Tugas Ilmu Hukum
Tugas Ilmu Hukum
Disusun oleh:
AHMAD ALFIYAN ARDIYANTO
051549268
PROGRAM SARJANA
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
Jawaban Atas Tugas 1 Mata Kuliah Ilmu Hukum/PTHI
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mempelajari ilmu hukum:
1. Studi mandiri: Membaca buku teks, jurnal, dan artikel hukum adalah cara
yang efektif untuk mempelajari ilmu hukum secara mandiri. Dalam studi
mandiri, penting untuk memiliki pemahaman yang baik tentang konsep-
konsep hukum dasar dan mengikuti perkembangan hukum terkini.
2. Kuliah dan seminar: Menghadiri kuliah dan seminar hukum dapat
memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang topik-topik hukum
tertentu. Ini juga memberikan kesempatan untuk berdiskusi dengan dosen
dan rekan mahasiswa tentang isu-isu hukum yang relevan.
3. Partisipasi dalam klinik hukum: Beberapa perguruan tinggi
menawarkan program klinik hukum di mana mahasiswa dapat terlibat
dalam penelitian kasus nyata dan memberikan bantuan hukum kepada
masyarakat. Ini memberikan pengalaman praktis dalam menerapkan ilmu
hukum dalam konteks nyata.
4. Magang atau praktek hukum: Magang atau praktek hukum di firma
hukum atau lembaga hukum lainnya adalah cara yang bagus untuk
mendapatkan pengalaman langsung dalam menerapkan ilmu hukum. Ini
juga memberikan kesempatan untuk belajar dari praktisi hukum yang
berpengalaman.
5. Diskusi kelompok: Berdiskusi dengan rekan mahasiswa atau kelompok
studi hukum dapat membantu memperdalam pemahaman tentang konsep-
konsep hukum dan memecahkan masalah hukum secara bersama-sama.
Penting untuk mencatat bahwa metode yang efektif untuk mempelajari ilmu
hukum dapat bervariasi tergantung pada preferensi individu. Kombinasi beberapa
metode di atas seringkali memberikan hasil yang terbaik
3b. Sistem hukum di Indonesia mengadopsi teori piramida hukum atau norma
berjenjang dari Hans Kelsen karena teori ini mengakomodasi prinsip-prinsip
negara hukum yang mendasar, yaitu supremasi hukum dan pemisahan kekuasaan.
Dalam teori piramida hukum, hukum dianggap sebagai piramida dengan hukum
tertinggi di puncaknya, dan setiap peraturan atau norma harus sesuai dengan
hukum yang lebih tinggi di atasnya.
Penjelasan:
Sistem hukum di Indonesia mengadopsi teori piramida hukum atau norma
berjenjang dari Hans Kelsen karena teori ini mengakomodasi prinsip-prinsip
negara hukum yang mendasar, yaitu supremasi hukum dan pemisahan kekuasaan.
Dalam teori piramida hukum, hukum dianggap sebagai piramida dengan hukum
tertinggi di puncaknya, dan setiap peraturan atau norma harus sesuai dengan
hukum yang lebih tinggi di atasnya.
Dalam sistem hukum Indonesia, hukum tertinggi adalah Undang-Undang Dasar
1945, yang menetapkan prinsip-prinsip dasar negara, hak asasi manusia, dan tugas
negara. Kemudian di bawahnya terdapat hirarki peraturan perundang-undangan
yang lebih rendah, seperti undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan
presiden, peraturan daerah, dan kebijakan pemerintah. Setiap peraturan atau
norma harus sesuai dengan hukum yang lebih tinggi di atasnya, dan tidak boleh
bertentangan dengan Undang-Undang Dasar.
Dalam teori piramida hukum, kekuasaan legislatif memiliki peran penting dalam
menetapkan hukum tertinggi, sedangkan kekuasaan yudikatif memiliki peran
penting dalam menegakkan hukum tersebut. Oleh karena itu, prinsip pemisahan
kekuasaan antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif sangat penting untuk menjaga
keseimbangan dan keadilan dalam sistem hukum.
Dalam pendapat saya, penggunaan teori piramida hukum atau norma berjenjang
dari Hans Kelsen sangat relevan dengan sistem hukum di Indonesia. Dengan
mengakui hirarki peraturan perundang-undangan dan prinsip supremasi hukum,
kita dapat memastikan bahwa hukum di Indonesia berdasarkan pada aturan yang
jelas dan adil, dan mampu menjamin keamanan, perlindungan hak asasi manusia,
serta kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.