Anda di halaman 1dari 1

Membangun kesejahteraan psikologis pada lansia

Fungsi tubuh dimasa tua dipengaruhi oleh kehiatan di masa muda, sejak usia 30 tahun kekerasan
tulang mulai hilang, wanuta kehilangan kekerasan tulang lebih cepat setelah menopause,
manusia memiliki neocortex, yang bisa mengendalikan paleocortex dan reptilian, otak ada
hubungannya dengan jantung, maka dari itu olahraga dan oxigen sangat berefek dari otak ke
jantung, dimana jantung merupakan hal yabg sudah melemah disaat tua, otak dan jantung
terhubung dengan ventral vagal untuk hubungan sosial, sistem saraf simpatetik untuk respon
fight / flight dan sistem dorsal vagal untuk imobilitas, semakin tua, aktif semakin berpindah dari
ventral vagal ke dorsal vagal, hal - hal ini bisa dirawat dengan briefing, posture dan vokalisasi,
hal - hal ini berhubungan dengan pergerakan, nafas dan pengulangan kata.
Neuroception, penghubung kondisi kesehatan mental dan fisikal, supra-diapraghmatic vagus
yang juga berhubungan dengan stress, juga bisa dilatih dengan vokalisasi, posture dan briefing,
selain itu bisa juga dengan FIT, berolah raga 150 menit seminggu dan juga harus memiliki
intensitas, jika physical work capacity tidak tercapai maka akan berefek ke proses
degeneratifnya, bangun tidur pun juga harus diperhatikan, bagi lansia tidak boleh bangun
langsung beraktifitas, hwndaknya memakai SOP, miring ke kanan setengah menit, duduk
sebentar dan jinjit 8 kali, lansia ketika bangun, tekanan darahnya rendah, maka harus
diperhatikan prosedur bangun tidurnya, vasovagal syncope, dehidrasi, hal seperti ini
berhubungan dengan pola minum air, cukup diperhatikan dari warna air seni, orang lansia
biasanya lupa dengan pola minum airnya.

Anda mungkin juga menyukai