Format Laporan Acara 4 Dan 5
Format Laporan Acara 4 Dan 5
SATUAN OPERASI
PENGECILAN UKURAN DAN PENCAMPURAN
A. PENDAHULUAN
Pengecilan ukuran (size reduction) artinya membagi bagi suatu bahan padat
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dengan menggunakan gaya mekanis atau
menekan (Anonim,2011). Size reduction merupakan salah satu operasi dalam
dunia industry dimana komoditi pertanian dikecilkan ukurannya untuk
menghasilkan suatu produk yang memiliki nilai mutu dan nilai tambah yang
tinggi. Operasi pengecilan ukuran terbagi menjadi dua kategori yaitu untuk bahan
padatan dan untuk cairan (Smith, 1955).
Pengecilan ukuran pada bahan padat pada suatu proses yang mencakup
proses : pemotongan, pemecahan, penggerusan, penggilasan, dan penggilingan.
Secara umum pengecilan ukuran merupakan salah satu tahapan dari berbagai
proses lainnya dalam mata rantai penanganan hasil pertanian. Tujuan dari
pengecilan ukuran adalah untuk memperluas permukaan bahan hasil pertanian
hasil pertanian agar proses penanganan selanjutnya seperti pengeringan, adsorbsi,
serta pencampuran dapat berlangsung secara efektif.
Prosedur pengecilan pengukuran dibagi menjadi tiga, yaitu pemotongan
(cutting), pemecahan (crushing) dan penggeseran (shearing). Pemotongan
(cutting) adalah pemisahan atau pengecilan yang dilakukan dengan cara
mendorong atau memaksa pisau tipis dan tajam ke material yang ingin diperkecil,
cocok untuk produk buah, umbi dan sayuran. Pemecahan (crushing) adalah
pengecilan dengan memberikan gaya (force) yang cukup bagi material yang lebih
besar dari tegangan putus material, cocok untuk produk pakan ternak, pembuatan
bubuk, juice, pemisahan biji dari kulit yang keras hingga pemecahan batu.
Penggeseran (shearing) adalah kombinasi pemotongan dan pemecahan, jika mata
pisau gesernya tajam dan tipis, maka hasil yang diperoleh mirip dengan hasil
pemotongan, jika mata pisau gesernya tumpul dan tebal, maka hasil yang
diperoleh mirip dengan pemecahan (Supardi, 2007).
Proses pengecilan ukuran biasanya dilakukan scara mekanik, dan tanpa
menimbulkan terjadinya perubahan sifat-sifat kimiawi pada bahan. Keseragaman
ukuran dan bentuk dari setiap individu butiran produk akhir dari hasil pengecilan
ukuran diharapkan dan diinginkan, akan tetapi sulit dicapai. Setiap proses
pengecilan ukuran seperti proses pengirisan buah-buahan atau sayuran untuk
dikalengkan, penyawutan ubi-ubian untuk pengeringan, merajang tongkol
jagunguntuk pakan ternak, penggilingan mineraluntuk pembuatan pupuk,
penggilingan biji-bijian untuk pakan ternak dan penggilingan dalam pembuatan
tepung,merupakan contoh-contoh proses pengecilan ukuran pada bahan-bahan
hasil pertanian. Setiap bahan hasil pertanian memiliki teknik pengecilan ukuran
yang berbeda-beda, tergantung karakteristik bahan, sifat fisik, sifat kimia dan sifat
biologisnya. Selain itu dalam proses pengolahan pangan kita juga
memperhitungkan nilai kehalusan suatu bahan untuk mengetahui efektifitas pada
proses pengolahan selanjutnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan praktikum
mengenai pengecilan ukuran dan separasi terhadap bahan hasil pertanian,
dalamhal ini khusus pada serealia yang biasanya dimanfaatkan untuk tepung.
Dalam industri pengolahan hasil pertanian proses penggilingan merupakan
proses yang paling banyak dilakukan. Mekanisme terjadinya pemecahan bahan
disebabkan karena adanya tekanan pada bahan. Pada titik kritis, tekanan yang
diberikan akan diserap oleh bahan sebagai energi penekan, sehingga
mengakibatkan bahan pecah, pecahnya bahan akan mengikuti bidang belahan
sesuai dengan sifat bahan. Faktor yang berpengaruh dalam proses penggilingan
adalah :(1) Jenis bahan yang dihancurkan,(2) Kadar air bahan,(3) Kecepatan
masuknya bahan,(4) Daya yang tersedia, dan(5) Tingkat kehalusan bahan yang
dikehendaki (Salman, 2014
Bahan
Jagung
Beras
Beras direndam (1 jam)
Kedelai
Kedelai direndam (1 jam)
Kacang hijau
Kacang hijau direndam (1 jam)
D. TAHAPAN PELAKSANAAN
1. Timbang setiap jenis bahan yang akan di giling sebanyak 50 gr
2. Masukkan ke dalam blender kering
3. Lakukan penggilingan dengan variasi lama penggilingan, 2, 4, 6, 8.
4. Pisahkan hasil penggilingan dan masukkan ke dalam ayakan Tyler
5. Lakukan analisa kehalusan dan keseragaman bahan
6. Bandingkan hasil penggilingan pada waktu yang sama, untuk jenis yang
berbeda (Jagung, beras, kedelai dan kacang hijau)
7. Bandingkan hasil penggilingan pada waktu yang sama untuk setiap jenis
dengan kondisi kadar air yang berbeda (Beras kering dengan beras
direndam; kedelai kering dengan kedelai direndam; kacang hijau kering
dengan kacang hijau direndam)
E. PARAMETER PENGAMATAN
Berat Jenis
Ukuran (diameter dan panjang)
Kadar air
Analisa ayakan Tyler
Susun ayakan tyler dengan ukuran saringan.
Timbang bahan yang akan digiling masing-masing 100 gr.
Masukkan bahan pada ayakan paling atas,ayak selama 5 menit.
Hitung berat masing-masing bahan yang tertahan.
Hitung % bahan yang tertahan pada setiap ayakan.
Tentukan kelembutan dan keseragaman hasil penggilingan dengan
menggunakan ayakan bertingkat menurut tyler.
Hitung perubahan pengecilan ukuran dan setiap ulangan.
Lakukan analisis data (Bond/Rittenger).
Perkirakan luas permukaan bubuk hasil penggilingan dengan anggapan
bahwa Bj kopi beras Bj sebelum penggilingan.
F. HASIL
Karakteristik bahan baku sebelum pengecilan ukuran:
H. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum pengecilan ukuran yang telah dilakukan dapat di ambil
beberapa kesimpulan, diantaranya:
1. S
2. D
3. F
DAFTAR PUSTAKA (minimal 3)
Citations:
[1] https://jpa.ub.ac.id/index.php/jpa/article/download/87/105/248
[2] https://journal.ugm.ac.id/ijl/article/download/76131/35266
[3] https://repository.ub.ac.id/165513/1/Enno%20Elzya%20Wahdanfia
%20Anwar.pdf
[4] https://www.studocu.com/id/document/universitas-pembangunan-
nasional-veteran-jawa-timur/food-technology/pengecilan-ukuran/59678783
[5] https://eprints.polsri.ac.id/3152/3/BAB%202.pdf
[6] https://jurnal.unpad.ac.id/teknotan/article/view/6326
By Perplexity at https://www.perplexity.ai/search/88b749f0-9f88-481a-
b95d-6bb47faf0d33
LAMPIRAN
ACARA 5
PENCAMPURAN
A. PENDAHULUAN
Pencampuran adalah penyebaran satu komponen ke komponen lain, untuk
membuat suatu bentuk uniform (seragam) dari beberapa konstituen (bahan
penyusun) baik cair-cair, cair-padat (pasta), padat-padat, cair-gas. Banyak
bentuk pencampuran yang kita temui pada industri hasil pertanian :
Cair – cair : - pembuatan sari buah (sari buah A dengan sari buah B)
- pencampuran es krim (susu segar dengan coklat cair)
Padat – padat : - pembuatan makanan bayi
- pembuatan pakan ternak
Cair – padat : - pembuatan pasta
- pembuatan adonan mie
Cair – gas : - pembuatan minuman bergas
Tujuan pencampuran (1) Menghasilkan produk baru, pengolahan
selanjutnya, (2) Meningkatkan kualitas fisik produk produk (3) Meningkatkan
kualitas nilai gizi (kadar protein) (4) Meningkatkan kualitas organoleptik
(rasa, aroma,warna).
D. TAHAPAN PELAKSANAAN
Pencampuran padat-padat :
Bersihkan pan, vessel, dan pelanetary.
Masukan Tepung terigu sebanyak 100 gram ke dalam mixer (w1)
Masukan Tepung Roti 50 gram ke dalam (w2)
Jalankan mixer dan catat waktu mulai terbentuknya campuran.
Ambil sampel secara acak setiap selang waktu 2 menit sebanyak 5
sampel, masing-masing =+/- 2 gram (W3, 2 menit ; W3,4 menit ;
W3,6 menit; W3, 8 menit dan W3,10 menit).
Setelah 10 menit, putuskan aliran listrik.
Analisa contoh yang diambil dan tabulasi datanya, pisahkan kedua
jenis tepung Kembali dan timbang masing-masing berat tepung
Pencampuran padat-cair :
Bersihkan pan, vessel, dan pelanetary.
Masukan Tepung terigu sebanyak 100 gram ke dalam mixer (P1)
Masukan air sebanyak 50 ml ke dalam mixer (P1)
Jalankan mixer dan catat waktu mulai terbentuknya campuran.
Ambil sampel secara acak setiap selang waktu 2 menit sebanyak 5
sampel, masing-masing 2 gram (P3, 2 menit ; P3,4 menit ; P3,6 menit;
P3, 8 menit dan P3,10 menit).
Setelah 10 menit, putuskan aliran listrik.
Pisahkan kedua jenis bahan yang dicampurkan (air dan tepung) setiap
waktu pengamatan untuk mengetahui laju pencampuran analisis kadar
air.
Analisa contoh yang diambil dan tabulasi datanya
E. Parameter Pengamatan
Berat (gram) komponen tepung dalam campuran
Timbang hasil pencampuran
Pisahkan kedua komponen campuran dengan menggunakan ayakan,
Timbang berat masing-masing komponen tepung pada setiap waktu
pengamatan, berat tepung terigu
Hitung persentase berat masing2 komponen tepung pada setiap waktu
pengamatan
Buatlah grafik laju pencampuran
Pencampuran Padat-Padat :