Anda di halaman 1dari 11

LANSIA DENGAN PERUBAHAN

NEUROLOGIS
KELOMPOK 1

A. Ahriani Febrianti Asra


A. Ayu Lestari
A. Hasriani Yusuf
A. Sari Yudha Widya Astuti
A. Kurniati Abbas
Aenul Muayyana
Albar Amal
Ana Jihad Islamiyah
Menua atau menjadi tua adalah
suatu keadaan yang terjadi didalam
kehidupan manusia. Proses menua
merupakan proses sepanjang hidup,
tidak hanya dimulai pada satu aktu
tertentu, tetapi dimulai sejak
permulaan kehidupan.

PROSES MENUA Proses menua merupakan kombinasi dari


berbagai factor yang saling berkaitan.
Sampai saat ini banyak definisi dan teori
yang menjelaskan tentang proses menua
yang tidak seragam. Secara umum proses
menua didefiniskan sebagai perubahan yang
terkait waktu, bersifat universal, intrinsic,
profresif dan detrimental. Keadaan tersebut
dapat menyebabkan berkurangnya
kemmapuan terhadap lingkungan untuk
dapat bertahan hidup.
Penuaan Sistem neurologis

Penuaan merupakan sebagai evolusi sepanjang kehidupan juga


sebagai tahap terakhir, yang memberikan tantangan dan
pengembangan kesempatan untuk pertumbuhan, perubahan,
dan produktivitas.

System neurologis, terutama otak adalah suatu factor utama


dalam, penuaan yang adaptif. Kita mengetahui bahwa neuron-
neuron menjadi semakin kompleks dan tumbuh seiring kita
dewasa, tetapi neuron – neurion tersebut tidap dapat
mengalami regenerasi. Namun walaupun neuron – neuron
menglami kematian, hubungan diantara sel yang tersisa
meningkat da mengisi kekosongan tersebut.
Perubahan dan Konsekuensi Patologi Usia lanjut
Sistem Neurology

Perubahan dari system persarafan dapat dipicu


oleh gangguan dari stimulus dan inisiasi
terhadap respon pertambhan usia. Pada lansia
dapat diasumsikan terjadi respon yang lambat
yang dapat mengganggu performa dalam
beraktivitas. Kualitas performance pada lansia
akan menurun disebabkan antara lain oleh
motivasi, Kesehatan, fan pengaruh lingkungan.
System saraf pusat menintegrasi pesan sensori
dari berbagai reseptor untuk menjaga
keseimbangan dan pergerakan untuk
berinteraksi dengan obyek dan lingkungan
Perubahan dan konsekuensi fisiologis usia lanjut system neurologi

Fungsi otak menurun

hubungan persyarafan cepat


menurun

lambat dalam merespon dan waktu


untuk berpikir

berkurangnya penglihatan, hilangnya


pendengaran,

mengecilnya syaraf penciuman dan


perasa lebih sensitive

refleks tubuh akan semakin


berkurang
Manifestasi Klinik dari deficit Perubahan Fisik
neurologis

Perubahan Fungsi

Perubahan Kognsi-komunikasi

Perubahan Persepsi – sensoris

Perubahan Psikososial
Penanganan dan Upaya Yang dilakukan pada Lansia
dengan Masalah Neurologis

1. Cari dan pahami kebutuhan lansia dan berikan perhatian


lebih pada kebutuhan - kebutuhan tersebut
2. Berikan pertolongan atau damping dalam melakukan
aktivitas sehari – hari
3. Ajak lansia melakukan aktivitas yang bermanfaat, seperti
contohnya elukis, memasak, berbincang, atau olahraga
untuk lansia
4. Menerapkan pola tidur teratur
5. Diet sehat dan mengonsumsi makanan yang mengandung
omega-3
6. Sering lakukan kegiatan yang mengasah otak
7. Berkonsultasi dengan dokter tentang perkembangan
Kesehatan lansia
1. Riwayat Keperawatan

Hal – hal yang perlu dinyatakan pada anamnesia


Riwayat neurologis yakni sebagai berikut :
a. Trauma yang baru terjadi yang dapat
mempengaruhi system saraf (Misal jatuh,
kecelakaan lalulintas,dll)
b. Infeksi yang baru terjadi termasuk sinusitis, infeksi
telinga dan sakit gigi
c. Sakit kepala dan masalah – masalah gangguan
daya konsentrasi dan ingatan yang terjadiPerasan
pusing, kehilangan keseimbangan, melaang,
melamun, tinnitus dan masalah pendengaran Pengkajian Keperawatan
d. Kecanggungan atau kelemahan ekstremitas.
Kesulitan bekerja
e. Penyimpagan sensoris (kesemutan,
hipersensitivitas, nyeri) atau kehilangan sensori
pada wajah, badan dan ekstremitas
f. Riwayat impotensi dan kesulitan berkemih
g. Kesulitan dalam kegiataan sehari – hari
h. Efek masalah pada pola hidup, kinerja pekerjaan
dan interaksi sosial.
i. Penggunaan tembakau, alcohol, dan obat – obat
tertentu
2. Pengkajian fisik

Hal – hal yang perlu dilakukan pada


pemeriksaan fisik neurologiyakni sebagai
berikut :

a. Pemeriksaan tingkat kesadaran


b. Gerakan, kekuatan, dan koordinasi otot
ekstremitas
c. Status mental hatian,
d. Refleks
e. Gerakan involunter
f. Perubahan pupil
g. Tanda Vital
h. Saraf kranial
Diagnosa keperawatan
1. Gangguan memori berhubungan dengan gangguan
neurologis
2. Konfusi akut berhubungan dengan delirium,
demensia, usia lebih dari 60 tahun
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
4. Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan usia
lanjut
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai