Anda di halaman 1dari 9

IKAYAT

H
KAIDAH KEBAHASAAN
KELOMPOK 3
ANGGOTA
KELOMPOK 3

-DIVIA FEBRIANTI {09}


-DWI PUTRI ANDINI {10}
-KHESYA MEILANI {18}
-NIA APRILIA {24}
-SELSA OLIVIA {32}
-SITI NUR RAHMA {33}
APA SI KAIDAH
KEBAHASAAN ITU?
KAIDAH KEBAHASAAN SECARA SEDERHANA
ADALAH SEJUMLAH ATURAN YANG DIJADIKAN
SEBAGAI PEDOMAN DALAM SUATU BAHASA,
TERMASUK DALAM PEMBUATAN SUATU TEKS.
JIKA DITELAAH SECARA ETIMOLOGI, KAIDAH
KEBAHASAAN BERASAL DARI DUA KATA, YAKNI
KAIDAH DAN KEBAHASAAN.
KAIDAH KEBAHASAAN

1 Menggunakan kata-kata serapan bahasa arab dan ungkapan klise.

2 Tidak kronologis, karna tidak memperhatikan urutan waktu.

3 Menggunakan bahasa Melayu lama atau ditandai dengan kata penghubung


urutan peristiwa. Seperti hatta, syahdan, dan sebermula.

4 Banyak menggunakan bentuk kata yang tetap sehingga adanya pengulangan


kata.

5 Banyak menggunakan partikel pun dan lah.

6 Menggunakan kalimat inversi


CIRI KEBAHASAAN
HIKAYAT
1 Penggunaan Majas
Kaidah kebahasaan hikayat yang pertama adalah
penggunaan majas. Dalam cerita hikayat, banyak
dijumpai jenis-jenis majas untuk menambah gaya
bahasa kisah hikayat. Misalnya, bagaikan, laksana,
bak, seperti (majas simile) dan juga majas-majas
lainnya, seperti majas metafora, perbandingan,
hiperbola, antonomasia, dan sebagainya.
2 Penggunaan Konjungsi
Kaidah bahasa hikayat yang kedua adalah
penggunaan konjungsi. Sebagaimana yang kita
tahu, konjungsi adalah kata sambung atau
ungkapan yang digunakan untuk menghubungkan
dua satuan bahasa yang sederajat, seperti kata
dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan
klausa, atau kalimat dengan kalimat.
3 Penggunaan Kata Arkais
Kaidah bahasa hikayat yang ketiga penggunaan
kata-kata arkais. Dalam bahasa Indonesia, kata
arkais diartikan sebagai kata-kata kuno yang tak
lazim digunakan oleh kita sekarang ini, berasal dari
zaman dahulu. Contohnya, titah (kata, perintah),
beroleh (mendapat), buluh (tanaman berumpun,
berongga, keras), dan sebagainya.
S E K I A N
T E R I M A
K A S I H

Anda mungkin juga menyukai