Anda di halaman 1dari 3

Virus merupakan organisme obligat, urnurn- nya terdiri atas potongan DNA atau RNA yang

diselubungi mantel dari protein atau lipoprotein. Respons irnun terhadap protein

Mofrologi virus

Respon imun terhadap virus

IFN diproduksi oleh sel terinfeksi virus memiliki 3 efek penting. IFN-a dan IFN-~ menginduksi
lingkungan antiviral terhadap sel sekitar (mencegah transkripsi dan translasi virus). IFN- Y
mengaktifkan makrofag dan sel NK meningkatkan regulasi MHC. Sel NK membunuh sel terinfeksi
virus tanpa bantuan molekul MHC-1, tetapi melalui ADCC. Makrofag, fagosit memakan virus dan
fragmen sel dan memproduksi IFN. CDS+ menghancurkan peptida virus yang dipresentasikan molekul
MHC-1 yang juga merusak sel. CD4+ mengaktifkan makrofag dan membantu pembentukan antibodi
dan respons sel Tc.

Mekanisme
virus melibatkan sel T dan sel B. Antigen virus yang menginduksi antibodi dapat menetralkan virus
dan sel T sitotoksik yang spesifik merupakan imunitas paling efisien pada imunitas proteksi terhadap
virus (Gambar 15.12 dan 15.13).

Virus merupakan obligat intraselular yang berkembang biak di dalam sel, sering menggunakan mesin
sintesis asam nukleat dan protein pejamu. Dengan reseptor permukaan sel, virus masuk ke dalam sel
dan dapat menimbulkan kerusakan sel dan penyakit melalui ber- bagai mekanisme. Hal tersebut
disebabkan oleh replikasi virus yang mengganggu sintesis protein dan fungsi sel normal serta efek
sitopatik virus. Vtrus nonsitopatik dapat menimbulkan infeksi laten dan DNA virus menetap dalam sel
pejamu dan memproduksi protein yang dapat atau tidak mengganggu fungsi sel. Beberapa virus
penting terlihat pada Tabel 15.8.

Pathogenesis

Patogenesis adalah proses dimana suatu infeksi menyebabkan penyakit. Mekanisme patogenik
penyakit virus meliputi (1) implantasi virus pada pintu masuk, (2) replikasi lokal, penyebaran ke organ
target (tempat penyakit), dan penyebaran ke tempat pelepasan virus ke lingkungan.

1. Implementasi virus pada pintu masuk


Virion ditanamkan ke sel hidup terutama melalui jalur pernapasan, pencernaan, penetrasi
kulit, dan genital meskipun jalur lain dapat digunakan. Hasil akhir dari infeksi mungkin
ditentukan oleh dosis dan lokasi virus serta daya menular dan virulensinya.
2. Replikasi local , penyebaran ke organ target (tempat penyakit), dan penyebaran ke tempat
pelepasan virus ke lingkungan.

Sebagian besar jenis virus menyebar antar sel secara ekstraseluler, namun beberapa juga
dapat menyebar secara intraseluler. Terjadinya infeksi lokal dapat menyebabkan penyakit
lokal dan pelepasan virus secara lokal.

Anda mungkin juga menyukai