILA SIRKUMVALATA
Gambaran Klinis
³ Merupakan papila lidah yang paling besar.
³ Terdapat di bagian belakang punggung (dorsum) lidah dalam posisi “V” terbalik di depan linea terminalis
kiri dan kanan foramen caecum.
³ Biasanya berjumlah 10-16 buah.
³ Papila ini mengandung kapiler dan reseptor indera perasa.
³ Keberadaan papila tidak terpengaruh oleh adanya penyakit sistemik.
³ Jika ekstrim dapat menimbulkan ketakutan sehingga membuat pasien pergi ke dokter gigi.
³ Biasanya tidak terlalu diperhatikan.

Posterior lidah anterior lidah

LEUKOEDEMA
Merupakan varian normal mukosa mulut yang disebabkan oleh penebalan epitel dan edema interselular
pada sel di stratum spinosum.
Gambaran Klinis
³ Terlihat berupa film putih-keabuan pada mukosa pipi dengan sedikit kerutan dan merupakan bagian
integral mukosa pipi. Jika diregangkan akan hilang.
³ Biasanya bersifat bilateral.
³ Paling banyak terdapat di mukosa pipi.
³ Lebih sering ditemukan pada individu berkulit gelap dan pada perokok.

FISSURED TONGUE
(SCROTAL/PLICATED TONGUE)
Merupakan salah satu varian normal pada lidah.
Gambaran Klinis
³ Punggung lidah penuh dengan kerutan atau celah sehingga bentuknya terkadang sangat menyeramkan.
Hal tersebut membuat pasien panik karena dikira sebagai suatu keganasan.
³ Terdapat celah-celah pada punggung (dorsum) lidah.
³ Celah pada lidah tersebut memiliki alur yang berbeda-beda:
® Sejajar dengan median lingual fissure.
® Transversal terhadap median lingual fissure.
® Oblique (miring / bersudut) terhadap median lingual fissure.
® Kombinasi.
³ Ukuran, jumlah, dan dalamnya celah bervariasi.
³ Dengan bertambahnya usia, celah tersebut semakin bertambah jumlahnya, lebarnya dan dalamnya.
³ Biasanya bersifat simetris.

GEOGRAPHIC TONGUE
(BENIGN MIGRATORY GLOSSITIS/
ERITEMA MIGRAN)
³ Merupakan salah satu kelainan lidah yang paling sering ditemukan.
³ Penyebabnya belum jelas, diperkirakan dipengaruhi oleh faktor herediter, stres,dan alergi.
³ Prevalensinya berkisar antara 1%–2% dan umumnya ditemukan pada anak-anak dan dewasa muda, sedikit
lebih banyak pada Perempuan dibandingkan laki-laki.
Gambaran Klinis
³ Berupa bercak-bercak merah bulat yang dikelilingi tepi putih yang menonjol.
³ Bercak-bercak tersebut biasanya mutipel dan tidak sakit.
³ Ukurannya bervariasi dari beberapa millimeter sampai beberapa sentimeter.
³ Bercak kemerahan tersebut terjadi akibat deskuamasi papila filiformis.
³ Papila fungiformis masih tetap ada di daerah yang mengalami deskuamasi tersebut.
³ Lesi-lesi ini menetap sebentar di satu tempat dan sembuh untuk kemudian timbul kembali di tempat lain.
³ Variasi:
® Kadang-kadang tepi putih-kekuningan tersebut lebih menonjol dibandingkan daerah depapilasi.
® Sewaktu-waktu terlihat hanya berupa satu daerah kemerahan dengan tepi putih-kekuningan dan cenderung
statis sehingga sering keliru dengan lesi akibat trauma.
hairy tongue : terdapat benang/rambut dari epitel berkeratin yang berkembang dari papila
filiformis pada dorsum lidah. biasanya rambut/benang nya berwarna, seperti hitam putih
hijau

coated tongue : akumulasi sel sel apitel mukosa, bakteri, leukosit, dan sulkus periodontal,
dan sisa sisa makanan yang tidak tertelan pada permukaan dorsum lidah disertai dengan
pemanjangan filiformis.

creneted tongue : gambaran pada pinggir lidah yang irreguler. Ditandai oleh identitas pda
tepi lateral lidah dan terdapat lekukan gigi pada marginal lateral lidah.

Anda mungkin juga menyukai