PROTEKSI KEBAKARAN
JANUARI – JUNI 2022
I. PENDAHULUAN
Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat
dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu
pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial
ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan
yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya. Selain dituntut harus melaksanakan
dan mengembangkan program K3 di rumah sakit dan terdapaat
dalam Instrumen akreditasi rumah sakit.
Potensi bahaya di rumah sakit , selain penyakit-penyakit infeksi juga
ada potensi bahaya-bahaya lain yang mempengaruhi situasi dan kondisi
di rumah sakit, yaitu kecelakaan (peledakan, kebakaran, kecelakaan yang
berhubungan dengan instalasi listrik, dan sumber-sumber cidera lainnya),
radiasi, bahan-bahan kimia yang berbahaya, gas-gas anastesi,
gangguan psikososial dan ergonomi. Semua potensi bahaya tersebut di
atas, jelas mengancam jiwa dan kehidupan bagi para karyawan di Rumah
Sakit, para pasien maupun para pengunjung yang ada di lingkungan
Rumah Sakit.
Dalam Keputusan Direktur Nomor 188.47/144.9/35.73.402.018/2022
tentang Tim Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Pembentukan
Instalasi Pada Rumah Sakit Umum Daerah Kota Malang, secara struktur
Tim K3 berada dibawah langsung direktur, hal ini untuk mempermudah
proses perbaikan terhadap fasilitas jika terjadi malfungsi.
2
II. PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelaksanaan kegiatan program Manajemen Resiko Fasilitas di RSUD
Kota Malang dilakukan oleh Tim MFK dengan pelaksana harian dilakukan
oleh Tim K3 yang kegiatannya meliputi antara lain:
a. Melakukan Kajian pencegahan kebakaran ( Penyimpanan dan penanganan
secara aman bahan mudah terbakar termasuk gas medik )
b. Melakukan Pengecekan alat-alat Proteksi kebakaran
c. Monitoring jadwal jaga tim code red diruangan
d. Melakukan monitoring dan evaluasi Resiko kebakaran akibat Renovasi
dan Pembangunan Gedung di Rumah Sakit
e. Memastikan tersedia tanda Jalur evakuasi
f. Melakukan Pendidikan dan pelatihan serta simulasi code Red
g. Melakukan Evaluasi Program Proteksi Kebakaran
3
III. HASIL KEGIATAN
1 Kajian resiko kebakaran, Terlaksana Terlaksana Terdapat tempat Oksigen Dilakukan pemantauan
pencegahandan 100% 100% central di sertai pemantauan harian oleh bagian sarana
penanggulangannya CCTV dan alarm monitoring dan prasarana
tekanan disetiap ruangan
2. Deteksi dini kebakaran Terlaksana Terlaksana Masih terpasang dibeberapa Dianggarkan untuk
dan asap 100% 80% ruangan pelayanan dan pemenuhan kekurangan
digedung manajemen instalasinya
3. Menyusun pedoman Terlaksana Terlaksana Sudah disahkan dan Perlu dilakukan sosialisasi
penanggulangan bencana 100% 100% disosialisasikan setiap tahun
kebakaran di rumah sakit (fire
emergency plan) termasuk di
dalamnya bagaimana
meredakan
kebakaran dan
pengendalian asap
4. Kajian resiko kebakaran pada Terlaksana Terlaksana 0% Belum terdapat Jika ada pembangunan
saat ada pembangunan di 100% pembangunan di sekitar maka dilakukan monitoring
3
rumah sakit atau tempat yang Rumah sakit dan evaluasi
berdekatan dengan rumah
sakit
5. Menyusun jalur evakuasi dan Terlaksana Terlaksana Dilaksanakan oleh
jalan keluar yang aman 100% 100% petugas MFK dan
dengan melengkapi K3RS
penandaan (signage) sampai
ke titik kumpul
6. Pelatihan penanggulangan Terlaksana Terlaksana dilakukan Pelatihan
bencana kebakaran 100% 100% dengan narasumber dari
RSSA dan IHT oleh
Komite K3RS
7. Uji coba / simulasi Terlaksana Terlaksana Dilakukan simulasi di
penanggulangan bencana 100% 100% rawat inap I dengan
kebakaran koordinasi K3RS dan
MFK
8. Pelarangan merokok di Terlaksana Terlaksana Adanya SK Kawasan
rumah sakit 100% 100% tanpa rokok di rumah
sakit
9. Monitoring dan evaluasi Terlaksana Terlaksana Laporan pemantauan Dilanjutkan laporan periode
100% 50% awal periode Januari - akhir pada Juli - Desember
Juni
3
3
IV. DOKUMENTASI KEGIATAN
8
3. Tempat Berhimpun (Assembly Point)
9
2. Sistem Air Pemadam
a. Hydrant
b. Pompa Hydrant
10
3. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
Alat Pemadam Api Ringan (APAR) adalah alat yang ringan serta
mudah dilayani oleh satu orang untuk memadamkan api pada mula
terjadi kebakaran (Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 04, 1980:1).
Jenis Apar yang dipakai di RSUD Kota Malang :
1. Jenis Gas CO
2. Jenis Powder
4. APAR bergerak
APAR bergerak merupakan APAR yang tidak dapat diangkut oleh satu
orang dengan ukuran lebih besar dari 10 kg. Alat ini dilengkapi
dengan roda dan selang penyalur sehingga dapat diangkut ke lokasi
kebakaran.
11
3. Pelatihan penanggulangan bencana kebakaran
12
V. KESIMPULAN
Pada bagian akhir laporan evaluasi program pengelolaan keamanan Rumah sakit dapat
diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
a. Dari program diatas terlaksana 100% sebanyak 6 program sedangkan kegiatan
lainnya dilaksakan sesuai kondisi lapangan.
b. Laporan Pemantauan Proteksi kebakaran di Rumah Sakit dilaporkan setiap 6 bulan
sekali ke direktur Rumah Sakit.
c. Dari hasil program proteksi kebakaran rumah sakit bulan januari-juni tahun 2022
yang perlu dimunculkan pada program mendatang adalah upaya percepatan
penyediaan fasilitas rumah sakit yang aman guna peningkatan keberhasilan
program.
d. Dilakukan identifikasi area beresiko kebakaran serta pemantauan resiko kebakaran
dirumah sakit maupun kejadian dan insiden lainnya
VI. PENUTUP
Demikian laporan pemantauan Proteksi Kebakaran ini dibuat,
semoga menjadi telaah adanya.
13