Anda di halaman 1dari 16

Tipe

Wawancara
Tipe Wawancara Berdasarkan Struktur
Pertanyaan
Menurut Patton (1990), wawancara untuk
mendapatkan data kualitatif dapat
dibedakan dalam bentuk :

A. Wawancara terstruktur
– Menggunakan pedoman (guide) umum
– Menggunakan pedoman (guide) terstandar
yang terbuka
• Kekuatan
– Variasi jawaban akibat variasi pertanyaan
dapat dihindarkan
– Kesalahan akibat masalah teknis dapat
dikurangi
• Kelemahan
– Respon yang diperoleh bersifat rasional, tetapi
kemampuan untuk mengungkap dimensi
emosional sangat rendah
B. Wawancara tidak terstruktur (wawancara
konversasional yg informal)
– Wawancara didasarkan sepenuhnya pada
berkembangnya pertanyaan-pertanyaan
secara spontan dalam interaksi alamiah
• Beberapa perbedaan wawancara tidak terstruktur dari
wawancara terstruktur
– Menggunakan pertanyaan terbuka, memungkinkan jawaban
yang lebih luas dan bervariasi.

– Pewawancara tidak “berkepala dingin”, berjarak dan rasional


(berusaha untuk objektif). Pendekatan ini memungkinkan
diperolehnya pemahaman tentang perilaku tanpa kategori yang
apriori yang dapat membatasi penggalian data.

– Tujuan wawancara adalah untuk memahami, bukan hanya


menjelaskan, sehingga hubungan antar manusia menjadi
sangat penting.
• Kekuatan :
– Sangat cocok untuk penyelidikan pendahuluan
– Memungkinkan pewawancara menyesuaikan pertanyaan pada kasus
individual
– Memungkinkan pewawancara mengikuti secara mendalam hal-hal yang
tampak relevan dan produktif.

• Kelemahan (bila digunakan untuk penelitian) :


– Mempunyai kemampuan yang sangat terbatas sebagai alat riset ilmiah
– Hanya cocok untuk riset-riset tipe eksploratif
– Tidak selalu diperoleh hasil yang sama dari semua interviewee, shg ada
perbedaan besar data yang diperoleh
– Materi yang sangat relevan bisa terlupakan karena pertanyaan tidak
diajukan
– Variasi dapat menyebabkan konsistensi rendah jika beberapa interviewer
mewawancarai orang yang sama
– Membutuhkan waktu yang lama
C. Wawancara semi-terstuktur
– Kelemahan wawancara tidak terstruktur dapat diatasi dengan metode
semi-terstruktur, yaitu dengan cara membuat pedoman wawancara
yang tidak ketat yang memungkinkan penggalian materi yang relevan.

– Daftar pertanyaan atau kerangka pertanyaan disiapkan, tetapi


jawaban tidak

– Dimungkinkan variasi urutan penyajian pertanyaan disesuaikan


dengan situasi yang ada

– Dimungkinkan dilakukan probing (menggali lebih dalam) terhadap


jawaban interviewee, sehingga arah dari wawancara masih terletak di
tangan pewawancara
Tipe Wawancara Berdasarkan Proses
yang Dilakukan

a) Interview Terpimpin (Directive Interview)


b) Interview Bebas (Non-directive/Free
Interview)
c) Interview Bebas Terpimpin
a) Interview Terpimpin (Directive
Interview)

 Interview yang telah dipersiapkan sebaik-


baiknya sebelum kegiatan yang sebenarnya
dijalankan.
 Interviewer telah menyiapkan sejumlah
pertanyaan dengan harapan interview tidak
keluar dari tujuan
Kelebihan Directive Interview

Adanya keseragaman dalam pertanyaan


Sistematika pembicaraan akan lebih terjaga sesuai
dengan sistematika yang dibuat
Hal-hal penting yang menjadi permasalahan tidak
terlupakan/tertinggal
Memudahkan proses pencatatan
Dapat memberi data kuantitatif
Waktu yang diperlukan lebih sedikit
Hasil kesimpulannya dimungkinkan lebih reliabel
Kelemahan Directive Interview

Dapat menimbulkan kekakuan serta sikap


yang formal dalam proses berlangsungnya
interview
Data / fakta yang diperoleh sifatnya tidak
mendalam dikarenakan oleh suasana
interview yang kaku sehingga orang
mungkin hanya menjawab seperlunya
b) Interview Bebas (Free Interview)

Merupakan proses interview dimana interview


tidak terikat pada suatu kerangka interview.
Arah pertanyaan yang diajukan cenderung
diarahkan oleh gerak pembicara yang
ditetapkan oleh Interviewee
Tidak ada pokok persoalan yang menjadi fokus
pembicaraan
Proses interview sangat ditentukan oleh
mood/keinginan dari interviewee
Kelebihan Free Interview

Sangat sesuai untuk digunakan dalam pemeriksaan


pendahuluan atau penelitian pendahuluan (karena
penelitian pendahuluan bersifat eksploratif)
Tidak menuntut keahlian interviewer untuk membuat
interview guide
Memberikan kesempatan kepada interview untuk
memberikan jawaban yang lebih panjang dan
informasi yang lebih mendalam
Kewajaran pembicaraan bisa lebih terjaga
Mempunyai kemungkinan untuk memperoleh datum
(data tunggal) yang khusus serta mendalam
Kelemahan Free Interview

Mempunyai kemampuan yang terbatas sebagai suatu alat


pengumpul data
Tidak ada pedoman menyebabkan sering keluar dari masalah
pokok yang hendak dikaji
Kurang dapat digunakan sebagai alat pengecek/ kriterium
Seringkali menghasilkan informasi yang tidak dibutuhkan
Memerlukan insight psikologis yang cepat dan sensitivitas
Relatif lebih memerlukan waktu, tenaga dan biaya yang lebih
banyak
Hanya sesuai digunakan dalam penelitian yang bersifat
eksploratif dimana kita hanya berusaha mendapatkan fakta
apa adanya.
c) Interview Bebas Terpimpin

Merupakan satu cara mengumpulkan data


dengan cara tanya jawab dimana dalam
pelaksanaannya interviewer dibekali oleh
suatu kerangka interview tetapi ia
mempunyai kebebasan yang seluas-luasnya
untuk menggali fakta sedalam-dalamnya
Pada proses interview ini dituntut
kemampuan interviewer yang tinggi untuk
dapat melakukan improvisasi dan modifikasi
Ada dua segi utama yang harus
diperhatikan

Harus dimungkinkan adanya kebebasan


atau keleluasaan pada interview dalam
mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk
menjaga agar tidak ada kekakuan dalam
proses interview
Harus ada kerangka interview dimana
fungsinya untuk mengendalikan kebebasan
yang diberikan pada interviewer

Anda mungkin juga menyukai