Anda di halaman 1dari 3

2023/2024

3.2 Pembahasan
Praktikum mekanika fluida acara kedelapan membahas tentang loncatan
hidrolik II, pengamatan kali ini dilakukan di laboratorium. Loncatan hidrolik
terjadi karena pelepasan energi akibat dari berubahnya kondisi suatu aliran.
Pelepasan energi pada aliran air terjadi akibat perubahan kondisi subkritis
(sebelum pintu air), superkritis (saat loncatan) dan subkritis (setelah loncatan).
Sifat kritis suatu aliran dapat diketahui dari bilangan Froude. Yang didapatkan
dari acara kali ini adalah debit aktual. Dimana debit aktual adalah debit
maksimum yang dapat ditampung oleh drainase yang ada. Debit ini dipengaruhi
oleh luas penampang drainase dan kecepatan aliran drainase. Pengaruh antara
debit aktual dengan loncatan hidrolik, semakin besar debit aktual maka loncatan
hidrolik yang terjadi semakin tinggi.
Berdasarkan analisis perhitungan yang dilakukan, terdapat 6 titik
pengamatan maka didapat juga 6 bilangan Froude (Fr) sehingga dapat diketahui
hasil klarifikasi aliran pada tiap titik tersebut. Pada titik pertama (Y1) dihasilkan
bilangan Froude sebesar 0,024, termasuk kedalam aliran subkritis. Selanjutnya,
titik kedua (Y2) dihasilkan bilangan Froude sebesar 4,745, termasuk kedalam
aliran superkritis. Pada titik ketiga (Y3) dihasilkan bilangan Froude sebesar
1,965, termasuk kedalam aliran superkritis. Pada titik keempat (Y4) dihasilkan
bilangan Froude sebesar 0,039, termasuk kedalam aliran subkritis. Pada titik
kelima (Y5) dihasilkan bilangan Froude sebesar 0,036, termasuk kedalam aliran
subkritis. Dan pada titik keenam (Y6) dihasilkan bilangan Froude sebesar 0,043,
termasuk kedalam aliran subkritis. Dari hasil percobaan yang telah dilakukan
didapatkan hasil debit aktual sebesar 7,94 x 10-4 m3/s dan pengaruhnya terhadap
loncatan hidrolik yaitu semakin besar debit aktualnya maka loncatan hidroliknya
semakin tinggi. Dikarenakan adanya human eror maka terjadi sedikit kesalahan
dalam melakukan percobaan, karena pada saat pembukaan sekat pintu air yang
tidak konsisten maka terjadi hasil yang kurang tepat. Selain itu faktor yang
mempengaruhi loncatan hidrolik yaitu kedalaman aliran. Semakin tinggi
kedalaman aliran maka semakin kecil nilai Froude yang dihasilkan. Hal ini
disebabkan karena nilai Froude dan kedalaman berbanding terbalik.
Berdasarkan data perhitungan terhadap energi spesifik aliran (Es) yang
diperoleh tiap zona (y1 – y6), sehingga dilakukan perbandingan hasil energi

LONCATAN HIDROLIK II Nama : Dinda Ainaya Putri M


NIM : 114220005
Plug : N
2023/2024

spesifik di setiap titik dan dapat diketahui efisiensi energinya. Pada zona pertama
didapatkan hasil energi spesifik sebesar 0,170 J , pada zona kedua didapatkan hasil
energi spesifik sebesar 0,061 J, pada zona ketiga didapatkan hasil energi spesifik
sebesar 0,026 J. Pada zona keempat didapatkan hasil energi spesifik sebesar
0,120 J, pada zona kelima didapatkan hasil energi spesifik sebesar 0,130 J dan
pada zona keenam didapatkan hasil energi spesifik sebesar 0,110 J. Dari hasil
perhitungan dapat diketahui bahwa semakin besar kecepatan maka semakin besar
pula energi spesifik yang terjadi. Energi spesifik bergantung pada tinggi muka
air dimana semakin tinggi muka air maka semakain rendah energi spesifik. Dari
hasil perhitungan kehilangan energi dapat disimpulkan bahwa di daerah hulu
dan hilir semakin tinggi debit maka kehilangan energi yang terjadi akan semakin
rendah.
Hasil perhitungan kehilangan energi dan pengurangan energi spesifik
aliran pada Y2 dan Y6 maka didapatkan hasil yaitu -0,49. Kehilangan energi
dapat mengakibatkan aliran air berubah yang semula aliran subkritis lalu berubah
menjadi aliran superkritis dan selanjutnya kembali lagi menjadi aliran subkritis.
Kehilangan energi ini dapat terjadi akibat dari konversi energi kinetik menjadi
energi potensial pada titik kedua, dan kembali lagi energi potensial menjadi
energi kinetik pada titik keenam.
Aplikasi dari loncatan hidrolik dalam Teknik Lingkungan adalah untuk
meredam sebagian besar energi dari aliran air yang terjadi dan dapat
diaplikasikan pada drainase, selain itu loncatan hidrolik dapat digunakan
sebagai metode untuk menaikkan tinggi muka air di bagian hilir dan untuk
menyediakan kebutuhan tinggi tekanan pengaliran ke dalam suatu saluran.
Selain itu dapat digunakan sebagai sistem saluran irigasi. Peredam energi atau
disebut kolam olak adalah bagian dari bendungan yang berfungsi untuk
meredam energi aliran air yang melalui bendungan (Firdaus, 2008).

LONCATAN HIDROLIK II Nama : Dinda Ainaya Putri M


NIM : 114220005
Plug : N
2023/2024

BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum mekanika fluida acara kedelapan tentang Loncatan
Hidrolik II, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Debit air dapat mempengaruhi loncatan hidrolik karena semakin tinggi debit air
maka loncatan hidrolik yang terjadi juga akan semakin tinggi, begitupun
sebaliknya.
2. Berdasarkan perhitungan maka didapatkan hasil bilangan Froude pada zona 1
(Y1) adalah 0,024 termasuk kedalam aliran subkritis, pada zona 2 (Y2) sebesar
4,745 termasuk kedalam aliran superkritis, pada zona 3 (Y3) sebesar 1,965
termasuk kedalam aliran superkritis. Pada zona 4 (Y4) sebesar 0,039 termasuk
kedalam aliran subkritis, pada zona 5 (Y5) sebesar 0,036 termasuk dalam aliran
subkritis dan yang terakhir pada zona 6 (Y6) sebesar 0,043 termasuk dalam aliran
subkritis.
3. Kehilangan energi dapat mengakibatkan aliran air tersebut berubah yang semula
merupakan aliran subkritis berubah menjadi aliran superkritis dan kembali lagi
menjadi aliran subkritis.

1.2 Saran
Sebaiknya lebih teliti dan fokus dalam melakukan pengukuran dan perhitungan di
setiap titik agar hasil pengukuran yang didapatkan akurat.

LONCATAN HIDROLIK II Nama : Dinda Ainaya Putri M


NIM : 114220005
Plug : N

Anda mungkin juga menyukai