Anda di halaman 1dari 58

PERAN DIREKTUR RS DALAM

IMPLEMENTASI
MANAJEMEN RISIKO
DI RUMAH SAKIT

• Dr.dr.Sutoto,M.Kes,FISQua
Curiculum Vitae:
Nama :Dr. dr. Sutoto, MKes,FISQua Dr.dr.Sutoto,MKes,FISQua
Tempat/Tgl lahir :Purwokerto, 21 Juli – 1952
JABATAN SEKARANG:
1. Ketua eksekutif KARS
2. ISQua EXPERT 2022
PENGALAMAN ORGANISASI
1. Ketua :IRSPI (Ikatan RS Pendidikan Ind) Th 2005-2008 /Ketua
ARSPI (Asosiasi RS Pendidikan Ind) Th 2008-2010
2. Ketua IRSJAM (Ikatan RS Jakarta Metropolitan) 2008-2010
3. Ketua umum PERSI Th 2009-2012/2012-2015

PENDIDIKAN:
1. SI, Dokter, Fakultas Kedokteran Univ Diponegoro
2. SII Magister Manajemen RS Univ. Gajahmada
3. S III Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta (Cumlaude)

PENGALAMAN KERJA
1. Staf Pengajar Pascasarjana MMR UGM, UHAMKA, UMY
2. Surveyor Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS)
3. Kepala Puskesmas Purwojati, Banyumas, Jawa Tengah,1978-1979
4. Kepala Puskesmas Jatilawang, Banyumas,jawa Tengah., 1979-1992
5. Direktur RSUD Banyumas Jawa Tengah 1992-2001
6. Direktur Utama RSUP Fatmawati Jakarta 2001 S/D 2005
7. Direktur Utama RS Kanker Dharmais Jakarta 2005-2010
8. Plt dirjen Binyanmed KEMENKES R.I( 2010)
POKOK BAHASAN

1. PENDAHULUAN
2. KASUS
3. RISIKO DAN MAJEMEN RISIKO
4. ORGANISASI MANAJEMEN RISIKO DI RS
5. PERAN DIREKTUR RS DALAM MANAJEMEN RISIKO
FASILITAS
6. PENUTUP
1.PENDAHULUAN
• Keselamatan pasien,staf RS,dan RS merupakan
perhatian utama dalam pelayanan kesehatan,
karena risiko tidak pernah dapat sepenuhnya
dihilangkan.
• Di rumah sakit, tantangan terhadap Keselamatan
pasien,staf RS, dan RS seringkali bersifat organisasi
daripada klinis
• Salah satu cara untuk mengatasi tantangan tersebut
adalah dengan mengembangkan dan menerapkan
manajemen risiko (Risk Management) .
• Peran direktur RS dalam mengimplementasikan
manajemen risiko RS sangat penting
2. KASUS RISIKO 1: KEBAKARAN
COLCATA , INDIA , DESEMBER 2011
Standar MFK 6
RS menerapkan proses untuk pencegahan, penanggulangan bahaya kebakaran & penyediaan sarana
jalan keluar yg aman dari fasilitas sbg respons terhadap kebakaran & keadaan darurat lainnya.
Elemen Penilaian MFK 6 Instrumen Penilaian Skor
1. RS telah melakukan D Bukti daftar risiko/ risk register terkait kebakaran 10 TL
pengkajian risiko W• Komite/tim K3 5 TS
kebakaran secara proaktif • Komite Mutu 0 TT
meliputi poin a)-i) dalam • Bagian Umum/ Kepala IPSRS
maksud dan tujuan setiap • Tim penanggulangan bencana RS
tahun yang
didokumentasikan dalam
daftar risiko/risk register.
2. Rumah sakit telah O Lihat pelaksanaan proses proteksi kebakaran : 10 TL
menerapkan proses a) penyimpanan & penanganan bahan-2 mudah terbakar secara aman, termasuk gas-2 medis 5 TS
proteksi kebakaran yang yang mudah terbakar
0 TT
meliputi poin a)-f) pada b) Pengendalian potensi bahaya dan risiko kebakaran yang terkait dengan konstruksi apapun di
atau yang berdekatan dengan bangunan yang ditempati pasien;
maksud dan tujuan.
c) Penyediaan rambu dan jalan keluar (evakuasi) yang aman
d) Penyediaan sistem peringatan dini secara pasif meliputi, detektor asap (smoke detector),
detektor panas (heat detector), alarm kebakaran, dan lain-lainnya;
e) Penyediaan fasilitas pemadaman api secara aktif → APAR, hidran, sistem sprinkler, dll
f) Sistem 19-20
pemisahan Mei 2022
(pengisolasian) & kompartemenisasi pengendalian api & asap.
• Komite/tim K3
Standar MFK 6
RS menerapkan proses untuk pencegahan, penanggulangan bahaya kebakaran & penyediaan sarana
jalan keluar yg aman dari fasilitas sbg respons terhadap kebakaran & keadaan darurat lainnya.

Elemen Penilaian MFK 6 Instrumen Penilaian Skor

3. Rumah sakit menetapkan kebijakan dan R Regulasi tentang larangan merokok di seluruh area rumah 10 TL
sakit dan pemantauannya - -
melakukan pemantauan larangan
0 TT
merokok di seluruh area RSt.
4. Rumah sakit telah melakukan pengkajian D Bukti pengkajian risiko proteksi kebakaran 10 TL

risiko proteksi kebakaran. W • Komite/tim K3 5 TS


• Komite Mutu 0 TT
• Bagian Umum/ Kepala IPSRS
5. Rumah sakit memastikan semua staf D Bukti pelatihan dan simulasi semua staf tentang proteksi 10 TL
kebakaran, penggunaan APAR dan hidran. Dokumen
memahami proses proteksi kebakaran 5 TS
meliputi TOR, undangan, daftar hadir, materi, laporan,
termasuk melakukan pelatihan evaluasi, sertifikat 0 TT

penggunaan APAR, hidran dan simulasi S Simulasi code red

kebakaran setiap tahun. W • Komite/tim K3


• Bagian Umum/ Kepala IPSRS
• Tim penanggulangan bencana RS
• Staf unit terkait
Standar MFK 6
RS menerapkan proses untuk pencegahan, penanggulangan bahaya kebakaran & penyediaan
sarana jalan keluar yg aman dari fasilitas sbg respons terhadap kebakaran & keadaan darurat
lainnya.

Elemen Penilaian MFK 6 Instrumen Penilaian Skor

6. Peralatan pemadaman D Bukti peralatan pemadaman kebakaran aktif dan 10 TL


sistem peringatan dini serta proteksi kebakaran 5 TS
kebakaran aktif dan sistem secara pasif telah dilakukan:
0 TT
peringatan dini serta proteksi 1) Inventarisasi
2) pemeriksaan berkala
kebakaran secara pasif telah 3) ujicoba
diinventarisasi, diperiksa, di 4) pemeliharaan berkala
ujicoba dan dipelihara sesuai
dengan peraturan perundang- • Komite/tim K3
W
undangan dan • Bagian Umum/ Kepala IPSRS
• Tim penaggulangan bencana RS
didokumentasikan.
KASUS RISIKO 2
LISTRIK MATI
Standar MFK 8.1

Dilakukan pemeriksaan, pemeliharaan, dan perbaikan sistem utilitas.

Elemen Penilaian MFK 8.1 Instrumen Penilaian Skor


4. Sistem utilitas dan komponen kritikalnya D Bukti pelaksanaan pemeliharaan 10 TL
dipelihara berdasar atas kriteria yang sistem utilitas dan komponen kritikalnya 5 TS
sudah ditetapkan.
0 TT
W • Komite/Tim K3 RS
• Bagian umum/Kepala IPSRS

5. Sistem utilitas dan komponen kritikalnya D Bukti pelaksanaan perbaikan sistem 10 TL


diperbaiki bila diperlukan. utilitas dan komponen kritikalnya 5 TS
0 TT
W • Komite/Tim K3 RS
• Bagian umum/Kepala IPSRS
Standar MFK 8.2
Sistem utilitas rumah sakit menjamin tersedianya air bersih dan listrik sepanjang waktu serta
menyediakan sumber cadangan/alternatif persediaan air dan tenaga listrik jika terjadi
terputusnya sistem, kontaminasi, atau kegagalan.

Elemen Penilaian MFK 8.2 Instrumen Penilaian Skor


1. Rumah sakit mempunyai R Regulasi tentang persiapan keadaan darurat meliputi : 10 TL
proses sistem utilitas 5 TS
a) mengidentifikasi peralatan, sistem, serta area yang memiliki
terhadap keadaan darurat
risiko paling tinggi terhadap pasien dan staf (sebagai contoh, 0 TT
yang meliputi poin a)-e)
pada maksud dan tujuan. rumah sakit mengidentifikasi area yang membutuhkan
penerangan, pendinginan (lemari es), bantuan hidup/ventilator,
serta air bersih untuk membersihkan dan sterilisasi alat);
b) menyediakan air bersih dan listrik 24 jam setiap hari dan 7
(tujuh) hari seminggu;
c) menguji ketersediaan serta kehandalan sumber tenaga listrik dan air
bersih darurat/pengganti/ back-up;
d) mendokumentasikan hasil-hasil pengujian;
e) memastikan bahwa pengujian sumber cadangan/alternatif air bersih
dan listrik dilakukan setidaknya setiap 6 (enam) bulan atau lebih
sering jika dipersyaratkan oleh peraturan perundang-undangan di
daerah, rekomendasi produsen,
19-20 Mei 2022 atau kondisi sumber listrik dan air,
yang meliputi (1) sampai dengan (4) yang ada di maksud dan tujuan
Standar MFK 8.2
Sistem utilitas RS menjamin tersedianya air bersih dan listrik sepanjang waktu serta
menyediakan sumber cadangan/alternatif persediaan air dan tenaga listrik jika terjadi
terputusnya sistem, kontaminasi, atau kegagalan.

Elemen Penilaian MFK 8.2 Instrumen Penilaian Skor


2. Air bersih harus tersedia selama 24 jam O Air bersih telah tersedia selama 24 jam 10 TL
setiap hari, 7 (tujuh) hari dalam seminggu. setiap hari, 7 (tujuh) hari dalam seminggu. 5 TS
0 TT
• Bagian umum/Kepala IPSRS

W • Kepala Sanitasi
3. Listrik tersedia 24 jam setiap hari, 7 (tujuh) O Listrik tersedia 24 jam setiap hari, 7 10 TL
hari dalam seminggu. (tujuh) hari dalam seminggu 5 TS
0 TT
W • Bagian umum/Kepala IPSRS
Standar MFK 8.2
Sistem utilitas RS menjamin tersedianya air bersih dan listrik sepanjang waktu serta
menyediakan sumber cadangan/alternatif persediaan air dan tenaga listrik jika terjadi
terputusnya sistem, kontaminasi, atau kegagalan.

Elemen Penilaian MFK 8.2 Instrumen Penilaian Skor


4. Rumah sakit mengidentifikasi area dan • Hasil identifikasi area dan pelayanan 10 TL
pelayanan yang berisiko paling tinggi bila D yang berisiko paling tinggi bila terjadi - -
terjadi kegagalan listrik atau air bersih kegagalan listrik atau air bersih
terkontaminasi atau terganggu dan terkontaminasi atau terganggu 0 TT
melakukan penanganan untuk mengurangi • Dokumen penanganan untuk mengurangi
risiko. risiko

W
• Komite mutu
• Bagian umum/Kepala IPSRS
5. Rumah sakit mempunyai sumber listrik dan O Lihat genset 10 TL
air bersih cadangan dalam keadaan Lihat sumber air bersih cadangan 5 TS
darurat/emergensi.
0 TT
W • Bagian umum/Kepala IPSRS
19-20 Mei 2022
Standar MFK 8.2.1
Rumah sakit melakukan uji coba/uji beban sumber listrik dan sumber
air cadangan/ alternatif.
Elemen Penilaian MFK 8.2.1 Instrumen Penilaian Skor
1. Rumah sakit melaksanakan uji coba sumber D Bukti pelaksanaan: 10 TL
air bersih dan listrik cadangan/alternatif 1) uji coba sumber air bersih cadangan 5 TS
sekurangnya 6 (enam) bulan sekali atau
2) uji coba sumber listrik cadangan / 0 TT
lebih sering bila diharuskan oleh peraturan
perundang-undanganan yang berlaku atau
alternatif
oleh kondisi sumber air.
• Bagian umum/Kepala IPSRS
W
• Kepala Sanitasi

2. Rumah sakit mendokumentasi hasil uji coba D Bukti dokumentasi hasil uji coba sumber air 10 TL
sumber air bersih cadangan/alternatif bersih cadangan atau alternatif tersebut. 5 TS
tersebut.
0 TT
• Bagian umum/Kepala IPSRS

W • Kepala Sanitasi
Standar MFK 8.2.1

Rumah sakit melakukan uji coba/uji beban sumber listrik dan sumber air cadangan/
alternatif.

Elemen Penilaian MFK 8.2.1 Instrumen Penilaian Skor


3. Rumah sakit mendokumentasikan D Hasil uji coba sumber listrik 10 TL
hasil uji sumber listrik/cadangan/
cadangan atau alternatif tersebut. 5 TS
alternatif tersebut.
0 TT
W • Bagian umum/Kepala IPSRS

4. Rumah sakit mempunyai tempat dan jumlah O Lihat tempat dan jumlah bahan 10 TL
bahan bakar untuk sumber listrik
bakar untuk sumber listrik 5 TS
cadangan/alternatif yang mencukupi.
cadangan/alternatif 0 TT
W
• Bagian umum/Kepala IPSRS
TANGKI SOLAR HARUS SENANTIASA TERISI
KASUS
RISIKO 3
RS TAK PUNYA IJIN
OPERASIONAL
RS TAK PUNYA IJIN OPERASIONAL
DIREKTUR DITUNTUT PENJARA MAKSIMAL 2TAHUN
DAN DENDA MAKSIMAL 5 MIYARD
U.U R.S NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG RS

Pasal 62

Setiap orang yang dengan sengaja menyelenggarakan Rumah Sakit tidak memiliki izin
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling
lama 2 (dua) tahun dan denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,00- (lima milyar rupiah).

Pasal 63
1) Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 dilakukan oleh korporasi,
selain pidana penjara dan denda terhadap pengurusnya, pidana yang dapat dijatuhkan
terhadap korporasi berupa pidana denda dengan pemberatan 3 (tiga) kali dari pidana
denda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62.
APA MANFAAT AKREDITASI ?

• APAKAH CUKUP MENDAPAT SERTIFIKAT


AKREDITASI SAJA ???
• SALAH SATU MANFAAT
UTAMA AKREDITASI

• 2. MANAJEMEN RISIKO
Definisi Risiko
• Risiko adalah :
• Potensi terjadinya
kerugian
• Dapat timbul dari
proses/kegiatan saat
Sekarang atau Kejadian
pada Masa y.a.d.

Carrol, R. : Risk Management Handbook for Health Care Organizations, 2006


RISIKO DI RUMAH SAKIT

Risiko Klinis : Risiko Nonklinis /


• Semua isu yang dapat Corporate Risk :
berdampak terhadap • Semua isu yang dapat dapat
pencapaian pelayanan berdampak terhadap
pasien yang bermutu, aman tercapainya tugas pokok dan
dan efektif. kewajiban hukum dari RS
sebagai korporasi
MANAJEMEN RISIKO
• Manajemen risiko: kegiatan terkoordinasi untuk
mengarahkan dan mengendalikan organisasi yang
berkaitan dengan risiko.

• Proses manajemen risiko: penerapan sistematis


dari kebijakan, prosedur dan praktik manajemen
untuk kegiatan komunikasi, konsultasi,
menetapkan konteks, dan mengidentifikasi,
menganalisis, mengevaluasi, menangani,
memantau dan meninjau risiko.

• Dengan tujuan untuk menghilangkan atau


meminimalkan Dampaknya

The Australian Council on Healthcare Standards (ACHS).


Risk Management and Quality Improvement Handbook,
June 2013.
RUANG LINGKUNG MANAJEMEN RISIKO
RS
2.Medical 3. Manager &
Staff Employee Related
Related Risk Risks

• 4. Facility Risk PELAYANAN SUBSTANDAR


• 5. Enviromental
Risk
• 6. Bussiness
Risk

1. Patient’s SUB STANDARD


SERVICES
Related Risk
29
RUANG LINGKUP MANAJEMEN RISIKO RS

a) Pasien.

b) Staf medis,

c) Tenaga kesehatan dan tenaga lainnya yang bekerja di rumah sakit.

d) Fasilitas rumah sakit

e) Lingkungan rumah sakit

f) Bisnis rumah sakit

30
Penetapan Konteks

KOMUNIKASI DAN KONSULATSI

MONITOR DAN REVIEW


IDENTIFIKASI RISIKO

ANALISA RISIKO

EVALUASI RISIKO

Asesmen risiko

KELOLA/PENGENDALIAN RISIKO

Risk Register Manrisk sarpras UMY 31


Menetapkan konteks :
• faktor yang mendukung dan yang menghambat;
• Tentukan tujuan dan sasaran;
• Struktur organisasi manajemen risiko

Identifikasi risiko → Apa yang bisa terjadi; Bagaimana


kejadiannya; Mengapa hal itu bisa terjad; Kapan hal itu bisa
terjadi; Dimana hal itu bisa terjadi; Siapa yang bisa tertimpa
KOMUNIKASI kejadian tersebut MONITOR

DAN Analisa risiko → Dampak & probabilitas; siapa yg terlibat: AUDIT


Tingkat risiko; Kendali yg sudah ada & yg diperlukan
KONSULTASI REVIEW

Evaluasi risiko → Dampak & probabilitas; siapa yang terlibat;


Tingkat risiko; Kendali yang sudah ada dan yang diperlukan

Risiko
Risiko diterima
Tdk diterima

Pengelolaan risiko → - Tetapkan alternatif / pilihan; analisa


untung rugi ; pilih tindakan
Manrisk yeng paling sesuai ;
sarpras UMY 32
perencanaan tindakan & implementasi
Area assessment risiko Semua Unit kerja dan unit pelayanan di RS → Prioritas?

- Proses untuk mengidentifikasi apa yang bisa terjadi,


mengapa dan bagaimana hal tersebut bisa terjadi
- Instrumen identifikasi : a. Laporan insiden
Identifikasi risiko b. Komplain dan litigasi
c. Risk profiling
d. Survei
- Peran staf

Analisis risiko • Risk grading matrix

• Risk ranking
• Prioritas risiko
Evaluasi risiko
• Cost benefit analysis
33
• Pengendalian risiko
Penanganan Risiko
• Pembiayaan risiko

34
Memahami dan
3. PERAN DIREKTUR Patuh terhadap
peraturan &
RS perundangan RS

DIREKTUR RS
Menetapkan
regulasi di RS

Sistem monev
terhadap Menjamin
regulasi yg kepatuhan staf
ditetapkan pimp terhadap regulasi
yg ditetapkan
oleh pimpinan
BERBAGAI RISIKO PADA BAB & STARKES 2022
STRUKTUR DAN PROSES
❖Kelompok Standar Berfokus Pasien :
o Pada bab AKP
▪ Proses Rujukan
▪ Pelayanan Intensif
▪ Discharge Planning termasuk Pemulangan Pasien
▪ Transportasi rujukan – pulang
o Pada HPK, PP, PAP, PAB : terkait semua proses asuhan
pasien
o Pada PKPO : Medication error, Insiden Keselamatan Pasien

36
BERBAGAI RISIKO PADA BAB & STARKES 2022
STRUKTUR DAN PROSES

❖Kelompok Standar Manajemen :


o PMKP, Risiko Data Manajemen & Klinis
o PPI, Risiko Infeksi
o TKRS, Risiko pengelolaan keuangan
o MFK, Risiko lingkungan
o KPS, Risiko terkait kompetensi
o MRMIK, Risiko terkait Rekam Medis
37
ORGANISASI MANAJEMEN RISIKO DI RS
KOMITE MUTU RS (PMK 80 THN 2020 TTG KOMITE MUTU)
TUGAS DAN FUNGSI

• Pasal 10
• (1) Komite Mutu bertugas membantu Kepala atau Direktur
Rumah Sakit dalam pelaksanaan dan evaluasi
peningkatan mutu, keselamatan pasien, dan
manajemen risiko di Rumah Sakit
TUGAS SUB KOMITE
MANAJEMEN RISIKO
1. Penyusunan Kebijakan, Pedoman
Dan Program Kerja Terkait
Manajemen Risiko Rumah Sakit;
2. Pemberian Masukan Dan
Pertimbangan Kepada Kepala Atau
Direktur Rumah Sakit Terkait
Manajemen Risiko Di Rumah Sakit;
3. Pemantauan Dan Memandu
Penerapan Manajemen Risiko Di
Unit Kerja;
4. Pemberian Usulan Atas Profil Risiko
Dan Rencana Penanganannya;
TUGAS SUB KOMITE
MANAJEMEN RISIKO

5. Pelaksanaan Dan Pelaporan Rencana


Penanganan Risiko Sesuai Lingkup
Tugasnya;
6. Pemberian Usulan Rencana Kontingensi
Apabila Kondisi Yang Tidak Normal
Terjadi;
7. Pelaksanaan Penanganan Risiko Tinggi;
8. Pelaksanaan Pelatihan Manajemen Risiko
9. Penyusunan Laporan Pelaksanaan
Program Manajemen Risiko.

Komite Mutu juga


melaksanakan fungsi persiapan dan
penyelenggaraan
akreditasi Rumah Sakit.
Implementasi Manajemen Risiko
Implementasi program manajemen risiko klinis di semua tingkat organisasi merupakan
tantangan bagi para dokter dan manajer. Tantangan bagi manajemen adalah mendukung dan
mendorong manajemen risiko klinis yang bijaksana dengan:
1. berkomunikasi dan menunjukkan dukungan untuk manajemen risiko
2. mempercayai dan memberdayakan semua staf untuk mengidentifikasi, menganalisis,
melaporkan, dan mengelola risiko
3. mengakui, menghargai, dan memberdayakan praktik manajemen risiko yang baik;
4. identifikasi dan pengelolaan berkelanjutan masalah sistemik dan faktor penyebab /
kontribusinya dan memperlakukan mereka dengan tepat;
5. mendorong pembelajaran organisasi;
6. mengembangkan strategi penanganan risiko yang tepat untuk mengurangi kemungkinan
atau terulangnya masalah dan / atau konsekuensi; dan
7. pemantauan berkelanjutan terhadap strategi yang diterapkan untuk memastikan mereka
efektif dalam mengurangi risiko
42
Adopted from Desktop Guide to Clinical Risk Management, Department of Health Westrn Australia, (2005)
PENUTUP
HP DR.Dr. Sutoto 081381134839
c. Pengkajian Risiko

19-20 Mei 2022


Standar PPI 3

RS melakukan pengkajian proaktif setiap tahunnya sebagai dasar penyusunan program PPI terpadu untuk
mencegah penularan infeksi terkait pelayanan kesehatan.

Elemen Penilaian PPI 3 Telusur Skor


1. Rumah sakit secara proaktif telah D • Bukti tentang pengkajian risiko pengendalian infeksi (ICRA) setiap 10 TL
melaksanakan pengkajian risiko tahunnya, meliputi: 5 TS
pengendalian infeksi (ICRA) setiap a) Infeksi-infeksi yang penting secara epidemiologis yang merupakan
0 TT
tahunnya terhadap tingkat dan data surveilans;
kecenderungan infeksi layanan b) Proses kegiatan di area-area yang berisiko tinggi terjadinya infeksi;
kesehatan sesuai poin a) – k) pada
maksud dan tujuan dan selanjutnya c) Pelayanan yang menggunakan peralatan yang berisiko infeksi;
menggunakan data tersebut untuk d) Prosedur/tindakan-tindakan berisiko tinggi;
membuat dan menentukan e) Pelayanan distribusi linen bersih dan kotor;
prioritas/fokus pada Program PPI. f) Pelayanan sterilisasi alat;
g) Kebersihan permukaan dan lingkungan;
h) Pengelolaan linen/laundri;
i) Pengelolaan sampah;
j) Penyediaan makanan; dan
k) Pengelolaan kamar jenazah
• Program PPI prioritas/focus berdasarkan hasil kajian risiko

W • Komite/Tim PPIMei 2022


19-20
• IPCN
Standar PPI 3

Rumah sakit melakukan pengkajian proaktif setiap tahunnya sebagai dasar penyusunan program PPI terpadu
untuk mencegah penularan infeksi terkait pelayanan kesehatan

Elemen Penilaian PPI 3 Telusur Skor


2. RS telah melaksanakan D • Bukti tentang pelaksanaan surveilans data secara periodic meliputi: 10 TL
surveilans data secara a. Saluran pernapasan seperti prosedur dan tindakan terkait intubasi, 5 TS
periodik dan dianalisis setiap bantuan ventilasi mekanis, trakeostomi, dan lain-lain; 0 TT
triwulan meliputi a) - f) dalam b. Saluran kemih seperti kateter, pembilasan urine, dan lain lain;
maksud dan tujuan. c. Alat invasif intravaskular, saluran vena verifer, saluran vena sentral,
dan lain-lain
d. Lokasi operasi, perawatan, pembalutan luka, prosedur aseptik, dan
lain-lain;
e. Penyakit dan organisme yang penting dari sudut epidemiologik
seperti Multidrug Resistant Organism dan infeksi yang virulen; dan
f. Timbul nya penyakit infeksi baru atau timbul kembali penyakit infeksi
di masyarakat (Emerging and or Re- Emerging Disease).
• Data surveilans dianalisis setiap triwulan

W • Komite/Tim PPI
19-20 Mei 2022
• IPCN
❖ Tujuan manajemen risiko dalam
Pelayanan kesehatan
1. Meminimalkan kemungkinan kejadian yang memiliki
konsekuensi negatif bagi konsumen / pasien, staf dan
organisasi
2. Meminimalkan risiko kematian, cedera dan / atau
penyakit bagi konsumen / pasien, karyawan dan orang
lain sebagai akibat dari pelayanan yang diberikan
3. Meningkatkan hasil asuhan pasien
4. Mengelola sumber daya secara efektif
5. Mendukung kepatuhan terhadap regulasi / peraturan
perUUan dan memastikan kelangsungan dan
pengembangan organisasi

ACHS : Risk Management & Quality Improvement Handbook, 2013


MANAJEMEN RISIKO
DALAM PELAYANAN RS
Terdiri dari:
• Sistem klinis dan administratif,
• Proses,
• Laporan yang digunakan untuk
mendeteksi, memantau, menilai,
memitigasi, dan mencegah risiko.
MANFAAT MANAJEMEN
RISIKO RS
• Dengan menerapkan manajemen
risiko, RS secara proaktif dan
sistematis melindungi
keselamatan pasien serta aset,
pangsa pasar, akreditasi, tingkat
penggantian, nilai merek, dan
kedudukan komunitas RS
MENGAPA MANAJEMEN
RISIKO RS MENJADI LEBIH
KOMPLEKS DARI WAKTU KE
WAKTU :
RISK MANAGEMENT PROCESS OVERVIEW
(RISK REGISTER DEVELOPMENT PROCESS)

1. TETAPKAN KONTEKS

KOMUNIKASI DAN KONSULTASI

MONITOR DAN REVIEW


2. IDENTIFIKASI RISIKO

ASESMEN RISIKO
3. ANALISA RISIKO

4. EVALUASI RISIKO

5. KELOLA RISIKO 1. ACHS : Risk Management & Quality


RISK REGISTER Improvement Handbook, 2013
2. Desktop Guide to Clinical Risk
Management, Department of Health
Westrn Australia, 2005
1.TETAPKAN KONTEKS
1. Identifikasi faktor2 yang mendukung atau merusak kemampuan untuk mengelola risiko
2. Identifikasi tujuan dan sasaran manajemen pelayanan kesehatan dan manajemen risiko RS
3. Definisikan kriteria terhadap risiko mana yang akan dievaluasi
4. Tetapkan Struktur Manajemen Risiko

2. IDENTIFIKASI RISIKO
1. Apa yang bisa terjadi?
2. Bagaimana itu bisa terjadi?
3. Mengapa itu bisa terjadi?
4. Kapan itu bisa terjadi?
5. Untuk siapa itu bisa terjadi?

ASESMEN RISIKO
KOMUNIKASI DAN 6. Di mana itu bisa terjadi? MONITORING, AUDIT
KONSULTASI DAN PENINJAUAN
3. ANALISIS RISIKO ULANG
1. Apa kemungkinan/frekuensinya sesuatu terjadi?
2. Apa konsekuensi, dampak atau kemungkinan hasilnya?
3. Siapa yang bisa terpengaruh dan bagaimana caranya?
Maksimalkan 4. Berapa tingkat risikonya?
keterlibatan semua 5. Apa kontrol yang ada dan yang dibutuhkan? Maksimalkan
pemangku keterlibatan
RISK REGISTER

4. EVALUASI RISIKO penggunaan keahlian


kepentingan 1. Bandingkan tingkat risiko terhadap kriteria yang diidentifikasi sebelumnya
dan dukungan
2. Tentukan apakah risiko harus diterima atau tidak
internal

5. KELOLA RISIKO
RISIKO TIDAK DITERIMA RISIKO DITERIMA

PENANGANAN / “PENGOBATAN” RISIKO


1. Identifikasi opsi
(- ACHS : Risk Management & Quality 2. Pertimbangkan dan evaluasi manfaat dan kepraktisan opsi
Improvement Handbook, 2013 3. Pilih opsi yang paling sesuai
- Desktop Guide to Clinical Risk Management, 4. Siapkan rencana aksi
Department of Health Westrn Australia, 2005)
KESIMPULAN

• RISIKO DAN KERUGIAN BISA MENIMPA PASIEN,


RS,DIREKSI,STAF MEDIS, STAF RS
• JABATAN DIREKTUR RS ADALAH JABATAN YG
BERISIKO TINGGI, BILA, DIREKTUR TAK
MEMAHAMI IMPLEMENTASI PERATURAN
PERUNDANGAN DALAM PELAYANAN
KESEHATAN
HOT SEAT
• IMPLENTASI PERATURAN PERUNDANGAN DALAM
PELAYANAN KESEHATAN TERDAPAT DALAM
SNARS ED 1.1
• SNARS DIDISAIN AGAR RS TERHIDAR DARI
KEMUNGKINAN RISIKO DAN KERUGIAN YANG
BISA TERJADI DI RUMAH SAKIT KARS
PROSES BERISIKO YG DAPAT
TERJADI PADA PASIEN AL:
• Risiko terkait dengan sistem manajemen
obat
• Risiko jatuh
• Pengendalian risiko infeksi
• Risiko terkait dengan masalah Gizi
• Risiko fasilitas dan peralatan, seperti
misalnya, risiko kebakaran / cedera karena
penggunaan laser risiko-risiko yang
diakibatkan dari kondisi-kondisi jangka
panjang
REGULASI MANAJEMEN
RISIKO RS MELIPUTI :
i. konteks
ii. ruang lingkup, tujuan dan kriteria untuk penilaian
risiko
iii. tanggung jawab dan fungsi manajemen risiko
iv. pelatihan staf
v. sebuah daftar risiko yang teridentifikasi – risiko
strategis, operasional, keuangan dan bahaya
vi. ringkasan rencana-rencana risiko untuk risiko-
risiko utama
vii. proses untuk berkomunikasi dengan para
pemangku kepentingan
TUGAS SUB KOMITE
MANAJEMEN RISIKO

5. Pelaksanaan Dan Pelaporan Rencana


Penanganan Risiko Sesuai Lingkup
Tugasnya;
6. Pemberian Usulan Rencana Kontingensi
Apabila Kondisi Yang Tidak Normal
Terjadi;
7. Pelaksanaan Penanganan Risiko Tinggi;
8. Pelaksanaan Pelatihan Manajemen Risiko
9. Penyusunan Laporan Pelaksanaan
Program Manajemen Risiko.

Komite Mutu juga


melaksanakan fungsi persiapan dan
penyelenggaraan
akreditasi Rumah Sakit.
Implementasi Manajemen Risiko Klinis
Implementasi program manajemen risiko klinis di semua tingkat organisasi merupakan
tantangan bagi para dokter dan manajer. Tantangan bagi manajemen adalah mendukung dan
mendorong manajemen risiko klinis yang bijaksana dengan:
1. berkomunikasi dan menunjukkan dukungan untuk manajemen risiko klinis;
2. mempercayai dan memberdayakan semua staf untuk mengidentifikasi, menganalisis,
melaporkan, dan mengelola risiko klinis;
3. mengakui, menghargai, dan memberdayakan praktik manajemen risiko klinis yang baik;
4. identifikasi dan pengelolaan berkelanjutan masalah sistemik dan faktor penyebab /
kontribusinya dan memperlakukan mereka dengan tepat;
5. mendorong pembelajaran organisasi;
6. mengembangkan strategi penanganan risiko klinis yang tepat untuk mengurangi
kemungkinan atau terulangnya masalah dan / atau konsekuensi; dan
7. pemantauan berkelanjutan terhadap strategi yang diterapkan untuk memastikan mereka
efektif dalam mengobati / mengurangi risiko klinis.
Desktop Guide to Clinical Risk Management, Department of Health Westrn Australia, (2005)
Daftar Resiko

• Adalah catatan terpusat yang mengidentifikasi setiap


risiko yang diketahui:
1. Uraian risiko, penyebabnya dan dampaknya
2. Garis besar pengendalian yang ada, termasuk orang yang
bertanggung jawab untuk mengelola risiko
3. Penilaian konsekuensi risiko jika terjadi dan kemungkinan
konsekuensi terjadi, mengingat pengendaliannya
4. Peringkat risiko
5. Prioritas keseluruhan untuk risiko.
The Australian Council on Healthcare Standards (ACHS).
Risk Management and Quality Improvement Handbook,
June 2013.

Anda mungkin juga menyukai