Anda di halaman 1dari 24

TUGAS INDIVIDU

MATA KULIAH SISTEM INFORMASI KESEHATAN

ANALISIS JURNAL

“ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN DI RUMAH


SAKIT BHAYANGKARA POLDA BANTEN”
http://journal.unpacti.ac.id/index.php/JPP/article/view/174

“ANALISIS SISTEM INFORMASI KESEHATAN PADA PELAYANAN


REKAMMEDIS DI RUMAH SAKIT PELAMONIA TK.II MAKASSAR”

Dosen Pengampu : Bpk Hermanto,Ns.,M.Kep

Oleh :

Agus Mawardi (20220214201003)

PROGRAM KHUSUS ALIH JENJANG


ANGKATANKE XI
STIKES EKAHARAP PALANGKA RAYA

2022-2023
ANALISIS ARTIKEL ILMIAH

A. Identitas Jurnal
1. Jenis Jurnal : Jurnal JOUBAHS
2. Volume : 2
3. Nomor : 2
4. ISSN : 2775 – 3859
5. Penulis : Noor Rini Ambarwati1, Nova Wahyuni1, Najah
Syamiyah1
6. Tahun Terbit : 2022
7. Alamat : https://journal.piksi.ac.id/index.php/INFOKES/art
icle/view/459

B. Analisis Jurnal

“ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN DI RUMAH


SAKIT BHAYANGKARA POLDA BANTEN”

1. Judul :
Judul sudah sesuai, terdiri dari 10 kata (maksimal 15 kata), tetapi cukup memberikan
identitas subjek, indikasi tujuan, dan memuat kata – kata kunci. Ditulis dengan jenis
huruf Calisto MT 12 pt cetak tebal (bold) dengan huruf kapital, dan rata tengah (center).
Untuk naskah dalam bahasa Indonesia dan ditulis dengan huruf Calisto MT 11 pt cetak
tebal (bold) dan rata tengah (center).
2. Nama Penulis
Sudah sesuai, tidak ditulis gelar akademik ataupun gelar lainnya, ditulis dengan
huruf Callisto MT 11 pt, dicetak tebal dengan ditambahkan nomor di bagian akhir
nama. Penulis dapat sebagai single author atau sebagai tim. Jika dalam bentuk tim,
maka nomor urut yang digunakan ditulis berdasarkan kesamaan afiliasi. Jika semua
penulis dalam satu tim tersebut termasuk ke dalam satu afiliasi yang sama, maka nomor
yang dituliskan di akhir nama adalah sama.
3. Nama Lembaga/Afiliasi
Sudah sesuai, nama lembaga afiliasi penulis disertai alamat lengkap dengan kode
pos. Nama penulis untuk korespondensi dilengkapi alamat surat elektronik (e-mail).
4. Abstrak
Penulisan abstrak sesuai dengan aturan, tidak melebihi 200 kata. Abstrak ditulis
dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Dalam bahasa Indonesia, abstrak ditulis
dengan huruf Callisto MT 7 pt (jenis font yang digunakan oleh Unsil) dan tidak
dimiringkan. Abstrak yang ditulis dalam bahasa Inggris dengan isi yang sama dan di
dalamnya tidak terdapat kutipan pustaka dan singkatan, serta ditulis miring (italic).
5. Kata kunci
Kata kunci ditulis dalam bahasa Indonesia yang terdiri dari 3 s.d. 5 kata kunci yang
dipisahkan dengan tanda koma. Kata kunci pada jurnal ini hanya ditulis dalam bahasa
Inggris saja. Kata-kata kunci dalam abstrak tidak mengulang judul, menggunakan kata
yang sama sekali tidak muncul dalam keseluruhan artikel.
6. Pendahuluan
Pendahuluan ditulis dengan tipe huruf Calisto MT 11 pt dengan awal alinea
menjorok ke dalam. Pendahuluan ditulis dengan bahasa dan istilah yang baku dan
sesuai dengan kaidah penulisan dalam ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan.
Pendahuluan pada jurnal ini sudah sesuai secara penulisan.
7. Metode
Metode penelitian ditulis dengan tipe huruf Calisto MT 11 pt dan spasi 1,15. Awal
alinea menjorok. Metode penelitian berisi paparan dalam bentuk paragraf yang berisi
waktu dan tempat penelitian, rancangan, bahan/subyek penelitian, prosedur/teknik
pengumpulan data, instrumen, dan teknik analisis data serta hal-hal lain yang berkaitan
dengan cara penelitian. Pada jurnal ini penulis menggambarkan prosedur tetapi tidak
memberi label teknis, seperti longitudinal/kualitatif/kuantitatif dengan metode
desain/pendekatan penelitian yang diadopsi. Metode penelitian dibuat sub-judul
sebagai berikut.
a. Metode = deskriptif, kualifikatif
b. Populasi = karyawan rumah sakit bhayangkaya polda banten
c. Sampel = petugas poliklinik, petugas instalasi RS yang dianggap mengerti dan
berkompeten tentang pelaksanaan sistem informasi kesehatan yang bertugas di rumah
sakit bhayangkaya polda banten
d. Teknik Pengumpulan Data = Purposive sampling
e. Desain Penelitian = wawancara dan observasi
8. Hasil dan Pembahasan
Sesuai dengan pedoman penulisan, hasil dan pembahasan disajikan dalam ilustrasi
(baik itu dalam bentuk tabel, gambar, denah, foto atau diagram). Penyajian hasil ditulis
secara sederhana namun jelas dengan melaporkan data perwakilan dan bukan data
mentah.
9. Kesimpulan
Kesimpulan berisi kumpulan dan meringkas hasil yang paling penting dan
implikasinya. Status masalah harus ditinjau secara singkat sebelum temuan baru
dipresentasikan. Pembahasan dan kesimpulan bisa dikombinasikan setelah
mempresentasikan temuan seseorang dan menguraikan arti pentingnya. Simpulan
bukan rangkuman hasil penelitian dan menekankan pada temuan penting. Selaraskan
dengan pernyataan tujuan penelitian, tidak perlu sistem nomor atau butir-butir. Buatlah
generalisasi dengan hati-hati, tetapi perhatikan juga keterbatasan hasil temuan.
Implikasi temuan dapat ditulis dan saran harus berkait dengan pelaksanaan atau hasil
penelitian, artinya Saran yang dapat diberikan yaitu perlu ditambahkan sebuah sistem
yang memungkinkan para pengguna informasi, dapat mengakses informasi dengan
mudah.
10. Daftar Pustaka
Daftar pustaka sebagai rujukan dalam penelitian ini sudah ditulis berdasarkan urutan
alfabetis. Sumber rujukan 80% dari pustaka terbitan 10 tahun terakhir. Referensi yang
digunakan merupakan sumber primer berupa artikel yang ada dalam jurnal ilmiah atau
laporan penelitian (tesis dan disertasi). Kaidah penulisan daftar pustaka sudah
mengikuti kaidah APA ( American Psychological Association). Penulisan daftar
pustaka ditulis dengan tipe huruf Calisto MT 11 pt dan spasi 1. Setiap penulisan satu
referensi ditulis menjorok dengan indentation special hanging by 0,63
ISSN : 2775-3859 Jurnal JOUBAHS
E-ISSN : 2775-3840 Volume 2, No. 2, August 2022, pp. 102-109

ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN DI


RUMAH SAKIT BHAYANGKARA POLDA BANTEN

Noor Rini Ambarwati1, Nova Wahyuni1, Najah Syamiyah1


1Universitas Banten Jaya, Jl Syech Nawawi Albantani Serang, Banten, Indonesia
Email: riniambarwati@gmail.com

ABSTRACT

Health information System (SIK) is a Sytem for managing health data dan information at all levels of government
in a systematic and integrated manner to support health management in order to improve health services to the
community.This study aims to observe the health System (SIK). The flow of registration of outpatien Services
running at the hospital. Bhayangkara Polda Banten. This study uses a qualitative research method approach with
the SIMRS Approach (hospital management information System). Data collection was carried out by in-depth
interviews and direct observasion. The result of the research that have been carried out show that the existing
health information System is running well, because the recording and reporting process has been done online and
offline, data security, data integration gas been carried out, and the information produces is in accordance with
the needs for decision making.

Key Word: Health Information System, Puskesmas

ABSTRAK

Sistem informasi kesehatan (SIK) adalah suatu sistem pengelolaan data dan informasi kesehatan di semua tingkat
pemerintahan secara sistematika dan terintegrasi untuk mendukung manajemen kesehatan dalam rangka
peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan observasi sistem
kesehatan (SIK) Alur pendaftaran pelayanan pasien rawat jalan yang berjalan di RS. Bhayangkara Polda Banten.
Penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan Simrs (sistem informasi
manajemen rumah sakit). Pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi secara
langsung. Hasil penelitian yang telah dilakukan, bahwa sistem informasi kesehatan yang ada sudah berjalan secara
baik, karena dalam proses pencatatan dan pelaporan sudah dilakukan secara online dan offline, keamanan data,
sudah adanya integrasi data, serta informasi yang dihasilkan sudah sesuai dengan kebutuhan untuk pengambilan
keputusan.

Kata Kunci: Sistem Informasi Kesehatan, Puskesmas.

INTRODUCTION
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2011), definisi Sistem Informasi
Kesehatan adalah Sebuah sistem yang mengintegrasikan pengumpulan data, pengolahan,
pelaporan dan penggunaan informasi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan
kesehatan melalui manajemen yang lebih baik pada semua jenjang kesehatan. Sistem informasi
kesehatan (SIK) merupakan subsistem dari sistem kesehatan Nasional (SKN) yang mempunyai
informasi untuk memberikan informasi dalam penunjang pengambilan keputusan pada setiap
tingkat administrasi kesehatan, baik pusat, Provinsi, Kabupaten atau kota, bahkan sampai unit
pelaksana teknis seperti Rumah Sakit maupun Puskesmas (Muninjaya, 2019). Sistem informasi

102
Rini, Nova & Najah, Analisis Pelaksanaan Sistem Informasi Kesehatan … 103

kesehatan (SIK) adalah komponen dan prosedur yang terorganisir dan bertujuan untuk
menghasilkan informasi yang dapat memperbaiki keputusan yang berkaitan dengan
manajemen pelayanan kesehatan disetiap tingkatnya (Bugin, 2018). Saat ini pengolahan sistem
informasi kesehatan (SIK) di Indonesia dibagi menjadi 3 tipe, yaitu pengolahan SIK secara
manual, pengolahan SIK komputerisasi secara (offline), pengolahan SIK dengan komputerisasi
(Online).

Tujuan Umum pengembangan Sistem informasi kesehatan adalah untuk mengurangi


redudansi data, menyediakan data yang berkualitas, memelihara integritas data, dan
memudahkan akses data.

METHOD
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan menggunakan pendekatan metode
kualitatif, dimana proses pengambilan data dilakukan dengan wawancara dan observasi.
Analisis dalam penelitian ini menggunakan metode Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
(SIMRS) (Notoatmojo, 2005; Suyanto, 2018; Sutarbi, 2018). Berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2013 dijelaskan bahwa Setiap Rumah Sakit
wajib menyelenggarakan SIMRS atau Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. Aplikasi
penyelenggaraan SIMRS yang dibuat oleh Rumah Sakit harus memenuhi persyaratan minimal
yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan (Mudma’inah, 2018; Taufiq, 2018). Metode ini
digunakan dengan tujuan untuk dapat melakukan proses identifikasi masalah atau kendala pada
sistem di setiap tahapannya secara jelas. Studi kasus penelitian ini dilakukan di RS
Bhayangkara Polda Banten. Penelitian ini dilakukan selama satu hari sesuai jadwal yang sudah
ditentukan. Berdasarkan sumber datanya, penelitian ini menggunakan sumber data primer dan
sekunder. Dalam penelitian ini. Proses pengumpulan dan pengambilan dilakukan dengan
menggunakan teknik purposive sampling, yaitu melakukan wawancara dengan orang orang
yang dianggap mengerti dan berkompeten tentang pelaksanaan sistem informasi kesehatan
(SIK) terkait Alur pendaftaran pasien rawat jalan (Santoso, 2017; Rahayu, 2019).

RESULTS AND DISCUSSION


Sistem informasi kesehatan adalah proses yang berhubungan dengan pencatatan data
yang ada pada pasien serta bagaimana mengelola dan melakukan pencarian kembali
terhadap status pasien yang berisi: data identitas pasien, resume hasil anamnesi, resume hasil
pemeriksaan fisik, resume terapi, alergi obat dan lain-lain (Ariany, 2017; Bagja, 2018).
104 Journal JOUBAHS, Volume 2, No. 2, August 2022, pp. 102-109

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 377/Menkes/SK/III/2007


menyebutkan bahwa petugas rekam medis yang profesional wajib memberikan pelayanan
yang berkualitas sesuai dengan standar kompetensi dan kode etik profesi. Gambaran Sistem
informasi kesehatan Alur pendaftaran pasien rawat jalan

Gambar 1. Alur Pendaftaran Pasien Rawat Jalan


Prosedur Pendaftaran Pasien Triangulasi Data, terhadap data dan informasi yang telah
diperoleh dari informan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Herlambang
(2017) yang menyatakan bahwa setiap pasien baru yang diterima di pendaftaran rawat jalan
akan memperoleh kartu identitas berobat yang harus dibawa setiap kembali berkunjung
baik sebagai pasien rawat jalan maupun sebagai pasien rawat inap, jika tidak akan timbul
masalah.

Alur Rawat Jalan


Rini, Nova & Najah, Analisis Pelaksanaan Sistem Informasi Kesehatan … 105

Sistem Pendaftaran Pasien Umum


1. Datang Langsung

A. Pasien Baru

• Pasien atau Keluarga Pasien mendaftar langsung dengan mengisi formulir pendaftaran
di Tempat Pendaftaran Pasien (TPP) sesuai identitas (KTP/KK/SIM atau kartu
identitas lainnya yang sah).
• Pasien menyerahkan formulir pendaftaran yang telah diisi ke petugas TPP untuk
mendapatkan nomor antrian melalui mesin antrian
• Setelah mendapat nomor antrian pasien menuju klinik yang diinginkan untuk
menunggu panggilan pemeriksaan.

B. Pasien Lama

• Pasien/ keluarga pasien mendaftar langsung dengan menunjukkan Kartu Berobat


Pasien*) serta menyebutkan klinik yang dituju.
• Pasien kemudian mendapatkan nomor melalui mesin antrian dan menuju ke klinik
yang diinginkan untuk menunggu panggilan pemeriksaan.

2. Telepon

A. Pasien mendaftar dengan menghubungi nomor rumah sakit.

B. Pasien Baru:

Pasien mendaftar dengan menyebutkan identitas sesuai yang ditanyakan oleh petugas dan
klinik yang dituju.

Pasien Lama:

Pasien cukup menyebutkan nama dan nomor Rekam Medis (RM) yang tercantum dalam
kartu berobat serta klinik yang dituju.

C. Setelah sampai di rumah sakit, pasien/ keluarga pasien segera konfirmasi ke petugas di
Tempat Pendaftaran Pasien (TPP), setelah benar terdaftar, pasien menuju klinik yang
diinginkan untuk menunggu panggilan pemeriksaan. Untuk lebih jelasnya mengenai alur
pendaftaran pasien rawat jalan:
106 Journal JOUBAHS, Volume 2, No. 2, August 2022, pp. 102-109

Pasien mendaftar ke tempat pendaftaran rawat jalan.

Apabila pasien baru, pasien mengisi formulir pendaftaran pasien baru yang telah
disediakan. Kemudian petugas pendaftaran mendata identitas sosial pasien, membuat kartu
berobat untuk diberikan kepada pasien baru yang harus dibawa apabila pasien tersebut
berobat ulang dan menyiapkan berkas rekam jejak medis pasien baru.

Apabila pasien lama (pasien yang pernah berobat sebelumnya), pasien hanya menyerahkan
kartu pasien (kartu berobat) kepada petugas di tempat pendaftaran rawat jalan, kemudian
petugas mendata antara lain nama pasien, nomor, poliklinik yang dituju, dan keluhan yang di
alami (Al, 2017; Alamsyah, 2019). Selanjutnya, petugas akan menyiapkan berkas medis pasien
lama tersebut. Berkas medis pasien dikirimkan ke poliklinik oleh petugas yang telah diberi
kewenangan untuk membawa berkas tersebut. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Hatta (2018) menyatakan bahwa dalam manajemen informasi kesehatan terdapat suatu
alur pelayanan kesehatan yang perlu dilakukan pendataan dengan menyerahkan kartu pasien.

Petugas poliklinik mencatat pada buku register pasien rawat jalan poliklinik antara lain,
tanggal kunjungan, nama pasien, nomor, jenis kunjungan, tindakan atau pelayanan yang
diberikan. Dokter pemeriksa mencatat riwayat penyakit, hasil pemeriksaan, diagnosis, terapi
yang ada relevansinya dengan penyakitnya pada berkas medis tersebut (Nugroho, 2018;
Pratama, 2014). Petugas di poliklinik (perawat atau bidan) membuat laporan harian pasien
rawat jalan. Setelah pemberian pelayanan kesehatan di poliklinik selesai dilaksanakan, petugas
poliklinik mengirimkan seluruh medis pasien rawat jalan berikut rekapitulasi harian pasien
rawat jalan, ke bagian instalasi paling lambat satu jam sebelum berakhir jam kerja.

Petugas instalasi tersebut memeriksa kelengkapan pengisian berkas medis dan untuk yang
belum lengkap segera diupayakan kelengkapannya. Petugas instalasi mengolah berkas medis
yang sudah Iengkap. Petugas instalasi membuat rekapitulasi setiap akhir bulan, untuk membuat
Iaporan dan statistik rumah sakit. Berkas medis pasien disimpan berdasarkan nomor rekam
medisnya (apabila menganut sistem desantralisasi) berkas medis pasien rawat jalan disimpan
secara terpisah pada tempat penerimaan pasien rawat jalan.

Pasien lama

Pasien datang ke tempat penerimaan pasien (bagian pendaftaran) yang telah ditentukan
atau poliklinik yang dituju pasien, pasien lama tidak menulis kartu indek utama pasien (KIUP)
Rini, Nova & Najah, Analisis Pelaksanaan Sistem Informasi Kesehatan … 107

karena sudah mempunyai kartu berobat yang sudah diberi nomor. Setelah proses pemeriksaan
pasien ke poliklinik selesai maka pengambilan data/status rawat jalan diserahkan ke bagian
pengelolahan data untuk dibuat laporan harian/database, setelah selesai data rawat jalan
diserahkan ke petugas pengarsipan untuk disimpan secara berurutan sesuai dengan nomor yang
ada di kartu berobat tersebut (Kadir, 2013; Kusumadewi, 2019; Mulyanto, 2019).

CONCLUSION
Kurangnya media yang dapat memungkinkan informasi di RS Bhayangkara Polda Banten
dapat diakses secara mudah oleh pasien. Data yang ada di RS Bhayangkara Polda Banten
hampir sepenuhnya terintegrasi antar sub sistem. Selama ini, pencatatan dan pengolahan data
yang dilakukan oleh petugas di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Banten, sudah dilakukan
secara online, offline dan manual. Sudah adanya Standart Operational Procedure (SOP) yang
mengatur tentang bentuk dan proses pelaporan Alur pendaftaran pasien rawat jalan. Fasilitas
di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Banten hampir sepenuhnya lengkap dan memadai.
Saran yang dapat diberikan yaitu perlu ditambahkan sebuah sistem yang memungkinkan
para pengguna informasi, dapat mengakses informasi dengan mudah. Perlu ditambahkan
sistem yang memungkinkan, antar komponen subsistem di Rumah Sakit Bhayangkara Polda
Banten bisa terintegrasi, serta sistem yang sedang berjalan di Rumah Sakit Bhayangkara Polda
Banten juga dapat terintegrasi dengan sistem yang ada di rumah sakit. Perlu dibuat dan
dirancang sebuah software untuk pencatatan dan pengolahan data, sehingga nantinya akan
mempermudah petugas dalam menjalankan tugas dan membuat laporan kepada pimpinan.
Perlu disusun Standart Operational Procedure (SOP) proses pelaporan data kepada
manajemen atau pimpinan. Harus ada beberapa penambahan layanan penunjang dan
infrastruktur, serta optimalisasi kinerja Sumber Daya Manusia.

ACKNOWLEDGMENTS
Ucapan terima kasih kami berikan kepada Dinas Kesehatan Kota Serang dan Rumah
Sakit Bhayangkara Polda Banten yang telah menjadi lokasi penelitian mahasiswa Universitas
Banten Jaya.

REFERENCES
Alamsyah D. 2019. Manajemen Pelayanan Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Al, Fatta H. 2017. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
108 Journal JOUBAHS, Volume 2, No. 2, August 2022, pp. 102-109

Ariany, L. 2017. Penerapan Sistem Informasi Kesehatan di Kabupaten Pandeglang.


Pandeglang: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Bagja, G. 2018. Membangun Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas Cibaregbeg.(online)


(http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/314/jbptunikompp-gdlgilargumil-15658-6-
jurnal.pdf) diakses tanggal 6 Maret 2022.
Bungin B. 2018. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Prenata Media Group.
Departemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam Medis
Rumah Sakit di Indonesia (Edisi Revisi II). Jakarta: Depkes RI.
Departemen Kesehatan RI. 2012. SIKDA Generik. (online) (http://sikda.depkes.go.id/?p=67)
diakses tanggal 19 Maret 2022. Depkes RI. 2009. Sistem Kesehatan Nasional.)
Hatta GR.2018. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan. Jakarta:
Universitas Indonesia.
Herlambang S dan Murwani A. 2017. Manajemen Kesehatan dan Rumah Sakit. Yogyakarta:
Gosyen Publishing.
Kadir A. 2013. Pemrograman Database MySQL. Yogyakarta: Mediakom.
Kementerian Kesehatan RI. 2011. Pedoman Sistem Informasi Kesehatan Rancangan. Jakarta:
Kementerian Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI. 2004. Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat. (online)
(http://ebookbrowse.com/kepmenkes-128-th-2004-ttg-kebijakandasar-puskesmas pdf)
Kusumadewi S, dkk. 2019. Informatika Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mudma’inah. 2018. Aplikasi Sistem Informasi Rumah Sakit berbasis web pada sub-sistem
rekam medis RSKIA Ummi Khasanah Bantul. [Jurnal]. Yogyakarta: STMIK AMIKOM
Yogyakarta.
Mulyanto A. 2019. Sistem Informasi, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Muninjaya AAG. 2019. Manajemen Kesehatan. Jakarta: EGC.
Notoatmojo S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nugroho A. 2018. Perancangan dan Impementasi Sistem Basis Data. Yogyakarta: Andi Offset.
Pratama IPAE. 2014. Sistem Informasi dan Implementasinya. Bandung: Informatika.
Rahayu S. 2019. Pengembangan Model Sistem Informasi Rumah Sakit Pada Instalasi
Radiologi Rawat Jalan Untuk Mendukung Evaluasi Pelayanan Di RS Paru DR. Ario
Wirawan Salatiga. [Tesis]. Semarang: Fakultas Kesehatan Masyarakat UNDIP.
Sabarguna BS. 2019. Manajemen Rumah Sakit. Jakarta: Sagung Seto.
Rini, Nova & Najah, Analisis Pelaksanaan Sistem Informasi Kesehatan … 109

Santoso IA. 2017. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Rekam Medis Di RSKIA
Bhakti Ibu. Jurnal. Yogyakarta: STMIK AMIKOM Yogyakarta.
Sibero AFK. 2018. Web Programming Power Pack. Yogyakarta: Mediakom.
Supraba A. 2017. Analisis Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Pada Puskesmas Pakem
Yogyakarta. [Jurnal]. Yogyakarta: STMIK AMIKOM Yogyakarta.
Susanto A. 2017. Sistem Informasi Manajemen, Konsep dan Pengembangannya. Bandung:
Lingga Jaya.
Sutarbi T. 2018. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Andi Offset.
Suyanto M. 20018. Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
Taufiq R. 2018. Sistem Informasi Manajemen. Konsep Dasar, Analisis dan Metode
Pengembangan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Undang-undang Republik Indonesia Nomor
44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
Widayat R .2019. Hospital Organitation. Yogyakarta: Andi Offset.
Yakub. 2017. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
.
TUGAS INDIVIDU

MATA KULIAH SISTEM INFORMASI KESEHATAN

ANALISIS JURNAL

http://journal.unpacti.ac.id/index.php/JPP/article/view/174

“ANALISIS SISTEM INFORMASI KESEHATAN PADA PELAYANAN REKAM


MEDIS DI RUMAH SAKIT PELAMONIA TK.II MAKASSAR”

Dosen Pengampu :

Bpk Hermanto,Ns.,M.Kep

Oleh :

Agus Mawardi (20220214201003)

PROGRAM KHUSUS ALIH JENJANG ANGKATAN


KE XI
STIKES EKAHARAP PALANGKA RAYA

2022-2023
ANALISIS ARTIKEL ILMIAH

A. Identitas Jurnal
1. Jenis Jurnal : Jurnal Promotif Preventif
2. Volume : 3
3. Nomor : 2
4. ISSN : 2745 – 8644
5. Penulis : Andi Ayumar1*, Andi Yulia Kasma2, Andi Pratiwi
Rachmadhani3
6. Tahun Terbit : 2021
7. Alamat : http://journal.unpacti.ac.id/index.php/JPP/article/view/174

B. Analisis Jurnal

“ANALISIS SISTEM INFORMASI KESEHATAN PADA PELAYANAN REKAM


MEDIS DI RUMAH SAKIT PELAMONIA TK.II MAKASSAR”

1. Judul :
Judul sudah sesuai, terdiri dari 10 kata (maksimal 15 kata), tetapi cukup memberikanidentitas
subjek, indikasi tujuan, dan memuat kata – kata kunci. Ditulis dengan jenis huruf Calisto MT 12
pt cetak tebal (bold) dengan huruf kapital, dan rata tengah (center).Untuk naskah dalam bahasa
Indonesia dan ditulis dengan huruf Calisto MT 11 pt cetak tebal (bold) dan rata tengah (center)
Judul dalam bahasa Inggris diletakkansetelah judul berbahasa Indonesia.

2. Nama Penulis
Sudah sesuai, tidak ditulis gelar akademik ataupun gelar lainnya, ditulis dengan huruf
Callisto MT 11 pt, dicetak tebal dengan ditambahkan nomor di bagian akhir nama. Penulis dapat
sebagai single author atau sebagai tim. Jika dalam bentuk tim, maka nomor urut yang digunakan
ditulis berdasarkan kesamaan afiliasi. Jika semua penulis dalam satu tim tersebut termasuk ke
dalam satu afiliasi yang sama, maka nomoryang dituliskan di akhir nama adalah sama.
3. Nama Lembaga/Afiliasi
Sudah sesuai, nama lembaga afiliasi penulis disertai alamat lengkap dengan kode pos. Nama
penulis untuk korespondensi dilengkapi alamat surat elektronik (e-mail).
4. Abstrak
Penulisan abstrak sesuai dengan aturan, tidak melebihi 200 kata. Abstrak ditulis dalam
bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Dalam bahasa Indonesia, abstrak ditulis dengan huruf
Callisto MT 7 pt (jenis font yang digunakan oleh Unsil) dan tidak dimiringkan. Abstrak yang
ditulis dalam bahasa Inggris dengan isi yang sama dan di dalamnya tidak terdapat kutipan
pustaka dan singkatan, serta ditulis miring (italic).
5. Kata kunci
Kata kunci ditulis dalam bahasa Indonesia yang terdiri dari 3 s.d. 5 kata kunci yang
dipisahkan dengan tanda koma. Kata kunci pada jurnal ini hanya ditulis dalam bahasa Inggris
saja. Kata-kata kunci dalam abstrak tidak mengulang judul, menggunakan katayang sama sekali
tidak muncul dalam keseluruhan artikel.
6. Pendahuluan
Pendahuluan ditulis dengan tipe huruf Calisto MT 11 pt dengan awal alinea menjorok ke
dalam. Pendahuluan ditulis dengan bahasa dan istilah yang baku dan sesuai dengan kaidah
penulisan dalam ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan. Pendahuluan pada jurnal ini sudah
sesuai secara penulisan.
7. Metode
Metode penelitian ditulis dengan tipe huruf Calisto MT 11 pt dan spasi 1,15. Awal alinea
menjorok. Metode penelitian berisi paparan dalam bentuk paragraf yang berisi waktu dan tempat
penelitian, rancangan, bahan/subyek penelitian, prosedur/teknikpengumpulan data, instrumen,
dan teknik analisis data serta hal-hal lain yang berkaitandengan cara penelitian. Pada jurnal ini
penulis menggambarkan prosedur tetapi tidak memberi label teknis, seperti
longitudinal/kualitatif/kuantitatif dengan metode desain/pendekatan penelitian yang diadopsi.
Metode penelitian dibuat sub-judul sebagai berikut.
a. Metode = deskriptif, eksploratif
b. Populasi = kepala bidang rekam medik sebagai informan kunci dan dua orang petugas
rekam medis
c. Sampel = kepala bidang rekam medik
d. Teknik Pengumpulan Data = Purposive sampling
e. Desain Penelitian = wawancara dan observasi
8. Hasil dan Pembahasan
Sesuai dengan pedoman penulisan, hasil dan pembahasan disajikan dalam ilustrasi (baik
itu dalam bentuk tabel, gambar, denah, foto atau diagram). Penyajian hasil ditulis secara
sederhana namun jelas dengan melaporkan data perwakilan dan bukan data mentah.
9. Kesimpulan
Kesimpulan berisi kumpulan dan meringkas hasil yang paling penting dan implikasinya.
Status masalah harus ditinjau secara singkat sebelum temuan baru dipresentasikan. Pembahasan
dan kesimpulan bisa dikombinasikan setelah mempresentasikan temuan seseorang dan
menguraikan arti pentingnya. Simpulan bukan rangkuman hasil penelitian dan menekankan
pada temuan penting. Selaraskan dengan pernyataan tujuan penelitian, tidak perlu sistem nomor
atau butir-butir. Buatlahgeneralisasi dengan hati-hati, tetapi perhatikan juga keterbatasan hasil
temuan. Implikasi temuan dapat ditulis dan saran harus berkait dengan pelaksanaan atau hasil
penelitian, artinya Saran yang dapat diberikan yaitu perlu ditambahkan sebuah sistem yang
memungkinkan para pengguna informasi, dapat mengakses informasi dengan mudah.
10. Daftar Pustaka
Daftar pustaka sebagai rujukan dalam penelitian ini sudah ditulis berdasarkan urutan
alfabetis. Sumber rujukan 80% dari pustaka terbitan 10 tahun terakhir. Referensi yang
digunakan merupakan sumber primer berupa artikel yang ada dalam jurnal ilmiah ataulaporan
penelitian (tesis dan disertasi). Kaidah penulisan daftar pustaka sudah mengikuti kaidah APA (
American Psychological Association). Penulisan daftar pustaka ditulis dengan tipe huruf
Calisto MT 11 pt dan spasi 1. Setiap penulisan satu referensi ditulis menjorok dengan
indentation special hanging by 0,63
JURNAL Promotif Preventif p-ISSN: 2622 – 6014
Vol. 3 No. 2 Februari 2021, Hal. 14 – 21 e-ISSN: 2745 – 8644
http://journal.unpacti.ac.id/index.php/JPP

ANALISIS SISTEM INFORMASI KESEHATAN PADA PELAYANAN REKAM


MEDIS DI RUMAH SAKIT PELAMONIA TK.II MAKASSAR

Analysis Of Health Information System In Medical Record Service


At Pelamonia Hospital Tk.II Of Makassar

Andi Ayumar1*, Andi Yulia Kasma2, Andi Pratiwi Rachmadhani3


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar

*Korespondensi: andiayumar@gmail.com

ABSTRAK

Pencatatan data riwayat kesehatan pasien adalah hal yang penting dalam dunia medis dan
dikenal dengan istilah data rekam medis. Selama pasien melakukan pemeriksaan atau menjalani
perawatan medis oleh dokter atau suatu instansi medis, maka status kesehatan pasien akan dicatat
sebagai data rekam medis pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis sistem informasi
kesehatan pada pelayanan rekam medis di Rumah Sakit Pelamonia Tk.II Makassar Tahun 2019.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif yang menggambarkan keadaan suatu
fenomena, dalam penelitian ini tidak dimaksud untuk menguji hipotesis tertentu tetapi hanya
menggambarkan apa adanya suatu variabel, gejala atau keadaan. Berdasarkan hasil penelitian yang
telah di lakukan dalam menganalisis sistem informasi kesehatan pada pelayanan rekam medis di
Rumah Sakit Pelamonia Tk.II Makassar yang sesuai dengan SOP rekam medis. Simpulan dari
penelitian ini yaitu sistem informasi kesehatan pada pelayanan rekam medis di Rumah Sakit
Pelamonia Tk.II Makassar sudah sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan oleh Karumkit Tk.II
07.05.01 Pelamonia Nomor Kep/205/AK/IX/2014 tanggal 09 September 2014 tentang Keamanan Data
dan Informasi. Sebagai saran, agar rumah sakit khususnya bagian rekam medis mempertahankan
bahkan lebih meningkatkan kinerjanya untuk melayani pasien.

Kata Kunci : Sistem informasi kesehatan, rekam medis

ABSTRACT

Recording of patient health history data is important in the medical world and is known as
medical record data. As long as the patient is examined or undergone medical treatment by a doctor
or a medical institution, the patient's health status will be recorded as the patient's medical record.
This study aimed to find out the analysis of health information system in medical record service at
Pelamonia Hospital TK.II of Makassar in 2019. This research was an explorative descriptive research
that described the state of a phenomenon, this study was not only intended to test a particular
hypothesis but only describes the existence of a variable, symptom or circumstance. Based on the
results of research that had been done in analyzing the health information system in medical record
service at The Hospital Pelamonia TK.II of Makassar in accordance with the standard operating
prosedures medical records. Conclusion of this research is health information system in medical
record service at Pelamonia Hospital Tk.II Makassar is in accordance with standard operating
prosedures that has been determined by Karumkit TK.II 07.05.01 Pelamonia Number
Kep/205/AK/IX/2014 dated September 9, 2014 on Data and Information Security. As a suggestion, for
hospitals, especially the medical records section, to maintain even more performance-enhancing to
serve patients.

Keywords: Health information system, medical record.

Andi Ayumar, Andi Yulia Kasma, Andi Pratiwi Rachmadhani


Analisis Sistem Informasi Kesehatan pada Pelayanan Rekam Medis di Rumah Sakit Pelamonia Tk.II Makassar
14
JURNAL Promotif Preventif p-ISSN: 2622 – 6014
Vol. 3 No. 2 Februari 2021, Hal. 14 – 21 e-ISSN: 2745 – 8644
http://journal.unpacti.ac.id/index.php/JPP

PENDAHULUAN pelayanan kesehatan di rumah sakit. Peran


Rumah sakit sebagai salah institusi sistem informasi didalam kegiatan manajemen
yang menyelenggarakan pelayanan umum rumah sakit sangatlah membantu dan
membutuhkan keberadaan sistem informasi mempunyai peran yang sangat efektif dalam
yang akurat untuk meningkatkan pelayanan proses pelayanan kesehatan di rumah sakit,
kepada para pasien serta lingkungan terkait dengan sistem informasi seorang pemimpin
lainnya. Untuk mencari kekurangan ataupun rumah sakit dapat mengambil suatu kebijakan
kelebihan sistem diperlukan suatu analisis secara cepat, tepat dan akurat berdasarkan
sistem. Analisis Sistem merupakan kegiatan informasi yang didapat dari pelayanan
yang menganalisa sebuah sistem dengan tujuan kesehatan di rumah sakit yang dipimpinnya
untuk menyelesaikan dan memberikan solusi (Rustiyanto, 2010 dalam Topan 2015).
terhadap apa yang dibutuhkan (Taufiq, 2013 Data rekam medis Rumah Sakit Tk.II
dalam Prasaja, 2014). Pelamonia Makassar dari tahun 2016-2018
Dewasa ini, sistem informasi yang terjadi penurunan jumlah kunjungan pasien
digunakan lebih berfokus pada sistem setiap tahunnya. Pada ttahun 2016 data
informasi berbasis komputer (computer-based kunjungan pasien sebanyak 4.407 kunjungan,
information system). Sistem Informasi kemudian di tahun selanjutnya pada tahun
Manajemen (SIM) berbasis komputer 2017 mengalami penurunan jumlah kunjungan
merupakan sarana pendukung yang sangat yaitu 4.045 kunjungan. Hal ini berlaku pada di
penting bahkan bisa dikatakan mutlak tahun 2018 jumlah kunjungan pasien kembali
untuk operasional sebuah rumah sakit. mengalami penurunan jumlah kunjungan
Berbagai pengalaman rumah sakit yang pasien mencapai 3.865 kunjungan. Melihatnya
menggunakan sistem administrasi besar angka ini maka diperlukan sistem
konvensional, menunjukkan banyaknya pencatatan yang baik pada setiap lingkup
kehilangan kesempatan memperoleh laba pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia
akibat dari lemahnya koordinasi antar terkhusus di Sulawesi Selatan.
departemen maupun kurangnya dukungan Berdasarkan observasi pendahuluan
informasi yang cepat, tepat, akurat, dan yang telah dilakukan dibeberapa rumah sakit,
terintegrasi (Wajirah, 2010). sistem informasi rumah sakitnya sudah
Sistem Informasi Manajemen Rumah menggunakan komputer tetapi mempunyai
Sakit (SIM RS) adalah suatu rangkaian masalah seperti penginputan data pasien yang
kegiatan yang mencakup semua pelayanan double, data pasien tidak terinput, terdapat
kesehatan (rumah sakit) disemua tingkatan pasien yang sama nomor rekam medisnya.
administrasi yang dapat memberikan informasi Untuk sistem informasi rekam medis di Rumah
kepada pengelola untuk proses manajemen Sakit Plamonia Tk.II Makassar sudah

Andi Ayumar, Andi Yulia Kasma, Andi Pratiwi Rachmadhani


Analisis Sistem Informasi Kesehatan pada Pelayanan Rekam Medis di Rumah Sakit Pelamonia Tk.II Makassar
15
JURNAL Promotif Preventif p-ISSN: 2622 – 6014
Vol. 3 No. 2 Februari 2021, Hal. 14 – 21 e-ISSN: 2745 – 8644
http://journal.unpacti.ac.id/index.php/JPP

menggunakan sistem informasi berbasis HASIL


komputer, dengan jumlah petugas rekam medis Dari hasil penelitian yang telah
9 orang, dan operator 1 orang. Sistem dilakukan diruang rekam medis Rumah Sakit
informasi berbasis komputer merupakan sarana Pelamonia Tk.II Makassar, terdapat Standar
pendukung yang sangat penting bahkan bisa Operasional Prosedur (SOP) di masing-masing
dikatakan mutlak untuk operasional sebuah bagian yang terdapat dalam protap pengelolaan
rumah sakit. Terdapat beberapa kendala yang rekam medis. Informan kunci mengatakan
menghambat proses penginputan sistem adanya SOP kerja petugas dan paham tentang
informasi rumah sakit, diantaranya kekurangan prosedur kerjanya.
jumlah tenaga operator, terlambatnya Selanjutnya dilakukan observasi
penyetoran berkas rekam medis pasien, dan kembali untuk melihat kesesuaian hasil
jaringan yang lambat. wawancara petugas dengan peneliti. Hasilnya
Oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk dibagian pendaftaran, petugas pendaftaran
mengetahui bagaimana sistem informasi sudah melayani pasien dengan baik, dapat
kesehatan pada pelayanan rekam medis di menjawab apabila pasien menanyakan suatu
Rumah Sakit Tk.II Pelamonia Makassar. hal serta dapat menerima keluhan-keluhan dari
pasien. Tetapi ada sebagian petugas yang
BAHAN DAN METODE kurang cepat/tanggap dalam melayani pasien,
Penelitian deskriptif eksploratif yang sehingga ada beberapa mengeluhkan pelayanan
bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem yang lama dari petugas.
informasi kesehatan pada bagian rekam medis Dari beberapa pasien yang sempat
di Rumah Sakit Pelamonia Tk.II Makassar. diwawancarai, ada yang merasa puas dan ada
Dalam penelitian ini peneliti melakukan juga beberapa merasa kurang puas terkait
wawancara dengan 3 informan. Kepala Bidang pelayanan dirumah sakit, baik diruang
rekam medik sebagai informan kunci pendaftaran maupun di bagian poli. Di ruang
sedangkan untuk informan pendukung yaitu pendaftaran, pasien merasa tidak
petugas rekam medis dengan petugas nyaman/kepanasan saat berada diruang tunggu,
pendaftaran. pelayanan dari petugas yang tidak tepat waktu
Hasil wawancara dengan 3 informan (kemungkinan dari petugas yang terlambat
akan dibandingkan dengan SOP rekam medis datang atau mungkin pasien yang merasa
yang telah ditetapkan oleh Karumkit Tk.II jenuh).
07.0501 Pelamonia Nomor Didepan ruangan rekam medis, terlihat
Kep/205/AK/IX/2014. Apakah sistem banyak berkas pasien tersimpan diluar
informasi kesehatan sudah sesuai dengan SOP ruangan, kemudian petugas masih kewalahan
atau tidak. saat mencari berkas pasien maupun pada saat

Andi Ayumar, Andi Yulia Kasma, Andi Pratiwi Rachmadhani


Analisis Sistem Informasi Kesehatan pada Pelayanan Rekam Medis di Rumah Sakit Pelamonia Tk.II Makassar
16
JURNAL Promotif Preventif p-ISSN: 2622 – 6014
Vol. 3 No. 2 Februari 2021, Hal. 14 – 21 e-ISSN: 2745 – 8644
http://journal.unpacti.ac.id/index.php/JPP

penginputan data dikarenakan kurangnya penerimaan pasien/ pendaftaran dijelaskan


petugas yang bertanggung jawab dalam sebagai berikut:
menginput data pasien. 1. Setiap pasien yang diterima di tempat
PEMBAHASAN penerimaan pasien (TPP) ditanya oleh
Sistem informasi rekam medik adalah petugas untuk mendapatkan data identitas
proses yang berhubungan dengan pencatatan yang akan diisikan pada formulir Ringkasan
data yang ada pada pasien serta bagaimana Riwayat Klinik.
mengelola dan melakukan pencarian kembali 2. Setiap pasien akan memperoleh nomor
terhadap status pasien yang berisi: data pasien yang akan digunakan sebagai
identitas pasien, resume hasil anamnesi, nomor kartu pengenal. Kartu pengenal
resume hasil pemeriksaan fisik, resume terapi, harus dibawa pada kunjungan berikutnya,
alergi obat dan lain-lain (Sabarguna, 2005 baik sebagai pasien rawat jalan maupun
dalam Afriani, 2016). pasien rawat inap.
Keputusan Menteri Kesehatan 3. Berkas rekam medis pasien baru akan
Republik Indonesia Nomor: dikirim oleh petugas sesuai dengan
377/Menkes/SK/III/2007 menyebutkan bahwa poliklinik yang dituju.
petugas rekam medis yang profesional wajib 4. Berkas pasien yang harus dirawat akan
memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai dikirim keruang perawatan
dengan standar kompetensi dan kode etik
Menghitung Dan Memperkirakan Biaya
profesi. Kompetensi petugas rekam medis Tindakan Operasi.
yaitu: Klasifikasi dan kodifikasi penyakit, Dalam penentuan tarif layanan,
masalah-masalah yang berkaitan dengan penting untuk menghitung secara akurat berapa
kesehatan dan tindakan medis, aspek hukum biaya satuan yang dibutuhkan untuk
dan etika profesi, Manajemen rekam medis dan menghasilkan layanan tersebut. Tingkat
informasi kesehatan. Menjaga mutu rekam pemulihan biaya layanan pun dapat dihitung
medis, statistik kesehatan, manajemen unit untuk mengetahui apakah layanan tersebut
kerja informasi kesehatan/rekam medis, merugikan atau menguntungkan bagi rumah
Kemitraan profesi (Dindatia, 2016). sakit. Masalah biaya pelayanan merupakan hal
yang sangat penting sehingga mendorong
Penerimaan / Pendaftaran Pasien. seluruh elemen yang berkepentingan, untuk
Penerimaan / Pendaftaran Pasien
menghitung secara riil berapa biaya pelayanan
merupakan pintu masuk pertama dalam
yang dibutuhkan (Aurelia, 2015).
penerimaan dan pendaftaran pasien. Kegiatan
rekam medis yang berkaitan dengan

Andi Ayumar, Andi Yulia Kasma, Andi Pratiwi Rachmadhani


Analisis Sistem Informasi Kesehatan pada Pelayanan Rekam Medis di Rumah Sakit Pelamonia Tk.II Makassar
17
JURNAL Promotif Preventif p-ISSN: 2622 – 6014
Vol. 3 No. 2 Februari 2021, Hal. 14 – 21 e-ISSN: 2745 – 8644
http://journal.unpacti.ac.id/index.php/JPP

Memberikan Informasi Pelayanan Dan kepada pasien bahwa keluhan yang masuk
Produk Rumah Sakit Sesuai Permintaan
sudah ditangani.
Pelanggan.
Pelayanan yang optimal dalam sistem
Melakukan Pekerjaan Administrasi Yang
informasi pelayanan rekam medis di Rumah
Terkait Dengan Pelayanan Pelanggan.
Sakit Angkatan Udara Dr. Hoediyono Berdasarkan penelitian yang pernah
didukung dengan budaya kerja, kepatuhan dan dilakukan sebelumnya menurut Cholifah
ketaatan tenaga kesehatan dalam memberikan menyatakan bahwa pelaksanaan evaluasi
pelayanan pasien mengingat Rumah Sakit kebutuhan tenaga kerja berdasarkan beban
Angkatan Udara Dr. Hoediyono adalah rumah kerja sub Bidang Rekam Medis yang sesuai
sakit militer. Budaya kerja, merupakan dengan kebutuhan akan dapat menunjang
kelompok pola perilaku yang melekat secara penyelenggaraan Rekam Medis yang
keseluruhan pada diri setiap individu dalam maksimal. Melihat besarnya peranan
sebuah organisasi. Membangun budaya berarti pelayanan rekam medis dalam pelayanan
juga meningkatkan dan mempertahankan sisi- rumah sakit, maka sudah saatnya perlu
sisi positif, serta berupaya membiasakan mendapatkan perhatian yang tinggi terkait hal-
(habituating process) pola perilaku tertentu hal apa saja yang menunjang demi peningkatan
agar tercipta suatu bentuk baru yang lebih baik kualitas terbaik di instalasi rekam medis
berdasarkan kepatuhan dan ketaatan setiap (Hasibuan, 2014).
individu (Habibiarifin, 2018).
Memberikan penjelasan/informasi kepada
pasien tentang jadwal hari pelayanan di
Menerima Dan Menangani Komplain
poliklinik Rumkit Tk.II Pelamonia.
Pelanggan Secara Profesional.
Menurut Candra dalam Khairani, salah
Dalam penelitian Irawan, (2016)
satu indikator kepuasan pasien adalah waktu
tentang “Manajemen Komplain Dalam
tunggu, waktu tunggu yang lama terhadap
Pelayanan Kesehatan Di Rumah Sakit Umum
pelayanan medis maupun non medis pada unit
Daerah Merauke” hasilnya membahas bahwa
rawat jalan dan rawat inap akan mengurangi
manajemen komplain dalam pelayanan
kepuasan pasien. Masalah yang sering muncul
kesehatan di RSUD Merauke belum
diinstalasi rawat jalan adalah lamanyawaktu
menunjukkan hasil yang baik. Masih ada
tunggu penyampaian data rekam medis pasien
beberapa hal yang harus diperbaiki, yaitu
ke meja dokter, sehingga diperlukan sistem
hanya ada kotak saran sebagai alternative
informasi manajemen rumah sakit yang bagus
menerima keluhan yang masuk secara tidak
untuk mempercepat proses pencarian data
langsung, dan dalam penangannyapun belum
pasien. Masalah utama lain yang sering terjadi
maksimal. Hal ini terbukti dari masih
di sebagian besar rumah sakit di Indonesia
lambatnya pengelolaan serta tidak adanya
adalah lamanya waktu tunggu akibat
penyampaian informasi dari rumah sakit

Andi Ayumar, Andi Yulia Kasma, Andi Pratiwi Rachmadhani


Analisis Sistem Informasi Kesehatan pada Pelayanan Rekam Medis di Rumah Sakit Pelamonia Tk.II Makassar
18
JURNAL Promotif Preventif p-ISSN: 2622 – 6014
Vol. 3 No. 2 Februari 2021, Hal. 14 – 21 e-ISSN: 2745 – 8644
http://journal.unpacti.ac.id/index.php/JPP

keterlambatan kedatangan dokter yang tidak h. Menjadi sumber ingatan yang harus
sesuai dengan jadwal pelayanan poliklinik. didokumentasikan, serta bahan pertanggung
Oleh karena itu sangat penting untuk jawaban dan laporan.
memberikan informasi kepada pasien tentang
jadwal pelayanan di poliklinik. Memberikan penjelasan tentang asuransi
kepada pasien dinas, pasien umum, dan
pasien BPJS mandiri.
Memberikan informasi kepada pasien
tentang rumah sakit. a. Pasien Dinas adalah pasien yang bekerja
Dengan melihat beberapa aspek
di lembaga pemerintahan seperti Pegawai
tersebut, rekam medis mempunyai kegunaan
Negeri Sipil, anggota TNI, anggota Polri,
yang sangat luas, karena tidak hanya
pejabat negara, dan pegawai pemerintah
menyangkut antara pasien dengan pemberi
non-PNS.
pelayanan saja. Manfaat rekam medis secara
b. Pasien umum adalah Pasien umum ialah
umum adalah :
pasien bukan peserta BPJS dan bukan
a. Sebagai media komunikasi antara dokter
peserta asuransi.
dan tenaga ahli lainnya yang ikut ambil
c. Pasien BPJS mandiri adalah Peserta BPJS
bagian di dalam memberikan pelayanan,
Mandiri yaitu peserta yang merupakan
pengobatan, dan perawatan kepada pasien.
rakyat biasa yang terdiri dari Petani,
b. Menyediakan data yang berguna bagi Nelayan, Pedagang, tukang ojek dan lain-
keperluan penelitian dan pendidikan. lainnya yang mendapatkan jaminan
c. Sebagai dasar untuk merencanakan kesehatan. Badan Penyelenggara Jaminan
pengobatan atau perawatan yang harus Sosial (BPJS) Kesehatan merupakan suatu
diberikan kepada pasien. badan yang dibuat oleh pemerintah
d. Sebagai bukti tertulis atas segala tindakan dimana ditugaskan untuk mengatur
pelayanan perkembangan penyakit dan jaminan sosial kesehatan masyarakat
pengobatan selama pasien berkunjung atau (Sari, 2015).
dirawat di rumah sakit.
e. Sebagai dasar yang berguna untuk analisis, Memberikan penjelasan kepada pasien
apabila ada pasien yang ingin naik kelas
penelitian, dan evaluasi terhadap kualitas mengenai prosedur untuk mengubah kelas
pelayanan yang diberikan kepada pasien. perawatan.
Ketentuan naik kelas perawatan diatur
f. Melindungi kepentingan hukum bagi
oleh Peraturan Presiden Nomor 12 tahun 2013
pasien, rumah sakit maupun dokter, dan
tentang Jaminan Kesehatan pasal 24.
tenaga kesehatan lainnya.
Ketentuan tersebut diperjelas dengan Peraturan
g. Sebagai dasar dalam perhitungan
Menteri Kesehatan No. 28/ 2014 tentang
pembayaran pelayanan medis pasien.
Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan

Andi Ayumar, Andi Yulia Kasma, Andi Pratiwi Rachmadhani


Analisis Sistem Informasi Kesehatan pada Pelayanan Rekam Medis di Rumah Sakit Pelamonia Tk.II Makassar
19
JURNAL Promotif Preventif p-ISSN: 2622 – 6014
Vol. 3 No. 2 Februari 2021, Hal. 14 – 21 e-ISSN: 2745 – 8644
http://journal.unpacti.ac.id/index.php/JPP

Kesehatan Nasional Bab IV bagian E tentang pelayanan yang diberikan karena lamanya
Peningkatan Kelas Perawatan. Bagi pasien menunggu antrian serta pengurusan berkas
yang naik kelas perawatan maka besaran iuran pasien yang dianggap berbelit-belit.
biaya adalah selisih antara biaya kelas yang Perlunya peningkatan kinerja petugas
diminta dikurangi biaya kelas sesuai haknya. rekam medis dalam mengurus berkas status
Peserta dapat juga memutuskan naik kelas pasien serta dapat lebih cepat memberikan
perawatan akibat kamar yang sesuai hak kelas tindakan ketika pasien memiliki keluhan
rawat penuh. Ini bisa saja terjadi bila kapasitas ataupun keperluan.
tempat tidur dan kebutuhannya pada kelas
yang ada tidak berimbang pada sebuah rumah DAFTAR PUSTAKA
sakit. Banyaknya permintaan tidak selalu Afriany, R.N dan Purnama, B. 2016. Analisis
diimbangi dengan ketersediaan ruang kelas Dan Perancangan Sistem Informasi
Rekam Medis Di Rumah Sakit Tk. IV
rawat yang sesuai (Palupi, dkk 2016). Dr. Bratanata Jambi.

Koordinasi dengan ruang perawatan Aurelia,A dan Pujiyanti, E. 2015. Biaya Satuan
mengenai kedaan tempat tidur untuk pasien dan Pemulihan Biaya (Cost Recovery
yang akan masuk ruang rawat inap. Rate) Layanan Pasien Acute Coronary
Dalam penelitian Dewi (2015) yaitu Syndrome dengan Rawat Inap di
Rumah Sakit X Tahun 2015.
Komponen yang terlibat dalam proses
penerimaan pasien rawat inap dari rawat jalan Dindatia, N,. Junaid, dan Rasama. Gambaran
Kinerja Petugas Rekam Medik Di
adalah SDM yaitu dokter pol, perawat, asisten Rumah Sakit Umum Daerahkota
perawat, petugas pendaftaran, petugas farmasi, Kendari Tahun 2017. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
petugas kasir dan SOP yang sudah ada tetapi Vol.2.No.6/Mei2017; Issn 2502-7311x.
belum dibuat secara terperinci tahap-tahapnya
Dewi, P.K. 2015. Analisis Alur Proses
serta SIRS yang belum terintegrasi secara Penerimaan Pasien Rawat Inap di
online dengan semua unit di RS “X”. Rumah Sakit “X” Tahun 2015 dengan
Pendekatan Lean Hospital. Jurnal
ARSI/Oktober 2015.
KESIMPULAN DAN SARAN
Hasibuan, dkk. 2014. Analisis Standar
Berdasarkan hasil penelitian, ditarik Kebutuhan Tenaga Rekam Medis
Berdasarkan Beban Kerja di Instalasi
kesimpulan bahwa sistem informasi kesehatan
Rekam Medis Rumah Sakit Ken Saras
pada pelayanan rekam medis di Rumah Sakit Tahun 2013. Jurnal Kesehatan
Masyarakat (E-Journal), Volume 2,
Pelamonia Tk.II Makassar sudah sesuai dengan
Nomor 2, Februari.2014
SOP yang ada, namun kurangnya petugas
Palupi, dkk. 2016. Determinan Pilihan Naik
penginputan menyebabkan masih banyak
Kelas Perawatan Rumah Sakit Dari
berkas status pasien yang tersimpan di luar Kelas I Ke Kelas Vip. Jurnal Kebijakan
Kesehatan Indonesia, Vol. 05, No. 4
ruangan dan beberapa pasien mengeluhkan
Desember 2016

Andi Ayumar, Andi Yulia Kasma, Andi Pratiwi Rachmadhani


Analisis Sistem Informasi Kesehatan pada Pelayanan Rekam Medis di Rumah Sakit Pelamonia Tk.II Makassar
20
JURNAL Promotif Preventif p-ISSN: 2622 – 6014
Vol. 3 No. 2 Februari 2021, Hal. 14 – 21 e-ISSN: 2745 – 8644
http://journal.unpacti.ac.id/index.php/JPP

Prasaja, H,S. 2014. Analisis Sistem Informasi Mandiri Dalam Pelayanan Rsud Lubuk
Registrasi Pasien di Rumah Sakit Basung Kabupaten Agam. Jom FISIP
Umum Asy-Syifa Sambi Boyolali. Volume 2 No. 2 – Oktober 2015.
Surakarta.
Taufiq R. 2013. Sistem Informasi Manajemen.
Rustiyanto, E. 2010. Sistem Informasi Konsep Dasar, Analisis dan Metode
Manajemen Rumah Sakit Yang Pengembangan. Yogyakarta : Graha
Terintegrasi, Yogyakarta Goysen Ilmu.
Publhising.
Wajirah. 2010. Sistem Informasi Pelayanan
Sari, F, P. 2015. Persepsi Masyarakat Kesehatan di Rumah Sakit Umum
Pengguna Badan Penyelenggara Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap.
Jaminan Sosial (Bpjs) Kesehatan Surakarta.

Andi Ayumar, Andi Yulia Kasma, Andi Pratiwi Rachmadhani


Analisis Sistem Informasi Kesehatan pada Pelayanan Rekam Medis di Rumah Sakit Pelamonia Tk.II Makassar
21

Anda mungkin juga menyukai