Anda di halaman 1dari 7

Gangguan kognitif adalah suatu kondisi yang memengaruhi kemampuan

berpikir seseorang. Biasanya, jika anak mengalami gangguan yang satu ini,
ada kemungkinan ia memiliki daya ingat yang lebih rendah, sulit memahami
sesuatu, dan kemampuan belajar yang kurang baik.

Lebih lanjut mengenai gangguan kognitif pada anak, berikut deretan jenis,
penyebab, dan juga cara mengatasinya.

Deretan Kategori Gangguan


Kognitif Anak

Credit Image - ibupedia.com

Gangguan kognitif adalah kondisi yang seringkali dialami anak. Nah, hal ini
pun terbagi ke dalam beberapa macam kategori, yaitu:
Demensia

Demensia merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan menurunnya dua


fungsi otak, seperti menurunnya daya ingat dan cara berpikir. Selain itu,
kondisi ini juga merusak sel-sel saraf otak sehingga membuat fungsi nalar
dan psikologis anak menjadi berubah.

Gejala anak yang mengalami demensia adalah mudah lupa, kurangnya


keterampilan dalam bersosialisasi, dan terganggunya kemampuan berpikir.
Kondisi ini dapat ditangani dengan memberikan alat permainan edukatif
kepada Si Kecil, seperti puzzle, balok, kartu, dan lainnya. Permainan tersebut
dapat merangsang otak anak agar daya ingatnya dapat meningkat.

Keterlambatan Tumbuh Kembang

Apabila Si Kecil mengalami gangguan perkembangan kognitif, maka


pertumbuhan dan perkembangannya akan terhambat. Biasanya, kondisi ini
ditandai dengan terganggu atau terjedanya perkembangan belajar anak.
Contoh dari keterlambatan tumbuh kembang adalah autisme.
Delirium

Delirium merupakan suatu kondisi yang dimana kesadaran penderita akan


menurun dengan gejala yang tidak khas. Umumnya gangguan ini bersifat
akut dan berfluktuatif. Biasanya anak yang mengalami delirium dapat terlihat
sedang mengigau atau melamun.

Pada umumnya, seorang anak akan menderita delirium akibat kekurangan


nutrisi, kekurangan cairan, kurang tidur, ataupun mengalami stress berat.
Sementara itu, anak yang mengalami kondisi ini akan mengalami perubahan
mental yang dapat berlangsung selama beberapa jam hingga beberapa hari.
Perubahan mental ini dapat hilang atau timbul sepanjang harinya.
Amnesia

Amnesia atau hilang ingatan merupakan suatu gangguan yang dapat


menyebabkan seseorang tidak bisa mengingat fakta, informasi, atau kejadian
yang pernah dialaminya. Gangguan daya ingat ini dapat terjadi sementara
atau permanen.

Biasanya, anak yang mengalami amnesia akan kehilangan ingatan tentang


masa lalunya atau sulit untuk mengingat hal-hal baru, misalnya seperti sulit
untuk mengingat huruf vokal (a, i, u, e, o) atau sulit untuk mengingat benda
di sekitarnya.

Penyebab Gangguan Kognitif

Credit Image - pediasure.co.id

Gangguan perkembangan kognitif tidak serta merta terjadi begitu saja, tetapi
ada beberapa hal yang menjadi penyebabnya, seperti:
Cedera Otak
Cedera otak merupakan semua cedera terkait otak yang dapat mempengaruhi
seseorang, baik secara fisik, emosional, dan sikap. Biasanya permasalahan ini
dapat terjadi secara tiba-tiba. Penderita cedera otak umumnya akan sulit
untuk mengingat informasi tertentu, dan bahkan kehilangan sebagian
memorinya.
Efek Samping dari Pengobatan Tertentu

Dalam beberapa kasus, gangguan perkembangan kognitif dapat terjadi pada


seseorang yang menjalani pengobatan tertentu, seperti treatment kemoterapi
atau radiasi. Efek samping dari pengobatan tersebut adalah buruknya
kemampuan mengingat, perhatian, dan menurunnya kemampuan untuk
berkonsentrasi.
Penyebab yang Tidak Diketahui

Banyak masalah kognitif yang tidak memiliki suatu penyebab yang pasti.
Bahkan, belum ada penelitian yang menemukan jawabannya. Pada kasus
Alzheimer, banyak studi yang menunjukkan bahwa penumpukan deposit plak
berkontribusi terhadap perkembangan kondisi ini. Akan tetapi, masih belum
jelas bagaimana plak bisa berkembang.
Bagaimana Cara Mengatasinya?

Credit Image - bisamandiri.com

Perlu diketahui, gejala maupun tanda anak yang mengalami gangguan


kognitif tentu berbeda, moms dan dads. Untuk itu, penanganan yang perlu
diberikan pun berbeda-beda, lho.

Secara umum, gangguan kongitif bisa diatasi dengan terapi. Hal ini bisa
dilakukan untuk mengobati gangguan perkembangan kognitif – dan bisa
berupa terapi perilaku dan okupasi. Terapi perilaku merupakan pengobatan
yang dilakukan untuk mengubah perilaku negatif yang dapat membahayakan
diri sendiri.

Sementara okupasi merupakan perawatan khusus untuk seseorang yang


mengalami gangguan kesehatan tertentu agar bisa mendapatkan harapan
positif. Terapi ini dilakukan agar Si Kecil dapat menjalankan kehidupannya
senormal dan semandiri mungkin.
Selain itu, moms dan dads dapat melakukan konseling terlebih dahulu
sebelum mengambil tindakan lebih lanjut. Konseling merupakan tindakan
awal untuk mengetahui apakah Si Kecil mengalami gangguan perkembangan
kognitif atau tidak.

Nah, kamu dapat konseling bersama psikolog ataupun psikiater untuk


mengetahui apa saja yang perlu dilakukan untuk menyembuhkan Si Kecil, ya.

Selain beberapa hal di atas, gangguan kognitif juga bisa disebabkan oleh
malnutrisi – atau kekurangan nutrisi pada awal kehidupan. Faktor tersebut
pun bisa meningkatkan risiko infeksi, mortalitas, dan morbiditas bersamaan
dengan penurunan perkembangan mental dan kognitif anak.

Untuk itu, moms dan dads perlu mencukupi kebutuhan nutrisi Si Kecil agar
ia bisa tumbuh dan berkembang secara optimal.

Berikan ia buah dan sayuran untuk mencukupi nutrisi, termasuk vitamin.


Sebagai pelengkap, kamu juga dapat berikan multivitamin dengan kandungan
lengkap untuk si kecil. Namun, multivitamin apa yang direkomendasikan?

Berikan Enervon-C Plus Sirup yang mengandung Vitamin A, Vitamin B


Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12),
Vitamin C, dan Vitamin D – yang penting untuk dukung perkembangan
kecerdasan anak.

Tak hanya itu, Enervon-C Plus Sirup pun dapat bantu optimalkan tumbuh
kembang si kecil, membuat anak tetap aktif di masa pertumbuhannya,
meningkatkan nafsu makan, membantu pembentukan tulang dan gigi, serta
bantu pelihara daya tahan tubuhnya biar tidak mudah sakit.

Untuk mendapatkan produk Enervon yang tepat, kamu bisa segera


kunjungi e-commerce di Tokopedia.

Mengenali jenis dan penyebab gangguan kognitif pada anak memang


penting, karena hal ini bisa membantumu untuk mengetahui tindakan lebih
lanjut yang perlu dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai