PEMBAHASAN : Meaning of Person-Centered Therapy (PCT) Figure of Person-Centered Therapy (PCT) Counseling Philosophy of Person- Centered Therapy Pathology According to Person- Centered Therapy Goals of Person Centered Therapy Strategy Person Centered Therapy Technic Person Centered Therapy Terapi ini adalah untuk PERSON-CENTERED membantu klien mengenali THERAPY (PCT) dan memahami perasaan sesungguhnya.
Person-centered adalah pendekatan
dalam psikologi dan terapi yang fokus pada individu dan pengalaman mereka. Pendekatan ini pertama kali dikembangkan oleh psikoterapis Amerika dan sering digunakan dalam konteks konseling dan terapi psikologi. SIAPA YANG MENGEMBANGKAN PERSON-CENTERED THERAPY? CARL RANSOM ROGERS
Carl Ransom Roger adalah tokoh
terkemuka dalam Person-Centered Therapy (PCT). Ia lahir di Illinois, Amerika. Pada awalnya, Rogers belajar pertanian di University of Wisconsin, tetapi kemudian pindah ke sejarah dengan tujuan menjadi seorang pendeta. CARL RANSOM ROGERS Rogers melanjutkan pendidikannya di Union Theological Seminary dan Teachers College, Columbia University. Dia terpapar berbagai aliran filsafat dan psikologi, yang memengaruhi perkembangan pemikirannya. Pada tahun 1931, Rogers meraih gelar Ph.D. dan mempublikasikan bukunya yang pertama, "The Clinical Treatment of the Problem Child." Selama periode ini, ia menjadi lebih kompeten sebagai terapis, mengubah pendekatan dari mendiagnosis ke mendengarkan. APA YANG DIMAKSUD DENGAN COUNSELING PHILOSOPHY OF PERSON- CENTERED THERAPY? COUNSELING Pendekatan Person-centered menolak peran terapis sebagai PHILOSOPHY OF PERSON- pemegang otoritas yang tahu apa CENTERED THERAPY yang terbaik bagi klien dan klien bersikap pasif yang hanya mengikuti perintah dari terapis.
Filosofi terapi yang berpusat
pada orang didasarkan pada keyakinan bahwa setiap orang dilengkapi dengan kapasitas bawaan untuk memahami diri sendiri dan mengarahkan diri sendiri, dalam kondisi yang tepat. COUNSELING PHILOSOPHY OF PERSON- Terapis person-centered berfokus CENTERED THERAPY pada sisi konstruktif dari sifat manusia. Penekanannya adalah pada bagaimana klien bertindak dalam dunia mereka dengan orang lain, bagaimana mereka dapat berhasil menghadapi kendala (baik dalam diri mereka sendiri dan di luar diri mereka sendiri) yang menghalangi pertumbuhan mereka. PATHOLOGY ACCORDING TO PERSON - CENTERED THERAPY Istilah "patologi" sering digunakan untuk PATHOLOGY ACCORDING merujuk pada gangguan mental, masalah psikologis, atau kondisi TO PERSON - CENTERED kesehatan mental yang mengganggu kesejahteraan seseorang. Namun, konteks terapi yang berpusat pada orang, seperti Person-Centered Therapy yang dikembangkan oleh Carl Rogers ini tidak terlalu fokus pada diagnosis atau penilaian patologi. Pendekatan ini cenderung lebih berfokus pada aspek positif dan pertumbuhan klien daripada pada aspek patologis atau diagnosis formal. Dalam terapi person - centered, PATHOLOGY ACCORDING penekanan lebih pada pemahaman dan dukungan individu dalam memahami TO PERSON - CENTERED dan mengatasi masalah mereka.
Terapis tidak selalu berkonsentrasi pada
mendiagnosis atau mengkategorikan masalah klien. Sebaliknya, mereka lebih memusatkan perhatian pada pengalaman dan perasaan subjektif klien, serta memberikan lingkungan yang mendukung klien untuk mengeksplorasi perasaan, pemikiran, dan pengalaman mereka dengan lebih mendalam. PATHOLOGY ACCORDING Tetapi biasanya terjadi ketidaksesuaian TO PERSON - CENTERED antara pengalaman individu seperti: seksualitas adalah suatu kesalahan kepatuhan dalam otoritas itu baik mendapatkan banyak uang merupakan hal yang penting perempuan seharusnya tidak menjadi pribadi yang mandiri dan asertif. Dimana hal ini merupakan faktor penyebab terjadinya perilaku yang tidak sehat. GOALS OF PERSON CENTERED THERAPY APA SAJA TUJUAN DARI PERSON - CENTERED THERAPY? Menurut Rogers, pada dasarnya tujuan terapi ini adalah untuk menciptakan iklim yang kondusif sebagai usaha untuk membantu klien menjadi pribadi yang utuh (fully functioning person), yaitu pribadi yang mampu memahami kekurangan dan kelebihan dirinya. TUJUAN DASAR PERSON - CENTERED THERAPY
KETERBUKAAN PADA KEPERCAYAAN PADA
PENGALAMAN ORGANISME SENDIRI
Klien diharapkan dapat lebih Dalam hal ini tujuan terapi
terbuka dan lebih sadar adalah membantu klien dengan kenyataan dalam membangun rasa pengalaman mereka. percaya terhadap diri sendiri. TUJUAN DASAR PERSON - CENTERED THERAPY
TEMPAT EVALUASI KESEDIAAN UNTUK MENJADI
INTERNAL SATU PROSES.
Tujuan ini berkaitan dengan Para klien dalam terapi berada
kemampuan klien untuk instropeksi dalam proses pengujian persepsi- diri, yang berarti lebih banyak persepsi dan kepercayaan - mencari jawaban-jawaban pada kepercayaannya serta membuka diri diri sendiri bagi masalah-masalah bagi pengalaman-pengalaman keberadaannya. baru, bahkan beberapa revisi. STRATEGY PERSON CENTERED THERAPY TUJUAN DASAR PERSON - CENTERED THERAPY
TIDAK ADA FORMAL MEMBANGUN MEMBANTU MENGEKSPRESIKAN
ASSESMENT KEPERCAYAAN DASAR KLIEN BERBAGAI PERASAAN
Pada terapi, tidak ada Membangun kenyamanan Terapis diperkenankan
penilaian secara formal bagi klien agar klien membantu klien dalam kepada klien. percaya pada terapis mengekspresikan bahwa terapis tidak akan perasaannya. membeberkan rahasianya. TUJUAN DASAR PERSON - CENTERED THERAPY
TERAPIS MENGHINDARI TERAPIS MENJADI SEORANG
INTERPRETASI PENDENGAR YANG BAIK
Terapis tidak diperkenankan Tidak ada interupsi, penyimpulan . Terapis
memberikan interpretasi hanya boleh mendengarkan keluh kesah klien dan hanya dapat melakukan sendiri mengenai perefleksian perasaan klien yang klien permasalahan kliennya. sendiri tidak dapat mengungkapkannya. TECHNIC PERSON CENTERED THERAPY Pada teknik ini terapis MENDENGARKAN mempunyai tugas yaitu secara total menyimak dan KLIEN mendengarkan apa yang di ceritakan oleh klien dan dikeluh kesahkan oleh klien tersebut.
Dalam tanda kutip bahwa
terapis disini tidak boleh menyangga omongan sang klien dan tidak boleh berasumsi lain terhadap omongan dari lain. MEREFLEKSIKAN Pada teknik ini terapis harus PENGALAMAN ATAU dapat membawa suasana pada saat melakukan terapi PERASAAN KLIEN kedalam pengalaman klien. Dimana bukan hanya sekedar mendengarkan dan menyimak tetapi terapis disini harus masuk kedalam suasana yang dialami oleh klien. Gunanya sebagai mengetahui bagaimana rasa masalah yang dialami klien tersebut. MENUNJUKKAN Terapis boleh menunjukan EMPATI empati mereka kepada klien, karena dengan teknik menunjukan empati klien pun merasa bahwa dia bercerita dan mengungkapkan semua masalahnya ke orang yang benar dan dapat dipercaya. Pada teknik ini sang terapis TIDAK ADA DIAGNOSTIC tidak bisa memberikan PENAFSIRAN, KASUS diagnosis ataupun penafsiran SEJARAH, DAN PENGGALIAN secara langsung, karena disini INFORMASI guna terapis adalah hanya membantu dan mendengarkan masalah yang dihadapi klien.
Terapis tidak boleh
memprobing atau menggali informasi yang sangat dalam untuk menngetahui segala tentang klien. ANY QUESTIONS? THANK YOU FOR YOUR ATTENTION!