Anda di halaman 1dari 28

HUMAN PHILOSOPHY AND

PERSON - CENTERED
THERAPY
NAMA KELOMPOK

SHAKILA KASTURISLAM NOVITA ROMDHAYANTI

AJENG SHALIHAH JANNAH


PEMBAHASAN :
Meaning of Person-Centered
Therapy (PCT)
Figure of Person-Centered Therapy
(PCT)
Counseling Philosophy of Person-
Centered Therapy
Pathology According to Person-
Centered Therapy
Goals of Person Centered Therapy
Strategy Person Centered Therapy
Technic Person Centered Therapy
Terapi ini adalah untuk
PERSON-CENTERED membantu klien mengenali
THERAPY (PCT) dan memahami perasaan
sesungguhnya.

Person-centered adalah pendekatan


dalam psikologi dan terapi yang fokus
pada individu dan pengalaman
mereka. Pendekatan ini pertama kali
dikembangkan oleh psikoterapis
Amerika dan sering digunakan dalam
konteks konseling dan terapi
psikologi.
SIAPA YANG MENGEMBANGKAN
PERSON-CENTERED THERAPY?
CARL RANSOM ROGERS

Carl Ransom Roger adalah tokoh


terkemuka dalam Person-Centered
Therapy (PCT). Ia lahir di Illinois,
Amerika. Pada awalnya, Rogers belajar
pertanian di University of Wisconsin,
tetapi kemudian pindah ke sejarah
dengan tujuan menjadi seorang
pendeta.
CARL RANSOM ROGERS
Rogers melanjutkan pendidikannya di Union
Theological Seminary dan Teachers College,
Columbia University. Dia terpapar berbagai
aliran filsafat dan psikologi, yang memengaruhi
perkembangan pemikirannya. Pada tahun 1931,
Rogers meraih gelar Ph.D. dan mempublikasikan
bukunya yang pertama, "The Clinical Treatment
of the Problem Child." Selama periode ini, ia
menjadi lebih kompeten sebagai terapis,
mengubah pendekatan dari mendiagnosis ke
mendengarkan.
APA YANG DIMAKSUD DENGAN
COUNSELING PHILOSOPHY OF PERSON-
CENTERED THERAPY?
COUNSELING Pendekatan Person-centered
menolak peran terapis sebagai
PHILOSOPHY OF PERSON- pemegang otoritas yang tahu apa
CENTERED THERAPY yang terbaik bagi klien dan klien
bersikap pasif yang hanya
mengikuti perintah dari terapis.

Filosofi terapi yang berpusat


pada orang didasarkan pada
keyakinan bahwa setiap orang
dilengkapi dengan kapasitas
bawaan untuk memahami diri
sendiri dan mengarahkan diri
sendiri, dalam kondisi yang
tepat.
COUNSELING
PHILOSOPHY OF PERSON- Terapis person-centered berfokus
CENTERED THERAPY pada sisi konstruktif dari sifat
manusia. Penekanannya adalah pada
bagaimana klien bertindak dalam
dunia mereka dengan orang lain,
bagaimana mereka dapat berhasil
menghadapi kendala (baik dalam diri
mereka sendiri dan di luar diri mereka
sendiri) yang menghalangi
pertumbuhan mereka.
PATHOLOGY ACCORDING TO PERSON -
CENTERED THERAPY
Istilah "patologi" sering digunakan untuk
PATHOLOGY ACCORDING merujuk pada gangguan mental,
masalah psikologis, atau kondisi
TO PERSON - CENTERED
kesehatan mental yang mengganggu
kesejahteraan seseorang. Namun,
konteks terapi yang berpusat pada
orang, seperti Person-Centered Therapy
yang dikembangkan oleh Carl Rogers ini
tidak terlalu fokus pada diagnosis atau
penilaian patologi.
Pendekatan ini cenderung lebih
berfokus pada aspek positif dan
pertumbuhan klien daripada pada
aspek patologis atau diagnosis
formal.
Dalam terapi person - centered,
PATHOLOGY ACCORDING penekanan lebih pada pemahaman dan
dukungan individu dalam memahami
TO PERSON - CENTERED dan mengatasi masalah mereka.

Terapis tidak selalu berkonsentrasi pada


mendiagnosis atau mengkategorikan
masalah klien. Sebaliknya, mereka lebih
memusatkan perhatian pada
pengalaman dan perasaan subjektif
klien, serta memberikan lingkungan
yang mendukung klien untuk
mengeksplorasi perasaan, pemikiran,
dan pengalaman mereka dengan lebih
mendalam.
PATHOLOGY ACCORDING Tetapi biasanya terjadi ketidaksesuaian
TO PERSON - CENTERED antara pengalaman individu seperti:
seksualitas adalah suatu kesalahan
kepatuhan dalam otoritas itu baik
mendapatkan banyak uang
merupakan hal yang penting
perempuan seharusnya tidak
menjadi pribadi yang mandiri dan
asertif.
Dimana hal ini merupakan faktor
penyebab terjadinya perilaku yang tidak
sehat.
GOALS OF PERSON CENTERED
THERAPY
APA SAJA TUJUAN DARI
PERSON - CENTERED
THERAPY? Menurut Rogers, pada dasarnya
tujuan terapi ini adalah untuk
menciptakan iklim yang kondusif
sebagai usaha untuk membantu
klien menjadi pribadi yang utuh
(fully functioning person), yaitu
pribadi yang mampu memahami
kekurangan dan kelebihan
dirinya.
TUJUAN DASAR PERSON - CENTERED
THERAPY

KETERBUKAAN PADA KEPERCAYAAN PADA


PENGALAMAN ORGANISME SENDIRI

Klien diharapkan dapat lebih Dalam hal ini tujuan terapi


terbuka dan lebih sadar adalah membantu klien
dengan kenyataan dalam membangun rasa
pengalaman mereka. percaya terhadap diri sendiri.
TUJUAN DASAR PERSON - CENTERED
THERAPY

TEMPAT EVALUASI KESEDIAAN UNTUK MENJADI


INTERNAL SATU PROSES.

Tujuan ini berkaitan dengan Para klien dalam terapi berada


kemampuan klien untuk instropeksi dalam proses pengujian persepsi-
diri, yang berarti lebih banyak persepsi dan kepercayaan -
mencari jawaban-jawaban pada kepercayaannya serta membuka diri
diri sendiri bagi masalah-masalah bagi pengalaman-pengalaman
keberadaannya. baru, bahkan beberapa revisi.
STRATEGY PERSON CENTERED THERAPY
TUJUAN DASAR PERSON - CENTERED
THERAPY

TIDAK ADA FORMAL MEMBANGUN MEMBANTU MENGEKSPRESIKAN


ASSESMENT KEPERCAYAAN DASAR KLIEN BERBAGAI PERASAAN

Pada terapi, tidak ada Membangun kenyamanan Terapis diperkenankan


penilaian secara formal bagi klien agar klien membantu klien dalam
kepada klien. percaya pada terapis mengekspresikan
bahwa terapis tidak akan perasaannya.
membeberkan rahasianya.
TUJUAN DASAR PERSON - CENTERED
THERAPY

TERAPIS MENGHINDARI TERAPIS MENJADI SEORANG


INTERPRETASI PENDENGAR YANG BAIK

Terapis tidak diperkenankan Tidak ada interupsi, penyimpulan . Terapis


memberikan interpretasi hanya boleh mendengarkan keluh kesah
klien dan hanya dapat melakukan
sendiri mengenai
perefleksian perasaan klien yang klien
permasalahan kliennya.
sendiri tidak dapat mengungkapkannya.
TECHNIC PERSON CENTERED THERAPY
Pada teknik ini terapis
MENDENGARKAN mempunyai tugas yaitu secara
total menyimak dan
KLIEN mendengarkan apa yang di
ceritakan oleh klien dan dikeluh
kesahkan oleh klien tersebut.

Dalam tanda kutip bahwa


terapis disini tidak boleh
menyangga omongan sang
klien dan tidak boleh
berasumsi lain terhadap
omongan dari lain.
MEREFLEKSIKAN Pada teknik ini terapis harus
PENGALAMAN ATAU dapat membawa suasana
pada saat melakukan terapi
PERASAAN KLIEN kedalam pengalaman klien.
Dimana bukan hanya sekedar
mendengarkan dan menyimak
tetapi terapis disini harus
masuk kedalam suasana yang
dialami oleh klien.
Gunanya sebagai mengetahui
bagaimana rasa masalah yang
dialami klien tersebut.
MENUNJUKKAN
Terapis boleh menunjukan
EMPATI empati mereka kepada klien,
karena dengan teknik
menunjukan empati klien pun
merasa bahwa dia bercerita
dan mengungkapkan semua
masalahnya ke orang yang
benar dan dapat dipercaya.
Pada teknik ini sang terapis
TIDAK ADA DIAGNOSTIC
tidak bisa memberikan
PENAFSIRAN, KASUS
diagnosis ataupun penafsiran
SEJARAH, DAN PENGGALIAN
secara langsung, karena disini
INFORMASI
guna terapis adalah hanya
membantu dan mendengarkan
masalah yang dihadapi klien.

Terapis tidak boleh


memprobing atau menggali
informasi yang sangat
dalam untuk menngetahui
segala tentang klien.
ANY QUESTIONS?
THANK YOU FOR YOUR
ATTENTION!

Anda mungkin juga menyukai