Anda di halaman 1dari 3

Nama : Lathifatul Ainy

NPM : D2D023020
Mata Kuliah : Teori dan Isu Pembangunan
Hari/Tanggal : Sabtu 14 Oktober 2023
Jurusan : Magister Administrasi Publik
Dosen Pengampu : Dr. Titiek Kartika Hendrastiti, MA
Tanda Tangan :

Program Padat Karya Tunai Di Bengkulu

PENDAHULUAN

Program padat karya tunai (cash for work) merupakan bentuk komitmen Pemerintah
untuk terus mendorong optimalisasi dana desa demi mendukung percepatan pengentasan
kemiskinan dengan memberikan afirmasi pada desa tertinggal dan sangat tertinggal dengan
jumlah penduduk miskin serta tingkat stunting yang tinggi.
Program padat karya tunai di pedesaan disebut pula sebagai cash for work di mana suatu
proyek di desa dilakukan secara swakelola dan pekerja proyek diupah harian. Program padat
karya di desa itu dilakukan melalui skema dari penggunaan dana desa atau proyek-proyek
kementerian, seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian
Perhubungan, Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Pertanian.
Jenis Kegiatan padat karya dapat dilakukan melalui Pembangunan dan/atau rehabilitasi
sarana prasarana perdesaan sesuai dengan daftar kewenangan Desa, antara lain: perbaikan alur
sungai dan irigasi, pembangunan dan/atau perbaikan jalan dan jembatan skala Desa, tambatan
perahu; pemanfaatan lahan tidur untuk meningkatkan produksi pertanian, perkebunan,
peternakan, dan perikanan; atau kegiatan produktif lainnya yg memberikan nilai tambah kepada
masyarakat dengan memanfaatkan dan mengoptimalkan sumber daya lokal yang ada dan
sifatnya berkelanjutan. Pemberdayaan Masyarakat, antara lain: Pengelolaan sampah; Pengelolaan
limbah; Pengelolaan lingkungan pemukiman; Pengembangan energi terbarukan; Penyediaan dan
pendistribusian makanan tambahan bagi anak (bayi dan balita).

ISI
A. Permasalahan Utama Program Padat Karya Tunai di Bengkulu
Implementasi program padat karya tunai di Bengkulu telah menjadi topik perdebatan di
kalangan pembuat kebijakan dan masyarakat. Meskipun ada yang berpendapat bahwa program
ini merupakan cara yang efektif untuk mengentaskan kemiskinan dan menstimulasi pertumbuhan
ekonomi, ada pula yang berpendapat bahwa program ini hanyalah solusi sementara yang tidak
mengatasi akar permasalahan pengangguran.

1
Para pendukung program tunai untuk pekerjaan berpendapat bahwa program ini
memberikan bantuan langsung kepada mereka yang menganggur atau setengah menganggur.
Dengan menawarkan kesempatan kerja jangka pendek, program ini memungkinkan individu
memperoleh penghasilan dan menghidupi keluarga mereka. Selain itu, upah yang diperoleh
melalui program ini dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan, papan,
dan pendidikan.
Selain itu, penerapan program padat karya tunai dapat memberikan dampak positif
terhadap perekonomian lokal. Suntikan uang ke masyarakat melalui upah dapat merangsang
bisnis lokal dan meningkatkan belanja konsumen. Hal ini dapat menciptakan lapangan kerja di
berbagai sektor, sehingga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Namun, para kritikus berpendapat bahwa program tunai untuk pekerjaan bukanlah solusi
berkelanjutan terhadap pengangguran. Mereka mengklaim bahwa program-program ini tidak
mengatasi permasalahan mendasar seperti kurangnya pelatihan keterampilan dan terbatasnya
kesempatan kerja di industri tertentu. Sebaliknya, mereka menganjurkan investasi dalam
program pendidikan dan pelatihan kejuruan yang membekali individu dengan keterampilan yang
diperlukan untuk mendapatkan pekerjaan yang berkelanjutan.

B. Penerapan Program Padat Karya Tunai di Bengkulu


PKT di Bengkulu melibatkan berbagai sektor, seperti infrastruktur, pertanian, perikanan,
dan pariwisata. Melalui program ini, masyarakat dapat bekerja sambil mendapatkan upah yang
layak. Selain itu, PKT juga memberikan peluang bagi masyarakat untuk meningkatkan
keterampilan mereka melalui pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan.
Salah satu keberhasilan PKT di Bengkulu adalah pembangunan jalan-jalan baru yang
mempermudah aksesibilitas antar desa. Dengan adanya jalan-jalan tersebut, transportasi barang
dan orang menjadi lebih lancar sehingga membuka peluang usaha baru bagi masyarakat
setempat.
Selain itu, PKT juga telah berhasil meningkatkan produksi pertanian dan perikanan di
Bengkulu. Melalui bantuan alat-alat modern dan teknik-teknik baru dalam bercocok tanam serta
budidaya ikan, hasil panen menjadi lebih baik dan berkelanjutan.
Namun demikian, masih terdapat beberapa kendala dalam implementasi PKT di
Bengkulu. Salah satunya adalah kurangnya pemantauan terhadap penggunaan dana program oleh
pihak yang berwenang. Hal ini dapat menyebabkan penyalahgunaan dana atau ketidakadilan
dalam pembagian upah kepada pekerja.
Salah satu kesamaan utama antara pelaksanaan program ini di Bengkulu dan daerah lain
adalah fokusnya pada pembangunan infrastruktur. Kedua bidang tersebut memprioritaskan
proyek-proyek seperti pembangunan jalan, sistem irigasi, dan perbaikan bangunan. Hal ini tidak
hanya menguntungkan masyarakat lokal tetapi juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan
meningkatkan jaringan transportasi dan akses terhadap layanan dasar.
Namun, terdapat juga perbedaan dalam cara pelaksanaan program ini antar wilayah. Di
Bengkulu, terdapat penekanan kuat pada proyek pelestarian lingkungan seperti reboisasi dan

2
pengelolaan limbah. Hal ini menyoroti komitmen kawasan terhadap pembangunan berkelanjutan
dan melestarikan sumber daya alamnya.
Perbedaan lainnya terletak pada proses seleksi peserta. Di beberapa daerah, prioritas
diberikan kepada kelompok rentan seperti perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
Namun, di Bengkulu, terdapat pendekatan yang lebih inklusif dimana siapa pun yang memenuhi
kriteria kelayakan dapat berpartisipasi.
Meskipun terdapat kesamaan fokus proyek antara berbagai daerah yang melaksanakan
program Padat Karya Tunai, masing-masing daerah juga menyesuaikan pelaksanaannya
berdasarkan kebutuhan dan prioritas spesifiknya. Keberhasilan program ini tidak hanya terletak
pada penyediaan lapangan kerja sementara tetapi juga berkontribusi terhadap tujuan
pembangunan masyarakat jangka panjang.

KESIMPULAN

Program Padat Karya Tunai di Bengkulu telah memberikan dampak positif bagi
masyarakat setempat. Melalui program ini, angka pengangguran dapat ditekan dan kesejahteraan
masyarakat meningkat. Namun demikian, masih terdapat beberapa kendala yang perlu diatasi
agar program ini dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien. Meskipun penerapan program
padat karya tunai di Bengkulu dapat memberikan bantuan jangka pendek bagi mereka yang
menganggur atau setengah menganggur, namun penting juga untuk fokus pada solusi jangka
panjang seperti investasi pada pendidikan dan pelatihan kejuruan. Hanya dengan mengatasi akar
penyebab pengangguran kita dapat benar-benar menciptakan pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan dan meningkatkan penghidupan di Bengkulu

DAFTAR PUSTAKA

https://www.bpkp.go.id/bengkulu/berita/read/31750/185/Dampingi-Gubernur-Tinjau-Program-Pa
dat-Karya-Tunai-BPKP-Bengkulu-Dukung-Ekonomi-Masyarakat-Bangkit.bpkp(14-10-2023)
@14:20)
https://djpk.kemenkeu.go.id/?ufaq=kegiatan-apa-saja-yang-dapat-dilaksanakan-dengan-padat-kar
ya-tunai-2 (14-10-2023 @14:30)
https://bengkuluprov.go.id/program-padat-karya-dorong-pemulihan-ekonomi-masyarakat-di-mas
a-pandemi/ (14-10-2023 @14:53)
https://www.bpkp.go.id/bengkulu/berita/read/31631/185/BPKP-Bengkulu-Dukung-Program-Pad
at-Karya-Dorong-Pemulihan-Ekonomi-Masyarakat-di-Masa-Pandemi.bpkp(14-10-2023 @18:00)

Anda mungkin juga menyukai