Anda di halaman 1dari 2

stunting (kerdil) adalah kondisi gagal tumbuh pada anak dibawah dua tahun yang disebabkan

kekurangan gizi pada waktu yang lama (kronis)

faktor stunting

- Faktor langsung : dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas gizi yang tidak memadai dan kronis
khususnya sejak masih janin sampai usia 2 tahun, dan/atau anak yang sakit-sakitan
- Rfaktor tidak langsung : dipengaruhi oleh keamanan pangan di rumah, penanganan kesehatan
dan gizi serta perilaku sanitasi dah hygiene, serta akses kualitas pelayanan kesehatan dan gizi

Ciri – ciri stunting anak

a) Tanda pubertas terlambat


b) Performa buruk pada tes perhatian dan memori belajar
c) Pertumbuhan gigi terlambat
d) Usia 8-10 tahun anak menjadi lebih pendiam, tidak banyak melakukan eye contact
e) Pertumbuhan melambat
f) Wajah tampak lebih muda dari usianya

Dampak stunting

a) Mudah sakit
b) Kemampuan kognitif berkurang
c) Saat tua beresiko terkena penyakit berhubungan dengan pola makan
d) Fungsi-fungsi tubuh tidak seimbang
e) Mengakibatkan kerugian ekonomi
f) Postur tubuh tidak maksimal saat dewasa

Perbedaan anak stunting dengan yang normal

- Anak stunting lebih pendek dari anak normal


- Otak anak stunting tidak berbentuk dengan baik

Stunting dipengaruhi oleh:

- Status kesehatan remaja


- Ibu hamil
- Pola makan balita
- Ekonomi
- Budaya
- Lingkungan
- Akses layanan kesehatan

10 TIPS mencegah stunting pada anak

1. Ibu hamil makan lebih banyak dari biasanya


- Untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi
- Makanan seimbang dan bergizi mencakup proten, lemak sehat, karbohidrat kompleks, serat,
vitamin dan mineral
2. Mengkonsumsi tablet tambah darah
- Dilakukan selama kehamilan dan masa nifas untuk meningkatkan jumlah sel darah merah
- Anemia pada ibu hamil dapat menyebabkan kelelahan, sesak nafas dan resiko bayi dengan
berat badan lahir rendah atau prematur
3. Melakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini)
- Asi yang muncul pertama kali setelah persalinan banyak mengandung kolostrum
4. Atasi kekurangan iodium
- Kekurangan iodium pada ibu hamil dapat menyebabkan gangguan perkembangan janin,
cacat lahir, dan rendahnya IQ pada anak
- Konsumsi garam beriodium
5. ASI eksklusif 0-6 bulan
- Bayi pada usia tersebut belum siap untuk mencerna makanan pada atau minuman selain ASI
- Asi sudah memenuhi semua kebutuhan gizi dan nutrisi bayi selama 6 bulan pertama
kehidupannya
6. Pemberian ASI hingga 23 bulan didampingi MP-ASI
- Pemberian ASI bersamaan dengan MP-ASI hingga usia 2 tahun disarankan untuk memastikan
bayi mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan dan melindungi kesehatannya
7. Menanggulangi kecacingan
- Menjaga kebersihan lingkungan
- Cuci tangan pakai sabun
- Menggunakan alas kaki ketika di luar rumah
8. Memberikan imunisasi dasar lengkap
- Seperti hepatitis b, pliomyelitis (polio dan IPV), tuberculosis (BCG), difteri (DPT), pertusis
(DPT), tetanus (DPT), pneumonia dan meningitis (HIB) dan campak
9. Akses terhadap air bersih
- Sumber harus dijaga bangunannya agar tidak rusak. Lantai sumur sebaiknya kedap air dan
tidak retak, bibir sumur dan dinding sumur harus diplester dan sumur ditutup. Jarak letak
sumber air dengan jamban dan tempat pembungan sampah minimal 10 meter
10. Gunakan selalu jamban sehat
- Jamban tidak mencemari sumber air dan tanah, lingkungan sekitar jamban harus bersih,
sehat dan tidak berbau serta tidak mengandung lalat/kecoa/serangga yang dapat
menularkan penyakit.

Anda mungkin juga menyukai