berpikir seseorang. Biasanya, jika anak mengalami gangguan yang satu ini,
ada kemungkinan ia memiliki daya ingat yang lebih rendah, sulit memahami
sesuatu, dan kemampuan belajar yang kurang baik.
Lebih lanjut mengenai gangguan kognitif pada anak, berikut deretan jenis,
penyebab, dan juga cara mengatasinya.
Gangguan kognitif adalah kondisi yang seringkali dialami anak. Nah, hal ini
pun terbagi ke dalam beberapa macam kategori, yaitu:
Demensia
Gangguan perkembangan kognitif tidak serta merta terjadi begitu saja, tetapi
ada beberapa hal yang menjadi penyebabnya, seperti:
Cedera Otak
Cedera otak merupakan semua cedera terkait otak yang dapat mempengaruhi
seseorang, baik secara fisik, emosional, dan sikap. Biasanya permasalahan ini
dapat terjadi secara tiba-tiba. Penderita cedera otak umumnya akan sulit
untuk mengingat informasi tertentu, dan bahkan kehilangan sebagian
memorinya.
Efek Samping dari Pengobatan Tertentu
Banyak masalah kognitif yang tidak memiliki suatu penyebab yang pasti.
Bahkan, belum ada penelitian yang menemukan jawabannya. Pada kasus
Alzheimer, banyak studi yang menunjukkan bahwa penumpukan deposit plak
berkontribusi terhadap perkembangan kondisi ini. Akan tetapi, masih belum
jelas bagaimana plak bisa berkembang.
Bagaimana Cara Mengatasinya?
Secara umum, gangguan kongitif bisa diatasi dengan terapi. Hal ini bisa
dilakukan untuk mengobati gangguan perkembangan kognitif – dan bisa
berupa terapi perilaku dan okupasi. Terapi perilaku merupakan pengobatan
yang dilakukan untuk mengubah perilaku negatif yang dapat membahayakan
diri sendiri.
Selain beberapa hal di atas, gangguan kognitif juga bisa disebabkan oleh
malnutrisi – atau kekurangan nutrisi pada awal kehidupan. Faktor tersebut
pun bisa meningkatkan risiko infeksi, mortalitas, dan morbiditas bersamaan
dengan penurunan perkembangan mental dan kognitif anak.
Untuk itu, moms dan dads perlu mencukupi kebutuhan nutrisi Si Kecil agar
ia bisa tumbuh dan berkembang secara optimal.
Tak hanya itu, Enervon-C Plus Sirup pun dapat bantu optimalkan tumbuh
kembang si kecil, membuat anak tetap aktif di masa pertumbuhannya,
meningkatkan nafsu makan, membantu pembentukan tulang dan gigi, serta
bantu pelihara daya tahan tubuhnya biar tidak mudah sakit.