Anda di halaman 1dari 11

Dilematik Hidup Masyarakat Indonesia di Tinjau dari Kesejahteraan Sosial Yang

Semakin Menurun di Masa Pandemi Covid 19

Muhammad Bintang Raja Oloan Sihotang


2206041511
Prodi Ilmu Hukum Reguler
Fakultas Hukum Universitas Indonesia 2022
Depok, Indonesia
BAB 1
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Dalam menjalani kehidupan, tidak seluruh lapisan masyarakat mendapatkan kesempatan
untuk bisa memiliki kesejahteraan sosial. Dalam lingkup negara kita utamanya, yaitu di
Indonesia yang sangat amat plural atau beragam jenis-jenis masyarakatnya, menyebabkan
sulitnya menjangkau seluruh lapisan masyarakat untuk mencapai titik kesejahteraan
dikarenakan banyaknya unsur dan factor yang berbeda-beda serta ciri khasnya masing-
masing antar daerah yang beragam. Dengan seperti ini tugas dari negara atau pemerintah
yang semakin menantang untuk memberikan kesejahteraan sosial, utamanya dari segi taraf
hidup masyarakat yang beragam ini,
Masyarakat yang beragam di Indonesia memiliki taraf hidupnya yang beragam juga, hal
ini karena banyaknya faktor yang beragam, seperti letak geografis yang berbeda-beda,
penghasilan masyarakat yang berbeda-beda, aksesibilitas yang berbeda-beda, selera di
masyarakat yang berbeda-beda, akses pendidkan yang sangat berbeda-beda, seperti ttidak di
setiap wilayah memiliki sekolah-sekolah dan tempat pendidikan yang memadai bahkan hadir
di setiap wilayahnya, serta banyaknya perbedaan dari segi jenis makanan yang dihadirkan di
setiap masyarakat. Perbedaan di masyarakat ini-lah yang disebut suatu hal yang plural di
masyarakat. Taraf hidup di negeri kita ini masih menjadi bahan perhatian bagi negara untuk
dapat lebih ditingkatkan karena melihat hasilnya nanti yaitu di lihat dari kesejahteraan sosial
di masyarakat yang belum mencapai titik yang baik bagi masyarakat hingga saat ini.
Membahas mengenai kesejahteraan sosial, kesejahteraan sosial dilihat dari banyaknya
faktor, utamanya di saat kita melihat tarah hidup masyarakat. Tidak semua lapisan
masyarakat di Indonesia dapat memiliki kesempatan yang sama untuk dapat menjangkau
kesejahteraan sosial, tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama. Maka dengan hal
ini, tugas pemerintah adalah memberikan pelayanan terhadap peningkatan kesejahteraan
sosial masyarakat.

RUMUSAN MASALAH
A. Apa yang dimaksud dengan kesejahteraan sosial?
B. Bagaimana cara menangani permasalahan kesejahteraan sosial di masyarakat
Indonesia?
C. Siapa yang dapat menangani permasalahan kesejahteraan sosial di Indonesia?
D. Bagaimana pengaruh Covid-19 kepada kesejahteraan sosial masyarakat Indonesia?
BAB 2
MASALAH ANALISIS
Dalam kehidupan sosial di negara Indonesia utamanya, kita dapat melihat fakta-fakta
bagaimana taraf hidup masyarakat Indonesia tidak merata, antara satu daerah dengan daerah
lainnya. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Ketidakmerataan taraf hidup masyarakat dilihat dari
banyaknya faktor, mulai dari kesenjangan kualitas hidup masyarakat yang didasari oleh
berapa penghasilan antara satu orang dengan orang lain, akses Pendidikan yang berbeda-beda
antar wilayah dan daerah, dan pekerjaan dominasi masyarakat di satu daerah dengan daerah
lainnya yang berbeda-beda, hingga kebiasaan makanan yang dikonsumsi oleh setiap
masyarakat secara dominasinya di setiap wilayah daerah yang berbeda-beda. Maka dengan
hal ini diperlukan kesejahteraan sosial yang merata antar masyarakat di setiap wilayah daerah
di Indonesia. Menjawab banyaknya pertanyaan terkait isu kesejahteraan sosial, sebenarnya
apa yang dimaksud dengan kesejahteraan sosial? Dan apa itu taraf hidup masyarakat?
Kesejahteraan sosial menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.39 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Sosial adalah sebuah keadaan dimana terdapat keharusan
untuk terwujudnya pemenuhan kebutuhan bagi seluruh warga negara, yang mana pemenuhan
kebutuhan ini terbagu jenisnya, bisa berupa kebutuhan material, spiritual, dan kebutuhan
sosial. Tujuannya agar dapat hidup layak serta dapat mengembangkan diri hingga
terlaksananya fungsi sosial. Sedangkan taraf hidup masyarakat adalah suatu peningkatan
kehidupan masyarakat di suatu wilayah atau tempat, baik tempat tersebut berupa kota
maupun negara yang beradasarkan atas pemenuhan kebutuhan hidup yang sebelumnya
kurang terpenuhi serta berdasarkan atas cara-cara yang lainnya.1
Kesejahteraan sosial biasanya dianut oleh negara-negara dengan konsep negara ”Welfare
State” atau dikatakan dengan “Negara Kesejahteraan”. Konsep “
Terkait kesejahteraan sosial, bahwa hakikatnya negara menjamin kesejahteraan sosial
kepada masyarakat yang diatur dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945 pada Alinea keempat, yang menyatakan bahwa “negara melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesehateraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial”2. Selain itupun
pemerintah menjamin kesejahteraan sosial masyarakat yang diatur dalam Undang-Undang
No. 6 Tahun 1974 mengenai Ketentuan-Ketentuan Pokok mengenai Kesejahteraan Sosial
Kebutuhan warga negara masih banyak yang belum terpenuhi diakibatkan karena adanya
hambatan fungsi sosial, dengan seperti ini mereka kesulitan akan akses system pelayan sosial
dan tidak dapat menikmati kehidupan yang layak atas dasar kemanusiaan.

1
Indonesia, “Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.39 Tahun 2012 Tentang
Penyelenggaraan Sosial”,
https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2012/39TAHUN2012PPPenjel.htm, diakses pada 17
Desember 2022
2
Indonesia, “Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945
pada Alinea Keempat”,
https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2012/39TAHUN2012PPPenjel.htm, diakses pada 17
Desember 2022
Faktor-faktor yang membuat kurang optimalnya atas Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial
didasari atas belum optimalnya dukungan sumber daya manusia, peran masyarakat, dan
dukungan pendanaan. Melhat faktor-faktor tersebut, utamanya pada faktor dukungan
pendanaan yang harus menjadi bahan perhatian dari pemerintah dan harus segera diatasi.
Bagaimana cara maupun upaya dalam mengatasi permasalahan atas faktor-faktor tersebut?
Melalui Peraturan pemerintah yang mengatur terkait, antara lain :
- Rehabilitasi Sosial
- Jaminan Sosial
- Pemberdayaan Sosial
- Perlindungan Sosial
- Standar Sarana dan Prasarana
- Peran Masyarakat
- Pendaftaran dan Perizinan Lembaga Kesejahteraan Sosial
- Sumber Daya Manusia Penyelenggara Kesejahteraan Sosial
- Usaha Pengumpulan dan Penggunaan Sumber Pendaaan yang Berasal dari
Masyarakat
- Ketentuan Penutup3

ASPEK EKONOMI
3
Idem
Pemerintah harus sigap dalam menangani persoalan kesejahteraan sosial, hal ini karena
kesejahteraan sosial merupakan persoalan yang cukup kompleks dikarenakan banyak sekali
aspek-aspek yang membentuk kesejahteraan sosial, yaitu mulai dari aspek ekonomi, sosial,
politik, Kesehatan, dan lain sebagainya. Utamanya di masa pandemi Covid-19 yang baru saja
terjadi bahkan hingga saat ini kita masih masuk kedalam masa pandemi, dimana Covid-19
memberikan pengaruh yang sangat signifikan kepada kesejahteraan sosial masyarakat
Indonesia. Mengapa demikian? Kita bisa lihat faktanya melalui persoalan secara khusus pada
kota Pontianak dalam konteks kesehatan dimana pada tahun 2020 melalui data dari Dinas
Kesehatan Kota Pontianak di bulan November 2020 yang menjelaskan bahwa di kota
Pontianak terdapat 2195 kasus kontak erat, 724 kasus supek dan 644 yang terdampar positif
Covid-194. Pandemi Covid-19 ini memberikan dampak yang signifikan dan luar biasa
terhadap seckor-sektor perekonomian, antara lain dalam sektor kinerja perdagangan, nilai
tukar mata uang, aktivitas bisnis yang memungkinkan terus mengakami penurunan yang
drastis. Bagaimana dampak realistisnya atas adanya Pandemi Covid-19 ini? Faktanya banyak
sekali pasokan tenaga kerja yang kian menurun, banyaknya pengangguran, berkurangnya
penghasilan masyarakat, serta meningkatnya modal bisnis dalam berbagai macam sektor 5.
Sebagai contoh nyata yang dialami oleh masyarakat di Indonesia yaitu yang dirasakan oleh
Pedagang Kaki Lima (“PKL”) dalam menjalani usahanya semasa pandemi Covid-19. Para
Pedagang Kaki Lima (“PKL”) ini merupakan para pelaku usaha mikro yang sehari-harinya
melakukan kegiatan usaha dagangnya secara langsung di kehidupan masyarakat. Akan tetapi,
dengan adanya pembatasan interaksi pada lingkup sosial masyarakat sehari-hari, para
Pedagang Kaki Lima (“PKL”) ini kesulitan untuk melakukan usaha dagangnya6. Apa
penyebab yang mendasari hal ini? Bisa dikatakan bahwa dengan adanya pembatasan sosial
semasa pandemic Covid-19 memberikan dampak yang sangat besar terhadap perekonomian
bangsa Indonesia dan pengaruhnya terhadap kesejahteraan sosial di masyarakat.. Lebih
khususnya terhadap masyarakat golongan menengah ke bawah dan para pekerja harian.
Bukan hanya kepada mereka saja, akan tetapi pembatasan sosial dan banyaknya regulasi
semasa pandemi Covid-19 di masyarakat menyebabkan golongan masyarakat yang
sebelumnya cukup untuk menjalani kehidupan dengan baik yaitu golongan yang sebelumnya
tidak termasuk kategorisasi miskin, akhirnya menjadi miskin utamanya karena adanya aturan
pembatasan berskala luas semasa pandemi Covid-19.
Dari aspek ekonomi yang semakin memburuk semasa pandemic Covid-19, kesejahteraan
sosial masyarakat pun terancam, dengan ini peran pemerintah serta masyarakat perlu
ditingkatkan, utamanya yaitu pemerintah sebagai pembuat kebijakan. Memang sangat
dilematik melihat aspek ekonomi serta kesehatan yang sangat sulit untuk dikorbankan.
Bahwa kedua hal tersebut sebenarnya tidak bisa dibandingkan karena kedua hak tersebut
yaitu baik ekonomi maupun kesehatan merupakan bagian dari aspek-aspek penentu
kesejahteraan sosial bagi masyarakat.

4
Erni Panca Kurniasih, “Dampak Pandemi Covid 19 Terhadap Penurunan Kesejahteraan
Masyarakat Kota Pontianak”, https://feb.untan.ac.id/wp-content/uploads/2020/12/Erni-1.pdf,
diakses pada 17 Desember 2022
5
Ibid
6
Yogi Sasongko, “Kesejahteraan Sosial Ekonomi Pedagang Kaki Lima Palmerah Jakarta
Barat di Masa Pandemi Covid-19”,
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/62288, diakses pada 17 Desember
2022
SOLUSI
Solusi atas masalah kesejahteraan sosial masyarakat Indonesia dari aspek ekonomi
sebenarnya sudah bisa kita lihat dan rasakan saat ini, dimana pemerintah sudah
memberlakukan kelonggaran pembatasan interaksi di masyarakat. Tidak sekaku dan seketat
dahulu, bahwa masyarakat saat ini sudah memasuki fase New Normal, artinya masyarakat
sudah dapat melakukan kegiatan bekerja serta berinteraksi secara langsung atau tatap muka
dengan normal. Hal ini sangat menguntungkan masyarakat yang mana disaat dahulu
masyarakat sangat dibatasi untuk berinteraksi, perekonomian dan kesejahteraan sosial
masyarakat sangat signifikan menurun dari tahun biasanya. Maka dengan menerapkan aturan
yang sudah tidak seketat di masa pandemic Covid-19, yaitu di mulai puncak krisis kondisi
Kesehatan dan perekonomian negara yang sulit di tahun 2020 hingga 2022 awal, hal ini
cukup menguntungkan masyarakat dengan menerapkan aturan yang tidak seketat dahulu.

ASPEK SOSIAL
Meninjau dari aspek sosial, bahwa kesejahteraan sosial sangat terikat dengan aspek ini.
Aspek sosial yang dapat ditinjau dari kesejahteraan sosial masyarakat semasa Covid-19
adalah dilihat dari menurunnya sikap interaksi, pola perilaku, hingga bagaimana cara manusia
menjalin kehidupan dan komunikasinya yang sangat berbeda dari biasanya. Terjadi pola
perubahan sosial di masyarakat sehingga mempengaruhi kebiasaan-kebiasaan yang berbeda
dari sebelumnya. Banyak sekali pola perubahan sosial yang mengarah kepada hal yang buruk
bagi kesejahteraan sosial. Imbasnya yaitu kepada berbagai sektor. Aspek sosial memang
merupakan aspek yang begitu besar dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, Ketika aspek
sosial terpapar akibat adanya pandemi Covid-19, maka aspek lainnya pun akan terkena juga.
Contoh yang sangat berkaitan dari hubungan aspek sosial dengan aspek lainnya di masa
pandemic Covid-19 yaitu berkaitan dengan aspek ekonomi serta aspek Pendidikan. Mengapa
dua hal ini sangat berkaitan dengan aspek sosial? Hal ini karena pola perubahan sosial di
masyarakat akibat imbasnya kepada kesejahteraan sosial masyarakat. Disaat pandemi Covid-
19 hadir di masyarakat, maka pemerintah memberlakukan banyak sekali peraturan-peraturan
yang membatasi pola kehidupan setiap manusia. Seperti bentuk nyatany bisa kita lihat dari
adanya aturan pemberlakuan sistem kerja “Work From Home”, sistem belajar “Online”/
Daring, Pembelanjaan secara “Online”, dan lain sebagainya. Hal ini menjadi kebiasaan di
masyarakat dan dampaknya menjadi suatu “habits” yang buruk dalam aspek sosial bagi
masyarakat. Mengapa demikian? Sebagai contoh dampak buruk penerapan kegiatan secara
“Online” dalam konteks pendidikan, dimana tujuan dari melakukan kegiatan belajar
mengajar secara langsung atau tatap muka di sekolah bukan semata-mata sebagai bentuk
pemberian bekal belajar kepada para siswa-siswa baik itu SD, SMP, maupun SMA. Akan
tetapi, yang menjadi fokus tujuan selain sebagai bekal untuk edukasi secara formil bagi
mereka, mereka yaitu siswa/siswa sekolah diajari untuk dapat bergaul, berteman, berinteraksi,
serta berkomunikasi dengan baik secara langsung ata tatap muka dari sati individu kepada
individu lain. Bukan hanya itu saja, dampak buruk yang diberikan membuat konsentrasi
belajar siswa/siswi semakin berkurang. Hal ini karena siswa/siswi sekolah tidak ada yang
mengawasi dalam belajar di rumah sehingga peran guru sebagai “Guideens” tidak maksimal
karena adanya pemberlakuan aturan “Belajar secara Daring”.
SOLUSI
Solusi yang dapat dilakukan oleh negara atau pemerintah sebagai bentuk upaya
penanggulangan masalah sosial dari kesejahteraan sosial masyarakat Indonesia semasa
pandemi Covid-19 adalah dengan melonggarkan aturan beraktifitas kepada masyarakat
sehingga masyarakat dapat menjalani kegiatan sehari-harinya dengan mudah dan lancer.
Sebagai contoh bentuk dari upaya pemerintah yaitu dengan memberlakukan sistem Hybrid
kepada masyarakat untuk menjalani kegiatan pekerjaan maupun sekolah. Sistem Hybrid ini
merupakan penggabungan dua bentuk aktifitas, baik secara Offline dan Online demi
mengurangi kemungkinan terpapar Covid-19. Adapun pemberlakuan kegiatan bekerja dan
belajar di sekolah secara full time memberikan efek yang begitu besar lagi kepada masyarakat
dalam membentuk pola hidup yang normal kembali.

ASPEK KESEHATAN
Pada tahun 2020, kita sama-sama mengetahui dan secara nyata kita rasakan bagaimana
pandemi Covid-19 memberikan pengaruh yang sangat besar bagi kesejahteraaan sosial
masyarakat Indonesia. Maka berkaitan dengan Covid-19 itu sendiri, yang sangat terpapar
efeknya yaitu pada aspek kesehatan. Aspek kesehatan di masa pandemi Covid-19 merupakan
aspek yang sangat penting dan terpenting bagi masyarakat. Bagaimana tidak? Setiap harinya
selalu terdapat kasus masyarakat yang terkena atau terpapar virus Covid-19 selama masa
pandemi Covid-19. Dengan selalu meningkatnya kasus dan angka masyarakat yang terkena
Covid-19, sangat tinggi ancaman kesehatan bagi masyarakat yang harus menjadi bahan
perhatian khusus. Adapun yang menjadi bahan perhatian bahwa di awal tahun 2020, dimana
merupakan awal pandemi Covid-19 di Indonesia yang menyerang banyak sekali masyarakat,
mirisnya yaitu ketika masyarakat yang kurang mampu dan hidup ditempat-tempat yang tidak
terjamin kesehatannya dapat terpapar terpapar Covid-19. Bagaimana mereka dapat terobati?
Karena nyatanya, masyarakat yang mampu dan hidup ditempat yang bersih pun dapat terkena
atau terpapar Covid-19. Mereka, yaitu masyarakat yang kurang mampu dalam segi
ekonominya pun tidak memiliki akses Kesehatan yang terjamin dalam melindungi dirinya
dari Covid-19. Maka sungguh terancam kesejahteraan sosial masyarakat Indonesia, utamanya
disaat Covid-19 yang tidak memandang siapa yang akan menjadi korban setiap harinya/
SOLUSI
Bagaimana solusi nyata dari pemerintah dalam mengatasi persoalan Covid-19 yang
mengancam aspek kesehatan masyarakat? Pemerintah dalam upaya mengatasi penyebaran
Covid-19 menggunakan berbagai macam cara yang antara lain :
- Memberlakukan kegiatan vaksinasi gratis kepada masyarakat demi mencegah
kemungkinan tinggi terpapar Covid-19.
- Membatasi kegiatan atau aktifitas sehari-hari denagn pemberlakuan aturan
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (“PPKM”)
- Memberlakukan system kerja Work From Home maupun Belajar secara Daring dari
rumah masing-masing demi meminimalisir penularan Covid-19 di masyarakat.
- Menyusun program 3T, yaitu Testing, Tracing, Treatment. Program 3T ini
merupakan upaya dari pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur serta kapasitas
secara merata dari berbagai macam tempat pelosok daerah yang sulit dijangkau secara
akses7

ASPEK POLITIK

7
Liputan 6, “5 Upaya Pemerintah Mengatasi Pandemi COVID-19 selain PPKM Level 4
Diperpanjang”,5 Upaya Pemerintah Mengatasi Pandemi COVID-19 selain PPKM Level 4
Diperpanjang (yahoo.com), diakses pada 18 Desember 2022
Aspek politik merupakan aspek yang sangat mempengaruhi seluruh aspek-aspek yang ada
dari aspek-aspek sebelumnya, baik itu aspek ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, dan sosial.
Aspek politik dikatakan sangat mempengaruh aspek-aspek yang ada dalam pengaruhnya
terhadap kesejahteraan sosial masyarakat dikarenakan aspek politik merupakan aspek
penentu serta pembentuk kebijakan negara bagi kehidupan masyarakat. Kebijakan-kebijakan
atau seluruh peraturan-peraturan yang harus dipatuhi selama pandemic Covid-19 seperti
PPKM, Pemberlakuan Vaksinasi, dan lain sebagainya diatur oleh aspek politik. Aspek politik
diartikan sebagai aspek yang menyusun segala bentuk kebijakan yang mengatur segala
bentuk perilaku masyarakat sehingga aspek politik ini sangat berperan dalam pola perubahan
sosial masyarakat. Hal ini karena dengam adanya kebijakan-kebijakan yang baru sebagai
penyesuaian kondisi pandemic Covid-19, makan pola perilaku masyarakat juga berubah
akibat dari kebijakan-kebijakan tersebut.
Kebijakan-kebijakan yang disusun dan dibentuk oleh pemerintah berpengaruh terhadap
kesejahteraan sosial masyarakat. Hal ini karena banyaknya kebijakan-kebijakan baru yang
bisa dikatakan berdampak baik serta buruk terhadap kesejahteraan sosial masyarakat. Seperti
halnya jika kita melihat dari sudut pandang aspek ekonomi, bahwa dengan banyaknya
kebijakan-kebijakan baru seperti penbatasan akses mobilitas dan aktifitas masyarakat melalui
PPKM dan lain sebagainya, memang bertujuan untuk

BAB 3
KESIMPULAN
Membahas kesejahteraan sosial berkaitan dengan pandemic Covid-19 yang sangat krusial
bagi kehidupan masyarakat Indonesia, dapat disimpulkan dengan membeda banyaknya aspek
dari kesejahteraan sosial itu sendiri, ternyata pandemic Covid-19 sangay memberikan
pengaruh yang begitu besar terhadap seluruh aspek dan sektor kehidupan masyarakat
terutamanya, dari banyaknya aspek kesejahteraan sosial, baik itu dilihat dari aspek ekonomi,
sosial, aspek kesehatan, politik, dan pendidikan.
Pandemi Covid-19 memberikan dampak penurunan terhadap kesejahteraan sosial
masyarakat Indonesia. Berawal dari 2020 hingga saat ini, meskipun banyaknya aspek sudah
mulai membaik dan normal kembali, akan tetapi masih banyak ternyata masyarakat yang
kesulitan untuk Kembali bangkit dari efek pandemic Covid-19. Banyak penggangguran dan
usaha yang bangkrut serta habisnya modal usaha akibat pandemi Covid-19. Tidak dapat
dipungkiri bahwa

Anda mungkin juga menyukai