Anda di halaman 1dari 31

HITSIN (APLIKASI PESANAN JATHITAN ONLINE)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


Yogga Fatkhul Munir
Andri Prasetyo
Hikmah Cahya Dinniyah
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... ii
BAB I.PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Visi / Misi dan Tujuan ................................................................................. 2
C. Deskripsi Usaha .......................................................................................... 3
D. Prototype Bisnis .......................................................................................... 3
E. Business Model Canvas ............................................................................... 3
BAB II.ASPEK PERENCENAAN ....................................................................... 5
A. Stuktur organisasi........................................................................................ 5
B. Alokasi Pembagian Tugas ........................................................................... 6
C. Tugas dan Tanggung Jawab Tim ............................................................... 6
D. Segmentasi Target Pasar .............................................................................. 8
E. Aspek pemasaran Alat................................................................................. 9
F. Peluang Pasar .............................................................................................. 9
G. Permintaan Pasar ......................................................................................... 9
H. Analisis SWOT ......................................................................................... 10
BAB III. PELAKSANAAN ............................................................................... 11
A. Tahap Pelaksanaan .................................................................................... 10
B. Strategi Pemasaran .................................................................................... 13
C. Analisis Kompotitor .................................................................................. 13
D. Keunggulan HITSIN ................................................................................. 14
BAB IV. ROADMAP HITSIN ........................................................................... 15
BAB V. ASPEK FINANSIAL ........................................................................... 16
A. Penerimaan Perusahaan HITSIN ............................................................... 16
B. Justifikasi Pemasaran ................................................................................ 16
C. Analisa Ekpetasi Pemaikaian ..................................................................... 17
D. Aspek Keuangan ....................................................................................... 18
BAB VI. PENUTUP .......................................................................................... 19
BAB VII. LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................. 20
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota ............................................................. 20
Lampiran 2. Surat Keterangan Anggota ......................................................... 23
Lampiran 3. Surat Delegasi KSEI .................................................................. 26
Lampiran 4. Lembar Pernyataan Orisinalitas Karya ....................................... 27
Lampiran 5. Rapot KSEI................................................................................ 28
BAB 1. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Industri fasyen merupakan salah satu pengerak ekonomi kreatif Indonesia yang akan
selalu berkembang. Gairah ekonomi kreatif Indonesia sangat dipengaruhi oleh perkembangan
industri fashion yang mampu berkontribusi sekitar 18,01% atau Rp 116 triliun setiap tahunya
(CNBC Indonesia, 2019). Tumbuhnya sektor industri di pedesaan merupakan salah satu
potensi penting dalam perekonomian pedesaan yaitu sebagai alternatif dalam mengurangi
masalah kesempatan kerja di pedesaan. Selain itu juga berperan dalam meningkatkan
pendapatan masyarakat di sekitarnya. Ria Ratna Ariawati (2014) menjelaskan bahwa industri
kecil merupakan bidang usaha yang menjadi tumpuan harapan masyarakat Indonesia,
mengingat lebih dari 99% usaha di Indonesia tergolong industri dan menyerap pekerja sebesar
88,30% dari seluruh tenaga kerja.

Gamabr 1. Produktifitas Penjahit desa


Menurut data Kementrian Perindustrian Republik Indonesia, banyaknya jumlah
penjahit di Indonesia sempat melejit pada tahun 2016. Namun, tahun selanjutnya jumlah pelaku
usaha di bidang fasyen di Indonesia mengalami penurunan. Kurangnya manajemen pemasaran
merupakan salah satu faktor penurunan jumlah pelaku industri bidang fasyen di Indonesia
menurun. Saat ini para pelaku industri fasyen hanya menggunakan spanduk dan papan nama
sebagai media pemasaran mereka. Akibatnya usaha mereka kurang dikenal oleh masyarakat.
Selain melihat kondisi tersebut, Pihak konsumen atau calon pemesan jahitan
mengalami kesulitan karena minimnya informasi perihal refrensi penjahit yang sesuai dengan
keinginan. Pakaian merupakan kebutuhan umum manusia, Sehingga seluruh lapisan
masyarakat yang membutuhkanya. Namun, masyarakat seringkali kesulitan untuk mencari
informasi penjahit yang mampu menggarap pakaian sesuai pesanan dan keinginanya.

1
HITSIN hadir sebagai solusi dalam memprertemukan penjahit dan calon pemesan.
HITSIN merupakan sebuah aplikasi mobile yang dapat membantu penjahit atau pelaku usaha
fasyen lainya dengan konsumenya. HITSIN membantu penjahit dalam mesmasarkan
produknya serta memudahkan konsumen memperoleh jasa jahit yang sesuai dengan kebutuhan
dan keinginan mereka dengan menghemat waktu. Sehingga HITSIN merupakan aplikasi yang
dapat memberikan impact pada kemajuan ekonomi mikro di Indonesia.

B. VISI /MISI DAN TUJUAN


a. VISI
Menjadi rujukan marketplace industri fasyen nasional yang unggul,
terpercayadan progesif sepanjang masa.

b. MISI
a. Beriorientasi kepada pemenuhan kebutuhan pasar.
b. Mengembangkan sumber daya manusia professional.
c. Memberi keuntungan yang maksimal bagi mitra.
d. Membangun brand yang kuat agar dikenal masyarakat.
e. Melaksanakan manajemen yang bertanggung jawab.Menjalankan
kegiatan usaha dengan standar etika dagang yang tinggi,integritas, serta
memberikan layanan terbaik kepada konsumen.

c. TUJUAN
a. Menerapkan praktik muamalah berdasarkan prinsip-prinsip syariah
yang bersumber pada kaidah al-Quran dan Hadist, sebagaimana yang
terdapat dalam hadits-hadits berikut :
Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah seseorang bekerja suatu
pekerjaan yang lebih baik dari pada bekerja dengan tangannya
sendiri. Dan apa saja yang seseorang belanjakan untuk keperluan
dirinya, keluarganya, anaknya dan pembantunya itu merupakan
sedekah” (HR Ibnu Majah)
b. Membantu pemerintah dalam mensejahterakan kondisi perekonomian
masyarakat melalui penyerapan tenaga kerja.

2
D. DESKRIPSI USAHA
Nama perusahaan : CV. HITSIN Indonesia
Tagline : Tempat jual beli paling dicari
Kategori usaha : Start Up marketplace
Kantor pusat : Perumahan Dieng, Jalan Bukit Dieng Permai Block CC 9a, Malang
No. Telp : 085731576944
Email : hitsin.indonesia@gmail.com

E. PROTOTYPE BISNIS

Gambar 2. Prototype HITSIN

G. Business Model Canvas

Gambar 3. Model Canvas HITSIN

Gambar 3. Bussines Model Canvas

3
1. Value Proposition : HITSIN adalah perpaduan teknologi, estetika dan keinginan untuk
menjadi bermanfaat, serta semangat yang baik dalam membuat kehidupan yang lebih
baik. Alat yang kami sampaikan kepada pengguna adalah teknologi yang bergerak dalam
bidang jasa untuk memberi kemudahan kepada manusia. HITSIN menawarkan pelayanan
sistem canggih yang dapat mempermudah para pelaku industri fasyen atau industri
pakaian dalam memasarkan produk usaha mereka. HITSIN membawa aspirasi dari
teknologi dengan konsep dan skema yang berbeda dari teknologi yang sudah ada di
Indonesia. Dengan penawaran pelayanan 24 jam/7 hari akan membawa perubahan dalam
peningkatan kesejahteraan masyarakat di Indonesia. Selain itu, tampilan layout HITSIN
didukung dengan desain yang smooth dan exclusive menjadikan HITSIN disukai oleh
para penggunanya.

2. Customer Segment : Masyarakat umum seperti masyarakat ekonomi menengah keatas


dan berbagai golongan seperti mahasiswa, pelajar, dosen, karyawan, anak-anak, ibu
rumah tangga.

3. Custumer Relationship : Adanya voucher promo untuk pengguna baru membuat


masyarakat memesan dan membeli melalui HITSIN , serta DO atau Delivery order juga
akan memundahkan konsumen dalam memesan produk. Selain itu terdapat pelayanan-
pelayanan lain seperti, oucher untuk Pengguna Lama ,Forum Komentar, Ulasan dan
Ranting untuk Penjahit dan Costumer Service membuat costumer merasa nyaman dengan
menggunakan HITSIN.

4. Channel : CV. HITSIN INDONESIA memanfaatkan media sosial digital dalam


mengenalkan dan mempromosikan HITSIN, seperti Instagram, Facebook, Twitter dan
Youtube, tidak hanya online, CV. HITSIN INDONESIA juga menggunakan brosur dan
spanduk brosur.

5. Key Activities : Dalam menjalankan usahanya, HITSIN memiliki kegiatan-kegiatan


utama seperti membuka mitra dengan penjahit, memberi bonus penjahit yang prestasi,
menjalin mitra dengan entitas pengantaran paket, pengelolaan dompet digital bagi
costumer dan penjahit, pemasaran aplikasi HITSIN dan akuntansi pada keuangan
perusahaan.

4
6. Key Resources : HITSIN memiliki dua kunci sumber daya yang harus diperhatikan.
Yaitu untuk internal perusahaan seperti : 1) SDM yang sesuai dengan kemampuan
personal 2) Manajer perdivisi Perusahaan HITSIN - Iuran CEO & Manajer sebagai
pendanaan awal. Sedangkan untuk eksternal perusahaan yaitu 1) Menjalin MoU dengan
Penjahit Nasional 2) Pelaksanaan MoU dengan Entitas Pengiriman Paket.

7. Revenue Stream : HITSIN adalah situs atau aplikasi media promosi para pelaku
industry fasyen yang ingin memasarkan produknya secara luas. HITSIN memperoleh
penghasilan dari menyediakan hosting atau tempat untuk berjualan. Mitra HITSIN akan
dikenakan Rp. 100.000 setiap bulan untuk memasarkan produknya di HITSIN.

8. Key Partners : HITSIN menjalin kerjasama dengan penjahit atau pelaku indutri fasyen
di Indonesia dan perusahaan-perusahaan yang menyediakan pelayanan transformasi
seperti Grab,Gojek ,JNE , J&T dan perusahaan transportasi lainya dalam mengantarkan
pesanan jahitan dari penjahit ke pelanggan.

9. Cost Structure : Adapun Biaya yang dibutuhkan dalam menjalankan HITSIN adalah
Produksi alat, Marketing expense, Administrations expense, Salaries and wages
expense , Oprasional perusahaan HITSIN dan Sewa hosting rutin tahunan.

BAB II. ASPEK PERENCENAAN

A. Stuktur Organisasi
Untuk menjalankan suatu usaha, dibutuhkan stuktur organisasi yang handal dan
professional. Hal ini diharapakan untuk menciptakan usaha yang teroganisir, terlaksana dan
berkelanjutan. CV. HITSIN INDONESIA memiliki stuktur organisasi sebagai berikut :

YOGGA FATKHUL MUNIR


CEO & Founder HITSIN

ANDRI PRASETYO HIKMAH CAHYA DINNIYAH


CMO HITSIN CFO HITSIN

Gambar 4. Sturktur Organisasi HITSIN

5
B. Alokasi Pembagian Tugas

CV. HITSIN INDONESIA memiliki stuktur organisasi yang sesuai dengan apa yang
dibutuhkan. Komposisi anggota kelompok HITSIN sendiri terdapat dua mahasiswa jurusan
akuntansi dan satu mahasiswa jurusan tata niaga. Yogga fatkhul munir sebagai Chief Executive
Officer (CEO) menempatkan Andri prasetyo dari mahasiswa jurusan tata niaga sebagai Chief
Marketing Officer (CMO) dan Hikma cahya cinniyah sebagai Chief Finance Officer (CFO).

Anggota Tim Peran Studi Program

Yogga fatkhul munir Chief Executive Officer (CEO) Akuntansi

Andri prasetyo Chief Marketing Officer (CMO) Tata Niaga

Hikmah cahya Chief Finance Officer (CFO). Akuntansi


dinniyah

Tabel 1. Alokasi Pembagian Tugas


C. Tugas dan Tanggung Jawab Tim
1. Chief Executive Officer (CEO)
a. Merencanakan, mengelola, dan menganalisis segala aktivitas fungsional bisnis seperti
operasional, sumber daya manusia, keuangan, dan pemasaran.
b. Ditempatkan pada posisi yang sesuai sehingga dapat memaksimalkan kinerja
perusahaan
c. Merencanakan, mengelola, dan mengeksekusi perencanaan strategi bisnis atau korporat
baik untuk jangka waktu menengah maupun panjang dengan mengacu pada visi dan
misi perusahaan
d. Mengambil berbagai keputusan strategis yang berdampak baik bagi sustainabilitas
perusahaan berdasarkan hasil analisis data dan fakta baik yang telah menjadi jejak
rekam (record) perusahaan maupun analisis terhadap berbagai faktor lingkungan bisnis
e. Menjaga sustainabilitas keunggulan kompetitif perusahaan dan meningkatkan
kompetensi utama perusahaan dan mengimplementasikannya
f. Menganalisis dan mengambil langkah paling prioritas bagi alokasi sumber daya dan
penganggaran perusahaan
g. Membuat kebijakan, prosedur, dan standar pada organisasi perusahaan
h. Menganalisis segala masalah dalam perusahaan dan mengkoordinasikan manajemen
puncak dalam menyelesaikan masalah tersebut secara efektif dan efisien.

6
3. Chief Marketing Officer (CMO)
Memikirkan dan memaksimalkan penjualan produk (baik barang maupun jasa)
serta membina hubungan dengan pelanggan secara terus menerus agar pencapaian dan
pertumbuhan penjualan dapat bertahan dan meningkat.
a. Menjaga dan meningkatkan volume penjualan.
b. Menyiapkan prospek pelanggan baru.
c. Menjalin komunikasi yang baik dengan pelanggan
d. Memiliki keterampilan secara kuantitatif yang baik
e. Mempertahankan pelanggan yang telah ada
f. Memastikan pencapaian target penjualan
g. Membuat laporan penjualan perusahaan
h. Melaporkan aktivitas penjualan perusahaan kepada atasan.

2. Chief Marketing Officer (CMO)


a. Merencanakan, menganggarkan, memeriksa, mengelola, dan menyimpan dana
yang dimiliki oleh perusahaan.
b. Merencanakan dan meramalkan beberapa aspek dalam perusahaan termasuk
perencanaan umum keuangan perusahaan
c. Bertugas mengambil keputusan penting investasi dan berbagai pembiayaan serta
semua hal yang terkait dengan keputusan tersebut
d. Bertugas dalam menjalankan dan mengoperasikan roda kehidupan perusahaan
seefisien mungkin dengan menjalin kerja sama dengan manajer lainnya
e. Bertugas sebagai penghubung antara perusahaan dengan pasar keuangan sehingga
bisa mendapatkan dana dan memperdagangkan surat berharga perusahaan.

7
D. SEGMENTASI TARGET PASAR
Kota Malang merupakan kota terbesar kedua setelah Kota Surabaya. Kota Malang
kerap dijuluki sebagai kota pendidikan karena terdapat puluhan perguruan tinggi dan ratusan
ribu mahasiswa tinggal untuk mencari ilmu di Kota Malang. Selain itu Kota Malang merupakan
kota yang padat Secara demografis segmentasi pasar HITSIN memiliki pasar yang luas.
HITSIN menawarkan beraneka ragam pakaian dan tempat untuk berjualan bagi penjahit lokal.
Secara umum, User Aplikasi HITSIN dibagi menjadi 2 kelompok yaitu para pelaku usaha yang
bergerak dibidang fasyen dan masyarakat umum. Pelaku usaha industri fasyen atau industri
pakaian memanfaatkan aplikasi HITSIN sebagai media memasarkan produk jahitan mereka.
Sementara, masayarakat umum menggunakan aplikasi HITSIN untuk mencari dan memesan
pakaian yang mereka inginkan.

Gambar 5. 8 dari 10 penjahit di Indonesia membutuhkan media pemasaran


Secara psikografis, Aplikasi HITSIN (Jahit Sini: Aplikasi Pesanan Jahitan Online) yang
dikembangkan untuk mempermudah pelaku usaha industri fasyen lokal dalam pemasaran.
Bedasarkan survey yang telah dilakukan 8 dari 10 penjahit di Indonesia hanya mendapat order-
an dari wilayah sekitar. Saat ini strategi pemasaran yang dilakukan oleh penjahit lokal masih
terbatas spanduk dan papan nama. Oleh karena itu para pelaku usaha fasyen, khususnya
penjahit lokal di Indonesia membutuhkan media pemasaran yang tidak terbatas oleh ruang
dalam mengembangkan usaha mereka kedepanya. Selain itu, Pakaian merupakan keutuhan
pokok selain tempat tinggal dan makanan setiap manusia. Sehingga, setiap manusia
memerlukan informasi untuk mendapatkan pakaian. Pada saat ini banyak permintaan (demand)
berupa pakaian dalam jumlah sedikit seperti seragam keluarga dan kemeja couple bagi remaja.
Sementara konveksi hanya akan menerima order-an dalam jumlah puluhan. HITSIN menjadi
jembatan yang menghubungkan industri fasyen kecil seperti penjahit rumahan yang bersedia
menerima pesanan dalam jumlah satuan dengan calon pemesan. Sehingga app mobille HITSIN
dapat memberikan keuntungan bagi pemesan dan pejahit lokal.

8
E. Aspek Pemasaran Alat
Melihat kebutuhan masyarakat, Aplikasi HITSIN memiliki prospek yang baik dan
berdaya saing. HITSIN mengutamakan kesesuaian dengan kebutuhan ruang, karena HITSIN
ditujukan untuk kalangan masyarakat bawah hingga kalangan masyarkat menenghah ke atas di
Indonesia. Dengan tampilan desain yang elegan disesuaikan dengan permintaan untuk
menanamkan citra unik pada pihak penjual dan calon pembeli yang berkunjung di Aplikasi
HITSIN. Untuk bisa menjangkau pasar maka perlu dilakukan strategi pemasaran maka
diperlukan analisa Sigmentasi Produk INASEA sebagai berikut :

Segmentasi Geografis Seluruh wilayah Indonesia yang sudah terhubung dengan


internet baik di kota- kota besar maupun di daerah
Segmentasi Demografis Masyarakat kebawah sampai masyarakat keatas, usia anak-
anak sampai dewasa dan pria-wanita sebagai pemesan dan
pasar pelaku usaha fasyen dan pakaian di Indonesia.
Segmentasi Psikografis Pelaku usaha kecil seperti penjahit rumahan mengharapkan
pendapatan yang lebih dan dapat mengembangkan usaha
mereka, sedangkan masyarakat kesulitan dalam mencari
informasi penjahit yang dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat tentang kualitas dan kuantitas pakian yang
mereka pesan.

Tabel 2. Segmentasi Kebutuhan Alat HITSIN


F. Peluang Pasar
Meningkatnya permintaan masyarakat terhadap pakaian dapat dijadikan sasaran pasar
yang menjanjikan. Hal tersebut berlaku pada anak-anak, ibu rumah tangga hingga mahasiswa.
Khususnya untuk kalangan-kalangan para pelajar dan mahasiswa, Karena setiap tahun para
pelajar dan mahasiswa memerlukan seragam untuk awal tahun pelajaran. Pada umumnya
pelajar memerlukan seragam baru setiap tahun untuk awal tahun pembelajaran dan mahasiswa
membutuhkan seragam untuk kebutuhan seragam komunitas dan organisasi kampus.

G. Permintaan Pasar
Saat ini pakaian merupakan barang yang banyak dicari. Selain kebutuhan pokok,
Masyarakat menggunakan pakaian sebagai acesoris. Banyaknya kelompok masyarakat yang
menggunakan pakaian memicu berkembangnya usaha furniture di Indonesia. Saat ini banyak

9
pesaing baru yang potensial bergerak pada bidang yang sama. Agar dapat bertahan dalam
industri ini maka harus dapat memiliki kelebihan-kelebihan dari para pesaing. Kita juga perlu
mengenal permintaan dan kebutuhan masyarakat, kami membuat teknologi “HITSIN” yang
ramah mudah diakses dan tampilan layout yang menarik. Alat “HITSIN” ini sangat fungsional
dan praktis. Dan yang utama di aplikasi “HITSIN” terdapat fitur custom desain pakaian yang
akan dipesan.

G. . Analisis SWOT
STRANGE : Teknologi HITSIN memiliki prospek yang besar karena ditinjau
dari pasar yang tak terbatas, sejalan dengan jumlah penduduk
Indonesia yang kian tahun semakin bertambah.

WEAKNES : Dalam platform ini kami hanya dapat menyajikan visual jenis kain
yang digunakan atau calon pembeli tidak dapat merasakan langsung
jenis kain yang ingin ia pesan.

OPPORTUNITY :Dengan memanfaatkan teknologi Revolusi Industri 4.0 produk kami


bersifat fleksibel dalam penggunaan dimanapun dan kapanpun dan
mampu menjadi startup yang dibutuhkan oleh seluruh orang.

THREATS : Produk ini apabila tidak di hak patenkan akan ada kompotitor lain
yang mengambil pasar produk HITSIN. Selain itu kami juga
mempunyai kendala dalam oprasonal memperkenalkan penggunaan
teknologi pada ibu-ibu rumah tangga.

10
BAB III. PELAKSANAAN
A. TAHAP PELAKSANAAN
Pelaksanaan produksi HITSIN dilakukan dengan metode yang terencana. Adapun
metode pelaksanaan dapat dilihat pada Flowchart berikut :

TAHAP PELAKSANAAN
HITSIN

1. Studi Literatur
Tahap
2. Survey Kebtuhan Mitra Persiapan

3. Desain Produk

4. Pemilihan Alat dan Bahan

5. Produksi Alat Tahap


Produksi
6. Pengujian Alat

7. Sosialisasi dan Monitoring


Tahap
8. Evaluasi Pelaksanaan

Tabel . 3.1 Tahap Pelaksanaan HITSIN

Penjelasan dari tabel di atas adalah :


1. Studi Literatur
Studi literatur berisi serangkaian kegiatan pencarian dan pengkajian sumber-
sumber yang relevan dan terpercaya dalam pengumpulan materi serta menjadi acuan
dalam penulisan proposal ini agar dapat dihasilkan informasi yang lengkap, terarah, dan
terpercaya dalam penulisan serta memberikan variasi dalam pengembangan prototipe ini.

2. Survey Kebutuhan Mitra


Tahap ini adalah tahapan yang bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang
dialami oleh mitra sehingga dengan adanya produk yang dikembangkan dapat sesuai
dengan kebutuhan mitra dalam menyelesaikan masalah. Pada tahap ini kelompok
mengestimasi untuk mengetahui kemutakhiran, kelayakan dan kesesuaian dengan
kebutuhan mitra. Sehingga keberlangsungan dan keberlanjutan produk dapat
dipertimbangkan.

11
3. Desain Produk
Membuatkan konsep dan rancangan produk HITSIN yang sesuai dengan
kebutuhan konsumen dan data yang didapat dari hasil survey mitra, sehingga dapat
menghasilkan produk dengan model mutakhir dan bermanfaat bagi mitra. Kegiatan ini
bertujuan untuk merancang “HITSIN” secara rinci sesuai dengan perhitungan yang telah
dilakukan sebelum proses produksi produk, sehingga meminimalisir kesalahan pada
tahap produksi.

4. Pemilihan Alat dan Bahan


Pendataan kebutuhan alat dan bahan sesuai tingkat kebutuhan. Pemilihan
komponen ditinjau dari segi harga dan kualitas bahan dan peralatan yang digunakan
sehingga hasil yang dicapai nantinya sesuai dengan target awal dan menyesuaikan alokasi
dana yang tersedia. dengan menggunakan faktor produksi se-efektif mungkin, sehingga
dapat mempercepat laju produksi produk.

5. Produksi Alat
Setelah melakukan pendesainan dan perencanaan, langkah selanjutnya membuat
alat tersebut sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya. Oleh karena itu
pembuatan alat harus dilakukan secara teliti dan menggunakan standar yang telah
ditaentukan untuk menghasilkan alat yang terbaik.

6. Pengujian Alat
Setelah produk jadi, dilakukan pengujian HITSIN untuk mengetahui
kemutakhiran, kelayakan dan kesesuaian dengan kebutuhan mitra. Pengujian ini
dilakukan untuk memastikan bahwa HITSIN berfungsi sesuai yang diharapkan.

7. Sosialisasi dan Monitoring


Tahap sosialisasi dilaksanakan di tempat mitra yaitu desa Sumbersari Kabupaten
Malang. Sosialisasi tersebut akan dilakukan secara intensif kepada para penjahit mulai
dari instalasi alat dan pengoperasian alat. Selain itu strategi manajemen keuangan juga
disosialisasikan kepada penjahit desa Sumbersari. Setelah kegiatan tersebut
dilaksanakan, perlu diadakan monitoring untuk memantau kemajuan dari kegiatan yang
telah dilakukan baik dari segi pengoprasian alat maupun strategi pemasaran.

8. Evaluasi
Tahap evaluasi dilaksanakan setelah sosialisasi kepada penjahit desa Sumbersari.
Pada tahap ini akan dinilai sistem kinerja produk, baik dari segi keefektifan alat,
pengaruhnya terhadap nelayan mitra serta pengaruhnya terhadap aspek pemasaran
mereka. Apabila hasil yang didapat tidak sesuai dengan harapan maka akan dilakukan
kembali tahap perancangan, pembuatan, dan pengujian alat secara berkala.

12
B. Strategi Pemasaran
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, Para penjahit diharapkan mampu
memasarkan dagangannya melalui sebuah platform berbasis android yang kini kian meluas
pemakaiannya di berbagai lapisan masyarakat. Utamanya di kalangan pemuda milenial.
Strategi pemasaran yang dilakukan oleh penjahit masih belum mencapai titik kepuasan publik
serta pemenuhan kebutuhan tiap pihak.
Permasalahan ini dikarenakan belum umumnya jasa penjahit di masyarakat luas.
Melalui produk bernama “HITSIN” diharapkan mampu menjadi salah satu solusi masalah
tersebut. Namun, untuk mencapai target pemasaran yang diharapkan, “HITSIN” membutuhkan
perencanaan untuk memasarkannya. Pencarian jasa menjahit dengan menggunakan keywoard
“Jasa Jahit” di google masih sangat minim dan kurang sesuai dengan harapan konsumen. Oleh
karena itu, perencanaan pemasaran kami pada saat peluncuran “HITSIN” adalah
memperkenalkannya ke publik menggunakan beberapa metode sebagai berikut :
1. Pembagian flyer “HITSIN” serta pemasangan poster iklan di beberapa tempat yang berpotensi
menggunakan jasa penjahit seperti di Perumahan warga, dan tempat – tempat umum lainnya.
2. Promosi “HITSIN” di berbagai pameran teknologi , job fair yang dilaksanakan oleh beberapa
lembaga atau instansi pendidikan, dll.
3. Menggunakan promosi produk “HITSIN” dari mulut ke (word of mouth) dari satu orang kepada
orang lain.
4. Menggunakan promosi iklan melalui teknologi informasi lainnya berupa media sosial seperti
instagram, facebook, youtube maupun mempromosikan lewat website.
Melihat kebutuhan masyarakat, Teknologi ini memiliki prospek yang baik dan memiliki
daya saing. HITSIN mementingkan kesesuaian dengan kebutuhan masyarakat dan
ditujukan untuk kalangan menengah bawah hingga kalangan atas di Indonesia. Bentuk dan
tampilan layout desain yang menarik disesuaikan dengan permintaan untuk menanamkan citra
unik pada pihak penjahit dan user. Sehingga pelaku usaha industri fasyen seperti penjahit
rumahan dan konveksi dimudahkan dalam memasarkan produk jahitanya ke konsumen.

C. Analisis Kompotitor
Perbandingan kebijakan manajemen marketplace HITSIN dengan manajemen dibidang
industri fasyen lain :

13
Aspek Pembanding HITSIN Zalora Konveksi
Logo Perusahaan -

Aspek Pemasaran Dapat diakses Dapat diakses Hanya dapat


secara online. secara online. memenuhi pesanan
secara offline.
Kuantitas Pesanan Bisa memesan Bisa memesan Hanya dapat
satuan sampai satuan. melayani pesanan
sesuai kemampuan minimal puluhan.
mitra penjahit
HITSIN.
Aspek pelayanan Menawarkan fitur Tidak dapat fitur Menawarkan fitur
custom ukuran, custom pada custom ukuran,
model dan desain pelanggan/costumer. model dan desain
pada pelanggan pada pelanggan

Tabel 4. Aspek Pembanding HITSIN


D. KEUNGGULAN HITSIN
Kemajuan teknologi membawa pergeseran pola hidup manusia berubah. Salah satu dampak
yang disebabkan oleh kemajuan teknologi antara lain adalah globalisasi, banyak inovasi yang bergerak
dibidang fasyen yang memanfaatkan kemajuan teknologi. HITSIN merupakan platform martketplace
yang menawarkan berbagai macam model baju pilihan yang berasal dari produk-produk penjahit lokal
Indonesia. Dengan menjalin kerjasama dengan penjahit atau pelaku usaha industri fasyen di Indonesia
diharapkan mampu mendorong perkonomian Indonesia. Fitur-fitur lain yang menjadi keunggulan
HITSIN disbanding teknologi yang sudah ada adalah :

a. Simpel dan mudah digunakan


b. Tampilan desain yang menarik
c. Menggunakan teknologi muktahir
d. Dapat memesan dalam jumlah satuan
e. Dapat meng-custom pesanan sesuai keinginan.

14
BAB IV. ROADMAP HITSIN

Gambar 6. Roadmap Perusahaan HITSIN

15
BAB V. ASPEK FINANSIAL

A. Penerimaan Perusahaan HITSIN


HITSIN adalah perusahaan yang menyediakan pelayanan promosi kepada para pelaku
usaha dibidang fasyen. Penerimaan HITSIN didapat dari transaksi akad Ijarah kepada mitra
bisnis HITSIN. HITSIN akan memberikan tempat atau lapak kepada musta'jir. Disini dapat
disimpulkan HITSIN berperan sebagai mu'jir sedangkan mitra HITSIN sebagai
musta'jir. Pihak mu'jir akan menerima aktiva dari musta'jir sebagai timbal balik berupa ujrah.

B. Justifikasi Anggaran
1. Biaya Tetap Volume Harga Satuan Nilai (Rp)
(Rp)

- ASUS Vivobook 1 4.300.000 4.300.000


A409FJ
- Hosting 1 500.000 500.000
- DJI Tello White 1 1.500.000 1.500.000
- Grid Induksi 15M 1 200.000 200.000
- Database Supplier 3 500.000 1.500.000
- Google Database 1 200.000 200.000
Account
SUB TOTAL (Rp) 8.200.000
2. Biaya Variabel Volume Harga Satuan Nilai (Rp)
(Rp)
- Sewa Domain 1 200.000 200.000
- Sewa Hosting 5GB 1 530.000 530.000
- Biaya Berlangganan 4 250.000 1.000.000
Internet
- Adversiting Expense
 Ads Instagram 1 200.000 200.000
 Youtube Adsense 1 250.000 250.000
 Facebook Adsense 1 150.000 150.000
 Selebgram 10 100.000 1.000.000

SUB TOTAL (RP) 3.330.000


BIAYA TOTAL (Rp) 11.530.000
(Terbilang Sebelas Juta Lima Ratus Tiga Puluh Lima Ribu Rupiah)

Tabel 5. Justifikasi Anggaran

16
C. Analisa Ekspektasi Pemakaian
Dalam 3 tahun kedepan, terdaftar 960 penjahit terdaftar sebagai mitra HITSIN.
Tahun I II III

Mitra Bergabung 45 360 555

Laba dalam 3 tahun 66 x Rp.100.000 = Rp. 96.000.000,-

Bulan Total Pengeluaran Total Penerimaan Laba/Rugi

Ke-1 11.530.000,- 4.500.000,- (7.030.000,-)

Ke-2 3.330.000 36.000.000,- 32.670.000,-

Ke-3 3.330.000 55.500.000,- 52.170.000,-

Laba Kotor Rp. 77.810.000,-

Tabel 6. Ekpetasi Pemakaian HITSIN

ESTIMASI PENDAPATAN HITSIN


3 TAHUN PERTAMA

Gambar 7. Grafik Pendapatan HITSIN

17
Dari tabel dan grafik diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengembangan
usaha yang ditargetkan sangat berpotensi naik. Jumlah jasa iklan yang terpakai terus
meningkat sampai sebanyak 960 pendaftaran mitra penjahit dalam 3 tahun kedepan. hal
ini berdasarkan secara gencar promosi melalui media social dan media masa.

C. ASPEK KEUANGAN

Sebagai gambaran kelayakan usaha marketplace HITSIN. berikut ini


merupakan ekspetasi target penggunaan jasa iklan sebanyak 960 mitra penjahit
begabung. Pembuatan produk membutuhkan modal kerja sejumlah Rp 11.530.000,-
.Berikut perhitungannya

BEP = Biaya Variabel + Biaya Tetap


Harga Jual

BEP = 11.530.000
100.000

= 115,3
Usaha ini mencapai titik impas jika harga per unit Rp 100.000/pelayanan
dengan total output 115 jasa digunakan.

Benefit Cost Ratio = Pendapatan


Biaya Pendaftaran
= Rp. 96.000.000,-
Rp. 11.530.000,-
= 8,32

Kriteria B/C Ratio jika > 0 maka dikatakan untung, dan jika B/C Ratio < 0 maka
dikatakan rugi sedangkan jika B/C Ratio = 0 maka usaha tersebut impas. Dari
perhitungan B/C adalah 8,32 maka dapat dikatakan bahwa usaha ini layak dilanjutkan.

Payback Period = Jumlah Investasi x Periode


Keuntungan

18
= Rp. 11.530.000,- x 3 Tahun
Rp. 77.810.000,- : 3
= Rp. 34.490.000
Rp. 25.936.000
= 1,32
Maka, berdasarkan perhitungan payback period diatas modal akan kembali pada bulan ke 1,32

BAB VI. PENUTUP

A. KESIMPULAN

Menurut data Kementrian Perindustrian Republik Indonesia, banyaknya jumlah penjahit di


Indonesia sempat melejit pada tahun 2016. Namun, tahun selanjutnya jumlah pelaku usaha di
bidang fasyen di Indonesia mengalami penurunan. Kurangnya manajemen pemasaran
merupakan salah satu faktor penurunan jumlah pelaku industri bidang fasyen di Indonesia
menurun. Saat ini para pelaku usaha industri fasyen hanya menggunakan spanduk dan papan
nama sebagai media pemasaran usaha mereka. Akibatnya usaha mereka kurang begitu dikenal
oleh masyarakat. HITSIN adalah perpaduan teknologi, estetika dan keinginan untuk menjadi
bermanfaat, serta semangat yang baik dalam membuat kehidupan yang lebih baik. Alat yang
kami sampaikan kepada pengguna adalah teknologi yang bergerak dalam bidang jasa untuk
memberi kemudahan kepada manusia.

19
BAB VII. LAMPIRAN-LAMPIRAN
FORM BIODATA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Anggota I
Nama Ketua : Yogga Fatkhul Munir
Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Malang
Ksei : Muslim Studi
Jurusan/Fakultas : S1 Akuntansi/Fakultas Ekonomi
NIM : 180422623100
Tempat dan Tanggal Lahir : Nganjuk, 05 Agusntus 2000
Alamat : Perumahan Bukit Dieng Permai Blok CC 9a
No. HP/Telepon : 08570623190
Email : yogga.fm05@gmail.com
Riwayat Alergi :-

20
FORM BIODATA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Anggota II
Nama Ketua : Andri Prasetyo
Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Malang
Ksei : Muslim Studi
Jurusan/Fakultas : S1 Pend. Tata Niaga /Fakultas Ekonomi
NIM : 180422623100
Tempat dan Tanggal Lahir : Nganjuk, 20 Juli 2000
Alamat : Perumahan Bukit Dieng Permai Blok CC 9a
No. HP/Telepon : 08570623190
Email : Andri.pras22@gmail.com
Riwayat Alergi :-

21
FORM BIODATA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Anggota II
Nama Ketua : Hikmah Cahya Dinniyah
Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Malang
Ksei : Muslim Studi
Jurusan/Fakultas : S1 Akuntansi /Fakultas Ekonomi
NIM : 180422623100
Tempat dan Tanggal Lahir : Kediri, 16 Juli 2000
Alamat : Perumahan Bukit Dieng Permai Blok AA 6b
No. HP/Telepon : 08570623190
Email : hikma.cahyank@gmail.com
Riwayat Alergi :-

22
23
24
25
26
27
LAMPIRAN 5. RAPOT KSIE 2020

28

Anda mungkin juga menyukai