Kelompok: 2
FAKULTAS TARBIYAH
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk linguistik semantik yang membangun dunia melalui wacana,
dan wacana ini tidak tercapai tanpa signifikansi, objek eksistensi tersembunyi yang
makna yang tidak dapat dicapai tanpanya, dan memahami makna dan mengetahui batas-
batasnya merupakan fenomena linguistik dan kognitif, dan masalah di bidang ini, hal ini
penting dalam linguistik modern dan kontemporer, sehingga sangat penting untuk
memperjelas kekhasannya. Pada saat peneliti linguistik kuno mulai melakukan penelitian
dalam metode berpikir semantik, dan penelitian ini, yang mengungkapkan tingkat semantik
Semantik dapat diartikan sebagai ilmu tentang makna atau arti, yaitu satu dari tataran
analisis bahasa yaitu diantaranya fonologi, gramatikal, dan semantik. Kata semantik
disepakati sebagai istilah yang digunakan untuk mempelajari makna atau arti dalam bahasa.
Semantik adalah cabang dari linguistik yang mempunya hubungan erat dengan ilmu-ilmu
sosial lain seperti sosiologi atau antarpologi, bahkan juga dengan filsafat dan psikologi.
Sosiologi mempunyai kepentingan dengan semantik karena sering dijumpai kenyataan bahwa
penggunaan kata-kata tertentu untuk mengatakan sesuatu makna dapat menandai identitas
Dengan tujuan diatas, makalah ini kami susun dengan menjabarkan lebih detail beberapa
hal menganai semantik untuk memperluas pemahaman serta pengetahuan pembaca. Karena
tingkat semantik juga merupakan salah satu tingkat pelajaran linguistik yang paling penting
dan paling sulit, karena makna: merupakan entitas abstrak yang tidak dapat ditangkap, di
samping fakta bahwa wacana linguistik tertulis atau lisan tidak dipahami kecuali dengan
lingkaran terintegrasi dengan sisa tingkat Fonetik, morfologis dan linguistik gramatikal.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
1. Hubungan antarmakna
Suatu kata merupakan hubungan satu sama lain dalam berbagai bentuk. Ini
merupakan akibat dari kandungan komponen makna yang kompleks. Ada beberapa
antarmakna tersebut.1
a. Sinonimi
Sinonim dalam bahasa adalah perbedaan pengucapan dan kesesuaian
maknanya, atau penggunaan beberapa kata dengan satu makna, Contoh sinonim
adalah apa yang disebutkan oleh pemilik Kamus Al-Muheet dalam sebuah buku
berjudul "Tarqiq Al-Amal untuk tepukan madu." Di dalamnya ia menyebutkan
delapan puluh nama untuk madu. Bahasa arab adalah salah satu yang terkaya bahasa
di dunia dengan sinonimnya, seperti halnya untuk pedang, memiliki lebih dari seribu
nama, singa memiliki lima ratus nama, mahir memiliki lebih dari empat ratus, ular
memiliki dua ratus, madu memiliki lebih dari delapan puluh, dan begitu pula dari
hujan, unta, air, sumur, cahaya, kegelapan dan hal-hal lain yang dia tahu Orang Arab
dalam ketidaktahuannya, dan kata sifat: tinggi, pendek, murah hati, kikir, berani,
pengecut dan lain sebagainya.
b. Homonimi
Homonyme adalah setiap kata yang memiliki beberapa arti nyata, non-kiasan,
atau orang-orang bahasa Bahasa berkata "satu kata yang menunjukkan dua arti yang
berbeda atau lebih." Contohnya adalah istilah "cinta", yang memiliki lebih dari tiga
puluh arti, termasuk: dosa, saudara perempuan, gadis, kebutuhan, kesengsaraan,
malapetaka, kesedihan, pemukulan, yang besar, kelembutan hati seorang ibu, teguran.
unta..dll. Dan kata "paman" yang digunakan untuk merujuk pada saudara laki-laki
ibu, dan tahi lalat di wajah, awan, unta besar, gundukan kecil ... dll.
c. Pengertian Antonimi
Seperti contoh: halal atau haram, buka semuanya atau tutup, ketuk atau angkat, air
dingin atau panas, budak atau tuan, untuk menambah atau memisahkan, reformasi
1
Ade Nandang(Pengantar Linguistik Arab) Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2018.
atau korupsi, pemberani dan pengecut, apa yang telah bangkit dari bumi atau apa yang
telah jatuh, putih atau hitam..dll.2
d. Hipernim
Misalnya, menulis bandeng tanpa kata ikan, melati tanpa bunga. Mengapa demikian,
dalam berbahasa. Pada kalimat saya berbaju merah, dapat dipahami bahwa subjek
menggunakan pakaian berwarna merah, tanpa menulis kata warna. Begitu pula pada
kalimat saya makan mujair, kata mujair merujuk pada ikan. Pembaca sudah akan
e. Ambiguitas
diartikan sebagai kata yang bermakna ganda atau mendua arti, sedangkan kata
yang terjadi sebagai akibat penafsiran sturktur gramatikal yang berbeda (Suwandi,
2008). Pendapat Alwi dan Suwandi dikuat oleh pernyataan Ullman mengatakan
“Ambiguity isa linguistic condition which can arise in a vareity of ways (Pateda,
2
173.ص.21/3/38 الدكتور إميل بديع يعقوب ( فقه اللغة وحصائها) كفر عقا في
Kalimat tersebut merupakan contoh ambiguitas karena kontruksi teks
tersebut terdapat lebih dari satu tafsiran, apakah anak dan istri kepala desa yang
f. Redudansi
redudansi. Jika informasi tersebut tidak berubah, maka kata tesebut adalah
redundan.
maupun ragam bahasa pers karena kedua ragam bahasa tersebut menuntut
adanya efisiensi kalimat. Redundansi ini juga dapat kita temukan dalam ragam
bahasa sehari-hari.
jenis ini sering ditemukan dalam bahasa lisan dan bahasa intim dalam
kehidupan sehari-hari.
g.
2. Teori-teori semantik
Ada beberapa teori yang dikembangkan oleh para pakar linguistik sekitar
hubungan antara ujaran dengan makna. Ujaran itu sendiri dapat berupa simbol yang
secara linguistik dibedakan atas kata, frase, klausa, kalimat, dan wacana. Makna kata
suatu bahasa tidak dapat dipisahkan dari akar kata, penunjukkan, dan konteks
penggunaannya. Oleh karena itu dalam studi semantik muncul beberapa teori makna
yang secara umum menurut Parera dapat dibedakan menjadi tiga yakni teori
konseptual.
menyertai proses berpikir manusia secara invidual. Makna diartikan sebagai label
yang berada dalam kesadaran manusia untuk menunjuk dunia luar. Sebagai label,
makna dari kesadaran pengamatan terhadap fakta dan penarikan simpulan yang
konsep. Teori ini merujuk pada segitiga makna yang dikemukakan oleh Ogden dan
Richard yang mengatakan bahwa makna adalah hubungan antara reference dan
referent yang dinyatakan dalam simbol bunyi bahasa baik berupa kata, frase atau
kalimat. Istilah simbol hanya dipakai untuk kata yang merujuk pada benda, situasi,
dan peristiwa. Dengan demikian, hanya kata-kata yang merujuk kepada benda, orang
kejadian, peristiwa melalui pikiran itulah simbol. Ini berarti kata-kata yang merujuk
pada sikap. harapan dan lain-lain tidak termasuk dalam pengertian simbol melainkan
pada prinsip konsepsi yang ada pada pikiran manusia. Teori ini disebut juga teori
konseptual atau teori pemikiran karena kata itu menunjuk pada ide yang ada dalam
yang mengarah pada pemikiran. Teori ini menekankan bahwa makna ada dibenak
penutur bahasa, misalnya ketika seorang penutur mengucapkan kata meja, maka
makna meja itu ada di dalam konsep pendengarnya. Teori konseptual menganggap
mentalisme berbeda dengan teori referensial karena makna suatu Kata, frasa atau
kalimat merupakan citra mental dari penuturnya. Bahasa termasuk bagian dari
fenomena sosial yang unik. Individu juga mempunyai eksistensi tersendiri dalam
kehidupan sosial.
c. Teori kontekstual
Teori kontekstual adalah teori semantik yang berasumsi bahwa sistem bahasa
itu saling berkaitan satu sama lain di antara unit-unitnya, dan selalu mengalami
perubahan dan perkembangan." Teori ini menjelaskan bahwa makna sebuah kata
mengisyaratkan bahwa sebuah kata atau simbol ujaran tidak mempunyai makna jika
ia terlepas dari konteksnya. Teori kontekstual tidak sejalan dengan pendapat bahwa
setiap kata mempunyai makna dasar atau primer yang terlepas dari konteks situasi.
3. Pengertian Semantik
Ada dua cabang utama linguistik yang khusus menyangkut kata, yaitu
etimologi (studi tentang asal usul kata) dan semantik (ilmu makna, studi tentang
makna kata). Di antara kedua ilmu itu, etimologi sudah merupakan disiplin ilmu yang
lama mapan (established), sedangkan semantik relatif merupakan hal yang baru.4
Istilah semantik berasal dari bahasa Yunani “semantike” atau “semantikos” yang
berarti menunjukkan aspek yang tidak hanya berupa makna tetapi juga gramatikal.
(Ali 2004).5
Konsep semantik di kalangan ahli bahasa adalah ilmu yang menyelidiki arti
kata, jenis dan asal-usulnya, begitu juga didalam hubungan antara kata, makna dan
mendefinisikan istilah Arab yang sesuai dengan istilah Inggris "Semantik", dan yang
Prancis, Michel Brill, yang mengeluarkan penelitian tentang judul ini pada tahun 1883
M, di mana ia membahas arti kata-kata dalam bahasa India, kemudian diikuti oleh
“Dar” dalam bukunya The Life of Words. Kajian semantik dipuncaki oleh ilmuwan
Swiss Frenad Dusausur, dan dengan demikian, ilmu semantik telah memperluas
3
Sugeng Sugiono, Lisan dan Kalam; Kajian Semantik al-Qur’an, (Yogyakarta: Suka
Press, 2009), hal. 19.
4
Nafinuddin, Surianti. “Pengantar Semantik (pengertian, Hakikat, Dan Jenis).” (OSF Preprints, 2 Aug. 2020).
5
Mudalla "الدرتسات العليا القسم تعليم اللعة العربية جبامعة رادين ماس سعيد االسالمسة احلكووية " علم الداللة
bidangnya dalam menangani non-spesialis di dalamnya, seperti ilmuwan alam, filsafat
dan hukum.6
Jenis makna dapat dibedakan berdasarkan beberapa kriteria dan sudut pandang.
gramatikal dan kontekstual. Berdasarkan ada tidaknya referen pada sebuah kata dapat
dibedakan adanya makna referensial dan nonreferensial. Dalam pembahasan ini akan
dibedakan antara makna leksikal dan makna gramatikal, makna referensial dan
nonreferensial, makna denotatif dan makna konotatif , makna kata dan makna istilah,
adjektif yang diturunkan dari bentuk nomina ‘leksikon’ (vokabuler, kosa kata,
perbendaharaan kata). Satuan dari leksikon adalah ‘leksem’, yaitu satuan bentuk
bahasa yang bermakna. Kalau leksikon kita samakan dengan kosakata atau
perbendaharaan kata, maka leksem dapat kita samakan dengan kata. Sementara
situasional” selain itu juga bisa disebut dengan “makna struktural” karena proses
ada atau tidaknya referen dari kata-kata itu. Bila kata-kata itu mempunyai referen,
yaitu sesuatu di luar bahasa yang diacu oleh kata itu, maka kata tersebut disebut
6
2013 )2( ) العدد10( واالنسانية اجمللد$حملة اجلزيرة للعلوم الرتبوية
sebagai kata bermakna referensial. Namun, jika kata-kata tersebut tidak
Makna denotasi pada dasarnya sama dengan makna referensial karena makna
denotatif ini lazim diberi penjelasan sebagai makna yang sesuai dengan hasil
faktual objektif. Lalu karena itu maka denotasi sering disebut sebagai ‘makna
konotasi sebuah bahasa dapat berbeda dari satu kelompok masyarakat dengan
kelompok masyarakat yang lain, sesuai dengan pandangan hidup, dan norma-
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ‘kata’ adalah unsur bahasa yang
pikiran yang dapat digunakan dalam berbicara. Sedangkan ‘istilah’ adalah kata
atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep, proses,
Makna konseptual adalah makna yang sesuai dengan konsepnya, makna yang
sesuai dengan referennya dan makna yang bebas dari asosiasi atau hubungan
apapun. Sedangkan makna asosiatif adalah makna yang dimiliki sebuah kata
berkenaan dengan adanya hubungan kata itu dengan keadaan di luar bahasa.
6. Makna Indiomatikal
idiomatikal adalah makna sebuah satuan bahasa (entah kata, frasa, atau
kalimat) yang ‘menyimpang’ dari makna leksikal atau makna gramatikal unsur-
unsur pembentuknya.7
5. Manfaat semantic
hubungan ini adalah hubungan antara kata-kata dari satu bidang semantik.
2) Leksikon tradisional memberi kita daftar abjad atau abjad dari kata-kata
4) Bidang semantik memberi kita gambaran terpadu tentang sifat bahasa dan
kata-katanya alih-alih daftar yang berisi ratusan ribu kata yang tersebar yang
7
Saida Gani, Berti Arsyad “Fonologi, Morfologi, Sintaksis, dan Semantik” (UMG: 2019) hal.14..
semantik antar kata karena didasarkan pada klasifikasi dan pengelompokan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
2. Dalam kajian semantik muncul beberapa teori makna yang menurut Barrera dapat
dibagi menjadi tiga, yaitu teori referensial atau teori kongruensi, teori kontekstual
3. Semantik linguistik adalah yang terpenting, terluas dan paling kompleks, dan
merupakan pokok bahasan utama dalam semantik, selain mengacu pada jenis
semantik lainnya. Secara singkat dapat dikatakan bahwa bahasa merupakan ciri
makna kata dan Istilah, Makna konseptual dan makna asosiatif, makna
Indiomatikal.
8
$ علم: علم الداللة، علي$ حممد، ) اخلويل۲۰۰۰ املعاين/ اللغة العربية/ املواصفات/ ۱۲ / ۲۱۱۸ ۱۱ )صر٢٥٤ ( ۲۰۰۰ ، للنشر والتـوزيـع
دار الفالح: عمـان- علي اخلويل$ حممد/ املعىن
- Bidang semantik memfasilitasi proses pengungkapan hubungan antara
- Leksikon tradisional memberi kita daftar abjad atau abjad kata-kata dari
REFERENSI
Ade Nandang(Pengantar Linguistik Arab) Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2018 .
..Saida Gani, Berti Arsyad “Fonologi, Morfologi, Sintaksis, dan Semantik” (UMG: 2019) hal.14
Sugeng Sugiono, Lisan dan Kalam; Kajian Semantik al-Qur’an, (Yogyakarta: Suka
Press, 2009), hal. 19.
Nafinuddin, Surianti. “Pengantar Semantik (pengertian, Hakikat, Dan Jenis).” (OSF Preprints, 2 Aug. 2020).
.Fitri Amilia, Astri Widya. “Semantik Konsep dan Contoh Analisis”, (Malang: Madani) 2017, hal 129
.173.ص.21/3/38 الدكتور إميل بديع يعقوب ( فقه اللغة وحصائها) كفر عقا في
" الدرتسات العليا القسم تعليم اللعة العربية جبامعة رادين ماس سعيد االسالمسة احلكووية " علم الداللةMudalla
$ علم: علم الداللة، علي$ حممد، ) اخلويل۲۰۰۰ املعاين/ اللغة العربية/ املواصفات/ ۱۲ / ۲۱۱۸ ۱۱ )صر٢٥٤ ( ۲۰۰۰ ، للنشر والتـوزيـع
. دار الفالح: عمـان- علي اخلويل$ حممد/ املعىن